Jendela Daerah

Kadep Humas DPP GMPI Berharap Polisi Serius Tangani Kasus Dugaan Penganiayaan Wartawan di Rengasdengklok

Nurdin Syam (Mr. Kim) Kepala Departemen Humas DPP Ormas GMPI.

Jendela Jurnalis Karawang -
Kepala Departemen Humas DPP Ormas GMPI, Nurdin Syam turut mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan sekelompok orang tak dikenal terhadap Abdul Rojak seorang wartawan media online Nuansa metro dan juga sebagai Ketua Korja GMPI Desa Gempol Karya Kecamatan Tirtajaya yang terjadi beberapa waktu lalu.

Mr. Kim sapaan akrab Nurdin Syam menegaskan, apapun permasalahannya dan apapun motifnya, tindakan kekerasan sekelompok orang tak dikenal dengan melakukan pengeroyokan yang membuat luka di bagian wajah dan tangan Rojak, merupakan tindakan premanisme dan tidak beretika.

"Negara ini negara hukum, kita harus menjunjung tinggi hukum, semua pelaku harus segera di proses hukum, kami menyerahkan kasus ini kepada aparat penegak hukum," ungkapnya, Senin (21/11/2022).

Mr. Kim berharap, pihak Kepolisian segera menangkap para pelaku pengeroyokan, dan motif pelaku melakukan pengeroyokan segera terungkap.

"Kami berharap, pihak kepolisian serius dalam menanggapi laporan dugaan penganiayaan yang dialami jurnalis Nuansa Metro yang juga sebagai Ketua Korja GMPI Desa Gempol Karya ini. Saya kira ini sebuah pertaruhan, pasca kejadian kasus dua korban wartawan Junot dan Zaenal, jangan sampai ada aksi demo wartawan seperti yang sudah-sudah," pungkasnya. (red).

Gelar Santunan Yatim Piatu, Anniversary ke-7 Media Online Indoshinju.com juga Dibanjiri Ucapan Selamat

Foto bersama jajaran Redaksi Indoshinju.com bersama Anak-Anak Yatim Piatu.

Peringatan hari ulang tahun ke-7 Media Online Indoshinju.com yang jatuh pada hari ini minggu,22/11, mendapatkan banjir ucapan. Mulai dari pejabat pemerintah, perusahaan, tokoh masyarakat, tokoh agama, komunitas, organisasi masyarakat dan lain-lain.

Sejumlah harapan disematkan agar Indoshinju terus semangat berkarya dalam menyajikan berita-berita paling aktual dan terpercaya agar menjadi refrensi informasi yang inspiratif untuk masyarakat.

Dalam acara Anniversary media online Indoshinju yang dirangkai dalam acara tasyakuran dan pemberian santunan kepada puluhan anak yatim piatu, diusia ke-7 tahun ini, Indoshinju memanfaatkan hari istimewa ini untuk terus mematangkan diri, meskipun pasang surut dialami Indoshinju, namun tetap bertahan dan muncul dalam multi platform menjawab tantangan zaman.

Foto pemberian santunan oleh Priyatna selaku Korlip Jawa Barat Media Online Indoshinju.com.

Meskipun baru 7 tahun, Indoshinju senantiasa hadir menemani masyarakat untuk menjadi kawan dari pembaca setia, menghadapi berbagai perubahan dalam beberapa aspek terus berinovasi dan berkreasi.

Masyarakat membutuhkan jurnalis membantu publikasi, sebagai kontrol sosial, pemandu pengambilan keputusan dan jurnalis juga membutuhkan teman setia untuk membaca tulisan-tulisan dengan masukan, saran dan kritikan.Kendati di rayakan dengan sederhana Hari ulang tahun Indoshinju yang ke-7 tahun, namun tidak mengurangi kehidmatannya.

Acara ulang tahun ini, di fokuskan di kantor Kabiro Karawang tepatnya di jln Gempol-Johar kampung Jungklang Desa Pamekaran Kecamatan Banyusari kabupaten Karawang Provinsi Jawabarat.

Priyatna koordinator liputan wilayah Jawa barat media Indoshinju mengucapkan rasa syukur, atas perjalanan Media Indoshinju di dunia Jurnalistik,selama kurun waktu tujuh tahun, menurutnya saat ini peran media online telah menjadi salah satu primadona dan menjadi konsumsi publik dalam hal informasi pemberitaan.

Lanjutnya “Alhamdulillah selama Tujuh tahun ini, kami hadir di dunia jurnalistik sebagai wadah dalam memberikan informasi pemberitaan baik daerah maupun provinsi Jawa barat.” Mudah-mudahan kehadiran kami bisa memberikan warna tersendiri dalam dunia jurnalistik di provinsi Jawa barat,khususnya di Karawang,"tuturnya.

Lebih lanjut menyampaikan pesannya, agar semua crew Indoshinju yang berada di provinsi Jawa barat, dia menyampaikan, dalam menjalankan tugas Jurnalistiknya senantiasa berpedoman pada Undang-Undang Pers nomor 40 tahun 1999 dan mematuhi Kode Etik Jurnalistik (KEJ) dalam menyuguhkan sebuah berita yang berimbang. Selain itu digelarnya acara kegiatan ulang tahun ini sebagai ajang dalam mempererat tali silaturahmi antar sesama crew media Indoshinju dan rekan-rekan media yang hadir di acara kami”, pungkasnya.

