Jendela Pendidikan

IMG-20241116-WA0026

Cetak Generasi Siap Kerja, SMK TKM Tempuran Gelar Workshop Softskill

Pemateri dalam kegiatan Workshop Softskill di SMK TKM Tempuran

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Dalam rangka persiapan menghadapi dunia kerja, SMK Taruna Karya Mandiri (SMK TKM Tempuran) menggelar kegiatan "Workshop Softskill" untuk melatih kesiapan Siswa/i SMK Taruna Karya Mandiri dalam menghadapi dunia kerja setelah lulus nantinya. Sabtu (16/11/24).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh beberapa narasumber diantaranya Apul Sitanggang, S.T., (BLK Harapan Nusantara) dan Dadan Sunandar, S.Pd., (HRD Pako Akuina). Adapun untuk jumlah pesertanya, kegiatan tersebut diikuti oleh 255 peserta gabungan dari kelas XII MPLB dan kelas XII TM SMK Taruna Karya Mandiri.

Dalam pelaksanaannya, kegiatan dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, sambutan-sambutan, hingga kemudian dilanjutkan pada sesi pemaparan materi tentang "PERSIAPAN MENGHADAPI DUNIA KERJA" oleh para narasumber.

Dewan Guru dan Peserta Kegiatan Workshop Softskill

Usai kegiatan berlangsung, Team Jurnal Sekolah sekaligus team Dokumentasi SMK TKM mencoba mewawancarai Tania XII TM 4, salah satu peserta yang turut mengikuti rangkaian kegiatan tersebut.
Menurutnya, kegiatan tersebut selain bermanfaat juga dapat melatih skillnya dan siap untuk menghadapi dunia kerja nantinya.

"Menurut saya, selain bermanfaat, kegiatan seperti ini juga bisa melatih diri saya dalam menemukan karakter pribadi saya, serta melatih skill saya untuk siap kerja setelah lulus sekolah" tutur Tania.

Untuk diketahui, kegiatan Workshop Softskill tersebut merupakan rangkaian kegiatan akhir tahun bagi kelas XII, dengan tujuan untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi dunia kerja setelah mereka lulus nanti.

Liputan : Endang Team Jurnal Sekolah dan Dokumentasi Kegiatan SMK TKM
Editor : Nunu Nugraha

IMG-20241113-WA0006

Keluhkan Adanya Pungutan Tanpa Musyawarah, Wali Murid Minta Saber Pungli Datangi SMPN 2 Lemahabang

SMPN 2 Lemahabang

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Salah satu Wali Murid dari anak yang bersekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Lemahabang yang terletak di Desa Ciwaringin, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Karawang mengeluhkan tentang masih adanya pungutan yang berdasarkan pendapatnya itu adalah pungutan liar. Rabu (13/11/24).

Saat Jendela Jurnalis menelisik lebih dalam, Wali Murid yang enggan untuk namanya disebutkan mengatakan bahwa pungutan yang dilakukan pihak sekolah tersebut tidak melalui adanya proses musyawarah.

"Gak ada Pak, gak ada rapat dulu, katanya itu sumbangan sukarela untuk Program Kegiatan Sekolah (PKS)," ucapnya.

Lebih lanjut, dirinya mempertanyakan terkait Dana BOS yang selama ini digelontorkan pemerintah kepada pihak sekolah dipergunakan untuk apa saja.

"Kan tiap sekolah ada Dana BOS, itu peruntukannya apa saja? Jangan hanya membebankan ke kita terkait kekurangannya saja, alur penggunaannya pun kita harus tahu juga dong biar fair, jangan ujug-ujug minta sumbangan sukarela. Lebih parahnya, gak ada musyawarah tapi sudah muncul angka 20 ribu rupiah," cetusnya.

Dirinya berharap, pihak Saber Pungli Kabupaten Karawang untuk dapat mendatangi ke sekolah tersebut, karena menurutnya, pungutan yang dilakukan pihak sekolah masuk dalam kategori pungutan liar (pungli).

Sementara itu, menyikapi adanya hal tersebut, pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Karawang pun meminta agar semua aktifitas pungutan serupa dihentikan, serta akan melakukan peninjauan ke sekolah - sekolah, agar tidak terjadi hal demikian.

Hingga berita ini diterbitkan, Jendela Jurnalis belum berhasil menemui Kepala Sekolah maupun pihak SMPN 2 Lemahabang untuk meminta keterangan lebih lanjut terkait adanya permasalahan tersebut. (Pri)*

IMG-20241110-WA0042

Dana BOS di SMPN 1 Cibuaya Untuk Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Diduga Diselewengkan

SMPN 1 Cibuaya

Jendela Jurnalis Karawang - Anggaran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang diberikan oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) kepada SMP Negeri 1 Cibuaya, Kabupaten Karawang, diduga mengalami penyimpangan. Minggu (10/11/24).

