Dinilai Adanya Kelalaian Penyebab Jembatan Ambruk, Direktur CV. MITRA UNGGUL SEJAHTERA Tuding Dinas PUPR Karawang Salah Perencanaan
Jendela Jurnalis Karawang, JABAR -
Ketua Umum Lembaga Bantuan Hukum Massa Keadilan Rakyat Indonesia (LBH Maskar) H Nanang Komarudin, S.H., M.H., mengatakan bahwa kejadian adanya jembatan yang ambruk di Dusun Lampean ll, Desa Kedawung, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat diduga banyak unsur kelalaian, bahkan dari awal pembangunan hingga saat ini pun memang bermasalah.
Menurutnya, dari awal pekerjaan jembatan tersebut sudah ramai diberitakan oleh beberapa media online, khususnya terkait kesalahan titik dan kesalahan pemasangan papan informasi proyek yang ditempel dilokasi kegiatan.
Pembangunan jembatan di Dusun Lampean ll Desa Kedawung yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Karawang, dengan nomor kontrak 027.2/079/10.2.01.12.2.40/KPA-JLN/PUPR/2023, dengan waktu pelaksanaan 90 Hari kalender dan dikerjakan oleh CV. MITRA UNGGUL SEJAHTERA.
Pasalnya, diduga CV.MITRA UNGGUL SEJAHTERA dalam pelaksanaan nya adalah sebuah kelalaian yang tak dapat dibiarkan, karena progres pembangunan jembatan tersebut dalam bekerja tidak sesuai spesifikasi dan Rencana Anggaran Biaya (RAB).
H. Nanang Komarudin, S.H., M.H ketum LBH Maskar Indonesia menegaskan, pelaksanaan pengerjaan jembatan oleh CV. MITRA UNGGUL SEJAHTERA adalah sebuah kelalaian yang tak dapat dibiarkan, karena progres pembangunan jembatan tersebut diduga kuat tidak sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB).
"Proyek pembangunan jembatan di Dusun Lampean ll yang berada di Desa Kedawung, Kecamatan Lemahabang, adanya kejadian ambruknya jembatan yang belum selesai dibangun tersebut diduga kuat bukan karena faktor alam, melainkan kesengajaan oknum kontraktor yang diduga mengurangi bahan material yang ada di RAB. sehingga terlepas dari bantalan penahanan jembatan," tegasnya.
Menurutnya, jika pelaksana pembangunan jembatan tersebut mengerjakan dengan RAB yang sesuai, tentunya tidak akan ada insiden seperti yang terjadi saat ini.
"Apabila pelaksanaan pembangunan jembatan tersebut sesuai spesifikasi dan RAB yang dikeluarkan oleh Dinas PUPR Karawang, saya yakin akan baik-baik saja dalam pelaksanaan nya, dan tidak akan ada insiden seperti ini," pungkasnya
Ditempat terpisah, H.K (Inisial) selaku direktur CV. MITRA UNGGUL SEJAHTERA saat dikonfirmasi awak media melalui aplikasi WhatsApp dirinya berdalih bahwa penyebab runtuhnya jembatan tersebut akibat perencanaan yang salah serta tata kontruksi yang rentan ambruk.
"Salah satu penyebab jembatan yang runtuh itu akibat perencanaan yang salah, dan tata kontruksi nya rentan ambruk," ujarnya. Senin (10/7/2023).
Sementara itu, Yoyo Imam selaku pihak pengawas dari Dinas PUPR Karawang yang ditugaskan untuk mengawasi jalannya pekerjaan jembatan tersebut menjelaskan dalam aplikasi WhatsApp bahwa runtuhnya jembatan diakibatkan oleh banjir yang terjadi pada jumat malam, sedangkan baru di cor dalam kurun waktu 3 hari sebelum kejadian banjir dan dinilai belum cukup umur beton.
"Itu karena adanya bencana banjir di jumat malam sampai sabtu pagi kejadiannya," jelasnya.
Lebih lanjut, dirinya menerangkan bahwa sudah mengecek kondisi jembatan dan sudah berkoordinasi dengan pihak rekanan agar nantinya dilakukan perbaikan.
"Kami pengerjaan sudah sesuai perencanaan yang ada, pondasi sudah dikedalaman 3 Meter sesuai gambar kontrak. Jembatan lama yang rusak terkena banjir akan dibongkar total dan akan dibangun ulang oleh rekanan," tutupnya. (Pri)*