Disinyalir Proyek Bodong, Penurapan di Desa Kosambibatu Cilebar Tanpa Papan Informasi

0
Kondisi dan ketinggian pada pekerjaan penurapan

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR –
Setiap pelaksanaan pekerjaan yang diselenggarakan oleh pemerintah, tentunya harus dengan menerapkan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis (juklak juknis) sesuai aturan yang berlaku.

Hal tersebut berkaitan dengan asas transparasi publik sesuai undang-undang yang berlaku, agar pelaksanaannya dapat diawasi secara langsung oleh masyarakat.

Namun sangat berbanding terbalik pada pelaksanaan pembangunan tembok penahan tanah (turap) yang tengah dibangun di RT 03 RW 03 Desa Kosambibatu, Kecamatan Cilebar, Kabupaten Karawang, dimana dalam pelaksanaannya sama sekali tak memasang papan informasi sebagaimana mestinya.

Padahal, menurut salah satu pekerja dilokasi ketika ditanyakan terkait pelaksanaan proyek tersebut diselenggarakan oleh pemerintahan desa atau dinas, pekerja mengatakan bahwa pekerjaan tersebut merupakan pekerjaan dari Dinas.

“Ini mah proyek dinas pa, bukan proyek desa, tapi yang ngaturnya kepala desa, coba aja tanyakan ke kadesnya pak,” jawab seorang pekerja yang enggan namanya dipublikasikan. Senin (4/9/2023)

Lebih lanjut, saat ditanyakan terkait pelaksana maupun mandor yang bertugas mengawasi jalannya pekerjaan tersebut, pekerja menjawab bahwa tidak ada mandor, dan hanya mengetahui bos nya saja, katanya milik seorang pengusaha kontraktor berinisial “K”.

“Gak ada mandor pak, kalo bos nya mah kalo gak salah namanya K (inisial),” jelasnya.

Dalam pantauan Jendela Jurnalis, pekerjaan tersebut sudah berjalan dan hampir selesai, mulai dari penurapan awal hingga pada titik ujung menyambung dengan turap yang sudah dibangun satu tahun sebelumnya melalui Dana Desa Tahap lll Tahun 2022.

Ujung turap yang menyambung dengan proyek yang didanai dari dana desa pada tahun sebelumnya

Untuk fisik pekerjaan, ketika ketinggiannya diukur hanya ada sekitar 64 CM dari dasar, padahal, untuk sebuah pekerjaan penurapan, ideal ketinggian biasanya minimal itu sekitar 80 CM.

Ditempat terpisah, HM (inisial) yang merupakan warga sekitar pun mengungkapkan dan merasa aneh, bahkan dirinya selaku warga sekitar tidak tahu pekerjaan tersebut didanai dari mana.

“Kami orang sini aja gak tau pa itu kerjaan didanai dari mananya, kan gak ada papan proyek disitunya juga, padahal kan biasanya kalo ada proyek seperti itu ada papan proyeknya, biar ketahuan itu kerjaan didanai dari desa atau dinas,” ungkapnya.

HM menambahkan, bahwa setiap pekerjaan yang diselenggarakan oleh pemerintah itu pasti ada bagian pengawasnya, dan selain papan proyek pun tentu pekerjaan tersebut memiliki RAB, untuk mengetahui bahwa pekerjaannya sudah sesuai dengan spesifikasi atau belum, dan patut dipertanyakan kinerja pengawasannya yang diduga mandul.

“Proyek pemerintah kan biasanya ada pengawasnya, patut dipertanyakan tuh pihak bagian pengawasannya, dikhawatirkan ada main sama pihak pelaksananya, jangan sampai uang rakyat ditilep oknum,”

Sementara itu, Jendela Jurnalis mencoba mendatangai Kantor Desa Kosambibatu untuk menggali informasi dan mengonfirmasikan terkait proyek tersebut, namun tidak ada seorang pun aparatur desa yang dapat dimintai keterangan, dikarenakan mungkin staff sudah pulang, karena jam menunjukan Pukul 14.00 WIB.

Hingga berita ini diterbitkan, Jendela Jurnalis belum berhasil mendapatkan informasi terkait sumber dana maupun pihak pengawas yang bertugas dalam mengawasi proyek tersebut. (Team)*

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *