admin

IMG-20221205-WA0007

Pengawas Dinas PUPR Karawang Harus Bertanggung Jawab atas Robohnya Turap yang Baru Selesai Dibangun dalam Hitungan Hari, dan CV. ESQ Wajib Kena Sanksi Diblacklist

Foto kontruksi turap yang roboh

Jendela Jurnalis Karawang -
Ambruknya turap sepanjang 15 meter dan menutupi setengah aliran sungai di kalen Bayur Desa Kutarahaja Kecamatan Banyusari kabupaten Karawang Provinsi Jawa barat.Menjadi perhatian warga setempat. Pasalnya infrastruktur itu diperkirakan baru dibangun hitungan hari.

Salah seorang warga U (Inisial) yang tinggal di bantaran sungai,mengaku turap itu udah mulai bergeser selama pembangunan (Retak).

Turap yang dibangun dari APBD Karawang Tahun anggaran 2022 lepas dari pondasi dan tidak lagi dalam posisi utuh.

"Iya itu ambruk turap nya. Ambruknya sih secara bersamaan sekitar 15 meteran. Nah sekarang udah ambruk dan menutupi sebagian sungai," kata U, saat ditemui di lokasi, tutupnya.

Kondisi terdampak juga dijelaskan warga setempat HW (Inisal). Menurutnya, bangunan turap ini terlalu runcing ke bawah,lihat saja pa,bekas galian nya cuman beberapa lebar bawah nya.Karena pondasi tidak bagus saat dibangun. Cetusnya.

Beberapa waktu kemarin terlihat tim pengukur sudah mendatangi lokasi turap ambruk.Dari informasi yang diterima oleh HW mereka akan segera melaporkan kejadian tersebut untuk ditindaklanjuti (4/12/2022) di lokasi.

Solihin tokoh pemuda Banyusari mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan laporan terkait ambruk nya turap di wilayah kami, kami akan segera terjun langsung ke lapangan untuk melihat kondisi ambruk nya turap di desa Kutarahaja. Melihat infrastruktur yang tergolong baru, dia menduga terjadi kelalaian pembangunan.

“Ya segera kami turun, kami mau lihat langsung, kok bisa sampai seperti itu,” kata Solihin.

Karena itu,kami atas nama masyarakat Banyusari meminta Pemda Karawang melalui dinas terkait untuk memberikan penjelasan.Mulai dari awal perencanaan sampai ke pelaksana proyek akan kami telusuri. Kok bisa sampai ambruk seperti itu,” tegasnya.

Solihin pun meminta agar Pemda Karawang segera mengambil langkah cepat untuk mengatasi persoalan ini. Sebab turap yang ambruk dan ke dalam sungai memperparah banjir, karena secara otomatis turap itu akan menghalangi arus air.

Pemda Karawang harus segera bertindak,bila perlu kami warga Banyusari akan melaporkan turap yang ambruk di wilayah kami ke APH,Ini kan duit rakyat, ya harus kita awasi bersama-sama. Jangan sampai pengerjaanya asal-asalan," katanya.

Ia menambahkan, bahwa dalam pembangunan turap tersebut diharapkan dapat berjalan baik dan sesuai rencana.Selain itu, pihaknya juga meminta kepada pihak terkait untuk melakukan pengawasan secara ketat terhadap pelaksanaan proyek pembangunan turap di dusun Kalen Bayur Desa Kutarahaja Kecamatan Banyusari.

Hal itu jelas menjadi tanggung jawab dari petugas pengawas yang di berikan tugas oleh dinas untuk mengawasi pekerjaan tersebut, patut di duga pengawas tersebut tidak melaksanakan tugas nya sebagai pengawas yang di tugaskan untuk mengawasi pekerjaan pembangunan turap di kalen Bayur desa Kutaraharja kecamatan Banyusari.

Pasalnya apabila orang yang di tugaskan untuk mengawasi pekerjaan tersebut melakukan tugas nya dengan baik dan bertanggung jawab,kejadian ambruk nya turap tidak akan pernah terjadi,karena dinas PUPR Karawang dalam melakukan perencanaan pasti sudah dengan perhitungan yang matang dan di buat oleh ahli dalam bidang perencanaan pembangunan,yang dalam rancangan tersebut jelas kualitas bangunan akan tahan puluhan tahun dan tidak akan roboh oleh hujan.

Dengan adanya kejadian turap yang baru sekali di bangun dan roboh itu telah menjadi presedent buruk untuk dinas PUPR Karawang dan di duga dalam pengerjaan nya rekanan bekerja semau gue,dengan tidak memperhatikan spesifikasi ataupun RAB (Rencana Anggaran Biaya) yang telah di keluarkan oleh dinas PUPR Karawang, sedangkan CV.ESQ wajib mendapatkan sanksi blacklist dari Dinas PUPR Karawang karena dinilai tidak dapat bekerja dengan baik dan apabila kedepannya CV.ESQ masih mendapatkan pekerjaan dari Dinas PUPR Karawang patut diduga ada persekongkolan, pungkasnya.

Sampai berita ini diterbitkan pihak pelaksana CV.ESQ belum bisa dikonfirmasi. (NN).

IMG-20221205-WA0003

Pasukan Kostrad Raja Aibon Hadiri Undangan Ibadah Perayaan Natal

Foto bersama di Gereja Kemah Injil Indonesia

Jendela Jurnalis, Intan Jaya -
Matahari baru setinggi tombak. Letkol Inf. Ardiansyah alias Raja Aibon Kogila, didampingi Kapten Inf. Poltak Siahaan alias Panglima Mamba dan Letda Inf. Kevin, bergerak dari Pos Mamba menuju Pos Koper (Kodim Persiapan), Minggu, 4 Desember 2022.

Sepanjang perjalanan, Raja Aibon dan Panglima Mamba, berdiskusi tentang percepatan pembangunan Gereja Bazemba dan Giat dalam rangka perayaan Natal. Sampai di Pos Koper, Raja Aibon Kogila dan Panglima Mamba, melihat perkembangan program Ketahanan Pangan, didampingi oleh Lettu Inf. Abdul Basyir alias Bos Koper.

