admin

IMG-20221101-WA0012

Anak-anak Mamba Bawah dan Mama Tua Kesayangan Raja Aibon

Foto kebersamaan Yulince bersama kawan-kawannya dengan Raja Aibon.

Jendela Jurnalis, Intan Jaya
"Pasti cari Bapak Pater kan? Tunggu sudah. Bapak Pater ada. Sebentar kembali dari Kp. Amaesiga," Raja Aibon, dengan ramah menyapa Yulince Sani dan kawan-kawan, ketika tiba di Pos Mamba.

Seperti biasa, setiap pulang sekolah, sebelum kembali ke rumahnya di Mamba Bawah, Yulince dan teman-temannya selalu singgah di Pos Mamba. Kebetulan pada siang ini, Bapak Pater masih berada di Kp. Amaesiga, bersama dengan Lettu Imam Sembiring, si Bos Mamba. Untuk menenangkan Yulince dan teman-temannya, Raja Aibon menawarkan kepada mereka, untuk ikut menanam rumput di taman, bersama dengan Om Erick dan Om Jul. Tak ketinggalan, Serka Maldi, Batih Pos si Pendiam, ikut nimbrung tanpa suara.

"Boleh tanam di sini?" tanya Ria Sani sambil memegang rumput.

Yulince, Ria dan kawan-kawan, kemudian menemani Erick, Jul dan Maldi, yang sedang membuat Taman Para di depan Pos Mamba. Sementara, Antonius bermain bola. Saat melihat Praka Latief dan Syaeful membawa Maksi ke kelas lapangan, anak-anak senang sekali, meskipun hanya berlaukkan mie instan. Apalagi Raja Aibon membagikan gula-gula dan cokelat kepada mereka. Bahagia sekali rasanya.

Ketika anak-anak yang semuanya berasal dari Kp. Mamba Bawah selesai makan, datang Mama Tua bersama cucunya, Loison Sani membawa ubi, kol dan buah, special untuk Raja Aibon. Kepada Raja Aibon, dengan bahasa Indonesia terbata-bata, Mama Tua bercerita, kalau beberapa hari ini dirinya sakit, sehingga lama tidak datang. Mama Tua kemudian menunjukkan dompetnya kepada Raja dan berkata, "Kosong, tidak ada uang."

Terharu sekali rasanya melihat sang Mama Tua yang hanya hidup di honei dengan cucunya, dalam kondisi kesehatan yang kurang baik, mengeluh karena tidak mempunyai uang untuk sekedar membeli beras. Ditambah lagi, sang Mama Tua datang ke Pos tidak kosongan, melainkan membawa hasil kebun yang sejatinya bisa dimakan sendiri.

"Nenek tenang saja. Nanti dompet saya isi," jawab Raja Aibon, menenangkan sang Mama.

Raja Aibon kemudian masuk ke kamar, mengambil kembali gula-gula dan cokelat, karena anak-anak semakin ramai. Tidak lupa, Raja Aibon meminta Serda Aris menyiapkan beras dan mie instan, untuk diberikan kepada sang Mama Tua.

"Mama, dompet mana?" tanya Raja Aibon kepada Nenek, sekembalinya dari kamar.

Terlihat mata Mama Tua berkaca-kaca, ketika beberapa lembar uang dimasukkan oleh Raja Aibon ke dompetnya. Beras dan mie instan yang dibawa oleh Aris, juga dimasukkan ke dalam Noken Mama Tua.

"Amazamba, Tuhan berkati." berulang-ulang Mama Tua mengucap, sambil mengelus-elus pipi dan dagu Raja Aibon.

Raja Aibon yang tak kuasa menahan haru, mencoba mengalihkan pembicaraan. Anak-anak yang sedang bermain kemudian dipanggil, untuk diajak berfoto ria. Betapa senangnya anak-anak. Mama Tua juga ikut-ikutan bergaya, mencoba melepas rasa lelah, sakit dan sedih dengan kondisi kehidupannya.

Mama Tua kemudian pamit untuk kembali ke honei. Sambil memasangkan noken di kepalanya, sampai mulai berjalan meninggalkan Pos Mamba, kembali Mama Tua mengucapkan terima kasih kepada Raja Aibon. Di akhir cerita, Maldi dan Erick menemani anak-anak belajar. Setelah belajar, Raja Aibon dengan riangnya bermain lompat karet bersama Ria Sani dan teman-temannya.

Bahagia selalu Mama Tua. Bahagia selalu anak-anak Intan Jaya. Ksatria Kostrad akan selalu ada untuk kalian semua. (HAP)

IMG-20221101-WA0010

Lela Nurlaela Resmi Jadi Ketua PGRI Cab. Klari 2022-2027

Foto bersama usai pengumuman pengolehan suara.

Jendela Jurnalis, Karawang -
Lela Nurlaela, Kepala SDN Cibalongsari 3, memastikan diri menjadi Ketua PGRI Cab. Klari, Karawang. Dari total 1.009 suara yang masuk, Lela unggul telak dengan perolehan 857 suara. Sementara lawannya Atang, hanya meraih 152 suara dalam Konferensi Cabang (Konfercab) yang dihelat di Kampus SMP IT Sehati, Klari.

Usai pengumuman perolehan suara, Tim Formatur langsung menyusun Struktur Kepengurusan PGRI Klari periode 2022-2027 dan ditetapkan saat itu juga oleh Ketua PGRI Karawang, Nandang Mulyana. Ketua terpilih, Lela Nurlaela mengatakan, siap membawa PGRI Klari ke arah yang lebih baik.

Di bawah kepemimpinannya, PGRI Klari diharapkan dapat mewadahi dan memperjuangkan seluruh hak-hak guru.

"PGRI ke depan, mudah-mudahan bisa mengakomodir semua. Tidak hanya dari tingkat SD saja, tapi mulai dari guru Paud, TK hingga SMA/SMK," seru Lela, saat dikonfirmasi, Sabtu (29/10)22).

