admin

IMG-20240817-WA0069

H. Endang Sodikin Bakal Pimpin DPRD Karawang Berdasarkan SK DPP Partai Gerindra, Askun : “Mengapa Masih Ada yang Nyinyir?”

H. Endang Sodikin (kiri) Asep Agustian / Askun (kanan)

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Setelah spekulasi yang cukup panjang, teka-teki mengenai siapa yang akan menjadi Ketua DPRD Kabupaten Karawang periode 2024-2029 dari Fraksi Partai Gerindra akhirnya terjawab. Sebagai partai pemenang Pemilu 2024, Partai Gerindra berhak menduduki kursi Ketua DPRD, dan pilihan tersebut jatuh pada H. Endang Sodikin, S.Pd.I., S.H., M.H.

Informasi ini diperkuat oleh Asep Agustian, S.H., M.H., seorang pengamat pemerintahan, yang mengungkapkan bahwa dirinya telah mendapatkan konfirmasi mengenai penetapan Endang Sodikin melalui Surat Keputusan (SK) yang dikeluarkan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra.

"Saya sudah mendapat kabar bahwa beliau, H. Endang Sodikin, telah mendapat mandat dari DPP Partai Gerindra untuk menduduki posisi Ketua DPRD Kabupaten Karawang," ujar Asep kepada media pada Sabtu, 17 Agustus 2024.

Asep berharap bahwa keputusan ini dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak tentang pentingnya fatsun politik dan loyalitas tinggi dalam berorganisasi, terutama bagi para pengurus Partai Gerindra di Karawang.

Namun, ia juga menyayangkan adanya beberapa pihak yang masih mengkritik keputusan tersebut, meskipun SK sudah dikeluarkan oleh DPP Partai Gerindra dan ditandatangani langsung oleh Ketua Umum, Prabowo Subianto.

"Sudah jelas bahwa surat penetapan Endang Sodikin sebagai Ketua DPRD Kabupaten Karawang telah dikeluarkan oleh DPP Partai Gerindra. Mengapa masih ada yang nyinyir? Apalagi jika kritik tersebut datang dari sesama pengurus partai. Ini bukan sikap yang elok," tambahnya.

Sementara itu, Ecan Frandisco, Ketua Bidang Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (OKK) Partai Gerindra Kabupaten Karawang, juga mengonfirmasi kebenaran SK tersebut. Ia menegaskan bahwa keputusan ini tidak terpengaruh oleh pernyataan dari salah satu pengurus DPC Partai Gerindra Kabupaten Karawang yang sempat diramaikan di media.

"Benar, surat penetapan untuk Ketua DPRD Kabupaten Karawang kepada Endang Sodikin sudah ada," ucap Ecan.

Ecan menekankan bahwa ada perbedaan antara tugas Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) dan tugas legislatif. "Yang berbicara di media itu Bapilu, yang seharusnya fokus pada strategi pemenangan pemilu, bukan urusan legislasi atau penetapan pimpinan DPRD. Kebijakan ini murni merupakan keputusan partai, dan tidak ada campur tangan Bapilu dalam urusan ini," tandasnya.

Dengan demikian, H. Endang Sodikin telah resmi ditetapkan sebagai Ketua DPRD Kabupaten Karawang untuk periode 2024-2029, sebuah keputusan yang diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi Kabupaten Karawang. (red)*

IMG-20240816-WA0032

Ratusan Pelajar SD dan TK Meriahkan Karnaval HUT RI Ke-79 di Aceh Barat

Perayaan Karnaval HUT RI ke-79 di Halaman Kantor Bupati Aceh Barat

Jendela Jurnalis Meulaboh, ACEH BARAT - Ratusan pelajar Sekolah Dasar (SD) dan Taman Kanak-Kanak (TK) turut memeriahkan karnaval dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke-79 di Aceh Barat. Acara karnaval yang penuh warna dan semangat nasionalisme ini dilepas langsung oleh Penjabat (Pj) Bupati Aceh Barat, Drs. Mahdi Efendi, di halaman Kantor Bupati setempat pada pagi hari ini. Jumat (16/08/2024).

Karnaval ini menjadi ajang bagi para siswa untuk menampilkan kreativitas mereka dalam beragam kostum bertemakan kemerdekaan, mulai dari pakaian adat nusantara hingga kostum pahlawan nasional. Antusiasme para peserta dan masyarakat yang menyaksikan terlihat sangat tinggi, menjadikan suasana semakin meriah.

