Jendela Daerah

IMG-20221006-WA0000

Jelang Akhir Tahun 2022, Kantor Hukum eL DIALOGIS Soroti Situasi dan Ragam Permasalahan Hukum

Maryadi, SH

Jendralnews Karawang -
Belum enam bulan Kantor Hukum eL DIALOGIS berdiri di Karawang, sejumlah perkara ditangani, ada yang masih berjalan, dan telah selesai. Selain perkara hukum pidana, juga perdata, eL DIALOGIS aktif sebagai legal konsultan di beberapa perusahaan, menjadi legal praktisnya.

Mulai dari kasus penganiayaan wartawan oleh oknum ASN, harta waris dan KDRT serta penelantaran seorang WNI (warga Karawang) di Inggris, Eropa Barat. Kepala Kantor Hukum eL DIALOGIS, M Sony Adiputra, SH, bersama Maryadi, SH, kembali bertutur mengenai kondisi dan permasalahan hukum dalam sorotannya jelang akhir tahun 2022 ini. Terdapat harapan terhadap proses penegakan hukum di Karawang tentu saja. Maryadi jelaskan, soal kondisi hukum, masih terkesan tebang pilih.

"Dapat dikatakan hal ini terjadi pada kasus penganiayaan dan penculikan yang dialami dua orang wartawan senior (Zaenal dan Junot) di Karawang. Cukup tendensius karena berelasi pada kekuasaan," ungkap Maryadi dalam rillisnya, Kamis (15/12).

Kepala Kantor Hukum eL DIALOGIS,
Sony pun ikut menandaskan, seyogyanya proses penegakan hukum tersebut jauh lebih transparan, akuntabel, dan obyektif profesional, tanpa intervensi dari penguasa. Mulai dari institusi kepolisian dan sudah jadi rahasia umum, seperti apa keadaannya di mata masyarakat kekinian.

Sony pun membeberkan berbagai hal. Berikutnya, beberapa sorotan masalah hukum di tingkat nasional terhadap beberapa institusi, semisal Mahkamah Agung (MA) RI. Dimana sejumlah Hakim Agung diduga terlibat dalam penerimaan suap. Hal ini menurutnya berbanding terbalik dengan situasi Hakim Agung yang sebetulnya penerima gaji yang cukup baik dan bergaji dari APBN.

Bahkan, karir yang sudah optimal, namun semua ukuran tersebut tergadaikan oleh uang sogokan. Yang tidak pantas, cacat, baik secara aturan, moril dan prinsip profesionalitas.

"Dapat kita saksikan, bebasnya sejumlah napi koruptor, yang seharusnya dimiskinkan. Dirampas harta hasil korupsinya, nyatanya kebebasan merekapun masih menunjukkan kemewahan di mata masyarakat. Artinya terdapat kegagalan dalam menciptakan penegakan hukum sesuai peraturan perundang-undangan pidana khusus (Pidsus) tentang korupsi," terang Soni.

Menurut Soni, baru-baru ini telah disyahkannya KUHP, pada 6 Desember 2022 lalu di DPR RI, amat disayangkan munculnya kontoversi dari sejumlah pasal yang disebut-sebut tidak berkeadilan. Dan merujuk pada pelanggaran HAM, terlalu jauh memasuki ranah privasi publik.

"Dalam hal ini cukup mengganjal jika memang pemerintah dan DPR RI hendak menyilahkan untuk mengkaji di ranah hukum Judicial Review (JR), justru hal tersebut menandakan kelemahan atas dasar-dasar berpikir, mengapa dalam proses pembuatannya tidak secara kritis dikaji agar tidak menimbulkan kontroversi hebat di negeri ini," jelasnya.

Soni menuturkan, kalau mau dikatakan lebih kongkritnya, bahkan pada sejumlah pasal kontroversi tersebut, hal tersebut menunjukkan tanpa adanya logika hukum, filsafat hukum, dan kepastian hukum yang jelas.

"Kita ambil contoh, pasal 424 KUHPidana, pada situasi orang nongkrong di bar/diskotik misalnya. Ketika ada seseorang menawarkan, ataupun bahkan bartender, bisa dikenai Pidana. Padahal hal tersebut bukan delik Pidana. Artinya, pasal tersebut terlalu mengatur privasi masyarakat. Dan menciderai logika hukum pidana itu sendiri. Sekaligus ancaman nyata di sektor industri pariwisata di Indonesia.
Logika yang muncul, pada konteks di ruang tertentu (bar/diskotik), terdapat logika salah kaprah," tandasnya.

Ia pun membeberkan, contohnya semacam logika transaksi narkoba. Si penjual/pengedar, atau yang menawarkan yang dianggap memenuhi unsur pidana. Si pemakai bebas untuk direhabilitasi. Si penjual yang menawarkan jelas dipidana.

"Jika kita telusur, hal mana yang dianggap berpotensi memabukkan seseorang dan menimbulkan dampak dan sebagainya (sudah diatur dalam KUHP). Terkhusus pada yang menawari, hal itu bukanlah bersifat pemaksaan. Dan kehendak bebas, azasi seseorang. Sekali lagi, artinya tidak sampai logika hukumnya," ujarnya.

