admin

IMG-20230801-WA0056

Proyek Renovasi Bangunan di Kantor BPP/UPTD Pengelolaan Pertanian Kecamatan Cilebar Oleh CV. ENDAH TEGAR UTAMA Diduga Dikerjakan Tak Sesuai Spesifikasi

Kondisi bangunan renovasi yang dikerjakan CV. ENDAH TEGAR UTAMA

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR -
Pemerintah Kabupaten Karawang melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Karawang kini tengah menggelontorkan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk renovasi beberapa bangunan, guna menunjang kinerja Balai Penyuluh Pertanian (BPP) atau UPTD Pengelolaan Pertanian. Salah satunya adalah dengan pengerjaan renovasi bangunan yang berada di BPP/UPTD Pertanian Kecamatan Cilebar.

Dilokasi tersebut, sebanyak 3 jenis bangunan tengah dikerjakan oleh CV atau rekanan yang berbeda. Dan 2 diantaranya dikerjakan oleh CV yang sama. Yaitu CV. ENDAH TEGAR UTAMA yang mengerjakan Proyek "Renovasi Ruang Data & Sistem Keinformasian Kantor BPP/UPTD Pengelolaan Pertanian Kec. Cilebar" berdasar Nomor SPK 027/2474-PSP/DAK/05/2023 dengan Nominal Kontrak sebesar Rp. 76.806.000.00,-. Dan pengerjaan proyek "Renovasi Laboratorium Mini BPP/UPTD Pengelolaan Pertanian Kec. Cilebar" melalui Nomor SPK 027/2727-PSP/DAK/06/2023 dengan Nilai Kontrak sebesar Rp. 88.894.000.00,-.

Papan Informasi pekerjaan renovasi oleh CV yang sama untuk 2 bangunan

Sementara itu, untuk 1 bangunan lainnya yang berada di ujung paling timur dikerjakan dengan CV atau rekanan yang berbeda, namun pengerjaannya terlihat sedang libur. Lantaran tidak ada 1 pekerja pun yang tengah bekerja dalam pembangunan gedung tersebut, hingga tak ada yang dapat dimintai keterangan.

Saat awak media melihat spesifikasi bangunan, terlihat bahwa pondasi dari salah satu bangunan yang dikerjakan oleh CV. ENDAH TEGAR UTAMA dinilai kurang layak, karena posisi pondasi yang menggunakan batu tersebut tampak hanya digali sekedarnya saja, karena saat diperiksa, dasar galian diketahui sangat dangkal. Terlebih, untuk kekuatan bangunan yang keatasnya menggunakan batu bata, oleh bobot bangunannya saja dikhawatirkan akan cenderung rawan amblas jika nanti tanah disekitarnya berair, karena jelas letak bangunan tersebut berada diatas tanah pesawahan.

Hal tersebut pun sangat disayangkan dan dikeluhkan oleh Endang (Jieunk), Wakil Ketua MAC LSM Laskar Merah Putih (LMP) Cilebar, dirinya menyebutkan bahwa bangunan yang didirikan diatas area sawah, harusnya digali lebih dalam, karena dikhawatirkan rawan amblas saat tanah disekitarnya berair.

"Itu kan bangunan adanya diatas area bekas pesawahan, kalo pondasinya gak dalem ya nanti takut cepet ambles kalo sawahnya ada airnya, apalagi itu kan atasnya pake batu bata, otomatis bobot bangunannya sangat berat, apa kuat itu pondasinya kalo cuma digali sekedarnya saja?" keluhnya kepada media yang kebetulan sedang berada tak jauh dari lokasi pekerjaan tersebut.

Saat ditanyakan kepada salah satu pekerja yang tengah mengerjakan bangunan dari CV. ENDAH TEGAR UTAMA yang posisinya berada di ujung paling timur, salah satu pekerja tersebut mengatakan bahwa proyek tersebut milik seorang rekanan berinisial HB.

