Jendela Tokoh & Opini

IMG-20240907-WA0029

Ali Nurdin Sebut Dedi Mulyadi Jadi Harapan Besar bagi Pekerja Migran Jawa Barat Menuju Kesejahteraan

Ali Nurdin (Ketua Umum F-Buminu Sarbumusi)

Jendela Jurnalis Kuningan, JABAR - Menyikapi banyaknya persoalan tentang Pekerja Migran Indonesia (PMI), Ali Nurdin selaku Ketua Umum F-Buminu Sarbumusi menyebut bahwa kini sosok Dedi Mulyadi sebagai Gubernur Jawa Barat dianggap membawa harapan besar untuk kesejahteraan PMI di Jawa Barat. Kamis (3/4/25).

Berikut naskah yang ditulis Ali Nurdin dengan judul "Dedi Mulyadi dan Harapan Besar untuk Pekerja Migran Jawa Barat Menuju Kesejahteraan" sebagai berikut ;

Kisah Seorang Pahlawan Devisa yang Terluka

Di sudut Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, seorang perempuan berusia 32 tahun bernama Siti menatap kosong ke langit. Dua tahun lalu, ia meninggalkan kampung halaman dengan janji menjadi pekerja di Malaysia. Namun, impiannya berubah menjadi mimpi buruk: upah tak dibayar, paspor disita, dan hidup dalam tekanan. Kisah Siti bukanlah cerita tunggal. Ia mewakili ribuan Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Jawa Barat yang terjebak dalam jerat Trafficking in Persons (TPPO). Di tengah kepedihan ini, harapan baru muncul: harapan pada Kang Dedi Mulyadi (KDM), Gubernur Jawa Barat, untuk mengubah nasib mereka.

Jawa Barat: Episentrum PMI dan Tantangan TPPO

Sebagai provinsi penyumbang PMI terbesar di Indonesia (Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan PMI, 2022 mencatat 35% PMI berasal dari Jabar), Jawa Barat menjadi saksi bisu gelombang warga yang berangkat mencari penghidupan lebih baik. Sayangnya, minimnya pendidikan dan akses lapangan kerja lokal membuat banyak masyarakat, terutama lulusan SD-SMP, terpilih menjadi PRT atau buruh kasar di luar negeri. Celah inilah yang dimanfaatkan sindikat TPPO. Mereka menjanjikan prosedur cepat, namun justru menjerumuskan PMI ke dalam eksploitasi. 

“Masalah (TPPO) bukan sekadar kejahatan, tapi kegagalan kita membangun kesejahteraan di tingkat akar rumput,” ujar KDM dalam suatu kesempatan di Purwakarta, 2023. Pernyataan ini menggambarkan visinya yang holistik: memberantas TPPO tak hanya dengan penindakan, tetapi juga dengan membangun solusi struktural.

Refleksi Kepemimpinan KDM: Dari Purwakarta ke Jawa Barat

Kepedulian KDM terhadap masyarakat marginal bukanlah hal baru. Saat menjabat Bupati Purwakarta (2008-2018), ia menggagas program “Pendidikan Berbasis Karakter” yang memadukan kurikulum akademik dengan pelatihan keterampilan praktis, seperti pertanian dan UMKM. Hasilnya, angka putus sekolah turun 40%, dan banyak pemuda beralih dari urbanisasi ke wirausaha lokal. Kebijakan ini relevan jika diterapkan untuk calon PMI: pendidikan vokasi berbasis permintaan pasar global bisa menjadi alternatif bagi lulusan rendah yang rentan menjadi korban TPPO.

Selain itu, KDM dikenal dengan pendekatan kultural dalam pembangunan. Ia kerap mengutip filosofi Sunda: “Ngindung ka waktu, ngabapa ka jaman” (melindungi nilai lama, mengadaptasi zaman baru). Filosofi ini bisa menjadi dasar kebijakan perlindungan PMI yang memadukan kearifan lokal dengan inovasi modern.

Solusi Tatakelola: Tiga Pilar Kebijakan yang Ditunggu

1. Pencegahan Penempatan Non Prosedural yang cenderung pada Tidak Pidana Perdagangan Orang TPPO melalui Pemberdayaan Ekonomi Lokal

Membuka lapangan kerja bagi lulusan rendah dengan mengembangkan sektor padat karya di Jabar, seperti industri kreatif (batik, anyaman), agroindustri, dan pariwisata berbasis komunitas. Program “Sabilulungan Wirausaha” bisa diadopsi untuk memberikan modal dan pelatihan teknis. Seperti kata KDM: “Jangan biarkan anak muda kita hanya jadi pelayan di negeri orang, tapi jadikan mereka tuan rumah di tanah sendiri.”

