Bulan: Mei 2022

IMG-20220531-WA0016-768x432-1

Audiensi MOI Karawang Bersama BPN Soal Dugaan Pungli, BPN Akui Sudah di Warning Saber Pungli.

Foto Pengurus MOI Karawang dalam Audiensi bersama BPN.

Jendela Jurnalis Karawang -
Dewan Pengurus Cabang (DPC) Media Online Indonesia (MOI) Kabupaten Karawang menggelar audiensi dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Karawang, Selasa (31/5/2022).

Dalam audiensi tersebut MOI Karawang mempertanyakan sejumlah temuan dan informasi yang didapatkan dilapangan, di antaranya adanya dugaan praktek pungli yang terjadi di BPN.

Saat pertanyaan seputar dugaan pungli tersebut diajukan, ternyata diakui pihak BPN, yang sebelumnya mereka sudah mendapat warning atau peringatan dari Tim Saber Pungli, jika ada praktek pungli di BPN Karawang.

“Informasi itu memang sudah kami dengar, sebelumnya kami juga sudah dapat warning dari tim saber pungli,” ujar Kasubag Tata Usaha BPN Kabupaten Karawang, Hamjah Adi Nugroho kepada MOI Karawang.

Dugaan praktek pungli yang terjadi di BPN Karawang terus dikerucutkan, saat MOI Karawang menyampaikan dan mempertanayakan kebenaran informasi terkait adanya dugaan oknum sopir yang jadi fasilitator bekerjasama dengan salah satu Kasubdit di BPN Karawang, melakukan praktek pungli.

Adapun kabar tersebut didapat dari informasi yang diberikan oleh notaris dan pengembang dan perusahaan properti (Identitasnya dirahasiakan-red) yang mengurus dokumen pertanahan ke BPN Karawang, yang menyebut jika pemecahan bidang bisa memakan biaya Rp1,5 juta hingga Rp2 juta, sedangkan untuk balik nama per bidang dipungut biaya Rp200 ribu hingga Rp300 ribu, padahal menarik biaya diluar ketentuan itu tidak dibenarkan.

Namun, merespon kabar itu Hamjah mengaku tidak tahu dan malah menanyakan siapa oknum sopir dan siapa Notaris yang dimaksud.

“Kalau itu kami belum mendengar, kalau boleh tahu siapa sopir yang dimaksud, dan notarisnya siapa, untuk kita evaluasi dan clearkan,” katanya.

Lebih lanjut Hamjah sangat berterimakasih menerima informasi terkait adanya dugaan praktek pungli di BPN Karawang dan berjanji akan menjadi bahan koreksi dan evaluasi BPN untuk kedepannya.

“Informasi ini akan kami jadikan bahan evaluasi dan koreksi, agar BPN Karawang lebih baik lagi,” ungkapnya.

Bukan hanya terkait adanya dugaan praktek pungli, MOI Karawang juga mempertanyakan terkait program PTSL, yang pada realisasinya kerap mengalami kegaduhan di Kabupaten Karawang.

Terakhir, realisasi program PTSL di Desa Srijaya, Kecamatan Pakisjaya, yang berujung dugaan pemerasan oleh oknum wartawan terhadap kepala desa, menyangkut realisasi program PTSL.

“Iya, Program PTSL ini merupakan program pusat yang dibuat pada tahun 2018, pada prinsipnya program ini gratis, pemohon tidak dikenakan biaya sama sekali, adapun ketentuan menurut SKB 3 Mentri untuk wilayah Jawa – Bali, dikenakan biaya hanya sebesar Rp150 ribu saja oleh panitia di desa, jadi tidak diperkenankan petugas di desa menarik biaya lebih dari itu,” tegasnya.

Lalu Hamjah menyampaikan jumlah kuota PTSL pada tahun 2021 dan 2022, dimana mengalami penurunan jumlah kuota pada tahun 2022.

“Pada tahun 2021 jumlah kuota PTSL di Kabupaten Karawang ada sebayak sekitar 70 ribu bidang, namun pada tahun 2021 ada penurunan, jadi hanya 46 ribu bidang saja,” tandasnya.
(red).

IMG-20220529-WA0001

Program Normalisasi Di Desa Kertamulya Pedes, Diduga Tidak Ada Pengawasan Dari Pelaksana Maupun Dinas Terkait.

Foto pengerjaan proyek Normalisasi.

Jendela Jurnalis Karawang -
Pogram Normalisasi terus di galakan oleh pemerintah di setiap pelosok kecamatan dan desa yang ada di Kabupaten Karawang. Dalam program normalisasi pengerukan tanah yang dangkal di sungai, dilaksanakan untuk membantu arus air sehingga aliran air bisa berjalan lancar bagi kepentingan warga masyarakat banyak. Terutama untuk para petani padi, karena mayoritas warga Karawang Utara adalah para petani padi, sehingga dengan arus air yang baik normal dan lancar bisa membantu para petani padi dalam mengairi pesawahan.

