Jendela Peristiwa

IMG-20221209-WA0009

Sebuah Bangunan Pabrik Fairing Body Motor Terbakar, Diduga Akibat Sambaran Petir

Foto unit Damkar yang diturunkan untuk mengatasi kebakaran

Jendral News, Karawang -
Telah terjadi kebakaran bangunan Pabrik Fairing Body Motor CV. Cipta Karya Industri milik Asep Hidayat, Kamis (8/12/22) sekitar pukul 16.00 WIB, yang berlokasi di Jl. Pancawati-Dapur Areng, Ds. Cengkong, Kec. Purwasari, Kab. Karawang, Jabar. Menurut keterangan Satgas BPBD masyarakat setempat, kebakaran disebabkan sambaran petir.

Dalam kejadian tersebut, BPBD Kab. Karawang menurunkan 3 unit mobil Damkar dengan Personil Peleton Satu, untuk memadamkan kobaran si jago merah. Tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut.

Menurut Supono, selaku Danru 1 pada Peleton Satu menyampaikan, bahwa kebakaran disebabkan oleh sambaran petir dan pemadaman dilakukan hampir 1,5 jam.

Terlihat warga juga membantu memadamkan api dengan peralatan seadanya

"Penyebab kebakaran dikarenakan faktor alam, yaitu tersambar petir dan pemadaman membutuhkan waktu selama 1,5 jam. Sampai saat ini, belum diketahui berapa kerugian akibat kebakaran tersebut," ungkapnya. (AP)

IMG-20221207-WA0002

Diduga Bom Bunuh Diri, Terjadi Ledakan di Polsek Astana Anyar Bandung

Ilustrasi ledakan Bom

Jendela Jurnalis Bandung -
Sebuah ledakan dilaporkan terjadi di Markas Polsek Astana Anyar, Kota Bandung.

Menurut informasi di lokasi kejadian yang menyebutkan ledakan itu terjadi akibat dugaan adanya bom bunuh diri.

Namun, belum diketahui pasti kebenaran informasi ledakan di Polsek Astana Anyar tersebut.

Foto yang banyak beredar di grup Whatsapp dengan keterangan mengenai ledakan bom di Polsek Astana Anyar, Bandung

Namun informasi terkait ledakan sudah banyak disampaikan warganet di media sosial, hari ini, Rabu (7/12/2022).

Sebuah video yang menggambarkan situasi di sekitaran Polsek Astana Anyar juga sudah banyak beredar di WhatsApp.

Terlihat kepanikan warga setelah mendengar adanya ledakan keras di Polsek Astana Anyar.

Bahkan ledakan itu dikabarkan terdengar hingga kawasan Ciateul.

Warganet juga banyak yang melaporkan soal adanya kepulan asap di sekitar lokasi yang diduga sumber ledakan tersebut.

Hingga kabar ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi mengenai kronologi dan kabar kepastian mengenai ledakan tersebut. (red)

IMG-20221203-WA0014

Akibat Salah Sasaran Tawuran, Seorang Siswa SMKN 9 Medan Meregang Nyawa

Foto bersama saat ta'ziah

Jendela Jurnalis, Medan -
Staf Ahli Bid. Non Akademik, Kepala CDC dan Humas STIM (Sekolah Tinggi Ilmu Manejemen) Sukma Medan, Yan Djuna, Kamis (1/12/22), bersama beberapa alumni, berta'ziah ke keluarga korban salah bacok, Eko Farid Azhar (15), pelajar SMKN 9 Medan, sekolah yang sama dimana dulu dirinya bersekolah.

Kehadirannya bersama sebagian alumni, menyampaikan rasa simpatik, rasa dukacita, sekaligus memberi hiburan melalui bantuan donasi yang berhasil dikumpulkan. Tidak ada acara do'a dan tahlilan malam ketujuh sebagaimana lazimnya dan ternyata disebabkan keterbatasan biaya.

Fakta yang diketahui, korban tinggal bersama ibu dan neneknya yang hidup dari pensiunan PTP II Kwala Madu dan tinggal di Pasar V, Kp. Lalang, Kec. Medan Sunggal. Ibu korban memiliki keterbatasan dalam pengucapan, adalah seorang buruh cuci serabutan. Beliau janda yang ditinggal suaminya, yang tak bertanggung jawab sejak korban dalam kandungan.

Foto suasana kunjungan.

Sampai korban menghembuskan nafas terakhirnya, tak pernah tahu siapa ayah kandungnya. Sementara korban sendiri diketahui, ternyata adalah tulang punggung dan harapan keluarga, sebab di samping belajar, ternyata korban bekerja serabutan di Pajak Kp. Lalang, membantu ekomomi keluarga.

Saat ini keluarga belum tahu, apakah para pelaku pembacokan yang berjumlah 5 orang yang berasal dari SMK Eka Prasetya, yang salah seorangnya disampaikan keluarga korban adalah Ketua Genk Motor dan Begal, tapi sudah alumnus yang saat ini lagi diperiksa pihak Kepolisian, benar akan diganjar hukuman setimpal 12 tahun penjara atau tidak, sebab ada kekhawatiran dari keluarga korban, pelaku bisa bebas dengan hukuman ringan, yang rencananya akan menggandeng LBH Yayasan Pusaka Indonesia.

Malah BB dan saksi mata bagaimana korban dibacok dengan membabi buta di SPBU Kapt. Soemarsono, Helvetia, ada. Itu benar, tak siapapun bisa menolak takdir Tuhan, termasuk takdir kelam di Hari Guru, pada hari Jum'at, (25/11/22) lalu.

"Kami alumni SMKN 9 Medan, sedaya upaya membantu korban dan keluarga mengumpulkan donasi, nantinya akan diusahakan pendampingan hukum melalui LBH Yayasan Pusaka Indonesia dan juga memenuhi keinginan sang ibu korban yang ingin berjualan makanan, akan berkoordinasi dengan Kemensos. Mohon kejadian tragis ini menjadi sorotan dan perhatian kita bersama warga Kota Medan, bukan malah jadi tontonan. Korban minta tolong, bukan ditolong, malah setelah korban meninggal kehabisan darah, di foto-foto dan divideokan, kok bisa tega?" ucap Djuna.

Dan atas kejadian ini berharap, Walikota Medan, Bang Bobby Nasution, juga Kapolda Sumut dan jajarannya, agar memberikan perhatian dan jangan soal begal dan tawuran dibiarkan, sebab ini warganya yang mungkin dulu memilihnya jadi Walikota. Agar soal tawuran yang mengarah kepada kriminalitas di Kota Medan, selain soal banjir di Kota Medan yang tak baik untuk pariwisata, dapat teratasi, tak peduli pelakunya masih di bawah umur, karena meresahkan," papar pria yang juga seorang pengamat pariwisata dan ekonomi kreatif ini.

"Hukum harus selalu ditegakkan dengan adil, apalagi ini keluarga korban adalah keluarga tidak mampu dan hukuman kepada para pelakunya kiranya wajib memberi efek jera dan menjadi contoh. Aparat Kepolisian dan Jaksa harus transparan dalam hal ini. Untuk itu, diucapkan terima kasih, karena segera tanggap. Tapi kalau boleh, jangan sampai ada korban jiwa lagi akibat tawuran pelajar ini, lakukan pencegahan lah, jangan hanya bisa menangkap pelaku setelah kejadian," sambungnya.

Saat ini keluarga korban ingin hak-hak korban, meski telah meninggal diproses. Bukan nyawa dibayar nyawa, tapi hukuman yang setimpal diterima semua pelakunya. (AP)

IMG-20221126-WA0015

Akibat Tak Memberi Uang Jatah, Seorang Juru Parkir Ditikam Hingga Terkapar

Foto seorang tukang parkir yang terkapar usai ditusuk.

Jendela Jurnalis, Karawang -
Di duga karena tidak memberi sejumlah uang yang di pinta, seorang pria paruh baya menjadi korban penusukan.

Kejadian ini terjadi ketika korban sedang bekerja menjadi juru parkir di depan toko mini Pasar Rengasdengklok, Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Sabtu (26/11/2022) siang.

Menurut keterangan saksi di tempat kejadian menyampaikan, bahwa kejadian penusukan berawal dari para pelaku yang hendak meminta uang kepada korban yang sedang menjaga parkir.

Foto pelaku penusukan yang berhasil diamankan jajaran Polsek Rengasdengklok.

"Awalnya sih minta duit dari jam 8 pagi belum diberi oleh korban, terus mereka datang lagi jam 12 siang, biasalah buat pada minum kayaknya," Ucap A yang tidak mau di publikasikan identitasnya kepada awak media. Sabtu(26/11/2022) di lokasi kejadian.

"Karena mungkin tidak di beri oleh korban, akhirnya pelaku marah sambil membabi buta sama korban," jelasnya.

Lebih lanjut A menerangkan, korban di larikan ke rumah sakit Proklamasi karena ada luka tusukan.

