Jendela Daerah

IMG-20220509-WA0005

Motivasi Dari Rikha Dewi Fitria SH, Gadis Cantik Mojang Jajaka Karawang 2019.

Foto Rikha Dewi Fitria SH.

Jendela Jurnalis Karawang - Cantik, Muda, Pintar dan Berprestasi, itulah kata-kata yang pantas untuk ditujukan ke Gadis yang bernama Rikha Dewi Fitria SH. Karena di usianya yang baru menginjak 21 tahun saja ia sudah menjadi seorang gadis yang sukses dan berkharisma, dan terbilang gemilang dalam karirnya.

Gadis yang pernah menjadi finalis Mojang Jajaka Kabupaten Karawang pada tahun 2019 tersebut kini telah semakin sukses berkarir sebagai Brand Ambassador untuk beberapa produk kecantikan ternama yang ada di Indonesia. Selain itu ia juga kerap mendapatkan beberapa tawaran untuk menjadi motivator bagi generasi milenial dalam seminar.

Ketika team Jendralnews berkesempatan untuk bertemu di kediamannya yang berlokasi di Kecamatan Ciampel pada Senin (09/05/2022), ia banyak bercerita tentang perjalanan hidupnya dari beberapa tahun kebelakang hingga ia berada di titik seperti saat ini.

Dalam kesempatannya, ia menyampaikan pesan berupa motivasi untuk generasi milenial, untuk selalu bermimpi, agar menjadi sebuah motivasi dan terus berkarya untuk negeri.

"Saya selalu mengajak untuk remaja yang ada di Kabupaten Karawang khususnya, umumnya di Jawa Barat dan di seluruh Indonesia untuk terus bermimpi, karena sebagai generasi muda, sebagai Enter Of Change, sebagai penerus bangsa, terus bermotivasi dan terus berkarya, untuk menjadikan negeri ini lebih hebat lagi, khususnya untuk remaja di Kabupaten Karawang." Tuturnya.

Selain menyampaikan motivasi, sebagai anak yang berbakti, Rikha juga mengucapkan rasa terimakasih kepada kedua orang tuanya yang selalu mendoakan dan mensupport, ia juga berterimakasih untuk orang-orang disekelilingnya.

"Saya juga berterimakasih banyak untuk kedua orangtua saya yaitu Bp H. Zaenury Alfadly SH.MH dan Ibu Hj. Eva Novianti S.Pdi, yang selalu mendoakan saya, mendukung saya disetiap heningnya malam, disetiap cerahnya pagi selalu membantu, mensupport, dan juga orang-orang baik disekeliling saya. Ucapnya.

Di akhir obrolan, Rikha juga kembali menyampaikan pesan untuk seluruh masyarakat, ia meyakini bahwa kekuatan yang besar itu terlahir dari tanggungjawab yang besar pula.

"Kembali saya berpesan saya untuk seluruh masyarakat kabupaten karawang khususnya, bahwasanya Great Power Comes Great Responsibility, yang artinya kekuatan yang besar lahir dari tanggungjawab yang besar. Seperti didikan dari kedua orangtua saya, bahwasanya bersenang jangan tertawa, bersedih jangan menangis, teruslah bersyukur menghadapi kehidupan." Tutupnya.
(NN).

IMG-20220509-WA0003

Diduga Ada Aroma Kolusi Dibalik Ambruknya Plafon DPRKP.

Foto plafon DPRKP yang ambruk.

Jendela Jurnalis KARAWANG - Ambruknya plafon gedung depan dan toilet Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) di Gedung Pemda 2 disorot pengamat kebijakan pemerintah Karawang, Asep Agustian.

Bahkan, dengan tanpa tedeng aling-aling, pria berkacamata yang akrab disapa Asep Kuncir (Askun) itu mencium aroma kolusi dibalik ambruknya plafon DPRKP.

“Pihak dinas terkait jangan suka bohong, karena kalau dilihat dari foto tampak seperti sudah ada pelaksanaan perbaikan flapon gedung yang rusak, sementara pejabat DPRKP bilangnya nanti akan diperbaiki oleh DPUPR,” kata Ketua Peradi Karawang ini kepada awak media, Senin (9/5/2022).

Askun meminta agar dinas terkait untuk tidak menutup-nutupi dibalik ambruknya plafon tersebut. Memang benar ada anggaran sebesar kurang lebih Rp2 miliar tahun 2022 untuk pemeliharaan gedung Pemda 2 oleh DPUPR, namun proyek tersebut belum ditenderkan. Ini merupakan efek keterlambatan pihak Pemkab Karawang.