Hanya saja, dari beberapa pelaksana'annya masih ada pekerjaan yang perlu diperhatikan, khususnya pengawasan dari Pemerintah ataupun Dinas terkait seperti PUPR, dalam hal ini agar dalam pelaksanaan Normalisasi bisa lebih maksimal dan terawasi dengan terjun langsung untuk pengawasannya. Jangan sampai dalam pelaksanaan program normalisasi ini tidak sesuai dengan aturan yang sudah di tetapkan standar operasionalnya oleh pemerintah melalui dinas PUPR.

Dari pantuan Team Jendela Jurnalis di beberapa tempat yang di laksanakan normalisasi, ditemukan bahwa tidak nampak adanya papan informasi pekerjaan proyek. Seperti yang dilihat dari pekerjaan yang sudah di garap dan di kerjakan normalisasi sungai di wilayah Desa Kutagandok, Desa Kalangsurya, Desa Tambaksumur, Desa Kedung Jeruk, maupun di Desa Kertamulya baru baru ini, sama sekali tidak nampak terpasang papan informasi. Padahal, papan informasi tersebut bagian dari kepentingan publik, agar semua tahu pekerjaan Normalisasi yang di laksanakan di wilayah tersebut.

Terlihat lumpur dari pengerukan tidak tertata dengan baik dan meluber ke jalan.

Seperti yang disampaikan Rambudi selaku Kasie Sumber Daya Air SDA Karawang sendiri beberapa waktu yang lalu kepada lembaga Sosial Kontrol maupun Awak Media di kantor nya, bahwa pemasangan papan informasi atau plang proyek apapun programnya dari pemerintah, adalah salah satu keharusan dan wajib di pasang agar di ketahui oleh publik, sebagai transparansi informasi untuk seluruh masyarakat.

"Sehingga masyarakat tahu program apa yang sedang di kerjakan di lingkungan nya, dari program apa, dinas mana, dan itu salah satu bagian dari keterbukaan publik ketransparansian pemerintah dalam setiap program yang ada. "Ucap Rambudi. (Red).

Namun, hal tersebut nampaknya berbanding terbalik dan tidak diindahkan oleh beberapa pelaksana proyek dilapangan, terlihat dari tidak terpasangnya papan informasi disetiap lokasi pengerjaan proyek.

Seperti hal yang disampaikan oleh Kopral, yang mengaku dari salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat NKRI, yang juga sebagai warga masyarakat sekitar proyek normalisasi yang berlangsung ketika bertemu di salah satu proyek normalisasi di Desa Kertamulya, Kecamatan Pedes. Ia menuturkan bahwa kedatangannya ke lokasi proyek didasari oleh keingintahuannya mengenai informasi proyek tersebut, dan ia juga menuturkan ingin bertemu dengan mandornya, karena ia tidak melihat papan informasi disekitar proyek normalisasi tersebut.

"Saya orang sini, dan saya terjun ke lokasi langsung, ingin tahu mandor atau pelaksana yang ada di lapangan terkait dengan program pekerjaan normalisasi ini, karena yang saya lihat, pekerjaan ini tidak terlihat papan informasi. "Tuturnya. (29/05/2022).

Memang benar, Seharusnya setiap proyek fisik wajib memasang papan informasi yang memuat jenis kegiatan, lokasi proyek, nomor kontrak, mulai pengerjaan, pelaksana proyek, nilai kontrak dan jangka waktu pengerjaan sampai selesai agar tidak melanggar Keterangan Informasi Publik (KIP), semua harusnya tertera dan tercantum di papan informasi dalam setiap pekerjaan proyek apapun yang dibiayai dan bersumber dari anggaran pemerintahan, guna mencegah adanya dugaan proyek bodong.

Namun fakta yang ditemui dilapangan, terkadang beberapa pelaksana atau mandor proyek terbukti masih banyak yang mungkin beranggapan jika pembuatan papan informasi hanyalah masalah sepele. Padahal, pemasangan papan informasi proyek itu sangat penting, mengingat keterkaitan dengan keterbukaan informasi kepada masyarakat, dan akan sangat berdampak baik dari sisi pengawasan maupun pengetahuan publik.

"Jangan sampai pekerjaan normalisasi di manapun, kapanpun, seperti proyek siluman tidak ada informasi tahu-tahu ada pekerjaan saja." Ucap Kopral lebih lanjut.

Selain papan informasi, juga perlu pengawasan yang benar benar maksimal. Jangan sampai dalam pelaksanaannya, eskavator normalisasi ini malah merugikan warga masyarakat sekitar yang kena dampak nya. Seperti pembuangan dari pengangkatan tanah atau lumpur yang dikeruk, penyimpanan nya yang terlihat tidak beraturan, bertumpuk di mana mana. tidak di sepanjang tanggul irigasi, namun malah melebar ke jalan raya (umum), sehingga membuat licin jalan dan dapat membahayakan pengguna jalan.

