Jendela Nasional

Pasca Kongres, PPWI Nasional Berkirim Surat ke Instansi Pemerintah dan Belasan Kedubes

Jendela Jurnalis, Jakarta -
DPN-PPWI telah mengirimkan Surat Pemberitahuan tentang hasil Kongres Nasional ke-3 PPWI, ke belasan Instansi Pemerintah dan Kedubes Negara sahabat. Hal itu dilakukan, menyusul selesainya pelaksanaan Kongres Nasional PPWI pada tanggal 10-12 November 2022 lalu.

Sebagaimana diketahui, bahwa Kongres Nasional ke-3 PPWI telah terlaksana dengan baik, lancar dan sukses. Kongres yang berlangsung 3 hari di Hotel Sunlake Sunter, Jakut tersebut, dihadiri tidak kurang dari 200 delegasi dari 25 Provinsi di tanah air. Selain dari Dalam Negeri, peserta kongres juga datang dari Luar Negeri, yakni dari Kesultanan Oman sebanyak 2 delegasi, Dr. Salim Hamed Ali Al-Jahwari dan Dr. Talib bin Saif Al-Dhabbari, serta puluhan perwakilan PPWI Luar Negeri yang mengikuti Kongres secara live-streaming.

Dalam acara pembukaan Kongres yang dibuka oleh Ketua DPD-RI, La Nyalla Mahmud Mattaliti itu, hadir sejumlah Pejabat Dalam Negeri dan Luar Negeri. Dari pengamatan di lokasi acara, hadir Dubes Maroko yang diwakili Wakil Dubes Maroko, Dr. Mohamed Faouzi Touiger dan Dubes Oman yang diwakili oleh Konsuler Kedubes Kesultanan Oman, Dr. Ayman Saeid. Sementara Pejabat Indonesia, terlihat Menlu RI yang diwakili Direktur Informasi dan Media, Hartyo Harkomoyo; Senator DPD-RI, Fachrul Razi; dan Staf Ahli Kepala BNN Pusat, Brigjenpol (Purn) Dr. Victor Pudjiadi.

Ketum terpilih untuk periode kepengurusan DPN-PPWI 2022-2027, Wilson Lalengke, S,Pd, M.Sc, MA mengatakan, bahwa pihaknya telah selesai menyusun kepengurusan baru yang lengkap dan siap disosilisasikan di Internal Organisasi para Jurnalis Warga tersebut, serta masyarakat umum. Langkah selanjutnya adalah pemberitahuan kepada seluruh instansi terkait, terutama di lingkungan Pemerintah Pusat dan Kedubes Negara sahabat.

"Kepengurusan lengkap DPN-PPWI sudah rampung dan semua Pengurus sudah confirmed. Juga di internal Organisasi PPWI, semuanya sudah mengetahui, termasuk perwakilan PPWI Luar Negeri. Hari ini kita kirimkan hasil Kongres Nasional PPWI lalu ke Instansi Pemerintah dan Kedubes Negara sahabat," ungkap alumni PPRA-48 Lemhannas RI tahun 2012 itu, Selasa, 13 November 2022.

Ketika ditanya terkait tujuan surat-surat DPN-PPWI, Wilson Lalengke mengatakan, terdapat tidak kurang dari 30 alamat surat yang dikirimkan hari ini. Selanjutnya dia merinci alamat tujuan suratnya, sebagai berikut:

  1. Presiden RI.
  2. Ketua MPR-RI.
  3. Ketua DPR-RI.
  4. Ketua DPD-RI.
  5. Panglima TNI.
  6. Kapolri.
  7. Ketua MA-RI.
  8. Jaksa Agung-RI.
  9. Mendagi.
  10. Menlu-RI.
  11. Menkumham-RI.
  12. Menkominfo-RI.
  13. Dubes Lebanon untuk Indonesia di Jakarta.
  14. Dubes Algeria untuk Indonesia di Jakarta.
  15. Dubes Saudi Arabia untuk Indonesia di Jakarta.
  16. Dubes Brazil untuk Indonesia di Jakarta.
  17. Dubes Mesir untuk Indonesia di Jakarta.
  18. Dubes Iraq untuk Indonesia di Jakarta.
  19. Dubes Libya untuk Indonesia di Jakarta.
  20. Dubes Mauritania untuk Indonesia di Jakarta.
  21. Dubes Oman untuk Indonesia di Jakarta.
  22. Dubes Somalia untuk Indonesia di Jakarta.
  23. Dubes Tunisia untuk Indonesia di Jakarta.
  24. Dubes Japan untuk Indonesia di Jakarta.
  25. Perwakilan Pemerintah Taiwan untuk Indonesia di Jakarta.
  26. Dubes Netherlands untuk Indonesia di Jakarta.
  27. Dubes France untuk Indonesia di Jakarta.
  28. Dubes Malaysia untuk Indonesia di Jakarta.
  29. Dubes UEA untuk Indonesia di Jakarta.
  30. Dirjen Imigrasi Kemenkumham-RI.

Wilson Lalengke menambahkan, bahwa saat ini PPWI sudah memiliki Kantor Perwakilan di 19 Negara sahabat.

"Untuk itu, kita perlu memberitahukan kepada para Dubes Negara-negara sahabat itu. Setidaknya mereka tahu, bahwa ada Warga Negaranya di Negaranya sana yang telah bergabung menjadi Anggota PPWI dan menjabat sebagai Representative atau Perwakilan PPWI di Negaranya," jelas lulusan Pasca Sarjana Bid. Global Ethics dari Birmingham University, England itu.

Dalam suratnya, imbuh Wilson Lalengke, juga disampaikan permohonan kepada para pihak untuk memberikan bimbingan, saran, pertimbangan, usulan dan masukan lainnya kepada DPN-PPWI, agar organisasi ini dapat menjalankan fungsi dan program-programnya dengan lebih maksimal dan bermanfa'at, baik bagi Bangsa Indonesia maupun masyarakat dunia.

"Kita perlu dukungan dalam bentuk bimbingan, saran, pertimbangan dan berbagai bentuk masukan, agar kegiatan organisasi dalam menjalankan fungsinya, dapat dilaksanakan dengan maksimal serta bermanfa'at bagi Indonesia dan masyarakat dunia," beber Presiden Persaudaraan Indonesia-Sahara-Maroko (PERSISMA) ini.