Pj Bupati Aceh Barat Mahdi Efendi menyampaikan apresiasinya kepada seluruh peserta dan pihak sekolah yang telah berpartisipasi dalam acara ini. Beliau juga menekankan pentingnya menanamkan nilai-nilai patriotisme dan kebangsaan kepada generasi muda sejak dini.

“Karnaval ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga menjadi sarana edukasi bagi anak-anak kita untuk mengenal lebih dalam sejarah perjuangan bangsa. Saya berharap kegiatan seperti ini terus dilestarikan setiap tahunnya,” ujar Mahdi Efendi.

Acara karnaval ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Barat dalam rangka memeriahkan HUT RI ke-79. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan rasa cinta tanah air di kalangan generasi muda dan seluruh masyarakat, pungkas Mahdi. (Muhibbul)*

IMG-20240816-WA0031

Ketuai ICK, H. Acep Kusnadi Siapkan Program Inovatif untuk Lima Tahun Kedepan

Foto jajaran pengurus ICK bersama Bupati Karawang

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Pengurus Islamic Center Karawang (ICK) periode 2024-2029 resmi dikukuhkan oleh Bupati Karawang H. Aep Syaepuloh di Aula Husni Hamid, Kamis (15/8/2024). Tampak sejumlah pimpinan OPD Karawang hadiri pengukuhan tersebut.

ICK kini dikomandoi oleh H. Acep Kusnadi, sedangkan H. Rafiudin Firdaus yang sebelumnya jadi ketua kini menjabat sebagai sekretaris, H. Asep Irawan Syafei duduk sebagai wakil sekretaris dan Andri Andriansyah diamanahi jabat bendahara.

H. Acep dalam perbincangannya dengan Wartawan di Sekretariat ICK pada Jumat (16/8/2024), menyampaikan, dalam lima tahun kedepan ada banyak PR yang mesti dibereskan olehnya bersama pengurus lainnya, baik dalam hal fisik bangunan (sarana prasarana) dan program syiar Islam.

“Tempo lima tahun kedepan, selain akan membenahi manajerial, kami akan urusi hal yang sederhana, yakni soal kebersihan lingkungan ICK,” ucapnya.

Ia memaparkan, lingkungan area ICK harus bersih dari sampah-sampah sehingga ICK tampak asri enak dipandang oleh publik. Begitu juga dalam hal keamanan dan kenyamanan.

“Masjid Al-Jihad harus ditata lebih rapi juga, sebentar lagi datang musim hujan para jamaah masjid tidak boleh terganggu dengan hal itu,” ucapnya.

Ia juga menyoroti persoalan area ICK yang masih terlihat genangan air ketika datang musim hujan.

“Kami akan perbaiki drainase. Apakah akan dibiarkan seperti dahulu kan tidak mungkin, perbaikan dan peningkatan drainase supaya tidak terjadi banjir ketika hujan, terjadinya genangan air di area ICK itu kan disebabkan aliran drainase tersendat oleh sampah,” ungkapnya.

Pihaknya pun akan lakukan penataan parkir di area ICK. Lokasi untuk motor atau kendaraan roda dua (R2) tentunya dibedakan tripnya dan dipisahkan dengan kendaraan mobil.

"Nanti ada petunjuk tidak disatukan parkir motor dan mobil. Kami tidak akan memungut uang parkir. Parkir free hanya saja ada kotak infak," ujarnya.

“Tiga hal itu saja dahulu yang diprioritaskan, sementara bidang-bidang lain sedang diformulasikan oleh pengurus lainnya, mereka diberikan keluasaan untuk improvisasi dan inovasi membuat program demi kemajuan ICK,” timpal pensiunan Kementerian Agama ini.

Mengawali tuganya sebagai Ketua ICK, H. Acep mengutip filosofi pernyataan mantan Presiden AS Bill Clinton dan Wapres Algore ‘Let’s work together and star with little success’.

“Marilah kita bekerja bersama-sama dan mulailah dengan kesuksesan yang kecil. Kesuksesan yang besar apapun bentuknya harus dimulai dengan hal-hal yang kecil dahulu supaya ada tahapan seperti Pak Harto pimpin negeri dengan konsep Repelita menjadi Pelita,” ujarnya.