Juga dari pengerukan yang tidak merata, terlewat dan di lewati, seharusnya juga jangan sampai mengganggu, merusak fasilitas publik yang berdampak kerugian dilingkungan warga sekitar, mulai lahannya, tanamannya, dan pekarangannya. makanya perlu orang yang mengawasi di lapangan dalam program Normalisasi inj baik dari pemerintah dinas PUPR atau CV yang mengerjakanya.

"Makanya kami sebagai lembaga sosial kontrol, berharap dan meminta pihak PUPR bisa terjun langsung dalam pengawasan, pelaksanaan normalisasi di kecamatan dan desa manapun. Jangan sampai program pekerjaan ini seperti proyek siluman. Tidak jelas dan tidak ada papan informasi sama sekali. program apa dan sumber dananya dari mana." Imbuhnya.

Kemudian, ia juga berharap ada evaluasi dari Dinas terkait kedepannya, agar hasil yang diharapkan dalam program Normalisasi bisa dan mampu sesuai dengan harapan bersama.

"Ini perlu evaluasi pemerintah dan dinas dinas tekait kedepan, agar hasil yang di harapkan dalam program Normalisasi bisa dan mampu sesuai dengan harapan bersama. (poin nya bisa lebih baik lagi)." Tutupnya.
(Team).

IMG-20220528-WA0002

Tumbuhkan Semangat Belajar, SMK TKM Berikan Beasiswa Untuk 68 Murid Berprestasi.

Foto Sambutan Kepala Sekolah SMK TKM Tempuran dihadapan Wali Murid.

Jendela Jurnalis Karawang -
Demi menumbuhkan semangat belajar untuk siswa-siswinya, SMK Taruna Karya Mandiri (TKM) Tempuran memberikan beasiswa kepada siswa-siswi yang memenuhi kriteria, yaitu yang berprestasi maupun yang kurang mampu dalam segi ekonomi. Sabtu (28/05/2022).

Dalam acara yang digelar tersebut, dihadiri oleh Ketua Komite bersama para Wali murid penerima Beasiswa, untuk mendengarkan penjelasan dan arahan terkait beasiswa yang didapatkan putra maupun putrinya. Selain itu, juga secara simbolis dilakukan serah terima Beasiswa dari sekolah kepada Wali murid.

Foto Wali Murid penerima Beasiswa.

Mulyana S.HI selaku kepala sekolah SMK TKM dalam sambutannya menuturkan, bahwa 68 dari 1016 siswa-siswinya layak mendapatkan Beasiswa, dan hal itu patut disyukuri, karena menurutnya tidak semua siswa-siswi bisa mendapatkan Beasiswa.

"Dengan ini, SK Beasiswa di SMK Taruna Karya Mandiri kita serah terimakan dari sekolah ke Wali murid yang sekarang hadir disini. Kita harus bersyukur ya, diantara 1016 siswa, 68 orang diantaranya telah diberikan Beasiswa. Karena tidak semua siswa bisa mendapatkan Beasiswa ini, hanya untuk siswa siswi yang memenuhi kriteria saja, khususnya yang berprestasi disekolah." Tuturnya.

Mulyana juga mengungkapkan harapannya, dengan adanya beasiswa ini, selain untuk menumbuhkan semangat belajar siswa dan meringankan beban biaya, ia juga berharap agar siswa di SMK TKM bisa menjadi siswa yang mengutamakan etika dan adab dalam berprilaku di sekolah maupun di lingkungan sosial bermasyarakat.

"Dengan adanya Beasiswa ini, selain untuk membantu meringankan biaya sekolah, saya juga berharap bisa menjadi motivasi para siswa-siswi untuk lebih giat lagi belajar, dan menjadi siswa-siswi berprestasi, selain prestasi dalam kecerdasan, diharapkan kedepannya siswa maupun siswi bisa menjadi tauladan bagi murid lainnya, dalam hal etika dan adab dalam pergaulan disekolah maupun dalam bersosial di lingkungan masyarakat." Harapnya.

Hal tersebut juga senada dengan yang disampaikan H. Karta Budiman selaku Ketua Komite sekolah di SMK TKM yang turut hadir mendampingi wali murid dalam acara tersebut, menurutnya hal seperti ini layak mendapatkan apresiasi, memberikan mafaat juga menumbuhkan semangat belajar murid.

"Sebagai Ketua Komite, mewakili wali murid, saya sangat mengapresiasi program ini, karena ini adalah sesuatu yang bermanfaat, dan bisa menumbuhkan semangat belajar untuk siswa-siswi di SMK TKM." Ucapnya.

Para orang tua siswa pun terlihat bahagia dan menyambut baik program Beasiswa tersebut, juga sangat bersyukur atas beasiswa yang didapatkan Putra-putrinya. Seperti yang di ungkapkan Dede Sujana, selaku salah satu wali murid dari penerima beasiswa yang berasal dari Desa Sumurgede.

"Alhamdulilah, saya bersyukur dan berterimakasih untuk Beasiswa yang didapatkan anak saya, karena bisa meringankan biaya untuk kami dikala ekonomi yang gak stabil seperti sekarang, dan semoga anak saya bisa lebih semangat lagi belajarnya, meningkatkan prestasinya juga menjadi anak yang dapat membanggakan orang tuanya." Ungkapnya ketika diwawancara Team Jendela Jurnalis.
(NN).