Pada kesempatan yang sama, Wilson Lalengke mengungkapkan, bahwa kepengurusan DPN-PPWI periode 2022-2027 lebih dikembangkan dari kepengurusan sebelumnya. Dalam kepengurusan baru PPWI Nasional, ada Dewan Pakar yang diketuai oleh Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng, dengan 4 orang anggota, yakni Prof. Dr. Marthinus Johanes Saptenno, SH, M.Hum; Dr. Geni Rina Sunaryo. M.Sc; Dr. Victor Pudjiadi, SpB, FICS, DFM; dan Dr. Teuku Hasan Basri, S.Pd, M.Pd.

Di jajaran Dewan Penasehat, Dr. Maya Olivia Rumantir, MA, Ph.D menjadi Ketua Dewan Penaset PPWI, dibantu sejumlah Tokoh Nasional lainnya, antara lain Irjenpol (Purn) Dr. Abdul Gofur, SH, MH; Mayjen TNI (Purn) Zaedun, S.Sos, MM; dan Brigjen TNI (Purn) H. Albiner Sitompul, SIP, MM.

Sebagai Dewan Pengawas, PPWI mendaulat Ida Suhardja sebagai Ketua Dewan Pengawas, dibantu para Tokoh dan Pemimpin Agama. Para Rohaniawan tersebut adalah: Ust. Muryanto Herutomo, S.Pd.I, M.Si; Pdt. Biantoro Setijo; Pandita Om Prakash M. Sharma; Ida Mulyaningrum; dan Jiao Sheng Liliany Lontoh.

Sementara di jajaran Dewan Pengurus terdapat wajah-wajah baru, yakni H. Yayan Sofyan dan Natalia Rusli, SH, masing-masing sebagai Bendum dan Wakil Bendum. Di jajaran Ketua, ada Captain H. Moh. Anton; Ujang Kosasih, SH; dan Dr. Abdul Rahman Salem Dabboussi, masing-masing sebagai Wakil Ketua I, Wakil Ketua II dan Wakil Ketua III.

Di jajaran Kesekjenan, H. Fachrul Razi, SIP, MIP, masih menjabat sebagai Sekjen dibantu oleh Julian Caisar, S.Pd sebagai Wasekjen. Sementara Andry Setiawan, SH, Eva Susanti dan Dr. Talib Saif Al-Dhabbari, masing-masing sebagai Wakil Sekretaris I, Wakil Sekretaris II dan Wakil Sekretaris III.

Di jajaran Koordinator Regional, Ketum PPWI, Wilson Lalengke, juga melakukan pengembangan Pengurus, dengan membagi wilayah yang awalnya 7 zona, menjadi 10 zona, sebagai berikut:

Ketua DPD-PPWI Sumut, Surya Putra Parungguan Sianipar, SH, dipercayakan menjadi Koordinator Regional Sumatera Bagian Utara, meliputi Prov. Aceh, Sumut, Sumbar, Riau dan Kepri.

Ketua DPD-PPWI Lampung, Edi Suryadi, SE, sebagai Koordinator Regional Sumatera Bagian Selatan, meliputi Prov. Jambi, Sumsel, Lampung, Bengkulu dan Babel.

Ketua DPD-PPWI Jabar, Agus Chepy Kurniadi, menjabat sebagai Koordinator Regional Jawa Bagian Barat, meliputi Prov. Banten dan Jabar.

Ketua DPD-PPWI Yogyakarta, Supadiyanto, S.Pd.I, MI.Kom, ditunjuk sebagai Koordinator Regional Jawa Bagian Timur, meliputi Prov. Jateng, Jogyakarta dan Jatim.

Ketua DPD-PPWI Kalteng, Noti Andy Runtuwene, sebagai Koordinator Regional Kalimantan Bagian Barat, meliputi Prov. Kalteng dan Kalbar.

Sementara untuk wilayah Kalimantan Bagian Timur, meliputi Prov. Kalsel, Kaltim dan Kaltara, dipercayakan kepada Ketua DPD-PPWI Kalsel, Drs. Muhammad Zahir Firdaus, sebagai Koordinator Regional-nya.

Ketua DPD-PPWI Sultra, La Songo, ditunjuk sebagai Koordinator Regional Sulawesi, yang meliputi seluruh Prov. di Pulau Sulawesi.

Ketua DPC-PPWI Jembrana, Ahmad Muhtarom, dipercayakan sebagai Koordinator Regional Bali, Maluku dan Nusa Tenggara, meliputi semua wilayah Prov. di zona tersebut.

Ketua DPC-PPWI Sorong Raya, Riswandi Panjaitan, ditunjuk sebagai Koordinator Regional Papua, meliputi Prov. Papua dan Papua Barat, serta seluruh Provinsi pemekaran di wilayah Papua.

Terakhir, PPWI Representative of Libya, Dr. Faez Mohmad Monsour Alfarjani, dipercayakan menjadi Koordinator Luar Negeri.

"Tugas para Koordinator Regional, adalah menjadi Wakil DPN di Wilayah Regional masing-masing," jelas Wilson Lalengke, mengakhiri keterangannya. (AP)

Inilah Hasil Lomba Menulis Berhadiah Yen Jepang

Potret anak-anak Jepang yang menyemangati para peserta lomba

Jendral News, Tochigi – Masih ingatkah informasi tentang lomba menulis berhadiah uang Yen Jepang? Untuk mengingatkan kembali para pembaca, kami sertakan tautan beritanya di sini: PPIT Selenggarakan Lomba Mengarang Berhadiah Yen Jepang (https://pewarta-indonesia.com/2022/10/ppit-selenggarakan-lomba-mengarang-berhadiah-yen-jepang/)

Setelah masa lomba berjalan selama kurang-lebih sebulan, terkumpul artikel peserta lomba sebanyak 17 artikel, karya orang Indonesia dalam Bahasa Jepang. Sementara itu, Panitia menerima 7 artikel karya orang Jepang, dalam Bahasa Indonesia.