“Justru dari sini tercium aroma kolusi. Mengapa belum ada lelang pemeliharaan gedung Pemda 2, tapi kok tampak dari foto seperti sudah ada pelaksanaan plafon yang rusak itu. Ingat ya ini lelang atau melalui LPSE bukan penunjukan langsung (PL),” tegasnya.

Askun menuding pejabat DPRKP telah lakukan kebohongan. Yang terjadi sebenarnya diduga telah ada pelaksanaan perbaikan plafon rusak tersebut, namun Askun mempertanyakan apakah pelaksanaan tersebut sudah ada surat perintah kerja (SPK) atau dikerjakan tanpa ada SPK.

“Pihak siapa yang telah mengerjakan perbaikan kerusakan itu? Ingat ya tidak ada yang namanya PL,” ucapnya mempertanyakan.

Dalam hal ini, sambungnya, Askun meminta kepada pihak aparat penegak hukum (APH) untuk mengusut dugaan aroma kolusi perbaikan plafon DPRKP.

“Jika memang benar sudah ada pelaksanaannya, maka tangkap pemborongnya atau siapapun pihak yang telah keluarkan SPK tersebut karena sudah melanggar aturan,” tutupnya.
(Red).

IMG-20220509-WA0001

Tanjung Baru, Destinasi Wisata Bahari Di Pesisir Cilamaya Kulon Kini Kondisinya Memprihatinkan.

Foto suasana pantai Tanjung Baru.

Jendela Jurnalis Karawang -
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Sandiaga Salahudin Uno, saat kunjungan ke Pandeglang beberapa waktu lalu dalam rangka program pengembangan Kabupaten Kota kreatif, melalui workshop dan pendampingan untuk meningkatkan Inovasi dan Kewirausahaan pelaku ekraf di Indonesia,

Sandiaga sempat mengatakan, pengembangan pariwisata akan menjadi modal dasar untuk pengembangan ekonomi kreatif di daerah.

“Mari kita wujudkan indonesia menjadi destinasi wisata berkelas dunia. Ekonomi kreatif akan tumbuh seiring perkembangan pariwisata,”ucapnya saat itu.

Namun, sepertinya di kabupaten Karawang hal itu sangat jauh dari harapan. Dikarenakan, akses infrastruktur yang menuju destinasi wisata Bahari pun seperti luput dari perhatian pihak terkait, padahal untuk meningkatkan perekonomian bagi warga sekitar tempat wisata seharusnya mendapatkan perhatian khusus.

Seperti akses infrastruktur jalan menuju tempat wisata Bahari Tanjung Baru Desa Pasir Jaya Cilamaya Kulon Kabupaten Karawang. Diduga sudah hampir 20 tahun lamanya belum tersentuh oleh pihak Dinas terkait.

Pantauan Media pada Minggu (6/5/2022), awal memasuki infrastruktur jalan menuju pantai Tanjung Baru dari Kantor Desa Pasir Jaya, sudah terlihat kerusakan jalan yang menuju lokasi tempat wisata Bahari Tanjung Baru.

Sepanjang jalan terlihat kerusakan amat memprihatinkan, terlihat jalan tanah tanpa adanya aspal maupun beton. Mungkin bila hujan turun, jalan tersebut akan penuh dengan kubangan air dan lumpur yang tentunya akan terasa licin.

Foto akses jalan menuju pantai Tanjung Baru.

Memasuki lokasi wisata pantai Tanjung Baru, terlihat jelas betapa kumuh dan banyak sekali bangunan rumah makan dan warung-warung terbuat dari bahan bambu pun yang terbengkalai, serta banyaknya sampah dan puing-puing material bangunan berserakan dimana-mana.

"Sudah hampir 20 tahun lamanya, di tempat wisata Tanjung Baru Cilamaya ini seperti tidak mendapatkan perhatian dari pihak terkait. Infrastruktur jalan pun seolah dibiarkan rusak" ucap Ali warga setempat mengawali pembicaraan dengan jurnalis Nuansa Metro, Minggu (6/5/2022).

Menurutnya, dia merasa prihatin dengan kondisi tempat wisata Tanjung Baru yang dulu sewaktu Bupati Achmad Dadang, menjadi kebanggaan warga Karawang karena benar-benar mendapat perhatian yang serius.