Lebih jauh Soni mengatakan, yang menjadi unsur pidana, tentu saja menyangkut adanya kerugian (materil dan non materil) oleh salah satu pihak yang dirugikan pelapor, dan terlapor. Maka pasal-pasal tersebut di atas, hanya menjadi kontroversi, tidak memiliki kepastian hukum yang jelas. Dan di dunia bahkan diketahui telah menimbulkan sikap protes PBB.

"Tidak hanya hal tersebut di atas, jagad hukum Nusantara digegerkan oleh berbagai kasus. Polisi tembak polisi. Pada kasus Sambo misalnya, masyarakat kita menyoroti tentang mahalnya harga sebuah keadilan. Dalam hal ini, institusi kepolisian, kejaksaan dan peradilan benar-benar diuji. Presiden RI Joko Widodo di awal masa jabatannya pernah menggaungkan tentang Revolusi Mental. Menjelang akhir periode setahun mendatang, kami melihat seluruh internal institusi penegakkan hukum di Indonesia diganjar apa yang yang disebut Revolusi Mental dalam menegakkan hukum saat ini. Apakah benar-benar akan manifes?," Urainya.

"Dan menjawab tantangan perubahan jaman dalam tata laksana pro justicia dan bersandar pada prinsip perubahan mental sekaligus, Indonesia telah mendapat momentumnya. Kalau tidak dari sekarang, maka mimpi buruk pun akan terus menghantui proses penegakkan hukum agar tidak semakin jauh panggang dari api," pungkasnya. (Red).

IMG-20221215-WA0003

Komunitas Rabuang Gading, Pemkot Bukittinggi, serta Komunitas Jagat Sastra Milenia, Selenggarakan Temuwicara

Foto dalam kegiatan temuwicara

Jendela Jurnalis, Padang -
Sumbar di masa lalu, memiliki banyak perempuan penulis yang handal, diantaranya Rangkayo Rasuna Said, yang dikenal dengan tulisan-tulisannya yang tajam, dimana tahun 1935, Rasuna menjadi Pimred di sebuah majalah, Raya. Majalah ini dikenal radikal, bahkan tercatat menjadi tonggak perlawanan di Sumbar. Ini berarti, beliau bukan hanya penulis biasa, namun sosok penulis yang mampu menggetarkan penjajah.

“Namun kita kehilangan sosok-sosok penulis seperti itu,” demikian Riri Satria, menyampaikan sambutannya dalam acara temuwicara yang bertajuk Perempuan Penyair: Perjuangan, Kiprah dan Proses Kreatifnya, yang diselenggarakan di Perpustakaan Proklamator Bung Hatta, Kota Bukittinggi, Sumbar, Sabtu, (3/12/22) lalu. Acara ini diselenggarakan oleh Komunitas Rabuang Gading Bukittinggi, didukung Pemkot Bukittinggi, serta Komunitas Jagat Sastra Milenia.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Martias Wanto, Sekda Bukittinggi, yang membuka acara temuwicara tersebut atas nama Walikota Bukittinggi.

“Padahal menulis, terutama jurnalistik dan sastra, mendapatkan posisi terhormat di Ranah Minang dan yang lebih menarik adalah, banyak kaum perempuan yang menekuninya di masa lalu dan memiliki nama besar dalam perjuangan Kemerdakaan Indonesia,” demikian Martias Wanto melanjutkan.

Bagaimanakah perempuan penyair saat ini menyeimbangkan peran sebagai istri, ibu, karyawan, serta menulis karya sampai saat ini? Para narasumber dalam temuwicara ini membagi kisah mereka kepada para hadirin, pada temuwicara tersebut yang kebanyakan adalah perempuan.

Mereka adalah Emi Suy (penyair dari Jakarta), Nunung Noor El Niel (penyair dari Denpasar, Bali), serta Rissa Churria (penyair dari Bekasi, Jabar), dengan pemandu diskusi Arbi Tanjung (pegiat literasi dari Pasaman, Sumbar). Ketiganya adalah perempuan penyair yang sudah punya nama dan eksis dalam dunia sastra di Indonesia saat ini. Mereka bertiga sudah menerbitkan beberapa buku puisi dan kerap diundang ke berbagai acara sastra di Indonesia. Buku puisi “Ayat Sunyi” karya Emi Suy, pernah mendapatkan anugerah juara harapan III buku puisi terbaik di Indonesia, oleh Perpustakaan Nasioanal RI pada tahun 2019.

Ketiga narasumber menjelaskan, bahwa tidak mudah membagi waktu antara status sebagai wanita pekerja, istri dan ibu di rumah, juga kegiatan sosial lainnya, serta menulis puisi. Rissa adalah seorang guru, sedangkan Emi adalah karyawan swasta di Bid. logistik dan pergudangan, sementara itu, Nunung karyawan sastra di agen perjalanan. Hari-hari mereka penuh dengan bekerja, mengurus suami dan anak, serta aktivitas lainnya. Namun menulis tetap dilakoni dengan berusaha membagi waktu sebaik mungkin.