"Alhamdulillah, semua udah mulai kelihatan hasilnya. Lele, dari 10.000 ekor, hanya 10 yang mati. Jagung dan kacang panjang udah bagus. Ayam, besok kita naikkan dari Timika. Tinggal babi saja yang perlu perhatian lebih," ucap Raja Aibon Kogila, saat evaluasi di singgasana Raja Aibon Kogila, bersama Panglima Mamba dan Bos Koper.

Potret Prajurit TNi bersama Pendeta

Tak berselang lama, datang Mayor Inf. Anjas si Perdana Menteri, didampingi Kapten Inf. Suryo sang Panglima Perang. Suryo menyampaikan, bahwa ada undangan ibadah bersama sore ini, dalam rangka Natal, di GKII (Gereja Kemah Injil Indonesia), jema'at Antiokia, Sugapa.

Tanpa menunggu lama, Raja Aibon kemudian memerintahkan kepada Poltak si Panglima Mamba, yang juga merupakan Gembala di Rumah Do'a Kalvari, Asrama Militer Satuan Yonif PR 305/Tengkorak, untuk menyiapkan Prajurit yang akan beribadah bersama. Suryo si Panglima Perang, ditugaskan menyiapkan Tim Pam, baik di sektor luar jauh, maupun di sekitar Gereja.

Sore hari, sebagian langit masih tertutup awan, karena sejak siang hari, Intan Jaya diguyur hujan yang cukup lebat. Panglima Mamba memimpin langsung Ksatria Tengkorak menuju GKII. Tak lupa, beberapa lembar Rupiah dari para Prajurit Kostrad, dibawa sebagai berkat, sumbangan untuk Gereja, bekal kehidupan nanti di akhirat. Drone matrice, mengawal pergerakan pasukan dari udara. Sementara Serda Hartanto dan pasukannya dari Pos J2, sudah siap di posisinya masing-masing. Sembari menjemput beberapa Prajurit di Pos J2, Panglima Mamba bersama para Ksatria, menyempatkan untuk melatihkan beberapa lagu rohani, dinyanyikan di Honei Rajawali, agar tidak ragu saat tampil di hadapan jema'at Gereja.

Sesampai di Gereja, nampak ratusan jema'at sudah hadir. Gembala Penehas Wandagau sebagai Ketua Panitia acara, mengatur agar jema'at tertib dan hikmat selama beribadah. Di bawah komando Panglima Mamba, para Ksatria Kostrad dari Karawang, kemudian membaur bersama warga. Tidak ada perbedaan antara warga asli dengan para pendatang yang memang sudah lama menetap di Intan Jaya, juga rekan-rekan Prajurit. Semua jadi satu, menunduk di hadapan Tuhan. Apalagi, salah satu Pendeta di GKII merupakan putra Batak, Bapak Musari Sinaga.

Tiba saatnya para jema'at menampilkan lagu-lagu pujian. Dimulai oleh kelompok anak-anak sekolah Minggu, perwakilan masyarakat dan ditutup oleh penampilan para Prajurit Kostrad. Poltak si Panglima Mamba, memimpin langsung anak-anak Raja Aibon Kogila, berdo'a di bawah mimbar Gereja, di hadapan para jema'at. Tak ada rasa canggung dari para Ksatria Tengkorak. Apalagi, selama di Karawang, seluruh Prajurit sangat rajin beribadah.

"Syalom. Bapak, Ibu, saudara semua, dengan nama Tuhan Yesus Kristus, selamat hari Minggu. Kami dari Satgas Yonif PR 305/Tengkorak, mewakili Raja Aibon Kogila, menyampaikan selamat hari Natal bagi kita semua. Terima kasih telah mengundang kami di Perayaan Natal di GKII ini. Kami dari Satgas Yonif PR 305/Tengkorak, pada kesempatan ini ingin berbagi berkat. Sedikit banyaknya, mudah-mudahan menjadi berkat bagi kita semua, menjadi berkat bagi perayaan Gereja dan menjadi berkat untuk seluruhnya jema'at Gereja ini," ucap Kapten Poltak si Panglima Mamba, sambil menyerahkan sedikit berkat kepada Gembala Penehas Wandagau.

Dipimpin oleh Pendeta Musari Sinaga dan Pendeta Henok Tipagau, para jema'at beribadah dengan hikmat. Semua terdiam, mendengar khutbah dari dua Pendeta yang berdiri gagah di atas mimbar.

"Yang menjadi pertanyaan bagi kita, sudahkah Tuhan Yesus, sudahkan Kristus yang adalah Raja Damai itu, sudah mendiami hati kita di dalam hidup kita sehari-hari," begitu sepenggal kalimat Pendeta Musari Sinaga saat berkhutbah, yang diulangi lagi oleh Pendeta Henok Tipagau, dalam Bahasa Moni.

Lagu Malam Kudus, menjadi penutup ibadah bersama perayaan Natal para Ksatria Tengkorak di GKII. Semua jema'at berdiri, mengucapkan pujian-pujian kepada Tuhan. Tak ada Giat lain dari para jema'at. Hanya kalimat-kalimat pujian diiringi musik yang terdengar.

Malam kudus sunyi senyap, kabar baik menggegap, bala surga menyanyikannya, kaum gembala menyaksikannya, lahir Raja shalom, lahir Raja shalom…

Selesai semua rangkaian ibadah, para jema'at kemudian saling menyalami. Itulah tanda persaudaraan dan juga wujud kebahagiaan. Semuanya, tak terkecuali para Ksatria Kostrad. Sebelum meninggalkan Gereja bersama para Pendeta dan Gembala serta para Tokoh Masyarakat, Ksatria Tengkorak kemudian berfoto bersama.

