Bulan: Januari 2025

IMG-20241104-WA0065(1)

Diduga Ada Aroma Penyimpangan, Warga Keluhkan Program Ketahanan Pangan di Desa Segaran

Ilustrasi DD

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Pemerintah Pusat melalui Kementerian Desa, mengalokasikan Dana Desa untuk mendukung kesejahteraan masyarakat. Namun, alokasi dana di Desa Segaran untuk pemberdayaan masyarakat tahun 2024 diduga dikelola tidak sesuai harapan. Jum'at (31/1/25).

Program 'Ketahanan Pangan' yang bertujuan meningkatkan perekonomian warga Desa Segaran, Kecamatan Batujaya, Kabupaten Karawang untuk ternak domba diduga tidak sesuai harapan. Dana desa yang dialokasikan untuk program ini pada 2024 menelan anggaran kurang lebih sebesar Rp.160 Juta, dengan fokus pada peningkatan produksi peternakan domba. Namun berujung keluhan karena diduga terlihat tidak sesuai harapan dilapangan.

Seperti halnya yang di katakan AS (inisial) warga Desa Segaran kepada awak media, Ia mengatakan, "Realisasi dengan anggaran yang dikeluarkan diduga kuat tidak sesuai ketentuan RAB (Rencana Anggaran Biaya) jelas-jelas domba yang di belanjakan harganya diduga tidak sesuai dengan fisik yang ada. Kenapa tidak? lihat saja Pak, domba yang dibelikan paling rata-rata harganya dikisaran Rp. 2 Juta kebawah, bisa-bisa Rp. 1,8 atau Rp. 1,5 Juta, dan hal ini yang tentunya menjadi indikasi adanya potensi penyimpangan akibat dugaan konspirasi untuk kepentingan pribadi,” ucapnya.

Namun, narasumber menyebut bahwa yang Ia ketahui, RAB yang dicantumkan itu sekitar Rp. 2.5 juta per ekor.

"Artinya diduga ada mark up anggaran, kalau dibelikan domba seharga Rp. 2.5 juta, seharusnya ada sekitar 65 ekor jika total yang dianggarkan sebabyak Rp. 160 juta. Terus sisa spesifikasi anggarannya kemana? apakah dialihkan ke anggaran mana atau dikembalikkan ke LPJ?" tambahnya.

Pelaksanaan program yang didanai oleh Dana Desa ini berpotensi merugikan masyarakat, terutama dalam upaya penguatan sektor peternakan yang seharusnya menjadi prioritas.

“Transparansi dan akuntabilitas adalah hal mutlak dalam pengelolaan Dana Desa. Jangan sampai ada oknum yang memanfaatkan situasi ini untuk keuntungan pribadi,” ucap warga Desa Segaran kepada awak media menjelaskan.

Hingga berita ini diterbitkan, saat dikonfirmasi via whatsApp dan telepon pada Selasa Tanggal 28/1/2025, SS (inisial) selaku Pjs. Desa Segaran, Kecamatan Batujaya belum memberikan tanggapan resmi terkait dugaan penyimpangan tersebut. (Pri)*

IMG-20250129-WA0060

Siapa Bilang Biaya Sekolah di SMK TKM Tempuran Mahal? Ini Faktanya!

PPDB SMK TKM Tempuran

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Sekolah Menengah Kejuruan Taruna Karya Mandiri Tempuran (SMK TKM Tempuran) merupakan salah satu sekolah yang terletak di Desa Purwajaya, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Karawang. Namun, belakangan terdengar kabar bahwa katanya biaya sekolah di SMK TKM Tempuran terbilang mahal. Padahal, berdasarkan data dan fakta, ternyata itu semua tidak benar adanya. Malahan, biaya pendaftarannya pun ternyata gratis.

Hal tersebut sebagaimana diungkapkan oleh Tata Suhendar yang merupakan seorang Wali Murid asal Desa Sumurgede, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang. Menurutnya, selama Ia menyekolahkan anaknya di SMK TKM Tempuran, Ia tidak merasakan mahalnya biaya sekolah. Bahkan, menurutnya biaya sekolah di SMK TKM Tempuran terbilang lebih ringan jika dibandingkan dengan sekolah kejuruan serupa yang ada di Kabupaten Karawang.