“Saya menulis, karena demikianlah jalan saya untuk ikut membuat perubahan sosial, mengapungkan berbagai persoalan kemanusiaan dan mencoba menggugah pembacanya. Bahkan saya kerap memotret berbagai persoalan kemanusiaan, lalu kemudian saya jadikan puisi,” demikian Emi, yang juga menekuni dunia fotografi menjelaskan, bagaimana menjaga motivasinya untuk tetap menulis.

“Buku puisi saya yang terakhir berjudul Ibu Menanak Nasi Hingga Matang Usia Kami, menjelaskan peran seorang IRT dan sosial, bagaimana ibu adalah tokoh sentral dalam pembentukan karakter anak-anak bangsa”.

Sementara itu Rissa menjelaskan motivasinya.

“Saya ingin menulis, karena ingin membagi pemikiran saya, pendapat saya dan gagasan saya kepada publik. Saya banyak menulis puisi dan esai tentang spiritualitas dan kebudayaan, terutama terkait dengan dunia perwayangan. Buku puisi saya yang terakhir berjudul Bisikan Tanah Penari, berkisah dengan kebudayaan kota kelahirannya, yaitu Banyuwangi. Kebudayaan dan Spiritualitas itu sesungguhnya menyatu dan mampu membuat kehidupan ini menjadi lebih baik.”

Sedangkan Nunung memiliki motivasi yang berbeda.

“Saya menulis untuk menyuarakan perspektif perempuan menghadapi berbagai persoalan sosial. Perempuan harus berani menyuarakan opini dan gagasannya, dari perspektif perempuan tentunya, supaya hidup ini menjadi lebih seimbang. Inilah yang menyebabkan banyak puisi saya berkisah tentang perempuan, baik posisinya di rumah tangga maupun di ranah sosial, mulai dari buku pertama sampai buku yang terakhir, Sumur Umur, yang menggambarkan bagaimana seorang perempuan melakukan kontemplasi dan refleksi jalan hidupnya."

Ketiga sepakat, bahwa kata kunci dari semua itu adalah motivasi yang kuat, manajemen waktu yang baik, serta dukungan dari orang-orang tercinta terutama keluarga. Niatkan juga menulis itu sebagai ibadah, maka dia akan menjadi lebih indah.

Ketiga narasumber juga mengatakan, bahwa perempuan penyair harus mampu menulis puisi dengan tema sosial, budaya, kemanusiaan dan sebagainya. Jangan hanya terbelenggu dengan topik puisi engkau, aku, cinta, patah hati dan sebagainya.

Sementara itu Hudan Nur, seorang perempuan penyair dari Banjarbaru, Kalsel yang tampil sebagai penanggap dalam temuwicara tersebut mengatakan, bahwa persoalan perempuan penyair ini merata di Indonesia. Para perempuan penyair harus bangkit kembali untuk melahirkan karya-karya yang ruang lingkupnya lebih luas dan berani menyuarakan perspektifnya. Hudan yang juga Duta Baca di Prov. Kalsel itu, juga sangat mengepresiasi acara ini, karena dalam upaya memahami persoalan sosial, suara perempuan juga perlu didengarkan.

Demikian pula dengan penanggap lainnya, yaitu Lispa Nelli, seorang guru dari Pariaman dan Linda Zoebir, seorang aktivis literasi dari Bukittinggi, sepakat dengan ketiga narasumber, bahwa perempuan untuk meyakinkan dirinya bahwa semua bisa dilakukan dan motivasi tersebut harus tetap dijaga. (AP)

IMG-20221214-WA0025

Miris!!! Diduga Ada Oknum Satpam di Kejari Sorolangun yang Nantang Dilaporkan ke Presiden

Oknum Satpam yang meminta dilaporkan ke Presiden

Jendela Jurnalis, Sarolangun -
Kejadian miris terjadi di sebuah Instansi Pemerintah, yang semestinya sebagai pelayanan masyarakat, diperlukan sopan santun, etika, serta atitude yang baik, Selasa (13/12/22).

Semisal kejadian yang tidak seharusnya terjadi di Kantor Kejaksaan Sarolangun, Prov. Jambi, sekitar pukul 11.31 WIB. Yang mana Pimred newslan-id, H. Sukarlan, SE, sedang berniat mengambil surat tilangan di Kantor Kejari Sarolangun, yang berada di samping kiri Kantor.

Saat itu, Karlan langsung menuju ke tempat pengambilan surat-surat. Namun naasnya, ruangan itu kosong, tak ada seorangpun Petugas yang jaga, hingga dipanggil berkali-kali, tidak ada siapapun yang datang.

Akhirnya Karlan melangkahkan kakinya ke depan, lewat pintu utama. Namun di depan pintu masuk utama Kantor, nampak dua Petugas, Satpam dan OB.

Sambil berjalan, Karlan menganggukkan kepala sebagai tanda hormat dan permisi, menyaksikan mereka berdua yang sedang duduk santai sembari menghisap rokok dan ngopi siang.

Saat Pimred newslan-id pegang gagang pintu masuk utama Kantor Kejari Sarolangun, Sang Oknum Satpam, dengan suara lantang dan gagahnya, membentak dengan sikap tidak sopan. Bahkan, disaat dikatakan hendak dilaporkan ke Kajari, malah nantang minta dilaporkan ke Presiden sekalian.