H. Acep optimis dengan SDM-SDM yang menjadi pengurus ICK mumpuni untuk membangun peradaban Islam, khususnya masjid di Islamic Center menjadi pilot project bagi masjid lainnya.

Untuk menjadi pusat peradaban Islam di Karawang, pihaknya akan berkolaborasi dengan MUI dalam hal labelisasi makanan (produk) halal agar masyarakat bisa bedakan mana halal dan haram.

“Seperti halnya di Chulalongkorn University di Thailand, semua produk halal haram di Thailand ditayangkan disana dan mereka bekerjasama dengan MUI, saya pernah ke sana dan itu akan dicoba Kerjasama dengan MUI dan pihak lainya,” tandasnya.

Dalam hal penentuan 1 Ramadhan, 1 Syawal ddan 1 Muharram, ICK akan bekerjasama dengan Badan Hisab Rukyat (BHR) Karawang.

“Diharapkan ICK jadi tempat persatuan umat Islam, karena pengurus ICK ada perwakilan dari pelbagai ormas Islam, ada yang dari NU, Muhammadiyah, Persis ada, juga Mathlaul Anwar juga ada,” tuturnya.

Ia berharap juga impiannya ada hotel atau penginapan syariah berkapasitas 500 di area ICK bisa terwujud.

“Sehingga ketika musim haji tiba, para jamaah haji bisa istirahat dengan aman dan nyaman di situ. Kami sudah diberikan kebebasan oleh Bupati H. Aep Syaepuloh untuk jalankan program pada waktu pelantikan kemarin,” tutupnya. (red)*

IMG-20240814-WA0040

Merasa Kecewa Lantaran Sering Kebanjiran, Warga dan Kepsek SDN Batujaya lll Sebut Kades Batujaya Tak Penuhi Janji

Foto halaman SDN Batujaya lll (insert kondisi saat banjir)

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Gedung sekolah SDN Batujaya lll (3) yang beralamat di Blok Kampung Mede RT 06/02, Desa Batujaya, Kecamatan Batujaya, Kabupaten Karawang Jawa Barat, kini kondisinya sudah terlihat memprihatinkan. Rabu (14/8/24).

Pasalnya, halaman dan gedung sekolah tersebut selalu mengalami kebanjiran walau bukan dalam musim penghujan, apalagi jika musim penghujan tiba, genangan air bisa menggenangi area tersebut dalam kurun waktu yang lama, bisa sekitar 5 hingga 6 bulan lamanya.

Hal tersebut dikatakan oleh warga Kampung Blok Mede, Dusun Batujaya, RT 06/02, yang namanya enggan untuk dipublikasikan. Dirinya mengatakan bahwa selain area sekolah, banjir juga menggenangi lingkungan penduduk disekitar area tersebut.

"Benar Pak, disini setiap tahunnya selalu mengalami banjir, dan kalau sudah kebanjiran itu memakan waktu cukup lama, bisa 5 bulan bahkan sampai 6 bulan, termasuk semua rumah warga disini juga ikut kebanjiran. Tapi kalau sekarang mah sudah ga lagi, itu saya bicara di saat banjir," ujar salah seorang warga tersebut seraya menunjukan foto saat lingkungan tersebut tergenang air.

Foto kondisi saat banjir (sumber: warga)

Terpisah, Jendela Jurnalis berupaya untuk meminta keterangan dari Suhendi, S.Pd., selaku Kepala Sekolah. Saat ditemui langsung dikantornya dan ditanyakan mengenai hal tersebut, Ia pun membenarkan apa yang dikatakan masyarakat sekitar tersebut.

"Apa yang dikatakan warga yang rumahnya tidak jauh dari sekolah ini itu benar dan apa adanya, ini bukan rekayasa, ini fakta," timpalnya.

Ia menjelaskan, bahwa sebelumnya pernah ada orang dari pihak desa datang ke sekolah membawa kabar gembira, dimana kedatangannya itu untuk memberitahukan bahwa akan dilakukan pengajuan untuk pengecoran halaman sekolah.

Saat itu, Kepala Sekolah diminta untuk membuat surat izin dari pihak Korwilcambidik setempat, dan hal tersebut sudah ditempuh, hingga akhirnya ada Bu Kades yang datang kerumahnya, dengan tujuan untuk membahas kaitan sekolah. Namun, hingga saat ini tidak ada realisasi, hingga pihak sekolah dan masyarakat sekitar merasa dibohongi.

