Jendela Peristiwa

Dokter di Kecamatan Kutawaluya Kabupaten Karawang Ditemukan Tewas

Ilustrasi

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Dokter yang tinggal sebatang kara tersebut ditemukan dalam kondisi tak bernyawa, pada sabtu (20/1) sekira pukul 17.00 WIB oleh warga setempat.

Sang dokter ditemukan sudah dalam kondisi membusuk di halaman depan rumah, Dusun Karanganyar RT 013 RW 004, Desa Kutakarya, Kecamatan Kutawaluya, Kabupaten Karawang.

Dokter tersebut berinisial GH dan sudah berusia lanjut, tepatnya berusia 74 tahun.

Sang dokter diduga sudah meninggal dunia sejak beberapa hari lalu. Korban meninggal dunia diduga karena sakit.

Dokter GH ditemukan dengan kondisi sudah tergeletak di halaman depan rumah, dalam keadaan terbujur kaku dan mengeluarkan bau busuk.

Hal ini diungkap Kapolsek Rengasdengklok Kompol Yuswandi, melalui Kasi Humas Polsek Rengasdengklok Aiptu Supriyanto.

"Korban sudah tergeletak di halaman depan rumah, dalam keadaan terbujur kaku dan mengeluarkan bau yang tidak sedap," kata Supriyanto Humas Polsek Rengasdengklok.

Usai ditemukan, jasad GH langsung dibawa petugas ke RSUD Kabupaten Karawang.

"Korban tadi malam langsung di bawa ke RSUD oleh Tim Inafis Polres Karawang," pungkasnya. (***)

Dihantam Angin Puting Beliung, Puluhan Warung di Wisata Pantai Sedari Rusak

Kondisi warung di Pantai Sedari

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR -
Angin puting beliung memporak-porandakan 12 warung di Pantai Wisata Sedari Kecamatan Cibuaya Kaupaten Karawang Jawa Barat. Pada Minggu (07/01/24).

Menurut Mistam (55) warga Desa Sedari. Angin datang dari arah timur laut, berbentuk gumpalan warna putih berputar - putar melaju dengan cepat hingga menerjang dan memporakporandakan warung - warung dipinggir pantai.

"Angin puting beliung datangnya dari arah timur laut. Yang kelihatan sih warnanya putih. Saya ngeliat gumpalan warna putih berputar - putar melaju dengan cepat ke arah barat. Yaaaa warung - warung itu yang kena terjangan angin," ujar Mistam sambil menunjuk ke arah puing- puing warung ambruk.

Muspika Kecamatan Cibuaya bergerak cepat meninjau lokasi bencana korban angin puting beliung yang memporakporandakan warung - warung di Wisata Pantai Sedari.

Terpantau oleh media, TNI, Polri dan Camat Kecamatan Cibuaya serta BPBD dan Kepala Desa Sedari membantu mengumpulkan puing - puing warung yang ambruk.

Dikatakan Kapolsek Cibuaya IPTU Dindin Mardiana.SH. Pada peristiwa bencana angin puting beliung itu tidak ada korban jiwa. Jumlah warung yang menjadi korban bencana angin puting beliung yang terjadi pada hari Minggu tanggal 07 Januari 2024 sekitar jam 17 :05.00 WIB ada 12 warung.

"12 warung milik warga setempat yang roboh diterjang anging puting beliung kemarin. Kejadinnya pada hari Minggu tanggal 07 Januari 2024 sekitar pukul 17: 05.00 WIB. Dalam peristiwa ini tidak ada korban jiwa," ujar Kapolsek Cibuaya saat dijumpai awak media dilokasi bencana.

Menurut Kepala Desa Sedari Bisri Mustopa, Ia mengatakan bahwa warung-warung yang terkena musibah bencana angin puting beliung tersebut semuanya milik warga Desa Sedari. Sementara itu, kerugian dari 12 warung yang ambruk ditaksir sekitar 200 jutaan.

