admin

IMG-20240903-WA0034

Emplacemet Bermotif Batik di SDN Manggungjaya l Bikin Geger Publik, Pihak Konsultan Malah Tak Tahu Siapa Pemborongnya

Kondisi emplacement (insert: papan informasi pekerjaan)

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Emplacement Halaman SDN Manggungjaya I yang terletak di Dusun Krajan Barat, RT. 001/003, Desa Manggungjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, kini sedang ramai menjadi perbincangan warga setempat dan wali murid. Hal tersebut disebabkan karena emplacement halaman sekolah tersebut unik, semacam hiasan betonisasi berbatik ataukah terobosan terbaru dari Disdikpora (Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga) Kabupaten Karawang. Selasa, (3/9/24).

Hiasan-hiasan betonisasi atau emplacement halaman tersebut memang terpampang nyata berada di halaman sekolah SDN Manggungjaya I, garis-garis yang acak yang diperkirakan terbuat dari cairan semen yang membentuk pola-pola unik atau bermotif batik.

Proyek emplacement halaman sekolah dasar negeri manggungjaya I yang dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Karawang Tahun Anggaran 2024 dengan nomor SPK : 027.03.PPK./SPK/PENDAS-4937727/Vlll/2024, untuk nilai kontrak pekerjaan sebesar Rp.142.244.000.00,- dengan penyedia jasa CV.ANGKA WIJAYA PERSADA.

Hiasan betonisasi atau emplacement halaman sekolah SDN Manggungjaya I yang bermotifkan batik tersebut menuai kontroversi dari warga setempat atau wali murid. Bahkan ada yang mengomentarinya dengan dikemas sindiran.

"Halaman sekolah SDN Manggungjaya I kemarin sesudah dibangun belum ada garis-garis semacam motif batik seperti ini, apakah seperti ini model betonisasi emplacement bermotif batik di tahun 2024, ataukah ini terobosan terbaru dari dinas terkait," ujar NN (inisal) sambil tertawa terbahak-bahak. Senin (2/9/24).

Lebih lanjut, NN menyindir bahwa tak hanya menyerupai batik saja, ini juga terdapat motif-motif lain yang tak kalah indahnya dengan motif batik dari kain sutra, hingga akhirnya NN mengungkapkan kekecewaannya serta mempertanyakan apakah pekerjaan tersebut memang gagal kontruksi?.

"Sayang, uang negara terkesan dihamburkan untuk pekerjaan yang diduga tidak berkualitas seperti ini," ungkapnya.

NN menduga, proses pekerjaan maupun material yang diduga digunakan tidak sesuai dengan rancangan atau rencana bangunan. Sehingga dalam waktu singkat saja, emplacement halaman SDN Manggungjaya I itu sudah mengalami kerusakan.

"Sebagai masyarakat yang memiliki kewenangan untuk turut mengawasi proses pembangunan yang menggunakan uang rakyat, kami minta agar pihak terkait turun ke lapangan dan cek emplacement halaman SDN I Manggungjaya ini," tegasnya.

Ia juga meminta agar tagihan pekerjaan itu jangan dibayar dahulu oleh Pemerintah Kabupaten Karawang. Dimana pelaksana pekerjaan emplacement dinilai tidak serius dalam mengerjakan kewajibannya sebagaimana yang tertuang di dalam RAB (Rencana Anggaran Biaya), juga harus diberikan sanksi.

"Bila perlu, seret secara pidana bila ada indikasi terjadinya hal itu," imbuhnya.

Hal tersebut senada dengan yang dikeluhkan oleh salah satu Guru SDN Manggungjaya I kepada jendralnews.co.id, dirinya merasa kecewa dengan melihat hasil pekerjaan yang baru saja selesai dua hari, namun sudah terlihat retak-retak.

"Terlihat betonisasi ngepruy kaya tepung, apakah ini kurang air atau kelebihan air atau malah kurang profesional CV tersebut dalam bekerja," ujar seorang Guru yang namanya enggan dipublikasikan.

Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Cecep Mulyawan saat dikonfirmasi tertulis terkait pekerjaan emplacement di SDN Manggungjaya I yang retak-retak tersebut, Ia mengarahkan untuk melakukan konfirmasi ke PPK. Lalu, saat ditanya terkait siapa KPA nya. Plt Kadis menjawab, "Pak Kabid Pendas," ujarnya.

Disisi lain, Yanto selaku Kabid Pendas (Pendidikan Dasar) saat dikonfirmasi hanya menimpali singkat serta akan mengeceknya.

"Siap, mau di cek dulu, "singkatnya. Selasa, (3/9/24).

Adapun berdasarkan keterangan Jay selaku pihak konsultan yang ditunjuk oleh Dina untuk merencanakan dan mengawasi pekerjaan tersebut dirinya membenarkan bahwa timnya yang mengawasi pekerjaan emplacement tersebut.

"Akan tetapi hari ini tim saya yang mengawasi pekerjaan sedang izin, jadi tidak bisa saya hubungi untuk dimintai penjelasannya. Adapun siapa pemborong nya, saya juga belum tahu," tutur Jay.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak pelaksana atau pemborong belum berhasil dikonfirmasi untuk dimintai keterangannya. (Pri)*

IMG-20230529-WA0078-1024x717

Ramai Jadi Sorotan, Asep Agustian Minta APH Tuntaskan Kontroversi CSR PT. JSP

Asep Agustian, S.H., M.H.

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Penataan Jalan Tuparev di Kecamatan Karawang Barat yang dibiayai dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan (TJSLP/CSR) PT Jawa Satu Power (JSP) terus tuai polemik dan kontroversi publik Karawang.

Pasalnya, publik menyoroti adanya  dugaan pengalihan CSR yang awalnya diperuntukan di Kecamatan Cilamaya sesuai lokasi PT JSP berada, tetapi malah dialihkan ke Jalan Tuparev Kecamatan Karawang Barat.

Pengamat kebijakan pemerintahan, Asep Agustian, pada dasarnya mengapresiasi apabila Bupati Karawang melakukan penataan Kota Karawang.

“Saya sih sangat setuju dengan pembangunan dan penataannya, karena Jalan Tuparev dan sekitarnya itu kan clue dari Kota Karawang,” ucap Askun, sapaan akrabnya, mengawali wawancara dengan media, Senin (2/9/2024).

Namun, Askun menyoroti adanya kontroversi yang begitu luas karena disinyalir ada pengalihan CSR yang diperuntukan untuk warga Cilamaya, kemudian dialihkan ke Jalan Tuparev.

“Berarti dalam hal ini siapa sih yang salah. Kalau mau mencari siapa yang salah, maka pihak APH (aparat penegak hukum) baik itu dari kepolisian dan kejaksaan yang notabennya neh Kejari Karawang melepem dan tidak peka dengan adanya kejadian-kejadian seperti ini, seharusnya mereka peka dan cekatan dengan banyaknya pemberitaan yang kontroversi,” ujarnya.

“Kejari Karawang ini apa sih kerjanya kalau memang enggak (dibantu) dari media. Harusnya ditelusuri adanya pemberitaan yang kontroversi soal CSR,” sambungnya.

Askun menyoroti pula perihal perencanaan dan tim teknis yang notabennya dianggap orang-orang pintar mengapa mereka ditunda dahulu penataan Jalan Tuparev dengan menggunakan paving blok.

“Sementara jalan itu ketika musim hujan sering kebanjiran, nah ketika banjir bagaimana dengan pasir abu yang melandasi paving blok, apakah tidak terbawa oleh air banjir? Saya pikir itu jalan akan ditingkatkan dengan betonisasi, tapi malah dibuat seperti itu. Harusnya kan dikeruk dulu bukan timpa langsung pasir abu lalu ditempel dengan paving blok,” ujarnya.

“Dari sisi perencanaan dan teknisnya yang konon katanya orang profesional dan proporsional, mana? Jangan bersifat hari ini ada anggaran, hari ini juga harus dihabiskan, ujungnya pemborosan yang harusnya (manfaat) lama tapi malah sebentar. Gimana sih tim perencanaan dan teknis kok enggak punya pemikiran matang,” timpalnya.