"Sehingga dampak dari perhatian Pemkab Karawang saat itu, berdampak kepada perekonomian warga disini. Warga dapat menjalankan usaha dagangnya di lokasi ini. Bahkan para anak-anak mudanya pun mendapatkan penghasilan" ungkap Ali.

Ali mengungkapkan, apabila pemerintah daerah dalam hal ini Bupati Karawang setelah Bupati Achmad Dadang lengser, serius dan melanjutkan pemeliharaan terhadap tempat wisata Bahari Tanjung Baru, mungkin nasib Pantai Tanjung Baru Cilamaya tidak akan seperti ini.

Ali berharap, Bupati Karawang kedepannya, agar dapat memperhatikan dunia pariwisata di kabupaten Karawang. Terutama destinasi wisata Bahari di wilayah Utara Kota Karawang.

Ditempat yang sama, wisatawan Pantai Tanjung Baru Cilamaya, bernama Wawan (50) asal Purwakarta, saat diwawancarai oleh media ini, mengungkapkan rasa keprihatinan nya melihat kondisi pantai Tanjung Baru Cilamaya yang terlihat kumuh dan tidak tertata rapi.

"Waktu tahun 2003 kami bersama keluarga sempat datang kesini, karena waktu itu saya pernah beli kaset VCD Tanjung Baru Cilamaya. Sungguh indah dan bagus banget, bahkan kalau tidak salah, dulu ada tempat trek motor trail. Namun sekarang saya kesini lagi sudah tidak terurus, jalannya pun rusak" terang Wawan.

Wawan menuturkan, bahwa pengunjung tempat wisata Tanjung Baru terlihat sepi pengunjung.

"Saya datang dari pagi jam 9 sudah disini. Mungkin orang yang mau berlibur ketempat ini berpikir dua kali. Karena infrastruktur jalan yang menuju ke lokasi pun sangat memprihatikan. Apalgi kalau hujan turun, pasti licin karena jalannya masih tanah tidak beraspal dan berbeton" tuturnya.

(Red).

Polish_20220508_193309344

Viral Dugaan Bakso “Tikus” Di Karawang, Kapolres Akan Segera Cek Kebenarannya.

Gambar dalam video-video yang beredar di media sosial, memperlihatkan bahan baku bakso yang diduga menyerupai buntut tikus.

Jendela Jurnalis KARAWANG - Polisi akan menyelidiki soal viral bakso "Tikus" di Karawang, Jawa Barat (Jabar). Kapolres Karawang AKBP Aldi Subartono mengatakan akan mengecek kebenarannya.

"Kami akan segera cek kebenarannya," kata AKBP Aldi Subartono, Sabtu (07/05).

Bakso 'tikus' tersebut ramai diperbincangkan warganet di Karawang. Sebuah akun TikTok mengunggah video terkait.

Dalam unggahannya, perekam video mengaku trauma saat membeli bakso di Karawang karena diduga bakso tikus. Dia kemudian memuntahkannya

"Beli baksonya dì Karawang. Jadi trauma makan bakso, mana malem itu lagi lapar-laparnya. Jadi pakai nasi, terpaksa dimuntahin semua sampai perut kosong," tulis akun pengunggah.

Dalam video berdurasi 12 detik itu, dia juga benar-benar memperlihatkan bagian yang diduga buntut tikus, yang bentuknya memanjang dan sangat keras sehingga tidak bisa dipotong menggunakan sendok.
(Red)

IMG-20220506-WA0002

Perizinannya Masih Diragukan, Waterpark Indah Jaya di Desa Kampungsawah Sudah Beroperasi.

Foto didalam area Water Park Indah Jaya yang sudah beroperasi. (Sumber : Nuansa Metro)

Jendela Jurnalis Karawang -
Taman bermain air atau Water Park Indah Jaya, Desa Kampungsawah, Kecamatan Jayakerta, Kabupaten Karawang di duga belum mengantongi Izin.

Namun pengelola dan manajemen water park tersebut sudah berani mengoperasikannya.

Hal itu terungkap dari ungkapan pihak pengelola water park bernama Tasman, saat dikonfimasi awak media ini, dia mengungkapkan, bahwa untuk perijinan water parknya masih dalam proses pengurusan.

