Jendela Pendidikan

IMG-20250207-WA0040

Beberapa PKBM di Karawang Dinilai Tak Produktif, Ketum LBH Maskar Indonesia Desak Dinas Lakukan Evaluasi

Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) adalah lembaga pendidikan nonformal yang dibentuk oleh masyarakat untuk masyarakat, yang berorientasi pada pemberdayaan potensi setempat untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap masyarakat dalam bidang ekonomi, sosial, dan budaya.

PKBM itu sendiri berada di bawah pengawasan Dinas Pendidikan Nasional/SKB (sebagai Pusat, Selain Dinas Pendidikan) dan bekerjasama dengan pemerintah dalam menyediakan pendidikan bagi masyarakat. Selain itu, tujuan dari didirikannya PKBM adalah sebagai program pendidikan dan pelatihan, meliputi dari Pendidikan Kesetaraan, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pelatihan Pemberdayaan, dan layanan tambahan seperti Taman Bacaan Masyarakat (TBM) maupun Kursus melalui berbagai program keahlian dan keterampilan.

Di Kabupaten Karawang, tercatat bahwa ada sebanyak 55 PKBM yang aktif. Namun, dari jumlah tersebut, diduga hanya sebagian kecilnya saja PKBM yang benar - benar aktif melakukan kegiatan belajar mengajar dan pelatihan sebagaimana mestinya.

Hal tersebut sebagaimana yang dikeluhkan oleh H. Nanang Komarudin, S.H., M.H., selaku Ketua Umum Lembaga Bantuan Hukum Massa Keadilan Rakyat Indonesia (LBH Maskar Indonesia). Dirinya menyebut, bahwa secara tugas dan fungsinya, PKBM justru harus lebih intens untuk melakukan pembelajaran, pemberdayaan maupun pelatihan.

"Apalagi, nilai operasional yang didapatkan oleh PKBM untuk per siswa dari pemerintah lebih besar dari nilai yang didapatkan per siswa di sekolah formal," cetusnya. Jum'at (7/2/25).

H. Nanang menegaskan, harus ada evaluasi dari Dinas terkait untuk mengevaluasi kegiatan-kegiatan PKBM di Kabupaten Karawang, agar semua PKBM menjalankan tugas dan fungsinya dalam menyelenggarakan kegiatan sebagaimana mestinya.

"Jangan sampai nanti anggaran yang digelontorkan oleh pemerintah kepada lembaga tersebut hanya dijadikan bancakan oleh oknum pengelola PKBM yang ternyata tidak menjalankan kewajibannya. Coba pihak dinas turun dan sidak ke semua PKBM, dan evaluasi juga kesesuaian jumlah siswa yang terdaftar di Dapodik," tegasnya.

Lebih lanjut, H. Nanang menyebut bahwa terlepas datang atau tidaknya warga belajar ke PKBM, upaya penyediaan proses belajar adalah tanggungjawab dari penyelenggara PKBM itu sendiri, baik itu dari tenaga pendidik, maupun fasilitas belajar mengajar yang seharusnya dipersiapkan.

"Karena kalau berbicara tentang keadilan, siswa atau warga belajar yang terdaftar di PKBM memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan, baik itu pendidikan kesetaraan maupun program pelatihan, karena mereka juga mendapatkan pembiayaan dari pemerintah," pungkasnya. (Nunu/Pri)*

IMG-20250129-WA0060

Siapa Bilang Biaya Sekolah di SMK TKM Tempuran Mahal? Ini Faktanya!

PPDB SMK TKM Tempuran

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Sekolah Menengah Kejuruan Taruna Karya Mandiri Tempuran (SMK TKM Tempuran) merupakan salah satu sekolah yang terletak di Desa Purwajaya, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Karawang. Namun, belakangan terdengar kabar bahwa katanya biaya sekolah di SMK TKM Tempuran terbilang mahal. Padahal, berdasarkan data dan fakta, ternyata itu semua tidak benar adanya. Malahan, biaya pendaftarannya pun ternyata gratis.

Hal tersebut sebagaimana diungkapkan oleh Tata Suhendar yang merupakan seorang Wali Murid asal Desa Sumurgede, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang. Menurutnya, selama Ia menyekolahkan anaknya di SMK TKM Tempuran, Ia tidak merasakan mahalnya biaya sekolah. Bahkan, menurutnya biaya sekolah di SMK TKM Tempuran terbilang lebih ringan jika dibandingkan dengan sekolah kejuruan serupa yang ada di Kabupaten Karawang.