Sebagai langkah awal, ia bersama belasan Pengurus lainnya, akan merumuskan program berdasarkan permasalahan yang ada dahulu.

"Insya Allah, program yang dibuat nantinya diambil dari permasalahan yang ada. Sebelumnya juga, saya sudah berdiskusi dengan teman-teman guru yang lain, terkait apa saja aspirasinya. Nah dari situ kita rumuskan lagi," kata dia.

Ketua PGRI Kab. Karawang, Nandang Mulyana, memberikan selamat kepada Ketua dan Pengurus PGRI Cab. Klari yang hari ini terpilih. Ia berpesan, dalam kontestasi kali ini, bukan soal siapa menang siapa kalah, karena kemenangan itu adalah kemenangan bersama seluruh guru PGRI.

Nandang harapkan, para Pengurus baru bisa menangkap apa saja keresahan guru hari ini. Sehingga mampu mewujudkannya sebagai sebuah kemenangan bersama.

"Pengurus baru ini kita harap, bisa menangkap aspirasi, harapan guru. Detak jantung guru itu, agar betul-betul dirasakan oleh PGRI Cab. Klari dan apapun maunya, bisa tersampaikan," tegas Nandang. (HAP)

IMG-20221101-WA0008

Serbuuu…!!! PPWI Lamtim Berangkatkan Semua Anggotanya ke Jakarta, Ada Apa Ya…?

Foto Team PPWI DPC Lampung Timur.

Jendela Jurnalis, Lamtim -
Menjelang Ultah ke-15 dan sekaligus Kongres Nasional ke-3 PPWI yang akan diadakan pada tanggal 10 s/d 12 November 2022 di Jakarta, DPC PPWI Lamtim (Lampung Timur) mengadakan rapat musyawarah terkait pemberangkatan delegasi ke Jakarta, Sabtu, 29 Oktober 2022. Dalam rapat yang dipimpin Ketuanya, Sopyanto, DPC PPWI Lamtim, akan mengirimkan seluruh Pengurus dan Anggotanya.

Memang sudah tidak asing lagi di masyarakat luas, Ketum PPWI, Wilson Lalengke, sangat getol membela kaum yang lemah. Apalagi saat membela salah satu Wartawan media online Lamtim, sampai rela menjadi pesakitan di dalam jeruji besi, akibat kriminalisasi yang dilakukan oleh Oknum Polres Lamtim.

"Oleh karena itu, kami dari Pengurus PPWI Lamtim beserta jajaran, sangat antusias mendukung, mensukseskan, bahkan siap memberangkatkan semua Pengurus dan Anggota, dalam Kongres Nasional ke-3 PPWI di Jakarta, yang akan dihadiri oleh semua delegasi dari seluruh Indonesia dan Perwakilan PPWI dari 13 Negara sahabat," ungkap Sopyanto kepada Jendela Jurnlis, usai rapat.

Saat ditemui oleh awak media, Ketua DPC PPWI Lamtim yang aktif sebagai Kaperwil media Jurnal Polisi Pos ini menjelaskan, bahwa pertemuan perdana para Pengurus yang baru di-SK-kan itu, khusus membahas rencana keikutsertaan DPC PPWI Lamtim ke Kongres Nasional III PPWI Tahun 2022.

"Kami di sini membahas perihal keberangkatan kami ke Jakarta, dalam rangka mengikuti Kongres yang dirangkaikan dengan Ulatah ke-15 PPWI. Yang jelas, kami DPC PPWI Lamtim, siap mendukung dan mensukseskan acara PPWI Pusat," tegasnya dengan penuh semangat.

Acara pertemuan musyawarah PPWI Lamtim yang diadakan di Pondok Makan dan Kolam Renang Family, Way Jepara, Lamtim, Prov. Lampung, berjalan dengan lancar dan tanpa ada kendala. Ditambah dengan sambil menikmati menu Maksi di lingkungan yang dikelilingi oleh kolam ikan dan kolam renang, diselingi canda-tawa memperlihatkan kekompakan, keakraban dan rasa persaudaraan PPWI Lamtim.

Anggota PPWI Lamtim, Imam dan Dodi, saat dikonfirmasi oleh awak media menerangkan, hal senada dengan Ketua DPC PPWI Lamtim, bahwa rapat itu membicarakan rencana keberangkatan ke Jakarta. Pengurus dan Anggota PPWI Lamtim yang berjumlah lebih dari 15 orang itu, sangat antusias untuk mengikuti perhelatan besar PPWI, yakni Kongres Nasional III dan HUT ke-15 PPWI.

"Di pertemuan ini, kami musyawarah untuk bagaimana kita semua Anggota PPWI Lamtim, bisa ikut menghadiri Kongres Nasional ke-3 yang diadakan di Jakarta. Dan harapan kami, PPWI Lamtim, bisa selalu menjaga kekompakan dan tentunya bermanfa'at untuk masyarakat dalam hal penyebaran berita dan informasi," terang keduanya. (HAP)

IMG-20221101-WA0006

Pelaku Pengeroyokan Wartawan di SPBU Cikupa Sudah Diamankan Polisi

Jendela Jurnalis, Tangerang -
Pelaku pengeroyokan Wartawan di Sentra Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Cikupa, Tangerang, Banten, telah diamanakan Aparat Polresta Tangerang. Hal ini disampaikan Penasehat Hukum (PH) yang mendampingi para Wartawan korban pemukulan dan pengeroyokan yang terjadi pada Senin dinihari, 24 Oktober 2022 lalu.

"Kami mendapatkan informasi akurat, bahwa beberapa dari para pelaku sudah dilakukan penahanan dan akan dilakukan pengembangan. Alhamdulillah, kita do'akan bersama, teman-teman Penyidik di Polresta Tangerang, Tigaraksa, mengungkap kasus ini secara profesional, khususnya oleh Tim Penyidik yang menangani kasus ini, supaya rasa keadilan bisa didapatkan oleh rekan-rekan Wartawan," ujar PH para korban, Adv. Ujang Kosasih, SH, Sabtu, 29 Oktober 2022.