"Nah, setelah itu sampe sekarang saya dan dewan guru merasa dibohongi, dan disini yang dibohongi itu bukan hanya pihak sekolah aja, tapi masyarakatnya pun dibohongi," sesalnya.

"Memang benar, Kepala Desa adalah sebagai pengguna anggaran, kalau memang ada perubahan kah harusnya bilang, masa seorang Kepala Desa gak faham? ini kan ga masuk akal," tambahnya.

Suhendi juga meyinggung bahwa seharusnya Kepala Desa jangan menjanjikan dan jangan mendatangi rumahnya jika hanya untuk memberikan angin segar saja. Karena hal tersebut yang kini menjadi persoalan, karena waktu mendatangi rumahanya, Kepala Desa datang bersama 3 orang staff desanya.

"Ini yang menjadi persoalan. Padahal, yang datang padat saat itu ke rumah saya Bu Kadesnya langsung dikawal 3 perangkat Desa. Maksudnya apa? Kalau begini saya merasa dibohongi," tutup Suhendi, S.Pd., dengan nada kecewa. (Team JJ)*

IMG-20240813-WA0014

Perkim Pastikan Lampu Penerang Jalan Menyala Jelang Perayaan HUT RI ke-79

Foto jalanan kota yang telah terpasang lampu penerangan

Jendela Jurnalis Meulaboh, ACEH BARAT - Jelang perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke-79, Dinas Perumahan dan Pemukiman telah mengambil langkah serius untuk memastikan seluruh lampu penerang jalan di wilayah kota dan sekitarnya berfungsi dengan baik. Dengan mengusung motto "Pantang Pulang Sebelum Terang", dinas tersebut berkomitmen untuk menghadirkan suasana yang aman dan nyaman bagi warga dalam menyambut momen perayaan HUT RI ke 79 tahun ini.

Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman Syamsul, S.T menyampaikan bahwa pihaknya telah mengerahkan tim teknis TRC Listrik untuk melakukan pengecekan dan perbaikan lampu penerang jalan di berbagai titik strategis. "Kami memastikan bahwa tidak ada satu pun sudut kota yang gelap, terutama pada malam hari menjelang perayaan HUT RI ke 79 tahun ini yang merupakan bentuk pelayanan kami kepada masyarakat agar mereka dapat merayakan HUT dengan penuh rasa aman," ujarnya kepada media ini Selasa, (13/08/2024)

Daerah-daerah yang akan dihiasi lampu penerang seperti Jembatan besi Kecamatan meureubo, jalan teuku umar, jalan gajah mada, manek roo, dan jalan lain sekitarnya, ucap Syamsul.

Langkah ini mendapat apresiasi dari masyarakat yang merasa keberadaan lampu penerang jalan sangat vital dalam mendukung aktivitas sehari-hari, terutama pada malam hari.

Sebut Syamsul Rizal, Perayaan HUT RI ke-79 yang diperkirakan akan di ramaikan warga, diharapkan akan berlangsung meriah dan aman dengan dukungan fasilitas penerangan yang memadai, ucapnya

Kata Syamsul, Perayaan HUT RI tahun ini direncanakan akan digelar dengan berbagai rangkaian acara, termasuk parade budaya, pameran, dan pesta rakyat. Pihak dinas pun mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga fasilitas umum yang telah disiapkan demi kelancaran acara dan keamanan bersama, pungkasnya. (Muhibbul Jamil)*

IMG-20240812-WA00431

Miliki Niat dan Tekad Kuat, H. Bolenk Siap Mengabdikan Diri untuk Kemajuan Desa Kemiri

H. Solehudin / H. Bolenk

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Kepala Desa Pengganti Antar Waktu (PAW) adalah Kepala Desa yang dipilih dalam MusDes (Musyawarah Desa), biasanya hal tersebut terjadi akibat dari Kepala Desa Definitif berhenti atau diberhentikan dengan sisa masa jabatan lebih dari 1 tahun atau dikarenakan meninggal dunia. Masa jabatan Kepala Desa PAW sampai akhir masa jabatan Kades yang berhenti atau diberhentikan secara tetap. Senin (12/8/24).