"Malahan saya pernah ngobrol dan melakukan riset perbandingan biaya sekolah di SMK TKM Tempuran dengan sekolah swasta lainnya, dan terbukti bahwa biaya sekolah di SMK TKM Tempuran lebih ringan dan terjangkau, terus gak ada beban untuk pembelian LKS seperti yang sering dikeluhkan wali murid di sekolah lain," ungkapnya.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Darjim yang juga merupakan Wali Murid asal Desa Purwajaya, Kecamatan Tempuran. Selain itu, Ia menyebut bahwa tingkat kedisiplinan siswa lebih diterapkan, dimana metode absensi menggunakan fingerprint (sidik jari-red), sehingga bisa meminimalisir kenakalan siswa dari upaya bolos sekolah ataupun pelajaran, apalagi metode fingerprint tersebut terkoneksi langsung dengan nomor telepon wali murid yang memudahkan wali murid untuk turut serta mengontrol absensi siswa.

"Kalau anak bolos bisa ketahuan, kalo anak kita gak fingerprint, itu langsung ada pemberitahuan ke hape wali murid, jadi kita bisa sama-sama mengontrol absensi anak kita," terangnya.

Berdasarkan hasil riset dan wawancara kepada beberapa wali murid lainnya, terbukti bahwa SMK TKM Tempuran telah berhasil mencetak lulusan yang memiliki SDM dan keterampilan yang mumpuni. Bahkan, beberapa siswa yang tengah menjalankan Praktek Kerja Industri (Prakerin) maupun Praktek Kerja Lapangan (PKL) sudah banyak mendapatkan tawaran untuk bekerja disana ketika sudah lulus nanti. Hal tersebut menunjukan bahwa SMK TKM Tempuran telah berhasil menjalankan kemitraan dengan beberapa perusahaan industri besar di Kabupaten Karawang dan Bekasi.

Info PPDB

Diketahui, SMK TKM Tempuran yang kini sudah berstatus Akreditasi A ini memiliki beberapa jurusan program keahlian, diantaranya adalah Teknik Mesin (TM), Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis (MPLB), Teknik Elektro dan Pengelasan (Welding).

Adapun terkait sarana dan pelayanan yang terdapat di SMK TKM Tempuran diantaranya adalah, ruang kelas yang nyaman dan ruang praktek yang memadai untuk kejuruan TM dan MPLB, bursa kerja khusus untuk penyaluran alumni dalam mencari pekerjaan serta beasiswa kuliah gratis untuk alumni yang mau melanjutkan pendidikan.

Selain itu, SMK TKM Tempuran juga memiliki kegiatan ekstrakulikuler yang lengkap, salah satu diantaranya adalah program keahlian bahasa Jepang. Bahkan, 9 alumni kini tengah dalam tahapan proses pemberangkatan, menyusul 3 alumni dari program tersebut yang sudah berhasil berangkat ke Jepang.

Nah, untuk kalian yang ingin tahu proses tahapan pendaftarannya, berikut jadwal PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) untuk Tahun Ajaran 2025 - 2026 ;
- Tahap 1 : 1 Januari 2025 s/d 30 April 2025
- Tahap 2 : 1 Mei 2025 s/d 31 Juli 2025.

Adapun pengenai persyaratannya adalah ;
1. Mengisi formulir pendaftaran
2. SKL (Surat Keterangan Lulus), bisa menyusul setelah dinyatakan lulus dari Sekolah asal
3. Foto Copy Ijazah SD/MI/Sederajat
4. Foto Copy KK
5. Foto Copy KTP Orang Tua
6. Foto Copy Akta Kelahiran
7. Foto Copy KIP, KIS, PKH (jika ada)
8. Pas Foto background MERAH ukuran (3x4) 2 lembar, dan ukuran (4x6) 2 lembar.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi nomor 085183070549 / 085163686655, atau melalui website resmi SMK TKM Tempuran melalui link (https://www.smktarunakaryamandiri.sch.id), atau juga bisa melihat informasi detail mengenai SMK TKM Tempuran di beberapa platform media sosial berikut ini ;
- Instagram : @smktkm_Official
- TikTok : @smktkm705_Official
- Facebook : SMK Taruna Karya Mandiri
(NN)*