"Malahan saya pernah ngobrol dan melakukan riset perbandingan biaya sekolah di SMK TKM Tempuran dengan sekolah swasta lainnya, dan terbukti bahwa biaya sekolah di SMK TKM Tempuran lebih ringan dan terjangkau, terus gak ada beban untuk pembelian LKS seperti yang sering dikeluhkan wali murid di sekolah lain," ungkapnya.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Darjim yang juga merupakan Wali Murid asal Desa Purwajaya, Kecamatan Tempuran. Selain itu, Ia menyebut bahwa tingkat kedisiplinan siswa lebih diterapkan, dimana metode absensi menggunakan fingerprint (sidik jari-red), sehingga bisa meminimalisir kenakalan siswa dari upaya bolos sekolah ataupun pelajaran, apalagi metode fingerprint tersebut terkoneksi langsung dengan nomor telepon wali murid yang memudahkan wali murid untuk turut serta mengontrol absensi siswa.

"Kalau anak bolos bisa ketahuan, kalo anak kita gak fingerprint, itu langsung ada pemberitahuan ke hape wali murid, jadi kita bisa sama-sama mengontrol absensi anak kita," terangnya.

Berdasarkan hasil riset dan wawancara kepada beberapa wali murid lainnya, terbukti bahwa SMK TKM Tempuran telah berhasil mencetak lulusan yang memiliki SDM dan keterampilan yang mumpuni. Bahkan, beberapa siswa yang tengah menjalankan Praktek Kerja Industri (Prakerin) maupun Praktek Kerja Lapangan (PKL) sudah banyak mendapatkan tawaran untuk bekerja disana ketika sudah lulus nanti. Hal tersebut menunjukan bahwa SMK TKM Tempuran telah berhasil menjalankan kemitraan dengan beberapa perusahaan industri besar di Kabupaten Karawang dan Bekasi.

Info PPDB

Diketahui, SMK TKM Tempuran yang kini sudah berstatus Akreditasi A ini memiliki beberapa jurusan program keahlian, diantaranya adalah Teknik Mesin (TM), Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis (MPLB), Teknik Elektro dan Pengelasan (Welding).

Adapun terkait sarana dan pelayanan yang terdapat di SMK TKM Tempuran diantaranya adalah, ruang kelas yang nyaman dan ruang praktek yang memadai untuk kejuruan TM dan MPLB, bursa kerja khusus untuk penyaluran alumni dalam mencari pekerjaan serta beasiswa kuliah gratis untuk alumni yang mau melanjutkan pendidikan.

Selain itu, SMK TKM Tempuran juga memiliki kegiatan ekstrakulikuler yang lengkap, salah satu diantaranya adalah program keahlian bahasa Jepang. Bahkan, 9 alumni kini tengah dalam tahapan proses pemberangkatan, menyusul 3 alumni dari program tersebut yang sudah berhasil berangkat ke Jepang.

Nah, untuk kalian yang ingin tahu proses tahapan pendaftarannya, berikut jadwal PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) untuk Tahun Ajaran 2025 - 2026 ;
- Tahap 1 : 1 Januari 2025 s/d 30 April 2025
- Tahap 2 : 1 Mei 2025 s/d 31 Juli 2025.

Adapun pengenai persyaratannya adalah ;
1. Mengisi formulir pendaftaran
2. SKL (Surat Keterangan Lulus), bisa menyusul setelah dinyatakan lulus dari Sekolah asal
3. Foto Copy Ijazah SD/MI/Sederajat
4. Foto Copy KK
5. Foto Copy KTP Orang Tua
6. Foto Copy Akta Kelahiran
7. Foto Copy KIP, KIS, PKH (jika ada)
8. Pas Foto background MERAH ukuran (3x4) 2 lembar, dan ukuran (4x6) 2 lembar.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi nomor 085183070549 / 085163686655, atau melalui website resmi SMK TKM Tempuran melalui link (https://www.smktarunakaryamandiri.sch.id), atau juga bisa melihat informasi detail mengenai SMK TKM Tempuran di beberapa platform media sosial berikut ini ;
- Instagram : @smktkm_Official
- TikTok : @smktkm705_Official
- Facebook : SMK Taruna Karya Mandiri
(NN)*

IMG-20250125-WA0037

Diwarnai Rangkaian Perlombaan, SMK TKM Tempuran Gelar Isra Mi’raj 1446 Hijriah

Siraman Rohani dalam Isra Mi'raj di SMK TKM Tempuran

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Seperti tahun-tahun sebelumnya, di penjuru dunia seluruh umat Islam memperingati peristiwa besar (Isra Mi’raj) 1446 Hijriah dengan berbagai caranya. Seperti halnya kegiatan yang kini digelar di SMK TKM (Taruna Karya Mandiri) yang terletak di Desa Purwajaya, Kecamatan Tempuran. Sabtu (25/1/25).