Seperti yang terjadi di Desa Kemiri, Kecamatan Jayakerta, Kabupaten Karawang, yang mengalami salah satu kondisi tersebut, yakni dikarenakan Kepala Desa Kemiri mengundurkan diri pada saat mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Kabupaten Karawang. Terkait dengan hal tersebut, maka jabatan Kepala Desa Kemiri kini mengalami kekosongan.

Sementara itu, H. Solehudin atau yang biasa akrab disapa H. Bolenk selaku warga Dusun Kemiri, merupakan sosok yang kini digadang - gadang akan maju untuk mencalonkan diri pada Pemilihan Kepala Desa Pergantian Antar Waktu (PAW) yang kemungkinan akan digelar dalam waktu dekat.

Saat dikonfirmasi, H. Bolenk membenarkan dan menyatakan kesiapannya untuk maju dan mencalonkan diri pada Pemilihan Kepala Desa Pergantian Antar Waktu (PAW) di Desa Kemiri.

"Ya, Insya Allah saya siap maju dalam pemilihan Kepala Desa Pergantian Antar Waktu (PAW) yang akan di laksanakan di desa Kemiri ini nanti," ungkapnya.

Dengan niat dan tekad kuat, dirinya menegaskan keinginannya untuk memberikan warna dan perubahan baru di Desa Kemiri, yaitu dengan memulai langkah mengabdikan diri untuk membangun Kemiri ke arah yang lebih baik lagi.

"Insya Allah, karena tekad dan niat diri saya ingin membangun Desa Kemiri lebih baik lagi, agar bisa setara dengan desa - desa lain yang sudah terlihat lebih mapan di segala bidang. Rasa ini lah yang mendorong tekad dan niat saya ingin mengabdikan diri untuk masyarakat Desa Kemiri, dan Insya Allah keluarga pun mendukung," tegasnya.

"Mudah mudahan, apa yang menjadi tekad, niat dan cita - cita serta tujuan saya untuk ikut berkontribusi dalam membangun wilayah Desa Kemiri bisa terkabul. Dan semoga apa yang sudah menjadi tekad saya ini mendapat dukungan dari masyarakat Desa Kemiri dan semoga Allah SWT memberikan ridhoNya kepada saya, untuk bisa menjadi pemimpin pilihan masyarakat yang amanah untuk kemajuan di Desa Kemiri kedepannyA, terima kasih," pungkasnya. (NN/red)*

IMG-20240811-WA0086

Disambut Baik LASQN, Pelantikan PWI Laskar Sabilillah Kabupaten Karawang Diselengarakan di Situs Budaya Makam Syekh Quro

Foto KH. Abbas Billy Yachsy, Ketum PWI Laskar Sabilillah saat memberikan sambutan

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Organisasi Perjuangan Wali Songo Indonesia (PWI) Laskar Sabilillah, merupakan organisasi umat Islam di Indonesia yang salah satu tugasnya mengawal para Trah Wali Songo atau Kiai Nusantara, termasuk saat menyampaikan argumentasi di muka umum atau berceramah.

PWI Laskar Sabilillah sendiri mempunyai ketua umum yaitu KH. Abbas Billy Yachsy, sekaligus sebagai pimpinan pondok pesantren Buntet Cirebon, Jawa Barat.

Sebagai salah satu bukti berkembangnya organisasi PWI Laskar Sabilillah di Nusantara, kini organisasi PWI Laskar Sabilillah telah dibentuk kepengurusan baru di wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, yang diketuai oleh Gus Jati, untuk masa jabatan 2024-2029.

Hal itu dibuktikan dengan digelarnya acara pelantikan pengurus daerah organisasi PWI Laskar Sabilillah Kabupaten Karawang, bertempat di Situs Budaya Makam Syekh Quro, Desa Pulokalapa, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada Minggu (12/8/2024) malam.

Ahmad Tosin, selaku ketua panitia pelaksana pelantikan pengurus daerah organisasi PWI Laskar Sabilillah Kabupaten Karawang, mengungkapkan bahwa dipilihnya Situs Budaya Makam Syekh Quro, menjadi tempat gelaran acara karena cikal bakal peradaban Islam di Nusantara yaitu dimulai oleh Syekh Quro.

"PWI hadir untuk menyatukan tekad dan menyatukan visi untuk meluruskan sejarah dan perjuangan Wali Songo, dan peradaban Islam di Nusantara berawal dari Syekh Quro yang Makamnya ada di Desa Pulokalapa ini," ungkapnya.