Dalam acara ulang tahun Indoshinju yang ke-7 tahun ini, di hadiri seluruh crew media Indoshinju, ketua PWRI DKI Jakarta, Pimpinan Redaksi Harian Kriminal, Pimpinan Redaksi Berita Ekspos, rekan-rekan media online atau cetak, LBH Maskar Indonesia, Organisasi masyarakat dan LSM, sebagai pelengkap di akhir acara menggelar makan bersama. (red).

Istri Jadi Korban Pemberangkatan Unprosedural ke Arab Saudi, Apip Mengadu ke Garda BMI Karawang.

Foto Apip usai menandatangani surat kuasa yang diserahkan kepada Garda BMI Karawang.

Jendela Jurnalis Karawang -
Sejak Tahun 2015, Moratorium menjadi acuan bagi PMI (Pekerja Migran Indonesia) untuk memikirkan kembali niatnya jika ingin bekerja ke Luar Negeri, pasalnya, ada beberapa Negara tujuan penempatan yang tidak diperbolehkan untuk dituju oleh PMI. Arab Saudi, menjadi salah satu Negara yang masuk dalam daftar tujuan yang dilarang bagi PMI untuk bekerja disana, khususnya untuk sektor Pekerja Rumah Tangga.

Beberapa waktu lalu, BP2MI (Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia) berhasil menggerebek dan menyelamatkan 161 Calon PMI ilegal di salah satu penampungan perusahaan penyalur tenaga kerja yang ada didaerah Bekasi, pasalnya, Perusahaan tersebut meskipun berdiri secara resmi, namun proses yang dilakukannya adalah ilegal, karena perusahaan tersebut memberangkatkan PMI dengan Negara tujuan Arab Saudi sebagai Asisten Rumah Tangga.

Diduga akibat minimnya sosialisasi, fakta dilapangan ternyata masih banyak PMI yang diberangkatkan ke Arab Saudi melalui janji manis yang dilontarkan oleh para Sponsor Lapangan yang bertugas merekrut CPMI dengan iming-iming uang fee yang menggiurkan.

ilustrasi Human Traficking.

Seperti yang terjadi di Karawang, Garda BMI (Garda Buruh Migran Indonesia) mendapatkan laporan pengaduan dari Apip Saepuloh (36), warga Kp. Pulogadung, Desa Pulosari, Kecamatan Telagasari, mengadukan bahwa istrinya Ratna (29) diberangkatkan ke Arab Saudi oleh Sponsor bernama Hj. Ida, lalu kemudian diproses dan diberangkatkan melalui PT. ASR pada Juni 2022 lalu.

Setelah keberangkatannya, Ratna hingga saat ini tak kunjung mendapatkan pekerjaan yang dijanjikan, dia pun hanya tinggal ditempat penampungan. Nasib malang masih berlanjut, belakangan ini Ratna malah sering sakit-sakitan, tanpa diobati oleh pihak penampungan, bahkan untuk bisa berobat katanya harus pakai uang sendiri. Juga untuk berkomunikasi dengan keluarga pun sulit, karena alat komunikasi yang ia bawa disita oleh pihak penampungan.

Seperti yang dituturkan Ratna dalam bukti voice mail Whatsapp melalui alat komunikasi yang ia pinjam secara sembunyi dari teman di penampungan, untuk dapat menghubungi suami demi memberikan kabar keadaannya disana bahwa dirinya mengaku ingin segera dipulangkan.

"Disini lagi sakit, mau berobat harus pake uang sendiri, gak diobatin sama yang disini, Aa ngomong ke sponsornya untuk minta tanggungjawab, temen neng mah udah pada dipulangin sama sponsornya, paspor sama tiketnya udah diurusin da disini oge gak kerja," tutur Ratna dalam voice maill Whatsapp kepada suaminya.

Sementara itu, Apip mengaku sudah mendatangi pihak sponsor hingga PT, namun ada pengakuan mengejutkan, dirinya mengaku malah dimintai uang sebesar 35 juta oleh pihak pemroses tersebut.

"Saya udah samperin ke sponsor, bahkan sampe ke PT, malah saya dimintain uang 35 juta katanya buat ngurus kepulangannya, uang segitu besar darimana coba? saya juga baru tau kalo ternyata istri saya itu proses pemberangkatannya ilegal," terangnya.

Berharap istrinya dapat segera dipulangkan, kini Apip menguasakan dan menyerahkan sepenuhnya permasalahan ini diurus dan mendapatkan pendampingan advokasi dari Garda BMI Kabupaten Karawang.

Nunu Nugraha (Kadivkominfo Garda BMI Karawang).

Nunu Nugraha selaku Kadivkominfo Garda BMI membenarkan bahwa Apip telah melapor dan menguasakan permasalahannya ke Garda BMI Karawang melalui salah satu anggotanya.