Askun mengingatkan agar tidak menganaktirikan warga Cilamaya kalau memang awalnya CSR itu diperuntukan untuk mereka.

“Kalau memang itu (pengalihan CSR) benar berarti ada penyalahgunaan dan itu silakan dikaji oleh tim APH, benar enggak ini awalnya buat Cilamaya, kalau ini tidak ditindak, warga Cilamaya bisa demo” tandasnya. (red)*

IMG-20240901-WA0072

Ungguli Rivalnya, M. Sani AD Terpilih Jadi Ketua Pemuda Gampong Cot Darat Periode 2024 – 2029

Foto bersama antara 2 kandidat beserta panitia dan aparatur setempat

Jendela Jurnalis Aceh Barat, ACEH - Pemilihan Ketua Pemuda Gampong Cot Darat periode 2024-2029 yang dilaksanakan di Balai Desa Gampong Cot Darat berjalan dengan lancar. Minggu (1/9/24).

Heri Satria, S.Pd selaku Ketua Pelaksana pemilihan melaporkan bahwa Pemilihan Ketua Pemuda Gampong Cot Darat dilakukan secara langsung dengan diikuti oleh 2 orang kandidat.

Adapun untuk 2 kandidat tersebut adalah Robi Diansah dengan nomor urut 1, dan M. Sani AD dengan nomor urut 2.

Dalam pelaksanaannya, kegiatan pemilihan tersebut dimulai sejak pukul 8.30 WIB hingga pukul 14.00 WIB.

Dalam proses perhitungan suara, M.Sani AD (nomor urut 2) unggul atas rivalnya Robi Diansyah (nomor urut 1), dimana M. Sani AD memperoleh suara sah sebanyak 218 suara, sedangkan Robi Diansyah memperoleh suara sah sebanyak 177 suara. Sementara itu, untuk suara tidak sah atau rusak sebanyak 12 suara dari 810 pemilih yang terdaftar di dalam Daftar Pemilih Tetap (PDF).

Pada kesempatannya, Zulkarnain, S.Pd., selaku Keuchik (Kepala Desa) Gampong Cot Darat mengaku sangat berterima kasih kepada seluruh warga masyarakat dan panitia yang telah menyukseskan pemilihan Ketua Pemuda periode 2024-2029.

Lebih lanjut, Zulkarnain juga berharap kepada ketua pemuda terpilih, agar dapat mengemban amanah ini dengan baik dan berharap agar dibawah kepemimpinan ketua pemuda yang baru.

"Saya berharap, semua pemuda dapat bersatu padu dan menjadi penggerak utama dalam segala kegiatan sosial kemasyarakatan, demi mewujudkan pembangunan Gampong yang lebih baik," ucapnya.

Sementara itu, M. Sani AD selaku ketua pemuda terpilih pun mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada seluruh warga yang telah memberikan kepercayaan kepadanya.

"Terima kasih kepada yang telah memilih saya, dan mari kita bersatu dalam mewujudkan kepemudaan yang kompak di Gampong yang kita cintai ini," ungkapnya. (M.Jamil)*

IMG-20240901-WA0056

Pj Bupati Aceh Barat Gelar Pembukaan Cabor Softball pada PON XXI Aceh – Sumut

Seremonial pembukaan cabang olahraga Softball

Jendela Jurnalis Meulaboh, ACEH BARAT - Penjabat (Pj) Bupati Aceh Barat, Drs. Mahdi Efendi, secara resmi memulai pertandingan cabang olahraga (cabor) softball pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024. Pembukaan ini ditandai dengan seremonial pemukulan bola di Lapangan Teuku Umar, Aceh Barat, Minggu (01/09/2024)

Acara tersebut dihadiri oleh pejabat daerah, perwakilan KONI Aceh Barat, pengurus cabang olahraga, serta masyarakat setempat yang antusias mengikuti kegiatan tersebut.

