admin

IMG-20220818-WA0002

Dengan Adanya Temuan BPK Hingga Dugaan Gratifikasi, Dinas PUPR Karawang Dinilai “Bobrok”.

Kantor Dinas PUPR Kabupaten Kaawang.

Jendela Jurnalis Karawang -
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Karawang yang kini dipimpin DA disorot publik. Pasalnya, OPD Pemkab Karawang yang paling banyak menyedot anggaran APBD tersebut dinilai "bobrok"

Kebobrokan itu terindikasi dari adanya temuan BPK berupa kelebihan bayar bernilai miliaran rupiah dan adanya dugaan gratifikasi yang melibatkan langsung DA dengan seorang pengusaha.

Menyikapi adanya temuan BPK, anggota Badan Anggaran yang juga Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Karawang, H. Endang Sodikin, mengaku pihaknya sudah menyampaikan masukan-masukan, sejauh mana soal penyelesaian temuan BPK tahun 2021 dengan total sekitar Rp1,2 miliar, termasuk kelebihan bayar dan denda indikatornya.

“Kita sudah minta laporan apa progres pada minggu depan dan bulan depan. Kemungkinan minggu depan sisa dari Rp1,2 Milyar itu Rp600 juta, sisanya akan ada diselesaikan setengahnya kurang lebih Rp300 juta pada minggu ini,” ucapnya seperti dilansir media online baper.co.id. kemarin.

Belum selesai masalah temuan BPK, publik Karawang dikagetkan dengan adanya pemberitaan soal seorang pengusaha, HA, yang mengaku sudah memberikan uang sebesar Rp220 juta kepada DA melalui orang kepercayaannya berinial RB (almarhum).

HA diduga telah memberikan sejumlah uang tersebut dengan harapan mendapatkan paket proyek di Dinas PUPR yang bersumber dari dana APBD Karawang.

Namun HA merasa kecewa, setelah dua tahun lebih, paket pekerjaan tak kunjung didapatkan HA dan menganggap Kepala Dinas PUPR Karawang disinyalir telah ingkar janji.

Ketua DPC Peradi Karawang, Asep Agustian, angkat suara terhadap masalah tersebut.

Ia menegaskan, tidak boleh ada praktik jual-beli proyek pekerjaan di dinas manapun, semua harus sesuai dengan SOP atau prosedur yang berlaku.
Dalam kasus ini, Askun sapaan Asep Agustian, menilai adanya dugaan praktek transaksional dengan indikasi Kepala dinas PUPR diduga menjanjikan paket pekerjaan untuk membayar hutang kepada HA.

“Dalam hukum adanya proses transaksional jual beli proyek pekerjaan, yang memberi dan menerima uang dapat di kenakan hukuman,” kata praktisi hukum yang dikenal kritis ini.

"Tidak diperbolehkan seseorang memberi sesuatu kepada pejabat dinas terkait untuk memperlancar mendapatkan suatu proyek pekerjaan," sambungnya.
Hal senada disampaikan Wakil Sekjen DPP LSM Laskar NKRI, Ace Sudiar.

“Jelas ini mengandung persepsi bahwa untuk mendapatkan paket pekerjaan di Dinas tersebut, kontraktor sebelumnya harus memberi sejumlah uang,” ujar Ace, Kamis (18/8/2022), dilansir dari infoka.id.

Maka dengan demikian, Ace menegaskan, jika persepsi itu benar maka mungkin saja potensi pelanggaran hukumnya mengarah kepada tindak pidana suap atau gratifikasi.

“Kami menunggu sikap Aparat Penegak Hukum (APH) apakah akan mengambil langkah, untuk memastikan bahwa ada Perbuatan Melawan Hukum (PMH) berupa gratifikasi atau tidak,” tandasnya. (Red).

IMG-20220818-WA0000

Jika Terbukti Adanya Praktek Jual Beli Paket Pekerjaan, Asep Agustian Tegaskan HA dan DA Dapat Dijerat Secara Hukum.