"Laporkan sekalian ke Presiden," tantangnya si Oknum Satpam, lantang.

Karlan berusaha mengkonfirmasi terkait Oknum Satpam tersebut, yang nantang-nantang di laporkan. Kawan satunya yang OB, malah ikut berucap kata yang tak layak.

"Nggak ngaruh media di sini, karena banyak media di sini," ocehnya.

Saat dihubungi Redaksi newslan-id, Kajari Sarolangun, Bobby Ruswin, SH, MH mengatakan, "Terima kasih informasinya, saya akan panggil yang bersangkutan," jawabnya. (AP)

IMG-20221214-WA0020

Ketua MPC Cilacap Resmikan Mako PP-PAC Sampang

Ketua MPC Cilacap saat potong tumpeng

Jendela Jurnalis, Cilacap -
Menutup rangkaian 24 Mako/Sekretariat PAC di MPC PP Cilacap, Minggu, 11 Desember 2022, Ketua MPC PP Cilacap, Edy Santoso, meresmikan Mako PAC Sampang, Kantor Sekretariat yang cukup mewah, dibangun di Jl. Tugu Timur Sampang dan nantinya akan digunakan sebagai sarana koordinasi, konsolidasi dan Giat rutin Organisasi.

Didampingi jajaran Pengurus MPC, diantaranya Sekretaris MPC, Julian Adi Triana; Dankoti MPC, Addy Widayat; Waka II, Sukono Wiranegara; Waka III, Delun Seto, serta dihadiri unsur Pimpinan PAC se-MPC Cilacap. Di jajaran Ketua PAC, diantaranya Rio Aditya, Ketua PAC Kesugihan, serta 23 Ketua PAC yg lain.

Nampak khidmat mengikuti upacara peresmian Mako PAC Sampang. Selain tamu internal, acara juga dihadiri oleh unsur Forkopimcam, utusan Ormas lain, Forum Kades se-Kec. Sampang, LSM serta Organisasi Kepemudaan di sekitar Kec. Sampang.

Ketua MPC Cialacap saat penandatanganan prasasti peresmian Mako Cilacap

Dalam sambutanya, Ketua MPC Cilacap menegaskan, peran PP kedepan akan didorong lebih dekat dengan masyarakat, melalui Giat Sosial Kemasyarakatan, serta bersinergi dengan seluruh stakeholder yang ada.

Dalam kesempatan lain, Ketua Paguyuban Kades Kec. Sampang, Hartono, SH, memberikan apresiasi atas kerjasama Ormas PP dengan Pemdes, Khususnya di Kec. Sampang, yang selama ini sudah terjalin baik dan siap meningkatkan kerjasama di masa yang akan datang, demi kemajuan Desa-desa di Kec. Sampang. Hartono, SH, juga memberikan apresiasi terkait bantuan Ketua MPC Cilacap terhadap korban gempa Cianjur, yang telah dilakukan.

Rangkaian Giat peresmian Mako PAC Sampang, dilanjutkan dengan pemotongan pita Mako, sekaligus inspeksi potong tumpeng, diakhiri dengan do'a penutup. (AP)

IMG-20221214-WA0003

Cinta Prajurit Kostrad, Hengki Sani Sumbang Dua Pohon untuk Pasukan Raja Aibon Kogila

Hengki Sani saat menurunkan kayu

Jendela Jurnalis, Intan Jaya
Setiap perbuatan baik yang dilakukan oleh setiap manusia, pasti akan mendapatkan imbalan yang baik juga, karena Tuhan Maha Tahu dan Maha Adil. Bukti nyata dirasakan oleh para Ksatria Kostrad yang sedang bertugas di Intan Jaya, Papua. Warga bukan hanya turut serta menjaga ketenangan Intan Jaya dari aksi-aksi brutal gerombolan teroris Undius Kogoya, namun tanpa diduga, di bawah Komando Osea Sani, warga Kp. Mamba dan Sambili, beramai-ramai mengumpulkan kayu bakar untuk para Ksatria Tengkorak, Kamis (11/12/22).

Berawal saat warga Sani bersama-sama dengan Ksatria Tengkorak, datang ke acara kedukaan Fam Sondegau di Kp. Wandoga, November lalu. Saat saling bercerita, Letkol Inf. Ardiansyah alias Raja Aibon Kogila, menangkap curhatan Osea Sani, bahwa selama bulan Desember, warga membutuhkan banyak biaya untuk merayakan Natal. Tanpa berfikir panjang, Raja Aibon mengatakan, bahwa memberikan uang secara cuma-cuma, tanpa bekerja kepada siapapun, tidak akan baik untuk jangka panjang.

"Bagaimana kalau adik-adik itu kumpul kayu. Terserah berapa saja, Raja tidak hitung. Biar adik-adik itu dapat uang, tapi ada kerja. Itu uang, nanti terserah adik Osea yang atur," ucap Ardy si Raja Aibon Kogila kepada Osea Sani.

