Jendela Pendidikan

IMG-20250306-WA0041

Diduga Gelembungkan Alokasi Dana BOS, Kepsek SLB Negeri Karawang Mengelak

Ilustrasi

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Dugaan penggelembungan alokasi dana BOS di Sekolah Luar Biasa Negeri Karawang masih jadi pembicaraan hangat banyak pihak, dan meminta agar Aparat Penegak Hukum (APH) untuk melakukan pengusutan akan penyerapan uang negara tersebut.

Hampir 500 juta lebih anggaran BOS untuk Pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah selama kurun waktu dua tahun, dari tahun 2023 sampai 2024, namun oleh masyarakat, bahwa besaran dana tersebut tidak sebanding dengan perbaikan yang terjadi di sekolah.

Ditambah dana Biaya Operasional Pendidikan Daerah (BOPD) Provinsi Jawa Barat tahun 2023-2024 tidak terbuka pada masyarakat, sehingga dana tersebut sangat di curigai akan penggunaanya.

“Ternyata dana BOS dan BOPD ada untuk SLBN Karawang, tapi kemana di alokasikan dana tersebut, apalagi untuk Pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah yang cukup besar dari sejak tahun 2023 sampai 2024, apa yang diperbaiki disekolah, dan tidak menutup kemungkinan dugaan penggelembungan biaya di sejumlah kegiatan sekolah pun terjadi, dan kami mencurigai dana tersebut tidak terlepas dari dugaan penyalagunaan jabatan di SLBN karawang, oleh karena itu kami mohon pada penegak hukum untuk melakukan pengusutan akan dugaan korupsi dana Pendidikan tersebut” harap salah seorang tokoh masyarakat di sekitar lingkungan sekolah.

Dalam catatan media ini, SLBN Karawang mendapatkan dana BOS dari sejak tahun 2023-2024, SLBN Karawang tahun 2023 mendapatkan ABPN dalam program BOS Tahap satu Rp 368.160.000 tahun 2023 untuk biaya kegiatan sbb: Penerimaan Peserta Didik baru Rp 6.400.000, Kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler Rp 37.500.000, Kegiatan asesmen/evaluasi pembelajaran Rp 16.400.000, Administrasi kegiatan sekolah Rp 92.757.500, Pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah Rp 110.960.000, Penyelenggaraan kegiatan kesehatan, gizi, dan kebersihan Rp 90.000.000, Total Dana   Rp 354.017.500

Tahap dua Rp 368.160.000 tahun 2023 untuk biaya kegiatan sbb: Penerimaan Peserta Didik baru Rp 300.000, Kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler Rp 17.900.000, Kegiatan asesmen/evaluasi pembelajaran Rp 15.240.000, Administrasi kegiatan sekolah Rp 113.302.500, Pengembangan profesi guru dan tenaga kependidikan Rp 18.235.000, Langganan daya dan jasa Rp 35.000.000, Pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah Rp 169.825.000, Penyelenggaraan kegiatan kesehatan, gizi, dan kebersihan Rp 12.500.000, Total Dana Rp 382.302.500

Tahap satu Rp 369.930.000 tahun 2024 untuk biaya kegiatan sbb: Penerimaan Peserta Didik baru Rp 6.338.000, Pengembangan perpustakaan dan/atau layanan pojok baca Rp 2.800.000, Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan bermain Rp 30.300.000, Pelaksanaan kegiatan evaluasi/asesmen pembelajaran dan bermain Rp 8.291.000, Pelaksanaan administrasi kegiatan Satuan Pendidikan Rp 135.963.000, Pemeliharaan sarana dan prasarana Rp 124.738.000, Penyediaan alat multimedia pembelajaran Rp 61.500.000. Total Dana Rp 369.930.000

Tahap dua Rp 369.930.000 tahun 2024 untuk biaya kegiatan sbb: Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan bermain Rp 12.075.000, Pelaksanaan kegiatan evaluasi/asesmen pembelajaran dan bermain Rp 11.594.500, Pelaksanaan administrasi kegiatan Satuan Pendidikan Rp 119.855.000, Pengembangan profesi pendidik dan tenaga kependidikan Rp 19.730.000, Pemeliharaan sarana dan prasarana Rp 206.675.500.Total Dana Rp 369.930.000

