Jendela Kesehatan

Dampak Asap Tebal Kebakaran TPAS Jalupang Ancam Kesehatan Warga, Puskesmas Kotabaru Siagakan Tim Medis 24 Jam

Kepala Puskesmas Kotabaru (tengah) bersama Kapolres dan Dandim saat meninjau lokasi kebakaran

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Kebakaran hebat melanda Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Jalupang, Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Karawang pada Sabtu 28 Oktober 2023 kemarin.

Kebakaran tersebut sepertinya sulit untuk dipadamkan dan upaya pemadaman api masih terus dilakukan oleh petugas pemadam kebakaran yang dikerahkan ke lokasi kejadian. Minggu (29/10/2023).

Terlebih, asap yang sangat tebal telah mengepung wilayah sekitar, membuat beberapa warga setempat memilih mengungsi untuk menghindari dampaknya yang bisa saja berpengaruh terhadap gangguan kesehatan warga.

Terkait adanya kejadian tersebut, H. Ucin Supriadi selaku Kepala Puskesmas Kotabaru mengambil langkah sigap dalam memberikan layanan dan bantuan terhadap warga yang terdampak dari kebakaran, khusunya dalam segi penanganan gangguan kesehatan warga akibat polusi asap yang ditimbulkan.

Hal tersebut dikatakan H. Ucin usai dirinya mendampingi Kapolres, Dandim, Dinas Lingkungan Hidup, Duta Kesehatan Jawa Barat bersama Muspika Kotabaru untuk meninjau kawasan di sekitar lokasi kejadian.

Kepala Puskesmas Kotabaru bersama Duta Kesehatan Jawa Barat

Kepada Jendela Jurnalis, H. Ucin mengaku bahwa sejak kemarin siang hingga malam hari, dirinya sudah menugaskan tim medis Puskesmas Kotabaru untuk "standby" di lokasi kejadian, juga untuk memberikan bantuan berupa masker sebanyak 1300 kepada masyarakat.

Selain itu, petugas dari Puskesmas Kotabaru juga memberikan layanan 24 jam untuk pemeriksaan maupun pengobatan di UGD Puskesmas bagi warga terdampak asap kebakaran.

H. Ucin juga menghimbau kepada masyarakat sekitar untuk selalu mengenakan masker, dan bilamana ada keluhan sesak nafas maupun batuk, dirinya berpesan untuk menghubungi pihak Puskesmas Kotabaru.

"Saya menghimbau kepada masyarakat yang terdekat dengan lokasi Jalupang atau yang melintas ke lokasi tersebut, mohon untuk selalu memakai masker. Dan bilamana ada keluhan sesak atau batuk, secepatnya untuk menghubungi pihak Puskesmas Kotabaru, Bidan Desa atau langsung ke Kepala Puskesmas," ucapnya. Minggu (29/8/2023).

Lebih lanjut, H. Ucin memastikan bahwa tim medis Puskesmas Kotabaru akan selalu siap siaga dalam 24 jam, bahkan bersedia turun langsung ke lokasi warga terdampak jika diperlukan.

"Dan tim medis Puskesmas Kotabaru siap turun langsung ke lokasi bila diperlukan, Puskesmas Kotabaru buka 24 jam," pungkasnya. (NN)*

Raih Sertifikat Akreditasi Paripurna, Puskesmas Kotabaru Konsisten Berikan Pelayanan Terbaik

H. Ucin Supriadi, Kepala Puskesmas Kotabaru

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR -
Dibawah Kepemimpinan H. Ucin Supriadi selaku Kepala Puskesmas, peningkatan dan perubahan yang signifikan telah didapatkan Puskesmas Kecamatan Kotabaru, seperti hal nya dengan terbitnya Sertifikat Akreditasi Paripurna.

Hal tersebut dibuktikan melalui adanya Sertifikat Akreditasi dengan nomor : YM.02.01/D/11466/2023 untuk Puskesmas Kotabaru, Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat, yang dikeluarkan dan ditandatangani oleh Ditjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes dr. Ashar Jaya, S.KM., MARS., dengan masa berlaku dari 21 September 2023 hingga 21 September 2028.

Sertifikat Akreditasi yang didapatkan Puskesmas Kotabaru

Dengan didapatnya Sertifikat tersebut, tentunya menunjukan peningkatan kinerja melalui fasilitas pelayanan kesehatan di Puskesmas Kotabaru yang dinilai telah memenuhi standar akreditasi.

H. Ucin Supriadi selaku Kepala Puskesmas mengungkapkan rasa syukur dan ucapan terimakasihnya kepada berbagai pihak yang selama ini telah berperan dan mendukung perjalanan Puskesmas Kotabaru.