Pada saat yang sama, Tim PH yang merupakan para Advokat yang tergabung sebagai Divis PH-PPWI itu juga menjelaskan, bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Polresta Tangerang, menyerahkan alat bukti, petunjuk adanya dugaan tindak pidana yang dilakukan sekelompok orang terhadap kliennya. Keterangan tersebut disampaikannya, untuk menjawab berbagai pertanyaan rekan Wartawan, terkait upaya dan perkembangan penanganan kasus yang menghebohkan kalangan Pers di tanah air beberapa waktu lalu.

"Baik, terima kasih rekan-rekan media yang telah mengawal kasus ini. Alhamdulillah, pada hari Rabu lalu, kami sudah menyerahkan bukti petunjuk kepada Penyidik, seperti video, kemudian foto, serta tiga orang saksi dan juga hasil visum," ungkap Ujang Kosasih.

Demikian juga, lanjut Advokat kelahiran Banten ini, dirinya mendapatkan informasi, bahwa seorang Oknum TNI yang diduga terlibat insiden di SPBU Cikupa ini, telah diamankan oleh pihak berwajib di Denpom TNI.

"Informasi yang kami terima begitu, Oknum TNI yang diduga terlibat dalam kejadian pengeroyokan tersebut, sudah diproses oleh institusinya. Kabarnya sudah menjalani penahanan. Silahkan kroscek ke sana, kebenaran informasinya ya," jelas Ujang Kosasih.

Di tempat yang sama, partner kerja Adv. Ujang Kosasih, SH, Andry Setiawan, SH bersama Hikmat Kusuma, yang mewakili keluarga besar korban pengeroyokan mengatakan, bahwa pihaknya mengharapkan, agar para pelaku ditindak sesuai dengan hukum yang berlaku. Sebagaimana diketahui, bahwa salah satu korban yang melapor ke Polresta Tangerang, Fandi Achmad, mengalami cedera cukup parah, akibat pengeroyokan tersebut.

"Keluarga besar Fandi menuntut, agar para pelaku ditindak secara tegas. Karena keluarga kami tidak terima mengenai perlakuan pengeroyokan, memperlakukan Fandi layaknya seperti binatang," kata Bang Andry, sapaan akrabnya.

Harapannya, lanjut Andry, pihak keluarga meminta, agar para Penyidik mengusut tuntas kasus itu dan memberikan keadilan seadil-adilnya bagi korban Fandi dan kawan-kawannya sesama Wartawan, yang mendapatkan perlakuan tidak manusiawi saat melakukan konfirmasi di SPBU tersebut.

"Kami minta, agar diusut tuntas dan diberikan sanksi seadil-adilnya, sesuai hukum yang berku di Negara ini," tegasnya.

Sementara itu di kediamannya, Ketum PPWI, Wilson Lalengke, menyatakan keprihatinnya atas kekerasan demi kekerasan yang dialami para Pewarta di lapangan, saat mereka melakukan tugasnya mengumpulkan informasi. Menurutnya, hal itu bisa terjadi, salah satunya karena kesadaran masyarakat terhadap tugas dan tanggung jawab Pewarta atau Wartawan, masih rendah.

"Saya prihatin atas kesadaran masyarakat yang masih rendah terhadap pentingnya menghormati tugas dan tanggung jawab para Pewarta, dalam mencari dan mengumpulkan informasi, sehingga mereka main hantam kromo dan memukuli Wartawan," tutur alumni PPRA-48 Lemhannas RI tahun 2012 ini.

Untuk itu, tambahnya, ia berharap, agar perlu sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat luas, tentang pentingnya memperlakukan Wartawan dengan baik di lapangan, melalui pemberian informasi yang diperlukan.

"Tentu saja setiap orang harus menghindari PMH saat mereka melakukan apapun, sehingga ketika Wartawan meng-invesitigasi dan meng-konfirmasi sebuah temuan, mereka dapat menjelaskan duduk perkara dengan mudah, tidak gelisah dan tidak emosional. Kalau orang itu menyembunyikan informasi dan bahkan marah-marah, ini bisa jadi indikasi, bahwa ada sesuatu kesalahan yang disembunyikan," pungkas Wilson Lalengke. (HAP)

IMG-20221101-WA0004

Kp. Mamba Bawah Mencekamkah? Ini Faktanya…

Potret keceriaan Warga Kp. Mamba bersama Prajurit TNI.

Jendela Jurnalis, Intan Jaya -
Bersama Kita Kuat, Bersama Kita Bisa, Bersama Kita Senang, Bersama Kita Menang. Inilah slogan yang dijadikan pegangan oleh Prajurit TNI dan Polri di Intan Jaya, Papua.

Kebersamaan TNI-Polri di Intan Jaya, semakin menunjukkan efek positif terhadap suasana kehidupan masyarakat. Betapa tidak, Kp. Mamba (Mamba Bawah), yang selama ini selalu diceritakan sebagai Kampungnya KST, bahaya jika didatangi dan berbagai macam cerita lainnya, ternyata tidak demikian faktanya.

Disaat Ardy alias Raja Aibon Kogila, sedang mengikuti kegiatan Focus Grup Discussion (FGD), Mayor Inf. Anjas berinisiatif untuk mengunjungi Kp. Mamba, yang biasa disebut Mamba Bawah.

"Jangan lupa berdo'a. Yakinkan Timpam sudah di kedudukan, baru kalian berangkat," ucap Ardy kepada Anjas, Wadansatgas Yonif PR 305/Tengkorak.