Acara peringatan Isra Mi’raj tersebut digelar di Halaman Kampus SMK TKM Tempuran dengan penuh khidmat, juga disertai antusiasme dari para Siswa-Siswi, Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah Dewan Guru tenaga Pendidik dan kependidikan Civitas Akademik SMK TKM Tempuran.

Acara diawali dengan pembukaan Apel Pagi, dilanjutkan dengan Sholawat Nabi yang dibawakan oleh anak-anak dari Ekstraulikuler Hadroh, lantunan Ayat Suci Al-Qur’an, Sambutan Kepala Sekolah yang diwakili oleh Karyati, S.Pd., selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, kemudian berlanjut ke acara inti, yaitu siraman rohani yang dibawakan oleh Ust. Ardi Ahmad Fauzi.

Rangkaian kegiatan perlombaan yang digelar pada Jum'at (24/1/25)

Sebelumnya, pada Jum'at (24/1/25), masih dalam rangka peringatan Isra Mi'raj, SMK Taruna Karya Mandiri menggelar rangkaian kegiatan berupa perlombaan yang diikuti oleh semua perwakilan kelas, dari kelas X-XII MPLB & TM. Adapun perlombaan yang dilombakan yaitu Kaligrafi, Adzan, Tausiyah, Qori/Qoriat, dan Musikal Agama. (Nunu)*

IMG-20250123-WA0036

Peringati Harlah NU ke-102 di Tanah Pangkal Perjuangan, MWC NU Cilamaya Kulon Gelar Sederet Rangkaian Acara

Pengurus MWC NU Cilamaya Kulon

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Dalam rangka merayakan hari lahir Nahdlatul Ulama (NU) ke-102 yang jatuh pada 31 Januari 2025, Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Cilamaya Kulon mempersembahkan beberapa rangkaian acara keumatan sebagai bentuk partisipasi NU merefleksikan komitmen dalam memperkuat peran umat Islam di Indonesia dan dunia, serta menjaga kesinambungan tradisi keilmuan.

Mengusung tema “Visualisasi Cinta Nahdliyyin” Ketua panitia harlah NU MWCNU Cilamaya Kulon, Asep Saepullah menginginkan agar perayaan harlah NU dijadikan sebagai refleksi untuk mengetahui sejauh mana peran NU di Cilamaya Kulon dalam berkontribusi untuk kemaslahatan umat khuhsusnya di Cilamaya kulon dan pada umumnya di bumi pangkal perjuangan.

“Perayaan harlah NU ke-102 di MWC NU Cilamaya Kulon ini harus di jadikan refleksi agar NU lebih berperan aktif dalam kemaslahatan keumatan dan menjadikan Cilamaya Kulon sebagai barometer NU di tanah pangkal perjuangan”, ucap Asep (22/25).

Asep mengharapkan perayaan harlah NU ke-102 di MWC Cilamaya Kulon agar dirayakan dengan semarak sehingga syiar Islam ahlussunnah waljamaah an-nahdliyah terus tertanam di tanah pangkal perjuangan.

MWC NU Cilamaya Kulon dalam menyemarakan harlah NU ke-102 menyelenggarakan beberapa rangkaian acara yaitu muyawarah kerja II (Musker), perlombaan, mancing mania, napak tilas (ziarah),102 khataman alquran 30 juz dan resepsi puncak Harlah NU ke-102

Dalam rangka memperingati harlah NU ke-102, MWC NU Cilamaya kulon menggelar serangkaian kegiatan. Dimulai dari musyawarah kerja II (Musker II) pada Januari hingga resepsi puncak harlah NU ke-102. Berikut rangkaian kegiatan harlah NU ke-102 MWC NU Cilamaya Kulon ;

Musyawarah Kerja II (Musker II)

Musker akan digelar pada 19 Januari 2025 di kantor MWC NU Cilamaya Kulon, Karawang. Musker II ini merupakan acara yang sangat penting dalam rangkaian peringatan harlah NU di MWC NU Cilamaya Kulon. Pada acara musker II ini akan dibahas kegiatan MWC NU pada satu tahun ke depan yang akan diikuti oleh struktur tanfidziyah dan syuriah MWC NU Cilamaya Kulon, ranting-ranting MWC NU, dan lembaga-lembaga otonom.

Mancing Mania

Merupakan kegiatan mancing gratis untuk masyarakat Cilamaya Kulon. Mancing mania merupakan salah satu kegiatan untuk mendekatkan NU dengan masyarakat cilamaya kulon sehingga ideologi aswaja an-nahdliyah terus tertanam di tanah pangkal perjuangan. Kegiatan mancing mania gratis akan diadakan pada 24 Januari 2025.