Asep Agustian, SH.,MH.

Jendela Jurnalis Karawang -
Adanya pemberitaan terkait pengakuan seorang kontraktor rekanan yang mengaku sudah memberikan uang sebesar Rp. 220.000.000, kepada salah satu orang kepercayaan Kepala Dinas PUPR Karawang, berinisial RB (almarhum) menjadi sorotan pengacara kondang dan pemerhati kebijakan publik, H. Asep Agustian, SH.,MH.

Seperti di ketahui, kontraktor penyedia jasa berinisial HA, diduga telah memberikan sejumlah uang tersebut diduga dengan harapan mendapatkan paket proyek yang bersumber dari dana APBD Karawang.

Namun HA merasa kecewa, setelah dua tahun lebih, paket pekerjaan tak kunjung di dapatkan HA, dan menganggap Kepala Dinas PUPR Karawang disinyalir telah ingkar janji.

Menanggapi hal tersebut, Asep Agustian menegaskan, tidak boleh ada praktik jual-beli proyek pekerjaan di dinas manapun, semua harus sesuai dengan SOP atau prosedur yang berlaku.

Dalam case ini, Askun sapaan Asep Agustian, menilai adanya dugaan praktek transaksional, Kepala dinas PUPR diduga menjanjikan paket pekerjaan untuk membayar hutang kepada HA.

Askun menjelaskan, dalam hukum adanya proses transaksional jual beli proyek pekerjaan, yang memberi dan menerima uang dapat di kenakan hukuman.

"Tidak diperbolehkan seseorang memberi sesuatu kepada pejabat dinas terkait untuk memperlancar mendapatkan suatu proyek pekerjaan," ujarnya saat di hubungi jurnalis melalui sambungan seluler, Rabu (17/8/2022) malam.

Askun menegaskan, persoalan ini harus jelas jangan sumir, apa pun bentuk dan ceritanya paket pekerjaan tidak bisa di perjualbelikan.

"Ini ada apa paket pekerjaan kok bisa di perjualbelikan," ujarnya.

Askun kembali menegaskan, jika memang terbukti ada jual beli paket, maka kedua duanya bisa di jerat hukum.

"Yaa, tentu dong, kalau terbukti ada jual beli paket pekerjaan, antara HA dan DA dapat dijerat secara hukum" pungkasnya. (Red)

IMG-20220817-WA0006

Semarak HUT RI Ke-77 di Desa Sumurgede, Dari Semangat Upacara Pengibaran Bendera Hingga Upaya Pelestarian Budaya.

Foto rangkaian kegiatan perayaan HUT Kemerdekaan RI di Desa Sumurgede.

Jendela Jurnalis Karawang -
Semarak Kemerdekaan Republik Indonesia tengah menjadi euforia tersendiri bagi seluruh Masyarakat Indonesia pada saat ini, terlebih setelah beberapa tahun lalu euforia seluruh Masyarakat Indonesia terkendala dengan Pandemi, tak terkecuali bagi Pemdes dan Masyarakat Desa Sumurgede yang tengah bersuka cita di Lapangan Metro Desa Sumurgede. Rabu (17/08/2022).

Kegiatan dimulai pada pagi hari dengan menggelar Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih yang diikuti Pemdes, Pelajar, kelembagaan Desa dari LPM, BPD, PKK hingga Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat setempat. Dan di ikuti pula oleh Pelajar dari tingkat Taman Kanak-Kanak/Paud, Tingkat Sekolah Dasar hingga Menengah Pertama dan Menengah Atas yang berada di wilayah Desa Sumurgede.

Meskipun semalam turun hujan deras hingga membuat lapangan tempat diselengarakan Upacara tersebut becek dan berkubang, namun itu tak menyurutkan semangat seluruh Petugas maupun Peserta Upacara. Termasuk semangat adik-adik dari MA. Al-Kautsar Sumurgede yang bertugas sebagai Paskibra. Upacara digelar dengan dipimpin Oleh Peltu Anjas sebagai Komandan Upacara bersama Kades Asan Permana sebagai Inspektur Upacaranya.