IMG-20220528-WA0001

Pendi Anwar Siap Maju Jadi Kandidat Calon Ketua DPC Partai Demokrat Karawang.

Jendela Jurnalis Karawang -
Kader Demokrat yang juga Ketua DPRD Kabupaten Karawang, Pendi Anwar, telah nyatakan kesiapannya untuk maju di perhelatan Muscab Demokrat Karawang yang rencananya bakal digelar pertengahan Juni 2022.

Tak tanggung-tanggung, lawan berat Pendi di muscab adalah Cellica Nurrachadiana yang masih menjabat Ketua DPC Demokrat Karawang dan Bupati Kabupaten Karawang.

Namun politikus yang sudah kenyang makan asam garam di dunia politik itu tak gentar lawan Cellica sekalipun.

Menurut Pendi, siapapun kader berhak menyalonkan diri sebaga ketua di muscab selama mengantongi persyaratan AD/ART dan PO Demokrat.

“Selama ia seorang kader dan mengantongi dukungan minimal 20 persen dari seluruh PAC di Kabupaten Karawang, maka ia boleh maju nyalonkan diri sebagai ketua di muscab,” kata Pendi kepada awak media, Jumat (27/5/2022).

Pendi meyakini majunya ia sebagai calon ketua di muscab tidak akan membuat Demokrat pecah dan juga tidak membuat hubungan dirinya dengan Cellica merenggang.

“Justru dengan majunya saya di muscab akan membuat dinamika Demokrat makin menarik,” ujarnya.

Kendati demikian, dirinya tidak mengkhawatirkan dampak negatif  dan siap menerima segala resiko yang diterimanya apabila kalah di acara muscab.

“Politikus itu bisa hidup dan mati berkali-kali, jadi tak ada yang perlu ditakutkan dalam dunia politik,” tegasnya.

Pendi menegaskan keyakinannya bakal terpilih menahkodai Demokrat Karawang di periode mendatang, meski saat ini dirinya baru mendapat dukungan sembilan PAC.

“Yang menentukan siapa yang akan terpilih sebagai ketua adalah DPP Demokrat,” tutupnya. (red).

IMG-20220523-WA0000

Pesona Mangrove Pantai Pasir Putih Jadi Destinasi Wisata Bahari Paling Diminati, Pengelola Berharap Ada Perhatian Pemerintah.

Foto pintu masuk wisata bahari mangrove pasir putih, Sukajaya, Cilamaya Kulon.

Jendela Jurnalis Karawang -
Membahas tentang destinasi wisata yang ada di Kabupaten Karawang, tampaknya belum lengkap tanpa menyoroti pesona wisata bahari yang terletak di pesisir utara, seperti yang hari ini, Senin (23/05/2022) Team Jendral mengunjungi salah satu pantai yang berlokasi di Desa Sukajaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, terdapat hamparan pasir putih yang ditambah indahnya pemandangan hutan mangrove, juga terdapat jembatan dan gazebo yang melengkapi pengunjung untuk menikmati suasana pantai.

Bahkan sebelum memasuki area mangrove pun kita disuguhkan pemandangan dari perahu nelayan yang berjejer, seakan nampak kentalnya kehidupan dan mata pencaharian utama di wilayah tersebut.

Tampaknya wisata mangroove pantai Pasir Putih tersebut menjadi destinasi wisata yang banyak diminati, karena terlihat di hari kerja seperti ini area parkir motor di lokasi wisata tersebut masih berjejer puluhan kendaraan roda dua dari wisatawan.

Bahkan ketika Team Jendral berbincang dengan Sahari, salah satu pengelola di tempat wisata tersebut, ia menuturkan bahwa pengunjung yang datang dihari sabtu-minggu bisa mencapai 500 orang lebih.

"Untuk pengunjung yang datang di hari libur sabtu atau minggu bisa sekitar 500 an pengunjung, kalo hari biasa pun ya masih lumayan cukup banyak seperti yang terlihat sekarang Kang." Tutur Sahari.

Foto ketika wawancara di atas jembatan atau pancang yang dibuat menarik.

Untuk tarif sendiri, wisata disini menurut sahari bisa terbilang paling murah untuk destinasi wisata bahari yang ada di Kabupaten Karawang, untuk 1 orang pengunjung hanya ditarif Rp. 5000 rupiah per pengunjung, dan untuk tarif parkir juga diberlakukan Rp. 5000 rupiah per kendara'an roda dua, yang nantinya uang tersebut dipergunakan untuk pemeliharaan dan pelestarian mangrove.

"Kalo untuk biaya masuk disini bisa dibilang paling murah, cuma lima ribu per pengunjung, parkir juga lima ribu per motor, uang dari situ bisa kita pake buat biaya perawatan, pembuatan pondasi penahan ombak maupun sarana dan pelestarian mangroove nantinya." Ucap Sahari kepada Team Jendral.