"Ya, Saudara Apip telah melapor dan menguasakan sepenuhnya, baik itu pendampingan maupun pengadvokasiannya kepada Garda BMI Karawang secara tertulis dalam formulir Surat Kuasa resmi bermaterai. Langkah selanjutnya kita akan berkoordinasi dan memediasi terkait permasalahannya, kami juga sudah berkomunikasi dengan pihak PT, dan pihak PT mengaku akan memberikan keterangan pada Senin besok, kita tunggu saja hasilnya, kalau gak ada itikad baik ya kita akan lanjutkan prosesnya melalui jalur hukum," terangya kepada awak media pada Sabtu (19/11/2022). (DNK).

Apresiasi Kinerja Humas Polres Karawang, Ketum PPWI Berikan Penghargaan

Foto penyerahan Piagam Penghargaan dari Ketum PPWI kepada Kasie Humas Polres Karawang.

Jendela Jurnalis Karawang -
Ketum PPWI Wilson Lalengke, S.Pd, M.Sc, MA, mengapresiasi kinerja Polres Karawang khususnya Kasie Humas, Ipda Richie Suharyadi, SH, Kamis (17/11/22). Hal tersebut dikarenakan hubungan yang terjalin antara Humas Polres Karawang dengan DPC-PPWI Karawang sangat baik.

Bertindak selaku pengayom dan pelayan masyarakat, Ipda Richie siap menerima keluhan masyarakat dan merespon cepat apa yang dilaporkan masyarakat.

"Saya akan berusaha maksimal membantu dan melayani masyarakat yang sedang mengalami masalah, sesuai kemampuan yang saya miliki. Begitu pula dengan jajaran Polres Karawang lainnya," ujar Richie, saat membesuk Ketua DPC-PPWI Karawang, Dede Nurcahya, yang sedang dirawat di RS Hermina Karawang.

Foto bersama saat membesuk Ketua DPC PPWI Karawang di RS Hermina Karawang.

Lanjutnya, apalagi di bawah kepemimpinan Kapolres Karawang, AKBP Aldi Subartono, SH, SIK, MH, yang meluncurkan program 'Lapor Pak Kapolres' dan 'Ngawangkong Sareng Kapolres Karawang' serta beberapa program lainnya.

"Setiap keluhan dan laporan masyarakat terkait Kamtibmas, maka akan segera diproses dan ditindaklanjuti," ungkapnya.

Sementara itu, Ketum PPWI Wilson Lalengke yang juga membesuk Ketua DPC-PPWI Karawang dan bertemu Humas Polres Karawang di RS Hermina, mengucapkan terima kasih atas perhatian dan kerjasama yang terjalin baik selama ini. Ia sangat menghargai Polisi Baik seperti Ipda Richie.

"Kami sangat menghargai Polisi Baik yang berakhlak mulia seperti Ipda Richie Suharyadi, selaku Humas Polres Karawang. Masyarakat tidak meminta diberi uang atau materi, rakyat bahkan memberi uang untuk biaya hidup para Polisinya. Mereka hanya butuh pelayanan terbaik, minimal dalam bentuk perhatian, simpati-empati, waktu dan kepedulian di saat-saat tertentu. Terima kasih kepada Polisi IPDA Richie, kami sangat apresiasi dan menghargai segala budi baik dan pengabdiannya bagi masyarakat Karawang. Sehat dan sukses selalu," tutur Tokoh Pers Nasional tersebut, sambil menyerahkan Sertifikat penghargaan ucapan terima kasih kepada Humas Polres Karawang.

Sedangkan Neneng JK, istri dari Ketua DPC-PPWI Karawang, menceritakan kebaikan yang dilakukan oleh Ipda Richie. Saat itu, ketika kondisi suaminya sedang sakit dan keadaan darurat, ia membawa suaminya ke salah satu RS inisial LM ke IGD, namun penanganan terhadap pasien yang sedang gawat darurat sangat lambat. Pasien yang sudah kesakitan luar biasa, hanya dibiarkan menunggu di luar IGD selama hampir satu jam dan harus melakukan pendaftaran terlebih dahulu.

Sedangkan antrian di loket pendaftaran lumanyan banyak. Iapun merasa khawatir akan kondisi suaminya. Lalu ia berinisiatif meminta bantuan Humas Polres Karawang, untuk menelpon Humas RS LM. Lalu setelah itu, baru ada respon dari RS LM, sehingga suaminya itu langsung dimasukkan ke IGD dan ditangani dokter.

Pada saat diperiksa itulah, baru diketahui diagnosa penyakitnya. Tapi satu hal yang sangat mengecewakan, pihak RS LM menolak untuk melakukan tindakan operasi, karena tidak ada ruangan. Lalu dokter hanya menyarankan untuk mencari IGD RS terdekat.

Neneng langsung membawa suaminya ke IGD RS Hermina. Setiba di IGD, dokter langsung memeriksa kondisi suaminya dan diagnosa sama dengan RS LM. Melihat kondisi Dede N semakin memburuk, pihak RS Hermina segera mengambil tindakan operasi pada Kamis (10/11/22) lalu.