"Ada 12 warung yang kena musibah angin puting beliung kemarin, semuanya warga Desa Sedari. Kerugian yang dialami warga kami dari 12 warung yang ambruk sekirat 200 jutaan," ujar Kepala Desa Sedari. (*)

Mediasi Perihal Kejadian Hilangnya Sepeda Motor Siswa SMKN 1 Karawang Berlangsung Alot

Foto terduga pelaku pencurian dari rekaman cctv

Jendela jurnalis Karawang, JABAR -
Rancunya mediasi perihal hilangnya sepeda motor matic jenis Honda Beat yang terjadi dilingkungan sekolah SMK Negeri 1 Karawang yang di lakukan oleh oknum maling yang menyamar sebagai pegawai proyek sangat disesali pihak keluarga korban. Jum'at (08/12/2023).

Miskom, atau yang akrab di panggil Pak Bungsu sebagai pihak dari anak yang motornya raib digondol maling, dirinya sangat menyayangkan kejadian hilangnya motor putranya yang diduga disebabkan oleh kelalaian dan lemahnya standar keamanan pihak sekolah SMKN1 Karawang.

Dirinya membeberkan kronologis kejadiannya pada awak media, bahwa kejadian hilangnya kendaraan itu pada hari Rabu Tanggal 06 Desember 2023, sekitar jam 12:20 WIB, dan terduga pencuriannya adalah seseorang yang mengenakan pakaian pekerja (proyek) seolah pelaku sedang bekerja dilingkungan sekolah, dengan modus meminjam motor dengan secara paksa terhadap anaknya yang bernama Angga dengan dalih akan membeli nasi, karena bertepatan dengan jam istirahat kerja siang hari.

Namun, setelah di tunggu-tunggu sekitar beberapa jam berlalu, orang tersebut tidak ada kembali.

"Sehingga pada akhirnya, Angga memutuskan untuk menelpon saya pada jam 4 sore. Akhirnya saya memutuskan untuk berangkat ke sekolah SMKN 1 pada sekitar jam 4 : 15 WIB, untuk mengetahui kronologisnya seperti apa, sehingga dengan bebasnya pihak luar tanpa keamanan yang ketat bisa dengan leluasa melakukan tindak pidana kriminal pencurian," ungkapnya.

Bungsu menjelaskan, pertemuan awal bersama para guru dan Wakasek tidak menghasilkan kesepakatan apapun.

"Kata Wakasek, semua keputusan ada di Kepala Sekolah, jadi waktu itu pihak sekolah tidak bisa memutuskan apapun," keluhnya.

Sementara itu, Abdul Muin selaku pihak perwakilan dari Miskom/Bungsu, yang juga sekaligus sebagai Karang Taruna Djati Kencana Kelurahan Mekarjati, yang dikuasakan sebagai pihak perwakilan dari Bungsu pun sangat menyayangkan kejadian tersebut. Menurutnya, sebagai pihak perwakilan, saya datang untuk mempertanyakan sejauh mana pihak sekolah dalam pertanggung jawabannya dan sekaligus status standar SOP keamanan lingkungan sekolah SMKN 1 Karawang.

"Sehingga orang luar bebas keluar masuk, yang mengakibatkan hilangnya satu unit kendaraan motor beat dari Angga atau putranya Pak Bungsu," ungkapnya.

Namun sangat disayangkan, ditengah mediasi malah ada keributan, sehingga suasana menjadi tidak kondusif dan mengakibatkan pihak Keluarga Angga emosi terhadap pihak Kepala Sekolah, lantaran pihak sekolah dengan tegas dan arogan nya mengatakan bahwa pihaknya menolak untuk memberikan ganti rugi perihal kendaraan yang hilang tersebut.

Saat mediasi, pihak sekolah diwakili Wakasek menolak untuk memberikan ganti rugi dengan dalih lantaran pihaknya mengaku tidak memungut parkiran. Hal tersebut bertolak belakang dengan keterangan pihak keluarga dari Angga yang mengaku bahwa mereka memiliki bukti terkait adanya pungutan uang parkiran.