Mahdi mengatakan pembukaan pertandingan softball ini menjadi momentum penting bagi perkembangan olahraga di Aceh Barat. Ia juga menekankan bahwa momen ini merupakan kesempatan bagi daerah untuk berkontribusi dalam kemajuan olahraga di tingkat nasional.

"Pembukaan pertandingan perdana cabang olahraga softball pada PON XXI Aceh-Sumut 2024 yang di gelar di Aceh Barat ini tentunya menjadi momentum yang sangat bersejarah dan membanggakan bagi kita semua. Ini juga menjadi bagian dari upaya kita untuk turut menyukseskan pelaksanaan PON XXI," ujar Mahdi.

Kata Mahdi, Pada PON XXI tahun ini, Kabupaten Aceh Barat akan memperlombakan dua cabang olahraga, yakni handball dan softball, yang akan berlangsung selama 7 hari sejak tanggal 1 hingga 7 September mendatang. Kedua cabang olahraga tersebut diharapkan dapat meningkatkan semangat berolahraga di kalangan masyarakat, sekaligus mendorong prestasi para atlet untuk berprestasi di level nasional, imbuhnya

Mahdi juga menekankan pentingnya perkembangan olahraga sebagai sarana untuk membangun karakter dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Ia berharap melalui pertandingan softball ini, minat dan partisipasi masyarakat terhadap olahraga semakin meningkat, serta dapat menjadi wadah bagi para atlet dari berbagai daerah untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka.

"Pertandingan softball ini akan menjadi ajang kompetisi yang diharapkan dapat melahirkan atlet-atlet berprestasi, sekaligus memperkuat semangat kebersamaan dan sportivitas di kalangan masyarakat Aceh Barat," tandasnya.(M.Jamil)*

IMG-20240901-WA0024

Padi di Area Pesawahan Blang Seumasang Mulai Menetas, Petani Harapkan Hasil Panen Melimpah

Area Pesawahan di Blang Seumasang Gampong Ladang

Jendela Jurnalis Aceh Barat, ACEH - Wilayah pesawahan di Blang Seumasang, Gampong Ladang, Kecamatan Samatiga, Kabupaten Aceh Barat kini mulai terlihat menetaskan biji / buah. Sehingga, para petani juga mulai disibukkan dengan memberikan perawatan extra serta menjaganya dari gangguan hewan yang dianggap hama seperti burung pipit. Minggu (1/9/24).

Hal tesebut diungkapkan oleh Muhammad, yang dimana dirinya merupakan salah satu petani yang memiliki lahan pertanian di Gampong Ladang.

Muhammad mengatakan, musim tanam padi di Area Blang Seumasang kali ini dilakukan secara serentak, artinya waktu panen pun tentu dirinya berharap akan berjalan secara serentak.

Lebih lanjut, Muhammad menuturkan bahwa sebelumnya area pesawahan disana dilanda musim kemarau panjang, hal tersebut berdampak pada pemberian pupuk, sehingga tanaman padi menjadi kurang subur tak ada air (gambut).

Bukan hanya dikatakan Muhammad, beberapa petani lainnya pun mengeluhkan bahwa kondisi tersebut membuat petani merasa kesulitan. Namun, mereka tetap optimis berharap agar hasil panennya memuaskan dan melimpah.

"Kondisi padi tampak kekurangan air saat umur padi masih rendah. Namun, para petani tetap yakin untuk mendapat hasil panen yang bagus melimpah," ucap petani lainnya. (Muhibbul Jamil)*

IMG-20240623-WA0006-1024x682

Jalan Tuparev Dikucuri CSR PT. JSP, Sementara Warga Cilamaya Mengaku Hanya Dapatkan Penderitaan dan Kecemasan

PLTGU PT. JSP (insert: Pri)

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Jawa-1 berkapasitas 1.760 Mega Watt (MW), yang dikelola PT. JSP berdiri dan berdomisili di Desa Cilamaya, Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang. Namun, saat mendengar adanya pengelolaan CSR (Coorporate Social Responsibility) PT. JSP yang dikucurkan di Jalan Tuparev akhirnya menuai polemik dan kekecewaan dari masyarakat Cilamaya yang berada dilingkungan berdirinya PLTGU tersebut.