Aep Saefulah sebagai Kepala SLB Negeri Karawang melalui surat klarifikasi yang dikirimkan ke media mengelak dan mengatakan bahwa Pada tahun 2023, sudah dilakukan pemeriksaan penggunaan keuangan secara rutin dan rinci oleh tim keuangan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah dan tim fasilitator keuangan Dinas Pendidikan Provinsi. Kalaupun ada kekeliruan dan ketidaksesuaian serta ketidaklogisan penggunaan anggaran akan segera diminta untuk dilakukan perubahan dan perbaikan serta harus melaporkan kembali hasil perbaikan. Jadi segala permasalahan dan ketidaksesuaian akan dan harus diselesaikan pada tahun berjalan.

Namun sangat di sayangkan, dalam surat balasan yang di terima media, Aep Saefullah tidak menjelaskan apa saja yang belanjakan terkait alokasi dana BOS tersebut dan juga tidak memberikan jawaban atas besaran Biaya Operasional Pendidikan Daerah (BOPD) Provinsi Jawa Barat sejak tahun 2023 dan 2024, ada apa? (red)*

IMG-20250326-WA0095

Tutup Kegiatan AKAMSI, PKBM Tunas Makrifat Terapkan Semangat Dakwah dan Retorika Islami

Foto bersama usai pengumuman pemenang lomba

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Dalam rangka mengisi kegiatan di Bulan Suci Ramadhan 1446 Hijriah atau Tahun 2025 Masehi, PKBM Tunas Makrifat menyelenggarakan kegiatan yang diberi judul AKAMSI (Aksi Anak Muslim di Bulan Suci) dan resmi menggelar penutupannya pada Rabu (26/3/25) dibarengi dengan acara buka puasa bersama.

Adapun penutupan kegiatan AKAMSI yang berlangsung meriah tersebut digelar oleh PKBM Tunas Makrifat di Aula Yayasan Ma'rifatullah yang terletak di Desa Karyamulya, Kecamatan Batujaya, Kabupaten Karawang.

Dalam pelaksanaannya, acara penutupan AKAMSi dihadiri oleh Kak Lulu Fauziah Rahman selaku salah satu 'Duta Baca Karawang' yang juga didaulat menjadi Juri Tamu dalam acara tersebut. Dimana kesediannya untuk hadir dan menjadi tim penilai juga menambah semaraknya lomba Dakwah tersebut. Mengingat, kesibukannya sebagai pegiat literasi serta prestasinya sebagai MC kondang dalam setiap acara, baik yang digelar formal maupun nonformal.

Selain itu, kehadiran Kak Lulu Fauziah juga diharapkan bisa menjadi motivasi bagi warga belajar maupun peserta dari kegiatan AKAMSI yang merupakan Warga Belajar pada program Paket B maupun Paket C. Mengingat bahwa AKAMSI digagas dengan tujuan untuk meningkatkan semangat dakwah dan retorika Islami di kalangan peserta, sekaligus juga merupakan salah satu upaya PKBM untuk merangsang minat Warga Belajar dalam mempelajari khasanah keislaman.

Hal tersebut sebagaimana yang disampaikan oleh Ira Novita Fitriyany selaku Kepala PKBM Tunas Makrifat. Selain itu, dirinya juga mengapresiasi antusiasme dari Panitia dan Warga Belajar atas terselenggaranya kegiatan AKAMSI tersebut.

“Saya sangat mengapresiasi kekompakan panitia dan peserta hari ini. Kami sangat bangga sekali, para warga bisa mengikuti kegiatan dan melihat para peserta lomba yang bersemangat dalam menyampaikan pesan kebaikan melalui lomba Dakwah ini. Semoga kegiatan ini dapat terus menjadi wadah positif di tahun-tahun mendatang, dan ini harus terus dilanjutkan,” ujar Ira dalam sambutannya.