"Ieu pagawean anu HB (inisial), ieu nu keur digawean ku abdi," jawabnya dalam bahasa sunda seraya naik keatas untuk melanjutkan pekerjaannya memasang batu bata, seolah menghindari untuk ditanyai lebih dalam. Selasa (1/8/2023).

Jika diartikan kedalam bahasa Indonesia maksudnya ialah "Ini pekerjaan punya HB (inisial) yang sedang saya kerjakan."

Hingga berita ini diterbitkan, redaksi belum berhasil mendapatkan keterangan dari pemilik CV atau pelaksana, sehubungan dengan tidak adanya alamat resmi CV dalam papan informasi yang tercantum. (NN)*

IMG-20230801-WA0003

Timbulkan Kecemasan, Warga Cilamaya Keluhkan Kebisingan PLTGU Cilamaya

Kondisi PLTGU di malam hari

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Cilamaya, yang bertempat di Desa Cilamaya, Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat, mulai dikeluhkan suara bising diwilayahnya.

Pasalnya, suara bising yang tak lazim tersebut layaknya suara helikopter yang bergemuruh kencang hingga menimbulkan kecemasam masyarakat, bahkan hingga membuat mereka terbangun dari tidurnya. Suara bising yang terdengar itu biasanya mulai dari pukul 22:37 WIB hingga 22:43 WIB.

Seperti yang dikeluhkan AP (inisial) warga sekitar PLTGU yang berada di Dusun Keserut, Desa Cilamaya. Dirinya mengeluhkan kebisingan suara cerobong PLTGU Cilamaya yang seperti suara helikopter mau mendarat, "Berisik banget suara bisingnya, suara bising sudah diluar batas kewajaran. Selain itu, juga tidak pernah ada sosialisasi serta pemberitahuan kepada warga sekitar," cetusnya.

Lanjutnya, "Kondisi tersebut sangat mengganggu kenyamanan warga, orang tua saya lagi enak-enak tidur langsung kaget aja lari ke depan pintu, mendengar suara bising yang seperti helikopter mau mendarat," keluhnya.

"Untuk yang berkepentingan di PLTGU Cilamaya, saya mohon dengan sangat, tolong lah kalau mau uji coba mesin atau apalah, sosialisasi dulu, supaya warga sekitar tidak kaget dengan suara yang bergemuruh kencang seperti ini, kalau mendadak seperti ini kan saya lihat orang tua saya lagi enak-enak tidur jadi terbangun," tambahnya.

Video saat terjadinya kebisingan dengan suara gemuruh mirip suara pesawat hingga membuat warga terganggu

Hingga berita ini terbit, pihak PT. Jawa Satu Power belum bisa dikonfirmasi untuk dimintai klarifikasinya. (PRI)*

IMG-20230729-WA0057

Yunaenah, S.Pd.I., Kepsek SDN Mekarmaya ll Tegaskan Dirinya Tak Pernah Menjual LKS Ataupun Buku Ajar Kepada Siswa

Kepsek SDN Mekarmaya ll didampingi K3S Cilamaya Wetan

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR -
Menindaklanjuti pemberitaan sebelumnya, terkait adanya dugaan penjualan LKS / Buku Ajar di SDN Mekarmaya II Kecamatan Cilamaya wetan terhadap siswa. Jendela Jurnalis kemudian mendatangi Kepala Sekolah untuk bermaksud mengkonfirmasikan tentang kebenaran informasi tersebut kepada Yunaenah, S.Pd.I., selaku Kepala SDN Mekarmaya ll. Sabtu (29/7/2023).

Secara kebetulan, saat Jendela Jurnalis mendatangi SDN Mekarmaya ll, Tarim, S.Pd., selaku Ketua K3S Cilamaya Wetan yang juga merupakan Kepala SDN Rawagempol Kulon l pun sedang berada disekolah tersebut.