Lebih lanjut, dirinya mengucapkan terimakasihnya kepada semua pihak yang telah berkontribusi dan memberikan dukungan atas terselenggaranya acara pelantikan tersebut.

"Kami ucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah mendukung terlaksananya acara ini. Mohon maaf sebesar besarnya jika jamuan yang kami suguhkan dirasa kurang memuaskan," ucapnya.

Foto jajaran kepanitiaan saat memberikan sambutan dan laporan kegiatan

Sementara itu, Entis Sutisna selaku ketua organisasi Laskar Agung Syekh Quro Nusantara (LASQN), dimana organisasi tersebut merupakan pendukung utama gelaran acara, dalam sambutannya menegaskan bahwa Makam Syekh Quro, benar adanya di Pulobata, Desa Pulokalapa, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Karawang.

“Kami atas nama LASQN mempersilahkan siapapun yang akan melakukan ziarah ke Makam Syekh Quro. Di sinilah awal perkembangan ajaran Islam yang dibawa oleh Syekh Quro. Kami tidak ridho jika ada pihak yang menyatakan bahwa Makam Syekh Quro selain di sini. Di Pulobata inilah Makam Syekh Quro berada. Kami LASQN siap berjuang dan mempertanggungjawabkan bahwa benar Makam Syekh Quro ada di Pulobata Desa Pulokalapa," tegasnya.

Diketahui, acara pelantikan pengurus daerah organisasi PWI Laskar Sabilillah Kabupaten Karawang, dihadiri oleh KH. Abbas Billy Yachsy, KH. Junaedi Albaghdadi (Romo) dan juga menghadirkan penceramah KH. Imaduddin. Acara dikawal ketat oleh pihak Kepolisian dan TNI, agar acara tersebut berjalan tetap kondusif.

Foto saat LASQN membawa Bendera Merah Putih sepanjang 50 meter dengan lebar 4 meter

Selain itu, sebelum dilaksanakan prosesi pelantikan pengurus daerah PWI dan Laskar Sabilillah Kabupaten Karawang, turut dimeriahkan dengan pengibaran bendera Merah Putih Raksasa dengan ukuran panjang 50 meter dan lebar 4 meter yang dipersembahkan oleh LASQN selaku tuan rumah. (HNW/NN)*

IMG-20240809-WA00441

Dinilai Rugikan Negara, Bidang Bangunan Dinas PUPR Karawang Selenggarakan Dua Jenis Pekerjaan Bersamaan dalam Satu Lokasi

Foto 2 jenis pekerjaan yang terpasang di lokasi yang sama dan terpantau tengah dalam proses pengerjaan secara bersamaan

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Dalam rangka meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Bidang Bangunan tengah merealisasikan beberapa kegiatan pekerjaan. Jum'at (9/8/24).

Seperti pada pelaksanaan pekerjaan pembangunan / rehabilitasi gedung berikut pemagaran DTA Ghoyatul Jihad yang terletak di Dusun Pasirtalaga 1, Desa Pasirtalaga, Kecamatan Telagasari, dimana diketahui bahwa ada 2 jenis pekerjaan yang terletak di 1 titik lokasi dan dikerjakan dalam waktu yang bersamaan, serta dikerjakan oleh 2 CV yang berbeda, juga dengan nomor kontrak yang berbeda.

Hal tersebut pun menuai sorotan dari salah satu Tokoh Masyarakat di Kecamatan Telagasari yang enggan namanya dipublikasikan. Dirinya menilai, dalam pelaksanaan 2 pekerjaan tersebut disinyalir sebagai bentuk kegiatan yang merugikan negara dan dianggap sebagai bentuk penipuan terhadap negara dan publik.

Pasalnya, dalam proses sebelum dilaksanakannya kegiatan tersebut, tentunya itu merupakan sebuah pemborosan, dimulai dari anggaran survey, perencanaan, anggaran pembuatan SPK dan lain-lainnya sudah tentu dianggarkan menjadi 2 kegiatan.

"Begitupun dengan anggaran untuk kegiatan pengawasan berikut anggaran untuk tim komisi, tentunya akan dianggarkan dari 2 jenis pekerjaan yang berbeda. Padahal, pekerjaannya berada dalam 1 lokasi yang sama," ungkapnya.