Dokumentasi seputar penutupan kegiatan AKAMSI

Untuk diketahui, pada kegiatan AKAMSI tersebut di isi dengan lomba pidato inspiratif dan penuh makna, dengan mekanisme penilaian juri berdasarkan aspek kefasihan isi, gestur, hafalan dalil serta tatacara penyampaian materi.

Lebih lanjut, acara kemudian ditutup dengan pengumuman pemenang lomba. Adapun untuk juara pertama diraih oleh Ummi Zahra Al Maulidia (Siswa kelas XII) Juara dua diraih oleh Jaya Sukmana dan Juara Ketiga oleh Talim yang keduanya saat ini duduk di kelas XI PKBM Tunas Makrifat.

Dengan berakhirnya AKAMSI yang disertai dengan acara buka puasa bersama dan juga didukung oleh komunitas literasi, antara lain Rumah Baca Nirmala (RBN) dan Moncer. Tak ketinggalan UMKM binaan yayasan Ma'rifatullah dengan produk andalannya yaitu 'Semprong Mak E' dan 'Oleng' tersebut diharapkan agar semangat dakwah dan kecintaan terhadap ilmu tetap terjaga di kalangan peserta dan masyarakat luas khususnya PKBM Tunas Makrifat. (Nunu)*

IMG-20250323-WA0010

Ketum LBH Maskar Indonesia Tegaskan Sekolah Harus Transparan Soal Penggunaan Dana BOS

H. Nanang Komarudin, S.H., M.,H., (Ketua Umum LBH Maskar Indonesia)

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Penggunaan dana Biaya Operasional Sekolah (BOS) harus dilakukan secara transparan. Karena itu, seluruh sekolah yang ada di jawa barat, khususnya yang berada di kabupaten Karawang, untuk tidak menyalahgunakan dana BOS.

H. Nanang Komarudin, S.H., M.H., selaku Ketua Umum LBH Maskar Indonesia, dalam keterangannya menegaskan tentang pentingnya transparansi dalam pengelolaan dana BOS. Ia meminta kepala sekolah untuk selalu terbuka dalam memberikan informasi kepada masyarakat, termasuk Ormas, LSM maupun Wartawan.

"Sebagai institusi milik pemerintah dengan sumber anggaran dari pemerintah, sekolah harus dikelola dengan transparan. Kepala sekolah juga harus bijak dalam menyikapi setiap persoalan dan menyampaikan informasi dengan baik serta sopan. Kemajuan teknologi memungkinkan akses informasi yang cepat. Sehingga kepala sekolah harus mampu merangkul semua pihak, demi kemajuan sekolah yang dipimpinnya," ujarnya. Sabtu (22/3/25).

H. Nanang menegaskan, bahwa penggunaan dana BOS harus sesuai dengan regulasi yang ada dan tidak boleh disalahgunakan. Ia mengingatkan bahwa pengelolaan dana BOS tetap menjadi perhatian berbagai lembaga pemeriksa. Seperti Inspektorat dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Jawa Barat.

"Ingat, dana BOS ini bukan milik secara pribadi. Pihak sekolah hanya sebagai kuasa pengguna anggaran," tegasnya.

Lebih lanjut, dirinya menambahkan bahwa dibawah kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa barat yang baru, dunia pendidikan diharapkan terus mencetak prestasi. Hal itu dapat terwujud jika para pendidik mengajar dengan penuh dedikasi dan kepala sekolah aktif memantau proses belajar mengajar di sekolahnya.

"Jika semua elemen pendidikan bekerja dengan baik, maka masyarakat, orang tua, serta pemerintah daerah akan bangga atas prestasi yang diraih. Dengan demikian, cita-cita menjadikan Jawa barat Istimewa menjadikan daerah termaju, berdaya saing global,dan berkelanjutan melalui transformasi, melalui pendidikan dapat terwujud," pungkasnya. (Pri)*

IMG-20250321-WA0023

Jelang Libur Ramadhan, SMKN 1 Banyusari Tutup Kegiatan Smartren dengan Berbagi Kebahagiaan

Kegiatan penuptupan Smartren di SMKN 1 Banyusari

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Dipenghujung kegiatan SmarTren Ramadhan, SMK Negeri 1 Banyusari memberikan santunan anak yatim dan buka bersama di halaman sekolah pada Kamis 20/3/2025.