Didampingi K3S, Yunaenah menerangkan bahwa selama menjabat Kepala Sekolah di SDN Mekarmaya II, dirinya tidak pernah menjual buku LKS / Buku Ajar terhadap siswa. Karena menurutnya hal tersebut justru merupakan kebijakan yang sangat memberatkan orang tua siswa.

Lebih lanjut, hal tersebut juga dibenarkan Tarim selaku K3S Kecamatan Cilamaya Wetan, bahkan dirinya juga menegaskan bahwa ia selalu menekankan kepada sesama kepala sekolah agar tak melakukan penjualan LKS, karena selain dinilai melanggar aturan, hal tersebut juga akan menjadi beban bagi para orang tua siswa.

"Selaku K3S, saya selalu menekankan kepada rekan sesama kepala sekolah di Kecamatan Cilamaya Wetan, agar tidak melakukan penjualan LKS terhadap siswa. Karena hal tersebut bukan hanya melanggar peraturan, akan tetapi juga memberatkan orang tua siswa," tegasnya. (Yanto)*

IMG-20230728-WA0093

Terpilih Secara Aklamasi, Drs. H. Asep Junaedi, M.Pd., Disahkan Jadi Ketua Umum BMMK Periode 2023 – 2028

Drs. H. Asep Juanedi, M.Pd., saat memberikan sambutan dihadapan seluruh PRK

Jendela Jurnalis Subang, JABAR -
Dalam rangka meningkatkan kinerja dan peran serta Badan Musyawarah Masyarakat Karawang (BMMK) Dalam Upaya Pelestarian Kebudayaan menggelar Musyawarah Besar (Mubes) Ke-1 di Wisata Warna-Warni Camping Ground Cipancar, Kecamatan Serang Panjang, Kabupaten Subang. Jum'at (28/7/2023).

Dalam agenda yang digelar bersamaan dengan Milad BMMK ke-5 tersebut, diikuti oleh seluruh pengurus inti BMMK bersama 30 Pengurus Ranting Kecamatan (PRK), juga dihadiri oleh beberapa Kabid dan Kasie dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disparbud) Kabupaten Karawang.

Foto bersama usai

Dalam sidang pleno yang digelar dan dipimpin langsung oleh Waya Karmila.S.Pd didampingi 2 pengurus lainnya dihadapan seluruh PRK, satu-satunya kandidat yang mendaftarkan diri yaitu Drs. H. Asep Junaedi, M.Pd., terpilih secara aklamasi melalui mekanisme yang telah disepakati seluruh kepengurusan kabupaten hingga PRK yang memiliki hak suara, untuk menjadikan dirinya sebagai Ketua Umum (Ketum) BMMK masa bhakti tahun 2023 - 2028.

Dalam sambutannya, Asep Junaedi yang merupakan pensiunan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Karawang mengucapkan bahwa dirinya sangat siap dan akan berupaya melanjutkan perjuangan dan menghidupkan BMMK dalam upaya pelestarian kebudayaan maupun kesenian, melalui program yang disampaikan sesuai visi dan misi.

Lebih lanjut, selain pernah memiliki pengalaman di eksekutif, dirinya juga kini berkeinginan untuk mengabdikan dirinya dijalur legislatif. Hal tersebut sebagai bentuk upaya untuk tetap bisa konsisten dalam menjalankan program kerja yang bermanfaat bagi masyarakat.

Usai kegiatan berlangsung, selaku Ketum terpilih BMMK, saat diwawancara Jendela Jurnalis, Asep Junaedi menyampaikan harapannya agar seniman maupun budayawan itu sejahtera.

"Saya berharap bahwa para seniman maupun budayawan di Kabupaten Karawang ini harus sejahtera," harapnya.

Lebih lanjut, dirinya menjabarkan makna dari sejahtera yang sesungguhnya, yaitu tentang peluang seniman dan budayawan dalam mengekspresikan karya terbaiknya.