Tasman juga mengakui, terkait perizinan tersebut, hanya baru mengantongi Izin Surat Keterangan Usaha (SKU) dari pihak Desa setempat, Surat Izin Tempat Usaha (SITU), Nomor Induk Berusaha (NIB) dan Commanditaire Vennootschap (CV).

"Saya urus sendiri tidak melalui siapa-siapa untuk perizinannya, masih dalam proses dan sudah berjalan, abis lebaran saya akan langsung merapat ke dinas terkait, selain itu pak Camat, MP juga sudah mengetahui, dan yang sudah jadi SKU dari Desa, SITU, NIB dan CV," Ucapnya.

Selanjutnya, Tasman juga menyampaikan, bahkan dari pihak Kecamatan Jayakerta sudah berkomunikasi dengan dirinya. Selain itu dirinya juga memohon kepada salah satu oknum Satpol PP agar membantu dan mendorong untuk mengurus perizinan tersebut.

"Saya sudah menyampaikan ke salah satu oknum satpol PP di Kecamatan Jayakerta untuk bisa membantu proses perizinan. Selain itu ketika saya mengurus CV tersebut, saya juga memberikan sejumlah uang sebesar Rp.1.500.000 kepada salah satu oknum satpol PP Kecamatan Jayakerta, berharap agar bisa secepatnya membantu perihal perizinan tersebut" ungkapnya.

Sementara itu ditempat terpisah, Budiman Achmad, S.Sos. MAP selaku Camat Jayakerta saat di konfirmasi melalui pesan via WhattApp mengatakan, bahwa untuk perizinan Waterpark Indah Jaya di Dusun Pasar, RT 03/01, Desa Kampungsawah, Kecamatan Jayakerta, bahwa pihaknya belum menerima rekomendasi apapun terkait Izin tersebut.

"Ya belum menerima rekomendasi apapun terkait perizinan Waterpark Indah Jaya yang berada di Desa Kampungsawah. Tapi kenapa sudah diresmikan dan jika melihat skala usaha itu harus ada AMDAL dan kajian lingkungan, sehabis lebaran kita investigasi ke lokasi," jelas Budiman.

Selain itu, Suhendar MP Kecamatan Jayakerta saat dikonfirmasi awak media ini, juga mengungkapkan belum ada pelaporan terkait pengurusan Izin Waterpark Indah Jaya, bahkan dirinya juga mengatakan akan menyelidiki terkait tanda tangan Camat yang tertera di perizinan SITU tersebut.

"Saya juga sedang menyelidiki terkait tanda tangan pak camat di surat izin SITU nya, pak camat juga merasa belum tanda tangan, tapi di surat izin SITU tersebut sudah tercantum tanda tangan pak Camat, Saya juga sudah konfirmasi ke pak camat,"
Pungkasnya.

(Tim NM/Red).

IMG-20220505-WA0003

Mahalnya Tiket Masuk Ke Tempat Wisata Bahari Pantai Sedari Karawang Dikeluhkan Wisatawan.

Foto tiket masuk Wisata Bahari Pantai Sedari.

Jendela Jurnalis Karawang -
Selain sejumlah tempat wisata yang sering dikunjungi wisatawan, ternyata Pantai Sedari, tidak kalah menarik untuk dikunjungi wisatawan. Keindahan pantai ini sangat memanjakan mata pengunjung yang datang berwisata di Pantai yang keberadaannya di Utara kota Karawang ini.

Tempat ini tentunya menjadi tujuan wisata bagi warga Karawang maupun dari luar Kabupaten Karawang. Apalagi di moment pasca Hari Raya Idul Fitri ini. Dari semua tempat wisata Bahari yang ada di kabupaten Karawang, tempat ini setiap tahunnya selalu ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah.

Di satu sisi pemerintah daerah berusaha mendongkrak kunjungan wisatawan setelah melesunya perekonomian selama pandemi Covid-19. Namun sangat disayangkan, para pengunjung juga banyak mengeluhkan perihal biaya masuk ke tempat wisata tersebut.

Pasalnya, biaya tiket masuk dirasa cukup memberatkan oleh para wisatawan yang berkunjung ke Kawasan Pantai Sedari, Desa Sedari, Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang.

Tak tanggung-tanggung, pihak bagian lapangan dan pengelola seperti sudah membuat kesepakatan bersama, diduga untuk manfaatkan kesempatan dalam kesempitan.