Kegiatan tersebut mengusung tema "Rantang Kanya'ah" denhan di ikuti siswa-siswi SMKN 1 Banyusari dan anak yatim.

Kepala sekolah SMKN 1 Banyusari Abdul Haris mengatakan, Smartren bertujuan untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, tidak hanya bagi siswa, tetapi juga bagi seluruh pihak yang terlibat sebagai pendidik. “Sekecil apapun perbuatan kita di bulan Ramadan, Allah akan lipat gandakan nilainya. Perbanyaklah beribadah dan berbagi,” kata Abdul Haris disela kesibukan nya.

Selain itu, pada hari terakhir kegiatan SmartTren Ramadan 2025 juga dilaksanakan program berbagi kepada warga sekitar yang bertema “Rantang Kanyaah”.

Dengan berakhirnya program kegiatan SmarTren 2025, peserta didik diharapkan tetap menjalankan kegiatan positif yang dapat dilakukan di rumah untuk mengisi waktu selama bulan Ramadhan. (Pri)*

IMG-20250318-WA0023

Berikan Kemudahan Peluang Kerja, SMKN 1 Rawamerta Bekerjasama dengan PT. YPMI Menggelar Test IJON

Test Ijon PT. YPMI di SMKN 1 Rawamerta

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Recruitment atau yang biasa dikenal dengan istilah 'IJON' adalah proses seleksi calon karyawan yang dilakukan oleh perusahaan yang bekerjasama dengan sekolah, khususnya kepada siswa SMA/SMK Kelas XII sebelum mereka lulus, dengan perjanjian kerja setelah lulus jika dinyatakan diterima atau sudah memenuhi persyaratan yamg sudah disepakati. Selasa (11/3/25).

Seperti yang digelar di SMKN 1 Rawamerta yang bekerjasama dengan PT. Yamaha Part Motor Manufacturing Indonesia (YPMI) menggelar seleksi test IJON melalui Bursa Kerja Khusus (BKK) yang diselenggarakan di sekolah Kompetensi Keahlian Teknik Otomotif, Teknik Kelistrikan dan Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi.

H. Rosli, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SMKN 1 Rawamerta menjelaskan bahwa tujuan dari diselenggarakannya kegiatan tersebut adalah untuk mendapatkan calon tenaga kerja terbaik serta memberikan kemudahan bagi Alumni untuk mendapatkan kepastian kerja pasca lulus nanti, sehingga dapat mengurangi angka pengangguran.

Selain itu, nilai manfaat atas penyelenggaraan kegiatan tersebut adalah untuk meningkatkan jumlah alumni yang diserap oleh dunia industri, mendekatkan dunia usaha dan memenuhi kebutuhan industri untuk mendapatkan tenaga kerja yang sesuai kualifikasi.

Adapun untuk pelaksanaannya, kegiatan tersebut diikuti oleh sebanyak 60 peserta dari jurusan Kompetensi Keahlian Teknik Otomotif, Teknik Kelistrikan dan Teknik Jaringan Komputer & Telekomunikasi, dengan mengikuti tahapan seleksi Tahap 1 (Test Psikotest & Matematika Dasar dengan jumlah yang lolos sebanyak 33 peserta.

Selanjutnya, dari 33 peserta yang lolos tersebut kemudian mengikuti seleksi Tahap 2 (Test Fisik & Motorik), dan terhitung jumlah peserta yang lolos dalam tahap kedua tersebut berkurang 1 orang atau sebanyak 31 peserta. Dan 31 peserta yang lolos tersebut dipastikan akan lanjut ke tahap Interview setelah kelulusan sekolah nanti.

Kegiatan tersebut terselenggara atas kerjasama Asep Saedi Agusmiran selaku Wakil Kepala Sekolah Hubungan Masyarakat dan Industri dengan Sintiya selaku Konsultan dari PT. YPMI. (Pri)*

IMG-20250306-WA0041

Dikonfirmasi Seputar Penggunaan Dana BOS, Kepsek SMPN 1 Rengasdengklok Memilih Bungkam, Ada Apa?