"Sejahtera itu buka berarti banyak uang, tetapi ketika bagaimana para pelaku seni ini bisa berekspresi di Kabupaten Karawang. Paling tidak, mereka mendapatkan ruang yang lebih untuk tampil," pungkasnya. (Nunu)*

IMG-20230728-WA0094

SDN Mekarmaya ll Diduga Lakukan Penjualan LKS dan Jalin Kerjasama dengan Penerbit

Ilustrasi dugaan pungli berkedok penjualan buku LKS

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR -
Pemerintah Kabupaten Karawang melalui Dinas Pendidikan seringkali menghimbau agar pihak sekolah tak melakukan penjualan buku Lembar Kerja Siswa (LKS) dan sejenisnya.

Namun, himbauan tersebut tampaknya tak diindahkan oleh SDN Mekarmaya II, yang terletak di Desa Mekarmaya, Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang yang diduga menabrak aturan sebagaimana diatur dalam Pasal 12a, mengenai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 75 Tahun 2020 Tentang Komite Sekolah. Yang dimana dalam pasal tersebut tertulis, Komite Sekolah, baik perorangan maupun kolektif dilarang menjual buku pelajaran, bahan ajar, pakaian seragam, atau bahan pakaian seragam di sekolah.

Dugaan tersebut muncul lantaran adanya indikasi penjualan buku LKS atau buku ajar disekolah tersebut, yang juga dirasa sangat memberatkan orang tua murid.

Berdasarkan keterangan dari salah satu orangtua murid di SDN Mekarmaya ll yang enggan menyebutkan dan dipublikasikan namanya, diterangkan bahwa anaknya yang bersekolah di SDN Mekarmaya II dibebankan biaya 40.000 untuk pembelian 1 buku LKS.

"Semua murid disuruh oleh guru untuk membeli LKS tersebut seharga 40.000 untuk satu buku, dan dalam pembelajaran sering kali guru memberikan tugas agar murid mengerjakan soal soal yang ada di dalam buku LKS tersebut," terang salah satu orang tua murid tersebut pada Rabu (26/7/2023).

Lebih lanjut, orang tua murid tersebut berharap bahwa dengan adanya kejadian penjualan buku LKS di sekolah tersebut, tentunya pihak Dinas dan Aparat Penegak Hukum (APH) diharapkan untuk menindak lanjuti dan melakukan sidak ke sekolah. Karena hal tersebut jelas telah melanggar aturan dan disinyalir sebagai bentuk pungli yang bertujuan memperkaya oknum-oknum yang bertugas di sekolah tersebut.

Sementara itu, Kabid SD Dinas Pendidikan Kabupaten Karawang ketika dikonfirmasi terkait permasalahan tersebut oleh awak media melalui aplikasi WA tidak menjawab alias bungkam, adapun Korwilcambidik Cilamaya Wetan ketika hendak di konfirmasi ke kantor nya ternyata sedang tidak ada ditempat. (Yanto)*

IMG-20230727-WA00571

Rakerdis LSM GMBI Distrik Karawang, Tumbuhkan Kebersamaan dan Jiwa Nasionalisme

Foto kegiatan Rakerdis yang digelar oleh LSM GMBI Distrik Karawang

Jendela Jurnis Karawang, JABAR -
Riuh gemuruh dan antusiasme Anggota LSM GMBI mewarnai dalam acara Rakerdis (Rapat Kerja Distrik) yang digelar oleh LSM GMBI Distrik Karawang, dengan tujuan untuk menciptakan suasana harmonis dan hangat melalui sebuah acara yang digelar di Aula Indo Alam Sari Karawang pada Kamis, (27/7/2023).

Kegiatan Rakerdis LSM GMBI kali ini mengusung tema "Tranformasi GMBI dalam Bela Rangka Bela Negara," merupakan kegiatan yang sangat positif dilakukan LSM GMBI demi tumbuhkan kebersamaan dan sifat nasionalisme.

Dalam acara tersebut, dihadiri oleh H. Moch Fauzan Rachman selaku Ketua Umum, H. Asep Mulyana, SE., selaku Ketua Distrik Karawang, Sekjend GMBI, Pembina GMBI Distrik Karawang, jajaran DPC se-Kabupaten Karawang beserta para anggotanya.