Dugaan tersebut sebagian anggaran dana BOS terutama terkait dengan alokasi dana untuk pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah, yang dialokasikan pada pertengahan tahun 2023 hingga 2024.

Sumber terpercaya yang memahami situasi tersebut menyatakan bahwa anggaran BOS untuk pemeliharaan sarana dan prasarana tersebut tidak sepenuhnya digunakan sesuai peruntukan.

"Kalau dalam pembelanjaan anggaran ini tidak ada permainan, maka tidak akan ada lebihnya untuk pihak sekolah," kata sumber yang enggan disebutkan namanya waktu dihubungi via seluler, mengisyaratkan adanya dugaan permainan dalam pengelolaan dana tersebut.

Lebih lanjut, sumber tersebut menambahkan bahwa laporan yang disampaikan pihak sekolah seharusnya mencerminkan transparansi dan akuntabilitas. Namun, dalam kenyataannya, penggunaan dana BOS sering kali sulit untuk dilacak secara rinci.

Diketahui, anggaran tersebut disampaikan dalam laporan pertanggungjawaban melalui aplikasi Online Monitoring Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (OMSPAN) yang dilaporkan ke Pemerintah sebesar 88 juta lebih.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak SMP Negeri 1 Cibuaya dan Dinas Pendidikan Kabupaten Karawang belum memberikan tanggapan resmi terkait dugaan penyimpangan dana BOS ini. (Gun)*

IMG-20241105-WA0046

Kepsek SDN Segaran lll Keluhkan Proyek Pembangunan yang Dinilai Belum Selesai Namun Sudah Ditinggal Pelaksana

Pembangunan SDN Segaran lll

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Proses pembangunan satu ruang kelas baru (RKB) di SDN Segaran III, yang berlokasi di Dusun Sumurjaya, Rt. 12/04, Desa Segaran, Kecamatan Batujaya, Kabupaten Karawang, Jawa barat menyisakan banyak masalah bagi pihak sekolah. Proyek yang dikerjakan oleh CV. Palapa Dig Jaya dengan anggaran sebesar Rp199.750.000,00 tersebut tampaknya belum diselesaikan dengan baik. Selasa (5/11/24).

Kepala SDN Segaran III, H. Usman S.Pd., mengungkapkan keprihatinannya atas kondisi pembangunan yang belum selesai di kerjakan. H Usman, S.pd. menyampaikan bahwa para pekerja tidak terlihat lagi beraktivitas di lokasi proyek sejak sebulan yang lalu, sementara pekerjaan masih belum rampung. Menurutnya, upaya untuk menghubungi pihak pemborong berinisial DPK juga tidak membuahkan hasil, bahkan hingga saat ini tidak ada kepastian kapan pengerjaan akan dilanjutkan.

“Saya khawatir dengan kondisi kelas yang belum selesai, terutama kaca-kaca yang belum dirapikan. Jika terjadi sesuatu dan siswa menjadi korban, siapa yang akan bertanggung jawab?” keluh H. Usman.

Di lain pihak, masyarakat sekitar turut angkat bicara mengenai kondisi tersebut. Ia menegaskan bahwa persoalan ini tidak bisa diabaikan, terutama karena menyangkut keselamatan para siswa.

“saya tidak bisa membiarkan hal ini terus berlarut-larut, ini menyangkut keselamatan siswa.saya mewakili orang tua siswa meminta agar kontraktor di wilayah Kabupaten Karawang bekerja secara profesional dan bertanggung jawab dalam menjalankan amanah dari pemerintah,” harapnya.

Lebih lanjut, masyarakat menegaskan bahwa dalam waktu dekat, pihaknya akan membawa persoalan ini ke Dinas Pendidikan Kabupaten Karawang untuk segera mendapatkan penyelesaian.

"Kami akan segera bertindak dan mendesak pihak dinas untuk memastikan proyek ini diselesaikan dengan baik sesuai perencanaan awal. Ini demi keamanan dan kenyamanan siswa dalam menuntut ilmu,” tambahnya. (Gun)*

IMG-20241103-WA0041

Kondisi Sekolah Dianggap Tak Terawat, Pengelolaan Dana BOS di SMPN Satap 1 Cibuaya Dipertanyakan

Kondisi bangunan sekolah SMPN Satap 1 Cibuaya

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Bantuan Operasional Sekolah yang disingkat dengan BOS adalah merupakan program Pemerintah Pusat untuk penyediaan pendanaan biaya non personalia bagi satuan pendidikan dasar dan menengah yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dalam teknisnya, pemerintah pusat dan kabupaten menggelontorkan dana BOS dengan tujuan meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka program wajib belajar 9 tahun yang bermutu.