Anjas berangkat bersama Kapten Puji, Kapten Inf. Anwar, Lettu Jeffry, Lettu Imbalo dan para Prajurit Kostrad, serta Brimob Damai Cartenz. Dengan berbekal perlengkapan olahraga, beras, mie dan gula-gula sebagai buah tangan, rombongan TNI-Polri berjalan kaki dari Ksatriaan Raja Aibon Kogila. Dari kejauhan, terlihat beberapa masyarakat melakukan aktifitas di sekitar Kampung. Namun ketika Anjas dan rombongan mendekati akan masuk Kampung, terlihat seorang laki-laki berbaju merah berlari terbirit-birit, menunjukkan ketakutannya melihat rombongan TNI-Polri mendatangi Kampungnya.

Suasana berubah menjadi mencekam, karena Kampung mendadak sepi. Pemandangan Kampung sebelumnya dimana terlihat adanya aktifitas masyarakat, berubah menjadi sunyi senyap. Namun rombongan terus maju tanpa rasa takut sedikitpun. Satu persatu honai didatangi oleh Anjas dan rombongan. Setelah melewati beberapa rumah dan honai, Anjas dan rombongan bertemu dengan salah satu warga. Jemmy Sani, saat itu sedang bersama dengan ketiga anak laki-lakinya di halaman honai.

"Selamat pagi Bapak," sapa Anjas, diikuti dengan uluran tangan untuk menjabat tangan Jemmy Sani.

Sambil menyerahkan bahan makanan yang dibawa, Anjas, Puji dan rombongan kemudian menyampaikan, bahwa kedatangan mereka ke Kampung, untuk bersilaturahmi sekaligus membawa bola volly, karena mendengar bahwa para pemuda Kampung sedang membuat lapangan volly.

Istri Jemmy Sani yang menerima buah tangan dari TNI-Polri, mengucapkan terima kasih berulang-ulang.

"Terima kasih, terima kasih," ucap istri Jemmy Sani, kemudian menyalami kembali Anjas dan Puji.

Setelah beberapa saat berkomunikasi, Jemmy Sani kemudian berteriak dengan bahasa Moni. Tak lama setelah itu, warga mulai keluar dari honainya masing-masing, termasuk anak-anak. Dengan bahasanya, Jemmy Sani menjelaskan kepada warga, maksud kedatangan rombongan TNI-Polri ke Kampungnya. Suasana Kampung yang sebelumnya sepi senyap dan mencekam, berubah menjadi bergairah. Para Prajurit TNI dan Polri kemudian membagikan gula-gula kepada anak-anak. Timkes yang selalu turut serta, memberikan pengobatan kepada warga yang sakit.

Pertemuan pertama diakhiri dengan foto ceria bersama, antara warga Mamba Bawah dengan rombongan TNI-Polri. Josefat Sani, salah satu Tokoh Pemuda Mamba Bawah, yang menerima bantuan bola dan net volly, mengucapkan terima kasih atas kehadiran TNI-Polri di Kampungnya.

"Besok-besok, Bapak-bapak main saja ke sini. Kita main volly, main bola sama-sama," ucap Josefat Sani.

Sekitar dua jam lebih, rombongan TNI-Polri berada di Mamba Bawah, berkomunikasi dan berinteraksi dengan warga Kampung. Siang harinya, rombongan kembali ke Ksatriaan Raja Aibon Kogila. Ternyata, Mamba Bawah tidak se-mencekam cerita orang. (HAP)

IMG-20221101-WA0002

Hasil Polling Law and Order Gallup 2022, Polri Tempati Peringkat 5 Besar Terbaik Dunia

Foto Barisan Polisi Indonesia.

Jendela Jurnalis, Jakarta.

Hasil polling secara global yang dilakukan Gallup, selaku Lembaga Konsultan dan Analisa dari AS, merilis survei terbaru terkait hukum dan ketertiban. Indonesia menempati peringkat lima di dunia, Jum'at (28/10/22). Peringkat tersebut didasarkan pada persepsi masyarakat terhadap kinerja Kepolisian setempat.

Survei tersebut bertajuk 'Global Law and Order 2022'. Meski laporan itu dirilis pada Oktober 2022, surveinya dilakukan pada 2021, seperti dilansir dari detik.com. Indeks Hukum dan Ketertiban Gallup, menggunakan empat pertanyaan untuk mengukur orang rasa aman dan pengalaman terhadap kejahatan dan penegakkan hukum.

Adapun empat pertanyaan tersebut adalah:

  • Di Kota atau daerah tempat Anda tinggal, apakah Anda memiliki keyakinan terhadap Kepolisian setempat?
  • Apakah Anda merasa aman berjalan sendirian di malam hari, di Kota atau daerah tempat Anda tinggal?
  • Dalam 12 bulan terakhir, apakah Anda punya uang atau properti yang dicuri atau ada anggota keluarga lain menjadi korban pencurian?
  • Dalam 12 bulan terakhir, apakah Anda pernah diserang atau dirampok?

Pertanyaan-pertanyaan ini diajukan saat wawancara dengan hampir 127.000 orang dewasa di lebih dari 120 Negara dan wilayah pada tahun 2021. Lalu, berapa skor Polri?

Berikut ini skor yang diperoleh:

  1. Singapore 96
  2. Tajikistan 95
  3. Norwegia 93
  4. Swiss 92
  5. Indonesia 92
  6. Mesir 92
  7. United Arab Emirates 92
  8. Finlandia 91
  9. Islandia 91
  10. Portugal 91

Skor ini mencerminkan adanya peningkatan di Indonesia, dimana kepercayaan naik menjadi 90 persen, setelah tenggelam menjadi 81 persen pada tahun 2020, usai Polisi melakukan kekerasan terhadap para demonstran.

"Indikator yang sebelumnya membuat persepsi masyarakat terhadap Kepolisian Indonesia turun, disebabkan adanya peristiwa penanganan demonstrasi yang masih dalam kategori penanganan keras," jelas laporan Gallup.