“Ternyata antusiasme orang Indonesia menulis dalam Bahasa Jepang cukup tinggi dan hasilnya bagus-bagus,” ungkap Sekjen Perkumpulan Persahabatan Indonesia-Tochigi (Jepang), Prof. Katsujiro Ueno, Kamis, 8 Desember 2022.

Bagaimana hasil lombanya? Siapa pemenangnya? Berikut daftar nama pemenang Lomba Menulis Berhadiah Yen Jepang, yang resmi diumumkan hari ini, langsung oleh Sekjen PPIT, Prof. Katsujiro Ueno dari Jepang.

A. Peserta Indonesia berbahasa Jepang

Karya Terbaik (Juara I) diraih oleh Intan Sophia Muslikar, dengan karya tulis berjudul “Keganjilan Nama Hujan dalam Bahasa Jepang”.

Karya Bermutu (3 orang) diraih oleh:

  1. Muhammad Surya, dengan karya tulis berjudul “Perbedaan Kebiasaan Percakapan”.
  2. Wowu Udayianinlum, dengan karya tulis berjudul “Kehebatan Kolaborasi Orang Jepang”.
  3. Sagun Suryawati, yang menulis tentang “Rencana Masa Depan”.

B. Peserta Jepang berbahasa Indonesia

Karya Terbaik (Juara I) diraih oleh Ryoji Murase, dengan karya tulis berjudul “Target Hidup Saya”.

Karya Bermutu (3 orang) diraih oleh:

  1. Yoshihiro Mataki, dengan karya tulis berjudul “Hari Batik Nasional”.
  2. Shima Takahuda, dengan karya tulis berjudul “Hobi Saya”.
  3. Shota Minamiwa, dengan karya tulis berjudul “Bahasa Kansai ‘Akan’ dan Kepentingan Bahasa Kebudayaan Daerah”.

Artikel para pemenang dapat dibaca di blog Prof. Katsujiro Ueno di sini: http://katsujiro-ueno.blogspot.jp/.

“Mudah-mudahan kemampuan berbahasa Indonesia bagi orang Jepang,
dapat lebih ditingkatkan. Sedangkan kemampuan Bahasa Jepang oleh peserta Indonesia dalam romba mengarang kali ini, dapat dinilai sangatlah bagus,” terang Ueno, mengomentari hasil lomba menulis tersebut.

Pemenang lomba dapat menghubungi langsung Penyelenggara, Prof. Katsujiro Ueno, di Tochigi, Jepang.

“Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua (peserta) yang telah berpartisipasi dan kepada para Juri,” ucap Prof. Ueno, yang juga adalah Representative PPWI di Jepang.

Gambar hasil tulisan dari salahsatu pemenang lomba

Dari Jakarta, Ketum PPWI, Wilson Lalengke, menyampaikan ucapan selamat bagi seluruh pemenang, baik dari Indonesia maupun peserta dari Jepang.

“Atas nama PPWI, saya menyampaikan ucapan selamat dan sukses kepada seluruh pemenang lomba menulis berhadiah Yen Jepang, yang diselenggarakan oleh PPIT. Semoga kegiatan semacam ini semakin ditingkatkan di masa mendatang, dalam rangka membangun hubungan kedua bangsa yang lebih erat lagi,” ujar alumni Program Persahabatan Indonesia-Jepang Abad-21 ini. (AP)

Jenguk Korban Bom Bunuh Diri Mapolsek Astana Anyar, Kapolri: Tetap Semangat Lindungi Masyarakat

Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo saat menjenguk korban ledakan bom

Jendela Jurnalis, Bandung -
Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, menjenguk masyarakat dan Personel Polri yang menjadi korban peristiwa bom bunuh diri Mapolsek Astana Anyar, di RS Immanuel, Bandung, Jabar, Rabu, 7 Desember 2022.

"Hari ini terjadi peristiwa bom bunuh diri, yang mengakibatkan tidak hanya korban pelaku bunuh diri yang meninggal. Namun ada beberapa anggota yang terluka dan satu meninggal dunia," kata Sigit dalam kunjungannya.

Hingga saat ini, ada 11 orang menjadi korban dalam peristiwa tersebut. Rinciannya, 10 Anggota Kepolisian dan satu masyarakat yang mengalami luka-luka. Bahkan, satu Personel Polisi meninggal dunia.

Sebagai Pimpinan Institusi Korps Bhayangkara, Sigit menyampaikan duka cita yang mendalam kepada Personel Kepolisian, yang gugur dalam peristiwa tersebut.

"Oleh karena itu, tentunya dalam kesempatan ini, saya selaku Pimpinan Polri, menyampaikan bela sungkawa, turut berduka cita terhadap almarhum, semoga diberikan tempat terbaik di sisi Allah swt dan tentunya seluruh keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan," ujar Sigit.

Dalam kesempatan tersebut, tanpa mengurangi perasaan duka, Sigit menyampaikan kepada seluruh Personel Kepolisian, agar tetap menjalankan tugasnya secara profesional, dalam memberikan rasa aman dan damai kepada seluruh masyarakat Indonesia.

"Saya minta do'a seluruh teman-teman dan masyarakat, agar seluruh anggota tetap semangat melaksanakan tugas pokoknya, melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat," tutur Sigit.

Sebelumnya, Sigit juga meninjau langsung TKP bom bunuh diri, di Mapolsek Astana Anyar, Bandung, Jabar. Dalam tinjauannya, Sigit menegaskan, bahwa telah menginstruksikan kepada seluruh jajaran Personel Kepolisian, untuk mengusut tuntas peristiwa bom bunuh diri tersebut.

"Tentunya ini semua didalami. Sehingga kita minta kepada seluruh rekan-rekan, untuk bisa bantu kami dan tim, agar bisa menuntaskan secara maksimal. Seluruh Tim dan Satgas, sudah diperintahkan untuk bergerak," tegas Sigit, di Mapolsek Astana Anyar. (AP)

Whistle-blower Dipenjara, Alumni Lemhannas: Polri Pasti Makin Dibenci Rakyat

Jendela Jurnalis, Jakarta -
Whistle-blower sangat diperlukan di sebuah komunitas atau bangsa yang tidak jujur, suka bohong, tidak transparan dan doyan mencari kambing hitam. Munculnya whistle-blower di Lembaga-lembaga Penyelenggara Negara di Republik ini, amat diharapkan. Termasuk salah satunya di institusi Polri (Kepolisian Republik Indonesia).