2. Reformasi Sistem Rekrutmen PMI  

   Memperkuat pengawasan terhadap Perusahaan Penempatan PMI (P3MI) ilegal dan membentuk posko pengaduan di tingkat desa. KDM dapat mengadopsi model “Desa Migran Sejahtera” ala Kabupaten Cilacap, yang memastikan calon PMI mendapat pelatihan pra-keberangkatan, dokumen lengkap, dan pemantauan di penempatan maupun pasca-penempatan.

3. Perlindungan Hukum dan Advokasi  

   Membentuk Satgas Anti-TPPO provinsi yang bekerja sama dengan Kementerian terkait dan Aparat Penegak Hukum. Selain penindakan, penting juga menyediakan rumah singgah dan pendampingan hukum bagi korban. Seperti contoh kebijakan “Rumah Harapan” di Jawa Tengah, yang memberikan trauma healing dan pelatihan reintegrasi.

Kolaborasi sebagai Kunci: Sinergi Pusat-Daerah dan Masyarakat Sipil

KDM tidak bisa bekerja sendiri. Diperlukan sinergi dengan Kementerian Ketenagakerjaan untuk memperluas program Kartu Prakerja berbasis sektor spesifik (misalnya perawatan lansia atau teknisi), serta kemitraan dengan LSM dan Organisasi Pekerja Migran untuk edukasi hak-hak PMI. Di tingkat ASEAN, Jabar bisa menjadi pionir dalam memperjuangkan MoU perlindungan PMI yang lebih mengikat.

Dari Harapan Menuju Aksi Nyata

Harapan pada KDM bukanlah ilusi. Sejarah kepemimpinannya di Purwakarta membuktikan bahwa pendekatan berbasis budaya dan pemberdayaan bisa mengubah wajah daerah. Jika kebijakan yang pro-PMI dijalankan secara konsisten, Jawa Barat tak hanya akan mengurangi angka TPPO, tetapi juga menjadi contoh tata kelola migrasi yang manusiawi. Seperti pesan KDM dalam pidato pelantikannya: “Kita tidak butuh pahlawan yang jauh di sana, karena setiap kebijakan yang memanusiakan manusia adalah pahlawan zaman sekarang.”  

Kini, saatnya Jawa Barat menulis bab baru: dari daerah penyumbang PMI tertinggi, menjadi pelopor kesejahteraan Pekerja Migran. (NN)*

IMG-20250326-WA0049

Rayakan HUT ke-18 Tahun, Laskar NKRI Santuni Ratusan Yatim Jompo dan Bagikan Seribu Takjil

Foto kegiatan pembagian santunan untuk yatim dan jompo

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Hari Ulang Tahun (HUT) ke-18 tahun, DPP Laskar NKRI menggelar kegiatan santunan untuk 180 anak yatim piatu dan jompo, pembagian seribu takjil kepada para pengendara yang melintas, serta kegiatan buka puasa bersama.

Kegiatan ini berlangsung di Sekretariat DPP Laskar NKRI, di Jl. Surotokunto Warungbambu Karawang Timur, Kabupaten Karawang - Jawa Barat, Rabu (26/3/2025).

Ketua Umum DPP Laskar NKRI, H. ME. Suparno menyampaikan, 18 tahun merupakan usia yang cukup dewasa dalam perjalanan sebuah organisasi. Dan Laskar NKRI akan menjadi garda terdepan sebagai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang menegakkan kebenaran.

Melalui kesempatan ini, H. ME. Suparno menegaskan, Laskar NKRI siap mendukung program pemerintahan yang pro rakyat. Namun demikian, Laskar NKRI juga menyikapi soal stigma negarif pemerintah terhadap kebaradaan LSM atau Ormas.

Karena di sisi lain, LSM atau Ormas merupakan bagian kelompok masyarakat yang ikut terlibat dalam proses demokrasi pemilihan presiden, gubernur, walikota atau bupati.

"Bahkan Laskar NKRI ikut andil dan menjadi bagian yang ikut mensukseskan proses kepemimpinan bangsa hari ini," katanya.

"Termasuk ikut mensukseskan program-program pemerintah hari ini. Makanya tema HUT ke-18 tahun Laskar NKRI hari ini adalah Bersinergi untuk Negeri, Solidaritas untuk Sesama," timpal Ketum.

Arahan untuk Pengurus dan Anggota Laskar NKRI

H. ME. Suparno menegaskan, setiap pengurus dan anggota Laskar NKRI harus bergandengan tangan dengan siapapun.

Dan Ketum juga menegaskan, agar setiap individu Laskar NKRI tidak melakukan hal-hal atau perbuatan tercela. Khususnya mengenai isu minta-minta THR seperti yang tengah viral saat ini.

"Laskar NKRI harus selalu menjadi garda terdepan di dalam menegakkan kebenaran. Saya selaku ketua umum menghimbau dan menekankan, Laskar NKRI dilarang minta-minta,"

"Ini tolong dicatet sama temen-temen media semua. Bagi anggota Laskar NKRI yang melakukan tindakan bersalah, tolong laporkan ke saya, dan akan saya tindak tegas," kata Ketum.