Mereka memungut biaya tiket masuk dengan besaran Rp. 20.000 dengan tambahan tiket masuk kendaraan Rp. 5.000 ribu rupiah untuk kendaraan roda 2.

Yusup (40) salah satu pengunjung yang menggunakan kendaran roda dua ke Pantai Wisata Sedari Kecamatan Cibuaya Kabupaten Karawang mengungkapkan kepada wartawan, mengaku kecewa dengan mahalnya tiket masuk ke Pantai Sedari.

"Menurut saya, ini karcis masuk terlalu mahal di wilayah kabupaten Karawang. Padahal hanya untuk melihat air dan ombak saja, dan kenapa tahun sekarang ada juga tiket masuk untuk kendaraan tidak seperti tahun-tahun sebelumnya hanya Rp. 20.000 sudah termasuk kendaraan," Ucapnya.

Hal senada dikatakan pengunjung asal Bekasi Dede (42) mengeluhkan hal yang sama, bahkan dirinya tidak mengerti, dari tiket masuk ke Pantai Sedari sampai ada dua tiket.

"Sebelumnya saya dan istri saya tahun kemarin juga pernah kesini dan tiketnya hanya satu Rp. 20.000 sudah plus sama motor, kok kenapa tahun sekarang ada segala tiket masuk motor juga, abong kita kudu naro motor diluar, kan aneh," sesalnya.

Kades Sedari, Bisri saat di konfirmasi wartawan, pada Rabu (4/4/2022) melalui fasilitas WhatsApp tidak menjawab, malah memilih diam alias bungkam.
(Team Liputan NM / Red).

IMG-20220503-WA0001

Jembatan Ledeng Tegalkoneng Dikritik Ketua PERADI Karawang.

Foto Jembatan Ledeng

Jendela Jurnalis Karawang - Pengamat kebijakan pemerintah, Asep Agustian, mengkritik keras adanya penamaan jembatan dinamai anggota DPRD Karawang dari politikus Gerindra Karawang, Ledeng Komarudin.

“Inikan anggaran jembatan dibangun pakai duit APBD Karawang, bukan duit pribadi Dewan Ledeng. Kenapa jembatan itu mesti dinamai jembatan Ledeng?” kata pria berkacamata yang akrab disapa Asep Kuncir (Askun), kepada awak media, Selasa (3/5/2022).

Ketua Peradi Karawang ini menjelaskan, pembangunan infrastruktur yang dibiayai oleh APBD atau APBN sah-sah saja dinamai dengan nama seseorang, tetapi biasanya orang tersebut sudah meninggal dan memiliki jasa besar terhadap negara atau daerah tersebut.

“Kalau orang tersebut sudah meninggal dan banyak jasa boleh saja dikenang sebagai penghargaan namanya digunakan,” ujarnya.

Askun meminta agar sebaiknya nama Jembatan Ledeng diubah menjadi nama pahlawan atau orang yang sudah meninggal dan berjasa di daerah tersebut dan atau juga nama jembatan itu cukup pakai nama daerah tersebut, misal Jembatan Tegalkoneng.

“Memangnya kita kekurangan nama pahlawan sehingga harus pakai nama dia,” tandasnya.

Terpisah, Ledeng Komarudin menyatakan bahwa penamaan Jembatan Ledeng berdasarkan inisiatif dari masyarakat setempat.

“Ente tanya saja kepada masyarakat Tegalkoneng. Saya tidak pernah mengakui jembatan pribadi atau milik uang pribadi. Itu uang rakyat yang salurkan lewat aspirasi. Kemauan ingin punya jembatan, alhamdulillah wasilah (perantara) dari aspirasi saya sehingga terjadi pembangunan jembatan,” ujarnya. (red).

IMG-20220427-WA0000

Panglima Baranusa Karawang Himbau Pemudik Agar Selalu Berhati-hati dan Jangan Ugal-ugalan.

Jendela Jurnalis Karawang - Pada Ramadhan 1443 H ini, mungkin akan menjadi Ramadhan yang berbeda dari 2 tahun sebelumnya, dimana di tahun ini para perantau yang berada diluar daerah bisa lebih leluasa untuk menyambut Hari Raya dikampung halamannya, karena untuk Lebaran sekarang mungkin tidak ada lagi penyekatan seperti tahun kemarin.