Napak Tilas (Ziarah

Merupakan kegiatan penelusuran kembali sejarah atau jejak yang pernah dilalui para Muassis NU di Jawa Barat yang sudah mensyiarkan ideologi aswaja an-nahdliyah. Kegiatan ini bertujuan untuk mendoakan dan mengenang para Muassis NU. Kegiatan akan diadakan pada 25 Januari 2025.
102 Kali Khataman Alquran 30 Juz
Kegiatan akan dipimpin JQH NU Cilamaya Kulon dengan melibatkan beberapa lembaga pendidikan, pondok pesantren dan majelis taklim di Cilamaya kulon. Kegiatan akan diadakan mulai 19-28 Januari 2025.

Perlombaan Harlah NU ke-102

Perlombaan harlah NU ke-102 di MWC NU Cilamaya kulon akan di selenggrakan pada 20 Januari-29 Januari 2025. Jenis perlombaan meliputi perlombaan video kreatif nahdliyin, cover lagu ya lal wathon, paduan suara Muslimat dan Fatayat, dan fotografi.

Resepsi Puncak Harlah NU ke-102 MWC NU Cilamaya Kulon

Acara resepsi puncak harlah NU ke-102 akan diadakan pada 31 Januari 2025 di Pondok Pesantren Roudlotul Quran Manggung Jaya, Cilamaya Kulon. Acara puncak harlah akan menampilkan pagelaran wayang golek dari group gamelan Kanjeng Sabodo yang dipimpin oleh Ki Dalang Linglung Abdur.

IMG-20250113-WA0025

Kades Tak Tahu Menahu, Legalitas Pokmas di SMPN 2 Jatisari Jadi Sorotan

SMP Negeri 2 Jatisari

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Permasalahan pembangunan Dana Alokasi Khusus (DAK) di sejumlah SMP Negeri di Kabupaten Karawang pada tahun 2023 kembali bergulir. Salah satunya adanya ketidakjelasan mengenai legalisasi Pokmas (Kelompok Masyarakat) yang mengelola pembangunan DAK di sekolah.

Hal ini diungkapkan oleh Kades Sukamekar Kecamatan Jatisari bernama Ukar Sukarya. Ia mengaku tidak tahu menahu mengenai keberadaan Pokmas yang mengelola DAK 2023 di SMPN 2 Jatisari yang masuk ke dalam wilayah Desa Sukamekar. "Silahkan ke sekolah atau ke komite saya ga tau apa-apa tentang Pokmas," ucap Ukar beberapa waktu lalu.

Sementara itu Aktivis Karawang, Tatang Obet ikut menyikapi masalah ini, menurutnya karena proyek DAK di SMPN 2 Jatisari menggunakan sistem Swakelola Tipe IV yang mendayagunakan Pokmas maka pihak sekolah harusnya proaktif meminta SK pengesahan Pokmas dari Kepala Desa. "Ini sangat miris, Kades setempat tidak tahu menahu soal Pokmas apalagi meng-SK-kan Pokmas. Jadi pertanyaan apa sebenarnya tujuan Kepala Sekolah yang diduga menyembunyikan aturan mengenai legalisasi Pokmas," tegasnya.

Masih kata Tatang Obet, seharusnya pihak SMPN 2 Jatisari terbuka kepada Pokmas, karena jika dikemudian hari terjadi masalah maka semua pihak bisa dilibatkan. Pasalnya karena DAK ini merupakan bantuan pusat yang harus benar-benar transparan dalam penggunaannya. "Dari soal administrasi terkait SK Pokmas saja sudah tidak terbuka, apalagi urusan anggaran yang nilainya ratusan hingga miliaran rupiah, dipastikan lebih tidak terbuka," ungkapnya.

Untuk itu Tatang Obet berencana membawa masalah ini ke Unit Tipikor Polres Karawang agar permasalahan bisa terang benderang. "Kalau polisi yang nanya kan pasti pihak sekolah mau terbuka, kalau saya cuma aktivis pasti banyak ngelaknya. Maka baiknya kasus ini saya bawa saja ke Unit Tipikor Polres Karawang biar terang benderang.