"Tapi kami punya semua bukti-buktinya, bahkan termasuk videonya juga ada, bahwa adanya pungutan parkir yang di ambil pihak sekolah. Namun seiring berjalannya mediasi, Wakasek berdalih bahwa itu hanya sebatas patungan, tapi disitu juga kami tunjukan bukti adanya pungutan parkir. Dengan seperti itu, sudah jelas pihak sekolah tidak konsisten dengan ucapannya dan selalu berdalih, ada apa dengan pihak sekolah SMKN 1?" cetus Abdul Muin.

Abdul Muin menambahkam, selaku perwakilan dari Pak Bungsu dan masyarakat, menginginkan agar pihak Sekolah SMKN 1 Karawang bisa lebih meningkatkan keamanan di dalam lingkungan sekolah, dan dirinya menghimbau agar ketika ada pekerjaan pembangunan atau proyek, pihak sekolah agar dapat meminta kepada pelaksanaan kerja / Mandor untuk menyerahkan data orang yang bekerja, sehingga hal tersebut dapat meminimalisir akses orang asing yang tidak berkepentingan untuk keluar masuk lingkungan sekolah, dan agar tidak ada lagi kejadian serupa.

"Kami akan membawa kasus ini ke pihak hukum dan akan mengadukan gugatan secara perdata, jadi tidak usah diarahkan oleh Kepsek, karena kami juga bukan anak kecil, apalagi saya juga orang hukum," pungkasnya dengan tegas. (D'Soekarya)*

Ketua Peradi Kecam Aksi Premanisme Depan PN Karawang dan Desak Tangkap Pelaku

Asep Agustian, S.H., M.H., (Ketua DPC Peradi Karawang)

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR -
Dewan Pimpinan Cabang Perhimbunan Advokat Indonesia (DPC PERADI) Kabupaten Karawang mengecam tindakan aksi premanisme terhadap anggotanya di depan Pengadilan Negeri Karawang pada Kamis (2/11/2023).

Diketahui, aksi pengeroyokan ini dilakukan oleh belasan oknum anggota LSM terhadap Sekretaris PERADI Karawang, Ruddy Budhi Gunawan S.H., M.H., dan Wakil Sekretarisnya, Hamid Ditya Samairja S.H., M.H.

Meskipun jalannya persidangan dikawal ketat aparat kepolisian, tetapi kericuhan tidak bisa terelakan. Imbasnya kendaraan milik Ruddy BG dan kendaraan milik rekan seprofesinya mengalami kerusakan akibat dipukul dan ditendang para oknum anggota LSM tersebut.

Bahkan saat kejadian berlangsung, salah seorang oknum anggota LSM juga sempat melakukan intimidasi dengan cara mengeluarkan 'kata-kata kasar kebun binatang' di hadapan aparat kepolisian yang menjaga ketat jalannya persidangan.

Atas kejadian ini, Ruddy BG dan rekannya sudah membuat Laporan Polisi (LP) ke Polres Karawang dengan Nomor : STTLP/B/1666/XI/2023/SPTK/POLRES KARAWANG/POLDA JAWA BARAT tanggal 2 November 2023 pukul 16.22 WIB.

Yaitu dengan laporan dugaan tindak pidana pengrusakan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang KUHP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 170 KUHP.

Ketua DPC PERADI Karawang, Asep Agustian S.H. M.H., mengaku kecewa dengan insiden pengeroyokan yang menimpa dua anggotanya. Bahkan ia mengecam keras kejadian yang diduga dilakukan oleh belasan oknum anggota LSM tersebut.

Ditegaskan Askun (sapaan akrab), insiden ini seharusnya tidak perlu terjadi, jika pihak yang diduga melakukan pengeroyokan mau menyelesaikan persoalannya dengan kepala dingin.