Dalam pelaksanaannya, acara diawali dengan sambutan dari Ketua Umum, Ketua Distrik Karawang, Pembina GMBI Distrik karawang dan yang lainnya, melalui pemaparan tentang hal-hal yang berkaitan dengan kemajuan LSM GMBI dan konsistensinya sebagai sosial kontrol dan mampu membantu antar sesama.

Seperti yang disampaikan H.asep Mulyana selaku Ketua Distrik Karawang, dalam sambutannya ia mengatakan bahwa artian bela negara di zaman ini bukanlah angkat senjata, melainkan dengan mengabdikan diri untuk membantu masyarakat.

"Perlu kita ketahui teman-teman, bela negara itu bukan hanya angkat senjata saja ketika dalam perang, akan tetapi di masa sekarang adalah membantu masyarakat bawah yang butuh bantuan kita," ucapnya.

"Teman-teman harus bisa mendapat nilai positif di masyarakat, khususnya Karawang, membela masyarakat, membantu masyarakat, mengadvokasi masyarakat, itu wujud bela negara ,dan 12 Agustus tahun ini saya 2 tahun genap sebagai ketua distrik Karawang," tambahnya.

Acara berlangsung hangat dan kondusif hingga pada puncak penutupan, disertai do'a penutup pertanda acara tersebut usai sesuai harapan, yaitu berjalan semestinya dengan kondusif. (Nunu)*

IMG-20230727-WA0020

Kadin Karawang Gelar Rapimkab II Sekaligus Pengukuhan Pengurus PAW

Pengurus Kadin Karawang

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - KADIN (Kamar Dagang dan Industri) Kabupaten Karawang menggelar Rapimkab II dan Pengukuhan Pengurus Pergantian Antar Waktu Kadin Karawang, Rabu (26/7/2023).

Hadir dalam acara tersebut, Sekretaris Daerah Karawang Acep Jamhuri mewakili Bupati Karawang, Ketua Kadin Jawa Barat H. Cucu Suntara, Ketua Kadin Karawang Fadudlin Damanhuri, Dewan Penasehat Kadin Karawang Soni Hersona, H. Ade Swara, Anggota DPR RI Putih Sari, serta para pelaku industri dan pengusaha juga Pengurus Kadin beserta tamu undangan.

Dalam pelaksanaannya, acara tersebut mengangkat tema "Penguatan Pengusaha Lokal Dalam Menjalin Kemitraan Industri"

Sekda Karawang Drs. H. Acep Jamhuri membuka acara Rapat Pimpinan Kabupaten (Rapimkab) Kamar Dagang Industri di Asia Link Hotel. Dalam sambutanya, Sekda menyampaikan peran kelembagaan sangat diperlukan dalam pemenuhan pembangunan daerah, salah satunya dari Kadin.

"Peran strategis Kadin tentu bakal memberikan dampak positif terhadap pengembangan daerah," ucap Sekda.

Oleh karena itu, menurut sekda diperlukan penguatan kelembangaan sehingga peran dan fungsi Kadin dapat terlaksana maksimal.

Masih kata Sekda, peran Kadin Karawang sangat penting dalam rangka menciptakan iklim investasi yang baik.

"Melalui rapat evaluasi ini, diharapkan dapat memperkuat Kadin Karawang ke depan untuk lebih maksimal dalam menjalankan berbagai program-program yang dapat membantu pemerintah membangun daerah," pungkasnya.

Sementara itu Ketua Kadin Karawang Fadludin Damanhuri menyampaikan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Karawang melakukan terobosan dengan mengesahkan program pendirian Sekolah Ilmu Logistik di Kabupaten Karawang.

“Dalam Rapimkab II Kadin Kabupaten Karawang tahun 2023, salah satu programnya adalah mengesahkan pendirian Sekolah Ilmu Logistik di Kabupaten Karawang,” ucap Ketua Kadin Kabupaten Karawang Fadludin Damanhuri.