Hal itu disampaikan oleh Wilson Lalengke, S.Pd, M.Sc, MA kepada Jendral News, menanggapi fenomena Anggota Polri yang muncul menyampaikan kebobrokan Oknum Pejabat di lembaga baju coklat itu.

"Keberadaan para whistle-blower seperti Ismail Bolong dan Aipda Aksan, sangat diperlukan bangsa ini. Bahkan kita butuh lebih banyak lagi Ismail Bolong dan Aksan, tidak hanya di tubuh Polri, tapi juga di Lembaga dan Instansi Pengguna Anggaran Negara," ucap almuni PPRA-48 Lemhannas RI tahun 2012 itu, Sabtu, 3 Desember 2022.

Whistle-blower, demikian Wilson Lalengke, difahami sebagai orang yang menyampaikan informasi tentang seseorang atau organisasi yang terlibat dalam Giat Terlarang.

"Dalam bahasa Inggris, whistle-blower is a person who informs about a person or organization engaged in an illicit activity. Jadi, orang yang muncul memberikan informasi terkait sebuah perbuatan terlarang alias kejahatan yang dilakukan seseorang, sekelompok orang, atau organisasi, disebut whistle-blower. Contohnya, Ismail Bolong dan Aksan itu," tambah lulusan Pasca Sarjana Bid. Global Ethics dari Birmingham University, England ini.

Aneh tapi nyata, kata Wilson Lalengke lagi, para whistle-blower itu bukan dihargai dan diapresiasi. Mereka malah dikriminalisasi oleh lembaganya.

"Ini sangat aneh dan kontra produktif terhadap apa yang diucapkan berkali-kali oleh Pimpinan Polri. Semestinya Polri berterima kasih dan memberikan kenaikan pangkat serta berbagai privilege kepada para whistle-blower itu," beber pria yang juga menamatkan Pasca Sarjana Bid. Applied Ethics dari Utretch University, The Netherlands dan Linkoping University, Sweden ini.

Sebagai dampak dari tindakan Polri yang tidak bersahabat terhadap Anggotanya yang menjadi whistle-blower tersebut, menurut Wilson Lalengke, Polri akan makin dijauhi rakyat.

"Yaa sudah pasti, publik pasti akan benci Polri kalau begitu caranya, memperlakukan orang-orang yang telah berjasa memberikan informasi penting bagi perbaikan institusinya," tegas Tokoh Pers Nasional, yang telah melatih ribuan Anggota Polri dan TNI, serta masyarakat umum di Bid. Jurnalistik itu.

Wilson Lalengke selanjutnya menjelaskan, bahwa suara-suara kritis terhadap Polri sudah terlalu banyak. Bahkan volume kritikan ibarat air bah melanda Trunojoyo 3, tempat bermarkas para Petinggi Polri selama ini. Sayangnya, Polri seperti tidak bergeming. Kapolri terkesan hanya bisa bicara, tapi minim aksi nyata.

"Katanya akan potong kepala, nyatanya nol koma nol. Ikan busuk itu mulai dari kepala boss, bukan dari ekor," kata pria yang menjabat sebagai Ketum PPWI itu bermetafora.

Ismail Bolong, imbuhnya lagi, sudah buka suara soal Oknum Kabareskrim terima suap untuk back-up pencurian harta Negara, berupa tambang di Kaltim. Mengapa didiamkan dan tidak diperiksa Oknum Kabareskrimnya?

"Kemungkinan besar Kapolri takut. Mengapa? Karena rentetan kejahatan itu sangat mungkin tidak hanya berhenti di level Kabareskrim. Pasti ini jaringan yang bermain kotor, ini mafia. Kalau diselidiki dan disidik, pasti akan melibas ke berbagai penjuru mata angin," tutur Wilson Lalengke.

Alm. Prof. J. Sahetapy pernah berujar keras, bahwa Polisi saat ini sudah rusak. Hal tersebut diungkapkannya, dalam sebuah diskusi yang dipandu Karni Ilyas, beberapa tahun lalu.

Dalam pernyataannya di acara tersebut, Sahetapy tegas mengatakan, bahwa Polisi tidak melindungi rakyat. Malahan seperti pagar makan tanaman, demikian Sahetapy. Artinya, Polri hakekatnya bertugas melindungi atau menjaga, tapi justru mengorbankan pihak yang dijaganya, yakni rakyat.

Presiden Jokowi baru-baru ini mengumpulkan seluruh jajaran Pimpinan Polri di Istana Negara. Pada pertemuan tatap muka itu, jelas-jelas Kepala Negara menyentil keras 'perilaku kriminal' yang masif dilakukan oleh mayoritas jajaran Anggota Polri. Jokowi merinci dengan sangat detil, semua perilaku buruk yang membudaya di lingkaran Polri. Pungli, sewenang-wenang, mencari-cari kesalahan dan hidup mewah, adalah perilaku yang membudaya di institusi Polri.

DPR-RI juga tidak kurang-kurang dalam mengkritisi gaya hidup dan pola laku Anggota Polri, terutama para Pimpinannya. Selevel Kapolres saja bergaya Raja-raja kecil di daerah-daerah. Hidup bermewah-mewah, walau amat jelas gaji mereka pasti tidak mencukupi untuk tampil dengan gaya hidup seperti itu.

Kebobrokan para Anggota Polri tidak lagi dalam kategori oknum. Demikian masifnya jumlah Polisi yang berperilaku tidak selayaknya sebagai seorang Polisi pelayan, pengayom, pelindung rakyat.

"Kita semua sayang Lembaga Polri, namun jika moralitas dan perilaku buruk sudah membudaya dan mengakar kuat di sebagian besar Anggotanya, terutama di jajaran Pimpinannya, maka sebaiknya Negara segera mengambil tindakan radikal untuk menyelamatkan NKRI ini," tegas alumni Program Persahabatan Indonesia Jepang Abad-21 ini.