“Terlepas dari materi perkara perdata di persidangannya seperti apa, saya tidak memiliki kepentingan itu. Saya hanya ingin menyikapi masalah sekretaris saya yang dikeroyok di depan pengadilan,” kata Askun, saat konferensi pers di Zenith Cafe Jalan Kertabumi - Karawang, Sabtu (4/11/2023).

Askun menegaskan, gugatan di persidangan itu adu data, bukan adu otot atau fisik. Kalaupun salah satu pihak ada yang kalah, masih ada upaya hukum lain. Mereka bisa melakukan upaya banding, banding kalah masih bisa kasasi, setelah kasasi masih ada upaya PK (Peninjauan kembali).

“Jadi kenapa harus ribu-ribut (di luar persidangan di depan PN Karawang). Kenapa harus ada pengrusakan kendaraan segala. Untuk apa?,” kata Askun geram.

Atas perkara ini, Askun juga memastikan tidak akan ada anggota PERADI yang akan mendampingi terlapor, jika laporan dan perkaranya di Polres Karawang naik ke tingkat persidangan.

“Inget ya Bung!, anda hari ini sudah dilaporkan, anda pasti butuh pengacara. Saya Ketua PERADI kalau toh menyatakan tidak untuk didampingi, anda mau bicara apa,” tegas Askun.

“Saya banyak kenal ornamen Ormas dan LSM di Karawang, mereka santun-santun kok. Tapi kenapa sekarang seperti ini, brutal. Menyerang terhadap fisik atau kendaraan. Kalau saja sekretaris dan wakil sekretaris saya terluka, bagaimana anda ketika duduk di posisi seperti saya sebagai ketua,” timpal Askun.

Karena kejadian ini sudah dilaporkan ke Polres Karawang, Askun mendesak Kapolres segera melakukan tindakan untuk menindaklanjuti laporannya dengan cepat. Sehingga jangan sampai kejadian ini berdampak negatif terhadap keberadaan LSM maupun Ormas lainnya.

“Saya yakin tidak lama lagi pihak kepolisian akan menyelesaikan semua perkara ini. Karena ini sudah gak baik bagi Kabupaten Karawang kalau ceritanya seperti ini (aksi premanisme di depan pengadilan),” katanya.

Ditegaskan Askun, hukum dan jalannya persidangan di pengadilan tidak bisa diintervensi apalagi diintimidasi. Karena yang memiliki kewenangan memutuskan perkara adalah majelis hakim.

“Dalam kejadian ini pasti ada otak intelektualnya. Maka saya minta kepada Kapolres, tangkap dan periksa mereka. Terbukti bersalah, penjarakan!. Kita butikan nanti di pengadilan apa mereka butuh pengacara atau tidak,” pungkasnya. (red)*

Menggemparkan! Belasan Pemuda di Subang Tewas Usai Menenggak Miras Oplosan

Ilustrasi

Jendela Jurnalis Subang, JABAR -
Warga Kabupaten Subang digemparkan dengan kejadian tewasnya belasan pemuda yang diduga terjadi usai mereka menenggak minuman keras (miras) jenis oplosan dalam sebuah acara pesta pernikahan di Kampung Cipulus, Desa Sagalaherang Kaler, Kecamatan Sagalaherang, Kabupaten Subang, pada Minggu (29/10/2023) lalu.

Berdasar informasi yang berhasil dihimpun Jendela Jurnalis dari beberapa narasumber, diketahui bahwa korban tewas berjumlah 14 orang, dan 4 orang lainnya masih menjalani perawatan di Puskesmas Sagalaherang dan di RSUD Subang. Rabu (1/11/2023).

Selain itu, belasan korban lainnya yang berhasil selamat kini telah menjalani pemeriksaan guna proses pendalaman dalam pengembangan kasus yang ditangani langsung oleh Satreskrim Polres Subang.

Hal tersebut sesuai dengan yang diungkapkan oleh Kepala Satuan Resere Kriminal (Kasatreskrim) Kepolisian Resor (Polres) Subang, Iptu Herman Saputra sehari sebelumnya.