Ilustrasi

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Dalam rangka merealisasikan anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang dikucurkan oleh pemerintah, yang dimana pemberian anggaran tersebut bertujuan untuk menunjang kegiatan pembelajaran, penyediaan alat pendidikan dan bahan pendukung pembelajaran, pengembangan media pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi, penyediaan aplikasi atau perangkat lunak untuk pembelajaran, kegiatan pembelajaran ekstrakurikuler siswa serta kegiatan evaluasi pembelajaran di tiap sekolah. Selasa (18/3/25).

Namun, terkadang dalam penggunaannya seringkali hal tersebut dijadikan ajang untuk melakukan manipulasi oleh segelintir oknum yang hanya ingin mengambil keuntungan semata, dan pada akhirnya terkadang penggunaannya tidak jelas arahnya.

Salah satunya seperti dugaan penggunaan Dana BOS di SMPN 1 Rengasdengklok, ada point yang harus digali lebih dalam di sekolah tersebut, yaitu tentang penggunaan anggaran di Tahap 1 yang tercatat dalam LPJ untuk beberapa kegiatan diantaranya ;

  1. Anggaran Pengembangan Perpustakaan dan/atau Layanan Pojok Baca sebesar Rp. 177.661.700 (Tahap 1) dan sebesar Rp. 40.800.000 (Tahap 2), jadi total untuk Pengembangan Perpustakaan di Tahun 2024 sebesar Rp. 218.461.700.
  2. Anggaran Pemeliharaan Sarana dan Prasarana sebesar Rp. 59.470.800 (Tahap 1) dan sebesar Rp. 130.032.800 (Tahap 2) jadi total pembiayaan untuk Sarana dan Prasarana di tahun 2024 sebesar Rp. 189.503.600.

Atas dasar hal tersebut, Jendela Jurnalis kemudian mencoba mengkonfirmasi A (inisial) selaku Kepala Sekolah SMPN 1 Rengasdengklok, guna mendapatkan keterangan mendetail tentang rincian penggunaan kedua jenis anggaran tersebut pada Sabtu (15/3/25).

Seperti pada Anggaran Pengembangan Perpustakaan dan/atau Layanan Pojok Baca di Tahun 2024, dimana sudah menjadi rahasia umum bahwa biasanya pihak sekolah mendapatkan cashback sekian puluh persen dari nilai pembelanjaan dari pihak penerbit atau penyedia. Pertanyaannya adalah berapa cashback yang didapatkan, kemudian dipergunakan untuk apa anggarannya? Karena jelas cashback tersebut tidak akan dicatat dalam LPJ.

Selain itu, adalah terkait Anggaran Pemeliharaan Sarana dan Prasarana di Tahun 2024, dimana tercatat dalam LPJ bahwa dalam 2 tahapan tersebut memiliki nilai yang fantastis, jadi perlu ditanyakan mendetail juga terkait anggaran tersebut dipergunakan untuk pembangunan atau pemeliharaan apa saja.

Namun sayangnya, saat hal tersebut dikonfirmasikan kepada A selaku Kepala Sekolah SMPN 1 Rengasdengklok. Entah apa alasannya, dirinya seolah lebih memilih bungkam tak memberikan penjelasan apapun hingga saat ini.

Menyikapi bungkamnya Kepala Sekolah, H. Nanang Komarudin, S.H., M.H., selaku Ketua Umum LBH Maskar Indonesia mengaku sangat menyayangkan sikap tersebut. Dirinya menilai, jika pihak sekolah tidak memberikan keterangan apapun, bagaimana awak media bisa tahu kalau penggunaannya sesuai denhan apa yang di LPJ kan.

H. Nanang juga menyinggung bahwa Kepala Sekolah SMPN 1 Rengasdengklok yang Ia ketahui juga merupakan Ketua Forum MKKS SMP di Kabupaten Karawang.