Disampaikannya, Laskar NKRI dilahirkan bukan untuk kepentingan pribadi. Sehingga ketum berharap tidak ada anggota Laskr NKRI yang melakukan hal-hal yang tidak terpuji, khususnya perbuatan yang merugikan masyarakat.

"Saya tegaskan sekali lagi, Laskar NKRI akan menjadi garda terdepan untuk menegakkan kebenaran. Ingat, tidak boleh ada anggota yang minta-minta. Karena untuk melakukan kegiatan seperti ini (santunan), kita tidak pernah minta-minta,"

"Kita akan memberikan contoh yang baik, sehingga tidak semua Ormas atau LSM bisa di over generalisir ke arah stigma negatif," pungkas ketum. (red)*

IMG-20250325-WA0028

Ketua Karang Taruna Fajar Masawah Apresiasi Pemda Pangandaran Lakukan Persiapan Menyambut Liburan Hari Raya Idul Fitri 1446 H

Ketua Karang Taruna Desa Fajar Masawah, Iqbal Maulana Suherman

Jendela Jurnalis Pangandaran, JABAR - Karang Taruna Desa Masawah Apresiasi Pemerintah Daerah Kabupaten Pangandaran dalam Menyambut Libur Panjang Hari Raya Idul Fitri 1446H yang sigap melakukan Pembenahan area Wisata yang ada di Kabupaten Pangandaran, ini menegaskan komitmen Pemerintah Daerah untuk mewujudkan Cita-citanya yang ingin menjadikan Pangandaran sebagai Destinasi Wisata kelas Dunia/Internasional.

Ketua Karang Taruna Desa Fajar Masawah Iqbal Maulana Suherman berharap Pemerintah Daerah juga melakukan hal yang sama di Area Wisata Madasari, yang mana Madasari bukan hanya terkenal dengan Pantainya saja tapi juga dengan Area Campingnya, Iqbal juga berharap Pemerintah Daerah mempertegas kembali Area atau Lahan Milik Pemerintah Yang ada di Desa Masawah, Terkhusus yang ada di Wilayah Madasari, dan meminta Pemerintah Daerah untuk tegas agar tidak membiarkan Lokasi Milik Pemerintah Daerah dapat dikuasai salahsatu kelompok maupun individu lainnya karena semua adalah Publik Area, ungkapnya.

Kami sangat tidak sepakat tidak akan ada Privatisasi Area di Wilayah Madasari Pangandaran apapun itu alasannya, Karena keindahan Madasari ini baik itu Pantai atau pun Alamnya harus bisa dinikmati dan dirasakan Oleh semua Khalayak, Madasari Harus bisa dinikmati dari segala sisi dan semua Penjuru, kami sangat Percaya Pemerintah Daerah Kabupaten Pangandaran akan konsisten untuk membenahi dan mengembangkan Pariwisata yang melindungi kelestarian alam sekitar dan menjaga pelaku wisata lokal / kearifan lokal sebagai aset yang harus dikembangkan untuk kesejahteraan masarakat setempat ujar Iqbal. (ALN)*

IMG-20250316-WA0043

Perluas Jaringan, Ketum LSM F12 Resmi SK kan Kepengurusan DPD Kabupaten Indramayu

Ketum LSM F12 saat penyerahan SK kepengurusan DPD Kabupaten Indramayu

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Dalam upaya menjalankan program umum Lembaga Swadaya Masyarakat Pasukan Dua Belas (F12), Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Jawa Barat menggelar acara Penyerahan Surat Keputusan (SK) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Kabupaten Indramayu. Acara ini berlangsung pada Minggu 16 Maret 2025, di Markas DPP LSM Pasukan Dua Belas, Desa Tegalwaru Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang.

Kegiatan tersebut dihadiri langsung Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal beserta jajaran Dewan Pimpinan Pusat (DPP) LSM Pasukan Dua Belas (F12). Pada kesempatan ini, SK diberikan kepada Ketua DPD Kabupaten Indramayu yang telah memenuhi persyaratan administratif dan kesiapan organisasi.

Dalam sambutannya, Ketua umum DPP LSM Pasukan Dua Belas (F12) menekankan pentingnya komunikasi dan koordinasi antara jajaran organisasi. Ia menegaskan bahwa menjaga adab serta menjalankan hierarki dalam berlembaga adalah hal yang fundamental dalam menjaga soliditas dan efektifitas organisasi.

Ketua Umum H. Ade Hidayat, dalam keterangannya kepada awak media menyampaikan bahwa penyerahan SK ini bukan sekadar formalitas, melainkan bagian dari strategi pengembangan organisasi. Dan Tugas yang yang diamanahkan ke saudara Nardi sebagai Ketua DPD dan saudara Suwitno sebagai sekretaris DPD Kabupaten Indramayu, bisa bersinergi dengan Pemkab Kabupaten Indramayu.