Meskipun area wisata tersebut hanya dikelola oleh Pokmaswas setempat, tampaknya itu semua dikelola dengan baik oleh mereka. Berawal dari sekitar tahun 2016 lalu, secara swadaya mereka menanam mangrove dengan bermodalkan CSR dari Pertamina PHE ONWJ, dengan bibit mangrove seadanya, dan dengan lokasi pantai yang tengah mengalami abrasi saat itu, bahkan banjir rob pun dulunya bisa sampai menggenangi pemukiman warga pesisir di pesisir Sukajaya tersebut.

Berangsur kesadaran lingkungan mereka kian menguat, secara swadaya pula mereka membuat pondasi penahan ombak sederhana dari ban bekas dan bambu, dengan dibantu tumpukan karung yang di isi dengan pasir sebagai penguat.

Foto ketika sahari menunjukan tanggul penahan ombak sederhana yang dibuat oleh pengelola.

Seiring dengan pertumbuhan hutan mangrove yang berdiri di sekitar 20 hektare area pantai tersebut, akhirnya beberapa tahun lalu pengelola yang beranggotakan 25 orang tersebut berinisiatif untuk menambahkan wisata bahari dengan membangun jembatan di area pesisir yang dirancang menyerupai kepiting jika dilihat dari atas, guna membuat daya tarik wisatawan, dengan harapan ada pemasukan untuk biaya perawatan demi kelestarian hutan mangrove sebagai penahan abrasi, yang kini juga menjadi habitat ribuan burung di area tersebut, hal itu bisa dilihat di saat pagi dan sore hari.

Hanya saja, akses jalan menuju ke area tersebut untuk saat ini hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda dua, sementara untuk pengunjung yang datang dengan menggunakan kendaraan roda 4 hanya bisa memarkir kendaraannya jauh dari area wisata tersebut.

Berdasar hal tersebut, selaku pengelola, Sahari berharap agar kedepannya Pemerintah bisa memberikan perhatian, bila perlu ambil peran, ia juga menyebutkan bahwa pengelola selalu terbuka untuk pihak pemerintah yang mungkin punya keinginan untuk membantu mengelola dan merawat area tersebut.

"Kami juga berharap kedepannya Pemerintah bisa memberikan perhatiannya, bila perlu ambil peran. Pengelola selalu terbuka jika nanti ada pihak pemerintah yang mungkin punya keinginan untuk membantu, mengelola dan merawat hutan mangrove ini, dari total 30 hektare pun ini baru terkelola 20 hektare saja, yang 10 hektare nya belum kegarap, planning sih sudah ada, biayanya yang belum ada." Ungkap Sahari seraya menyampaikan harapannya.
(NN).

1653267609944423-0

Polres Karawang Buru Para Pelaku Pengeroyokan di Stadion Singaperbangsa Kemarin.

Foto kerusuhan di sekitar stadion Singaperbangsa, Minggu 22 Mei 2022.

Jendela Jurnalis Karawang -
Polres Karawang memastikan akan menindak tegas kelompok-kelompok massa yang coba mengganggu kenyamanan, keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah hukum Kabupaten Karawang.

Hal itu disampaikan Kapolres Karawang, AKBP Aldi Subartono dalam keterangan resmi yang dirilis Humas Polres Karawang kepada sejumlah awak media di Karawang, Minggu (22/5/2022) petang.

Jajaran Polres Karawang yang bertindak cepat dalam menanggapi laporan masyarakat melalui program “Lapor Pak Kapolres” terkait aksi bentrok yang terjadi di Stadion Singaperbangsa Karawang, petugas kepolisian berhasil mengamankan beberapa orang yang diduga terlibat dalam aksi bentrokan di halaman stadion Singaperbangsa Kelurahan Karawang Wetan Kecamatan Karawang Timur.

“Sudah aman, kami sudah di lokasi dan kami juga sudah mengamankan beberapa orang yang diduga terlibat dalam aksi tersebut. Saat ini sedang dilakukan pengembangan (untuk motif bentrokannya, red) terhadap beberapa orang yang kami amankan itu,” tutur AKBP Aldi Subartono.

Meski belum diketahui pasti motif dari aksi bentrokan yang diduga dilakukan oleh dua kelompok massa tersebut, Kapolres memastikan bahwa pihaknya tidak akan tebang pilih dalam proses penanganan kasus yang sudah mengganggu Kamtibmas di Kabupaten Karawang.

“Saya pastikan yang mengganggu Kamtibmas (Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) di Karawang akan saya tindak dengan tegas,” katanya.

Hingga berita ini diterbitkan, belum bisa dipastikan dengan jelas terkait identitas korban dalam aksi bentrok yang diduga dilakukan dua kelompok massa yang terjadi di halaman Stadion Singaperbangsa Karawang.