"Terima kasih Dinkes, LPA LAPKI, Muspika, IKD maupun Pemdes, Teman-teman UPTD, Korwil, KUA, PGRI dan lebih khusus saya ucapkan terimakasih banyak kepada teman-teman Puskesmas Kotabaru atas kerjasama nya, dukungan, arahan dan doa nya. Ini berkat teman-teman semua," ungkapnya kepada Jendela Jurnalis Kamis (26/10/2023).

Lebih lanjut, H. Ucin juga menjelaskan bahwa dari 50 Puskesmas, ternya Puskesmas Kotabaru merupakan Puskesmas pertama yang mendapatkan paripurna.

"Yang pertama paripurna Puskesmas Kotabaru sampe hari ini, dari 50 Puskesmas," jelasnya.

"Apa yang didapatkan ini, merupakan bentuk apresiasi dari pemerintah pusat melalui penilaian oleh lembaga yang memiliki otoritas, dalam hal ini Komite Akreditasi Kesehatan Pratama," tambahnya.

Selain itu, atas didapatkannya predikat tersebut, H. Ucin berharap dapat mendorong semangat untuk tetap bisa konsisten dalam memberikan pelayanan yang baik terhadap masyarakat.

"Saya berharap, dengan didapatkannya sertifikat ini dapat memberikan semangat baru untuk selalu konsisten dalam memberikan pelayanan yang baik kepadan masyarakat," pungkasnya. (Nunu)*

UPTD Puskesmas Kecamatan Tempuran Gelar Skrining TB Sekaligus Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Desa Sumberjaya

Salah satu petugas kesehatan UPTD Puskesmas Tempuran saat memeriksa tensi darah seorang Ibu warga Desa Sumberjaya

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR -
Dalam rangka upaya pendeteksian dan pencegahan penularan penyakit Tuberkulosis (TBC), UPTD Puskesmas Tempuran bekerjasama dengan Pemdes serta Ibu-Ibu PKK Desa Sumberjaya menggelar screening TB yang juga sekaligus dengan pemeriksaan kesehatan lainnya seperti pengecekan tensi dan gula darah.

Kegiatan tersebut digelar di area lokasi Pasar Janda yang berada disebelah utara Kantor Desa Sumberjaya, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Karawang. Jum'at (14/7/2023).

Dalam kegiatan tersebut, sebanyak hampir 70 Orang dari Masyarakat Sumberjaya dan sekitarnya datang mengikuti screening TB sekaligus pemeriksaan kesehatan gratis.

Antrean peserta pemeriksaan kesehatan gratis

Kepada Jendela Jurnalis, H. Anwar Sanusi selaku Kepala UPTD Puskesmas Tempuran yang hadir bersama staffnya untuk memantau dan membantu jalannya pemeriksaan kesehatan, menerangkan bahwa kegiatan tersebut digelar sejak Maret 2023 lalu, dan diselenggarakan secara estafet di beberapa Desa lainnya di Wilayah Kecamatan Tempuran.

"Untuk pemeriksaan kali ini, yaitu di Desa Sumberjaya kebetulan adalah Desa yang mendapatkan giliran paling akhir dalam program kegiatan tahap 1, sebelumnya kita selenggarakan di beberapa Desa lainnya dilingkup Kecamatan Tempuran," terangnya.

Lebih lanjut, H. Anwar sanusi berharap melalui penyelenggaraan pemeriksaan kesehatan dengan sistem jemput bola tersebut dapat memberikan dampak manfaat yang positif, khususnya dalam kemudahan pemeriksaan maupun dalam upaya sosialisasi yang dapat terhubung langsung dengan masyarakat sebagai sasaran utama.

"Semoga melalui kegiatan ini dapat memberikan manfaat dan dampak yang positif bagi masyarakat, khususnya mengenai upaya pemerataan dalam hal sosialisasi tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan, juga dengan memberikan kemudahan bagi pelayanan kesehatan terhadap masyarakat," tambahnya.

Hal tersebut senada dengan yang diungkapkan oleh A. Sopandi alias Jepri selaku Kades Sumberjaya yang turut menjadi peserta dalam pemeriksaan kesehatan tersebut. Menurutnya, semua kalangan masyarakat dirasa perlu memperhatikan tentang pentingnya pengecekan kesehatan.