Selain itu, tujuan khusus dari digelontorkannya Dana BOS adalah untuk membebaskan pungutan, meringankan beban siswa. Semua sekolah yang sudah terdata dalam sistem Data Pokok Pendidikan Dasar dan Menengah (DAPODIKDASMEN) dipastikan akan menerima Dana BOS.

Dalam penggunaannya, Dana BOS biasanya dibagi dengan beberapa item pengelolaan, antara lain adalah perawatan gedung sekolah, pengecatan, perbaikan atap bocor, perbaikan pintu dan jendela, perbaikan mobiler, termasuk pembelian meja dan kursi peserta didik/guru jika meja dan kursi yang ada sudah tidak berfungsi atau jumlah nya kurang mencukupi. Sehingga, selurus siswa dan guru bisa melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan nyaman dan tenang.

Namun dibalik itu, terkadang ada saja permasalahan terkait pengelolaannya, seperti pengelolaan Dana BOS di SMPN Satu Atap (SATAP) 1 Cibuaya, yang bertempat di ,Desa Sedari, Kecamatan Cibuaya, Kabupaten karawang, Jawa Barat yang nampaknya tidak terkelola dengan baik.

Hal tersebut sebagaimana yang diterangkan oleh warga setempat, dimana dirinya melihat ada beberapa bagian tembok yang kondisi cat nya sudah pudar, serta dengan kondisi dinding juga banyak yang retak kan itu bisa dipelihara dari pihak sekolah.

"Terlihat juga keramik lantai sekolah sudah banyak yang rusak, bagai mana kalau ada siswa yang terpeleset lalu jatuh kena kaki atau tangan anak anak yang lagi main kan bahaya," terang warga yang enggan namanya dipublikasikan kepada Jendela Jurnalis. Jum'at (1/11/24).

Dengan kondisi yang diterangkan tersebut, diduga bangunan sekolah seakan tak terawat dengan baik dan seolah dibiarkan begitu saja tanpa adanya upaya perbaikan.

Warga menduga, Oknum Kepala Sekolah juga tidak transparan dalam menggunakan Dana BOS untuk perawatan gedung sekolah seperti cat gedung sekolah, dinding banyak yang retak parah. bantuan operasional sekolah (BOS) untuk perawatan berkala diduga tidak di operasionalkan.

Hingga berita ini diterbitkan, Jendela Jurnalis belum berhasil bertemu ataupun menghubungi Kepala Sekolah SMPN Satap 1 Cibuaya untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut terkait pengelolan Dana BOS di sekolah tersebut. (Team)*

IMG-20241030-WA0001

Berdiri di Kaki Tanggul Citarum, Bangunan PAUD Cahaya Ilmu Jadi Polemik

Bangunan PAUD Cahaya Ilmu

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR – Bangunan PAUD Cahaya Ilmu yang beralamat di Dusun Kenangadua RT. 07/03, Desa Solokan, Kecamatan Pakisjaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat menjadi sorotan publik. Pasalnya, meskipun dalam pembangunannya dibiayai oleh pemerintah, fasilitas Pendidikan Anak Dsia Dini (PAUD) tersebut berdiri di area Kaki Tanggul Citarum. Selasa (29/10/24).

Berdasarkan keterangan seorang Guru PAUD, pendirian gedung tersebut dilakukan atas persetujuan Kepala Dusun setempat. Ia juga menjelaskan, saat hendak mendirikan bangunan pihaknya kesulitan menemukan lahan lain yang tersedia.

“Kami sudah meminta izin kepada Kepala Dusun Pak, karena memang sudah tidak ada lahan lain di sekitar sini. Tanah itu adalah Tanah Negara, bukan hak milik kami atau atas nama PAUD,” ungkap Guru PAUD Cahaya Ilmu kepada media.

Diketahui, bangunan tersebut dibangun karena mendapatkan bantuan pendanaan dari pemerintah. Namun, yang justru menjadi polemik yang berkembang di kalangan masyarakat adalah terkait legalitas lahan yang digunakan.

Bahkan, beberapa elemen masyarakat turut mengkritisi pendirian bangunan tersebut yang memanfaatkan tanah tanpa status kepemilikan resmi atau yang jelas.