"Setahu saya beliau kan Ketua Forum MKKS SMP di Karawang, kok sikapnya begitu? Bukannya mencontohkan sesuatu yang baik dengan menghadapi dan menjawab konfirmasi dari awak media, ini kok malah seolah menghindar?," singgungnya. Selasa (18/3/25).

Lebih lanjut, H. Nanang menegaskan bahwa jika memang pihak sekolah menutup diri kepada media, dirinya akan mencoba melakukan koordinasi dengan pihak terkait atau APH, agar menindaklanjuti dan melakukan sidak ke sekolah tersebut. (Pri)*

IMG-20250306-WA0041

Penggunaan Dana BOS di SMPN 3 Tirtajaya Diduga di Mark Up dan Jadi Ajang Korupsi

Ilustrasi

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Penggunaan Dana BOS di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Tirtajaya Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat diduga di korupsi dan mark up oleh oknum pihak sekolah. Adanya digaan tersebut dilakukan oleh oknum pihak sekolah, dan dapat dilihat dari laporan pertanggung jawaban (LPJ) Tahun Anggaran 2024 yang berupa yang terbagi dalam 2 tahap sebagai berikut :

Tahap 1 dan tahap 2 tahun 2024

  • Pengembangan perpustakaan dan/atau layanan pojok baca sebesar Rp. 65.854.600 (tahap 1).
  • Pengembangan perpustakaan dan/atau layanan pojok baca sebesar Rp. 38.905.600 (tahap 2).

Tahap 1 dan tahap 2 tahun 2024

  • Pemeliharaan sarana dan prasarana sebesar Rp.11.319.500 (tahap 1).
  • Pemeliharaam sarana dan prasarana sebesar Rp.26.152.900 (tahap 2).

Adapun jumlah total Anggaran Dana BOS di SMPN 3 Tirtajaya pada Tahap 1 menerima dana BOS sebesar Rp.455.655.000 dan tahap 2 sebesar Rp.455.655.000.

Ketika jendela jurnalis mengirimkan konfirmasi via WhatsApp pada Senin (10/3/2025) Kepala Sekolah SMPN 3 Tirtajaya tidak menjawab konfirmasi awak media dan pada hari Selasa (11/3/2025) pukul 13:33 WIB Kepala Sekolah SMPN 3 Tirtajaya memberikan keterangannya.

Seolah enggan memberikan keterangan lanjutan yang lebih mendetail, Kepala sekolah SMPN 3 Tirtajaya menjawab bahwa terkait penggunaan Dana BOS tersebut sudah direalisasikan dan dilaporkan kepada pihak terkait.

"Dari semua rencana/program yg ada di Arkas/BOS, kami sudah merealisasikan dan sudah melaporkan semua anggaran tersebut ke pihak yang berwenang (Dinas Pendidikan, inspektorat, (BPK) terimakasih," timpalnya singkat.

Sementara itu, menyikapi hal tersebut, Ketua umum Lembaga Bantuan Hukum Massa Keadilan Rakyat (LBH Maskar) Indonesia H. Nanang Komarudin, S.H., M.H., C.MSP., mengatakan bahwa hal tersebut merupakan teknis, adapun terkait rincian mendetailnya bisa saja anggaran yang dipergunakan dan tercatat dalam LPJ tidak sesuai dengan faktanya.

"Ya kalau terkait alur sih kita semua juga tahu kalau mekanisme pelaporan Penggunaan dana BOS itu seperti apa. Yang jadi pertanyaan teman-teman media ini kan tentang mata anggaran, tinggal dijawab saja dipergunakan untuk apa saja, ini kok jawabannya normatif, seolah enggan menjawab apa yang dipertanyakan," tuturnya.

Lebih lanjut, dari sikap dan jawaban yang datar yang disampaikan oleh Kepala Sekolah tersebut, dirinya juga menduga seolah ada yang disembunyikan. Oleh karena itu, dirinya meminta agar pihak terkait yang memiliki kewenangan melakukan sidak ke sekolah tersebut.