"Total korban miras oplosan hingga Selasa (31/10/2023) telah mencapai 18 orang," tuturnya, Selasa (31/10/2023).

"Sebanyak 14 orang di antaranya meninggal dunia dan 4 orang masih menjalani perawatan dan dalam keadaan kritis," imbuhnya.
(dikutip dari kompas.tv)

Sebelumnya, Kepolisian Resor (Polres) Subang juga sudah menggelar konferensi pers atas tertangkapnya 2 orang pasangan suami istri (pasutri) berinisial NN (59) dan RR (49) yang merupakan tersangka sekaligus pemilik warung penjualan miras jenis oplosan yang berlokasi di Jalan Cagak. Senin (30/10/2023).

Dalam kesempatannya, Kapolres Subang AKBP Ariek Indra Sentanu didampingi Waka Polres dan Kasatreskrim Iptu Herman Saputra juga menjelaskan bahwa sebelumnya kedua pelaku sempat melarikan diri karena ketakutan usai mengetahui bahwa ada korban tewas akibat dari meminum miras oplosan yang mereka jual.

Dalam konferensi pers tersebut juga diperlihatkan sejumlah barang bukti yang berhasil diamankan, mulai dari alat pengoplos, kemasan hingga sisa miras oplosan yang belum terjual. Selain itu, terdapat juga kendaraan yang dipergunakan oleh kedua tersangka untuk melarikan diri, hingga akhirnya mereka tertangkap dalam waktu kurang dari 24 jam.

Sementara itu, adanya kejadian tersebut menimbulkan gelombang kemarahan warga di sekitar, hingga akhirnya warung tempat penjualan miras jenis oplosan tersebut di obrak-abrik warga yang mengaku geram dan selama ini memang sudah mulai resah atas keberadaan warung tersebut. (red)*

Dampak Asap Tebal Kebakaran TPAS Jalupang Ancam Kesehatan Warga, Puskesmas Kotabaru Siagakan Tim Medis 24 Jam

Kepala Puskesmas Kotabaru (tengah) bersama Kapolres dan Dandim saat meninjau lokasi kebakaran

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Kebakaran hebat melanda Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Jalupang, Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Karawang pada Sabtu 28 Oktober 2023 kemarin.

Kebakaran tersebut sepertinya sulit untuk dipadamkan dan upaya pemadaman api masih terus dilakukan oleh petugas pemadam kebakaran yang dikerahkan ke lokasi kejadian. Minggu (29/10/2023).

Terlebih, asap yang sangat tebal telah mengepung wilayah sekitar, membuat beberapa warga setempat memilih mengungsi untuk menghindari dampaknya yang bisa saja berpengaruh terhadap gangguan kesehatan warga.

Terkait adanya kejadian tersebut, H. Ucin Supriadi selaku Kepala Puskesmas Kotabaru mengambil langkah sigap dalam memberikan layanan dan bantuan terhadap warga yang terdampak dari kebakaran, khusunya dalam segi penanganan gangguan kesehatan warga akibat polusi asap yang ditimbulkan.

Hal tersebut dikatakan H. Ucin usai dirinya mendampingi Kapolres, Dandim, Dinas Lingkungan Hidup, Duta Kesehatan Jawa Barat bersama Muspika Kotabaru untuk meninjau kawasan di sekitar lokasi kejadian.

Kepala Puskesmas Kotabaru bersama Duta Kesehatan Jawa Barat

Kepada Jendela Jurnalis, H. Ucin mengaku bahwa sejak kemarin siang hingga malam hari, dirinya sudah menugaskan tim medis Puskesmas Kotabaru untuk "standby" di lokasi kejadian, juga untuk memberikan bantuan berupa masker sebanyak 1300 kepada masyarakat.

Selain itu, petugas dari Puskesmas Kotabaru juga memberikan layanan 24 jam untuk pemeriksaan maupun pengobatan di UGD Puskesmas bagi warga terdampak asap kebakaran.