Foto Paskibra dari MA Al-Kautsar Sumurgede.

Usai Upacara berlangsung, pada siang hari selepas dzuhur, acara dilanjutkan dengan hiburan pentas seni tari yang merupakan Uji Leveling dari Sanggar Tari Ratu Kanayya dibawah naungan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karawang dan dihadiri langsung oleh Perwakilan Pengurus BMMK Kabupaten Karawang. Pada uji leveling tersebut diikuti oleh sekitar 12 peserta dari kelas Pemula dan kelas Madya. Acara tersebut juga sekaligus membuka pelatihan berbagai kesenian meliputi dari pelatihan pertunjukan seni tari, seni music tradisional maupun modern, Teater, Tata rias busana hingga broadcasting.

Pertunjukan Seni Tari Goyang Karawang dari Sanggar Tari Ratu Kanayya

Selain pertunjukan bernuansa budaya, usai kegiatan uji laveling juga dilanjutkan dengan menggelar beberapa perlombaan, mulai dari pertandingan sepak bola antara Pemdes vs Petani dan Pemdes vs Metro FC Legend, dimana pemain dari Metro FC Legend mengenakan pakaian berupa daster, hingga acara bertambah meriah karena Kades pun turut bermain dalam pertandingan tersebut.

Asan Permana selaku Kades Sumurgede menerangkan bahwa rangkaian kegiatan tidak hanya di tanggal 17 saja, karena sejak beberapa hari kemarin juga sudah diselenggarakan kegiatan seperti lomba Volleyball Kades Cup antar dusun yang diselenggarakan di Dusun IV, malam harinya ada pertunjukan topeng banjet, bahkan hingga beberapa hari kedepan juga rencananya akan terselenggara pertandingan sepak bola antar dusun.

"Selain rangkaian kegiatan yang diselenggarakan hari ini, beberapa hari kemarin juga kita sudah menggelar rangkaian kegiatan untuk memeriahkan hari kemerdekaan melalui pertandingan volleyball antar dusun, lokasinya kemarin di Dusun 4, semalam ada hiburan topeng banjet disini, kemudian besok juga insya allah rencananya kita akan membuka pertandingan sepak bola antar dusun." Terangnya. (NN).

IMG-20220817-WA0000

Semangat Kemerdekaan Siswa SMK TKM Tempuran Rayakan HUT RI Ke-77 Dengan Semarak.

Foto saat Upacara pengibaran Bendera Merah Putih.

Jendela Jurnalis Karawang -
Dalam rangka merayakan Dirgahayu Republik Indonesia Ke-77, SMK TKM (Taruna Karya Mandiri) Tempuran menggelar beberapa kegiatan di 2 lokasi berbeda, yaitu dengan membagi tugas kepada para siswanya, yaitu dengan mengarahkan sebagian siswanya untuk mengikuti Upacara pengibaran bendera yang diselenggarakan di Lapangan Desa Pagadungan, dan sebagian lagi dengan menggelar Upacara Pengibaran Bendera di halaman sekolah. Rabu (17/08/2022).

Kegiatan dilakukan dari sekitar Pukul 07:00 WIB dengan mempersiapkan dan mengarahkan siswa yang telah mengenakan kostum unik untuk parade berjalan kaki menuju lapangan Desa Pagadungan, dengan tujuan untuk mengikuti Upacara Bendera bersama Muspika dan seluruh peserta dari sekolah se Kecamatan Tempuran.

Masih dengan kostum uniknya juga, kemudian pada Pukul 08:00 WIB sebagian siswa yang tidak ikut parade dipersiapkan untuk menggelar Upacara pengibaran bendera Merah Putih di halaman sekolah dengan petugas Paskibra yang telah dilatih dan dipersiapkan sebelumnya.

Foto rangkaian kegiatan perayaan HUT RI di halaman sekolah SMK TKM Tempuran.