"Kalau untuk pemeriksaan kesehatan, menurut saya ini merupakan hal yang sangat penting bagi semua orang, karena dengan memeriksakan kesehatan secara berkala, tentunya upaya pencegahan penyakit dapat dilakukan berdasar hasil diagnosis pada pemeriksaan yang dilakukan, baik itu pencegahan melalui pola makan yang teratur maupun dengan selalu menjaga kebersihan jasmani dan lingkungan dan lain sebagainya," tutur Kades Muda yang lebih sering akrab disapa dengan sebutan Kades Jepri tersebut.

Perlu diketahui, berdasarkan data global diagnosis Penyakit Tuberkulosis (TBC) di Indonesia menempati peringkat ketiga setelah India dan Cina, yakni dengan jumlah kasus 824 ribu dan kematian 93 ribu per tahun atau setara dengan 11 kematian per jam.

Bahkan, berdasarkan Global TB Report Tahun 2022 lalu saja, diketahui bahwa jumlah kasus TBC terbanyak pada kelompok usia produktif terutama pada usia 25 sampai 34 tahun. Untuk di Indonesia sendiri, jumlah kasus TBC terbanyak yaitu pada kelompok usia produktif terutama pada usia 45 sampai 54 tahun. (NN)*

Dinilai Semrawut, Pelayanan Puskesmas Tirtamulya Dikeluhkan Masyarakat

Foto saat berlangsungnya mediasi antara pihak Puskesmas Tirtamulya dengan Keluarga Ibu Aminah

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR -
Kegiatan pelayanan di Puskesmas Kecamatan Tirtamulya Kabupaten Karawang dinilai terkesan Semerawut. Bukan tanpa alasan, hal tersebut berdasar fakta dari adanya keluhan dari masyarakat yang datang ke Kantor Puskesmas Tirtamulya pada Sabtu (1/7/2023).

Kejadian pengaduan dari masyarakat tersebut disebabkan lantaran adanya pelayanan dari pihak Puskesmas Kecamatan Tirtamulya yang dinilai buruk, dimana yang seharusnya masyarakat dilayani dengan baik dan ramah, justru yang terjadi malah sebaliknya.

Pengaduan dan penyampaian keluhan tersebut disampaikan oleh Aminah (68) selaku seorang ibu yang sudah tergolong dalam kategori lanjut usia yang mengaku mendapatkan perlakuan yang dinilai kurang baik.

Kejadian bermula pada saat Aminah hendak berobat di puskesmas pada Hari Selasa (27/6/2023). Namun bukannya mendapatkan pelayanan yang baik, dirinya malah mendapatkan perlakuan yang dinilai kurang pantas, padahal kejadian tersebut menurutnya hanya bermula dari ketidaktahuan Aminah dalam proses pendaftaran pelayanan kesehatan, bukannya diarahkan, Aminah malah dibentak oleh salah seorang petugas Puskesmas Tirtamulya, yang mengakibatkan dirinya menangis tersedu saat itu juga akibat bentakan tersebut, bahkan kejadian tersebut juga disaksikan oleh Fatimaningsih (57) yang merupakan warga disekitar.

Aminah menangis bukan hanya karena bentakannya saja, yang lebih menyakitkan hati Aminah adalah lantaran dirinya dibentak oleh petugas tersebut dalam keadaan ramai pengunjung di puskesmas alias dihadapan orang banyak.

"Ibu teh geus nini-nini, teu nyaho cara daftar teh kumaha, atuh lamun salah mah dibejaan, lain malah dicarekan, jaba dihareupeun jelema loba, meuni asa ku nyeri teuing ieu, teu karasa ibu ceurik didinya keneh," tutur Aminah saat menceritakan kejadian tersebut kepada Jendela Jurnalis dalam bahasa sunda.

Jika diartikan dalam bahasa Indonesia artinya adalah, "Saya itu udah tua, tidak tahu caranya daftar, kalaupun salah ya beritahukan saja, bukannya malah dibentak, apalagi didepan orang banyak, sampai sakit hati saya, tak terasa menangis saat itu juga."

Atas adanya kejadian tersebut, akhirnya menuai reaksi dari Rahmat (44) yang merupakan anak kandung dari Aminah. Dirinya kemudian mengambil langkah untuk mengkonfirmasikan kejadian tersebut kepada Ade Haeridin selaku Kepala Puskesmas Tirtamulya, hingga dijadwalkan mediasi yang diselenggarakan di Kantor Puskesmas Tirtamulya pada Hari Sabtu (1/7/2023).

Dalam mediasi tersebut, pihak keluarga Aminah bersama Pihak Puskesmas Tirtamulya sepakat untuk menyelesaikan perkara tersebut dengan cara kekeluargaan.