Hingga berita ini diterbitkan, Jendela Jurnalis belum berhasil mengkonfirmasi pihak SMPN 2 Jatisari, sehingga belum mendapatkan keterangan resmi terkait adanya permasalahan tersebut. (Pri)*

IMG-20250113-WA0021

Pasca Viral, SMKN 1 Tirtamulya Kembalikan Ijazah Siswa yang Ditahan Gegara Tunggakan

Foto saat Kepala Sekolah menyerahkan ijazah kepada alumni

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Usai ramai menjadi sorotan di media sosial Kepala SMKN 1 Tirtamulya Karawang akhirnya mengembalikan ijazah siswa yang diduga ditahan karena memiliki tunggakan.

Kepala SMKN 1 Tirtamulya, Rika Wahyuni, S.Pd., M.M., mengatakan bahwa hari ini siswa yang berkaitan tersebut langsung dilakukan pemanggilan oleh pihak sekolah dan akan dimintai keterangan terkait rekaman video yang viral tersebut.

"Hari ini kita panggil dan akan kita berikan ijazahnya secara gratis dan ini berlaku untuk semua siswa lulusan SMKN 1 Tirtamulya," katanya saat jumpa pers di halaman sekolah Senin, (13/01/2025).

Saat disinggung soal iuran IPDD dan IPD yang diminta pihak sekolah kepada siswa sebesar jutaan rupiah, pihaknya menjelaskan bahwa IPDB merupakan Iuran Peserta Didik Baru (IPDB) sedangkan untuk IPD merupakan Iuran Peserta Didik (IPD).

"Itu sudah dilakukan selama tahun 2018 dan sampai saat ini masih berjalan untuk nominal yang diminta itu tergantung keputusan musyawarah bersama orangtua siswa," jelasnya.

Untuk nominal IPDB sendiri kata dia setiap siswa diminta iuran sebesar Rp 1,5 juta rupiah dan sedangkan untuk IPD sebesar Rp 1,2 juta selama sekolah.

"Itu bisa dicicil dan sifatnya tidak wajib karena berbentuk sumbangan. Jadi tidak ada yang namanya penahanan ijazah ya apalagi karena masih memiliki tunggakan," terangnya.

Pihaknya juga meminta kepada setiap lulusan siswa SMKN 1 Tirtamulya Karawang untuk segera melakukan pengambilan ijazah. Karena menurutnya, dokumen tersebut merupakan dokumen penting yang harus dimiliki oleh setiap anak.

"Kalau bisa saya minta semua ijazah yang ada di sekolah silahkan diambil. Karena kalau dibiarkan di sekolah terlalu beresiko juga takut banjir atau ada bencana apa, nanti jadi beban buat kita," ungkapnya.

Sebelumnya, dugaan penahanan ijazah tersebut sempat ramai di Media sosial oleh unggahan seorang pengguna Instagram dengan nama akun @brorondm yang mengkritik dugaan adanya praktik pungutan liar (Pungli) di lingkungan SMKN 1 Tirtamulya.

Unggahan tersebut menarik perhatian warganet, khususnya masyarakat Karawang, yang meminta pihak sekolah memberikan penjelasan atas tuduhan ini.

Dalam unggahannya, @brorondm menyertakan beberapa slide berisi pernyataan keras mengenai sulitnya ekonomi saat ini. Ia menyayangkan adanya hambatan terhadap siswa yang ingin menimba ilmu dan mencari nafkah di tengah kondisi ekonomi yang serba sulit.

“Ekonomi lagi susah, ada kesempatan cari nafkah malah terhalangi. Dunia pendidikan gini amat. @smkn1_tirtamulya bisa klarifikasi perihal ini??” tulisnya dalam salah satu slide.

Unggahan tersebut juga ditutup dengan seruan tegas: “STOP PUNGLI…!!!” yang menambah perhatian publik terhadap kasus ini.

Banyak komentar dari warganet yang mendukung unggahan tersebut, meminta pihak SMKN 1 Tirtamulya segera memberikan klarifikasi resmi terkait tuduhan ini. Sementara itu, sejumlah netizen berharap masalah ini segera diselesaikan agar tidak mencoreng dunia pendidikan di Karawang. (red)*

IMG-20250112-WA0211

Peduli Lingkungan, Siswa dan Guru SMK TKM Tempuran Ikuti Kegiatan Baksos di Pantai Tanjung Baru

Foto kegiatan Guru dan Siswa SMK TKM Tempuran saat mengikuti kegiatan baksos di Pantai Tanjung Baru

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Dalam rangka mengimplementasikan kesadaran terhadap kepedulian lingkungan, Karang Taruna Desa Pasirjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang menggelar kegiatan Bakti Sosial (Baksos) untuk membersihkan sampah-sampah dan rerumputan di Area Wisata Pantai Tanjung Baru. Minggu (12/1/25).

Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Karang Taruna Desa Pasirjaya dengan menggandeng Pemerintahan Desa (Pemdes), Pengurus Karang Taruna Kecamatan Cilamaya Kulon, serta beberapa komunitas lainnya, baik yang ada di wilayah Kecamatan Cilamaya Kulon maupun dari luar Cilamaya Kulon.

Dalam pelaksanaannya, kegiatan bakti sosial tersebut diselenggarakan dengan melakukan pembersihan sampah dan rerumputan yang mengganggu di sekitar area Pantai Tanjung Baru, dilanjutkan dengan penanaman pohon untuk penghijauan kawasan pantai.

Potret saat Siswa SMK TKM Tempuran membantu membersihkan sampah dan rumput liar

Merasa tergerak dan memiliki rasa kepedulian tinggi, SMK Taruna Karya Mandiri Tempuran pun turut berperan serta dalam kegiatan tersebut dengan mengirimkan perwakilan siswa dan guru-guru untuk mengikuti kegiatan bakti sosial yang berada di wilayah Kecamatan Cilamaya Kulon tersebut.

Potret salah satu Guru di SMK TKM Tempuran saat melakukan penanaman pohon

Selain dari SMK TKM Tempuran, ada juga beberapa komunitas yang turut berkolaborasi dalam kegiatan tersebut, diantaranya adalah Komunitas RX-King Kabupaten Karawang, Viking Cilempung, Pengurus Ranting Kebudayaan di Dewan Kebudayaan Daerah Karawang (DKDK), Ibu-Ibu dari Komunitas Goweser Pasirjaya dan banyak lagi komunitas atau relawan lainnya. (Nunu)*

IMG-20250112-WA0161

Gandeng Pemdes dan Komunitas, Karang Taruna Pasirjaya Sukses Gelar Baksos di Pantai Tanjung Baru

Apel persiapan baksos dan penanaman pohon

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Dalam rangka mengimplementasikan kesadaran terhadap kepedulian lingkungan, Karang Taruna Desa Pasirjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang menggelar kegiatan Bakti Sosial (Baksos) untuk membersihkan sampah-sampah dan rerumputan di Area Wisata Pantai Tanjung Baru. Minggu (12/1/25).

Dalam kegiatan tersebut, Karang Taruna Pasirjaya menggandeng Pemerintahan Desa (Pemdes), Pengurus Karang Taruna Kecamatan Cilamaya Kulon, serta beberapa komunitas lainnya, baik yang ada di wilayah Kecamatan Cilamaya Kulon maupun dari luar Cilamaya Kulon.

Adapun komunitas yang turut berkolaborasi dalam kegiatan tersebut diantaranya adalah Komunitas RX-King Cilamaya Kulon yang ternyata pada pelaksanaannya mereka datang dengan beberapa perwakilan korwil se-Kabupaten Karawang. Selain itu, ada juga perwakilan dari Pengurus Ranting Kebudayaan di Dewan Kebudayaan Daerah Karawang (DKDK), Ibu-Ibu dari Komunitas Goweser Pasirjaya, Viking Cilempung dan ada juga beberapa siswa dan tenaga didik dari SMK Taruna Karya Mandiri Tempuran.

Foto bersama (Dok. Katar Pasirjaya)

Dalam pelaksanaannya, seluruh relawan yang hadir bersama-sama melakukan pembersihan sampah dan rerumputan di area pesisir Pantai Tanjung Baru. Selanjutnya, masing-masing peserta dalam baksos tersebut melakukan penanaman pohon yang diberikan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Karawang.

Foto saat penanaman pohon

Dalam sambutannya, Hamzah, S.Pd., selaku Ketua Karang Taruna Desa Pasirjaya mengucapkan rasa terimakasihnya kepada seluruh relawan yang telah berkontribusi dalam kegiatan bakti sosial tersebut, baik yang sudah mengorbankan materi maupun tenaganya.

Hamzah, S.Pd., (Ketua Katar Pasirjaya) saat memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan

"Kegiatan ini bukan hanya diselenggarakan untuk hari ini saja, kedepannya kami juga berkomitmen untuk lebih konsisten menjaga kelestarian lingkungan di Pantai Tanjung Baru, dengan tujuan untuk dapat menarik kembali wisatawan. Namun disamping itu, terkait akses jalan yang mungkin masih belum memadai, kami berharap agar hal tersebut bisa menjadi perhatian pemerintah untuk lebih intens dan segera merealisasikan pembangunan lanjutan untuk menyelesaikan akses jalan ke Tanjung Baru," ungkapnya.