Hal tersebut tentunya disambut baik oleh seluruh masyarakat, dan dapat dipastikan pula, arus mudik di tahun ini diperkirakan akan membludak. Dikhawatirkan hal ini akan menimbulkan kesemrawutan, banyak pihak yang tek henti memberikan himbauan agar mudik tahun ini bisa berjalan tertib dan lancar, khususnya untuk area karawang yang kebetulan menjadi akses pemudik dari arah ibukota menuju daerah Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Seperti yang disampaikan oleh O'o Nurohman sebagai Panglima Baranusa (Barisan Adat Raja Sultan Nusantara) Kabupaten Karawang. Kepada Jendralnews ia menyampaikan himbauannya untuk pemudik, khususnya yang melintasi jalur pantura, agar selalu berhati-hati dan tetap menjaga silaturahmi terhadap wilayah yang dilintasi.

"Saya menyarankan kepada para pemudik yang menggunankan kendaraan roda 2 dan roda 4 yang melintasi jalur pantura untuk berhati hati dan jaga tali silaturahmi dengan warga setempat yang terlintasi oleh para pemudik karena banyak juga warga setempat yang memanpaatkan jalan tersebut untuk beraktivitas". Ucapnya pada Rabu, (27/04/2022).

Lebih lanjut, O'o juga menghimbau agar pemudik tidak ugal-ugalan, jangan sampai kebahagia'an untuk berlebaran bersama keluarga malah berakhir duka. Tak lupa juga ia menyampaikan ucapan selamat Hari Raya Idul Fitri.

"Menghimbau juga, untuk para pemudik maupun pengguna jalan lainnya, jangan memacu kendaraan secara ugal-ugalan. Jangan sampai kabahagian lebaran bersama keluarga di rumah nanti malah berakhir duka. Apalagi cuaca sekarang ini bisa dibilan sedanf kurang bersahabat, tetap berhati hati di jalan. Selamat Idul Fitri, Mohon Ma'af Lahir dan Bathin." Tutup Pria yang lebih akrab dengan sapa'an Jio tersebut.
(NN).

IMG-20220424-WA0000

Terkait Dugaan Pemerasan Kades Srijaya, Praktisi Hukum Dorong Agar Kasusnya Terang Benderang

Foto Gary Gagarin dan Alek Safri (Praktisi Hukum)

Jendela Jurnalis KARAWANG - Tertangkapnya oknum jurnalis dan oknum LSM oleh aparat kepolisian dengan dugaan pemerasan terhadap Kades Srijaya pada Kamis (21/4/2022) dinihari kemarin mendapat sorotan sejumlah praktisi hukum, di antaranya Gary Gagarin dan Alek Safri Winando.

Menurut Gary Gagarin, publik harus melihat peristiwa ini dari dua sudut pandang. Pertama, tindakan oknum jurnalis yang melakukan dugaan pemerasan terhadap kepala desa tidak dapat dibenarkan dan dirinya pun sepakat jika oknum tersebut diproses secara hukum karena tindakan tersebut sangat bertentangan dengan UU Pers dan Kode Etik.

Kedua, lanjutnya, peristiwa ini juga dapat menjadi objek penyelidikan pihak kepolisian terkait isu awal yang muncul. Maksudnya, selain melakukan proses hukum terhadap oknum jurnalis tersebut, aparat penegak hukum juga harus melakukan proses penyelidikan terhadap benar atau tidaknya ada dugaan tindak pidana terhadap pengurusan PTSL di desa tersebut.

Dirinya berharap aparat penegak hukum dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan profesional dalam membuat terang benderang perkara ini.

“Saya rasa publik juga penasaran apakah benar ada masalah dalam pengurusan PTSL di desa tersebut atau tidak, sehingga ini tugas dari aparat penegak hukum untuk mengungkapnya,” ujarnya kepada Awak Media, Sabtu (23/4/2022).

Terpisah, Alek Safri Winando menegaskan, tertangkap tangannya oknum jurnalis dan oknum LSM atas dugaan pemerasan terhadap Kepala Desa Srijaya gegara diduga atas pungutas PTSL guna penyertifikatan obyek tanah masyarakat, dimana program PTSL ini sendiri merupakan program pemerintah pusat melalui badan pertanahan nasional itu tidak di pungut biaya alias gratis.

Namun yang terjadi masyarakat dipungut biaya dimana biaya tersebut ditentukan oleh mereka/pihak desa. Kepala Desa merupakan penyelenggara negara yang seharusnya tunduk dan patuh terhadap undang undang, pemerintah telah membebaskan biaya PTSL.