Namun Rahmat sangat menyayangkan, usai mediasi berlangsung dengan cara kekeluargaan, Kepala Puskesmas Ade Haeridin menolak untuk membuat surat pernyataan kesepakatan penyelesaian. Padahal, Rahmat selaku anak korban mengaku sangat menginginkan adanya oret-oretan atau surat kesepakan dari kedua belah pihak, agar kejadian serupa tak terulang kembali dikemudian hari kepada keluarganya.

"Tadi kita udah mediasi secara kekeluargaan, pihak puskesmas sudah meminta maaf secara lisan, tapi pihak puskesmas gak mau menandatangani surat permintaan maaf tertulis yang kita usulkan, padahal itu kan bisa menjadi acuan keseriusan pihak puskesmas dalam perbaikan pelayanan kedepannya," ungkap Rahmat kepada Jendela Jurnalis. Sabtu (1/7/2023).

Sementara itu, untuk berimbangnya pemberitaan, Jendela Jurnalis kemudian mengkonfirmasi Ade Haeridin selaku Kepala Puskesmas Tirtamulya, dan dirinya membenarkan adanya kejadian tersebut. Ketika disinggung terkait alasan penolakan penandatanganan permintaan maaf secara tertulis, dirinya menjelaskan bahwa sudah menyampaikan permintaan maaf secara lisan saat mediasi berlangsung.

"Untuk tuntutan, pihak Ibu Min (Aminah) itu kan menginginkan permintaan maaf dari kita, dan kita sudah penuhi itu, kalo untuk oret-oretan itu saya rasa tidak perlu, yang jelas kedepannya kami akan berkomitmen untuk memperbaiki pelayanan," ucapnya saat dikonfirmasi melalui panggilan WhatsApp. (Team)*

Terkait Isu Dugaan Pungli Oknum Kesling Puskesmas Tempuran, Kapus Anwar Sanusi Sebut Pernyataan Narasumber Keliru

H. Anwar Sanusi, S.Km (Tengah) saat memberikan keterangan kepada Team Jendela Jurnalis

Jendela Jurnalis Karawang, Jabar -
Menyikapi beredarnya isu tentang pungutan sejumlah uang kepada pemilik usaha depot pengisian air minum isi ulang diwilayah Kecamatan Tempuran yang diduga dilakukan onkum Petugas Kesehatan Lingkungan (Kesling) Puskesmas Tempuran, H. Anwar Sanusi, S.Km selaku Kepala Puskesmas (Kapus) Tempuran angkat bicara. Jum'at (10/03/2023).

Hal tersebut untuk membuka fakta terkait adanya dugaan pungutan liar yang diduga dilakukan oleh okum kesling di Puskesmas tersebut dengan menegur dan memanggil petugas Kesling, kemudian juga mendatangi beberapa pemilik RO beserta narasumber yang sempat memberikan pernyataan kepada Media guna mencari kebenaran.

Berdasarkan keterangan Anwar Sanusi, dirinya membeberkan bahwa dari penelusuran serta keterangan pemilik RO yang dimaksud, bahkan tidak tahu menahu tentang ramainya pemberitaan beberapa waktu lalu, yang dia tahu hanyalah pernah ada orang yang datang ketempat RO miliknya dengan menanyakan legalitas usahanya, dan sudah diberikan penjelasan bahwa sedang diurus.

Foto saat petugas Kesehatan Lingkungan (Kesling) dari Puskesmas Tempuran melakukan pembinaan terhadap pangusaha RO di Dusun Kalenasem, Tempuran

Adapun terkait penyataan Pria berinisial R, Anwar Sanusi menjelaskan bahwa yang orang yang berinisial R yang mengaku berasal dari Cilamaya tersebut adalah seorang teknisi, bukan pemilik RO disitu, bahkan ada yang salah dari keterangannya yang menyebutkan adanya pemeriksaan uji laboratorium setiap 1 bulan sekali, faktanya bahwa uji laboratorium itu masa berlakunya dalam kurun waktu 1 Tahun.

"Terkait dengan pernyataan narasumber inisial R, itu saja sudah keliru, karena pemeriksaan uji laboratorium itu tidak dilakukan per 1 bulan, melainkan per 1 tahun, itupun dilakukan oleh laboratorium di Karawang, pihak Puskesmas hanya sebatas pendampingan dan pembinaan saja," jelas Anwar kepada Team Jendela Jurnalis.

Bahkan, ada fakta mengejutkan, usai dimintai keterangan, orang yang diduga berinisial R dan yang jadi narasumber pun tersebut tidak mengakui pernah mengungkapkan tentang adanya sejumlah pungutan.