Namun berdasarkan video yang beredar di media sosial dan pesan WhatsApp, salah seorang anggota kelompok massa yang diduga terlibat pada aksi bentrokan itu mengalami luka berat di bagian kepala dan tubuhnya lantaran dikeroyok, saat aksi bentrok terjadi di Stadion Singaperbangsa Karawang.

Akibatnya, korban pengeroyokan yang diduga anggota kelompok massa itu harus dilarikan ke RSUD Karawang, guna mendapatkan perawatan intensif.

(Irfan/Red).

IMG-20220522-WA0001

Halal Bi Halal DPC Garda BMI Karawang Dihadiri Langsung Oleh Ketua DPC PKB Karawang Sebagai Dewan Pembina.

Sambutan Rahmat Hidayat Djati M.IP.

Jendela Jurnalis Karawang -
Moment lebaran masih terasa dalam lingkup sosial dan masyarakat, terlihat dari masih terselenggaranya beberapa kegiatan bernuansa Halal Bi Halal yang digelar oleh beberapa komunitas sosial maupun orgenisasi dalam lingkup tingkat Nasional maupun Daerah.

Seperti acara yang digelar oleh Garda BMI Kabupaten Karawang hari ini di sekitar Taman Surga Lingkar yang berlokasi di Perum Karawang Baru, Desa Karanganyar, Kecamatan Klari pada Minggu (22/05/2022).

Acara yang dikemas dengan Tema Halal Bi Halal tersebut dihadiri oleh seluruh pengurus dan Anggota DPC Garda BMI Karawang, tampak hadir juga Pengurus DPAC PKB Kecamatan Klari, hingga Ranting PKB Desa Karanganyar.

Tak hanya itu, acara tersebut juga dihadiri langsung oleh Bro Rahmat Hidayat Djati M.IP selaku Ketua DPC PKB Karawang sekaligus beliau juga merupakan Dewan Pembina dari Garda BMI Karawang yang memang merupakan Organisasi yang menjadi Banom PKB sejak 2021 lalu.

Dalam sambutannya, Ketua DPC PKB Karawang yang biasa akrab disapa dengan sebutan Kang Toleng tersebut juga mengungkapkan bahwa sebagai Banom dari PKB, Garda BMI dalam memberikan perlindungan terhadap PMI harus maksimal, selain itu juga diharapkan Garda BMI juga memberikan edukasi mengenai hal yang berkaitan dengan PMI.

"Dalam kesempatan ini saya sampaikan kepada Garda BMI, dalam melakukan pendampingan maupun perlindungan terhadap PMI harus maksimal, dan saya juga berharap selain Pendampingan dan perlindungan, Garda BMI juga mengedukasi Masyarakat mengenai hal-hal yang berkaitan dengan Pekerja Migran (PMI)." Ungkapnya.

Foto bersama dalam acara Halal Bi Halal.

Acara tersebut berjalan dengan hangat dan khidmat, dimulai dari rangkaian sambutan, simbolis penyerahan SK untuk Ranting PKB Desa Karanganyar hingga ke acara inti Halal Bi Halal sampai acara berakhir hingga menjelang sore hari.

Usai acara berlangsung, Rasmana selaku Ketua DPC Garda BMI Karawang ketika diwawancara juga menyampaikan terimakasihnya untuk Jajaran pengurus Garda BMI hingga Jajaran Pengurus PKB, khususnya untuk Dewan Pembina yang menyempatkan diri untuk hadir dalam acara tersebut.

"Terimakasih untuk Jajaran Panitia dari Pengurus Garda BMI, dari PKB, khususnya untuk Bro RHD yang menyempatkan diri hadir dan memberikan arahannya, untuk mempererat tali silaturahmi antara kita semua, sehingga acara ini bisa terselenggara dan berjalan dengan baik." Tutupnya.

(NN).

IMG-20220520-WA0000

Difasilitasi Garda BMI, Disnakertrans Karawang Gandeng 2 LPK Sosialisasi Peluang Kerja Ke Luar Negeri Di SMK TKM Tempuran.

Foto sosialisasi di SMK TKM Tempuran.

Jendela Jurnalis Karawang -
Pentingnya sosialisasi mengenai peluang kerja keluar negeri, khususnya untuk peluang kerja ke Jepang dan Korea, LPK Y Seoulina bersama LPK Sekai Mustika yang berlokasi di Kabupaten Bandung, Hari ini, Jum'at (20/05/2022) menggelar sosialisasi di Karawang, tepatnya di SMK Taruna Karya Mandiri (TKM) Tempuran.

Acara tersebut terselenggara berkat kerjasama dengan Garda BMI Karawang, hingga bisa juga menghadirkan narasumber dari Disnaker Karawang melalui Ijum Junaedi SH selaku Kasie Penempatan Tenaga Kerja Untuk Dalam dan Luar Negeri.

Dalam agenda tersebut, Narasumber dari LPK Y Seoulina bersama LPK Sekai Mustika menyampaikan mekanisme pendaftaran maupun proses pembelajaran bahasa hingga penempatan dinegara tujuannya nanti, juga dengan menghadirkan alumni dari LPK tersebut yang sudah sukses setelah kembali ke Tanah air.