Di Pos, Raja Aibon Kogila sebenarnya tidak begitu tenang, karena acara selesai menjelang hari gelap. Bukan tanpa alasan. Para gerombolan KST setiap saat mengintai. Mungkin mereka tidak berani mengganggu ketika ibadah sedang berlangsung. Tapi selepas acara, di saat semua berpisah, membubarkan diri kembali ke tempat masing-masing, tidak menutup kemungkinan para gerombolan yang memang terkenal biadab, membuat kekacauan. Kelegaan hati pun datang, setelah Panglima Mamba menjumpai Raja Aibon Kogila, melaporkan bahwa semua Ksatria Tengkorak sudah kembali ke Pos masing-masing dalam keadaan aman, lengkap dan sehat. (AP)

IMG-20221204-WA0009-1

Aksi Kesetiakawanan Sosial, Karang Taruna Karawang Kirim Bantuan Bagi Warga Terdampak Gempa Cianjur

Jendela Jurnalis Karawang -
Bentuk kesetiakawan sosial, Karang Taruna Sa- Karawang mengirimkan bantuan kemanusiaan dengan membawa logistik makanan bahan pokok, air mineral, alat kesehatan, alat perlengkapan anak dan bayi dan keperluan masyarakat Cianjur yang terkena dampak.

Ketua Karang Taruna Asep Sepulloh mengatakan, hampir 50 an perwakilan dari Garda Sakti Sekata dan perwakilan Karang Taruna kecamatan mengirimkan sejumlah barang bantuan untuk disalurkan pada korban bencana gempabumi di Cianjur.

“Alhamdulillah hari ini kita ke Cianjur bersama Perwakilan Karang Taruna mengirimkan bantuan logistik bantuan bagi yang terkena dampak, disana kita kumpul di sekretariat karang taruna Cianjur bersama Karang Taruna se- Jawa Barat ,” kata Asep dalam pesan tertulisnya, Sabtu (03/11/2022).

Sambung Asep, pemberian bantuan dari Karang Taruna Karawang untuk warga di Cianjur bentuk kesetiakawanan sosial, pihaknya juga mengungkapkan rasa terima kasih kepada elemen masyarakat yang terlibat dalam aksi sosial ini.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada para donatur-donatur yang ada di Karawang, mudah-mudahaan bisa ikut meringankan beban saudara kita di Cianjur, sekaligus menambah pahala bagi kita semua,” ujarnya.

Ia berharap, dengan disalurkannya bantuan tersebut, bisa sedikit meringankan beban korban bencana gempabumi di Cianjur.

“Meski tidak seberapa, kita tahu bahwa masyarakat Cianjur saudara kita tengah ditimpa musibah. Semoga dengan adanya bantuan ini bisa sedikit meringankan beban mereka, dan masyarakat diberikan ketabahan dan segera pulih,” pungkasnya.

Seperti diketahui, gempa 5,6 skala ritcher telah mengguncang wilayah Kabupaten Cianjur pada 21 November 2022. Peristiwa ini menyebabkan kerusakan pada sejumlah bangunan, tanah longsor serta menimbulkan korban jiwa. (Red)

IMG-20221204-WA0008

Raja Aibon Kogila Emang Gila! Koq Bisa?

Potret Raja Aibon Kogila bersama warga

Jendela Jurnalis, Intan Jaya -
Raja Aibon Kogila memang 'gila'. Di saat KST memamerkan bendera gerombolannya di beberapa daerah di Papua, Intan Jaya, justru dimerah-putihkan oleh Satgas TNI-Polri, Kamis (1/12/22) lalu.

Meskipun sejak Rabu sore hingga Kamis, 1 Desember 2022, terdengar total puluhan kali letusan Senpi dari gerombolan KST, namun Satgas TNI-Polri bersama para pemuda cerdas alumni STIN di Intan Jaya, tak ada satupun yang gentar. Apalagi para gerombolan itu hanya berani menembak dari jarak jauh, lebih dari 1 km dari Kota Sugapa. Beberapa gerombolan yang menjadikan masyarakat sebagai tameng, yang mencoba bergerak menuju Kota, akhirnya kembali menjauh karena ketakutan disergap pasukan Tengkorak Kostrad, yang sudah beberapa hari ini mengendap di berbagai lokasi.

Alhasil, hanya di gunung-gunung saja mereka berani memperlihatkan benderanya. Jauh dari jangkauan pasukan elite Kostrad, Kopassus, Kopaskha, Marinir, Kopasgat dan Brimob, yang setiap saat menjaga Intan Jaya. Bersama dengan para Ksatria Kostrad dan Brimob, Kapten Inf. Poltak Siahaan, menyiapkan segala keperluan acara. Lettu Jeffry, mengatur penjemputan warga Mamba, yang telah selesai melaksanakan ibadah di GKII (Gereja Kemah Injil Indonesia), di Kp. Bilogai.

Potret anak-anak bermain di Intan Jaya

Bolak-balik truk mengantar warga kembali ke Mamba, dikawal para Ksatria. Betapa antusiasnya semua warga. Keceriaan dan kebahagiaan terpancar dari wajah mereka. Anak-anak menikmati fasilitas bermain baru mereka. Semua berebut, semua bahagia. Apalagi Bapak Pater, tak pernah lupa dengan tugasnya, dengan senyum yang khas.

"Ijin melaporkan Raja, semua sudah siap. Bapak Gembala sudah hadir. Masyarakat sudah penuh menunggu. Ada tari-tarian disiapkan untuk menyambut kehadiran Raja Aibon," lapor Kapten Poltak si Panglima Mamba, melalui radio HT kepada Letkol Inf. Ardiansyah, Dansatgas Yonif PR/305 Tengkorak Kostrad.

Di kawal Kapten Suryo si Panglima Perang dan si Cerdas Okra Chandra serta beberapa Ksatria Tengkorak, Raja Aibon berangkat dari Pos Elang Mamba. Tak ketinggalan, Kapten Kav. Effendi, mengawal di belakang dengan sepeda motor. Letda Lase, rekan seangkatan Raja Aibon selama menempuh pendidikan Komando, juga ikut dan bersiaga, seolah tak rela perjalanan sahabatnya diganggu KST.