Hengki Sani bersama teman-temannya saat akan menurunkan kayu dari truck

Sabtu pagi, Osea Sani menemui Raja Aibon di Pos Koper (Kodim Persiapan). Dalam pertemuan itu, Osea menyampaikan, bahwa siang ini, warga Sani dari Kp. Sambili dan Mamba, akan ke hutan untuk menebang pohon. Selanjutnya, setelah ibadah Minggu keesokan harinya di Gereja, semua warga, termasuk Ibu-Ibu dan anak-anak, akan ke hutan untuk mengambil hasil tebangan, kemudian mengumpulkannya di pinggir jalan. Ternyata, dari Osea diketahui, bahwa dua pohon yang akan ditebang adalah kepunyaan Hengki Sani.

"Saya sudah bicara dengan adik satu itu (Hengki, red). Dia harus bantu Raja Aibon. Besok Hengki juga ikut potong. Dia pegang parang pertama, baru kita sama-sama potong dan belah," ucap Osea Sani kepada Raja Aibon Kogila.

Hari Minggu, sekitar pukul 14.00 WIT, Osea menghubungi Lettu Jeffry, Pasi Intel Satgas Yonif PR 305/Tengkorak, bahwa kayu sudah terkumpul di pinggir jalan, dekat Kompleks Ceria yang dibangun oleh para Ksatria Tengkorak. Saat Praka Syaenul menerbangkan drone, terpantau tumpukan kayu di pinggir jalan. Nampak masyarakat yang baru selesai memindahkan kayu dari tanah milik Hengki Sani, masih ramai di lapangan Kp. Sambili.

Beberapa Team kemudian dilepas oleh Raja Aibon untuk berpatroli, berjalan kaki, menyusuri hutan sampai melewati Kp. Mamba di Utara dan Kp. Sambili di Selatan. Ini dilakukan, demi keamanan para Ksatria yang akan menumpangi kendaraan untuk mengangkut kayu bakar. Selain itu, selama di Kompleks Ceria, Kapten Poltak si Panglima Mamba, juga akan menemani Serda Nursalim, memperbaiki beberapa wahana permainan yang rusak.

Wahana permainan baru di Kompleks Ceria, sangat diminati oleh anak-anak Mamba dan Sambili. Ternyata, selama ini wahana tersebut dimanfa'atkan melebihi kapasitas dan kekuatannya. Anak-anak tidak ada yang mau mengalah untuk bermain. Kadang dalam satu waktu, belasan anak menaikinya, bahkan sampai ada yang bergelantungan. Alhasil, belum genap dua Minggu, sudah ada beberapa mainan yang rusak.

Setelah rombongan Panglima Mamba sampai di Mamba, Nursalim dan rekan-rekan langsung bekerja memperbaiki fasilitas bermain anak-anak. Sementara warga Sani menaikkan kayu bakar ke truk. Dokter dan Bakes, menggelar perlengkapannya di lapangan. Tak berapa lama, beberapa warga yang mengalami kendala kesehatan, langsung dilayani oleh Dokter Pane. Di tempat yang tak terlalu jauh, Bapak Pater juga beraksi. Anak-anak menyerbu Bapak Pater yang membagikan gula-gula. Betapa cerianya warga Sani didatangi para Ksatria Tengkorak. Situasi yang selama beberapa bulan ke belakang tak pernah mereka rasakan.

Bersama Lettu Inf. Imam Sembiring, Yeskil Sani ikut naik truk, mengantarkan kayu bakar ke Pos Mamba. Beberapa warga yang akan ke Kota juga turut serta, termasuk istri dan anak Osea Sani.

Di Pos Mamba, Raja Aibon sudah menyambut Yeskil Sani dan rombongan. Oleh Raja Aibon, Yeskil Sani dan salah seorang Gembala yang ikut, diajak melihat beberapa hasil karya Prajurit Tengkorak di Pos Mamba. Yeskil Sani berulang kali menyalami Raja Aibon, memberikan pujian atas segala yang dikerjakan oleh para Prajurit Tengkorak Kostrad, padahal baru beberapa bulan berada di Intan Jaya, Papua.

"Hormat. Luar biasa Raja. Ini dulu tidak begini. Baru setelah Raja datang, banyak perubahan. Kita masyarakat juga bebas, tidak takut. Itu di Kampung, masyarakat selalu cerita Raja Aibon. Hormat," ucap Yeskil Sani kepada Raja Aibon Kogila.

Menjelang Maghrib, Osea Sani datang ke Pos Mamba. Cukup banyak Osea bercerita. Dari cerita keluarga, masyarakat Mamba, Sambili dan Holomama, hingga cerita tentang Bupati yang saat ini berada di Intan Jaya. Osea juga menyampaikan, bahwa tadi Hengki Sani ikut membantu, memanggul batang kayu dari hutan. Saat pasukan Kostrad tiba, Hengki Sani juga ikut berjaga di belakang Gereja, agar tidak ada kelompok-kelompok yang menggangu para Ksatria Tengkorak, yang sedang memperbaiki fasilitas bermain yang rusak.

Nampak dari raut wajah Osea, kekecewaan terhadap Pemkab Intan Jaya, khususnya kepada Bupati yang selama ini tidak pernah berkantor di Intan Jaya. Osea sangat berharap, Pjs. Bupati nantinya, sampai dengan adanya Pejabat baru, dapat hadir di tengah-tengah masyarakat, untuk bersama-sama membangun Intan Jaya.