IMG-20250125-WA0037

Diwarnai Rangkaian Perlombaan, SMK TKM Tempuran Gelar Isra Mi’raj 1446 Hijriah

Siraman Rohani dalam Isra Mi'raj di SMK TKM Tempuran

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Seperti tahun-tahun sebelumnya, di penjuru dunia seluruh umat Islam memperingati peristiwa besar (Isra Mi’raj) 1446 Hijriah dengan berbagai caranya. Seperti halnya kegiatan yang kini digelar di SMK TKM (Taruna Karya Mandiri) yang terletak di Desa Purwajaya, Kecamatan Tempuran. Sabtu (25/1/25).

Acara peringatan Isra Mi’raj tersebut digelar di Halaman Kampus SMK TKM Tempuran dengan penuh khidmat, juga disertai antusiasme dari para Siswa-Siswi, Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah Dewan Guru tenaga Pendidik dan kependidikan Civitas Akademik SMK TKM Tempuran.

Acara diawali dengan pembukaan Apel Pagi, dilanjutkan dengan Sholawat Nabi yang dibawakan oleh anak-anak dari Ekstraulikuler Hadroh, lantunan Ayat Suci Al-Qur’an, Sambutan Kepala Sekolah yang diwakili oleh Karyati, S.Pd., selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, kemudian berlanjut ke acara inti, yaitu siraman rohani yang dibawakan oleh Ust. Ardi Ahmad Fauzi.

Rangkaian kegiatan perlombaan yang digelar pada Jum'at (24/1/25)

Sebelumnya, pada Jum'at (24/1/25), masih dalam rangka peringatan Isra Mi'raj, SMK Taruna Karya Mandiri menggelar rangkaian kegiatan berupa perlombaan yang diikuti oleh semua perwakilan kelas, dari kelas X-XII MPLB & TM. Adapun perlombaan yang dilombakan yaitu Kaligrafi, Adzan, Tausiyah, Qori/Qoriat, dan Musikal Agama. (Nunu)*

IMG-20250113-WA0025

Kades Tak Tahu Menahu, Legalitas Pokmas di SMPN 2 Jatisari Jadi Sorotan

SMP Negeri 2 Jatisari

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Permasalahan pembangunan Dana Alokasi Khusus (DAK) di sejumlah SMP Negeri di Kabupaten Karawang pada tahun 2023 kembali bergulir. Salah satunya adanya ketidakjelasan mengenai legalisasi Pokmas (Kelompok Masyarakat) yang mengelola pembangunan DAK di sekolah.

Hal ini diungkapkan oleh Kades Sukamekar Kecamatan Jatisari bernama Ukar Sukarya. Ia mengaku tidak tahu menahu mengenai keberadaan Pokmas yang mengelola DAK 2023 di SMPN 2 Jatisari yang masuk ke dalam wilayah Desa Sukamekar. "Silahkan ke sekolah atau ke komite saya ga tau apa-apa tentang Pokmas," ucap Ukar beberapa waktu lalu.

Sementara itu Aktivis Karawang, Tatang Obet ikut menyikapi masalah ini, menurutnya karena proyek DAK di SMPN 2 Jatisari menggunakan sistem Swakelola Tipe IV yang mendayagunakan Pokmas maka pihak sekolah harusnya proaktif meminta SK pengesahan Pokmas dari Kepala Desa. "Ini sangat miris, Kades setempat tidak tahu menahu soal Pokmas apalagi meng-SK-kan Pokmas. Jadi pertanyaan apa sebenarnya tujuan Kepala Sekolah yang diduga menyembunyikan aturan mengenai legalisasi Pokmas," tegasnya.

Masih kata Tatang Obet, seharusnya pihak SMPN 2 Jatisari terbuka kepada Pokmas, karena jika dikemudian hari terjadi masalah maka semua pihak bisa dilibatkan. Pasalnya karena DAK ini merupakan bantuan pusat yang harus benar-benar transparan dalam penggunaannya. "Dari soal administrasi terkait SK Pokmas saja sudah tidak terbuka, apalagi urusan anggaran yang nilainya ratusan hingga miliaran rupiah, dipastikan lebih tidak terbuka," ungkapnya.