Tiga orang Mama-mama yang dijumpai di jalan, turut naik truk, karena mereka menuju ke tempat yang sama, Kp. Mamba. Dari kejauhan, terlihat masyarakat sudah membuat lorong, menyambut dari gerbang Kompleks Ceria Intan Jaya, yang spesial dibuat di Kp-nya Hengki Sani.

"Hormat Bapak. Hormat. Luar biasa. Terima kasih," ucap Raja Aibon Kogila ketika Mahkota Cenderawasih dipasang di kepalanya, oleh salah seorang Tetua masyarakat Sani.

Sepanjang jalan, dari gapura Kompleks Ceria hingga lokasi acara, 10 anak-anak Sani mengawal jalannya Raja Aibon, dengan tari-tarian. Bapak-bapak, Mama-mama, para pemuda hingga anak-anak, berbaris sepanjang jalan hingga ujung lapangan. Osea Sani, pemuda yang paling berpengaruh di masyarakat Sani, mendampingi Raja Aibon bersama Iptu Gada, Brimob militan lulusan Akpol 2018. Luar biasa ramahnya masyarakat Mamba. Begitu juga dengan kolaborasi TNI-Polri yang sangat luar biasa solid dan kompak, sudah sepantasnya menjadi teladan bagi Prajurit TNI dan Polri di seluruh pelosok tanah air.

"Terima kasih kepada Bapak-bapak. Begitu jema'at tidak mampu melakukan aktivitas pada hari ini. Begitu Bapak membantu kami dengan baik, sehingga di jema'at ini ada perubahan besar. Oleh karena itu, Tuhan Yesus akan memberkati Bapak-bapak. Mari kita tepuk tangan untuk Bapak-bapak. Jema'at tidak bisa memberi sesuatu atau imbalan apapun, berikan kepada keamanan (TNI-Polri). Kiranya Tuhan Yesus yang akan memberkati Bapak-bapak," ucap Gembala Nephinus Sani, dalam sambutannya.

Dalam kesempatan berbicara di hadapan semua warga, Raja Aibon Kogila mengatakan, "Saya tidak mau kita ada di sini, kita tidak ada berbuat. Jadi, kalo orang di Kota-kota sana bisa menikmati permainan-permainan seperti ini, anak-anak kita di sini juga harus bisa semua. Anak-anak kita jangan hanya menonton di TV, tapi tidak pernah merasakan permainan-permainan itu. Rasa adil itu, seperti itu. Tidak boleh orang yang di Kota saja yang merasakan enak. Mudah-mudahan bermanfa'at semua yang kita buat. Sekedar untuk Bapak-bapak, Mama-mama ketahui, sebenarnya kita ini dibantu dengan Bapak Kasad, Bapak Jenderal Dudung. Kemudian, lampu-lampu itu dari Bapak Panglima Kostrad yang di Jakarta. Semua untuk membantu kita di sini. Puji Tuhan semuanya."

Selanjutnya, Raja Aibon memberikan sedikit berkat untuk persiapan Natal di Gereja Mamba. Bola voli dan bola sepak diserahkan oleh Iptu Tri Arda kepada Osea Sani. Kapten Puji alias Bos Mamba, juga menyerahkan Alkitab kepada Gembala Nephinus Sani. Betapa senangnya Bapak Gembala dan semua masyarakat Mamba. Semua bertepuk tangan, semua bahagia. Apalagi semua pemuda, bahkan Mama-mama dibagikan rokok oleh Osea Sani. Bukan hanya satu bungkus, beberapa orang bahkan ada yang kebagian sampai tiga bungkus rokok. Semua untuk warga Sani.

"Terima kasih banyak, terima kasih banyak. Luar biasa," berulangkali Gembala Nephinus Sani berucap, sambil menyalami Raja Aibon.

Semua warga kemudian dipersilahkan menikmati hidangan ala kadarnya. Para Prajurit membagikan makan siang yang telah disiapkan oleh Serda Aris. Kopi, teh dan pinang sirih, juga dinikmati bersama. Di tengah lapangan, Dokter Pane dengan setia melayani, memberikan pengobatan gratis kepada masyarakat. Indah sekali suasananya. Meskipun beberapa kali terdengar letusan senjata dari kejauhan, tak menyurutkan nyali semua yang sedang menikmati kebahagiaan. Apalagi para Prajurit telah disiagakan di tempat-tempat tersembunyi, demi mengamankan warga yang sedang bersama Raja Aibon dan pasukannya.

Kami berada di Mamba, melaksanakan Giat sosial, di Mamba Bawah, yang selama ini dinyatakan daerah hitam. Kami mencoba berbuat yang terbaik. Kami sengaja membuat acara ini, saat ini, untuk mengubah stigma masyarakat, bahwa hari 1 Desember itu bukan hari OPM. Tapi dengan segala resiko dan segala pengorbanan, kami lakukan demi menciptakan kepercayaan Pemerintah kepada kami, bahwa Intan Jaya ini aman dari gangguan separatis atau OPM. Di sini, kami bersama masyarakat, melaksanakan do'a bersama, makan bersama, melaksanakan pengobatan gratis. Ini kami lakukan demi nama AD. Kami dari Satgas Yonif PR/305, khususnya Pos Mamba, mengucapkan selamat Hari Natal dan Tahun Baru untuk kita semua. TENGKORAK!!!," ucap Panglima Mamba, di sela-sela aktivitas para Ksatria Satgas TNI-Polri bersama warga Mamba.