"Alhamdulillah operasi berjalan lancar. Terima kasih banyak saya ucapkan kepada RS Hermina, yang telah sigap menangani pasien khusus kepada dr. Erick, yang sangat telaten mengurus suami saya dan saat masih dalam perawatan intensif di RS Hermina," tutupnya. (HAP)

Tuntut Keadilan, Keluarga Dua Wartawan Korban Dugaan Penganiayaan Sambangi Mapolres Karawang

Foto Ibu, Istri dan Anak dari 2 Wartawan korban dugaan penganiayaan.

Jendela Jurnalis Karawang -
Setelah mendapatkan kabar sidang gugatan praperadilan di Pengadilan Negeri Karawang dimenangkan oleh pihak Kuasa Hukum Termohon, keluarga korban dua wartawan yang menjadi korban pemukulan dan penculikan mendatangi Mapolres Karawang, Rabu (9/11/2022).

Nita Narlulita (47), ibu korban wartawan Gusti Sevta Gumilar (Junot) dan Tuti Herawati (44) dan kedua anaknya, istri dan anak korban wartawan Zaenal Mustofa menyambangi Mapolres Karawang untuk mempertanyakan kelanjutan penanganan kasusnya.

Di Mapolres Karawang, kepada awak media Tuti Herawati menyampaikan, bahwa ia bersama ibu kandung Junot telah menemui Kasat Reskrim Polres Karawang. Ia mengaku sudah ditenangkan hatinya oleh Kasat Reskrim, karena proses penyelidikan kasusnya akan tetap berjalan.

"Karena kan korban (suami) juga tulang punggung keluarga. Bagaimana kelanjutan nasib kami ke depannya. Kalau kasusnya dibiarkan berlarut-larut, berlama-lama, repot ya!. Karena ada anak-anak yang harus kita kasih makan," kata Tuti Herawati, sambil menangis saat diwawancarai awak media.

Yang perlu diketahui, sambung Tuti, korban Junot memiliki anak dan korban Zaenal memiliki anak dan istri. Realistisnya, mereka hidup memang membutuhkan uang. Tapi bukan berarti akan menerima tawaran uang dari para pelaku.

"Hidup memang butuh uang. Tapi kita tidak butuh uang pelaku, mohon maaf ya. Perlu digarisbawahi, kami tidak butuh uang pelaku. Berapapun anda menawarkan uang kepada kami, mohon maaf. Kami tidak akan menerima uang sepeser pun. Kami hanya menuntut keadilan. Keadilan untuk suami saya dan buat rekan (Junot)," tegasnya.

Di kesempatan yang sama, Nita Narlulita menyampaikan, bahwa pihak keluarga tidak terima Junot diperlakukan seperti binatang oleh para pelaku. Dari mulai dipukuli sampai dugaan pencekokan minuman keras dan air kencing.

"Saya tidak terima anak saya diperlakukan seperti itu. Hewan saja dilindungi negara, apalagi ini manusia," katanya.

Diceritakan Nita, malam setelah Junot membuat laporan polisi ke Polres Karawang, Junot tidur selalu dalam kondisi mengigau, karena trauma dengan kejadian yang dialaminya

"Dia tidur tangannya seperti ini sampai tiga kali. Itu kan tandanya anak saya ketakutan. Bagaimana coba sebagai ibu melihat anaknya seperti itu. Gak manusiawi ya buat kita," tandasnya. (Irfan Sahab/Red).

Anak-anak Mamba Bawah dan Mama Tua Kesayangan Raja Aibon

Foto kebersamaan Yulince bersama kawan-kawannya dengan Raja Aibon.

Jendela Jurnalis, Intan Jaya
"Pasti cari Bapak Pater kan? Tunggu sudah. Bapak Pater ada. Sebentar kembali dari Kp. Amaesiga," Raja Aibon, dengan ramah menyapa Yulince Sani dan kawan-kawan, ketika tiba di Pos Mamba.

Seperti biasa, setiap pulang sekolah, sebelum kembali ke rumahnya di Mamba Bawah, Yulince dan teman-temannya selalu singgah di Pos Mamba. Kebetulan pada siang ini, Bapak Pater masih berada di Kp. Amaesiga, bersama dengan Lettu Imam Sembiring, si Bos Mamba. Untuk menenangkan Yulince dan teman-temannya, Raja Aibon menawarkan kepada mereka, untuk ikut menanam rumput di taman, bersama dengan Om Erick dan Om Jul. Tak ketinggalan, Serka Maldi, Batih Pos si Pendiam, ikut nimbrung tanpa suara.

"Boleh tanam di sini?" tanya Ria Sani sambil memegang rumput.

Yulince, Ria dan kawan-kawan, kemudian menemani Erick, Jul dan Maldi, yang sedang membuat Taman Para di depan Pos Mamba. Sementara, Antonius bermain bola. Saat melihat Praka Latief dan Syaeful membawa Maksi ke kelas lapangan, anak-anak senang sekali, meskipun hanya berlaukkan mie instan. Apalagi Raja Aibon membagikan gula-gula dan cokelat kepada mereka. Bahagia sekali rasanya.