"Terkait aduan tersebut juga sudah kita tindaklanjuti, yaitu dengan memanggil Kesling, dari keterangan Kesling juga tidak mengakui adanya pungutan tersebut, bahkan Kesling mengaku belum pernah ada komunikasi dengan pemilik RO yang dimaksud, gimana bisa ada pengakuan pungutan uang? Kemudian kita juga membangun komunikasi dengan beberapa pemilik RO dibawah binaannya, bahkan dari pemilik RO mengaku bahwa tidak ada masalah. Kemudian tentang pengakuan orang yang diduga sebagai narasumber, kita sudah temui juga, bahkan dia mengaku tidak pernah memberikan keterangan seperti itu kepada Media," tambahnya.

Terkait hal tersebut, Anwar Sanusi juga merasa kebingungan, berkaitan dengan belum menemukannya alat bukti yang dituduhkan, sehingga dirinya belum bisa mengambil keputusan setelah melakukan penelusuran dan tidak ditemukannya fakta dalam tuduhan tersebut, bahkan dengan RO yang dimaksud pun berdasar keterangan Kesling belum ada komunikasi terkait pengurusan legalitasnya.

"Jika memang saya menemukan adanya bukti pelanggaran, pasti saya akan menegur keras Oknum Kesling tersebut Kang," pungkasnya. (DNK)*

PMR SMK TKM Tempuran Mengikuti Pelatihan dan Membantu Pemeriksaan Kesehatan Balita yang Digelar Puskesmas Tempuran

PMR SMK TKM Tempuran didampingi Guru Pembimbing bersama Kader Posyandu dan Petugas dari Puskesmas Tempuran

Jendela Jurnalis Karawang -
Dalam rangka menjalankan program Dinas Kesehatan untuk memberikan pelayanan bagi masyarakat, khususnya bagi kaum Ibu-Ibu yang memiliki Anak Balita (Bayi berusia dibawah Lima Tahun) dan Batita (Bayi berusia dibawah Tiga Tahun). UPTD Puskesmas Kecamatan Tempuran menggelar Pemeriksaan di Posyandu Tulip 3 Desa Tempuran pada Kamis pagi (16/02/2023).

Dalam pelaksana'annya, Puskesmas Tempuran bersama Kader Posyandu dan dibantu oleh beberapa Adik-Adik Palang Merah Remaja (PMR) dari Sekolah Menengah Kejuruan Taruna Karya Mandiri Tempuran (SMK TKM Tempuran) yang didampingi langsung oleh Guru Pembimbingnya.

Terlibatnya Adik-Adik dari PMR SMK TKM Tempuran adalah dalam rangka pelatihan yang diselenggarakan oleh Guru Pembimbing PMR disekolah tersebut, agar nantinya mereka dapat terbiasa berperan dalam lingkungan sosial bermasyarakat, khususnya dalam kegiatan-kegiatan yang dapat memberikan manfaat bagi lingkungan disekitar.

Suasana dalam pemeriksaan kesehatan

Seperti yang diungkapkan Sukatmo, S.Pd selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, dirinya ungkapkan bahwa dalam memberikan materi pembelajaran maupun materi pelatihan, Siswa di SMK TKM Tempuran selalu diajarkan untuk dapat menjadi anak yang aktif bersosial juga dapat memberikan manfaat bagi lingkungan disekitar tempat mereka tinggal.

"Dalam setiap kegiatan pembelajaran maupun pelatihan, Siswa TKM selalu kami ajarkan untuk menjadi anak yang aktif bersosial bersama masyarakat dilingkungannya, apapagi dalam hal yang bermanfaat. Karena ketika sudah lulus nanti, praktek bersosial lah yang akan mereka jalankan dalam keseharian," ungkapnya.

Hal tersebut senada dengan yang diungkapkan H. Rinta selaku Kasubag Tata Usaha UPTD Puskesmas Tempuran, Ia mengungkapkan bahwa dalam setiap kegiatan, Adik-Adik di SMK TKM Tempuran selalu ikut berperan aktif.

"Adik-Adik kita dari SMK TKM Tempuran ini aktif dan kreatif, selalu ikut berperan serta dalam beberapa kegiatan yang diselenggarakan Puskesmas," ungkapnya.

H. Rinta juga menambahkan, bahwa terlibatnya Siswa dari SMK TKM Tempuran dalam beberapa kegiatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas Tempuran tersebut, merupakan bentuk kerjasama antara Sekolah dengan Puskesmas. Dirinya juga berharap agar siswa juga nantinya dapat berperan sebagai kader dilingkungan sekolah maupun masyarakat.