Saat semua larut dalam kebahagiaan dan kebersamaan, Oktovianus Sani yang oleh Raja Aibon ditanyakan tentang ketidakhadiran Joshua Meiseni (Wadan Ops Sorong-Samarai) mengatakan, bahwa Joshua tidak bisa hadir saat ini. Okto mengatakan, bahwa lain kali, Joshua akan mengatur waktu untuk bertemu dengan Raja Aibon Kogila. (AP)

IMG-20221204-WA0007

Whistle-blower Dipenjara, Alumni Lemhannas: Polri Pasti Makin Dibenci Rakyat

Jendela Jurnalis, Jakarta -
Whistle-blower sangat diperlukan di sebuah komunitas atau bangsa yang tidak jujur, suka bohong, tidak transparan dan doyan mencari kambing hitam. Munculnya whistle-blower di Lembaga-lembaga Penyelenggara Negara di Republik ini, amat diharapkan. Termasuk salah satunya di institusi Polri (Kepolisian Republik Indonesia).

Hal itu disampaikan oleh Wilson Lalengke, S.Pd, M.Sc, MA kepada Jendral News, menanggapi fenomena Anggota Polri yang muncul menyampaikan kebobrokan Oknum Pejabat di lembaga baju coklat itu.

"Keberadaan para whistle-blower seperti Ismail Bolong dan Aipda Aksan, sangat diperlukan bangsa ini. Bahkan kita butuh lebih banyak lagi Ismail Bolong dan Aksan, tidak hanya di tubuh Polri, tapi juga di Lembaga dan Instansi Pengguna Anggaran Negara," ucap almuni PPRA-48 Lemhannas RI tahun 2012 itu, Sabtu, 3 Desember 2022.

Whistle-blower, demikian Wilson Lalengke, difahami sebagai orang yang menyampaikan informasi tentang seseorang atau organisasi yang terlibat dalam Giat Terlarang.

"Dalam bahasa Inggris, whistle-blower is a person who informs about a person or organization engaged in an illicit activity. Jadi, orang yang muncul memberikan informasi terkait sebuah perbuatan terlarang alias kejahatan yang dilakukan seseorang, sekelompok orang, atau organisasi, disebut whistle-blower. Contohnya, Ismail Bolong dan Aksan itu," tambah lulusan Pasca Sarjana Bid. Global Ethics dari Birmingham University, England ini.

Aneh tapi nyata, kata Wilson Lalengke lagi, para whistle-blower itu bukan dihargai dan diapresiasi. Mereka malah dikriminalisasi oleh lembaganya.

"Ini sangat aneh dan kontra produktif terhadap apa yang diucapkan berkali-kali oleh Pimpinan Polri. Semestinya Polri berterima kasih dan memberikan kenaikan pangkat serta berbagai privilege kepada para whistle-blower itu," beber pria yang juga menamatkan Pasca Sarjana Bid. Applied Ethics dari Utretch University, The Netherlands dan Linkoping University, Sweden ini.

Sebagai dampak dari tindakan Polri yang tidak bersahabat terhadap Anggotanya yang menjadi whistle-blower tersebut, menurut Wilson Lalengke, Polri akan makin dijauhi rakyat.

"Yaa sudah pasti, publik pasti akan benci Polri kalau begitu caranya, memperlakukan orang-orang yang telah berjasa memberikan informasi penting bagi perbaikan institusinya," tegas Tokoh Pers Nasional, yang telah melatih ribuan Anggota Polri dan TNI, serta masyarakat umum di Bid. Jurnalistik itu.

Wilson Lalengke selanjutnya menjelaskan, bahwa suara-suara kritis terhadap Polri sudah terlalu banyak. Bahkan volume kritikan ibarat air bah melanda Trunojoyo 3, tempat bermarkas para Petinggi Polri selama ini. Sayangnya, Polri seperti tidak bergeming. Kapolri terkesan hanya bisa bicara, tapi minim aksi nyata.

"Katanya akan potong kepala, nyatanya nol koma nol. Ikan busuk itu mulai dari kepala boss, bukan dari ekor," kata pria yang menjabat sebagai Ketum PPWI itu bermetafora.

Ismail Bolong, imbuhnya lagi, sudah buka suara soal Oknum Kabareskrim terima suap untuk back-up pencurian harta Negara, berupa tambang di Kaltim. Mengapa didiamkan dan tidak diperiksa Oknum Kabareskrimnya?

"Kemungkinan besar Kapolri takut. Mengapa? Karena rentetan kejahatan itu sangat mungkin tidak hanya berhenti di level Kabareskrim. Pasti ini jaringan yang bermain kotor, ini mafia. Kalau diselidiki dan disidik, pasti akan melibas ke berbagai penjuru mata angin," tutur Wilson Lalengke.

Alm. Prof. J. Sahetapy pernah berujar keras, bahwa Polisi saat ini sudah rusak. Hal tersebut diungkapkannya, dalam sebuah diskusi yang dipandu Karni Ilyas, beberapa tahun lalu.

Dalam pernyataannya di acara tersebut, Sahetapy tegas mengatakan, bahwa Polisi tidak melindungi rakyat. Malahan seperti pagar makan tanaman, demikian Sahetapy. Artinya, Polri hakekatnya bertugas melindungi atau menjaga, tapi justru mengorbankan pihak yang dijaganya, yakni rakyat.

Presiden Jokowi baru-baru ini mengumpulkan seluruh jajaran Pimpinan Polri di Istana Negara. Pada pertemuan tatap muka itu, jelas-jelas Kepala Negara menyentil keras 'perilaku kriminal' yang masif dilakukan oleh mayoritas jajaran Anggota Polri. Jokowi merinci dengan sangat detil, semua perilaku buruk yang membudaya di lingkaran Polri. Pungli, sewenang-wenang, mencari-cari kesalahan dan hidup mewah, adalah perilaku yang membudaya di institusi Polri.

DPR-RI juga tidak kurang-kurang dalam mengkritisi gaya hidup dan pola laku Anggota Polri, terutama para Pimpinannya. Selevel Kapolres saja bergaya Raja-raja kecil di daerah-daerah. Hidup bermewah-mewah, walau amat jelas gaji mereka pasti tidak mencukupi untuk tampil dengan gaya hidup seperti itu.

Kebobrokan para Anggota Polri tidak lagi dalam kategori oknum. Demikian masifnya jumlah Polisi yang berperilaku tidak selayaknya sebagai seorang Polisi pelayan, pengayom, pelindung rakyat.