Menurut Fadel sapaan Fadludin Damanhuri, sebagaimana tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 18 tahun 2022, Kadin diamanatkan untuk merevitalisasi vokasi (keahlian) atau menciptakan Sumber Daya Manusia yang unggul dan berdaya saing di Kabupaten Karawang.

Fadel mengatakan, pihaknya menangkap di sektor logistik ini ada peluang untuk penyerapan tenaga kerja kedepannya, dan akan meningkat seiring dengan bertumbuhnya perekonomian.

Jadi pola pendidikan Sekolah Ilmu Logistik ini, terang Fadel, berbasis kompetensi, sehingga lulusannya akan siap bersaing didunia kerja karena memiliki keahlian, dengan sertifikasi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

“Sekolah Ilmu Logistik ini telah terwujud dan disahkan bersamaan dengan Rapimkab ini, dan sudah disosialisasikan ke SMK-SMK, termasuk juga kepada mereka yang sudah bekerja,” ujarnya lagi.

Dikatakan Fadel, sudah 32 SMK di Kabupaten Karawang yang saat ini sudah bekerjasama dengan Kadin, dengan materi yang disampaikan yakni, terkait kewirausahaan dan membangun budaya industri.

Sementara itu, Ketua Kadin Jabar Cucu Sutara mengatakan, Kadin adalah mitra strategis pemerintah antara bidang perindustrian, perekonomian, bidang investasi jasa dan sumber daya manusia.

“Kadin adalah mitra strategis pemerintah, untuk bagaimana membangun ekonomi yang berkelanjutan di Kabupaten Karawang. Dan, Kadin Karawang harus selalu bisa berkontribusi kepada pemerintah daerah,” ujar Cucu.

Keputusan Presiden, lanjut Cucu, mengamanatkan Kadin untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Untuk meningkatkan sumber daya manusia bisa melalui beragam pelatihan, baik dari pelatihan keuangan, pemasaran industri dan sebagainya. ***

IMG-20230727-WA0018

Miris! Wisata Edukasi Taman Situs Purbakala Cipari Terlihat Sepi Pengunjung

Prasasti situs museum taman purbakala Cipari, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan. (Sumber: Istumewa)

Jendela Jurnalis Kuningan, JABAR - Terkenalnya Kabupaten Kuningan sebagai Kabupaten Pariwisata berbanding terbalik dengan keadaan terkini Cagar Museum Situs Taman Purbakala yang berada di Kelurahan Cipari, Kecamatan Cigugur.

Situs museum yang mengandalkan sejarah perdaban manusia sebagai bahan edukasi mulai dari kampak batu, gelang batu, dan gerabah yang terbuat dari tanah liat menjadi saksi peradaban manusia di Kabupaten Kuningan yang hari ini kurangnya pengunjung.

Lurah Cipari Nining Kurniasih menjelaskan kepada Jendela Jurnalis, bahwa kurangnya pengunjung di Taman Purbakala Cipari memang sudah lama, secara pengelolaan situs sudah dikelola pihak provinsi Jawa Barat. Rabu (26/7/2023).

"Untuk pengelolaan Situs Taman Purbakala Cipari, sudah dikelola oleh pusat, begitupun para pegawai yang mengelola itu ada beberapa dari provinsi dan ada juga dari kabupaten," jelasnya.

Ada beberapa upaya yang sudah dilakukan Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan untuk meningkatkan jumlah pengunjung Situs Museum Taman Purbakala Cipari, diantaranya mulai dari jalur bus wisata Kemuning yang sengaja berhenti didepan area situs, dan ada beberapa pembangunan bangunan baru dimulai dengan gajebo, Museum Budaya dan tempat penginapan untuk pengunjung.