“Hari ini menyerahkan SK DPD Kabupaten Indramayu, dan mereka wajib mengembangkan sayap organisasi. Pemberian SK ini telah melalui pertimbangan matang agar kedepan DPD benar-benar bisa memperluas jaringan dan eksistensi lembaga,” ujar H Ade Hidayat.

“Pesan saya kepada ketua DPD Nardi serta seluruh jajaran DPD, setelah menerima SK, segera fokus pada pengembangan sayap organisasi hingga ke tingkat Dewan Pimpinan Cabang (DPC) dan Ranting. Selain itu, DPD juga harus menjalankan program-program serta visi dan misi LSM Pasukan Dua Belas (F12) sesuai dengan AD/ART dan peraturan organisasi lainnya. Untuk kabupaten yang masih dalam proses pembentukan pengurus, saat ini masih dalam tahap sosialisasi sebelum diberikan SK,” jelasnya.

Acara ini diharapkan dapat semakin memperkuat keberadaan LSM Pasukan Dua Belas (F12 ) serta meningkatkan sinergi antar struktur organisasi dalam menjalankan program yang bermanfaat bagi masyarakat. (Red)*

IMG-20250220-WA0044

Sinergi F-BUMINU SARBUMUSI dan LBH Ansor Banten : Perkuat Bantuan Hukum bagi PMI

Pertemuan antara Ketua F-BUMINU SARBUMUSI Banten dengan LBH Ansor Banten

Jendela Jurnalis Serang, BANTEN - Ketua Federasi Buruh Migran Nusantara Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (F-BUMINU SARBUMUSI) Banten, Nafiz Salim, melakukan pertemuan dengan Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Ansor Banten, Alfin Putrawan, di Cafe Fisa Kopi & Gelato, Jl. Kh. Abdul Hadi, Cipare, Serang, Banten. Pertemuan ini bertujuan memperkuat sinergi antara kedua lembaga dalam memberikan bantuan hukum kepada masyarakat, khususnya warga Nahdliyin dan pekerja migran Indonesia (PMI).

F-BUMINU SARBUMUSI selama ini aktif dalam memberikan perlindungan serta pendampingan bagi PMI atau Tenaga Kerja Indonesia (TKI), sementara LBH Ansor memiliki peran dalam memberikan bantuan hukum secara umum, termasuk kepada PMI yang menghadapi permasalahan hukum baik di dalam maupun luar negeri. Sinergi ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas perlindungan hukum bagi PMI dan masyarakat luas.

Ketua F-BUMINU SARBUMUSI Banten, Nafiz Salim, menyampaikan apresiasinya kepada LBH Ansor atas dukungan yang diberikan.

"Kami sangat berterima kasih dan mengapresiasi LBH Ansor atas dukungannya. Ini menjadi motivasi bagi seluruh jajaran pengurus kami agar bisa lebih bermanfaat dan memberikan kontribusi nyata bagi PMI dan keluarganya, khususnya di wilayah Banten,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua LBH Ansor Banten, Alfin Putrawan, menegaskan pentingnya kerja sama dalam memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai prosedur pemberangkatan PMI yang aman.

“Kami berharap kawan-kawan F-BUMINU SARBUMUSI Banten tidak hanya membantu PMI yang bermasalah di luar negeri, tetapi juga berkolaborasi dengan pemerintah daerah dalam melakukan sosialisasi agar masyarakat memahami prosedur pemberangkatan yang legal. Hal ini penting untuk mencegah PMI dari pemberangkatan non-prosedural yang rentan terhadap tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Sebagian besar PMI bermasalah karena ketidaktahuan, sehingga mudah dieksploitasi,” kata Alfin.

Dalam konteks teori sinergitas, kerja sama antara kedua lembaga ini mencerminkan model sinergi kelembagaan yang menekankan pada kolaborasi dalam pemecahan masalah sosial. Sinergitas dalam kebijakan perlindungan PMI juga relevan dengan teori kelembagaan yang menekankan pentingnya interaksi antara berbagai pihak untuk mencapai tujuan bersama. Dengan adanya sinergi antara F-BUMINU SARBUMUSI dan LBH Ansor Banten, diharapkan perlindungan terhadap PMI semakin optimal, serta upaya pencegahan terhadap kasus perdagangan orang dapat berjalan lebih efektif. Kolaborasi ini juga menjadi langkah nyata dalam mendukung kesejahteraan dan perlindungan hukum bagi masyarakat, khususnya Pekerja Migran Indonesia. (ALN)*

IMG-20250217-WA0006

J.P.K.P Jabar Dorong Wartawan dan LSM Gunakan UU KIP Untuk Kontrol Sosial

Endang Suryana, Ketua J.P.K.P Jawa Barat

Jendela Jurnalis Bandung, JABAR - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Jaringan Pengawas Kebijakan Pemerintah (J.P.K.P) Jawa Barat, Endang Suryana, menegaskan pentingnya peran wartawan dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dalam menjaga transparansi serta menjalankan fungsi kontrol sosial.