"Kita semua sayang Lembaga Polri, namun jika moralitas dan perilaku buruk sudah membudaya dan mengakar kuat di sebagian besar Anggotanya, terutama di jajaran Pimpinannya, maka sebaiknya Negara segera mengambil tindakan radikal untuk menyelamatkan NKRI ini," tegas alumni Program Persahabatan Indonesia Jepang Abad-21 ini.

Ribuan kasus kedzholiman yang menimpa rakyat di segala sudut Negeri akibat perilaku Oknum Polisi kriminal, telah menjadi pemberitaan sehari-hari di media massa dan Medsos. Perilaku kriminal yang dilakukan Oknum Aparat Polisi yang amat masif itu, seakan telah menjadi hal biasa. Rakyat dipaksa ikhlas menerima kondisi ini.

Setiap suara kritis dari warga masyarakat terhadap perilaku Oknum Polisi korup, mesum, pengedar narkoba, pemeras, Pungli dan lain-lain, langsung diberangus. Pola rekayasa kasus, dijalankan.

"Orang tidak salah dicari-cari kesalahannya, dicarikan Pasal yang bisa menjeratnya," ujar Wilson Lalengke, menyitir kalimat Menkopolhukam, Mahfud MD, beberapa waktu lalu.

Polri, menurutnya tidak sadar diri. Jelas-jelas benteng penjaga moralitas Polri telah runtuh, masih juga berlagak suci tidak bersalah.

"Pakai logika awam saja, Divpropam Polri, penjaga moral dan perilaku Anggota Polri, sudah hancur berderai akibat kasus Kadivpropam Ferdy Sambo, apakah mungkin moralitas orang-orang yang dijaganya masih dapat diharapkan baik? Oknum Kabareskrim, Kapolda, Kapolres, tersangkut kasus dugaan tindak kriminal, apakah mungkin bawahannya tetap dapat diandalkan berperilaku baik?" tanya Wilson Lalengke, sambil berharap Ismail Bolong dan Aipda Aksan, sabar dalam menghadapi konsekwensi tindakan heroik mereka.

"Untuk Ismail Bolong dan Aksan, harap bersabar dan jangan gentar. Tuhan tidak tidur kawan. Indonesia membutuhkan orang-orang seperti Anda," tutupnya. (AP)

IMG-20221203-WA0019

Gelar Diseminasi Percepatan Pemekaran Kota Cikampek, Rahmat Hidayat Djati Harapkan Peran Media dalam Percepatan Informasi

H. Rahmat Hidayat Djati, M.IP (Ketua KPP DOB Pemekaran Kota Cikampek)

Jendela Jurnalis Karawang -
Perjuangan pemekaran Kota Cikampek tinggal satu langkah lagi, dukungan dari para Tokoh Masyarakat dan dari berbagai unsur element banyak berdatangan, baik yang tergabung dalam kepengurusan KPP DOB kota Cikampek, hingga yang berada di luar kepengurusan pun kini terlihat semakin kuat dan gencar.

Diseminasi percepatan pemekaran Kota Cikampek digelar di Dewi Restaurant yang berlokasi didaerah Kopo, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta pada Sabtu (03/12/2022).

Seperti diketahui, Kota Cikampek disebut masuk dalam usulan pemekaran daerah di Jawa Barat, dan panitia KPP DOB Kota Cikampek meminta agar usulannya di terima.

Apdesi, BPD serta tokoh Masyarakat menghadiri acara Diseminasi.

Pemekaran daerah atau pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) juga menjadi salah satu program Gubernur Jawa Barat Mochamad Ridwan Kamil. Pada dasarnya, perubahan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah ditujukan untuk mendorong lebih terciptanya daya guna dan hasil guna penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dalam menyejahterakan Masyarakat, baik melalui peningkatan pelayanan publik, maupun melalui peningkatan daya saing Daerah.

Dalam acara Diseminasi Percepatan Pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB) tersebut, dihadiri langsung oleh H. Rahmat Hidayat Djati, M.IP selaku Ketua KPP DOB Kota Cikampek, dimana dirinya juga adalah Ketua Komisi ll DPRD Provinsi Jawa Barat. Dalam kesempatannya, Ia hadir bersama Anggota APDESI, BPD masing-masing Desa, serta Tokoh Masyarakat.

Selaku Ketua KPP DOB Kota Cikampek, Rahmat Hidayat Djati mengungkapkan bahwa persyaratan dan administrasi mengenai DOB sudah mencapai 90 %.

"Persyaratan dan administrasi tentang DOB ini sudah sampai 90 persen," ungkapnya Pria yang akrab dengan sebutan Kang Toleng tersebut.

Selain itu, Ia juga berharap agar Rekan Media bisa membantu dalam hal percepatan informasi mengenai pemekaran tersebut.

"Saya berharap, Rekan-rekan Media bisa membantu untuk percepatan informasi, percepatan pemekaran daerah otonomi baru ini,” harapnya.

Ia juga menambahkan, menurutnya pemekaran Kota Cikampek juga merupakan kebutuhan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

"Pemekaran Kota batu Cikampek ini adalah salah satu kebutuhan Pemerintah Provinsi Jawa Barat,” tambahnya.

Perlu diketahui, jika pemekaran terjadi, Kota Cikampek akan berdiri dengan 7 Kecamatan, yakni Kecamatan Cilamaya Wetan, Banyusari, Jatisari, Kota Baru, Cikampek, Tirtamulya dan Purwasari. Dan memiliki kurang lebih hampir sekitar 700 ribu penduduk.
(NN/Pri/red)

IMG-20221203-WA0014

Akibat Salah Sasaran Tawuran, Seorang Siswa SMKN 9 Medan Meregang Nyawa

Foto bersama saat ta'ziah

Jendela Jurnalis, Medan -
Staf Ahli Bid. Non Akademik, Kepala CDC dan Humas STIM (Sekolah Tinggi Ilmu Manejemen) Sukma Medan, Yan Djuna, Kamis (1/12/22), bersama beberapa alumni, berta'ziah ke keluarga korban salah bacok, Eko Farid Azhar (15), pelajar SMKN 9 Medan, sekolah yang sama dimana dulu dirinya bersekolah.