Kinerja positif Kepolisian Indonesia dalam laporan Gallup Global Law and Order Index tahun ini, juga mencatatkan adanya 2 Negara di Asia Tenggara, yakni Singapura dan Indonesia, di posisi 5 besar dunia, memberikan dukungan bagi kondusifnya keamanan kawasan.

"Asia Tenggara adalah rumah bagi kenaikan kepercayaan terbesar pada tahun 2021 —naik empat poin dari 78 persen menjadi 82 persen— dan memimpin semua wilayah lain dalam ukuran ini," demikian dijelaskan dalam laporan Gallup.

Lebih jauh, lembaga yang berkantor di Washington DC AS ini mencatatkan, bahwa peningkatan index yang dialami Singapura, menjelaskan masyarakat di Negara tersebut memiliki persepsi kepercayaan yang tinggi pada Polisi mereka. Persentase kepercayaan di angka 93 persen.

Sementara itu, penurunan kepercayaan masyarakat terhadap Kepolisian terjadi di Amerika Utara, yang juga merepresentasikan turunnya angka kepercayaan secara umum di AS. Rangkaian peristiwa penegakkan hukum dengan menggunakan kekerasan.

"Hampir tiga dari empat orang Amerika (74 persen) pada tahun 2021 mengatakan, mereka yakin dengan Polisi setempat mereka. Angka itu turun dari posisi 82 persen pada tahun 2020," katanya. (HAP)

IMG-20221101-WA0000

Sukses Program Lapor Pak Kapolres, Polres Karawang Luncurkan Program Jum’at Curhat

Pamflet pengaduan Jum'at Curhat.

Jendela Jurnalis, Karawang -
Polres Karawang mendapatkan apresiasi dalam hal peningkatan pelayanan kepada masyarakat dalam hal pengaduan. Polres Karawang meraih banyak respon positif dari masyarakat. Hal tersebut tidak terlepas dari responsif masyarakat terhadap aplikasi 'Lapor Pak Kapolres' sejak awal diluncurkan Polres Karawang.

Aplikasi 'Lapor Pak Kapolres' diinisiasi Kapolres Karawang, AKBP Aldi Subartono, SH, SIK, MH, sebagai bentuk implementasi Polri Presisi dalam hal meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, salah satunya demi mempermudah masyarakat dalam melakukan pengaduan maupun laporan kepada Polres Karawang.

Menurut keterangannya, Kapolres Karawang mengungkapkan, 'Lapor Pak Kapolres' yang sudah berjalan selama ini, banyak memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam melakukan laporan terhadap permasalahan yang terjadi di wilayah, terkait Kamtibmas. Tidak hanya untuk melakukan pengaduan, melalui 'Lapor Pak Kapolres' masyarakat lebih bebas mengungkapkan permasalahan langsung melalui WA, karena menurut beberapa sumber mengatakan, melalui platform Medsos WA dan IG dengan langsung melalui 'Lapor Pak Kapolres' sangat mudah mereka lakukan tanpa beban, apalagi pengaduan mereka langsung direspon cepat oleh Kapolres.

'Lapor Pak Kapolres' ini bisa diakses masyarakat dengan cara yang lebih cepat dan sederhana, masyarakat tinggal WA di No. +62 812-1127-2003, keluhan apapun bisa dilayani. Bahkan ada juga yang melapor melalui direct message IG dan itu akan langsung direspon oleh Polres Karawang.

Dan hal tersebut tidak jauh berbeda dengan program Posko Quick Win Presisi saat ini, dimana Polres Karawang sebelumnya sudah dari jauh hari memberikan ruang dan sarana, guna menampung curhatan masyarakat melalui 'Lapor Pak Kapolres'. Hal tersebut juga sejalan dengan program Jum'at Curhat yang diperintahkan oleh Kapolri, dalam rapat virtual, Jum'at (28/10/22).

"Ini juga merupakan salah satu bentuk mengimplementasikan program Jum'at Curhat, yang merupakan bagian dari Posko Quick Win Presisi. Kita akan lebih gencarkan kembali dalam hal melayani dan menampung curhatan masyarakat," tandas Kapolres.

"Kini tidak hanya 'Lapor Pak Kapolres' yang menjadi sarana masyarakat Karawang melakukan pengaduan, namun secara khusus lagi, melalui Jum'at Curhat, akan lebih mengoptimalkan Polri dalam hal meningkatkan pelayanan Kepolisian terhadap masyarakat," ujarnya.

Program 'Lapor Pak Kapolres' dimanfa'atkan masyarakat dalam hal melakukan pengaduan maupun laporan mengenai gangguan Kamtibmas, bahkan banyak juga masyarakat yang curhat mengenai keluh kesah pribadinya melalui program 'Lapor Pak Kapolres'.

Kapolres mengungkapkan berbagai permasalahan yang sudah ditangani dan tentu saja menjadi warna tersendiri. Banyaknya permasalahan yang dialami masyarakat, bahkan tidak hanya gangguan keamanan, namun hal lainnya yang bukan domain Kepolisian, namun tetap dilayani dengan respon yang cepat dari Personil Bhabinkamtibmas atau Anggota Polsek di tiap wilayah.

Diceritakan Kapolres, bahwa sampai ada Bumil berusia muda, sempat viral ihwal mengidam ingin naik mobil Polisi.

"Hingga kami mengabulkan keinginan seorang Bumil tersebut, untuk dapat naik mobil patroli dari Personil kami. Hal tersebut disampaikan ibu tersebut melalui IG," beber Kapolres.

Tidak hanya itu, selain 'Lapor Pak Kapolres' yang menjadi program andalan Polres Karawang yang menjadi salah satu wadah curhat masyarakat, namun ada lagi program Ngawangkong Sat Kamling Presisi, yang juga memiliki tujuan serupa. Dimana bisa menjadi sarana curhat masyarakat. Dalam program ini, Kapolres juga menempatkan jajarannya untuk berada di tengah-tengah masyarakat yang melakukan ronda, demi menjaga kondusifitas lingkungan.