Endang menekankan bahwa akses terhadap informasi publik adalah hak yang dijamin oleh Undang-Undang No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP).

Menurut Endang, wartawan dan LSM memiliki tugas mulia untuk memastikan bahwa anggaran negara, seperti Dana Desa dan APBD, benar-benar digunakan sesuai peruntukannya.

"Jaga marwah wartawan dan LSM dengan menjalankan tugas sebagai kontrol sosial. Jika ada informasi publik yang tidak diberikan, jalankan mekanisme sesuai UU KIP," ujar Endang.

Langkah Hukum Jika Informasi Publik Tidak Diberikan

Endang menjelaskan bahwa jika instansi terkait tidak merespons permintaan informasi, wartawan dan LSM dapat mengajukan permohonan resmi kepada Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID).

Jika permohonan tetap tidak dipenuhi atau ditolak tanpa alasan yang jelas, langkah selanjutnya adalah mengajukan sengketa informasi ke Komisi Informasi.

"Setiap rupiah yang bersumber dari keuangan negara harus bisa dipertanggungjawabkan. Jika ada yang menghalangi keterbukaan informasi, kita harus melawan dengan mekanisme hukum yang ada," tegasnya.

Profesionalisme dan Etika dalam Mengawal Kebijakan

Endang juga menyinggung atas adanya pernyataan Menteri Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) beberapa waktu lalu yang menyinggung keresahan kepala desa akibat ulah oknum LSM dan wartawan bodrek memicu reaksi keras dari berbagai pihak, khususnya dari kalangan insan pers dan aktivis LSM.

Endang menilai pernyataan tersebut kurang bijak jika disampaikan di forum terbuka. Ia menegaskan bahwa seorang menteri seharusnya berhati-hati dalam mengeluarkan pernyataan yang bisa menimbulkan kesalahpahaman, terutama menyangkut profesi yang diatur oleh undang-undang.

Endang juga mengakui adanya oknum dari LSM dan media yang tidak bertanggung jawab, tetapi ia juga menegaskan bahwa segala bentuk intimidasi atau pemerasan harus ditangani melalui jalur hukum.

“Kalau memang ada tindakan pemerasan atau intimidasi, kepala desa bisa langsung melaporkannya ke pihak berwajib. Itu ranah hukum, bukan ranah opini,” ujarnya.

Selain menekankan pentingnya transparansi, Endang juga mengingatkan agar wartawan dan aktivis LSM tetap berpegang teguh pada prinsip profesionalisme dan etika dalam menjalankan tugasnya.

"Jangan mudah terintimidasi atau dikriminalisasi. Jika kita bekerja dengan benar dan sesuai hukum, perjuangan untuk membela kepentingan rakyat terus berjalan," tandasnya.

Belum lama inipun, telah viral kasus dugaan adanya pungli dilingkungan sekolah yang berhubungan dengan dana PIP. Seharusnya pihak sekolah dan PGRI kabupaten Karawang cermat dan bijak dalam menanggapi adanya kritikan dari content creator Bro Ron itu.

"Seharusnya PGRI Karawang juga lebih cermat dan bijak dalam menanggapi kritikan dari seorang content creator Bro Ron. Gak usah terlihat panik begitu, apalagi pihak PGRI rencananya akan mengerahkan masa dan melakukan demo ke kantor Pemkab Karawang. Tentunya Itu bentuk ketidakeleganan dari organisasi para pendidik itu. Janganlah setiap ada masalah itu diselesaikan dengan aksi demo, lebih baik duduk bersama untuk mencari solusi," ujar Endang.

Dengan adanya UU KIP, Endang berharap pengelolaan dana publik semakin transparan dan akuntabel. Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus mengawal kebijakan pemerintah agar selalu berpihak kepada kepentingan rakyat.

"Jika ada dugaan penyimpangan, jangan ragu untuk menindaklanjuti sesuai prosedur yang ada," pungkasnya. (red)*

IMG-20250123-WA0036

Peringati Harlah NU ke-102 di Tanah Pangkal Perjuangan, MWC NU Cilamaya Kulon Gelar Sederet Rangkaian Acara

Pengurus MWC NU Cilamaya Kulon

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Dalam rangka merayakan hari lahir Nahdlatul Ulama (NU) ke-102 yang jatuh pada 31 Januari 2025, Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Cilamaya Kulon mempersembahkan beberapa rangkaian acara keumatan sebagai bentuk partisipasi NU merefleksikan komitmen dalam memperkuat peran umat Islam di Indonesia dan dunia, serta menjaga kesinambungan tradisi keilmuan.

Mengusung tema “Visualisasi Cinta Nahdliyyin” Ketua panitia harlah NU MWCNU Cilamaya Kulon, Asep Saepullah menginginkan agar perayaan harlah NU dijadikan sebagai refleksi untuk mengetahui sejauh mana peran NU di Cilamaya Kulon dalam berkontribusi untuk kemaslahatan umat khuhsusnya di Cilamaya kulon dan pada umumnya di bumi pangkal perjuangan.