Dalam sambutannya, Udan Sujana S.Pd selaku Pembina Upacara mewakili Kepala Sekolah menyampaikan pesan kepada seluruh siswanya agar dapat memahami makna dari slogan "Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat" seraya memberikan motivasi bagi seluruh siswanya.

"Dari makna yang kita teladani sekarang, Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat, karena kemarin kita dilanda Covid, semua tatanan sosial hingga ekonomi hancur, dan mudah-mudahan kedepannya tidak ada lagi yang namanya Covid. Kemudian, kalian sebagai generasi penerus bangsa, untuk cita-cita kalian yang tertunda, waktunya kita raih sekarang dengan semangat Merdeka." Ucapnya.

Foto saat pemberangkatan siswa yang mengikuti karnaval.

Kemudian usai Upacara diselenggarakan, pada Pukul 10:00 WIB seluruh siswa bergabung kembali disekolah untuk mengikuti karnaval bersama dengan berkeliling sekitar Desa Purwajaya dan Desa Pagadungan, dengan masih mengenakan pakaian ala karnaval seperti pakaian adat sunda, pakaian ala pewayangan, pakaian bernuansa serba merah putih, hingga pakaian unik lainnya dari pakaian profesi hingga pakaian ala veteran. (NN).

IMG-20220816-WA0001

Terkait Peristiwa Penangkapan Kasat Narkoba Polres Karawang, DPC GANN Desak Kapolres Tes Urin Anggota Satnarkoba.

Foto Kadiv Humas DPC GANN Karawang.

Jendela Jurnalis Karawang -
Tertangkapnya Kasat Narkoba Polres Karawang yang di duga memiliki narkotika jenis Sabu, merupakan tamparan keras untuk institusi kepolisian, terutama Polres Karawang.

Sepertinya, hal tersebut terkesan tidak sejalan dengan semangat Presisi yang selama ini terus di gaungkan Kapolri Jendral Pol Listyo Sigit Prabowo, yaitu Polri yang Prediktif, Responsibilitas, Transparansi dan Berkeadilan)

Seperti di ketahui, pada Kamis (11/8/2022) Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri menangkap Kasat Polres Karawang di sebuah apartemen di Telukjambe Barat, sekitar pukul 07.00 wib terkait dugaan kepemilikan narkoba jenis sabu dengan total sabu seberat 101 gram.

Adanya peristiwa tersebut, organisasi pegiat anti Narkotika, Dewan Pimpinan Cabang Generasi Anti Narkotika Nasional (GANN) Kabupaten Karawang, melalui Kadiv Humas DPC GANN mengeluarkan pernyataan sikap.

Ketua Divisi Humas DPC Generasi Anti Narkotika Nasional Kabupaten Karawang, Jajat Sudrajat, mengungkapkan, bahwa Dewan Pimpinan Cabang GANN Karawang, mendesak Kapolres Karawang untuk melakukan tes Urin dadakan terhadap anggota Satnarkoba Polres Karawang.

Berharap, kasus yang melibatkan oknum Kasat narkoba Karawang ini, bisa menjadi pelajaran berharga bagi seluruh jajaran anggota Polres Karawang, agar tidak main-main dengan Narkotika.

"Dan semua yang terlibat dalam kasus ini, harus di proses secara transparan, agar marwah lembaga kepolisian tidak jelek citranya di tengah-tengah masyarakat," tegas Jajat. (Red).

IMG-20220815-WA0004

Lestarikan Permainan Tradisional di Zaman Modern, Karang Taruna Gempol Kolot Gelar “Kite Fighter Cup” Dalam Rangka Meriahkan HUT RI ke-77.

Foto penyerahan hadiah untuk salah satu pemenang oleh Saeful Ajiz selaku Ketua Panitia.

Jendela Jurnalis Karawang -
Dalam rangka menyambut dan memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke 77, Karang Taruna Genpol Kolot menggelar Pertandingan layangan aduan yang diselenggarakan Pada Minggu (14/08/2022).