Seperti yang dikatakan Indra dari LPK Sekai Mustika, bahwa disana ada program magang juga yang sudah berjalan beberapa tahun, dengan jumlah kebutuhan tenaga kerja pertahunnya mencapai 1000 orang.

"Alhamdulilah LPK kita sudah berizin SO ya dari Kemnaker, kita juga ada Program untuk magang, tiap tahun kita ada order sekitar 1000 tenaga yang dibutuhkan untuk di bidang kontruksi, seperti perakitan besi dll. Sebagian di bidang Pertanian dan pengolahan makanan." Tutur indra dalam sosialisasinya.

Sementara itu, Ijun Junaedi sebagai Kasie Penempatan Tenaga Kerja Dalam dan Luar Negeri, juga menyampaikan sosialisasi dan edukasi mengenai prosedur dan hal lainnya untuk pembekalan bagi generasi muda yang berminat untuk berangkat bekerja keluar negeri.

"Untuk peluang seperti ini merupakan peluang yang sangat bagus, disosialisasikan dengan baik, dijelaskan prosesur dan mekanismenya seperti apa, menggandeng Disnaker juga, tentunya memang ini merupakan suatu keselarasan antara penyedia jasa dengan pemerintah yang membidanginya, apalagi ada Garda BMI yang membidangi segala permasalahannya, jika kita bersama ya tentunya ini merupakan langkah dan antisipasi yang baik untuk mencegah dari timbulnya berbagai masalah yang ada." Ungkapnya.

Acara tersebut berjalan dengan baik, selain motivasi dari PMI yang telah sukses juga ada sesi tanya jawab mulai dari proses hingga tentang apa yang dinamakan Program G To G, menjadikan sosialisasi tersebut tampak sempurna dan tepat sasaran untuk kurang lebih 80 Peserta yang mencakup dari Siswa, Almuni dan Peserta Umum.

Garda BMI sebagai panitia sekaligus Satker yang telah bekerjasama bersama dua LPK tersebut usai acara berlangsung juga menyampaikan terimakasihnya untuk Pihak SMK TKM Tempuran yang telah bersedia memberikan tempat dan dukungannya hingga terselenggaranya acara tersebut.

"Kami dari Garda BMI Karawang, mengucapkan Terimakasih yang sebesar-besarnya untuk Pihak SMK TKM Tempuran, untuk PKB Karawang, untuk LPK yang jauh-jauh sudah datang, juga untuk Kasie dari Disnaker yang telah membantu menyampaikan sosialisasinya, sehingga acara ini berjalan dengan baik dan sempurna." Ucap Rasmana Ketua Garda BMI Karawang ketika diwawancara.
(NN)

IMG-20220519-WA0004

Diduga Izinnya Belum Resmi, Apotek Deudeuh Di Bayur Kidul Sudah Berani Beroperasi.

Foto Apotek Deudeuh, Bayur Kidul, Cilamaya Kulon.

Jendela Jurnalis Karawang -
Masih adanya Apotek yang diduga belum memiliki surat izin apotek lengkap di kabupaten Karawang, tentunya menimbulkan pertanyaan bagi pihak masyarakat, sudah sejauh mana tanggung jawab Dinas Kesehatan, Perizinan dan Balai Pom terkait sebagai pengawas obat - obatan dan izin dalam berusaha.

Terkait akan hal tersebut, awak media ini mencoba mengkonfirmasi Apotek yang diduga belum memiliki surat ijin yang lengkap, tapi tetap beroperasi tanpa pengawasan. Salah satunya yaitu Apotek Deudeuh yang berlokasi di Desa Bayur Kidul, Kecamatan Cilamaya Kulon, Karawang.

Namun pada saat di konfirmasi oleh awak media ini kepada pemilik apotek, pemilik tidak ada ditempat, akan tetapi hanya ada penjaga apotek yang berada di lokasi.

"Iya pa, kami udah buka lama, masalah perizinan Apotek ini saya tidak tahu menahu, coba bapak hubungi pemiliknya pak H. Budi”ucapnya, pada jurnalis, Jum'at (13/5).

Saat masalah tersebut dikonfirmasikan kepada pihak Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTST) Kabupaten Karawang, melalui bagian pendaftaran perizinan, Dadan, menyebutkan bahwa apotek Deudeuh belum melengkapi ijin keseluruhannya terkait operasional apotek.

"Baru tadi masuk untuk proses surat ijin praktek tenaga teknis. Untuk ijin operasional apotek belum. Karena ijin untuk apotekernya dulu diselesaikan. Dan tentunya kalau surat ijin itu belum keluar, apotek tersebut dilarang untuk buka dulu" ungkapnya.
(Red.)

IMG-20220514-WA0000

Pelaksanaan PAW Kades Cilewo Direncanakan Digelar Tahun Ini.

Foto suasana di ruang rapat DPMD Karawang.

Jendela Jurnalis Karawang -
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Karawang menggelar rapat pembahasan pemilihan antar waktu Kepala Desa Cilewo, di ruang rapat DPMD Kabupaten Karawang, Jum'at (13/5/2022).