H. Ucin juga menghimbau kepada masyarakat sekitar untuk selalu mengenakan masker, dan bilamana ada keluhan sesak nafas maupun batuk, dirinya berpesan untuk menghubungi pihak Puskesmas Kotabaru.

"Saya menghimbau kepada masyarakat yang terdekat dengan lokasi Jalupang atau yang melintas ke lokasi tersebut, mohon untuk selalu memakai masker. Dan bilamana ada keluhan sesak atau batuk, secepatnya untuk menghubungi pihak Puskesmas Kotabaru, Bidan Desa atau langsung ke Kepala Puskesmas," ucapnya. Minggu (29/8/2023).

Lebih lanjut, H. Ucin memastikan bahwa tim medis Puskesmas Kotabaru akan selalu siap siaga dalam 24 jam, bahkan bersedia turun langsung ke lokasi warga terdampak jika diperlukan.

"Dan tim medis Puskesmas Kotabaru siap turun langsung ke lokasi bila diperlukan, Puskesmas Kotabaru buka 24 jam," pungkasnya. (NN)*

Kebakaran di TPAS Jalupang Timbulkan Keresahan Warga Kotabaru

Kondisi api yang masih berkobar hingga malam hari

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Kebakaran hebat melanda tempat penampungan sampah di daerah Jalupang, Kotabaru, Kabupaten Karawang pada Sabtu 28 Oktober 2023.

Kejadian ini telah menyebabkan keresahan di antara warga setempat akibat asap pekat yang meluas di sekitar area tersebut.

Kebakaran tersebut terjadi sejak pagi hari, dan upaya pemadaman api masih terus dilakukan oleh petugas pemadam kebakaran yang dikerahkan ke lokasi kejadian. Asap yang tebal telah mengepung wilayah sekitar, membuat beberapa warga setempat mengungsi untuk menghindari dampaknya. Apalagi hingga malam hari pun api belum dapat dipadamkan

Salah satu warga Kotabaru, H. Dian, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap insiden kebakaran tersebut dan berharap agar situasi dapat segera terkendali.

"Kami sangat miris melihat kebakaran ini dan merasa khawatir akan dampaknya terhadap lingkungan dan kesehatan kami. Semoga petugas pemadam kebakaran dapat segera mengendalikan situasi ini," ujarnya.

Belum ada informasi lebih lanjut tentang penyebab kebakaran ini, dan pihak berwenang sedang melakukan investigasi untuk menentukan akar masalahnya.

Sementara itu, Warga setempat mengharapkan agar situasi segera teratasi dan tidak ada korban jiwa atas kejadian kejadian tersebut. Kami akan terus memantau perkembangan situasi ini dan memberikan informasi lebih lanjut seiring dengan perkembangannya. (ARS/Red)*

Amukan Si Jago Merah Hanguskan Sebuah Cafe di Meulaboh

Suasana usai api berhasil dipadamkan

Jendela Jurnalis Aceh Barat, ACEH -
Sebuah Caffe di Jln Listrik Dua Gampoeng Kuta Padang mengalami musibah kebakaran, pada sabtu dini hari pukul 01.02 WIB. (28/10/2023).

Insiden kebakaran tersebut terjadi pada pukul 01:30.wib, menghanguskan Seluruh isi bangunan di lantai dua yang berkontruksi Kayu.

Di ketahui Saat insiden terjadi Pemilik Cafe sedang tidak berada di tempat, dirinya baru saja pulang ke rumahnya, namun beberapa karyawannya masih berada di Caffee tersebut saat naas itu terjadi.

Selanjutnya saat para karyawan Caffee itu sedang sibuk di bawah melakukan beres-beres Karena posisi Caffee saat itu sudah tutup, tiba-tiba saja salah seorang dari Karyawan melihat api dan asap tebal dari arah lantai dua Caffe tersebut.