Acara tersebut terselenggara berkat kerjasama Karang Taruna beserta dukungan dari Pemdes Gempol Kolot, juga tak lepas dari peran serta Pelangi (Perkumpulan Pelayang Seluruh Indonesia) Kabupaten Karawang dan beberapa sponsorship maupun Media yang turut mensupport kegiatan tersebut.

Tak tanggung, dari total 64 peserta yang mendaftar, beberapa peserta diantaranya ada juga yang dari kabupaten tetangga seperti Purwakarta dan Subang. Bahkan ada pula peserta dari Ibukota Jakarta yang turut memeriahkan dan mewarnai perhelatan layangan aduan tersebut.

Foto puluhan peserta dari Purwasuka dan DKI Jakarta.

Menurut panitia, tujuan dari diselenggarakannya event tersebut, selain dalam rangka menyambut kemerdekaan RI juga bertujuan untuk melestarikan permainan tradisional di era zaman modern.

Foto beberapa pemenang.

Ketika diwawancara, Sutisna selaku Ketua Karang Taruna Desa Gempol Kolot menuturkan bahwa kedepannya ia juga berencana akan menggelar event yang lebih besar lagi.

"Menurut saya ini merupakan kegiatan yang bagus, dan kalau bisa sih terus dilanjutkan, bahkan bila perlu nanti kita buat event yang lebih besar lagi dengan jumlah peserta yang lebih banyak lagi." Tuturnya.

Hal tersebut selaras dengan harapan yang diungkapkan Irfan selaku Sekjend Pelangi Kabupaten Karawang yang turut hadir dalam event tersebut, ia berharap agar kedepannya bisa menggelar event lebih besar untuk ajang persiapan dan seleksi, karena kedepannya Jawa Barat merupakan tuan rumah pada Pornas 2023 nanti.

"Harapan kami kedepannya semoga bisa lebih baik lagi, kalaupun ada kekurangan, ini karena baru pertama kali digelar, dan mudah-mudahan kedepannya bisa menggelar event yang lebih besar lagi, kalau bisa sih Open Turnamen untuk luar kota, tidak hanya di Purwasuka saja, karena kita juga persiapan untuk Pornas di 2023, dan Jawa Barat itu menjadi tuan rumah. anggap saja ini merupakan ajang seleksi kita di tingkat Kabupaten biar lebih maksimal lagi kedepannya." Terangnya. (NN).

IMG-20220812-WA0006

BPK Temukan Kelebihan Bayar Sekitar 200 Juta Rupiah Lebih di Dinas PRKP Karawang.

Foto Plt Kepala Dinas PRKP Kabupaten Karawang.

Jendela Jurnalis Karawang - Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (PRKP) Kabupaten Karawang pada Tahun Anggaran 2021 menganggarkan belanja modal untuk jalan, jaringan dan irigasi senilai Rp51.551.870.718,00 dengan realisasi sampai dengan 31 Oktober 2021 senilai Rp35.672.703.400,00 atau 69,20% dari realisasi anggaran.

Dari realisasi tersebut diantaranya digunakan untuk Program Perumahan dan Kawasan Permukiman Kumuh dan Program Peningkatan Prasarana, Sarana Dan Utilitas Umum (PSU).

BPK Perwakilan Provinsi Jawa Barat telah melaksanakan pemeriksaan secara uji petik atas pelaksanaan pekerjaan pada Program PSU. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan dokumen berupa Surat Perjanjian/Kontrak, Shop Drawing, As Build Drawing, Back Up Data, dokumen pembayaran SP2D dan serta pemeriksaan fisik atas pekerjaan untuk menguji kesesuaiannya dengan Surat Perjanjian/Kontrak.

Hasil pemeriksaan menunjukkan terdapat kelebihan bayar total capai Rp 200 juta lebih dari 10 paket pekerjaan. Enam di antaranya pekerjaan jalan dan empat sisanya pekerjaan pengembangan jaringan distribusi dan sambungan rumah (SR).