"Perlu menjadi perhatian, pihak terkait coba sidak dan validasi kebenarannya!," pungkasnya. (Pri)*

IMG-20250225-WA0016

Terapkan Pembiasaan Diri, SMKN 1 Banyusari Gelar Kegiatan Fresh Morning, Senam Pagi dan Class Idol

Rangkaian Kegiatan Pembiasaan Diri

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Pembiasaan diri di sekolah, merupakan proses pembentukan sikap dan perilaku yang baik melalui kegiatan berulang-ulang. Pembiasaan diri juga dapat dilakukan secara terjadwal atau tidak terjadwal.

Seperti hal nya yang dilakukan oleh pendidik di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Banyusari (SMKN 1 Banyusari) yang telah menerapkan kegiatan pembiasaan diri setiap hari dengan menggelar Senam Kesehatan Jasmani (SKJ). Selasa (25/2/25).

Hal tersebut bertujuan untuk menyegarkan fisik para siswa, agar bisa lebih fresh dan tidak loyo dalam mengikuti rangkaian kegiatan pembelajaran yang begitu padat.

Dalam pelaksanaannya, kegiatan tersebut digelar pada pagi hari sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai.

Dalam kesempatannya, Abdul Haris selaku Kepala Sekolah SMKN 1 Banyusari menerangkan bahwa kegiatan pembiasaan diri tersebut akan konsisten dijalankan, dengan tujuan meminimalisir tingkat kebosanan siswanya dalam menghadapi segala macam pelajaran sekolah yang cukup menyita waktu dan pemikiran.

"Kegiatan pembiasaan diri ini sengaja kita terapkan, dengan tujuan agar para siswa dapat serta merta menjaga kebugaran tubuhnya, karena dengan tubuh yang segar bugar, tentu akan sangat mudah bagi siswa dalam menyerap berbagai pelajaran," terangnya.

Selain kegiatan senam pagi, penyelenggaraan pembiasaan diri di SMKN 1 Banyusari juga menerapkan kegiatan lainnya seperti 'Fresh Morning' dan 'Class Idol' yang diselenggarakan dengan metode yang menyenangkan dan penuh keakraban. (Pri)*

IMG-20250215-WA0019

Gelar Isra Mi’raj, Kepsek SMKN 1 Jayakerta Ajak Seluruh Siswa Perkuat Iman dan Taqwa

Deni Iskandar, Kepala Sekolah di SMKN 1 Jayakerta

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Seperti tahun-tahun sebelumnya, di penjuru dunia seluruh umat Islam memperingati peristiwa besar (Isra’ Mi’raj) 1446 Hijriah dengan berbagai caranya. Seperti halnya kegiatan yang kini digelar di SMKN 1 Jayakerta yang terletak di Kecamatan Jayakerta, Kabupaten Karawang. Jum'at (14/2/25).

Mengusung tema "Menjadikan Sholat sebagai Inti Kehidupan, setelah Perjalanan Rasul," acara peringatan Isra’ Mi’raj tersebut berlangsung dihalaman Sekolah SMKN 1 Jayakerta. Selain itu, juga disertai antusiasme dari para Siswa-Siswi, Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah Dewan Guru tenaga Pendidik dan kependidikan di SMKN 1 Jayakerta.

Acara diawali dengan pembukaan, dilanjutkan dengan Sholawat Nabi dan lantunan Ayat Suci Al-Qur’an oleh Siswa/i, dilanjutkan dengan Sambutan oleh Kepala Sekolah SMKN 1 Jayakerta.

Dalam sambutannya, Deni Iskandar selaku Kepala Sekolah di SMKN 1 Jayakerta menyampaikan bahwa Isra Miraj adalah momen ketika Rasulullah SAW diberikan keistimewaan untuk menembus dimensi langit-langit cakrawala, bertemu dengan para nabi, dan akhirnya mendekat dengan Allah SWT.

"Perjalanan yang mengajarkan kita tentang kebesaran-Nya, keagungan ajaran-Nya, serta betapa mulianya peran Nabi Muhammad SAW sebagai utusan-Nya," ucapnya.