Sementara itu, terlepas dari polemik tersebut, sejumlah warga berharap agar masalah ini dapat segera diselesaikan dengan baik tanpa mengganggu kegiatan belajar mengajar (KBM). di PAUD tersebut.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Kepala Dusun maupun pemerintah desa setempat terkait langkah yang akan diambil. (Tinggun)*

IMG-20241010-WA0069

Mahasiswa UNSIKA S2 Administrasi Pendidikan Datangi KBRI Bangkok untuk Bahas Kerjasama dengan KRIRK University

Mahasiswa Unsika saat berada di KBRI Bangkok, Thailand

Jendela Jurnalis Bangkok, THAILAND – Mahasiswa Program Studi S2 Administrasi Pendidikan dari Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA) melakukan kunjungan resmi ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Bangkok, Thailand. Kunjungan ini bertujuan untuk membahas lebih lanjut mengenai kerjasama yang telah terjalin antara UNSIKA dan KRIRK University. Kamis (10/10/24).

Dalam kunjungan tersebut, Dede Agung salah satu delegasi mahasiswa menyampaikan beberapa hal penting terkait keberlanjutan Memorandum of Understanding (MoU) antara kedua universitas. Mereka berharap kerjasama ini dapat terus berjalan dengan baik, terutama dalam bidang pendidikan dan pengembangan akademik.

Perwakilan KBRI Bangkok memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif ini dan menyampaikan motivasi kepada para mahasiswa. Pihak KBRI menekankan pentingnya menjaga komitmen dan implementasi dari MoU tersebut, serta mendorong para mahasiswa untuk aktif terlibat dalam pelaksanaan kerjasama secara sinergis. Selain itu, KBRI juga memberikan arahan agar kedua universitas dapat memanfaatkan peluang kerjasama ini untuk meningkatkan kualitas pendidikan, riset, dan pertukaran budaya.

Kunjungan ini merupakan langkah strategis bagi UNSIKA untuk memperkuat jaringan internasional, khususnya di kawasan Asia Tenggara, serta memperkaya pengalaman mahasiswa dalam menghadapi tantangan global di dunia pendidikan. (red)*

IMG-20240928-WA0048

SDN Batujaya II Juara I LTUB Tingkat Kecamatan Batujaya

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Dalam Lomba Tata Upacara Bendera (LTUB) yang dilaksanakan di Halaman SDN Batujaya II. Acara tersebut diikuti oleh peserta dari 9 sekolah se Kecamatan Batujaya. setelah rangkaian segudang prestasi yang didapat pada tahun ini menyusul prestasi juara 1 Lomba tata upacara bendera yang di raih oleh SDN batujaya II.

Kepala sekolah SD Negeri Batujaya II. Usup, S.pd. mengatakan, Kami sangat bangga bisa ikut serta dalam lomba ini.

"Ini adalah merupakan kesempatan bagi siswa kami untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam tata upacara bendera," ucapnya.

Dirinya juga menambahkan bahwa persiapan yang dilakukan sangat matang.

"Siswa kami yang di didik dan di latih oleh dewan guru SDN Batujaya II khususnya. intensif setiap hari untuk memastikan bahwa siswa-siswa kami siap dan tampil dengan baik, terangnya.

"Semua ini, hasil dari kerja keras dari dewan guru untuk melatih, mendidik dan mengajar, sehingga mereka membuahkan hasil yang membanggakan, dimana SDN Batujaya II berhasil meraih juara I lomba (LTUB) tingkat Kecamatan. Prestasi ini tentunya menunjukkan dedikasi dan kemampuan luar biasa dari para siswa serta dukungan penuh dari para dewan guru dan pelatih," ungkapnya.

Koorwilcambidik Kecamatan Batujaya
Anwar Fauzi, S.pd. mengapresiasi prestasi yang diraih para siswa SDN batujaya II.yangbtrlah berhasil mendapatkan juara I (LTUB) Alhamdulillah berhasil jadi juara. Ini membanggakan dan selamat atas segala dedikasi serta perjuangan dewan guru.

"Terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kegiatan ekstrakurikuler bagi siswa, dan partisipasi dalam acara seperti LTUB ini merupakan bagian dari upaya tersebut," tutupnya. (Tinggun)*

IMG-20240924-WA0077

Selalu Menghindar Saat Dikonfirmasi, Kepsek MTs Nurul Falah Batujaya Diduga Alergi Terhadap Wartawan

Pintu Masuk MTs Nurul Falah Batujaya

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Profesi Jurnalis atau Wartawan dalam menjalankan tugasnya mengacu pada undang-undang No. 40 tahun 1999, dimana isi didalamnya menerangkan dan mengatur tentang keberadaan jurnalis dalam menjalankan tugasnya sebagai kontrol sosial.