Menurut BPK adanya temuan tersebut disebabkan penyedia tidak melaksanakan pekerjaan sesuai dengan perjanjian yang telah diatur dalam kontrak, dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) tidak cermat dalam mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya.

Plt Kepala Dinas PRKP Kabupaten Karawang, Dedi Ahdiat, kembali bungkam ketika dimintai tanggapan adanya temuan tersebut. (red).

IMG-20220812-WA0002

Koperasi TKI Sahabat Bersama Dapatkan Bantuan Modal Kerja Alat TTG Berupa Mesin Pemotong Sukun Pada Gebyar Paten Cilamaya Kulon.

Penyerahan bantuan Modal Kerja Alat TTG Mesin Pemotong Sukun.

Jendela Jurnalis Karawang -
Setelah Vakum selama Pandemi Covid-19, Pemerintah Kabupaten Karawang tengah menggelar kembali Gebyar Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) di beberapa Kecamatan dari sejak Juni lalu.

Hari ini, Jumat (12/08/2022), Gebyar Paten diselenggarakan di Kecamatan Cilamaya Kulon, dimana dilokasi tersebut tersedia stand-stand pelayanan publik guna mempermudah Masyarakat dalam hal pengurusan dokumen penting meliputi KTP, KK dan lainnya.

Selain stand-stand pelayanan publik, pada acara Gebyar Paten yang dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Karawang Aep Syaepuloh tersebut juga menggelar bazaar UMKM, hasil pertanian hingga pelayanan kesehatan. Dan Wakil Bupati pun terlihat memborong beberapa produk lokal buah tangan dari masyarakat Cilamaya Kulon.

Stand bazaar di lokasi Gebyar Paten.

Salah satu diantaranya adalah stand bazaar dari Koperasi TKI Sahabat Bersama dari Desa Pasirjaya yang dimentori oleh H. Ahmad Fanani S.Pd.I. Dimana disana dipamerkan beberapa olahan makanan produksi UMKM dengan produk unggulannya yaitu Rengginang dan Keripik sukun hasil dari tangan Purna/Mantan TKI didaerahnya.

Selain menggelar bazaar, ternyata KKBM Sahabat Bersama juga dalam acara Gebyar Paten tersebut mendapatkan bantuan Modal Kerja Alat TTG (Teknologi Tepat Guna) dari Pemkab Karawang melalui DINKOPUKM, yang diserahkan secara simbolis oleh Kepala Dinas Bersama Wakil Bupati Kepada Koperasi TKI Sahabat Bersama.

Pengurus dan anggota Koperasi TKI Sahabat Bersama.

Dengan diberikannya bantuan tersebut, H. Ahmad Fanani mengucapkan rasa terimakasihnya kepada Pemkab Karawang atas bantuan yang didapatkannya tersebut yang dimaksudkan guna mempermudah proses produksi.

"Terimakasih kepada Pemerintah Kabupaten Karawang, khususnya Dinas Koperasi dan UKM yang telah memberikan penghargaan kepada kelompok kami, dan telah memberikan bantuan berupa alat/mesin pemotong keripik sukun, sehingga mempermudah proses produksi kami kedepannya." Ucapnya

H. Ahmad Fanani juga menuturkan harapannya, agar kedepannya bisa memberikan kontribusi yang membanggakan bagi Kabupaten Karawang melalui UMKM.

"Kami berharap, semoga kelompok koperasi usaha bersama ini bisa semakin maju lagi. Bisa menembus pasar yang lebih besar lagi, juga agar kami bisa memberikan kontribusi terbaik kami bagi Kabupaten Karawang melalui UMKM." Tuturnya.

Ia juga menerangkan kepada Team Jendela Jurnalis, bahwa produk unggulan mereka ternyata sudah memasuki pasar minimarket seperti Alfamart dan Indomaret maupun Mini Market lokal lainnya disekitar karawang dan daerah lainnya. Bahkan kalau ditotalkan mencapai hampir mendekari 100 outlet.