Lebih lanjut, melihat antusiasme relawan pada kegiatan bakti sosial tersebut, Hamzah juga mengajak seluruh relawan untuk bersama-sama tetap menjaga kelestarian di Wilayah Pantai Tanjung Baru, karena pelestarian lingkungan merupakan tanggungjawab bersama. (Nunu)*

IMG-20250111-WA0034

Disambut Antusiasme Siswa, SMK TKM Tempuran Launching Program Bank Sampah

Foto saat siswa menyetorkan tabungan sampah botol plastik

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Bertujuan untuk menumbuhkan rasa kepedulian dan kepekaan siswa terhadap sampah, Sekolah Menengah Kejuruan Taruna Karya Mandiri Tempuran (SMK TKM Tempuran) membentuk program 'Bank Sampah' atau tabungan sampah yang dampak positifnya akan bisa dirasakan oleh seluruh siswa. Sabtu (11/01/24).

Adapun mekanismenya, setiap siswa mengumpulkan dan membawa sampah berupa botol plastik, untuk selanjutnya disetorkan ke pengelola bank sampah sebagai tabungan yang akan dicatat berdasarkan penghitungan mingguan untuk setiap siswanya. Kemudian, hasil daripada perolehan atas pengumpulan sampah botol plastiknya bisa dicairkan secara tunai sesuai harga pasar yang berlaku. Hasilnya, tentunya bisa untuk meringankan beban orang tua siswa dalam memenuhi keperluan kebutuhan sekolah.

Selain itu, manfaat dari program tersebut juga untuk menumbuhkan kepedulian siswa dalam menciptakan kebiasaan hidup bersih, khususnya dalam menumbuhkan kepedulian dan kebersihan lingkungan di rumah maupun di sekolah untuk masa depan yang sehat, menumbuhkan kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan dan juga untuk bisa meringankan beban orang tua, untuk biaya pendidikan siswa itu sendiri.

Diketahui, sejak diberlakukan percobaan pada beberapa hari lalu dan dilakukan launching pada Sabtu 11 Januari 2024, perolehan dari hasil pengumpulan sampah botol plastik tersebut sudah mencapai 1.5 kwintal. Dimana jumlah tersebut tercatat dalam sistem aplikasi pengelolaan bank sampah di SMK TKM Tempuran.

Dalam aplikasi, tertulis bahwa partisipasi siswa yang mengikuti program bank sampah tersebut tercatat sebanyak 700 dari 847 jumlah siswa. Artinya, sebanyak 60 % siswa telah berperan aktif dan menyambut baik berjalannya program tabungan sampah botol plastik tersebut.

Eka Supriadi, S.Kom., selaku pengelola program tersebut berharap agar program bank sampah bisa dijadikan acuan dan bisa berjalan dengan baik, terlebih bisa dirasakan manfaatnya oleh seluruh siswa itu sendiri.

"Harapan kami program ini bisa berjalan dengan baik, berkelanjutan dan memberikan dampak positif melalui sisi pemanfaatan sampah plastik menjadi komoditi yang bernilai," pungkasnya. (Nunu)*

IMG-20250111-WA0019(1)

Kritisi Kinerja Kementerian P2MI, F-BUMINU SARBUMUSI Sebut Langkah Menteri Tak Terarah dan Diduga Lakukan Eksploitasi PMI Gaya Baru

DPP F-BUMINU SARBUMUSI

Jendela Jurnalis Jakarta - Ketua Umum Federasi Buruh Migran Nusantara Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (F-BUMINU SARBUMUSI), Ali Nurdin Abdurahman, menyampaikan kritik terhadap kinerja Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding. Menurut Ali, Karding terkesan hanya berfokus pada target jumlah pengiriman pekerja migran tanpa memperhatikan sistem tata kelola perlindungan yang seharusnya menjadi prioritas. Sabtu (11/01/24).

Menurutnya, kinerja Menteri P2MI tidak terarah. Menangkap mentah-mentah penafsiran Pesan Presiden tentang target peningkatan Devisa, padahal instruksi Presiden jelas, yaitu Perlindungan, arti dari perlindungan itu memperbaiki sistem tata kelola nya dulu. Jika sistemnya sudah baik maka devisa juga akan meningkat secara otomatis.

"Ibarat disuruh membangun atau merenovasi rumah, yang harusnya dibangun pondasinya yang kuat, bukan mendahulukan atapnya. Justru dengan kinerja seperti itu akan mempermalukan Presiden itu sendiri," ujar Ali.