Dan untuk diketahui oleh masyarakat, bahwa program Jumat Curhat ini, akan dilakukan oleh Kapolres Karawang di setiap minggunya di hari Jum'at, di tempat yang berbeda. Sehingga dalam pelaksanaannya, masyarakat dapat bertukar informasi, menyampaikan permasalahan yang terjadi, sehingga didapatkan solusi demi terwujudnya kondusifitas di Wilkum Polres Karawang. (HAP)

IMG-20221031-WA0018

Inilah Isi Gugatan RR dan AAR dalam Sidang Praperadilan di Pengadilan Negeri Karawang

Foto suasana dalam sidang gugatan praperadilan RR dan AAR.

Jendela Jurnalis Karawang -
Pengadilan Negeri Karawang menggelar sidang Praperadilan antara RR dan AAR sebagai pemohon melawan Kapolres Karawang, AKBP Aldi Subartono dan Kasat Reskrim Karawang, AKP Arif Bastomy sebagai termohon dalam perkara dugaan penganiayaan wartawan Karawang, Senin (31/10/2022).

Sidang Praperadilan di pimpin Hakim tunggal yang telah di tunjuk oleh Kepala PN Karawang yaitu Hendra Kusuma Wardana, sedangkan pemohon dan termohon di wakili oleh kuasa hukumnya masing masing.

Agenda sidang perdana Praperadilan, yaitu mendengarkan laporan gugatan yang di bacakan secara bergantian oleh tim kuasa hukum pemohon.

Secara garis besar Laporan gugatan yang di bacakan tim kuasa hukum dan seperti yang tertuang di SIPP PN Karawang, dengan kesimpulan sebagai berikut :

  • Mengabulkan permohonan Praperadilan Pemohon untuk seluruhnya.
  • Menyatakan penetapan Tersangka atas nama: Asep Aang Rahmatullah Bin H. Hapudin Ashari, berdasarkan Laporan Polisi Nomor: LP/B/1749/IX/2022/SPKT/Polres Karawang/Polda Jawa Barat, tertanggal 20 September 2022 yang diduga melakukan Tindak Pidana Pasal 170 KUHP Jo 351 KUHP adalah tidak sah dan tidak berlaku menurut hukum.
  • Menyatakan penangkapan Pemohon berdasarkan surat Perintah Penangkapan Nomor: SP. Kap /252/X/2022/ Reskrim tanggal 7 Oktober 2022 dan surat Wajib Lapor Nomor: Swl/252/X/2022/Reskrim adalah prematur, cacat prosedur, tidak sah dan batal demi Hukum oleh karenanya surat penangkapan dan surat wajib lapor tidak memiliki kekuatan hukum mengikat.
  • Menyatakan penyidikan Perkara dalam surat perintah penyidikan dengan Nomor SP.Sidik/929/IX/2022/Reskrim tanggal 20 September 2022, Surat pemberitahuan dimulainya penyidikan dengan Nomor : B/258/IX/2022/Reskrim tertanggal 27 September 2022, Surat Pemberitahuan Penetapan tersangka Nomor: B/258.a/IX/2022/Reskrim tertanggal 27 September 2022, dan Surat Pemberitahuan penetapan tersangka atas diri Pemohon Nomor: B/258.b/IX/2022/Reskrim tanggal 06 Oktober 2022 adalah Prematur, Batal, Cacat, Melanggar Hukum, Tidak Sah menurut KUHAP, serta tidak memiliki kekuatan hukum mengikat.
  • Menyatakan hasil penyidikan yang didasari pada surat perintah penyidikan nomor: SP.Sidik/929/IX/2022/Reskrim, tanggal 20 September 2022, dan surat perihal pemberitahuan dimulainya Penyidikan dengan No : B/258/IX/2022/Reskrim tanggal 27 September 2022, Surat Perihal Pemberitahuan Penetapan Tersangka dengan Nomor: B/258.a/IX/2022/Reskrim tertanggal 27 September 2022, dan Surat Pemberitahuan Penetapan Tersangka atas diri pemohon Nomor: B/258.b/X/2022/Reskrim tertanggal 06 Oktober 2022 adalah batal dan Tidak Sah menurut menurut Hukum , serta tidak memiliki kekuatan hukum mengikat.
  • Menyatakan Tidak Sah segala keputusan Atau penetapan yang dikeluarkan lebih lanjut oleh termohon yang berkaitan dengan penetapan tersangka pemohon oleh termohon.

Hakim Hendra Kusuma mengatakan sidang Praperadilan ini di rencanakan selesai dalam satu minggu.

"Kami telah menetapkan tanggal 8 November 2022 untuk sidang keputusan Praperadilan ini, dan untuk agenda sidang besok yaitu mendengarkan jawaban dari tim kuasa hukum termohon atas laporan gugatan yang tadi telah di sampaikan oleh kuasa hukum pemohon," tandasnya. (Irfan S/Red).

IMG-20221031-WA0016

Galakan Ketahanan Pangan, Prajurit Kostrad Resmikan Pos Koper

Foto saat peresmian Pos Koper (Kodim Persiapan) sebagai Pos Pangkal Ketahanan Pangan.

Jendela Jurnalis, Intan Jaya

Bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, para Prajurit Kostrad bersama-sama seluruh Aparat Keamanan di Intan Jaya, meresmikan Pos Koper (Kodim Persiapan) sebagai Pos Pangkal Ketahanan Pangan, Jum'at (28/10/22). Sebulan sudah penyiapan lahan, kerambah dan kandang untuk budidaya ayam, dilaksanakan oleh Lettu Inf. Abdul Basyir, Danpos Koper bersama dengan para Ksatria Tengkorak.

Setiap hari, Basyir dan rekan-rekan bahu-membahu menggali, mencangkul tanpa kenal lelah. Hujan angin dan dinginnya Intan Jaya, tidak pernah dianggap penghalang, bahkan dijadikan teman.