Untuk itu Tatang Obet berencana membawa masalah ini ke Unit Tipikor Polres Karawang agar permasalahan bisa terang benderang. "Kalau polisi yang nanya kan pasti pihak sekolah mau terbuka, kalau saya cuma aktivis pasti banyak ngelaknya. Maka baiknya kasus ini saya bawa saja ke Unit Tipikor Polres Karawang biar terang benderang.

Hingga berita ini diterbitkan, Jendela Jurnalis belum berhasil mengkonfirmasi pihak SMPN 2 Jatisari, sehingga belum mendapatkan keterangan resmi terkait adanya permasalahan tersebut. (Pri)*

IMG-20250113-WA0021

Pasca Viral, SMKN 1 Tirtamulya Kembalikan Ijazah Siswa yang Ditahan Gegara Tunggakan

Foto saat Kepala Sekolah menyerahkan ijazah kepada alumni

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Usai ramai menjadi sorotan di media sosial Kepala SMKN 1 Tirtamulya Karawang akhirnya mengembalikan ijazah siswa yang diduga ditahan karena memiliki tunggakan.

Kepala SMKN 1 Tirtamulya, Rika Wahyuni, S.Pd., M.M., mengatakan bahwa hari ini siswa yang berkaitan tersebut langsung dilakukan pemanggilan oleh pihak sekolah dan akan dimintai keterangan terkait rekaman video yang viral tersebut.

"Hari ini kita panggil dan akan kita berikan ijazahnya secara gratis dan ini berlaku untuk semua siswa lulusan SMKN 1 Tirtamulya," katanya saat jumpa pers di halaman sekolah Senin, (13/01/2025).

Saat disinggung soal iuran IPDD dan IPD yang diminta pihak sekolah kepada siswa sebesar jutaan rupiah, pihaknya menjelaskan bahwa IPDB merupakan Iuran Peserta Didik Baru (IPDB) sedangkan untuk IPD merupakan Iuran Peserta Didik (IPD).

"Itu sudah dilakukan selama tahun 2018 dan sampai saat ini masih berjalan untuk nominal yang diminta itu tergantung keputusan musyawarah bersama orangtua siswa," jelasnya.

Untuk nominal IPDB sendiri kata dia setiap siswa diminta iuran sebesar Rp 1,5 juta rupiah dan sedangkan untuk IPD sebesar Rp 1,2 juta selama sekolah.

"Itu bisa dicicil dan sifatnya tidak wajib karena berbentuk sumbangan. Jadi tidak ada yang namanya penahanan ijazah ya apalagi karena masih memiliki tunggakan," terangnya.

Pihaknya juga meminta kepada setiap lulusan siswa SMKN 1 Tirtamulya Karawang untuk segera melakukan pengambilan ijazah. Karena menurutnya, dokumen tersebut merupakan dokumen penting yang harus dimiliki oleh setiap anak.

"Kalau bisa saya minta semua ijazah yang ada di sekolah silahkan diambil. Karena kalau dibiarkan di sekolah terlalu beresiko juga takut banjir atau ada bencana apa, nanti jadi beban buat kita," ungkapnya.

Sebelumnya, dugaan penahanan ijazah tersebut sempat ramai di Media sosial oleh unggahan seorang pengguna Instagram dengan nama akun @brorondm yang mengkritik dugaan adanya praktik pungutan liar (Pungli) di lingkungan SMKN 1 Tirtamulya.

Unggahan tersebut menarik perhatian warganet, khususnya masyarakat Karawang, yang meminta pihak sekolah memberikan penjelasan atas tuduhan ini.

Dalam unggahannya, @brorondm menyertakan beberapa slide berisi pernyataan keras mengenai sulitnya ekonomi saat ini. Ia menyayangkan adanya hambatan terhadap siswa yang ingin menimba ilmu dan mencari nafkah di tengah kondisi ekonomi yang serba sulit.

“Ekonomi lagi susah, ada kesempatan cari nafkah malah terhalangi. Dunia pendidikan gini amat. @smkn1_tirtamulya bisa klarifikasi perihal ini??” tulisnya dalam salah satu slide.

Unggahan tersebut juga ditutup dengan seruan tegas: “STOP PUNGLI…!!!” yang menambah perhatian publik terhadap kasus ini.