Ketika anak-anak yang semuanya berasal dari Kp. Mamba Bawah selesai makan, datang Mama Tua bersama cucunya, Loison Sani membawa ubi, kol dan buah, special untuk Raja Aibon. Kepada Raja Aibon, dengan bahasa Indonesia terbata-bata, Mama Tua bercerita, kalau beberapa hari ini dirinya sakit, sehingga lama tidak datang. Mama Tua kemudian menunjukkan dompetnya kepada Raja dan berkata, "Kosong, tidak ada uang."

Terharu sekali rasanya melihat sang Mama Tua yang hanya hidup di honei dengan cucunya, dalam kondisi kesehatan yang kurang baik, mengeluh karena tidak mempunyai uang untuk sekedar membeli beras. Ditambah lagi, sang Mama Tua datang ke Pos tidak kosongan, melainkan membawa hasil kebun yang sejatinya bisa dimakan sendiri.

"Nenek tenang saja. Nanti dompet saya isi," jawab Raja Aibon, menenangkan sang Mama.

Raja Aibon kemudian masuk ke kamar, mengambil kembali gula-gula dan cokelat, karena anak-anak semakin ramai. Tidak lupa, Raja Aibon meminta Serda Aris menyiapkan beras dan mie instan, untuk diberikan kepada sang Mama Tua.

"Mama, dompet mana?" tanya Raja Aibon kepada Nenek, sekembalinya dari kamar.

Terlihat mata Mama Tua berkaca-kaca, ketika beberapa lembar uang dimasukkan oleh Raja Aibon ke dompetnya. Beras dan mie instan yang dibawa oleh Aris, juga dimasukkan ke dalam Noken Mama Tua.

"Amazamba, Tuhan berkati." berulang-ulang Mama Tua mengucap, sambil mengelus-elus pipi dan dagu Raja Aibon.

Raja Aibon yang tak kuasa menahan haru, mencoba mengalihkan pembicaraan. Anak-anak yang sedang bermain kemudian dipanggil, untuk diajak berfoto ria. Betapa senangnya anak-anak. Mama Tua juga ikut-ikutan bergaya, mencoba melepas rasa lelah, sakit dan sedih dengan kondisi kehidupannya.

Mama Tua kemudian pamit untuk kembali ke honei. Sambil memasangkan noken di kepalanya, sampai mulai berjalan meninggalkan Pos Mamba, kembali Mama Tua mengucapkan terima kasih kepada Raja Aibon. Di akhir cerita, Maldi dan Erick menemani anak-anak belajar. Setelah belajar, Raja Aibon dengan riangnya bermain lompat karet bersama Ria Sani dan teman-temannya.

Bahagia selalu Mama Tua. Bahagia selalu anak-anak Intan Jaya. Ksatria Kostrad akan selalu ada untuk kalian semua. (HAP)

Serbuuu…!!! PPWI Lamtim Berangkatkan Semua Anggotanya ke Jakarta, Ada Apa Ya…?

Foto Team PPWI DPC Lampung Timur.

Jendela Jurnalis, Lamtim -
Menjelang Ultah ke-15 dan sekaligus Kongres Nasional ke-3 PPWI yang akan diadakan pada tanggal 10 s/d 12 November 2022 di Jakarta, DPC PPWI Lamtim (Lampung Timur) mengadakan rapat musyawarah terkait pemberangkatan delegasi ke Jakarta, Sabtu, 29 Oktober 2022. Dalam rapat yang dipimpin Ketuanya, Sopyanto, DPC PPWI Lamtim, akan mengirimkan seluruh Pengurus dan Anggotanya.

Memang sudah tidak asing lagi di masyarakat luas, Ketum PPWI, Wilson Lalengke, sangat getol membela kaum yang lemah. Apalagi saat membela salah satu Wartawan media online Lamtim, sampai rela menjadi pesakitan di dalam jeruji besi, akibat kriminalisasi yang dilakukan oleh Oknum Polres Lamtim.

"Oleh karena itu, kami dari Pengurus PPWI Lamtim beserta jajaran, sangat antusias mendukung, mensukseskan, bahkan siap memberangkatkan semua Pengurus dan Anggota, dalam Kongres Nasional ke-3 PPWI di Jakarta, yang akan dihadiri oleh semua delegasi dari seluruh Indonesia dan Perwakilan PPWI dari 13 Negara sahabat," ungkap Sopyanto kepada Jendela Jurnlis, usai rapat.

Saat ditemui oleh awak media, Ketua DPC PPWI Lamtim yang aktif sebagai Kaperwil media Jurnal Polisi Pos ini menjelaskan, bahwa pertemuan perdana para Pengurus yang baru di-SK-kan itu, khusus membahas rencana keikutsertaan DPC PPWI Lamtim ke Kongres Nasional III PPWI Tahun 2022.

"Kami di sini membahas perihal keberangkatan kami ke Jakarta, dalam rangka mengikuti Kongres yang dirangkaikan dengan Ulatah ke-15 PPWI. Yang jelas, kami DPC PPWI Lamtim, siap mendukung dan mensukseskan acara PPWI Pusat," tegasnya dengan penuh semangat.