"Dalam kegiatan seperti ini, merupakan implementasi dari kerjasama antara Sekolah bersama Puskesmas dalam bidang pelayanan terpadu. Khususnya untuk Adik-Adik kita dari SMK TKM kita perankan untuk membantu mengenalkan kegiatan tersebut, dengan harapan agar Adik-Adik ini menjadi kader kesehatan dilingkungan sekolah dan masyarakat, untuk selalu mengedukasi supaya masyarakat yg punya bayi, balita dan ibu hamil untuk hadir mengikuti kegiatan tersebut. Sehingga nantinya bisa terpantau perkembangan kesehatannya, tumbuh kembangnya serta gizinya. Dan kegiatan tersebut bisa jadi tempat konsultasi dibidang kesehatan pada umumnya," tambah H. Rinta kepada Jendela Jurnalis. (NN)*

Wadan Satgas Yonif PR 305, Pimpin Belasan Prajurit Tengkorak Menuju Yokatapa, Ada Apa Ya…?

Foto kegiatan pengobatan.

Jendela Jurnalis Intan Jaya -

Wadan Satgas Yonif PR 305/Tengkorak, Mayor Inf. Anjas Suryana Putra, memimpin pengobatan masyarakat di Pasar Yokatapa, Selasa (25/10/22). Giat tersebut merupakan sikap loyalitas yang ditunjukkan Ksatria Tengkorak kepada masyarakat Intan Jaya.

Prajurit Kostrad di Intan Jaya sepertinya "haus" akan pekerjaan. Ini dibuktikan dengan tidak henti-hentinya, para Ksatria Tengkorak memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Jika banyak orang yang tidak mau capek bekerja, berbeda halnya dengan Wadan Satgas Yonif PR 305/Tengkorak, Mayor Inf. Anjas Suryana Putra. Selasa pagi, bertepatan dengan Hari Pasar di Intan Jaya, Anjas meminta ijin kepada Dansatgas, untuk memimpin langsung Giat pengobatan gratis di Yokatapa.

"Saya ijin turun ke lapangan Komandan. Saya yang Pimpin Giat Binter hari ini," ucap Anjas kepada Dansatgas.

Anjas berangkat bersama dengan 14 Prajurit Kostrad. Tidak ketinggalan Bapak Pater, turut serta dalam rombongan, selain Dokter bersama Timkes.

Kehadiran para Prajurit Kostrad seolah-olah sudah ditunggu oleh masyarakat di Pasar Yokatapa. Beberapa orang yang mengalami permasalahan kesehatan, mendatangi Timkes yang sudah menyiapkan perlengkapannya.

Bapak Antonius Sani, yang tangannya terluka oleh kampak saat memotong kayu, dilayani dan diobati dengan ramah oleh Serda Luthfi, si Bapak Mantri. Beberapa orang lainnya juga dilayani dengan sabar.

"Amakanie Bapak. Hormat," begitulah ucap Antonius Sani, setelah mendapatkan pengobatan.

Anjas, Bapak Pater dan Serka Cecep yang datang bersama rombongan, tidak hanya diam menonton Giat Timkes. Dengan ramah, setiap orang yang ditemui, disapa dan diberikan salam. Tidak ketinggalan, anak-anak juga dihampiri dengan sopan.

Gula-gula yang dibawa, dibagikan kepada anak-anak, sambil sesekali ditanyakan tentang pelajaran menghitung. Ini dilakukan sebagai bentuk Komsos, sambil mengajari anak-anak cara berhitung.

Yosep Sondegou, siswa kelas 1 SD Inpres Yokatapa, sempat kesulitan ketika Anjas menanyakan penjumlahan.

"Tiga tambah lima berapa?" tanya Anjas kepada Yosep.

Sekitar dua jam para Prajurit Kostrad berinteraksi dengan masyarakat di Pasar Yokatapa. Masyarakat yang sebelumnya ragu atau mungkin takut berkomunikasi dengan para Ksatria Tengkorak, sekarang semakin akrab.

Semoga keakraban dan keharmonisan hubungan masyarakat Intan Jaya dengan para Ksatria Tengkorak, dapat terus terjalin. Dan, semoga Intan Jaya yang selama ini dianggap sebagai salah satu Kabupaten yang tingkat kerawanannya paling tinggi di Papua, semakin aman dan kondusif. Aamiin. (HAP)

Polres Karawang Respon Cepat SE Kemenkes dan BPOM RI Terkait Obat Sirup untuk Anak

Obat sirup dengan kandungan Paracetamol.