Ia menduga, pemisahan kegiatan tersebut sengaja dilakukan dengan siasat membedakan subjek lokasi dalam pekerjaan, dimana pada pekerjaan pemagaran tertulis sebagai kegiatan "Pemagaran MDTA Ghoyatul Jihad" yang berlokasi di Jalan Kaum No.15, RT 001/003, Desa Pasirtalaga, Kecamatan Telagasari (P31 000007). Sementara, 1 pekerjaan lainnya berjudul "Pembangunan/Rehabilitasi Gedung DTA Goyatujihad" yang beralamat di Dusun Pasirtalaga 1, Desa Pasirtalaga, Kecamatan Telagasari (P39 000006).

"Padahal, itu lokasinya kan disitu-situ juga, kuat dugaan itu sengaja dilakukan untuk mengelabui negara dan publik yang berdampak terhadap kerugian negara atas dasar pemborosan," cetusnya.

Sementara itu, terkait adanya hal tersebut, Jendela Jurnalis berupaya melakukan konfirmasi kepada Kepala Bidang Bangunan Dinas PUPR Kabupaten Karawang beserta Subkor Direksi Bidang Bangunan Dinas PUPR Karawang melalui pesan singkat aplikasi WhatsAppa. Namun, tidak didapatkan keterangan apapun dari keduanya seolah mereka memilih bungkam saat dikonfirmasi. (Team)*

IMG-20240809-WA0007

Tanpa Papan Informasi, Pembangunan dari Program Dana Desa Tahap II TA 2024 Desa Segarjaya Diduga Asal – Asalan dan Tabrak UU KIP

Foto pekerjaan pembangunan sarana ibadah di Dusun Kaliasin, Desa Segarjaya, Kecamatan Batujaya

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) Nomor 14 Tahun 2008 dan Perpres Nomor 54 Tahun 2010 dan Nomor 70 Tahun 2012, dimana mengatur setiap pekerjaan bangunan fisik yang dibiayai negara wajib memasang papan nama proyek, dimana memuat jenis kegiatan, lokasi proyek, nomor kontrak, waktu pelaksanaan proyek dan nilai kontrak serta jangka waktu atau lama pekerjaan.

Namun, hal tersebut tak diterapkan dalam Pembangunan untuk sarana ibadah di Dusun Kaliasin RT. O2/01, Desa Segarjaya, Kecamatan Batujaya. Jum'at (9/8/24).

Berdasarkan informasi dari narasumber yang namanya enggan dipublikasikan, pembangunan TPQ atau sarana ibadah tersebut dibangun menggunakan Anggaran Dana Desa (DD) Tahap II TA 2024, namun dalam pelaksanaannya diduga penuh kecurangan dan dikerjakan asal asalan.

"Padahal, pembangunan tersebut merupakan sarana ibadah, tapi masih di embat juga oleh pelaksana," ungkapnya.

Narasumber mengeluhkan, pembangunan sarana ibadah yang diduga dikerjakan asal jadi tersebut terlihat dari seperti pemasangan slup memakai behel ukuran 6 mm, sementara untuk ring cincin memakai ukuran hanya 3 mm.

"Bagaiman bangunan tersebut kuat dan kokoh, sementara bahan materialnya asal asalan. Ini kan untuk sarana ibadah, lain halnya kalau pembangunan ini bukan untuk sarana ibadah," keluhnya.

Foto bangunan yang diduga dikerjakan asal-asalan

Lebih lanjut, narasumber menegaskan bahwa setiap pembangunan yang menggunakan sumber dana dari negara, baik yang diselenggarakan pemerintahan pusat maupun oleh pemerintahan desa, tentunya harus bersifat terbuka.

"Informasi pekerjaan pembangunan juga harus terbuka kepada publik, hal ini justru malah bertolak belakang dengan keterbukaan publik terkait pemanfaatan anggaran di Desa Segarjaya," tegasnya.

"Asal Abang tau aja, pembangunan sarana ibadah yang saat ini sedang dibangun berasal dari Anggaran Dana Desa DD Tahap II, itu setahu saya mah. Cuma pelaksananya jarang kesini bang, kaitan papan informasi gak ada, makanya untuk nilai kontrak berapa anggarannya saya tidak tahu persis, yang saya tahu pembangunan ini menggunakan Anggaran Dana Desa, itu aja bang" tambahnya.