"Dulu, mereka bisa tipu kami masyarakat. Sekarang, masyarakat sudah pintar. Kami tidak mau pilih Bupati yang tidak pernah injak Intan Jaya. Itu masyarakat sudah bicara semua begitu. Kalau Raja Aibon mau Cabup, kami warga nanti pilih Raja. Benar itu," ucap Osea Sani, saat berbicara bersama Raja Aibon, Mayor Anjas, Kapten Poltak dan Lettu Jeffry, di teras Pos Mamba.

Semoga keinginan masyarakat Intan Jaya untuk memiliki Pemimpin yang mau hadir bersama mereka, dapat terwujud. Dan, semoga masyarakat Intan dapat lebih sejahtera, dengan kehadiran Satgas TNI-Polri. Aamiin. (AP)

IMG-20221211-WA0007

Stelly Sebut Nama Cellica Terima Sejumlah Uang dalam Persidangan, LSM Kompak Reformasi Lapor ke Kejaksaan Agung

Pancajihadi Al Panji (Sekjen LSM Kompak Reformasi)

Jendralnews Jakarta -
Munculnya nama Cellica Nurrachadiana diduga sebagai penerima uang sebesar 5 Miliar di persidangan dengan nomor perkara 912/Pid.b/2022/PN.Blb, dengan terdakwa Irfan Suryanegara, membuat masyarakat Karawang bertanya-tanya.

Diketahui, dalam persidangan itu Stelly Gandawidjaja sebagai saksi, korban dan pelapor mengakui telah memberikan sejumlah uang ke beberapa politisi termasuk Cellica Nurrachadiana.

Bahkan, Stelly Gandawidjaja tanpa menyebutkan inisial, malah dengan gamblang menyebutkan sejumlah uang yang diberikan kepada orang nomor satu di Karawang itu.

Menanggapi dan menyikapi isu tersebut dan untuk menghindari munculnya spekulasi asumsi, bahkan fitnah dan perlu adanya kejelasan dan kebenaran nyanyian Stelly Gandawidjaja tersebut. Pancajihadi Al Panji selaku Sekjen LSM Kompak Reformasi mendatangi gedung Kejaksaan Agung Republik Indonesia untuk melaporkan hal tersebut.

"Pada intinya kedatangan kami ke Kejagung untuk mengantar surat permohonan, agar fakta-fakta di persidangan yang menyebutkan Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana dalam persidangan tersebut, Jaksa Agung atau Jampidsus dapat mengembangkan kasus tersebut atau bila perlu diadakan penyelidikan dan penyidikan baru yang muncul dalam persidangan tersebut," ungkap Panji dalam press releasenya yang dikirimkan ke Awak Media, Minggu (11/12/2022).

Dengan nomor surat 95/LSMKR-LP/XII/2022 tertanggal 9 Desember 2022, surat yang ditujukan kepada Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus. Panji juga meminta kepada Kejagung agar melidik dan menyidik fakta baru persidangan tersebut.

"Tepatnya kami berkirim surat ke Kejagung, karena kami menilai bahwa perkara tersebut merupakan limpahan dari Bareskrim Mabes Polri ke Kejaksaan Agung dan untuk selanjutnya dilimpahkan dari Kejagung ke Kejaksaan Negeri Cimahi," terangnya.

Namun, Panji menyayangkan sikap Bupati Karawang yang tidak menanggapi atau membantah, apalagi akan melakukan langkah hukum terkait namanya disebut menerima uang lima miliar dari Stelly Gandawidjaja.

"Mudah-mudahan saja kedatangan kami ke Kejagung mendapatkan respon dari Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus dan untuk selanjutnya diadakan penyelidikan dan penyidikan temuan fakta baru yang terungkap di persidangan Pengadilan Negeri Baleendah ini," tandasnya. (red).

IMG-20221209-WA0024-1

Satgas Desa Pasirukem Apresiasi Kegiatan Senam Sehat yang Digelar Camat Cilamaya Kulon

Foto Kasatgas (tengah) bersama Camat Cilamaya Kulon dan jajarannya

Jendralnews Karawang -
Bertujuan menjaga kesehatan dan menjalin silaturami antar Muspika dengan Pemdes, Dudi Alexandrie, S.Stp menggelar acara senam bersama dihalaman Kantor Kecamatan Cilamaya Kulon pada Jumat pagi (9/12/2022) bersama seluruh Muspika, Kades beserta jajarannya, BPD, TKSK, PSM, Ibu-Ibu Tim Penggerak PKK, UPTD Puskesmas, UPTD Pendidikan/Koorwilcambidik, Bhayangkari juga Persit se Cilamaya Kulon.

Tak terkecuali bagi Satgas Desa Pasirukem, yang secara antusias ikut serta bersama Kades dan seluruh jajaran Pemdes lainnya, berbaur turut serta mengikuti kegiatan senam sehat yang digelar oleh Camat tersebut.

Seperti yang diungkapkan Wasna selaku Kasatgas Desa Pasirukem kepada jendralnews.co.id, dirinya mengaku sangat mengapresiasi terkait adanya kegiatan tersebut, bahkan Ia merasa bangga bisa menjadi bagian dari peserta senam sehat yang diselenggarakan dilingkup Kecamatan Cilamaya Kulon.