Acara pertemuan musyawarah PPWI Lamtim yang diadakan di Pondok Makan dan Kolam Renang Family, Way Jepara, Lamtim, Prov. Lampung, berjalan dengan lancar dan tanpa ada kendala. Ditambah dengan sambil menikmati menu Maksi di lingkungan yang dikelilingi oleh kolam ikan dan kolam renang, diselingi canda-tawa memperlihatkan kekompakan, keakraban dan rasa persaudaraan PPWI Lamtim.

Anggota PPWI Lamtim, Imam dan Dodi, saat dikonfirmasi oleh awak media menerangkan, hal senada dengan Ketua DPC PPWI Lamtim, bahwa rapat itu membicarakan rencana keberangkatan ke Jakarta. Pengurus dan Anggota PPWI Lamtim yang berjumlah lebih dari 15 orang itu, sangat antusias untuk mengikuti perhelatan besar PPWI, yakni Kongres Nasional III dan HUT ke-15 PPWI.

"Di pertemuan ini, kami musyawarah untuk bagaimana kita semua Anggota PPWI Lamtim, bisa ikut menghadiri Kongres Nasional ke-3 yang diadakan di Jakarta. Dan harapan kami, PPWI Lamtim, bisa selalu menjaga kekompakan dan tentunya bermanfa'at untuk masyarakat dalam hal penyebaran berita dan informasi," terang keduanya. (HAP)

Kp. Mamba Bawah Mencekamkah? Ini Faktanya…

Potret keceriaan Warga Kp. Mamba bersama Prajurit TNI.

Jendela Jurnalis, Intan Jaya -
Bersama Kita Kuat, Bersama Kita Bisa, Bersama Kita Senang, Bersama Kita Menang. Inilah slogan yang dijadikan pegangan oleh Prajurit TNI dan Polri di Intan Jaya, Papua.

Kebersamaan TNI-Polri di Intan Jaya, semakin menunjukkan efek positif terhadap suasana kehidupan masyarakat. Betapa tidak, Kp. Mamba (Mamba Bawah), yang selama ini selalu diceritakan sebagai Kampungnya KST, bahaya jika didatangi dan berbagai macam cerita lainnya, ternyata tidak demikian faktanya.

Disaat Ardy alias Raja Aibon Kogila, sedang mengikuti kegiatan Focus Grup Discussion (FGD), Mayor Inf. Anjas berinisiatif untuk mengunjungi Kp. Mamba, yang biasa disebut Mamba Bawah.

"Jangan lupa berdo'a. Yakinkan Timpam sudah di kedudukan, baru kalian berangkat," ucap Ardy kepada Anjas, Wadansatgas Yonif PR 305/Tengkorak.

Anjas berangkat bersama Kapten Puji, Kapten Inf. Anwar, Lettu Jeffry, Lettu Imbalo dan para Prajurit Kostrad, serta Brimob Damai Cartenz. Dengan berbekal perlengkapan olahraga, beras, mie dan gula-gula sebagai buah tangan, rombongan TNI-Polri berjalan kaki dari Ksatriaan Raja Aibon Kogila. Dari kejauhan, terlihat beberapa masyarakat melakukan aktifitas di sekitar Kampung. Namun ketika Anjas dan rombongan mendekati akan masuk Kampung, terlihat seorang laki-laki berbaju merah berlari terbirit-birit, menunjukkan ketakutannya melihat rombongan TNI-Polri mendatangi Kampungnya.

Suasana berubah menjadi mencekam, karena Kampung mendadak sepi. Pemandangan Kampung sebelumnya dimana terlihat adanya aktifitas masyarakat, berubah menjadi sunyi senyap. Namun rombongan terus maju tanpa rasa takut sedikitpun. Satu persatu honai didatangi oleh Anjas dan rombongan. Setelah melewati beberapa rumah dan honai, Anjas dan rombongan bertemu dengan salah satu warga. Jemmy Sani, saat itu sedang bersama dengan ketiga anak laki-lakinya di halaman honai.

"Selamat pagi Bapak," sapa Anjas, diikuti dengan uluran tangan untuk menjabat tangan Jemmy Sani.

Sambil menyerahkan bahan makanan yang dibawa, Anjas, Puji dan rombongan kemudian menyampaikan, bahwa kedatangan mereka ke Kampung, untuk bersilaturahmi sekaligus membawa bola volly, karena mendengar bahwa para pemuda Kampung sedang membuat lapangan volly.

Istri Jemmy Sani yang menerima buah tangan dari TNI-Polri, mengucapkan terima kasih berulang-ulang.

"Terima kasih, terima kasih," ucap istri Jemmy Sani, kemudian menyalami kembali Anjas dan Puji.

Setelah beberapa saat berkomunikasi, Jemmy Sani kemudian berteriak dengan bahasa Moni. Tak lama setelah itu, warga mulai keluar dari honainya masing-masing, termasuk anak-anak. Dengan bahasanya, Jemmy Sani menjelaskan kepada warga, maksud kedatangan rombongan TNI-Polri ke Kampungnya. Suasana Kampung yang sebelumnya sepi senyap dan mencekam, berubah menjadi bergairah. Para Prajurit TNI dan Polri kemudian membagikan gula-gula kepada anak-anak. Timkes yang selalu turut serta, memberikan pengobatan kepada warga yang sakit.