Menurutnya, pembangunan melalui dana desa seharusnya bisa dimanfaatkan dan dikerjakan dengan sebaik-baiknya, bukan malah sebaliknya, malah mejadi ajang kesempatan dalam kesempitan. Padahal, semua itu tentunya untuk menunjang kemajuan di desa, baik dari dana desa, ataupun yang lainnya, pembangunan yang menggunakan sumber dana dari negara yang digunakan oleh desa harus bersifat terbuka melalui asas transaparansi publik dengan memasang papan informasi kegiatan secara detail dan terbuka, agar masyarakat maupun element sosial kontrol dapat ikut serta mengawasi berjalannya pekerjaan.

Hingga berita ini diterbitkan, Kepala Desa Segarjaya masih sulit untuk ditemui. (Tinggun)*

IMG-20240807-WA0043

CV. Nuansa Bangun Semesta Kerjakan Proyek Penurapan Normalisasi Saluran Blok Mama Dirja Sumurgede Diduga Asal Jadi

Foto proses pengerjaan (insert: papan informasi kegiatan)

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Pemerintah Kabupaten Karawang melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) tengah merealisasikan program normalisasi saluran berupa penurapan di Blok Mama Dirja, Dusun V, RT 03/05, Desa Sumurgede, Kecamatan Cilamaya Kulon. Rabu (7/8/24).

Pekerjaan tersebut dikerjalan oleh CV. Nuansa Bangun Semesta, dengan nominal anggaran sebesar Rp. 144.379.000,00- (seratus empat puluh empat juta tiga ratus tujuh puluh sembila ribu rupiah) yang bersumber dari APBD Kabupaten Karawang Tahun 2024 untuk Volume bangunan turap dengan Panjang 2 X 55.50 M' dan Tinggi 1.70 M'.

Namun dalam pelaksanaanya, proses pengerjaannya diduga terkesan asal jadi dan tak sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB).

Hal tersebut berdasarkan pada fakta yang terjadi dalam proses pembangunannya, dimana pemasangan material batu dan adukan tanpa didasari adukan, serta kondisi medan dalam kondisi berair dan berlumpur tanpa dipasangkannya kisdam. Hal tersebut jelas akan sangat mempengaruhi kualitas dari bangunan.

Mendengar adanya hal tersebut, salah satu warga berinisial EM turut memberikan komentarnya. Menurutnya, pada kondisi medan berarir, seharusnya ada proses pemasangan kisdam, dengan tujuan agar kondisi pondasi penurapan tidak terganggu oleh air.

"Ya kalo kondisinya berair, seharusnya ada kisdam yang dipasang, agar proses pemasangan batu beserta bagian dasar dilapisi adukan dulu, kalo begitu mah adukan bisa hanyut kebawa air," cetusnya.

Bahkan, warga tersebut mengatakan bahwa jika dirinya bertugas sebagai pengawas, sudah pasti ia akan meminta pelaksana untuk membongkar kembali bangunan tersebut. Dengan tegas, dirinya juga meminta agar pihak Dinas PUPR memberikan teguran kepada pihak pelaksana CV. Nuansa Bangun Semesta, karena harapan masyarakat sebagai penerima manfaat tentunya menginginkan bangunan dengan kualitas yang baik dan kokoh.

"Sebagai penerima manfaat, saya berharap proses pembangunannya dilakukan dengan baik, gak asal-asalan," tambahnya.

Lebih lanjut, Jendela Jurnalis kemudian mengonfirmasikan adanya hal tersebut kepada Nanang selaku Pengawas dari Dinas PUPR yang ditugaskan untuk mengawasi berjalannya pekerjaan tersebut, saat dikonfirmasi dirinya menerangkan bahwa terkait teknis pengerjaan, ia sudah menegaskan kepada pelaksana untuk mengerjakannya dengan baik dan sesuai aturan.

"Aduh kang, saya udah kasih tahu dari kemarin itu pelaksananya padahal, nanti saya telpon pelaksananya, karena dia susah dihubungi dari kemarin juga banyak laporan kerjaannya begitu," timpalnya.

Sementara itu, pelaksana dari CV. Nuansa Bangun Semesta berinisial ADN saat dikonfirmasi mengenai pekerjaan tersebut hanya menimpali datar seolah tidak menanggapi serius. (Nunu)*