“Perayaan harlah NU ke-102 di MWC NU Cilamaya Kulon ini harus di jadikan refleksi agar NU lebih berperan aktif dalam kemaslahatan keumatan dan menjadikan Cilamaya Kulon sebagai barometer NU di tanah pangkal perjuangan”, ucap Asep (22/25).

Asep mengharapkan perayaan harlah NU ke-102 di MWC Cilamaya Kulon agar dirayakan dengan semarak sehingga syiar Islam ahlussunnah waljamaah an-nahdliyah terus tertanam di tanah pangkal perjuangan.

MWC NU Cilamaya Kulon dalam menyemarakan harlah NU ke-102 menyelenggarakan beberapa rangkaian acara yaitu muyawarah kerja II (Musker), perlombaan, mancing mania, napak tilas (ziarah),102 khataman alquran 30 juz dan resepsi puncak Harlah NU ke-102

Dalam rangka memperingati harlah NU ke-102, MWC NU Cilamaya kulon menggelar serangkaian kegiatan. Dimulai dari musyawarah kerja II (Musker II) pada Januari hingga resepsi puncak harlah NU ke-102. Berikut rangkaian kegiatan harlah NU ke-102 MWC NU Cilamaya Kulon ;

Musyawarah Kerja II (Musker II)

Musker akan digelar pada 19 Januari 2025 di kantor MWC NU Cilamaya Kulon, Karawang. Musker II ini merupakan acara yang sangat penting dalam rangkaian peringatan harlah NU di MWC NU Cilamaya Kulon. Pada acara musker II ini akan dibahas kegiatan MWC NU pada satu tahun ke depan yang akan diikuti oleh struktur tanfidziyah dan syuriah MWC NU Cilamaya Kulon, ranting-ranting MWC NU, dan lembaga-lembaga otonom.

Mancing Mania

Merupakan kegiatan mancing gratis untuk masyarakat Cilamaya Kulon. Mancing mania merupakan salah satu kegiatan untuk mendekatkan NU dengan masyarakat cilamaya kulon sehingga ideologi aswaja an-nahdliyah terus tertanam di tanah pangkal perjuangan. Kegiatan mancing mania gratis akan diadakan pada 24 Januari 2025.

Napak Tilas (Ziarah

Merupakan kegiatan penelusuran kembali sejarah atau jejak yang pernah dilalui para Muassis NU di Jawa Barat yang sudah mensyiarkan ideologi aswaja an-nahdliyah. Kegiatan ini bertujuan untuk mendoakan dan mengenang para Muassis NU. Kegiatan akan diadakan pada 25 Januari 2025.
102 Kali Khataman Alquran 30 Juz
Kegiatan akan dipimpin JQH NU Cilamaya Kulon dengan melibatkan beberapa lembaga pendidikan, pondok pesantren dan majelis taklim di Cilamaya kulon. Kegiatan akan diadakan mulai 19-28 Januari 2025.

Perlombaan Harlah NU ke-102

Perlombaan harlah NU ke-102 di MWC NU Cilamaya kulon akan di selenggrakan pada 20 Januari-29 Januari 2025. Jenis perlombaan meliputi perlombaan video kreatif nahdliyin, cover lagu ya lal wathon, paduan suara Muslimat dan Fatayat, dan fotografi.

Resepsi Puncak Harlah NU ke-102 MWC NU Cilamaya Kulon

Acara resepsi puncak harlah NU ke-102 akan diadakan pada 31 Januari 2025 di Pondok Pesantren Roudlotul Quran Manggung Jaya, Cilamaya Kulon. Acara puncak harlah akan menampilkan pagelaran wayang golek dari group gamelan Kanjeng Sabodo yang dipimpin oleh Ki Dalang Linglung Abdur.

IMG-20241210-WA0064

Dhani Sudirman Terpilih Jadi Ketua Karang Taruna Kabupaten Karawang Masa Bakti 2024 – 2029

Dhani Sudirman (Ketua Karang Taruna Terpilih)

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Musyawarah Kabupaten (MUSKAB) atau Musyawarah untuk pembentukan kepengurusan Karang Taruna atau yang biasa dikenal dengan istilah "Temu Karya" di Kabupaten Karawang masa bakti 2024-2029 berlangsung lancar dan sukses di Brits Hotel, Karawang, pada Senin (9/12/2024). Acara tersebut dihadiri oleh para ketua Karang Taruna dari 30 kecamatan se-Kabupaten Karawang.

Melalui proses pemilihan yang berjalan tertib dan kondusif, tiga kandidat bersaing dalam pemilihan Ketua Karang Taruna, yaitu Dani Sudirman, Eigen Justisi, dan Hamid Samairja.