Foto dalam kegiatan senam sehat

Menurut Wasna, kegiatan tersebut sangat bagus dan Ia pun berharap agar kegiatan seperti senam sehat dapat terus digelar, atau bahkan bisa menjadi agenda bulanan, agar terus terjalin silaturahmi guna menumbuhkan kekompakan antar Satgas, Pemdes maupun Muspika.

"Saya acungkan jempol untuk Camat Cilamaya Kulon, atas terselenggaranya kegiatan yang bisa menumbuhkan silaturahmi serta kekompakan antar Muspika dan Aparatur Desa, pokoknya kegiatan ini sangat bagus, dan saya berharap supaya kegiatan seperti ini selalu digelar, kalo bisa mah jadi kegiatan bulanan," ungkapnya.

Hal tersebut sesuai dengan tujuan Dudi Alexandrie, S.STP selaku Camat Cilamaya Kulon, dirinya menerangkan bahwa kegiatan tersebut digelar selain untuk menjaga kesehatan juga bertujuan meningkatkan silaturahmi, sinergitas dan solidaritas antar unsur Muspika se Cilamaya Kulon.

"Kegiatan ini digelar, intinya selain untuk menjaga kesehatan juga bertujuan untuk meningkatkan silaturahmi, sinergitas dan soliditas antar unsur Muspika se Cilamaya Kulon," terangnya.

Dudi juga menambahkan, dalam kegiatan tersebut, kekompakan dan antusiasme peserta sangat sesuai harapan, dan dirinya berharap agar moment tersebut benar-benar dapat menjadi ajang silaturahmi yang baik.

"Kekompakan dan antusiasme peserta sangat sesuai harapan, dan saya berharap agar moment ini benar-benar bisa menjadi ajang silaturahmi yang baik untuk seluruh jajaran Muspika beserta unsur pemerintahan lainnya yang ada di Cilamaya Kulon," harap Dudi. (NN).

IMG-20221209-WA0018

Jalin Silaturahmi, Camat Cilamaya Kulon Gelar Senam Bersama Pemdes dan Muspika

Foto bersama disela kegiatan senam sehat

Jendralnews Karawang -
Bertujuan menjaga kesehatan dan menjalin silaturami antar Muspika dengan Pemdes, Dudi Alexandrie, S.Stp menggelar acara senam bersama dihalaman Kantor Kecamatan Cilamaya Kulon pada Jumat pagi (9/12/2022).

Dalam kegiatan tersebut, diikuti oleh seluruh Muspika, Kades beserta jajarannya, BPD, TKSK, PSM, Ibu-Ibu Tim Penggerak PKK, UPTD Puskesmas, UPTD Pendidikan/Koorwilcambidik, Bhayangkari juga Persit se Cilamaya Kulon.

Seluruh peserta berbaur dan mengikuti senam bersama dengan riang gembira, dibarengi dengan suasana penuh keakraban yang menunjukan kehangatan seluruh peserta dalam mengikuti kegiatan tersebut.

Foto peserta kegiatan senam yang penuh keakraban

Ketika diwawancara oleh jendralnews.co.id Dudi Alexandrie, S.STP selaku Camat Cilamaya Kulon menerangkan bahwa kegiatan tersebut digelar selain untuk menjaga kesehatan juga bertujuan meningkatkan silaturahmi, sinergitas dan solidaritas antar unsur Muspika se Cilamaya Kulon.

"Kegiatan ini digelar, intinya selain untuk menjaga kesehatan juga bertujuan untuk meningkatkan silaturahmi, sinergitas dan soliditas antar unsur Muspika se Cilamaya Kulon," terangnya.

Dudi juga menambahkan, dalam kegiatan tersebut, kekompakan dan antusiasme peserta sangat sesuai harapan, dan dirinya berharap agar moment tersebut benar-benar dapat menjadi ajang silaturahmi yang baik.

"Kekompakan dan antusiasme peserta sangat sesuai harapan, dan saya berharap agar moment ini benar-benar bisa menjadi ajang silaturahmi yang baik untuk seluruh jajaran Muspika beserta unsur pemerintahan lainnya yang ada di Cilamaya Kulon," harapnya.

Manfaat dari kegiatan tersebut diungkapkan oleh Inang Abdul Manan, salah satu RT dari Desa Sumurgede yang kebetulan berkesempatan mengikuti kegiatan tersebut, dirinya mengungkapkan bahwa acara tersebut sangat bermanfaat, selain bisa menjallin silaturahmi juga menjadikan ajang refleksi bagi jajaran Pemdes yang selama ini bergelut langsung dilapangan dengan masyarakat, serta menjadi ujung tombak pemerintahan paling bawah.

"Selaku RT, dengan adanya kegiatan ini saya cukup merasakan manfaat, selain bisa menjaga kebugaran, disini juga kita bisa bersilaturahmi dengan rekan seprofesi, berbincang membahas suka maupun duka bekerja dilapangan, apalagi kita sebagai ujung tombak pemerintahan paling bawah, tentunya setiap hari kita berada dimasyarakat, dan dengan adanya kegiatan ini, itung-itung bisa sedikit menghibur diri dari rutinitas kita sehari-hari," ungkapnya.