Sontak saja Halim (24) salah seorang karyawan Cafe tersebut merasa kaget dan panik seketika suasana berubah mencekam, pada saat kejadian ia bersama rekan kerjanya sedang berada di bawah melakukan Pembersihan.

"Jadi saat kami sedang melakukan bersih-bersih di bawah tiba-tiba saya mmelihat percikan Api dan asap dari arah lantai dua caffe, seketika saja kami panik semua," tutur Halim.

Selanjutnya, saat awak media menanyakan terkait penyebab kebakaran, Halim mengaku tidak tahu, karena saat api dan asap terlihat dari lantai dua itu, posisinya tidak ada orang di atas lantai dua Caffe," beber Halim.

Komandan regu 1 pemadam kebakaran Rosihan Indra, melalui Pusdalops Fathur rozi membenarkan
telah terjadinya insiden kebakaran pada sebuah Bangunan Cafe Diva di Jalan Listrik Dua Desa Kuta Padang, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat.

"Pada pukul 01.22 kami menerima laporan via telepon dari sseorang penelepon yang menyebutkan menyebutkan bahwa sedang terjadi kebakaran pada salah satu Cafe di Kota Padang," ungkap Fathur.

Selanjutnya, setelah menerima laporan dari penelepon tersebut, komandan regu 1 pemadam kebakaran Aceh barat, memerintahkan Anggota segera bertindak cepat, Sedikitnya dua unit Damkar di kerahkan ke lokasi kejadian, untuk menjinakkan api agar tidak merembet ke bangunan lainya yang bedekatan dengan Caffe tersebut.

Pada pukul 01:30 WIB Tim Reaksi Cepat Regu 1 pemadam kebakaran tiba di lokasi dan bertindak cepat, tidak kurang dari waktu 15 menit api berhasil dipadamkan.

Dugaan sementara penyebab kebakaran itu terjadi di sebabkan Arus pendek korsleting Listrik dan akibat insiden itu Kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah dan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Sementara itu, Fitriadi (30) pihak penyewa Caffe DIVA yang dulunya bernama ELLO CAFFE itu, mengungkapkan rasa terima kasih yang dalam kepada pihak pemadam kebakaran yang telah bergerak cepat dalam menangani insiden tersebut sehingga api tidak menjalar ke bangunan lainnya.

"Saya hanya bisa pasrah menerima insiden ini mudah-mudahan dibalik Kejadian ini terkandung hikmah, agar kedepannya harus lebih waspada dan berhati - hati," ucapnya.

Selanjutnya, Hardi (46) Pemilik Bangunan Caffe itu saat berada di lokasi, usai insiden kebakaran itu terjadi menyebutkan ia selaku pemilik bangunan tersebut segera membenahi dan secepatnya melakukan Perbaikan.

"Ya namanya juga sudah musibah ya kita tidak tahu, jadi saya tidak menuntut apa-apa terhadap pihak penyewa, yang penting tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini itu saja sudah lebih dari cukup masalah kerusakan akan kita perbaiki sama-sama," ucap Hardi. (Muhibbul Jamil)*

Kembali Membuat Resah Warga Cilamaya dengan Suara Bising, Sekjend DPP LSM F12 Kecam Keras Pihak PLTGU

H. Ade Hidayat (Ketua Umum DPP F12) dengan Akew (Sekjend DPP LSM F13)

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR -
Malam tadi sekitar pukul 9, PLTGU Cilamaya kembali mengeluarkan suara gemuruh yang membuat warga masyarakat Cilamaya resah dan ketakutkan.

Mendengar kejadian tersebut Sekjend DPP LSM F12, Akew angkat bicara dan mengatakan bahwa tanah kelahirannya dirusak oleh keresahan dan ketakutan yang diakibatkan oleh suara gemuruh dari PLTGU.

"Ini tanah kelahiran saya di rusak oleh anda !!!" ucapnya.

Sekjend DPP F12 tersebut mengecam keras kepada pihak PT Jawa Satu Power.