Proses voting menghasilkan suara sebagai berikut : Dani Sudirman memperoleh 13 suara, Hamid Samairja 11 suara, dan Eigen Justisi 7 suara, sementara satu suara dinyatakan abstain. Total suara sah dalam pemilihan tersebut berjumlah 32 suara.

Dengan hasil tersebut, Dani Sudirman resmi terpilih sebagai Ketua Karang Taruna Kabupaten Karawang untuk masa jabatan lima tahun mendatang.

Saat diwawancarai oleh awak media, Dani mengucapkan rasa syukur dan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepadanya.

"Alhamdulillah, saya terpilih menjadi Ketua Karang Taruna Kabupaten Karawang. Ini semua berkat dukungan dan kepercayaan dari rekan-rekan. Saya sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung saya,” ujar Dani.

Dani juga menyampaikan bahwa Temu Karya VI ini merupakan forum tertinggi dalam proses pengambilan keputusan organisasi. Ia berharap hasil dari musyawarah ini dapat menjadi momentum penting untuk menata dan membawa Karang Taruna Kabupaten Karawang ke arah yang lebih baik.

“Kami berkomitmen untuk menjadikan Karang Taruna sebagai wadah kesetiakawanan sosial yang mampu mewujudkan Karawang yang lebih maju, khususnya untuk para generasi muda,” pungkasnya.

Musyawarah yang sukses ini diharapkan menjadi langkah awal dalam mewujudkan program-program yang bermanfaat bagi masyarakat Kabupaten Karawang dan mengembangkan potensi generasi muda di daerah tersebut. (Red)*

IMG-20241123-WA0134

Terpilih Jadi Ketua Karang Taruna Desa Pasirjaya, Hamzah, S.Pd.I., Siap Bersinergi dengan Pemdes

Foto bersama usai MWKT berlangsung

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Demi keberlangsungan pembinaan dan pengembangan bagi generasi muda yang berada di Desa Pasirjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang, Karang Taruna Desa Pasirjaya menggelar Musyawarah Warga Karang Taruna (MWKT) yang digelar di Aula Kantor Desa Pasirjaya. Sabtu (23/11/24).

Alasan digelarnya musyawarah tersebut adalah karena Karang Taruna di Desa Pasirjaya itu sendiri sudah mengalami kekosongan jabatan sejak tahun lalu, sehingga beberapa pemuda di desa tersebut sepakat untuk melakukan pemilihan dan regenerasi ketua dan kepengurusan yang baru.

Musyawarah tersebut dihadiri oleh Abdul Hakim selaku Kepala Desa Pasirjaya sekaligus Pembina dari Karang Taruna Pasirjaya, Ketua dan Sekretaris Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Pasirjaya, serta dihadiri juga oleh Ketua dan Pengurus Karang Taruna Kecamatan Cilamaya Kulon.

Dalam pelaksanaannya, MWKT digelar dengan pemilihan langsung untuk menunjuk siapa yang akan menjadi Ketua Karang Taruna Desa Pasirjaya oleh 28 pemilih pemuda dan pemudi perwakilan dari 3 Dusun yang terdiri dari Dusun Krajan, Dusun Cilempung dan Dusun Ceah.

Adapun untuk hasil perolehan suara dalam musyawarah tersebut, Hamzah, S.Pd.I., unggul dan terpilih menjadi ketua dengan perolehan 24 suara. sementara untuk pilihan lainnya adalah 2 suara memilih Dimas, 1 suara memilih Sena dan 1 suara lainnya memilih Aab.

Foto Rangkaian kegiatan MWKT

Dalam kesempatannya, Hamzah yang terpilih sebagai Ketua Karang Taruna Desa Pasirjaya Periode 2024 - 2029 mengaku bahwa dirinya akan menjaga amanah tersebut dengan penuh tanggungjawab. Selain itu, dirinya juga berkomitmen akan memajukan dan menjadikan Karang Taruna Desa Pasirjaya untuk terus aktif dan berkembang.

"Alhamdulilah, terimakasih atas kepercayaan teman - teman telah memilih saya. Insya Allah kedepannya saya akan menjalankan amanah ini dengan penuh tanggung jawab, dan berkomitmen akan memajukan dan menjadikan Karang Taruna Pasirjaya untuk terus aktif dan berkembang, terutama dalam hal tugas dan fungsi utama kita yaitu tentang kesejahteraan sosial masyarakat," ucapnya.

Sementara itu, Abdul Hakim selaku Kepala Desa sekaligus sebagai Pembina Karang Taruna di Desa Pasirjaya mengucapkan selamat atas terpilihnya Hamzah sebagai Ketua Karang Taruna Desa Pasirjaya yang baru.

"Selamat dan sukses buat Pak Hamzah yang terpilih sebagai Ketua Karang Taruna Pasirjaya, semoga Karang Taruna Pasirjaya kedepannya lebih efektif dan solutif untuk menampung aspirasi anak-anak muda, dan dengan pembentukan jiwa - jiwa yang kuat dan tangguh," ucapnya.