"Sudah diupayakan secara infatruktur diperlengkap, cuman mungkin tinggal secara pemasaran wisata yang perlu ditingkatkan, karena wisata taman purbakala berbeda dengan wisata yang lain, dimana yang lain memberikan keindahan view Kuningan, Situs Taman Purbakala memberikan edukasi sejarah," ungkapnya.

Dirinya berharap, dengan adanya situs taman purbakala cipari juga sebagai icon wisata kuningan dalam bidang edukasi pendidikan, dan sebagai cagar budaya yang harus dilestarikan untuk anak cucu.

Salah satu situs yang terdapat di museum Cipari

Perlu diketahui, dalam sebuah penelitian, dilokasi tersebut pernah ditemukan altar batu, dolmen, lumpang batu dan batu dakon. Benda-benda itu dibuat dari batu dengan ukuran besar dan tunggal atau monolit. Mengindikasikan bahwa situs tersebut berasal dari sekitar 1000 sampai 500 tahun sebelum masehi. Satu masa bercirikan neolitik dengan tradisi megalitik. Ada juga yang mengatakan bahwa masa ini disebut dengan masa perundagian (paleometalik atau perunggu-besi) dengan tradisi megalitik.
(Wan)*

IMG-20230726-WA0015

Setahun Tak Ada Kejelasan, Penerima Manfaat Rutilahu Mengaku Sudah Bayar Rp. 3 Juta Kepada Oknum Utusan Anggota DPRD Berinisial HAS

Mak Ideung, keluarga dari Dedeh

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR -
Sudah jatuh tertimpa tangga pula, pepatah ini sangat tepat di tujukan kepada warga Desa Cikampek Pusaka bernama Dedeh sebagai calon penerima manfaat rumah tidak layak huni (rutilahu).

Sudah hampir setahun ini Dedeh menunggu, kalau rumahnya akan di bangun tahun ini (tahun 2023) namun hal ini tidak akan terealisasi.

Sebab dari keterangan yang di dapat dari RT Carma sebagai pelaksana pembangunan rutilahu yang sedang berlangsung di Desa Cikampek Pusaka mengatakan, bahwa tidak ada nama Dedeh dari Rt 13 yang tercatat di data yang ter ploting untuk di bangun, jelas Carma

Dari hasil penulusuran jurnalis dilapangan, telah beredar dan bukan menjadi rahasia umum lagi, bahwa Dedeh diduga sudah memberikan uang sebesar Rp 3 juta rupiah kepada oknum yang mengaku utusan dari anggota DPRD kabupaten Karawang Partai PKB berinisial HAS.

Kemudian keterangan yang di dapat dari Mak Ideung dan Karta keluarga dari Dedeh, membenar kalau mereka sudah memberikan uang sebesar 3 juta rupiah kepada oknum yang berinisial M.

Spanduk program rutilahu yang bersumber dari aspirasi

Karta menjelaskan, bahwa pada tahun 2022 yang lalu mak Ideung dan Dedeh mendapat kan program rutilahu. Kemudian diduga atas perintah HAS anggota Dewan Dapil 5 Partai PKB sebagai penyalur aspirasi memerintahkan untuk membongkar kedua rumah tersebut.

"Di tengah perjalan ketika rumah hendak di bangun, tiba tiba di luar dugaan bahwa dalam aturan pembangunan rutilahu tidak di perbolehkan berdampingan sehingga rumah milik Dedeh di tunda pembangunan nya," ujar Karta.

Karta (Kaka Dedeh), dengan sabar menunggu dan berharap hingga kini, setahun lamanya namun pembangunan tidak juga direalisasikan, padahal Ia sudah mengeluarkan uang sebesar Rp 3 juta.

Kepala Desa Cikampek Pusaka Pendi Supendi sangat menyayangkan adanya oknum yang meminta uang kepada warganya.

"Saya tidak pernah memerintahkan dan mengajarkan untuk meminta uang, apalagi kepada warga miskin," kata Pendi.

"Inilah yang di katakan dengan oknum " kutuk Pendi.

Pendi memohon kepada HAS anggota dewan Partai PKB untuk segera merealisasikan pembangunan rutilahu Bu Dedeh.