Jendela Jurnalis, Karawang

Polres Karawang merespon cepat terkait SE Kemenkes dan BPOM No. SR.01.05/III/3461/2022 yang ramai diberitakan media TV dan Medsos, terkait kasus meninggalnya anak-anak yang diduga menderita ginjal akut. Tindak lanjut yang dilakukan, memberikan informasi dan pengetahuan kepada masyarakat, terkait bahaya obat sirup untuk anak, Jum'at (21/10/22).

Selain itu, pemberitahuan akan dilakukan melalui Medsos secara massif dan mengaktifkan Bhabinkamtibmas, untuk melakukan pengecekan ke Apotek-apotek, Klinik dan RS, agar tidak menjual atau menggunakan obat sirup untuk anak.

Sementara itu, IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) menyarankan kepada masyarakat, agar menghindari pengunaan obat sirup untuk anak-anak, dikarenakan mengandung Dietilen Glikol (DL) maupun Etilen Glikol (EG) yang mengakibatkan gagal ginjal akut pada anak.

"Seluruh Apotek untuk sementara tidak menjual obat bebas dan atau bebas terbatas dalam bentuk sirup kepada masyarakat, sampai dilakukan pengumuman resmi dari Pemerintah, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan," demikian bunyi poin 8 dari SE tersebut.

Sampai tanggal 18 Oktober 2022, Kemenkes RI telah mencatat sebanyak 206 anak di 20 Provinsi, mengalami gagal ginjal akut dan sebanyak 99 anak meninggal dunia, yang diduga akibat menggunakan obat sirup.

Berikut daftar obat sirup merk Paracetamol yang sudah ditarik BPOM dari peredaran, antara lain:

  1. Termorex Sirup (obat demam), Produksi PT. Konimex, NIE: DBL7813003537A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml;
  2. Flurin DMP Sirup (obat batuk dan flu), Produksi PT. Yarindo Farmatama, NIE: DTL0332708637A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml;
  3. Unibebi Cough Sirup (obat batuk dan flu), Produksi PT. Universal Pharmaceutical Industries, NIE: DTL7226303037A1, kemasan dus, botol llastik @60 ml;
  4. Unibebi Demam Sirup (obat demam), Produksi PT. Universal Pharmaceutical Industries, NIE: DBL8726301237A1, kemasan dus, botol @60 ml;
  5. Unibebi Demam Drops (obat demam), Produksi PT. Universal Pharmaceutical Industries, NIE: DBL1926303336A1, kemasan dus, botol @15 ml. (HAP)

Jalankan Program Germas, Puskesmas Tempuran Berikan Layanan Periksa Kesehatan Gratis di SMK TKM Tempuran.

Foto saat tim medis melakukan pemeriksaan kepada Siswi SMK TKM Tempuran.

Jendela Jurnalis Karawang -
Dalam rangka menjalankan Program Germas (Gerakan Masyarakat Sehat), Puskesmas Tempuran gelar pemeriksaan kesehatan gratis di Sekolah SMK TKM (Taruna Karya Mandiri) Tempuran, yang berlokasi di Desa Purwajaya, Kecamatan Tempuran. Selasa (30/08/2022).

Dalam kegiatan tersebut, sebanyak 30 Tenaga Pendidik dan 100 Siswa-Siswi mendapatkan pemeriksaan gratis, meliputi dari pemeriksaan kadar gula darah dan cek HIV.

Tenaga Pendidik maupun siswa-siswi yang mengikuti pemeriksaan gratis melalui Program Germas tersebut terlihat sangat antusias, membuat tenaga medis pun kewalahan karena banyaknya peserta yang ingin diperiksa kesehatannya. Meskipun ada dari beberapa siswi yang sedikit takut karena diambil sample darah, namun mereka terlihat tetap mengikutinya dengan sukarela.

Foto saat pemeriksaan Tenaga Pendidik di SMK TKM Tempuran.

Seperti yang diungkapkan oleh Sukatmo, S.Pd, yang merupakan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan di SMK TKM Tempuran, ia mengungkapkan bahwa sebenarnya ia ingin sekali diperiksa kesehatannya, namun karena banyaknya kesibukan, terkadang ia nyaris tak ada waktu untuk memeriksakan kesehatannya.

"Alhamdulilah, melalui program ini saya bisa mendapatkan pemeriksaan gula darah dan HIV, sebenarnya saya sangat ingin melakukan pemeriksaan ini, tapi ya karena kesibukan, bahkan terkadang hampir gak ada waktu buat pergi ke Puskesmas." Ungkapnya.

Sukatmo juga menambahkan, dengan adanya pemeriksaan ini, membuat dirinya lega, karena hasil pemeriksaan tersebut, gula darahnya diketahui cukup normal.