Ribuan kasus kedzholiman yang menimpa rakyat di segala sudut Negeri akibat perilaku Oknum Polisi kriminal, telah menjadi pemberitaan sehari-hari di media massa dan Medsos. Perilaku kriminal yang dilakukan Oknum Aparat Polisi yang amat masif itu, seakan telah menjadi hal biasa. Rakyat dipaksa ikhlas menerima kondisi ini.

Setiap suara kritis dari warga masyarakat terhadap perilaku Oknum Polisi korup, mesum, pengedar narkoba, pemeras, Pungli dan lain-lain, langsung diberangus. Pola rekayasa kasus, dijalankan.

"Orang tidak salah dicari-cari kesalahannya, dicarikan Pasal yang bisa menjeratnya," ujar Wilson Lalengke, menyitir kalimat Menkopolhukam, Mahfud MD, beberapa waktu lalu.

Polri, menurutnya tidak sadar diri. Jelas-jelas benteng penjaga moralitas Polri telah runtuh, masih juga berlagak suci tidak bersalah.

"Pakai logika awam saja, Divpropam Polri, penjaga moral dan perilaku Anggota Polri, sudah hancur berderai akibat kasus Kadivpropam Ferdy Sambo, apakah mungkin moralitas orang-orang yang dijaganya masih dapat diharapkan baik? Oknum Kabareskrim, Kapolda, Kapolres, tersangkut kasus dugaan tindak kriminal, apakah mungkin bawahannya tetap dapat diandalkan berperilaku baik?" tanya Wilson Lalengke, sambil berharap Ismail Bolong dan Aipda Aksan, sabar dalam menghadapi konsekwensi tindakan heroik mereka.

"Untuk Ismail Bolong dan Aksan, harap bersabar dan jangan gentar. Tuhan tidak tidur kawan. Indonesia membutuhkan orang-orang seperti Anda," tutupnya. (AP)

Kapolri Dampingi Laksamana Yudo Margono Fit and Proper Test

Foto Kapolri bersama Kasal Laksamana Yudho Maryono

Jendela Jurnalis, Jakarta -
Kasal, Laksamana Yudo Margono, hari ini menjalani fit and proper test sebagai calon Panglima TNI di DPR-RI, Jum'at (2/12/22). Dalam proses fit and proper test ini, Yudo ditemani Kastaf lainnya dan Kapolri, Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo.

Kapolri pun menyampaikan, bahwa kehadiran dirinya menemani Laksamana Yudo menjalani fit and proper test, adalah bentuk sinergitas dan soliditas TNI-Polri. Hal ini sesuai dengan pesan dan amanah Presiden Jokowi.

"Bapak Presiden sudah menyampaikan berulang-ulang, bahwa TNI-Polri harus selalu solid dan sinergi. Tentunya amanah dan pesan dari Pak Presiden tersebut, selalu kita jaga. Hari ini menjadi salah satu Giat bukti dari TNI-Polri solid dan bersama Kastaf yang lain, mengantar Bapak Kasal, Laksamana Yudo Margono, untuk mengikuti tes fit and proper," kata Sigit, di gedung DPR-RI.

Potret keakraban TNI dan Polri

Lebih lanjut Sigit menyampaikan, semua keluarga besar Polri di seluruh tanah air, mendo'akan agar seluruh perjalanan Laksamana Yudo, lancar sampai pelantikan sebagai Panglima TNI. Mantan Kabareskrim Polri ini menegaskan, sinergitas dan soliditas sangat penting, apalagi saat ini memasuki tahun politik, sehingga yang namanya stabilitas Kamtibmas, keamanan masyarakat, Keamanan Negara, Kedaulatan Negara, Kedaulatan Pemerintah, menjadi penting.

"Ini akan membawa dampak stabilitas politik terkendali dan ini menjadi modal bagi Indonesia, untuk menghadapi situasi global yang penuh dengan ketidakpastian. Dengan semangat soliditas dan sinergitas yang ada, kita harapkan Indonesia akan menjadi lebih baik," katanya.

Ia pun yakin, Laksamana Yudo, menjadi sosok yang pantas dan berkompeten menjadi Panglima TNI. Ia pun berharap ke depan, setelah Laksamana Yudo dilantik menjadi Panglima TNI, bisa meningkatkan sinergitas dan soliditas TNI-Polri.

"Setelah dilantik, beliau punya program-program. Tupoksi masing-masing sudah ada. Ada Giat bersama yang kita tingkatkan dan ini menjadi komitmen kita, untuk diperbaiki pada setiap event, dimana TNI-Polri dibutuhkan bersama. Dengan sinergitas TNI-Polri, ini ditunggu masyarakat dan kita tunjukkan, TNI-Polri menjaga dan mengawal masyarakat, Bangsa dan Negara," ucapnya. (AP)

IPI: Kepercayaan Terhadap Kinerja Polri, Meningkat

Jendela Jurnalis, Karawang -
Tingkat kepercayaan publik terhadap kerja-kerja Kepolisian di bawah kepemimpinan Kapolri, Jenderal Pol. Listyo Sigit, berhasil menguat. Hal itu jadi temuan terbaru survei IPI (Indikator Politik Indonesia).

IPI merilis hasil survei terhadap Lembaga-lembaga Negara. Hasil survei menunjukkan, kepercayaan kepada Institusi Polri, kembali menguat dalam dua bulan terakhir.

Ada penguatan terkait tingkat kepercayaan atas kerja Polri, jika dibandingkan temuan sebelumnya.

"Kepercayaan terhadap Polri kembali menguat," demikian hasil survei IPI, Jum'at (2/12/22).

Adapun survei ini dilakukan pada 30 Oktober-5 November 2022, terhadap WNI yang berusia 17 tahun ke atas. Metode yang digunakan adalah multistage random, sampling terhadap sampel sebanyak 1.220 orang. Margin of error survei sekitar ± 2,9 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Berikut tingkat kepercayaan publik terhadap Polri:

Februari 2022: 75,2 persen
April 2022: 77,3 persen
Juni 2022: 62,6 persen
Agustus 2022: 54,4 persen
November 2022: 60,5 persen

Sementara itu, berdasarkan tingkat kepercayaan kepada Lembaga Negara, TNI menjadi paling teratas. Sementara tingkat kepercayaan kepada Polri, naik ke angka 60,5 persen.