Rapat tersebut dihadiri oleh pihak DPMD Kabupaten Karawang, Camat Telagasari, Pemerintah Desa Cilewo dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Cilewo.

Diketahui, sepeninggal Kades Abun Bunara yang terpilih dari hasil Pemilihan Kepala Desa di Karawang pada tahun 2021 meninggal dunia pada 16 Mei 2021 lalu dikarenakan akibat sakit.

Otomatis mengakibatkan adanya kekosongan jabatan Kades. Akhirnya tidak berselang waktu lama, Pemerintah Desa Cilewo Kecamatan Telagasari memiliki Kepala Desa (Kades) berstatus Penjabat Sementara (PJS).

Status PJS hingga kini, di sandang oleh Staff Pemdes DPMD Karawang, Nunu Nugraha, hal itu sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Nomor 141.1/Kep.375-Huk/2021 tentang pengesahan pemberhentian dengan hormat kepala desa dan pengangkatan Penjabat Sementara Kades Cilewo tertanggal 26 Juli 2021 lalu.

PJS Kades Cilewo, rencananya akan menjalankan tugas sampai dengan terpilihnya Kepala Desa baru hasil pemilihan Pergantian Antar Waktu (PAW) melalui Musyawarah Desa (Musdes).

Namun, sayangnya hingga saat ini, Pergantian Antar Waktu Kepala Desa Cilewo Kecamatan Telagasari Kabupaten Karawang masih terkatung-katung belum ada tanda-tanda hal tersebut akan dilaksanakan.

Alhasil, dalam rapat yang digelar antara DPMD, Camat Telagasari, Pemerintah Desa Cilewo dan BPD Desa Cilewo, menghasilkan keputusan, bahwa pelaksanaan PAW Kades Cilewo akan segera di laksanakan dalam beberapa bulan ke depan.

Tentunya, masyarakat Desa Cilewo sangat menyambut baik rencana akan dilaksanakannya pemilihan PAW Kades Cilewo. Salah satunya, D. Sutedjo MS, warga desa Cilewo, dirinya mengucapkan terimakasih kepada pemerintah daerah kabupaten Karawang melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Karawang, yang sudah menerima kembali ajuan BPD Desa Cilewo Kecamatan Kecamatan Telagasari Kabupaten Karawang, untuk melaksanakan pemilihan PAW Kepala Desa di Desa Cilewo.

"Mudah-mudahan pemilihan Pergantian Antara Waktu (PAW) Kepala Desa Cilewo segera di laksanakan. Informasinya, kemungkinan akan digelar sekitar bulan Agustus 2022, karena tahapannya di mulai dari Bulan Juni, Juli, Agustus" ucap Sutedjo kepada Wartawan, Jum'at (13/5/2022).

Dirinya menuturkan, kepada siapapun masyarakat desa Cilewo, yang menginginkan untuk menjadi calon Kepala Desa Cilewo sah-sah saja. Siapapun berpeluang untuk menjadi Kepala Desa Cilewo, namun pada intinya jangan sampai ada konflik kembali seperti sebelumnya.

"Karena jika terjadi ada konflik atau tidak kondusif, kemungkinan pemerintah daerah Kabupaten Karawang akan mengundurkan kembali pelaksanaan pemilihan PAW Desa Cilewo" terangnya.

"Apalagi beberapa waktu lalu sempat ada yang mengajukan penggantian PJs Kades Cilewo, tentunya menurut saya hal itu tidak benar dan salah, karena PJs itu tidak bisa di ganti sebelum pelaksanaan pemilihan PAW yang menghasilkan Kepala Desa Definitif" tambahnya.

Sutedjo mengajak kepada masyarakat Desa Cilewo, agar mensukseskan pesta demokrasi ini. Karena siapapun yang akan mengikuti pentas politik untuk mencalonkan sebagai Kepala Desa semuanya berhak sebagai masyarakat desa Cilewo.

"Saya sarankan kepada pemerintah Desa Cilewo terutama BPD, jalankan aturan dengan semaksimal mungkin, dan jangan pernah takut jika ada ancaman dari kiri ataupun kanan. Jalankan sesuai dengan koridor yang telah di tetapkan, demi terlaksananya pesta demokrasi pemilihan PAW di Desa Cilewo yang sesuai aturan dan mekanisme yang telah ditetapkan" saran Sutedjo.

Lebih lanjut Sutedjo mengungkapkan, pihaknya sangat mensupport kepada BPD Desa Cilewo, untuk melaksanakan pemilihan PAW Kepala Desa Cilewo yang terbuka dan bersih.

"Sekali lagi saya mohon jaga kondusifitas sampai dengan hari pelaksanaan PAW Desa Cilewo.
Siapapun yang akan menjadi Kepala Desa Cilewo, yang penting bertujuan untuk memajukan Desa Cilewo lebih baik untuk kedepannya". Pungkasnya.

(Tata/Red)