Kehadirannya bersama sebagian alumni, menyampaikan rasa simpatik, rasa dukacita, sekaligus memberi hiburan melalui bantuan donasi yang berhasil dikumpulkan. Tidak ada acara do'a dan tahlilan malam ketujuh sebagaimana lazimnya dan ternyata disebabkan keterbatasan biaya.

Fakta yang diketahui, korban tinggal bersama ibu dan neneknya yang hidup dari pensiunan PTP II Kwala Madu dan tinggal di Pasar V, Kp. Lalang, Kec. Medan Sunggal. Ibu korban memiliki keterbatasan dalam pengucapan, adalah seorang buruh cuci serabutan. Beliau janda yang ditinggal suaminya, yang tak bertanggung jawab sejak korban dalam kandungan.

Foto suasana kunjungan.

Sampai korban menghembuskan nafas terakhirnya, tak pernah tahu siapa ayah kandungnya. Sementara korban sendiri diketahui, ternyata adalah tulang punggung dan harapan keluarga, sebab di samping belajar, ternyata korban bekerja serabutan di Pajak Kp. Lalang, membantu ekomomi keluarga.

Saat ini keluarga belum tahu, apakah para pelaku pembacokan yang berjumlah 5 orang yang berasal dari SMK Eka Prasetya, yang salah seorangnya disampaikan keluarga korban adalah Ketua Genk Motor dan Begal, tapi sudah alumnus yang saat ini lagi diperiksa pihak Kepolisian, benar akan diganjar hukuman setimpal 12 tahun penjara atau tidak, sebab ada kekhawatiran dari keluarga korban, pelaku bisa bebas dengan hukuman ringan, yang rencananya akan menggandeng LBH Yayasan Pusaka Indonesia.

Malah BB dan saksi mata bagaimana korban dibacok dengan membabi buta di SPBU Kapt. Soemarsono, Helvetia, ada. Itu benar, tak siapapun bisa menolak takdir Tuhan, termasuk takdir kelam di Hari Guru, pada hari Jum'at, (25/11/22) lalu.

"Kami alumni SMKN 9 Medan, sedaya upaya membantu korban dan keluarga mengumpulkan donasi, nantinya akan diusahakan pendampingan hukum melalui LBH Yayasan Pusaka Indonesia dan juga memenuhi keinginan sang ibu korban yang ingin berjualan makanan, akan berkoordinasi dengan Kemensos. Mohon kejadian tragis ini menjadi sorotan dan perhatian kita bersama warga Kota Medan, bukan malah jadi tontonan. Korban minta tolong, bukan ditolong, malah setelah korban meninggal kehabisan darah, di foto-foto dan divideokan, kok bisa tega?" ucap Djuna.

Dan atas kejadian ini berharap, Walikota Medan, Bang Bobby Nasution, juga Kapolda Sumut dan jajarannya, agar memberikan perhatian dan jangan soal begal dan tawuran dibiarkan, sebab ini warganya yang mungkin dulu memilihnya jadi Walikota. Agar soal tawuran yang mengarah kepada kriminalitas di Kota Medan, selain soal banjir di Kota Medan yang tak baik untuk pariwisata, dapat teratasi, tak peduli pelakunya masih di bawah umur, karena meresahkan," papar pria yang juga seorang pengamat pariwisata dan ekonomi kreatif ini.

"Hukum harus selalu ditegakkan dengan adil, apalagi ini keluarga korban adalah keluarga tidak mampu dan hukuman kepada para pelakunya kiranya wajib memberi efek jera dan menjadi contoh. Aparat Kepolisian dan Jaksa harus transparan dalam hal ini. Untuk itu, diucapkan terima kasih, karena segera tanggap. Tapi kalau boleh, jangan sampai ada korban jiwa lagi akibat tawuran pelajar ini, lakukan pencegahan lah, jangan hanya bisa menangkap pelaku setelah kejadian," sambungnya.

Saat ini keluarga korban ingin hak-hak korban, meski telah meninggal diproses. Bukan nyawa dibayar nyawa, tapi hukuman yang setimpal diterima semua pelakunya. (AP)

IMG-20221203-WA0007

Dandim 0605 Subang bersama Pasi Intel Ops Kodim Blusukan Langsung Tinjau Banjir di Ciasem

Foto Dandim beserta jajarannya yang tengah membantu dan menghimbau warga terdampak banjir

Jendela Jurnalis, Subang -
Dandim 0605/Sbg, Letkol Inf. Bambang Raditya, M.Han bersama PJS Pasi Intel Ops, Letda Inf. Odiyarto datangi lokasi yang tergenang air akibat meluapnya sungai Cijengkol, yang menyebabkan tanggul pinggir sungai jebol hingga air pun masuk ke dalam Komplek Perumahan, tepatnya di Perum Grand Texpia Permai, di Dsn. Wanajaya, Ds. Ciasem Tengah. Kec. Ciasem, Kab. Subang, Jabar, Sabtu, 3 Desember 2022, sekira pukul 01.10 WIB.

"Yang terkena dampak sebanyak 84 unit rumah atau 63 KK, dengan jumlah jiwa, 189. Sementara mereka semuanya mengungsi ke rumah penduduk dan saudara atau sanak family di sekitar Perum," terang Dandim Bambang.

Selain Dandim, terlihat Letda Inf. Odiyarto selaku PJS Pasi Intel Ops Kodim juga cukup aktif ditengah genangan air untuk membantu warga dan menghimbau mereka untuk mengungsi ketempat yang lebih aman.