Berikut tingkat kepercayaan terhadap Lembaga Negara:

  • TNI 93,4 persen
  • Presiden 88 persen
  • Kejagung 77,4 persen
  • KPK 72,6 persen
  • DPD 68,7 persen
  • DPR 64,5 persen
  • Polri 60,5 persen
  • Parpol 54,7 persen

Para responden, mayoritas memberikan penilaian yang positif dan survei IPI menemukan penegakkan hukum dan pemberantasan korupsi, mengalami peningkatan. Seperti dilihat di Republik Merdeka, Direktur Eksekutif IPI, Burhanuddin Muhtadi mengatakan, ada penguatan terkait tingkat kepercayaan atas kerja Polri, jika dibandingkan temuan sebelumnya.

“Jika pada Agustus 2022 angkanya 54,4 persen, memasuki November menjadi 60,5 persen,” kata Burhanuddin, saat memaparkan hasil survei bertajuk Kinerja Lembaga Gakkum di Mata Publik dan Penanganan Kasus-kasus Besar Secara Virtual," tuturnya.

Penegakkan hukum dan pemberantasan korupsi, tampak mengalami perbaikan dalam dua bulan terakhir. Yang menilai positif, cenderung meningkat dan sebaliknya, yang menilai negatif, cenderung menurun.

Kemungkinan besar, terutama karena ada kecenderungan peningkatan kepercayaan publik terhadap Lembaga Penegakkan Hukum, terutama kejaksaan dan Kepolisian. Terhadap Kepolisian, tingkat kepercayaannya mulai membaik, setelah menurun tajam pasca kasus besar yang menimpa Oknum Anggota Kepolisian.

Indikator menyebut, kepercayaan masyarakat terhadap Lembaga Kepolisian dan Jaksa, meningkat. Kepercayaan terhadap Kepolisian sebelumnya disebut menurun tajam, karena kasus besar Ferdy Sambo. (AP)

Polri Sarang Mafia, AIPDA Aksan Bongkar Kebobrokan Institusinya

Jendela Jurnalis, Jakarta -
Dalam dua hari ini, publik dikejutkan lagi dengan video viral yang berisi pernyataan seorang Anggota Polri berpangkat AIPDA (Ajun Inspektur Polisi Dua) bernama Aksan. Polisi yang bertugas di Sat Binmas Polres Tanah Toraja, Sulsel (Sulawesi Selatan) ini dengan gagah berani menyampaikan, bahwa Polri sekarang banyak sekali mafia a.k.a. Polri menjadi sarang mafia. Untuk itu, sang Polisi Aksan yang mengaku ber-NRP. 81100061 ini meminta kepada Kapolri, untuk membersihkan Lembaga Gakkum (Penegak Hukum) tersebut dari para mafia.

Aksan juga mengatakan, bahwa Polri saat ini tidak karuan alias kacau-balau tidak teratur, tidak benar dan tidak sesuai dengan harapan publik, termasuk tidak becus dalam pengelolaan SDM di internal Polri. Anggota Polri ini dengan mimik prihatin, meminta perhatian Kapolri terkait pernyataannya itu.

Ada dua penyebab utama kondisi 'tidak karuan' tersebut bisa terjadi di institusi baju coklat ini. Pertama, kata Aksan, semua hal atau semua urusan harus bayar. Dari rekrutmen dan penerimaan Anggota Polri, harus bayar. Anggota Polri pindah tugas, harus bayar. Demikian juga untuk promosi ke jenjang Perwira, harus bayar.

Kedua, menurut Aksan lagi sebagaimana dapat disimak dalam videonya, budaya korupsi yang marak di Lembaga Polri. Aksan mengaku, bahwa dirinya dimutasi dari Polres Palopo ke Polres Tanah Toraja, akibat tindakannya membongkar perilaku korupsi Pimpinannya, Kapolres Palopo, atas nama AKBP Alfian Nurnas, SH, SIK.

OKNUM KABARESKRIM BACKING TAMBANG ILLEGAL

Video berisi pengakuan anggota Polri terkait kebobrokan institusinya ini, adalah yang kesekian kalinya. Sebelumnya, beberapa video serupa tapi tak sama, sudah sempat viral. Masih santer di dunia maya saat ini, tentang video berisi pengakuan Polisi Ismail Bolong. Polisi di Kaltim itu berteriak nyaring, terkait tambang illegal yang di-back-up oleh jaringan mafia di Polri. Tidak tanggung-tanggung, yang terlibat dalam konspirasi pencurian harta Negara berupa tambang itu, antara lain Kapolda dan Wakapolda Kaltim (Kalimantan Timur). Bahkan berdasarkan pengakuan Ismail Bolong, Kabareskrim Komjenpol Agus Andrianto, juga terlibat dalam kasus yang menghebohkan itu.

Banyak lagi video berisi jeritan hati para Anggota Polri, yang miris melihat 'rumahnya' tidak karuan. Apalagi jeritan hati rakyat, sudah mencapai ratusan ribu kasus. Warga dimana-mana terpaksa terlilit masalah, karena perilaku oknum gerombolan berseragam coklat yang menjerat mereka hanya karena uang, kekuasaan, perempuan dan prestise konyol yang mereka kejar.

Entah sampai kapan kondisi bobrok itu bisa dibenahi, agar lebih baik dan Polri dapat menjalankan fungsinya kembali dengan benar? Yang pasti, setiap Anggota Polri dari level tertinggi, Kapolri, hingga ke tingkat terendah, para Polisi berpangkat Bharada, mesti bergerak bersama membenahi lembaganya.

USUT OKNUM KAPOLRES LAMTIM

Pun, publik berharap, agar Kapolri melakukan langkah ekstrim dalam membenahi dan membersihkan jajarannya dari para Polisi kriminal yang bercokol di lembaga pengguna uang rakyat itu. Pembersihan Oknum-oknum Pimpinan Polri yang terindikasi tidak benar dalam bekerja, harus dilakukan. Lebih cepat lebih baik, sebelum borok Polri semakin membusuk dan harus disuntik mati.