Pertemuan pertama diakhiri dengan foto ceria bersama, antara warga Mamba Bawah dengan rombongan TNI-Polri. Josefat Sani, salah satu Tokoh Pemuda Mamba Bawah, yang menerima bantuan bola dan net volly, mengucapkan terima kasih atas kehadiran TNI-Polri di Kampungnya.

"Besok-besok, Bapak-bapak main saja ke sini. Kita main volly, main bola sama-sama," ucap Josefat Sani.

Sekitar dua jam lebih, rombongan TNI-Polri berada di Mamba Bawah, berkomunikasi dan berinteraksi dengan warga Kampung. Siang harinya, rombongan kembali ke Ksatriaan Raja Aibon Kogila. Ternyata, Mamba Bawah tidak se-mencekam cerita orang. (HAP)

Sukses Program Lapor Pak Kapolres, Polres Karawang Luncurkan Program Jum’at Curhat

Pamflet pengaduan Jum'at Curhat.

Jendela Jurnalis, Karawang -
Polres Karawang mendapatkan apresiasi dalam hal peningkatan pelayanan kepada masyarakat dalam hal pengaduan. Polres Karawang meraih banyak respon positif dari masyarakat. Hal tersebut tidak terlepas dari responsif masyarakat terhadap aplikasi 'Lapor Pak Kapolres' sejak awal diluncurkan Polres Karawang.

Aplikasi 'Lapor Pak Kapolres' diinisiasi Kapolres Karawang, AKBP Aldi Subartono, SH, SIK, MH, sebagai bentuk implementasi Polri Presisi dalam hal meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, salah satunya demi mempermudah masyarakat dalam melakukan pengaduan maupun laporan kepada Polres Karawang.

Menurut keterangannya, Kapolres Karawang mengungkapkan, 'Lapor Pak Kapolres' yang sudah berjalan selama ini, banyak memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam melakukan laporan terhadap permasalahan yang terjadi di wilayah, terkait Kamtibmas. Tidak hanya untuk melakukan pengaduan, melalui 'Lapor Pak Kapolres' masyarakat lebih bebas mengungkapkan permasalahan langsung melalui WA, karena menurut beberapa sumber mengatakan, melalui platform Medsos WA dan IG dengan langsung melalui 'Lapor Pak Kapolres' sangat mudah mereka lakukan tanpa beban, apalagi pengaduan mereka langsung direspon cepat oleh Kapolres.

'Lapor Pak Kapolres' ini bisa diakses masyarakat dengan cara yang lebih cepat dan sederhana, masyarakat tinggal WA di No. +62 812-1127-2003, keluhan apapun bisa dilayani. Bahkan ada juga yang melapor melalui direct message IG dan itu akan langsung direspon oleh Polres Karawang.

Dan hal tersebut tidak jauh berbeda dengan program Posko Quick Win Presisi saat ini, dimana Polres Karawang sebelumnya sudah dari jauh hari memberikan ruang dan sarana, guna menampung curhatan masyarakat melalui 'Lapor Pak Kapolres'. Hal tersebut juga sejalan dengan program Jum'at Curhat yang diperintahkan oleh Kapolri, dalam rapat virtual, Jum'at (28/10/22).

"Ini juga merupakan salah satu bentuk mengimplementasikan program Jum'at Curhat, yang merupakan bagian dari Posko Quick Win Presisi. Kita akan lebih gencarkan kembali dalam hal melayani dan menampung curhatan masyarakat," tandas Kapolres.

"Kini tidak hanya 'Lapor Pak Kapolres' yang menjadi sarana masyarakat Karawang melakukan pengaduan, namun secara khusus lagi, melalui Jum'at Curhat, akan lebih mengoptimalkan Polri dalam hal meningkatkan pelayanan Kepolisian terhadap masyarakat," ujarnya.

Program 'Lapor Pak Kapolres' dimanfa'atkan masyarakat dalam hal melakukan pengaduan maupun laporan mengenai gangguan Kamtibmas, bahkan banyak juga masyarakat yang curhat mengenai keluh kesah pribadinya melalui program 'Lapor Pak Kapolres'.

Kapolres mengungkapkan berbagai permasalahan yang sudah ditangani dan tentu saja menjadi warna tersendiri. Banyaknya permasalahan yang dialami masyarakat, bahkan tidak hanya gangguan keamanan, namun hal lainnya yang bukan domain Kepolisian, namun tetap dilayani dengan respon yang cepat dari Personil Bhabinkamtibmas atau Anggota Polsek di tiap wilayah.

Diceritakan Kapolres, bahwa sampai ada Bumil berusia muda, sempat viral ihwal mengidam ingin naik mobil Polisi.

"Hingga kami mengabulkan keinginan seorang Bumil tersebut, untuk dapat naik mobil patroli dari Personil kami. Hal tersebut disampaikan ibu tersebut melalui IG," beber Kapolres.