"Mereka enak-enak molor, kita disini gelisah, saat enak tidur sampai terbangun dan lari keluar rumah," tegas Akew.

Menurut Akew, kejadian ini bukan sekali atau dua kali saja, dirinya sangat geram atas terjadinya suara bising yang tiba-tiba muncul sangat keras seperti suara helikopter yang bergemuruh kencang sampai tembok rumah dan kaca bergetar. Dan masyarakat Cilamaya sangat cemas sampai terbangun dari tidur berlari keluar rumah karena tembok dan kacanya bergetar.

Suara gemuruh yang sangat bising tersebut terdengar mulai dari pukul 20:57 WIB sampai dengan pukul 21:15 WIB.

Warga sekitar PLTGU yang berada di Desa Cilamaya, khususnya Dusun Sarimulya, Desa Cilamaya, mengeluhkan kebisingan suara cerobong PLTGU Cilamaya yang seperti suara helikopter yang mau mendarat.

”Berisik banget suara bisingnya, suara bising sudah diluar batas kewajaran.
Sampe tembok dan kaca bergetar, selain itu juga tidak pernah ada sosialisasi terlebih dahulu serta pemberitahuan kepada warga sekitar. Apa lagi yang sangat dikhawatirkan warga yang lagi sakit, dan orang tua yang mempunyai bayi atau lansia, jelas mereka sangat panik," keluhnya.

"Saya bingung dengan kinerja mereka, apa mereka makan gaji buta, menikmati gaji setiap bulannya tanpa memikirkan resiko masyarakat disini yang terdampak," jelas Akew.

"Jelas karena mereka bukan pribumi, jauh-jauh datang kesini mencari keuntungan disini tanpa memikirkan resiko kita yang tinggal disini. MEREKA ITU KURANG AJAR!!!!" tambahnya.

"Sampai detik ini, tidak pernah ada sosialisasi sama sekali. Bukannya setiap perusahaan ada humas, mungkin di Jawa Satu Power tidak Ada humas," tutupnya. (Pri)*

Suara Gemuruh dari PLTGU PT. Jawa Satu Power Kembali Kejutkan Warga, Kini Terjadi Disore Hari

PLTGU PT. Jawa Satu Power

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR -
Belum genap sehari ramai di media online memberitakan tentang ada nya suara bising yang di keluarkan oleh mesin pembangkit listrik tenaga uap dan gas dari PT Jawa Satu Power cilamaya, yaitu pada Senin malam (31/07/2023) lalu yang sempat mengagetkan masyarakat sekitar, dan bahkan hingga menuai reaksi dari masyarakat.

Hari ini, Selasa sore (1/8/2023) suara bising gemuruh dari PLTGU PT. Jawa Satu Power kembali kejutkan warga disekitar. Tepatnya pada pukul 17.30 sore hari, diduga suara dari mesin yang berada di PLTGU krmbali mengeluarkan suara bising bergemuruh yang membuat masyarakat kembali kaget serta cemas, apalagi pada jam tersebut adalah dimana masyarakat mayoritas hendak bersiap untuk berangkat ke masjid dan mushalla guna melaksanakan sholat magrib.

YM (inisial) warga sekitar menyampaikan keluhan serta kecemasannya kepada awak media, menurutnya, kebisingan yang di sebabkan oleh mesin PLTGU di takutkan akan terjadi terus menerus sepanjang PLTGU tersebut berdiri.

Lebih lanjut, YM bersama warga yang lain takut suatu hari bukan hanya suara bising dan gemuruh saja yang terjadi di PLTGU tersebut, akan tetapi takut terjadi ledakan, dan yang di takutkan ledakan sampai menimpa masyarakat sekitar sehingga mengakibatkan korban jiwa karena letak PLTGU dengan masyarakat seperti tidak ada jarak aman.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak PT. Jawa Satu Power belum memberikan klarifikasi kepada awak media maupun informasi terkait suara bising tersebut kepada masyarakat sekitar. (Yanto)*