Ia juga berharap, agar kegiatan serupa dapat selalu digelar oleh pihak Kecamatan kedepannya.

"Saya juga berharap, agar kegiatan seperti ini dapat diselenggarakan lagi, atau bahkan menjadi kegiatan rutin bulanan, agar kekompakan Pemerintahan se Cilamaya Kulon terus terjalin," harapnya. (NN).

IMG-20221209-WA0014

Merasa Janggal, Setakar Kritik Penghargaan KIP yang Diraih Pemkab Karawang

Deden Sofyan, Ketua Serikat Tani Karawang (Setakar)

Jendralnews Karawang -
Ketua Serikat Tani Karawang (Setakar), Deden Sofyan, merasa janggal Pemkab Karawang mampu meraih penghargaan dalam penganugerahan Keterbukaan Informasi Publik (KIP) tingkat Provinsi Jawa Barat di Gedung Sate pada Kamis (8/12/2022).

Bukan tanpa alasan jika dirinya merasa janggal atas raihan penghargaan Pemkab Karawang di bidang KIP.

“Ada beberapa informasi yang sengaja disembuyikan atau sulit didapatkan publik oleh sejumlah OPD di Kabupaten Karawang,” kata Deden yang juga Ketua Litbang media, Jumat (9/12/2022).

Di antaranya, lanjut Deden, pihaknya pernah meminta untuk sounding kepada Diskominfo Karawang perihal adanya dugaan double anggaran di OPD tersebut.

“Namun beberapa kali kami meminta untuk sounding hingga saat ini diabaikan. Jadi dimana letak keterbukaan informasi publik? Diskominfo sebagai corong informasi Pemkab Karawang saja tertutup terkait penggunaan anggarannya,” tegasnya.

Deden menambahkan, belum lagi perihal keterbukaan dan transparansi penggunaan dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBH-CHT) sebesar Rp105 miliar lebih oleh sejumlah OPD, di antaranya OPD Dinkop UMKM, Dinkes, Dinsos, Dinas Perikanan dan Dinas Pertanian.

“Semuanya sumir, tidak jelas. Dengan melihat permasalahan tersebut apakah Pemkab Karawang layak mendapat penghargaan keterbukaan informasi publik?” herannya.

Oleh sebab itu, pihaknya akan mendatangi atau berkirim surat ke Pemprov Jabar untuk mempertanyakan kriteria Pemkab Karawang mendapat penghargaan tersebut.

“Kami akan tindaklanjuti secepatnya,” tutupnya. (red).

IMG-20221205-WA0011

Peringati HUT Kodam IM ke-66, Kodim 0117/Atam Gelar Baksos Pasar Murah

Foto dalam kegiatan Baksos Pasar Murah yang diselenggarakan Kodam IM

Jendela Jurnalis, Aceh Tamiang -
Dalam rangka memperingati HUT Kodam IM (Iskandar Muda) yang ke-66 tahun 2022, Kodim 0117/Atam (Aceh Tamiang) bekerjasama dengan Disperindagkop (Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi) Prov. Aceh, laksanakan Giat Baksos dengan menggelar 'Pasar Murah', Minggu (4/12/22), bertempat di halaman Koramil 09/Bdh, Ds. Matang Seping, Kec. Banda Mulia, Atam. Giat tersebut disambut dengan antusias, terlihat kurang lebih dua ratusan masyarakat yang hadir dalam bazar tersebut.

Dalam sambutannya, Dandim 0117/Atam, Letkol Inf. CZI Purnamasidi, SIP, M.Si, menyampaikan ucapan salam dan terima kasih kepada Pemda Atam, Muspika dan seluruh masyarakat yang hadir dalam acara Baksos Pasar Murah tersebut.

"Saya ucapkan terima kasih kepada Pemkab Aceh Tamiang, Muspika dan seluruh masyarakat yang hadir dalam acara Baksos ini. Pasar Murah ini kami laksanakan, bekerjasama dengan Disperindagkop Prov. Aceh, dalam rangka memperingati HUT Kodam IM ke-66 tahun 2022," ujar Dandim.

Dandim juga menyampaikan, bahwa Giat Baksos Pasar Murah ini, merupakan Giat yang sangat membantu masyarakat, dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya, dengan harga beli yang terjangkau.

"Banyak manfa'at yang dapat diambil dalam Giat Pasar Murah ini, baik secara sosial maupun ekonomis, serta dapat menumbuhkan kepedulian sosial dan lingkungan, terhadap yang membutuhkan," demikian disampaikan Dandim 0117/Atam.

Adapun harga bahan kebutuhan pokok yang disediakan dalam Giat Pasar Murah dan Ops Pasar tersebut, adalah sebagai berikut: beras Rp70.000,- per sak 10 kg, minyak goreng Rp9000,- per kg, telor ayam Rp40.000,- per papan.

Dalam Giat, turut pula dihadiri Bupati Atam, H. Mursil, SH, M.Kn; Kapolres Atam, AKBP Imam Asfali, SIK; Kadis Koperindag Atam, Ibnu Azis. S.Km, M.KM; Tokoh Agama dan Masyarakat Kec. Banda Mulia. (AP)