Masyarakat menilai, PT. JSP telah menyakiti hati pemuda dan warga masyarakat Desa Cilamaya dan Desa Mekarmaya, dan terkesan seolah menganaktirikan dengan hanya memberikan bayangan penderitaan dan kecemasan atas dampak buruk dari berdirinya proyek PLTGU tersebut.

Hal tersebut dilontarkan oleh Pri, dimana dirinya merupakan salah satu warga Dusun Keserut, Desa Mekarmaya, yang rumahnya sangat dekat dengan berdirinya PLTGU PT. JSP tersebut.

"Jangan menganaktirikan kami, selama ini apa yang kami dapatkan? Hanya penderitaan dan bayangan kecemasan dari dampak buruk yang mungkin bisa saja terjadi kapanpun," keluhnya. Sabtu (31/8/24).

Pri menyebut, pendistribusian CSR tersebut tidak tepat sasaran, karena selama ini masyarakat sekitar disekitar hampir setiap hari terkena imbas oleh suara bising dari corong uap PLTGU tersebut.

"Kenapa harus ada CSR didalam sebuah perusahaan? Karena kita ketahui bersama bahwa itu adalah sebuah respon dari sebuah perusahaan kepada warga terdampak, supaya tidak terjadi gejolak sosial," ungkapnya.

Lebih lanjut, Pri menegaskan bahwa seharusnya penerima CSR dengan persentase terbesar adalah warga terdampak dari sebuah usaha yang dijalankan. Artinya, jika PT. JSP atau PLTGU mendapat untung (misalnya) melalui penyertaan modal, tentu yang paling layak mendapatkan adalah warga sekitar mega proyek tersebut.

“Bukan malah CSR itu dinikmati warga yang jauh dari area PLTGU, wong namanya aja PLTGU Cilamaya, kenapa CSR nya di jalan Tuparev?," tegasnya.

Pria yang akrab disapa dengan panggilan Bang Pri tersebut juga menjabarkan, bahwa semua program CSR yang diusulkan PT. JSP ke Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Karawang hanya sebatas sinkronisasi, agar tidak terjadi tumpang tindih dengan kegiatan Pemerintah Desa (Pemdes), Kabupaten (Pemkab) baik tingkat provinsi (Pemprov) maupun program pusat.

“Bukan kemudian Bappeda yang menentukan sesuai kemauan Pemkab. Ini yang harus dipahami,” tandasnya.

Apalagi, jika semisal (contoh) sekarang ini ada program CSR yang ditangani oleh salah satu dinas, menurutya itu tidak tepat. Walau bagaimanapun, sebaiknya program tersebut tetap perusahaan yang melakukan proses penyalurannya, baik melalui lelang, bidding (penawaran), atau lainnya.

"Biar dinas terkait melaksanakan pekerjaan yang berbasis pada APBD saja. wong silpanya saja banyak, kok malah nambah pekerjaan lain,” sindirnya. (Nunu)*

IMG-20240831-WA0124

CSR PT. JSP Dikucurkan di Jalan Tuparev, Ketua LSM Lodaya Sebut Pengelola Tidak Profesional

Nace Permana, Ketua LSM Lodaya

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan (TJSLP/CSR) PT Jawa Satu Power (PT JSP) di Jalan Tuparev, Kecamatan Karawang Barat tuai polemik dan kritik publik Karawang.

Pasalnya, publik menilai lokasi PT JSP ada di Kecamatan Cilamaya Wetan yang semestinya pelaksanaan CSR perusahaan tersebut ada di Cilamaya namun faktanya pelaksanaan CSR PT JSP dialihkan untuk penataan Jalan Tuparev Kecamatan Karawang Barat.

Kritikan tersebut dipertegas oleh Ketua LSM Lodaya, Nace Permana. Bahkan menurutnya, CSR PT JSP di Jalan Tuparev sarat dengan kepentingan tertentu.