"Target dari Komandan harus kami penuhi. Apalagi semua didukung, kami tinggal bekerja. Biar nanti kalau sudah kelihatan hasilnya, masyarakat akan lebih percaya. Peresmiannya sekaligus penaburan lele dan penanaman jagung juga bagus waktunya, bareng dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda," ungkap Basyir, sehari sebelum acara peresmian.

Kehadiran masyarakat Intan Jaya pada tanggal 28 Oktober di luar dugaan, karena lebih banyak dari yang diperkirakan. Tidak tahu kenapa, mereka yang berasal dari Kampung-kampung jauh, menyempatkan diri untuk datang. Entah karena hari Sumpah Pemuda, atau memang karena penasaran, pengen melihat sekaligus bisa menyampaikan keinginan mereka. Jika saat peresmian Amakanie Cafe, orang paling jauh datang dari Kp. Bulapa, kali ini ada yang datang dari Pesiga, Jalai, bahkan Puyagiya.

Dalam sambutannya, Letkol Inf. Ardiansyah, Dansatgas Yonif PR 305/Tengkorak, mengucapkan terima kasih atas kehadiran dan kepercayaan masyarakat kepada Aparat TNI-Polri di Intan Jaya. Ardy atau biasa dipanggil Raja Aibon Kogila, juga menyampaikan terima kasihnya kepada Pangkostrad, Pangdiv, Pangdam, Kapolda, Dankorp Brimob serta teman-teman seangkatannya, atas support yang diberikan.

"Terima kasih kami ucapkan kepada Panglima Kostrad, Panglima Divisi, Panglima Kodam, Kapolda dan Dankorp Brimob, atas support yang diberikan kepada kami. Kami bisa membuat kegiatan seperti ini, karena kebersamaan kami seluruh Prajurit TNI dan Polri, di Intan Jaya," ucap Raja Aibon Kogila, di hadapan aparat dan masyarakat yang hadir.

Ardy melanjutkan, "Terima kasih juga buat teman-teman seangkatan saya, Arupadatu, karena selesainya penyiapan program ini, sebagian atas dukungan dari mereka. Spesial kepada Lettu Basyir, Bos Koper bersama seluruh Ksatria Tengkorak, sudah memberikan semuanya untuk menjalankan program ini."

Program Ketahanan Pangan yang dijalankan oleh Prajurit Kostrad dari Karawang ini, merupakan salah satu dari beberapa program Binter Unggulan periode 1, (Oktober-Desember) yang telah direncanakan oleh Satgas Yonif PR 305/Tengkorak. Program ini dimaksudkan untuk memberi contoh, sekaligus mengajak masyarakat Intan Jaya, untuk menggalakkan Ketahanan Pangan.

Ardy mengatakan, "Tujuan dari program ini adalah agar masyarakat menjadi lebih terampil, modern dan dengan sumber daya yang ada saat ini, akan mendapatkan hasil yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan demikian, masyarakat akan jadi lebih sejahtera. Di sisi lain, kehadiran TNI dan Polri sebagai ujung tombak Negara di Intan Jaya, harus bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat, serta dapat menerapkan 8 Wajib TNI secara nyata."

Peresmian Pos Pangkal Ketahanan Pangan, sekaligus memperlihatkan kepada masyarakat bagaimana memelihara ikan di kerambah. Di kesempatan yang sama, 8000 ekor lele di lepas dalam 10 kerambah. Lahan tidur yang sudah disiapkan, juga sekalian ditanami jagung. Harapannya, 3 bulan mendatang, masyarakat dapat melihat perkembangan dan hasilnya, sekaligus bersama-sama memetik hasilnya, untuk kemudian dinikmati bersama-sama masyarakat.

"Apa yang Bapak-Bapak lihat ini, kerambah, kebun, kandang, semua biar Bapak-Bapak percaya, kalau TNI-Polri di sini hadir untuk masyarakat. Ini kita buat hanya sebagai contoh saja. Nanti, di Kampung Bapak-Bapak, jika ada lahan atau tempat, kita buka sama-sama, kita kerja sama-sama. Nanti butuhnya apa, ikan, bibit jagung, kol atau apa saja, tinggal kita siapkan. Kita buat seperti ini di lahan masyarakat. Hasilnya untuk Bapak-Bapak semua, bukan untuk kami. Kami hanya bantu masyarakat saja," ucap Raja Aibon Kogila, kepada masyarakat yang hadir.

Setelah prosesi pengucapan Sumpah Pemuda, Raja Aibon Kogila didampingi Bos Koper dan semua unsur TNI dan Polri, mempersilahkan masyarakat untuk melepas ikan lele ke kerambah. Bersama dengan Kabagops Polres Intan Jaya, AKP. Stevy, masyarakat kemudian bersama-sama menanam jagung. Anak-anak dan Ibu-ibu terlihat sangat senang, baik saat melepas ikan maupun menanam jagung. Selanjutnya, Bos Koper kemudian menjelaskan kepada masyarakat, tentang kelengkapan pendukung pertanian, agar tanah dan juga tanaman yang ditanam, tetap subur dan hasilnya maksimal.

Acara diakhiri dengan Maksi bersama. Tidak ketinggalan suguhan gula kopi, pinang sirih serta rokok. Anak-anak sekolah, selain menerima bingkisan berupa alat tulis, gula-gula dan cokelat dari Bapak Pater, juga dibagikan uang jajan untuk bekal di sekolah. Tak ketinggalan, tiga orang pemuda dari Yokatapa dan Mamba, menyatakan keinginannya untuk menjadi TNI dan meminta bantuan dari Raja Aibon, untuk membantu mereka agar bisa jadi Tentara.