Banyak komentar dari warganet yang mendukung unggahan tersebut, meminta pihak SMKN 1 Tirtamulya segera memberikan klarifikasi resmi terkait tuduhan ini. Sementara itu, sejumlah netizen berharap masalah ini segera diselesaikan agar tidak mencoreng dunia pendidikan di Karawang. (red)*

IMG-20250112-WA0211

Peduli Lingkungan, Siswa dan Guru SMK TKM Tempuran Ikuti Kegiatan Baksos di Pantai Tanjung Baru

Foto kegiatan Guru dan Siswa SMK TKM Tempuran saat mengikuti kegiatan baksos di Pantai Tanjung Baru

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Dalam rangka mengimplementasikan kesadaran terhadap kepedulian lingkungan, Karang Taruna Desa Pasirjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang menggelar kegiatan Bakti Sosial (Baksos) untuk membersihkan sampah-sampah dan rerumputan di Area Wisata Pantai Tanjung Baru. Minggu (12/1/25).

Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Karang Taruna Desa Pasirjaya dengan menggandeng Pemerintahan Desa (Pemdes), Pengurus Karang Taruna Kecamatan Cilamaya Kulon, serta beberapa komunitas lainnya, baik yang ada di wilayah Kecamatan Cilamaya Kulon maupun dari luar Cilamaya Kulon.

Dalam pelaksanaannya, kegiatan bakti sosial tersebut diselenggarakan dengan melakukan pembersihan sampah dan rerumputan yang mengganggu di sekitar area Pantai Tanjung Baru, dilanjutkan dengan penanaman pohon untuk penghijauan kawasan pantai.

Potret saat Siswa SMK TKM Tempuran membantu membersihkan sampah dan rumput liar

Merasa tergerak dan memiliki rasa kepedulian tinggi, SMK Taruna Karya Mandiri Tempuran pun turut berperan serta dalam kegiatan tersebut dengan mengirimkan perwakilan siswa dan guru-guru untuk mengikuti kegiatan bakti sosial yang berada di wilayah Kecamatan Cilamaya Kulon tersebut.

Potret salah satu Guru di SMK TKM Tempuran saat melakukan penanaman pohon

Selain dari SMK TKM Tempuran, ada juga beberapa komunitas yang turut berkolaborasi dalam kegiatan tersebut, diantaranya adalah Komunitas RX-King Kabupaten Karawang, Viking Cilempung, Pengurus Ranting Kebudayaan di Dewan Kebudayaan Daerah Karawang (DKDK), Ibu-Ibu dari Komunitas Goweser Pasirjaya dan banyak lagi komunitas atau relawan lainnya. (Nunu)*

IMG-20250111-WA0034

Disambut Antusiasme Siswa, SMK TKM Tempuran Launching Program Bank Sampah

Foto saat siswa menyetorkan tabungan sampah botol plastik

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Bertujuan untuk menumbuhkan rasa kepedulian dan kepekaan siswa terhadap sampah, Sekolah Menengah Kejuruan Taruna Karya Mandiri Tempuran (SMK TKM Tempuran) membentuk program 'Bank Sampah' atau tabungan sampah yang dampak positifnya akan bisa dirasakan oleh seluruh siswa. Sabtu (11/01/24).

Adapun mekanismenya, setiap siswa mengumpulkan dan membawa sampah berupa botol plastik, untuk selanjutnya disetorkan ke pengelola bank sampah sebagai tabungan yang akan dicatat berdasarkan penghitungan mingguan untuk setiap siswanya. Kemudian, hasil daripada perolehan atas pengumpulan sampah botol plastiknya bisa dicairkan secara tunai sesuai harga pasar yang berlaku. Hasilnya, tentunya bisa untuk meringankan beban orang tua siswa dalam memenuhi keperluan kebutuhan sekolah.

Selain itu, manfaat dari program tersebut juga untuk menumbuhkan kepedulian siswa dalam menciptakan kebiasaan hidup bersih, khususnya dalam menumbuhkan kepedulian dan kebersihan lingkungan di rumah maupun di sekolah untuk masa depan yang sehat, menumbuhkan kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan dan juga untuk bisa meringankan beban orang tua, untuk biaya pendidikan siswa itu sendiri.

Diketahui, sejak diberlakukan percobaan pada beberapa hari lalu dan dilakukan launching pada Sabtu 11 Januari 2024, perolehan dari hasil pengumpulan sampah botol plastik tersebut sudah mencapai 1.5 kwintal. Dimana jumlah tersebut tercatat dalam sistem aplikasi pengelolaan bank sampah di SMK TKM Tempuran.