“Tetapi, desa masih saja (diduga) mengutip dengan alasan biaya proses dan lain lain, seharusnya praktek tersebut jangan dilakukan dan kepala desa harus memberikan contoh bagi masyarakat,” ujarnya.
Oleh karenanya, tegasnya, perbuatan kepala desa ini bertentangan dengan ketentuan Pasal 12 huruf (e) UU RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang perubahan UU RI Nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi.

“Oleh karenanya kepala desa dan atau aparatur desa juga harus di proses secara hukum karena dengan menggunakan kewenangannya ia (diduga) melakukan pungli,” tandasnya.

Sementara itu Kades Srijaya, Lilis, ketika dimintai tanggapannya menyerahkan permasalahan tersebut kepada Sekretaris APDESI Karawang, Alek Sukardi.

“Iya punten, nanti bisa menghubungi Pak Sekjen (Alek Sukardi),” ucapnya.

Dimintai tanggapannya, Alek Sukardi berpendapat bahwa pada prinsipnya semua kejahatan itu harus ditindak sesuai crime justice system.
Dirinya setuju jika ditemukan adanya praktek pungli silahkan APH bertindak.

“Tentunya beda perlakuan antara OTT dengan dugaan tindak pidana, kita tetap mengedepankan prinsip-prinsip pressumption of inoucent,” ujarnya. (red).

IMG-20220411-WA0000

Pelaksanaan Kegiatan Program PKT Desa Pajaten, Melalui Normalisasi Saluran Air Pertanian

Foto dokumentasi kegiatan PKT

Jendela Jurnalis Karawang - Menginjak musim tanam padi, Pemerintahan Desa (Pemdes) Pajaten, Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang hari ini, Senin (11/04/2022) tengah menggelar pelaksana'an kegiatan Padat Karya Tunai (PKT) Desa, dengan sasarannya untuk pengerja'an normalisasi saluran air pertanian di area pesawahan Tegalcari yang masuk dalam wilayah Dusun 2 Pajaten.

Hj. Nurheni selaku Kades Pajaten pun turut mendampingi pelaksana'an kegiatan tersebut, walaupun notabene ia seorang perempuan, ia tetap mengawal jalannya kegiatan tersebut hingga usai, padahal area tersebut merupakan area pesawahan. Sangat kontras terlihat dimana ia berdiri di tanggul pesawahan dan dibawah teriknya panas matahari.

Dalam kegiatan tersebut, terlihat Pemdes bersama Tokoh petani dan masyarakat setempat berbaur bersatu padu membersihkan sampah dan rumput liar disepanjang saluran air pertanian. Selain itu juga lumpur dari pendangkalan diangkat ke permuka'an tanggul, agar aliran air pertanian nantinya tidak terhambat.

Ketika dikonfirmasi, Hj. Nurheni menerangkan bahwa kegiatan tersebut digelar di semua Dusun, mulai dari kemarin hingga lusa mendatang, sasarannya ialah pengerjaan normalisasi dari hulu sampai hilir saluran air pertanian yang meliputi Desa Pajaten.

"Kegiatan ini dilakukan di semua Dusun,
kemaren di area pasar, Hari ini Tegalcari, besok lusa dilanjutkan hingga Babakan karawang, Cimerta dan Dusun 1, pokoknya dari hulu sampe hilir saluran air yang ada di Pajaten." Terangnya.

Disela kegiatan, Sardi selaku petani yang ikut serta dalam kegiatan tersebut juga menuturkan harapannya, bahwa dengan adanya program PKT tentunya bisa mempermudah para petani disaat membutuhkan air pada musim tanam.

"Dengan adanya program PKT, semoga bisa mempermudah para petani disaat membutuhkan air pada musim nyawah." Harap Sardi.

Begitupun dengan Hj. Nurheni, ia juga berharap kegiatan tersebut bisa berguna untuk kebutuhan petani dalam masa tanam padi, dan ia juga mendoakan agar hasil panen para petani bagus dan memuaskan.

"Semoga dengan adanya program PKT drainase saluran air ini kedepannya bisa mempermudah kebutuhan para petani dalam masa tanam padi, dan semoga hasil panen padi mereka bagus dan memuaskan. Biar ketahanan pangan desa pajaten tetap stabil sehingga perekonomian meningkat pesat." Harap Kades Cantik yang biasa akrab disapa dengan sebutan Bunda Heny tersebut.
(NN).