Dinilai Kurang Transparan dan Diduga Dikerjakan Asal Jadi, Proyek Penurapan Jalan Lingkungan di Kelurahan Mekarjati Dikeluhkan Warga
Jendela Jurnalis Karawang, JABAR -
Program Penurapan jalan lingkungan (jaling) di Dusun Bangkuang, RT 02/09, Kelurahan Mekarjati, Kecamatan Karawang Barat yang diselenggarakan oleh Dinas PRKP (Perumahan Rakyat Dan Kawasan Permukiman) melalui pihak penyedia jasa/Rekanan dari CV. PERKASA UTAMA ABADI, diduga dikerjakan asal jadi dan dikeluhkan warga sekitar Minggu (19/11/2023).
Pekerjaan penurapan dengan nilai anggaran sebesar Rp. 97.164.000,- (sembilan puluh tujuh juta seratus enam puluh empat ribu rupiah) yang didanai oleh APBD Kabupaten Karawang Tahun Anggara 2023 tersebut juga terkesan kurang transparan karena tidak menyertakan besaran ukuran volume yang seharusnya dikerjakan.
Selain itu, kondisi pekerjaan terlihat jelas dari proses pengerjaannya diduga asal jadi, salah satunya adalah dimana adukan semen dan pasir hanya dicampur asal-asalan tanpa ukuran takaran yang jelas.
Hal tersebut diungkapkan KH (Inisial), yang merupakan warga setempat Dusun Bangkuang saat ditemui Jendela Jurnalis tak jauh dari lokasi pekerjaan. KH mengaku sangat menyayangkan terkait adanya pekerjaan penurapan yang terlihat asal jadi tersebut.
"Sangat disayangkan, pekerjaannya terlihat ngasal, dari adukan semen dan pasir saja sangat tidak seimbang dari yang seharusnya, di khawatirkan Penurapan yang menelan anggaran biaya puluhan juta tersebut tidak akan bertahan lama," ungkapnya. (19/11/2023).
"Saya berharap dinas terkait melakukan monitoring secara baik agar pembangunan juga berjalan dengan baik dan kualitas baik pula," harapnya.
Lebih lanjut, KH juga menegaskan agar dinas terkait, dalam hal ini dinas (PRKP) harus menjadi catatan dan evaluasi. Pasalnya, dari papan informasi yang terpampang dirasa tidak relevan.
"Itu yang tertera hanya sebatas nama CV dan surat pesanan saja, tapi volume panjang dan ketinggian kenapa tidak disertakan? ini pihak dinas harusnya melakukan evaluasi, jangan sampai pekerjaan yang diselenggarakan dinas dicurangi oknum pelaksana," tegasnya.
Sementara itu, ditempat yang sama, salah satu pekerja lapangan saat dikonfirmasi perihal pekerjaan dengan jumlah volume panjang dan siapa dan dari pihak pengawas dinas serta nama pemilik maupun mandor lapangannya, dirinya hanya berdalih bahwa dia hanya bekerja saja, dan tidak tahu apa-apa.
"Saya kurang begitu tau pak, soalnya saya biasanya bekerja di pihak pa bos SA (inisial), ini mah baru. Kalau untuk pihak pengawas dari dinas suka datang, cuman saya gak tau namanya," jawabnya singkat.
Hingga berita ini dipublikasikan, pihak mandor lapangan ataupun pelaksana dari pihak CV. PERKASA UTAMA ABADI belum ada yang bisa dikonfirmasi. Begitupun dengan pihak pengawasnya. (D'Sukarya)*