Dalam aplikasi, tertulis bahwa partisipasi siswa yang mengikuti program bank sampah tersebut tercatat sebanyak 700 dari 847 jumlah siswa. Artinya, sebanyak 60 % siswa telah berperan aktif dan menyambut baik berjalannya program tabungan sampah botol plastik tersebut.

Eka Supriadi, S.Kom., selaku pengelola program tersebut berharap agar program bank sampah bisa dijadikan acuan dan bisa berjalan dengan baik, terlebih bisa dirasakan manfaatnya oleh seluruh siswa itu sendiri.

"Harapan kami program ini bisa berjalan dengan baik, berkelanjutan dan memberikan dampak positif melalui sisi pemanfaatan sampah plastik menjadi komoditi yang bernilai," pungkasnya. (Nunu)*

IMG-20250111-WA0020(1)

Sembilan Alumni di SMK TKM Tempuran Siap Berangkat ke Jepang

9 Alumni bersama salah satu guru di SMK TKM Tempuran saat memberikan pesan dan motivasi dihadapan Siswa/i

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Sukses menjalankan program kelas 'Bahasa Jepang,' kini alumni di Sekolah Menengah Kejuruan Taruna Karya Mandiri Tempuran (SMK TKM Tempuran) sudah memiliki kesempatan untuk berangkat bekerja ke Jepang. Sabtu (11/01/25).

Menurut Sensei Asim Azhari, 3 alumni akan berangkat pada Tanggal 15 Januari 2025, sementara sisanya nanti menyusul menunggu penjadwalan berikutnya.

"Yang 3 orang alumni nanti berangkat Tanggal 15 Januari 2025, kalau yang 6 orang lainnya nanti menunggu jadwal dan sedang menjalankan tahapan prosesnya," terangnya.

Adapun 3 alumni yang akan berangkat tersebut adalah Gusti Rafika Nurjanah, Ningrum Lestari
dan Siska Dewi, yang dimana ketiganya merupakan alumni SMK TKM Tempuran pada Tahun 2023-2024, dan juga merupakan generasi pertama yang mengikuti program pembelajaran bahasa Jepang pada waktu itu.

Lebih lanjut, Sensei berpesan agar mereka yang sudah bisa menggapai mimpinya bisa tetap rendah hati dan rendah diri, terlebih untuk bisa menjaga sikap ketika sudah berada di 'Negeri Sakura' nanti, dengan tetap menjunjung tinggi nilai etika sesuai cerminan manusia yang berpendidikan.

"Semoga pencapaian ini juga bisa menjadi motivasi untuk siswa-siswi yang saat ini masih berada dalam tahapan pembelajaran, karena siapapun pasti bisa menggapai mimpinya, yang penting tetap konsisten untuk terus belajar," pungkasnya. (Nunu)*

IMG-20241216-WA0012

Pemkab Aceh Barat Gelar Peringatan Hari Guru Nasional, PGRI, dan Bela Negara

Upacara peringatan HUT PGRI di Halaman Dinas Pendidikan Aceh Barat

Jendela Jurnalis Meulaboh, ACEH BARAT – Penjabat (Pj) Bupati Aceh Barat, Azwardi, AP, M.Si, memimpin upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Hari Guru Nasional, dan Hari Bela Negara ke-76. Acara yang berlangsung di halaman Dinas Pendidikan Aceh Barat pada senin (16/12/2024) ini dihadiri ribuan guru, pejabat daerah, dan masyarakat setempat.

Mengusung tema "Gelorakan Bela Negara untuk Indonesia Maju", upacara ini bertujuan menanamkan semangat kebangsaan dan cinta Tanah Air. Bersamaan dengan itu, tema Hari Guru Nasional tahun ini, "Guru Hebat, Indonesia Kuat", turut menggema sebagai penghormatan kepada peran penting guru dalam membangun generasi penerus bangsa.

Dalam pidatonya, Azwardi membacakan pesan tertulis dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI yang menyoroti tiga poin utama:

  1. Pentingnya Peran Guru
    Guru adalah pendidik profesional yang bertugas mendidik, membimbing, dan menilai proses belajar siswa sebagaimana diatur dalam UU Nomor 14 Tahun 2005.
  2. Guru sebagai Agen Peradaban
    Guru tidak hanya menjadi agen pembelajaran, tetapi juga pembentuk karakter generasi muda yang cerdas, berbudi pekerti luhur, dan berdaya saing.
  3. Kualitas Sumber Daya Manusia
    Guru yang hebat menentukan kualitas pendidikan, yang berdampak pada kemajuan bangsa di masa depan.