Lebih lanjut, dirinya berpesan agar kepengurusan Karang Taruna Pasirjaya yang sudah dibentuk supaya lebih aktif dengan menjalankan aktifitas serta kinerja sebagaimana layaknya lembaga Karang Taruna, dan jangan sampai sudah dibentuk hanya nama saja, sedangkan untuk kegiatan serta aktifitasnya tidak ada.

"Karena dari generasi Karang Taruna inilah Desa Pasirjaya bisa untuk bersinergi serta membangun jiwa dan karakter yang solid, serta terbentuk hal yang positif dari pemikiran - pemikiran yang lebih baik untuk kesatuan kekompakan pemuda dan pemerintahan di Desa Pasirjaya," pungkasnya. (Nunu)*

IMG-20241026-WA0012

Kisah Inspiratif, Seorang Wanita Tamatan SMA Mampu Hidupkan dan Majukan Kembali Rumah Sakit yang Hampir Bangkrut

Hj. Nani Jumiati

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Bagi sebagian besar orang, terkadang latar belakang pendidikan bukanlah hal yang paling mendasari dalam proses memajukan sebuah usaha maupun kelembagaan. Faktor lainnya adalah harus memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni. Kamis (24/10/24).

Contohnya seperti kisah dan perjuangan Hj. Nani Jumiati, seorang wanita kelahiran Plered Purwakarta yang telah membuktikan bahwa latar belakang pendidikan bukanlah jaminan untuk bisa sukses dan maju. Karena pada dasarnya, kegigihan dan kemauan pun turut memiliki peranan penting dibalik hal tersebut.

Berawal dari diangkatnya Hj. Nani menjadi Direktur Utama (Dirut) salah datu Rumah Sakit (RS) melalui proses RUPS oleh para pemegang saham di salah satu rumah sakit yang berada di wilayah Cikampek, Karawang.

Padahal, saat dirinya ditunjuk menjadi Dirut di Rumah Sakit tersebut, diketahui bahwa kondisi Rumah Sakit sedang terpuruk dan hampir mengalami kebangkrutan dengan sekelumit permasalahan yang menerpa. Mulai dari permasalahan keuangan, kekosongan obat-obatan, hutang ke perusahaan obat-obatan, hingga hampir dicabutnya kontrak kerjasama Rumah Sakit dengan pihak BPJS.

Namun, berkat kegigihan dan SDM yang dimilikinya, Hj. Nani akhirnya bisa membuktikan dan menunjukan kemampuan manajerialnya, sehingga Rumah Sakit bisa bangkit dan berjalan kembali dengan normal.

Hal tersebut pun mendapatkan apresiasi dari Prof. Dr. Hamidah yang merupakan seorang Guru Besar Ekonomi di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) saat berhincang langsung dalam sebuah acara yang digelar di Purwakarta belum lama ini.

"Fenomenal sekali ya. Walaupun bukan sarjana, tapi mampu memanage sebuah rumah sakit besar yang hampir bangkrut, hingga sekarang kembali normal, bahkan lebih maju," ungkapnya.

Bahkan, Prof. Dr. Hamidah pun berencana akan menjadikan Hj. Nani sebagai narasumber di berbagai seminar inspirasi UMKM di Jakarta nanti.

Sementara itu, saat Jendela Jurnalis mewawancarai Hj. Nani, dirinya bercerita bahwa tugas yang dipikulnya saat itu memang sangat berat, dimana dirinya harus menyelesaikan sekelumit permasalahan yang menerpa Rumah Sakit yang berada dalam keadaan hampir pailit atau bangkrut.

"Sangat berat tugas yang saya pikul saat itu. Harus membereskan utang piutang, membenahi manajemen, menumbuhkan kembali kepercayaan kepada para vendor dan pihak pemerintah terkait supaya kerjasama BPJS tidak diputus, dan banyak permasalahan lainnya," tuturnya.

Namun, berkat kegigihannya, dirinya berhasil menyelesaikan masalah demi masalah, hingga akhirnya Rumah Sakit bisa bangkit dan lebih maju lagi.

"Alhamdulillah, semua teratasi, bahkan boleh dibilang kondisi keuangan rumah sakit sekarang surplus dan bisa membayar kewajiban deviden kepada para pemilik saham," ungkapnya.

"Yang terpenting adalah selalu melibatkan Allah SWT dalam setiap perbuatan dan penyelesaian masalah serta punya kejujuran. Karena hal ini merupakan kunci dari kesuksesan," pungkasnya

Untuk diketahui, Hj. Nani Jumiati merupakan salah satu dari sekian banyaknya putra- putri Almarhum H. Karya, yang lahir dari seorang ibu yang bernama Hj. Odah, dimana Hj. Odah merupakan salah satu dari beberapa istri H. Karya yang sekarang masih hidup dan menjadi saksi hidup carut marutnya kondisi Rumah Sakit yang dibangun oleh mendiang suaminya tersebut. (Nunu)*