"Saya mohon kepada bapak Dewan yang terhormat agar segera merealisasikan pembangunan rumah warga saya. Sebab sudah setahun ini Dedeh sudah tidak memiliki rumah," kata Pendi.

Menurut Pendi, Dedeh selama ini menumpang, karena rumah nya sudah di rubuhkan pada saat pembangunan rumah mak ideung pada tahun 2022 yang lalu.

Hingga berita ini diterbitkan, redaksi jendela jurnalis belum berhasil mendapatkan konfirmasi dan keterangan dari HES. (red)*

IMG-20230724-WA0067

Pembangunan Gedung RPS RPL di SMK Negeri 1 Banyusari Karawang Diduga Kangkangi Aturan di RAB

Foto fisik pekerjaan gedung RPS dan RPL di SMKN 1 Banyusari (insert: papan informasi)

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR -
Pembangunan gedung Ruang Praktek Siswa (RPS) Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) di SMK Negeri 1 Banyusari, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat, yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN) dan Pemadanan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) PT. TERDA DATA INDONUSA Tbk. Tahun 2023, diduga kuat dikerjakan tidak sesuai spesifikasi yang ada di Rencana Anggaran Biaya (RAB).

Bantuan yang diterima oleh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Banyusari merupakan bantuan APBN 2023 yang dikucurkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Sekolah Menengah Kejuruan. Dana yang jumlahnya cukup fantastis tersebut digunakan untuk membangun gedung Ruang Praktek Siswa (RPS) dan belanja pengadaan peralatan praktik siswa sesuai dengan jurusan yang diunggulkan di sekolah tersebut.

Berdasarkan hasil investigasi yang dihimpun Jendela Jurnalis saat mendatangi lokasi sekolah, ditemukan kejanggalan pada pembesian kolom yang berada di 2 (Dua) ruangan tengah yang ukurannya bervariatif, sedangkan besi kolom penyangga dari sudut ke sudut berikutnya berbeda-beda besi, ada besi polos dan besi ulir. Senin (24/7/2023).

Menurut Abdul Haris selaku kepala sekolah SMK Negeri 1 Banyusari mengatakan, dirinya telah menyerahkan pembangun tersebut kepada panitia pembangunan. Dan menurutnya, panitia pembangunan isinya kolaborasi antara komite sekolah dengan pihak sekolah.

Masih menurut Abdul Haris, dirinya memerintahkan kepada panitia pembangunan untuk mempekerjakan orang-orang lingkungan yang biasa bekerja bangunan untuk bekerja dalam proyek tersebut.

Selain itu, untuk masjid dan karang taruna, dirinya juga menyisihkan dari pembelanjaan barang per mobil 10.000 rupiah, bahkan untuk masjid dan karang taruna desa setempat diberikan kesempatan untuk mengirim material dalam istilah nya bagi-bagi rejeki.

"Kita lakukan itu, ya istilahnya buat bagi-bagi rejeki sama orang disekitar sini pak," ucap Abdul Haris kepada Jendela Jurnalis.

Sementara itu, saat Jendela Jurnalis memeriksa lokasi pembangunan, diketahui memang ada pembesian yang berbeda-beda antara ada besi ulir yang dipasang dipinggir dan besi biasa yang dipasang ditengah dengan ukuran yang berbeda pula. Ketua panitia yang juga menjabat sebagai wakil kepala sekolah menjelaskan kepada Jendela Jurnalis, bahwa sebenarnya untuk besi yang ditengah itu tidak ada dalam RAB, dan dipasang berdasar inisiatif saja.

"Untuk besi kolom yang dibuat di tengah itu tidak ada dalam RAB dan pembesian, itu dilakukan berdasarkan inisiatif dari panitia, serta telah dibicarakan dengan konsultan pengawas," jelasnya.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak konsultan pengawas belum dapat dihubungi oleh Team Jendela Jurnalis. (PRI)*