Salah satu terduga Polisi kriminal, adalah Oknum Kapolres Lamtim (Lampung Timur) bernama Zaky Alkazar Nasution. Oknum Polisi ini secara nyata-nyata, telah melakukan kebohongan publik dan mengkriminalisasi warga, yakni Wartawan media online resolusitvnews.com, Muhammad Indra. Oknum Kapolres bersama jajarannya itu, dengan seenaknya menangkap Muhammad Indra, hanya berdasarkan atas laporan orang berduit, si Raja Mesum Lamtim, bernama Masrio.

Tanpa langkah kongkrit dan tegas, Polri Presisi hanyalah omong kosong Kapolri belaka. (AP)

Referensi:
https://youtu.be/snaJHQ-0PA8

PPWI Berduka, Beristrahatlah dalam Damai Bang Danny Siagian

Jendela Jurnalis, Jakarta -
Dari-Nya kembali kepada-Nya. Ketum PPWI menyampaikan rasa duka dan belasungkawa yang amat mendalam, atas wafatnya salah satu Pengurus Inti DPN-PPWI, yakni Bapak Danny PH Siagian. Beliau berpulang pada hari Sabtu, 26 November 2022, di RS. Karyadi, Semarang, Jateng.

“PPWI Nasional bersama segenap Anggota di seluruh Indonesia dan Luar Negeri, menyampaikan amat berduka-cita dan berbelasungkawa, atas berpulangnya Bang Danny PH Siagian, SE, MM (59), karena sakit di RS. Karyadi, Semarang, Jateng, pada hari Sabtu, 26 November 2022, pukul 00.39 WIB. Dalam duka-cita yang amat mendalam, mari kita do'akan sesuai agama dan kepercayaan masing-masing, kiranya Bang Danny yang kita sayangi dan telah bersama kita selama belasan tahun di PPWI, ditempatkan di tempat yang terbaik di sisi-Nya,” ungkap Wilson Lalengke, melalui WA-nya ke jaringan media dan jejaring komunikasi sosial, Sabtu pagi, 26 November 2022.

Sejalan dengan peristiwa sedih tersebut, Ketum PPWI memberi dukungan moral dan penghiburan, kiranya keluarga duka Bang Danny, diberi kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi cobaan ini.

“Kita semua do'akan juga, agar keluarga yang tinggalkan diberikan kekuatan, ketabahan dan keikhlasan, serta penghiburan dalam menghadapi suasana duka-cita ini,” tambah alumni PPRA-48 Lemhannas RI tahun 2012 itu.

Untuk Bang Danny di alam sana, demikian tulis Wilson Lalengke, beristrahatlah dalam damai dan suka-cita, tugasmu di dunia ini sudah ditunaikan, sudah digenapkan dengan baik dan tuntas.

“Kami yang tinggal akan melanjutkan yang masih tersisa. PPWI secara khusus akan terus mengenang dan mencatatkan namamu dalam sejarah perjalanan belasan tahun organisasi ini. Dalam suka dan duka, dalam tawa dan kesedihan, dalam kemudahan dan kesulitan, semuanya telah dilewati bersama dalam kebersamaan dan kekompakan yang teguh,” tuturnya.

Ilmu, pengetahuan dan keterampilan jurnalistik, kata Wilson Lalengke lagi, yang telah diajarkan dan dilatihkan kepada PPWI selama ini, tentu akan menjadi bagian dari ingatan dan pedoman yang sangat penting untuk semua yang masih harus melanjutkan perjalanan hidup di dunia ini.

“Segala budi baik yang pernah diberikan kepada masing-masing PPWI dan kepada setiap orang selama hidup, kiranya jadi bekal dalam perjalanan ke keabadian Bang Danny. Aamiin…” tutupnya.

Rest In Peace Bang Danny. Selamat jalan Sahabat, Senior, Mentor dan Pelopor Jurnalisme Warga di Tanah Air.

  • Biodata Singkat:
    Nama: Danny PH Siagian, SE, MM.
  • Tempat/Tgl. Lahir: Pematang Siantar, 19-02-1963.
  • Tempat/Tgl. Wafat: Semarang, 26-11-2022.
  • Dikebumikan: Temanggung, Jateng.
  • Karir di PPWI: Anggota PPWI sejak 2010, Ketua II DPN-PPWI periode 2017-2022, Wakil Sekjen DPN-PPWI periode 2022-2027. (HAP)

IPW Desak Kapolri Copot Kapolda Kalsel, Ada Apa Ya?

Sugeng Teguh Santoso (Ketua IPW).

Jendela Jurnalis, Jakarta -
IPW (Indonesia Police Watch) mendesak Kapolri, Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, mencopot Kapolda Kalsel (Kalimantan Selatan), Irjen Pol. Andi Rian Djayadi. Menurut IPW, Oknum Pati (Perwira Tinggi) Polri itu, tidak profesional dalam menjalankan tugas dan diduga kuat menyalah-gunakan wewenang.

"Sebab, saat menyandang pangkat bintang dua selaku Kapolda Kalsel, dirinya menandatangani SP3 (Surat Perintah Penghentian Penyidikan) selaku Dirtipidum (Direktur Tindak Pidana Umum) Bareskrim Polri, yang umumnya dijabat Perwira bintang satu di pundaknya," jelas Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso, sebagaimana dikutip dari siaran pers IPW, Kamis, 24 November 2022.

IPW dalam pernyataannya yang dikirim ke Jendral News, menyertakan bukti penyalahgunaan kewenangan oleh Oknum Kapolda Kalsel itu.

"Hal ini terlihat nyata dalam Surat Bareskrim (Badan Reserse Kriminal) Polri Dittipidum (Direktorat Tindak Pidana Umum) No: B/1070/XI/2022/Dittipidum tertanggal 8 November 2022, yang ditujukan kepada Jaksa Agung. Perihalnya, tentang SP3," terang IPW.

Dari SP3 yang ditujukan kepada Jaksa Agung itu, terlihat tembusan surat tersebut ditujukan kepada Kabareskrim Polri, Jampidum Kejagung, Karobinops Bareskrim Polri, H. Abdul Halim (pelapor) dan Benny Simon Tabalujan (tersangka). SP3-nya ber-No: SPPP/0446/XI/2022/Dittipidum, tertanggal 8 November 2022. Selanjutnya, dikeluarkan Surat Ketetapan Dirtipidum Bareskrim Polri ber-No: S. TAP//0447/XI/2020 tentang Penghentian Penyidikan.