Namun sayangnya, masih saja ada oknum yang seolah menyepelekan dan bahkan masih terkesan “alergi” dengan keberadaan Wartawan atau terhadap profesi tersebut. Selasa (24/9/24).

Seperti kita ketahui bersama, bahwa media merupakan salah satu sumber informasi di dalam suatu lembaga, baik itu lembaga pemerintah maupun lembaga pendidikan. Namun, sepertinya hal itu tidak berlaku dengan Oknum Kepala Sekolah MTs Nurul Falah Batujaya.

Hal tersebut karena telah beberapa kali ditemui untuk dikonfirmasi terkait transparansi Dana BOS dan terkait Honor Daerah (Honda), dirinya seolah terus menghindar. Bahkan, sudah 5 kali didatangi pun lebih banyaknya malah sulit untuk ditemui, dan sekalinya bisa bertemu pun Kepsek tersebut malah seolah menghindar dan meninggalkan wartawan dengan alasan sedang ada kesibukan.

Sementara itu, ketika dihubungi melalui pesan aplikasi Whats App, Nurlaela, S.Pd.I., selaku Kepala Sekolah MTs Nurul Falah, untuk ditanyakan mengapa dirinya seolah selalu menghindar, dirinya berdalih sedang sibuk untuk mendampingi operator disekolahnya.

"Waalaikumsalam, kemarin saya di lab Pak, dampingi operator karena kurikulum belum aktif, jadi saya harus dampingi operator mengerjakan pekerjaan yang haeua dirapihkan dan dilaporkan kepada pengawas," dalihnya.

Sangat disayangkan. Padahal, untuk keterbukaan informasi publik dari pihak sekolah seperti saat ini, seharusnya sudah tidak asing lagi dengan media. Yang dimana, media itu sendiri merupakan mitra untuk dapat mempublikasikan seputar kegiatan apapun disekolag. Selain itu, media melalui peranan Jurnalis (PERS) berfungsi juga sebagai kontrol sosial yang dilindungi oleh Undang-Undang saat menjalankan tugas jurnalistiknya.

Namun, justru yang terjadi malah sebaliknya, Kepala Sekolah malah terkesan selalu menghindar dan tidak mau dikonfirmasi terkait perkembangan program-program sekolah.

Selain itu, kedatangan seorang Jurnalis juga bukan serta merta tanpa alasan, karena sebelumnya mendengar informasi dan keluhan tentang Honor Daerah yang diduga kurang tepat sasaran. Namun, dengan tindakan yang dilakukan oleh oknum Kepsek tersebut, hal itu merupakan tindakan yang tidak mencerminkan seorang pendidik. Dimana Kepala Sekolah seharusnya bisa menjadi cermininan dari profesi guru yang bisa bersikap profesional. (Tinggun)*

IMG-20240914-WA0108

Pelatihan Matematika Dasar Metode Gasing Korem 012/TU Resmi Ditutup

Danrem 012/TU

Jendela Jurnalis Meulaboh, ACEH - BARAT - Danrem 012/TU Brigjen TNI Deni Gunawan, S.E., yang diwakili oleh Kepala Seksi Personel (Kasipers) Korem 012/TU Mayor Inf Wira Ardani, S.E., secara resmi menutup pelatihan Matematika Dasar Metode Gasing di Aula Bhakti Gara Makorem 012/TU, Sabtu (14/9/2024).

Pelatihan ini dimulai sejak 3 September lalu dan ditutup pada 14 September 2024. Acara penutupan ditandai dengan pelepasan tanda peserta dan penyerahan sertifikat kepada perwakilan peserta.

Dalam sambutannya, Danrem 012/TU mengucapkan selamat kepada seluruh peserta yang telah berpartisipasi dengan penuh semangat dan dedikasi.

"Pelatihan ini adalah langkah awal yang baik untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang matematika," ujar Danrem.

Ia juga berharap agar ilmu yang didapatkan selama pelatihan dapat diaplikasikan secara efektif, khususnya kepada anak-anak sekolah dan masyarakat di daerah terpencil.

Kasipers Korem 012/TU, Mayor Inf Wira Ardani, S.E., menambahkan, "Terima kasih kepada seluruh peserta. Semoga ilmu yang diperoleh dapat segera diterapkan di satuan wilayah masing-masing dengan tetap memperhatikan faktor keamanan," tambahnya.

Penutupan pelatihan ini dihadiri oleh para Kasi Kasrem 012/TU, para perwira staf khusus Korem 012/TU, serta peserta pelatihan dari berbagai satuan di bawah Korem 012/TU, Yonif 112/DJ dan Kodim 0101/KBA. (Muhibbul Jamil)*