“Ya pasti (ada kepentingan), sekarang yang menjadi motif CSR itu dipindahkan ke Jalan Tuparev apa? Itu kan pasti ada motif, kalau sudah bicara motif pasti bicara kepentingan,” kata Nace kepada media, Sabtu (31/8/2024) siang.

Nace mengaskan, apabila kepentingannya adalah untuk masyarakat mestinya lokasi CSR PT JSP itu ada di Cilamaya karena masyarakat terdampaknya ada di Cilamaya.

“Jalan rusak masih banyak di Cilamaya, masyarakat miskin juga masih banyak di sana, nah kenapa tidak mereka yang didahulukan. Bukan di Jalan Tuparev karena itu bukan jalan rusak dan tidak urgen yang harus dirubah, toh selama ini jalan Tuparev juga masih bagus dan layak dilalui,” ujarnya.

Nace meminta pihak Forum CSR harus bertanggung jawab atas polemiknya CSR PT JSP.

“Forum CSR harus transparansi dan harus bisa berikan klarifikasi kepada warga Cilamaya, jangan sampai nanti ada pergerakan dari masyarakat Cilamaya karena mereka merasa dianak-tirikan,” tegasnya.

Nace menambahkan, adanya polemik CSR  PT JSP di Jalan Tuparev merupakan bentuk pengelolaan CSR yang tidak professional.

“Ini merupakan kesalahan besar dalam sisi tata Kelola keuangan, harusnya Forum CSR berpikir bijak, masyarakat terdampak yang harus diutamakan,” tuturnya.

Nace juga menilai, polemik CSR PT JSP di Jalan Tuparev bukan kesalahan di pihak perusahaan, tetapi di pihak Forum CSR. Ketika perusahaan telah keluarkan CSR artinya sudah ada bentuk kepedulian terhadap masyarakat sekitar.

“Tinggal (ditelurusi) bergesernya uang ini dari perusahaan ke Forum CSR dikemanakan, kecauali kalau memang pengelolaannya langsung ditangan perusahaan, kalaupun pengelolaannya ada diperusahaan tentunya ada titik kepantasan mengapa lokasi CSR-nya ada di Jalan Tuparev,” tutupnya. (red)*

IMG-20240831-WA0063

Puluhan PKBM di Karawang Antusias Ikuti Jambore Kesetaraan 2024 di Desa Wisata Karangjaya Tirtamulya

Ketua FK-PKBM beserta jajaran kepanitiaan Jambore Kesetaraan Kabupaten Karawang Tahun 2024

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Dalam setiap bulan kelahiran Gerakan Pramuka, yaitu pada setiap Bulan Agustus, seluruh anggota pramuka biasanya akan melaksanakan kegiatan perkemahan seperti Jambore. Begitupun untuk memperingati Hari Pramuka ke-63 di Tahun 2024 ini.

Seperti yang dilakukan oleh Satuan Gerakan Pramuka dari FK-PKBM (Forum Komunikasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) Kabupaten Karawang yang turut serta menggelar kegiatan Jambore Kesetaraan Tingkat Kabupaten Tahun 2024 yang diselenggarakan di kawasan Desa Wisata Karangjaya (DEWIKA), Kecamatan Tirtamulya. Sabtu (31/8/24).

Dalam pelaksanaannya, kegiatan tersebut diikuti oleh puluhan PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) meliputi 4 komisariat yang tersebar di wilayah Kabupaten Karawang.

Salah satu kegiatan di Jambore hari pertama

Berdasarkan keterangan pihak panitia, kegiatan tersebut akan digelar selama 3 hari kedepan, yaitu dari Tanggal 31 Agustus hingga Tanggal 2 September 2024 dengan di isi oleh beberapa kegiatan seperti kegiatan Jambore pada umumnya. Selain itu, juga disisipkan kegiatan lainnya seperti carnaval kreasi seni dan budaya.

Dari pantauan Jendela Jurnalis, kegiatan tersebut berjalan dengan penuh antusiasme dan diwarnai dengan keseruan seluruh peserta saat mengikuti rangkaian kegiatan yang dikemas dengan suasana kebersamaan.