Hal ini, berdasarkan hasil Sidik dan hasil gelar perkara atas perkara LP No: LP/B/5471/X/2018/PMJ/Ditreskrimum tanggal 10 Oktober 2018, dengan pelapor H. Abdul Halim, yang ditarik dari Polda Metro Jaya ke Bareskrim Polri. Dugaan tindak pidananya, adalah pemalsuan surat dan atau menyuruh menempatkan keterangan palsu ke dalam akta otentik dan atau bersama-sama melakukan tindak pidana dan atau ikut serta melakukan tindak pidana, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 263 KUHP dan atau Pasal 266 KUHP Jo Pasal 55 KUHP Jo Pasal 56 KUHP.

Sebagaimana diketahui, Irjen Pol. Andi Rian, telah dimutasi melalui ST Kapolri ber-No. ST/2244/X/KEP/2022 tanggal 14 Oktober 2022, menjadi Kapolda Kalsel. Andi Rian dilantik Kapolri pada empat hari kemudian. Maka secara resmi, pangkat Andi Rian menjadi bintang dua dengan jabatan Kapolda Kalsel. Acara Sertijabnya dilakukan pada 20 Oktober 2022.

Berdasarkan fakta tersebut, IPW menilai, tanda tangan Irjen Pol. Andi Rian, yang notabene sudah menjabat sebagai Kapolda Kalsel, terhadap SP3 Benny Simon Tabalujan (seolah-olah) selaku Dirtipidum Bareskrim Polri pada 8 November 2022, merupakan ketidakprofesionalan Anggota Polri pada tingkat Pati.

Sejatinya, paling tidak sejak 20 Oktober 2022, Irjen Pol. Andi Rian, memiliki fungsi dan jabatan selaku Kapolda Kalsel. Akibatnya, tanda tangan pada SP3 terhadap Benny Simon Tabalujan, dapat dikualifikasikan sebagai penyalahgunaan wewenang.

Hal ini jelas-jelas telah melanggar Perpol (Peraturan Polri) No. 7 tahun 2022 tentang Kode Etik Profesi dan Komisi Kode Etik Polri. Seperti yang telah disebutkan dalam Pasal 5 ayat 1 huruf c yang berbunyi, setiap Pejabat Polri dalam etika kelembagaan wajib menjalankan tugas, wewenang dan tanggung jawab secara profesional, proporsional dan prosedural.

Pada Pasal 5 ayat 2 ditegaskan, setiap Pejabat Polri wajib menjalankan tugas, wewenang dan tanggung jawab secara
profesional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, yaitu melaksanakan tugas sesuai dengan Tupoksinya.

Sementara di ayat 3 disebutkan, menjalankan tugas, wewenang dan tanggung jawab secara proporsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, yaitu melaksanakan tugas sesuai dengan lingkup kewenangannya. Sedang pada ayat 4 dijelaskan, menjalankan tugas, wewenang dan tanggung jawab secara prosedural sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, yaitu melaksanakan tugas sesuai dengan SOP.

Pasal 5 Perpol sebagaimana disebutkan di atas ini, sangat jelas dan tegas. Sehingga apa yang dilakukan berupa tanda tangan pada jabatan Dirtipidum Bareskrim Polri saat Irjen Pol. Andi Rian menjadi Kapolda Kalsel, adalah sangat aneh dan menimbulkan pertanyaan ada apa di institusi Polri?

Peristiwa ini sangat menurunkan kredibilitas Polri, seakan-akan di korps baju coklat tersebut tidak ada Personil yang kredibel dan mumpuni untuk jabatan Dirtipidum Bareskrim Polri. Atau memang "ada apa-apanya".

Oleh sebab itu, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, harus mengevaluasi pengangkatan Irjen Pol. Andi Rian sebagai Kapolda Kalsel, yang sebelumnya telah menjadi polemik di masyarakat, dengan dugaan kasus pemerasan perkara penipuan "Richard Miles" atas korban pelapor Tony Sutrisno, yang telah memberikan dana USD 19.000 dengan harapan perkara bisa P21, akan tetapi yang terjadi sebaliknya di SP3.

Di samping itu, peran Kompolnas yang mengawasi Polri sangat diperlukan melakukan assesment atas "track record" mantan Dirtipidum Bareskrim Polri tersebut dan kemudian melaporkannya kepada Presiden Jokowi, melalui Menkopolhukam, Mahfud MD.

Dengan begitu, maka bersih-bersih di tubuh Polri akan terwujud dan menjaga marwah institusi Polri sesuai Tribrata dan Catur Prasetya, bisa dilaksanakan pasca kasus duren tiga dan narkoba yang melibatkan Pati Polri. Semuanya bertujuan untuk membangun kepercayaan publik terhadap Polri. (HAP)

Unsika Gelar Pencak Silat National Competition, Ketua Panitia: Kita Berharap, Pencak Silat Tetap Lestari di Negeri Ini

Ardawi Sumarno, S.Pd, MPd.

Jendela Jurnalis, Karawang -
Gor Panatayudha, menjadi sejarah sebuah perhelatan tradisi budaya seni beladiri, tepatnya sebuah pertandingan Pencak Silat tingkat nasional, yang digelar oleh Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika), pada hari Kamis-Jum'at (24-25) Nopember 2022.

Kepada awak media, Ketua Panitia, Ardawi Sumarno, S.Pd, MPd mengatakan, event yang baru pertama kali dilaksanakan ini, disambut baik oleh Perguruan Tinggi lainnya, baik dari dalam maupun luar Provinsi.

"Perhelatan setingkat Rektor ini sangat bergengsi di kalangan Kampus, Perguruan, maupun Sekolah itu sendiri. Ini kategorinya: Kategori Tanding, Kategori Tunggal, Kategori Ganda, Kategori Regu dan Pestival Pencak Silat," terang Ardawi.

Ajang pertandingan Pencak Silat tersebut, mengangkat tema "Membakar Semangat Sportifitas untuk Prestasi yang Berkualitas."

"Kita berharap, Pencak Silat tetap lestari di Negeri ini. Jika bukan kita yang menjaga dan melestarikannya, siapa lagi?" pungkasnya. (ARS).