Letda Inf. Odiyarto selaku PJS Pasi Intel Ops Kodim Subang ditengah genangan air

Nampak pula turut menghadiri Giat tersebut:

  1. Muspika Ciasem.
  2. BPBD Kab. Subang
  3. Dan Unit Intel Kodim 0605/Sbg, Letda Inf. Amin
  4. Babinsa AD, Serka Aep Hadi
  5. Babinkamtibmas Ciasem, Aiptu Gunawan.

"Setelah meninjau lokasi, kita berkoordinasi dengan Aparat dan stakeholder lainnya. Selain memberikan arahan kepada Petugas di lapangan, kita pun membantu warga masyarakat yang terdampak, kemudian menghimbau kepada warga, untuk lebih waspada guna mengantisipasi adanya banjir susulan yang lebih besar," ucap Tokoh Utama di Kodim 0605/Sbg itu.

Dari hasil pantauan terakhir, kondisi saat ini ketinggian air pada saat pukul 01.30 WIB, mencapai kedalaman ± 100 cm (tanah kosong). (AP/NN)

IMG-20221203-WA0003

Kapolri Dampingi Laksamana Yudo Margono Fit and Proper Test

Foto Kapolri bersama Kasal Laksamana Yudho Maryono

Jendela Jurnalis, Jakarta -
Kasal, Laksamana Yudo Margono, hari ini menjalani fit and proper test sebagai calon Panglima TNI di DPR-RI, Jum'at (2/12/22). Dalam proses fit and proper test ini, Yudo ditemani Kastaf lainnya dan Kapolri, Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo.

Kapolri pun menyampaikan, bahwa kehadiran dirinya menemani Laksamana Yudo menjalani fit and proper test, adalah bentuk sinergitas dan soliditas TNI-Polri. Hal ini sesuai dengan pesan dan amanah Presiden Jokowi.

"Bapak Presiden sudah menyampaikan berulang-ulang, bahwa TNI-Polri harus selalu solid dan sinergi. Tentunya amanah dan pesan dari Pak Presiden tersebut, selalu kita jaga. Hari ini menjadi salah satu Giat bukti dari TNI-Polri solid dan bersama Kastaf yang lain, mengantar Bapak Kasal, Laksamana Yudo Margono, untuk mengikuti tes fit and proper," kata Sigit, di gedung DPR-RI.

Potret keakraban TNI dan Polri

Lebih lanjut Sigit menyampaikan, semua keluarga besar Polri di seluruh tanah air, mendo'akan agar seluruh perjalanan Laksamana Yudo, lancar sampai pelantikan sebagai Panglima TNI. Mantan Kabareskrim Polri ini menegaskan, sinergitas dan soliditas sangat penting, apalagi saat ini memasuki tahun politik, sehingga yang namanya stabilitas Kamtibmas, keamanan masyarakat, Keamanan Negara, Kedaulatan Negara, Kedaulatan Pemerintah, menjadi penting.

"Ini akan membawa dampak stabilitas politik terkendali dan ini menjadi modal bagi Indonesia, untuk menghadapi situasi global yang penuh dengan ketidakpastian. Dengan semangat soliditas dan sinergitas yang ada, kita harapkan Indonesia akan menjadi lebih baik," katanya.

Ia pun yakin, Laksamana Yudo, menjadi sosok yang pantas dan berkompeten menjadi Panglima TNI. Ia pun berharap ke depan, setelah Laksamana Yudo dilantik menjadi Panglima TNI, bisa meningkatkan sinergitas dan soliditas TNI-Polri.

"Setelah dilantik, beliau punya program-program. Tupoksi masing-masing sudah ada. Ada Giat bersama yang kita tingkatkan dan ini menjadi komitmen kita, untuk diperbaiki pada setiap event, dimana TNI-Polri dibutuhkan bersama. Dengan sinergitas TNI-Polri, ini ditunggu masyarakat dan kita tunjukkan, TNI-Polri menjaga dan mengawal masyarakat, Bangsa dan Negara," ucapnya. (AP)

IMG-20221202-WA0012

Peringati Harkesnas ke-58, Personel Polres Karawang Adakan Giat Donor Darah

Foto kegiatan donor darah

Jendela Jurnalis, Karawang -
Dalam rangka memperingati Harkesnas (Hari Kesehatan Nasional) ke-58, beberapa Personel Polres Karawang, menyumbangkan darah untuk kemanusiaan. Dalam Giat, dihadiri Kapolres Karawang, AKBP Aldi Subartono, SH, SIK, MH, bertempat di lapangan Karangpawitan, Kab. Karawang, Jabar, Jum'at (2/12/22).

Selain itu, turut pula dihadiri Bupati Karawang, dr. Cellica N, Muspida Karawang dan seluruh stakeholder dari Dinkes dan jajaran kesehatan RS yang ada di wilayah Kab. Karawang.

Momentum Harkesnas tersebut, merupakan kebangkitan masyarakat dari situasi buruk pandemi selama 3 tahun, sehingga peringatan Harkesnas kali ini, mendorong Kemenkes, untuk mengangkat tema “Bangkit lndonesiaku, Sehat Negeriku”. Tema ini dipilih, karena menggambarkan bangkitnya semangat dan optimisme seluruh lapisan masyarakat, untuk saling bahu-membahu menyelesaikan pandemi Covid-19, demi terwujudnya Indonesia kembali bangkit dan kembali sehat.

Foto pemeriksaan kesehatan sebelum donor darah

Dalam kesempatan ini juga, Sat Samapta Polres Karawang, ikut berperan dalam Giat Baksos tersebut. Giat tersebut dipimpin Kasat Sabhara, AKP Hasanudin Bahar, beserta 10 Anggota Samapta, mengikuti donor darah untuk kemanusiaan.

Kepada Tribrata, Kapolres Karawang melalui Kasat Sabhara mengatakan, "Dengan mengikuti donor darah dalam peringatan Harkesnas tahun ini, menjadi momentum yang baik sebagai bentuk kepedulian kita kepada sesama, dimana kita dapat melakukan Giat kemanusiaan, pada peringatan Kesehatan Nasional yang ke-58 tahun." (AP)