Tidak hanya itu, selain 'Lapor Pak Kapolres' yang menjadi program andalan Polres Karawang yang menjadi salah satu wadah curhat masyarakat, namun ada lagi program Ngawangkong Sat Kamling Presisi, yang juga memiliki tujuan serupa. Dimana bisa menjadi sarana curhat masyarakat. Dalam program ini, Kapolres juga menempatkan jajarannya untuk berada di tengah-tengah masyarakat yang melakukan ronda, demi menjaga kondusifitas lingkungan.

Dan untuk diketahui oleh masyarakat, bahwa program Jumat Curhat ini, akan dilakukan oleh Kapolres Karawang di setiap minggunya di hari Jum'at, di tempat yang berbeda. Sehingga dalam pelaksanaannya, masyarakat dapat bertukar informasi, menyampaikan permasalahan yang terjadi, sehingga didapatkan solusi demi terwujudnya kondusifitas di Wilkum Polres Karawang. (HAP)

Inilah Isi Gugatan RR dan AAR dalam Sidang Praperadilan di Pengadilan Negeri Karawang

Foto suasana dalam sidang gugatan praperadilan RR dan AAR.

Jendela Jurnalis Karawang -
Pengadilan Negeri Karawang menggelar sidang Praperadilan antara RR dan AAR sebagai pemohon melawan Kapolres Karawang, AKBP Aldi Subartono dan Kasat Reskrim Karawang, AKP Arif Bastomy sebagai termohon dalam perkara dugaan penganiayaan wartawan Karawang, Senin (31/10/2022).

Sidang Praperadilan di pimpin Hakim tunggal yang telah di tunjuk oleh Kepala PN Karawang yaitu Hendra Kusuma Wardana, sedangkan pemohon dan termohon di wakili oleh kuasa hukumnya masing masing.

Agenda sidang perdana Praperadilan, yaitu mendengarkan laporan gugatan yang di bacakan secara bergantian oleh tim kuasa hukum pemohon.

Secara garis besar Laporan gugatan yang di bacakan tim kuasa hukum dan seperti yang tertuang di SIPP PN Karawang, dengan kesimpulan sebagai berikut :

  • Mengabulkan permohonan Praperadilan Pemohon untuk seluruhnya.
  • Menyatakan penetapan Tersangka atas nama: Asep Aang Rahmatullah Bin H. Hapudin Ashari, berdasarkan Laporan Polisi Nomor: LP/B/1749/IX/2022/SPKT/Polres Karawang/Polda Jawa Barat, tertanggal 20 September 2022 yang diduga melakukan Tindak Pidana Pasal 170 KUHP Jo 351 KUHP adalah tidak sah dan tidak berlaku menurut hukum.
  • Menyatakan penangkapan Pemohon berdasarkan surat Perintah Penangkapan Nomor: SP. Kap /252/X/2022/ Reskrim tanggal 7 Oktober 2022 dan surat Wajib Lapor Nomor: Swl/252/X/2022/Reskrim adalah prematur, cacat prosedur, tidak sah dan batal demi Hukum oleh karenanya surat penangkapan dan surat wajib lapor tidak memiliki kekuatan hukum mengikat.
  • Menyatakan penyidikan Perkara dalam surat perintah penyidikan dengan Nomor SP.Sidik/929/IX/2022/Reskrim tanggal 20 September 2022, Surat pemberitahuan dimulainya penyidikan dengan Nomor : B/258/IX/2022/Reskrim tertanggal 27 September 2022, Surat Pemberitahuan Penetapan tersangka Nomor: B/258.a/IX/2022/Reskrim tertanggal 27 September 2022, dan Surat Pemberitahuan penetapan tersangka atas diri Pemohon Nomor: B/258.b/IX/2022/Reskrim tanggal 06 Oktober 2022 adalah Prematur, Batal, Cacat, Melanggar Hukum, Tidak Sah menurut KUHAP, serta tidak memiliki kekuatan hukum mengikat.
  • Menyatakan hasil penyidikan yang didasari pada surat perintah penyidikan nomor: SP.Sidik/929/IX/2022/Reskrim, tanggal 20 September 2022, dan surat perihal pemberitahuan dimulainya Penyidikan dengan No : B/258/IX/2022/Reskrim tanggal 27 September 2022, Surat Perihal Pemberitahuan Penetapan Tersangka dengan Nomor: B/258.a/IX/2022/Reskrim tertanggal 27 September 2022, dan Surat Pemberitahuan Penetapan Tersangka atas diri pemohon Nomor: B/258.b/X/2022/Reskrim tertanggal 06 Oktober 2022 adalah batal dan Tidak Sah menurut menurut Hukum , serta tidak memiliki kekuatan hukum mengikat.
  • Menyatakan Tidak Sah segala keputusan Atau penetapan yang dikeluarkan lebih lanjut oleh termohon yang berkaitan dengan penetapan tersangka pemohon oleh termohon.

Hakim Hendra Kusuma mengatakan sidang Praperadilan ini di rencanakan selesai dalam satu minggu.

"Kami telah menetapkan tanggal 8 November 2022 untuk sidang keputusan Praperadilan ini, dan untuk agenda sidang besok yaitu mendengarkan jawaban dari tim kuasa hukum termohon atas laporan gugatan yang tadi telah di sampaikan oleh kuasa hukum pemohon," tandasnya. (Irfan S/Red).