Selain itu, penanaman nilai-nilai kedisiplinan juga tak terlepas dan turut diterapkan dalam setiap tema kegiatan yang dilakukan. Hal tersebut tentunya sebagai implementasi dari jiwa kepramukaan yang aktif, kreatif, disiplin dan mandiri. (Nunu)*

IMG-20240830-WA0085

Tuai Sorotan, Pembelian Alat Berat dan Amphibious Oleh Dinas PUPR Dinilai Berlebihan Dibanding Permasalahan Serius Lainnya di Karawang

Bupati Karawang saat meninjau pelaksanaan uji coba excavator amphibius di Pesisir Pantai Ciparagejaya, Kecamatan Tempuran. Kamis (29/8/24).

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Kepala Dinas PUPR bersama Bupati Karawang melakukan peninjauan uji coba penurunan atau pengoperasian alat berat berupa excavator jenis amphibious di wilayah Pesisir Pantai yang terletak di Desa Ciparagejaya, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Karawang. Kamis (29/8/24).

Dalam kesempatannya, Bupati menjelaskan hahwa pengadaan alat tersebut merupakan upaya pemerintah, agar kebutuhan dalam setiap pengerjaan pengerukan saluran maupun yang lainnya dapat terpenuhi dengan baik, khususnya dengan memiliki alat yang memadai untuk di medan sulit seperti di wilayah muara laut.

Ditempat yang sama, H. Rusman selaku Kepala Dinas PUPR saat dimintai keterangannya oleh Jendela Jurnalis menjelaskan bahwa alat tersebut merupakan pembelian baru. Bahkan, alat tersebut didatangkan langsung oleh pihak penjual lengkap dengan teknisinya untuk dilakukan uji coba di area perairan Ciparagejaya.

"Itu beli baru, barangnya langsung dibawa ke sini dalam rangka uji coba perdana," ucapnya saat diwawancarai Jendela Jurnalis di lokasi uji coba. (29/8/24).

Lebih lanjut, saat ditanyakan alat apa saja yang dibeli dalam pengadaan tersebut, H. Rusman mengatakan bahwa telah dilakukan pembelian 1 unit excavator amphibious dan 2 ponton.

Ketika disinggung mengenai berapa nilai dari pembelian alat berat tersebut, Ia menerangkan bahwa pihaknya telah melakukan proses pembelian dengan nominal yang tak sedikit, yaitu berada dikisaran belasan miliar rupiah.

Namun, belakangan hal tersebut akhirnya menimbulkan polemik, dimana pembelian alat berat tersebut dinilai tidak terlalu urgent dan terkesan berlebihan dibandingkan dengan permasalahan lainnya yang ada di Kabupaten Karawang.

Hal tersebut sebagaimana yang diungkapkan oleh salah satu pengunjung yang turut menyaksikan berjalannya proses uji coba alat berat tersebut. Dirinya mengungkapkan bahwa permasalahan infrastruktur untuk kepentingan masyarakat umum masih sangat banyak. Salah satunya seperti permasalahan banjir di Karangligar, Abrasi di Cemarajaya, serta permasalahan lainnya.

"Kalo saya rasa, pembelian amphibious untuk di Ciparagejaya ini terlalu berlebihan. Padahal masih banyak permasalahan lainnya yang dirasa lebih penting dan urgent semisal permasalahan banjir di Karangligar, Abrasi di Cemarajaya, Akses jalan ke Tanjung Baru yang hancur, dan masih banyak infrastruktur lainnya yang masih memerlukan perhatian," ungka salah seorang pengunjung disekitar pesisir pantai yang enggan namanya dipublikasikn tersebut kepada Jendela Jurnalis.

Selain itu, Ia menilai, penggunaan anggaran tersebut kurang bijak, sehingga Ia pun malah merasa aneh dan melontarkan pertanyaan yang ada dibenaknya berkaitan dengan proses pencalonan Bupati selaku petahana dalam Pilkada yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.