"Saya jadi lega, alhamdulilah hasil pemeriksaan gula darah saya menurut keterangan tim medis itu ada di batas normal." Tambahnya.

Sementara itu, H. Rinta selaku Kasubag TU Puskesmas Tempuran kepada Jendela Jurnalis menerangkan bahwa kegiatan tersebut merupakan kegiatan tahunan dan biasanya digelar ketika tahun ajaran baru bagi para siswa baru.

"Ini kegiatan Puskesmas yang mungkin setiap Tahun dilaksanakan Pak, jadi kita ada kegiatan penjaringan anak sekolah yang baru dengan penjaringan Rematri (Remaja Putri-red), cuma untuk hari ini kita padukan kegiatan untuk kegiatan penjaringan PTM (Pembelajaran Tatap Muka-red), terus Triple Eliminasi yang menyangkut program CHCP (Community Healthcare as Partner-red) yang terkait dengan penyakit HIV yang sekarang lagi marak di Jawa Barat, selain itu ada juga program ODGJ." Terangnya.

Ketika ditanyakan mengenai target, ia juga menjelaskan bahwa targetnya dimulai dari pelajar SD, SMP hingga SMA maupun SMK yang ada di wilayah Puskesmas Tempuran.

"Targetnya untuk sekolah SD, SMP dan SMA atau SMK yang ada di wilayah Puskesmas Tempuran, kita laksanakan secara berjenjang dimulai bulan ini sampai bulan depan." Tutupnya.

Jelang Perayaan Hari Jadi, Pemdes Bayur Kidul Gelar Pengobatan Gratis.

Foto kegiatan pengobatan gratis di Kantor Desa Bayur Kidul.

Jendela Jurnalis Karawang -
Dalam rangka memberikan pelayanan terbaik bagi warganya, khususnya agar tercipta lingkungan dan masyarakat yang sehat, Pemerintahan Desa (Pemdes) Bayur Kidul, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten karawang, Hari ini, Kamis (23/6/2022), tengah menggelar Program Pengobatan Gratis.

Program tersebut diselenggarakan di Aula Kantor Desa dengan diawali senam pagi yang diikuti oleh Pemdes bersama warganya, dan dipandu oleh Ibu-ibu PKK Bayur Kidul beserta Team dari PKM Bayur Lor.

Foto Kades Bayur Kidul ikuti senam pagi bersama warga.

Dalam kegiatan tersebut, Pemdes Bayur Kidul bekerjasama dengan PKM Bayur Lor dan Rumah Sakit Izza Cikampek untuk memberikan pengobatan gratis bagi warganya yang kurang mampu.

Tampak antusias Masyarakat Bayur Kidul mengikuti program pengobatan gratis tersebut, banyak warga berdatangan dengan berbagai keluhan penyakit yang diderita, mulai dari penyakit ringan hingga penyakit berat lainnya.

Kegiatan tersebut mendapat apresiasi dari Jazuli selaku masyarakat Bayur Kidul yang menderita sakit pada bagian mata, dirinya merasa sangat terbantu dan berterimakasih kepada Pemdes atas adanya program pengobatan gratis bagi masyarakat.

"Ya saya sangat mendukung dan mengapresiasi program ini, terimakasih juga untuk Pemdes yang telah mengadakan pengobatan gratis ini, saya sangat mendukung langkah pemdes ini, artinya Pemdes sangat peduli terhadap kebutuhan masyarakatnya." Ungkapnya.

Ketika diwawancara, H. Darsono selaku Kepala Desa Bayur Kidul berharap kegiatan tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat.

"Mudah-mudahan dengan adanya pengobatan gratis ini dapat bermanfaat bagi masyarakat. Karena ini bentuk kepedulian saya sebagai Kepala Desa kepada masyarakat, dan masyarakat Bayur Kidul semuanya harus sehat." Harapnya.

Lebih lanjut, H. Darsono menerangkan bahwa kegiatan tersebut merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan menjelang pelaksanaan perayaan Hari Jadi Desa Bayur Kidul pada Juli mendatang.

"Selain ini, pada juli nanti juga kita akan mengadakan perayaan Hari Jadi Desa, dimana nanti kegiatannya di isi dengan berbagai kegiatan bertema sosial, selain pengobatan gratis juga ada sunatan massal, pemberdayaan UMKM, pagelaran wayang, acara religi yang di isi oleh penceramah, serta mengangkat budaya-budaya lokal dan sejarah tentang Bayur Kidul, tujuannya supaya generasi muda nantinya bisa tahu sejarah tentang Bayur Kidul dari awal berdiri hingga sekarang ini." Terangnya.
(NN).