Siswa - Siswi SMKN 1 Jayakerta

Melalui peristiwa tersebut kita diajak untuk selalu merenungkan tentang keimanan dan ketaqwaan yang telah dikerjakan selama ini. Bahwa untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi, diperlukannya keimanan dan ketaqwaan yang ditujukan semata-mata kepada Allah SWT.

Acara kemudian berlanjut ke acara inti, yaitu siraman rohani yang di isi oleh Penceramah Ustad Heri Kurniawan yang juga merupakan alumni dari SMKN 1 Jayakerta, hingga kemudian acara ditutup dengan do’a.

Banyak hikmah dan pelajaran yang bisa kita petik dari peristiwa Isra Mi’raj tersebut. Dengan harapan agar siswa-siswi di SMKN 1 Jayakerta bisa menjadi generasi yang tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, melainkan juga religius dalam menyebarkan kebaikan.

Terkait hal tersebut, pihak SMKN 1 Jayakerta akan selalu konsisten dalam memfasilitasi seluruh kegiatan sekolah, guna untuk mencetak generasi muda (Milenial) yang berilmu dan berakhlakul karimah, khusunya bagi milenial yang kini hidup di era digitalisasi seperti saat ini.

Dengan demikian, perkembangan zaman memang tidak bisa dipungkiri, namun penguatan Akhlak harus tetap ditanamkan terhadap generasi milenial, sebagai bentuk pembekalan diri bagi insan muda yang beriman dan bertaqwa. (Pri)*

IMG-20250214-WA0021

LBH Massa Keadilan Rakyat Indonesia Desak APH Tindak Tegas Dugaan Korupsi Dana PIP

Ketua LBH, H. Nanang Komarudin, S.H., M.H

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR – LBH Massa Keadilan Rakyat Indonesia meminta Aparat Penegak Hukum (APH) untuk mempercepat penyelidikan dan penyidikan dugaan korupsi dana Program Indonesia Pintar (PIP). Ketua LBH, H. Nanang Komarudin, SH, MH, menegaskan pentingnya langkah cepat dan tegas dalam menindak pelaku penyalahgunaan dana pendidikan.

“Kami mendukung penuh langkah hukum yang cepat dan tegas. Jangan ada keraguan dalam menindak pihak-pihak yang menyalahgunakan dana pendidikan. Tahun ini harus menjadi tahun bersih-bersih dari praktik korupsi,” ujar Nanang.

Dugaan korupsi dana PIP yang mencuat di Karawang menimbulkan keresahan di masyarakat. Dana yang seharusnya membantu siswa dari keluarga kurang mampu agar tetap bisa bersekolah diduga diselewengkan oleh oknum tertentu.

Kasus ini sebelumnya telah mendapat perhatian dari berbagai elemen masyarakat, termasuk Forum Aktivis Islam (FAIS) Karawang, yang mendesak agar aparat segera bertindak. Kritik keras juga muncul dari berbagai pihak yang menilai dunia pendidikan harus bersih dari praktik korupsi yang merugikan generasi muda.

Dalam kasus ini, aparat dapat menerapkan beberapa aturan hukum, di antaranya UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang mengancam pelaku korupsi dengan hukuman berat, termasuk pidana penjara dan denda besar, UU Sistem Pendidikan Nasional, yang mengatur bahwa dana pendidikan harus digunakan sesuai peruntukannya dan UU Keuangan Negara, yang menegaskan bahwa pengelolaan keuangan negara harus transparan dan bertanggung jawab.

LBH Massa Keadilan Rakyat Indonesia akan terus mengawal perkembangan kasus ini dan memastikan proses hukum berjalan profesional.

"Korupsi di sektor pendidikan adalah kejahatan yang merugikan masa depan bangsa. Kami akan terus mendorong agar kasus ini diusut tuntas dan pelakunya dihukum seberat-beratnya," tutup Nanang.

Hingga saat ini, pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi terkait perkembangan penyelidikan kasus ini. Namun, desakan dari berbagai elemen masyarakat diharapkan dapat mempercepat langkah hukum terhadap dugaan penyalahgunaan dana PIP di Karawang. (Red)*