Exploitasi Gaya Baru

Ali menilai, pendekatan Karding yang lebih menekankan pada target pengiriman pekerja dapat dianggap sebagai bentuk eksploitasi gaya baru. Hal ini berpotensi menjadikan Pekerja Migran Indonesia (PMI) sebagai obyek dan komoditi.

"Seharusnya KP2MI fokus pada perbaikan infrastruktur internal dan layanan secara menyeluruh, Diplomasi Luar negeri melalui Perjanjian bilateral 'Diplomasi untuk Memastikan PMI terlindungi secara hukum dan terlindungi dari pembebanan biaya' Kalau sistem ini sudah berjalan baik, barulah kita berbicara target konkret, bukan sekadar seremonial, bila perlu ttop dulu penempatan ke semua Negara," tambahnya.

Disisi lain, Ali menyambut baik pernyataan Presiden Prabowo Subianto dengan memberikan alokasi anggaran Rp. 75 Triliun untuk perlindungan PMI secara bertahap. Namun, ia menilai penggunaannya harus diarahkan untuk pendidikan dan peningkatan kapasitas PMI, bukan untuk penempatan yang akan membebani pekerja.

"Jika biaya penempatan dibebankan kepada PMI, itu salah kaprah. “Pasal 30 (1) UU No. 18 tahun 2017” juga “Konvensi ILO 181” Pekerja Migran Indonesia tidak dapat dibebani biaya penempatan dan ini sudah dilakukan seperti Arab Saudi, Malaysia, Hongkong dan Taiwan sebagai Negara penempatan terbesar, Pengguna berani membayar biaya penempatan bahkan Jepang siap membiayai pekerja yang benar-benar terlatih (Siap Kerja). Seharusnya itu menjadi standar kita," melalui P2MI negara malah akan membebani walaupun dengan bunga rendah, Rakyat mau Bekerja itu untuk mencari uang bukan hutang, itupun karena di Negara sendiri tidak menjamin," ungkapnya.

Ali Nurdin menggarisbawahi pentingnya fokus pada perlindungan, bukan sekadar target pengiriman. Dengan membangun sistem tata kelola yang kuat, Indonesia dapat melindungi PMI sekaligus meningkatkan devisa secara berkelanjutan.

Semetara itu, Ketua Bidang Kebijakan Publik Abdul Rahim Sitorus mengungkapkan tentang perlunya dorongan kepada KP2MI agar menetapkan SOP terkait mekanisme penyelesaian masalah dan pemenuhan hak Calon PMI / PMI seiring dengan pelaksanaan fungsi pengawasan dan penegakan hukum. Karena selama ini KP2MI/BP2MI bersama Mediatornya seolah cenderung mengabaikan perlindungan PMI dengan dalih masa transisi.

Faktanya, sebelum masa transisi, mediator KP2MI/BP2MI atas arahan pejabat malah melemahkan posisi PMI korban tindak pidana UU No. 18 Tahun 2017 dengan anjuran dari hasil mediasi agar penyelesaian kasus tindak pidana, misalnya pembebanan biaya penempatan, dilakukan lewat jalur perdata. Ironisnya, KP2MI/BP2MI sama sekali tidak memberikan advokasi berupa bantuan hukum dan bahkan tidak ada tindak lanjut pelaksanaan fungsi pengawasan dan penegakan hukum yang tegas seperti amanah Penjelasan Umum UU No. 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan PMI, karena Ketiadaan SOP mekanisme tersebut sejatinya pengkhianatan atas tugas dan tanggung jawab pelindungan PMI untuk meraih hak dan keadilan.

"Ironisnya, KP2MI terlalu sibuk dengan masalah PMI yang 90 % nonprosedural, sebaliknya abai atau bahkan khianat atas akses keadilan bagi pelindungan PMI prosedural yang dianggap kecil hanya 10 %, ujar Abdil Rahim.

Sementara, Ketua Bidang Advokasi Sandi Candra menyoroti keterfokusan Karding terhadap Nonprosedural seolah-olah yang perhatikan itu apinya bukan air untuk memadamkan, Padahal menurutnya Nonprosedural itu dampak dari kebijakan pemerintah itu sendiri.

"Seharusnya, yang lebih diperhatikan itu solusinya, karena selama yang resmi ditutup dan dipersulit, maka sampai kapanpun Nonprosedural akan sulit dihentikan, sehingga solusinya hanya satu, buka Moratorium dengan catatan, maka pemberangkatan Nonprosedural akan hilang dengan sendirinya," tegas Sandi. (Red/NN)*