"Produk unggulan kami adalah keripik sukun dan renggingang, dimana produk ini sudah memasuki 800 outlet alfamart, 30 indomaret dan di 50 toko atau minimarket lokal. Pokoknya kalau dihitung bisa mencapai 1000 an toko." Terangnya. (NN).

IMG-20220811-WA0003

Antisipasi Penyalahgunaan Zat Kimia, Mahasiswa KKN UNDIP Ajak Warga Kelurahan Gunungpati Kenali Zat Aditif pada Makanan dan Minuman.

Foto Nayla Zahra Kamalia saat menerangkan materi edukasi untuk warga Gunungpati.

Jendela Jurnalis SEMARANG – Usai polemik kenaikan harga minyak goreng, memasuki awal bulan Juni harga bahan pokok seperti cabai dan bawang merah juga mengalami kenaikan di beberapa daerah. Kenaikan harga bahan pokok ini disebabkan karena kebutuhan akan bahan pangan yang terus meningkat setiap harinya dan dipengaruhi juga oleh situasi ekonomi global.

Hal tersebut dinilai dapat menyebabkan penurunan daya beli yang akan mengurangi kegiatan belanja masyarakat, dan dapat berdampak pula terhadap para pedagang, khususnya bagi pedagang olahan makanan maupun minuman. Juga akibat dari harga bahan pokok yang serba mahal, tetapi daya jual kemungkinan malah menurun, dikhawatirkan nantinya malah akan menjadi peluang bagi para pedagang nakal untuk menggunakan bahan-bahan kimia sebagai pengawet, penyedap maupun pewarna agar lebih menghemat biaya produksi dari produk mereka.

Dilatarbelakangi hal tersebut, Nayla Zahra Kamalia, Mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) Jurusan Kimia mengadakan sosialisasi dan edukasi mengenai zat-zat aditif yang ada pada makanan dan minuman kepada masyarakat RW 07, Kelurahan Gunungpati, Kecamatan Gunungpati, Semarang. Jumat (05/08/2022).

Foto suasana saat edukasi dan membagikan selebaran mengenai zat aditif kepada warga Gunungpati.

Kegiatan sosialisasi tersebut disambut baik dan dilaksanakan di salah satu rumah warga RW 07, terlihat mereka sangat antusias mengikuti edukasi dari materi yang diterangkan.

Terkait kegiatan tersebut, Nayla menerangkan bahwa sosialisasi tersebut dimaksudkan untuk mengedukasi warga terkait apa itu bahan aditif dan juga untuk mengetahui macam-macam zat aditif, maupun tentang dampak dari zat aditif yang dikonsumsi melalui makanan.

"Sosialisasi ini dimaksudkan untuk mengedukasi warga mengenai apa itu bahan aditif, macam-macam zat aditif seperti pengawet, penyedap, pemanis contohnya aspartam dan pewarna dari bahan sintetis, dampak dari zat aditif bagi kesehatan, dan bahan kimia yang tidak boleh ditambahkan ke dalam makanan maupun minuman seperti formalin dan boraks." Terangnya.

Usai sosialisasi mengenai bahan aditif baik pada makanan dan minuman, Nayla juga menyampaikan harapannya, agar warga Gunungpati dapat lebih berhati-hati dalam memilih bahan makanan maupun minuman.

"Saya berharap agar warga Kelurahan Gunungpati khususnya RW 07 dapat lebih berhati-hati dalam memilih bahan makanan maupun minuman yang akan dikonsumsi untuk sehari-hari, dan lebih bijak lagi dalam hal menambahkan dan mengolah bahan aditif alami maupun sintetis ke dalam produk makanan dan minuman." Tutupnya. (NN).

IMG-20220810-WA0000

Mahasiswi KKN Undip Ubah Limbah Rumah Tangga Menjadi Produk Obat Nyamuk Semprot Alami Guna Cegah Penyakit DBD.

Foto Nayla Zahra Kamalia saat edukasi pembuatan obat nyamuk semprot alami bersama warga RW 07, Kelurahan Gunungpati, Kecamatan Gunungpati, Semarang.