"Padahal, kalau uang belasan miliar itu dipergunakan secara lebih bijak, bisa saja dibagi dan dialokasikan untuk menangani permasalahan serius lainnya, agar semua tertangani. Atau apa emang karena ini moment menjelang pilkada? Kalau begitu mah ini jadinya malah terkesan dijadikan ajang untuk meraih simpati masyarakat disini," pungkasnya.

Sementara itu, Kabun, S.Pd.I., selaku Kepala Desa Ciparagejaya saat dimintai tanggapannya mengenai realisasi pengadaan alat berat tersebut, dirinya mengaku sangat berterimakasih kepada Dinas PUPR dan Khususnya kepada Bupati Karawang. Namun, saat disinggung mengenai kontrak politik, Kabun menyebut dan mengelak bahwa dirinya tidak memiliki kontrak politik apapun dengan Bupati. (Nunu)*

IMG-20240829-WA0145

Dapatkan Bantuan Amphibious, Kades Ciparagejaya Ucapkan Terimakasih Kepada Bupati Karawang dan Dinas PUPR

Penurunan alat berat (insert : Kades Ciparagejaya)

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Dinas PUPR Kabupaten Karawang saat ini tengah melakukan upgrading untuk peralatan yang dimiliki, salah satunya ialah untuk penyediaan alat berat berupa Excavator Amphibious yang diperlukan untuk pengerukan di wilayah muara pantai dan pesisir.

Atas hal tersebut, Kepala Dinas PUPR bersama Bupati Karawang melakukan peninjauan uji coba penurunan atau pengoperasian untuk pertama kalinya alat yang baru dibeli tersebut dipergunakan. Kamis (29/8/24).

Dalam kunjungannya, Bupati Karawang menyempatkan untuk berbincang bersama staff bidang di Dinas PUPR Karawang seperti Bidang SDA dan Bagian Workshoop.

Bupati menjelaskan, pengadaan alat tersebut merupakan upaya pemerintah, agar kebutuhan dalam setiap pengerjaan pengerukan saluran maupun yang lainnya dapat terpenuhi dengan baik, khususnya dengan memiliki alat yang memadai untuk di medan sulit seperti di wilayah muara laut.

Sementara itu, H. Rusman selaku Kepala Dinas PUPR saat dimintai keterangannya menjelaskan bahwa alat tersebut merupakan pembelian baru. Bahkan, alat tersebut didatangkan langsung oleh pihak penjual lengkap dengan teknisinya.

"Itu beli baru, barangnya langsung dibawa ke sini dalam rangka uji coba perdana," ucapnya.

Lebih lanjut, dirinya menjelaskan bahwa alat baru yang akan di uji coba tersebut diharapkan nantinya akan bermanfaat untuk keberlangsungan dan kelancaran aktifitas nelayan.

Langkah tersebut pun mendapatkan apresiasi dari Kabun, S.Pd.I., selaku Kepala Desa Ciparagejaya. Ketika diwawancarai Jendela Jurnalis, Ia mengaku sangat bersyukur atas apa yang sudah dilakukan oleh pemerintah daerah, khususnya oleh Bupati dan Dinas PUPR yang telah menghibahkan alat berat tersebut untuk ditempatkan di Ciparagejaya.

"Saya ucapkan terimakasih banyak, atas upaya pemerintah yang sudah memperhatikan dan merealisasikan apa yang selama ini menjadi harapan nelayan, terlebih atas permasalahan yang selama ini terjadi," ucapnya.

"Insya Allah, kami sebagai penerima manfaat dan penerima amanah, akan menjaga dengan sebaik-baiknya," tambahnya.

Kabun menerangkan, beberapa tahun ini aktifitas nelayan kerap kalo terganggu atas sering terjadinya pendangkalan di wilayah muara sungai Cibulan - Bulan, sehingga pengerukan sedimen harus lebih sering dilakukan. Dengan adanya alat yang akan selalu standby diwilayah tersebut, Ia berharap hal tersebut akan menjadi solusi terbaik untuk permasalahan pendangkalan. (Nunu)*