Azwardi menuturkan bahwa peringatan ini adalah momen untuk memberikan apresiasi kepada para guru atas dedikasi mereka dalam mendidik generasi penerus bangsa. "Melalui Hari Bela Negara, kita juga ingin memperkuat nilai-nilai kebangsaan dan cinta Tanah Air," ujarnya.

Ia berharap, semangat yang digaungkan dalam peringatan ini dapat mendorong sinergi antara guru, masyarakat, dan pemerintah dalam menciptakan Indonesia yang maju dan kuat.

Pj bupati ini juga memberikan apresiasi kepada guru berprestasig yang telah memberikan kontribusi luar biasa bagi dunia pendidikan di Aceh Barat. (Penulis: Muhibbul Jamil)*

IMG-20241214-WA0070

Pihak SDN Kondangjaya III Terima Audiensi dari Karang Taruna Desa Kondangjaya dan Berikan Klarifikasi Terkait Kabar Miring yang Beredar di Medsos

Audiensi antara Pihak SDN Kondangjaya III dengan Karang Taruna Desa Kondangjaya

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR – Tersiar berita di sosial media Tik Tok yang diposting seseorang atas nama "Praktisi Hukum" yang memposting SDN Kondangjaya III yang disangkakan menerima Anggaran Dana BOS sebesar Rp. 2.2 miliar pada Tahun 2023 – 2024, serta adanya pungutan iuran wajib untuk ekstrakulikuler bagi siswa siswi, hal tersebut disangkal oleh pihak sekolah.

Selain itu, pihak sekolah juga menyebut bahwa tidak pernah ada Konfirmasi dari praktisi Hukum maupun dari awak media sebelum beredarnya postingan Tik Tok tersebut.

Atas adanya hal tersebut, Karangtaruna Desa Kondangjaya kemudian melayangkan surat Audensi ke pihak SDN Kondangjaya III Kecamatan Karawang Timur, selanjutnya pihak SDN Kondangjaya III menerima surat audensi tersebut dan menggelar pertemuan pada hari Jum'at Tanggal 13/12/2024 pada Pukul 13:00 WIB.

Andre Mangapul Silalahi, S.H., selaku Ketua Karangtaruna Desa Kondangjaya yang datang bersama anggotanya disambut baik oleh pihak SDN Kondangjaya III yang dihadiri langsung oleh Tata, S.Pd,. selaku Kepala Sekolah didampingi Sukanta, S.Pd., selaku Ketua PGRI dan Ketua K3s Yeni Mulyani, S.Pd., M.Pd., dan pihak Komite Sekolah. Selain itu, audiensi tersebut juga dihadiri oleh beberapa wartawan dari dari Media Cetak dan Online.

Dalam pertemuan Audensi tersebut, Kepala Sekolah SDN Kondangjaya III menjelaskan kepada pihak Karangtaruna Desa Kondangjaya, bahwa tuduhan tersebut yang di posting di media sosial Tik Tok tanpa ada konfirmasi terlebih dahulu kepada dirinya. Bahkan, penggunaan anggaran dana BOS Tahun 2023 yang dituduhkan tersebut diketahui bahwa pada saat itu dirinya belum menjabat sebagai Kepala Sekolah di SDN Kondangjaya III.

"Adapun ntuk Dana BOS Tahun Anggaran 2024 yang sebesar 1,1 miliar, anggaran tersebut sudah kami pertanggungjawabkan dan sudah dilaporkan ke DISDIKPORA, Inspektorat dan BPK," ungkap Tata, S.Pd.

Kepsek SDN Kondangjaya III Tata,S.Pd menegaskan dan mempersilahkan Karang Taruna untuk mendatangi pihak DISDIKPORA, Inspektorat dan BPK untuk mengetahui detail laporan pertanggungjawaban LPJ yang telah disampaikan oleh pihak sekolah.

"Kami juga mempersilahkan Karangtaruna Desa Kondangjaya untuk mengetahui laporan kami lebih mendetail untuk mendatangi Disdikpora, Inspektorat dan BPK. Semua lengkap laporan pertanggungjawaban (LPJ) ada disana, silahkan untuk diteliti," pungkasnya. (Pim/Red)*