Jendela Jurnalis SEMARANG – Di samping meningkatnya kembali virus COVID-19, penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang penyebab utamanya yaitu dari gigitan nyamuk Aedes aegypti juga mengalami peningkatan yang luar biasa akhir-akhir ini. Meningkatnya penyakit DBD ini dapat disebabkan karena peningkatan suhu akibat pemanasan global. Pasalnya, nyamuk akan lebih aktif menggigit pada suhu sekitar 26-35 derajat celsius.

Di tengah maraknya penyakit Demam Berdarah Dengue (BDB) ini, untuk meminimalisir penggunaan fogging, Nayla Zahra Kamalia, salah satu Mahasiswi Tim II KKN Universitas Diponegoro (Undip) Semarang dari Jurusan Kimia, menciptakan sebuah produk obat nyamuk semprot menggunakan limbah kulit jeruk dan serai sebagai bahan utamanya.

Pembuatan produk obat nyamuk semprot tersebut, dikerjakan melalui edukasi oleh Nayla, dan diikuti secara antusias oleh Warga RW 07, Kelurahan Gunungpati, Kecamatan Gunungpati, Semarang. Jum'at (05/08/2022). Karena bagi warga disana, penyakit demam berdarah dirasa masih menjadi salah satu hal yang sangat perlu diperhatikan.

Foto produk obat nyamuk semprot menggunakan bahan dasar limbah rumah tangga.

Umumnya, Pencegahan penyakit DBD sendiri banyak dilakukan melalui berbagai cara, seperti melalui penggunaan pemberantasan nyamuk menggunakan larvasida/pemberantas nyamuk berupa fogging maupun obat nyamuk semprot sintetis. Namun, perlu diketahui, penggunaan metode tersebut meskipun memberikan efek sekaligus kontribusi terbesar terhadap pencegahan penyakit DBD yang efektif menghindari gigitan nyamuk, bukan berarti metode tersebut aman dan dapat digunakan sebagai anti nyamuk untuk jangka waktu yang lama, karena biasanya mengandung bahan kimia seperti organoklorin, organofosfat, kabamat, piretroid, dan DEET.

Nayla menuturkan, produk obat nyamuk dari limbah rumah tangga tersebut berguna sebagai pengganti obat nyamuk sintetis dan lebih aman digunakan karena terbuat dari bahan alami.

"Produk obat nyamuk semprot dari limbah rumah tangga ini berguna sebagai pengganti obat nyamuk semprot sintetis, karena terbuat dari bahan alami sehingga lebih aman untuk digunakan dan tidak menimbulkan efek samping, serta bahan dasarnya mudah untuk didapatkan." Tuturnya kepada Jendela Jurnalis.

Kegiatan tersebut dimulai dengan pembagian poster pemaparan mengenai manfaat produk, seperti penjabaran dari kandungan utama kulit jeruk dan serai, yaitu limonene dan citronella yang dapat digunakan sebagai anti nyamuk, serta penjelasan bagaimana langkah-langkah membuat obat nyamuk semprot agar nantinya masyarakat dapat mempraktekannya sendiri.

Menurut Nayla, kegiatan tersebut tentunya sangat berguna untuk warga disana, dan ia juga berharap dengan adanya kegiatan tersebut dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat terkait pentingnya upaya pencegahan penyakit DBD, sehingga masyarakat dapat lebih bijak dalam mengolah limbah rumah tangga menjadi sebuah produk bermanfaat.

"Kegiatan ini tentunya akan sangat berguna untuk warga RW 07 Kelurahan Gunungpati, dan saya berharap dengan adanya kegiatan ini, akan semakin banyak warga yang sadar, betapa pentingnya upaya pencegahan penyakit DBD, dan juga kedepannya agar masyarakat dapat lebih bijak dalam mengolah limbah rumah tangga, karena bisa menjadi produk yang lebih bermanfaat." Tambah Nayla mengungkapkan harapannya. (Red).