Bahagia selalu saudaraku, bahagialah kita semua. Dan, semoga cita-cita ketiga pemuda Intan Jaya untuk menjadi Anggota TNI dapat terwujud, demi Intan Jaya yang aman dan damai, dalam bingkai NKRI. (HAP)

IMG-20221031-WA0013

Wow! Gelegar Suara Suku Moni, Meriahkan Semarak Sumpah Pemuda di Intan Jaya

Foto Masyarakat Suku Moni dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda.

Jendela Jurnalis, Intan Jaya

Lain dulu-lain sekarang. Hadirnya Prajurit Kostrad dari Karawang, di Intan Jaya, telah menghapus label Intan Jaya sebagai sarang KST, Jum'at (28/10/22). Kemeriahan Semarak Sumpah Pemuda di Intan Jaya, yang dipusatkan di Pos Kodim Persiapan (Koper) Satgas Yonif PR 305/Tengkorak, di luar perkiraan kebanyakan orang.

Seluruh Aparat TNI-Polri yang dikomandoi oleh Letkol Inf. Ardiansyah, si Raja Aibon Kogila, melebur dengan masyarakat Intan Jaya, meneriakkan tiga butir Sumpah Pemuda. Orang tua, pemuda, guru, Togama, Tomas dan anak-anak sekolah, memenuhi area percontohan program Ketahanan Pangan yang disiapkan oleh para Ksatria Tengkorak.

Bukan hanya orang di sekitar Pos Koper yang hadir, namun hampir semua perwakilan Kampung di Intan Jaya, datang memeriahkan acara peringatan Hari Sumpah Pemuda.

"Ini di luar perkiraan kami. Mereka datang dari Kp. Pesiga, Puyagiya, Bilogai, Wandoga, Jalai, Bulapa, Galunggama, Mimitapa, Yokatapa, Holomama dan Mamba," terang Raja Aibon Kogila.

Raja Aibon melanjutkan, "Saat lihat tenda penuh, kursi di luar tenda juga penuh, kami malah takut makanan nggak cukup. Soalnya kami hanya menyediakan makan siang untuk 250 orang."

Serda Nursalim memandu acara, didampingi oleh Ham Sondegau sebagai transfer dari bahasa Indonesia ke bahasa Moni. Ham Sondegau, pemuda Kp. Wandoga, siswa kelas 3 SMU Sugapa, menerjemahkan setiap ucapan Nursalim maupun Raja Aibon Kogila ke bahasa Moni, agar semua yang disampaikan dimengerti.

Semua yang hadir mengikuti acara dengan tertib. Sesekali setelah Ham Sondegau mengulangi ucapan Raja Aibon, semua yang duduk di tenda dan luar tenda bertepuk tangan. Terpancar dari wajah warga Intan Jaya, rasa tenang dan nyaman saat berada bersama-sama Prajurit TNI dan Polri.

"Hari ini kita semuanya muda. Dari anak-anak sampai dengan orang tua, hari ini semuanya berumur 20 tahun, karena hari ini adalah harinya pemuda," teriak Raja Aibon, diikuti oleh tepuk tangan dan tawa semua yang hadir.

Ketika Ham Sondegau mengulangi lagi kalimat Raja Aibon dengan bahasa Moni, kembali semuanya tertawa riuh.

"Kami semua, TNI-Polri datang ke sini, Intan Jaya, untuk membantu masyarakat. Agar Intan Jaya damai, aman, tidak ada kacau-kacau. Ini saya Raja Aibon Kogila. Kalau ada yang mau buat kacau-kacau, lapor Raja Aibon. Dari ujung Titigi sampai Bilogai, semua harus aman. Biar Bapak-bapak bisa tenang, bisa berkebun, bercocok tanam, Mama-mama bisa berjualan, anak-anak bisa bersekolah. Setuju…?" teriak Raja Aibon, disambut teriakan "Setujuuu" oleh semua orang.

Sebelum pengucapan Sumpah Pemuda yang dipimpin oleh Ham Sondegau, semua yang berada di tenda diminta untuk keluar tenda, berdiri di sekitar tambak dan di lahan kebun yang akan ditanami jagung.

"Saya tidak hafal Bapak," bisik Ham Sondegau kepada Raja Aibon.

"Itu kan anak tinggal baca toh. Itu tulisan besar-besar di depan. Anak baca teriak, nanti semua ikut teriak. Jangan lupa berhenti sebentar di koma-koma," kata Raja Aibon kepada Ham Sondegau.

Pengucapan Sumpah Pemuda oleh masyarakat Intan Jaya bersama dengan TNI dan Polri berlangsung hikmat, meriah dan menggelegar. Semua yang hadir berteriak keras-keras, mengikuti setiap ucapan Ham Sondegau.

"Tepuk tangan semua," perintah Ham Sondegau, setelah ketiga butir Sumpah Pemuda selesai diucapkan.

"Luar biasa Bang. Kalau seperti ini terus, bisa-bisa makin ramai Intan Jaya. Sekarang, semenjak Abang di sini, kelihatan banget perubahannya," kata AKBP Christian Kadang, Dansatgas Brimob Damai Cartenz kepada Raja Aibon, saat berbincang bersama Wakapolres, Kabagops dan beberapa Perwira TNI-Polri lainnya.

Acara kemudian diakhiri dengan Maksi, putar kopi, makan pinang sirih dan bakar rokok. Sebelumnya, Dansatgas Yonif PR 305/Tengkorak menyampaikan, bahwa jika ada anak-anak Intan Jaya yang sekolah SMA dan mau jadi Tentara Polisi, dipersilahkan untuk datang ke Pos-pos.

"Nanti, di Pos kita latihan sama-sama, diperiksa oleh dokter, dilatih oleh Bapak-Bapak biar siap nanti tesnya," terang Letkol Inf. Ardiansyah kepada masyarakat, yang kemudian disampaikan kembali dengan bahasa Moni oleh Ham Sondegau.

Semua gembira. Semua bahagia. Intan Jaya sekarang bukan yang dulu lagi. Semuanya bersatu, bertekad bersama menjaga keutuhan NKRI. (HAP)