"Atas kejadian itu, korban di larikan ke rumah sakit proklamasi, karena mungkin luka tusuknya begitu parah oleh pihak rumah sakit proklamasi korban langsung di rujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang," Lanjutnya.

Sementara Kanit Reskrim Polsek Rengasdengklok Iwan Budijanto SH saat dikonfirmasi membenarkan bahwa adanya peristiwa penusukan terhadap seorang pria yang sedang menjaga parkir di Pasar Rengasdengklok yang diduga dilakukan oleh dua orang pelaku.

"Iya benar telah terjadi korban penusukan yang di duga di lakukan oleh 2 orang, saat ini kami sudah mengamankan salah seorang pelaku," Jelasnya.

"Kami pun masih meminta keterangan dari saksi-saksi yang berada ditempat kejadian.perkara, sementara satu orang pelaku yang berhasil kami amankan belum bisa dimintai keterangan karena dalam kondisi mabok," Terangnya.

"Sementara korban juga belum bisa dimintai keterangan, karena sedang di tangani medis di rumah sakit umum daerah (RSUD) Karawang," Pungkasnya. (red).

IMG-20221124-WA0008

Viral di Medsos, Sekelompok Massa Hadang Petugas Kepolisian…Waduh!

Jendela Jurnalis, Lamteng -
Beredar viral di Medsos, memperlihatkan sekelompok massa menghadang Petugas Kepolisian, saat sedang Pam lokasi pembakaran aset PT. Gunung Aji Jaya (GAJ).

Berdasarkan video tersebut, terlihat sekelompok massa melempari Petugas dengan batu dan kayu. Sementara Petugas Kepolisian terdengar beberapa kali mengeluarkan tembakan ke udara.

Kapolres Lampung Tengah (Lamteng), AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Senin (21/11/22) saat Pasgabpam sedang melaksanakan patroli ke arah Pubian, kemudian dihadang oleh sekelompok massa.

Sekelompok massa yang diperkirakan 100 orang tersebut, berasal dari Kp. Gn. Aji, Gn. Raya, Negeri Ratu dan Negeri Kepayungan, Kec. Pubian, serta Kp. Kuripan, Kec. Padang Ratu.

"Sekelompok massa tersebut berteriak-teriak mengundang warga lainnya, sehingga memicu amarah dan menimbulkan kericuhan," katanya, Selasa (22/11/22).

Doffie menambahkan, Petugas berhasil mengamankan 8 orang pelaku, yang diduga terlibat dalam aksi penyerangan terhadap mobil Petugas.

"Petugas juga berhasil menyita sejumlah Sajam, diantaranya Sajam jenis tombak, golok dan tiga Sajam jenis badik," jelasnya.

Selain itu, Petugas juga berhasil mengamankan 15 unit sepeda motor yang ditinggal lari pemiliknya, untuk menghindari kejaran Polisi.

"Saat ini para pelaku sedang dilakukan pemeriksaan di Polres Lamteng, untuk pengembangan lebih lanjut," terangnya.

Ia pun menghimbau kepada masyarakat, agar mendukung terciptanya Kamtibmas khususnya di Wilkum Polres Lamteng.

"Untuk semua pelaku, diharapkan menyerahkan diri secara persuasif," tegasnya. (HAP)

IMG-20221121-WA0011

Kadep Humas DPP GMPI Berharap Polisi Serius Tangani Kasus Dugaan Penganiayaan Wartawan di Rengasdengklok

Nurdin Syam (Mr. Kim) Kepala Departemen Humas DPP Ormas GMPI.

Jendela Jurnalis Karawang -
Kepala Departemen Humas DPP Ormas GMPI, Nurdin Syam turut mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan sekelompok orang tak dikenal terhadap Abdul Rojak seorang wartawan media online Nuansa metro dan juga sebagai Ketua Korja GMPI Desa Gempol Karya Kecamatan Tirtajaya yang terjadi beberapa waktu lalu.

Mr. Kim sapaan akrab Nurdin Syam menegaskan, apapun permasalahannya dan apapun motifnya, tindakan kekerasan sekelompok orang tak dikenal dengan melakukan pengeroyokan yang membuat luka di bagian wajah dan tangan Rojak, merupakan tindakan premanisme dan tidak beretika.

"Negara ini negara hukum, kita harus menjunjung tinggi hukum, semua pelaku harus segera di proses hukum, kami menyerahkan kasus ini kepada aparat penegak hukum," ungkapnya, Senin (21/11/2022).

Mr. Kim berharap, pihak Kepolisian segera menangkap para pelaku pengeroyokan, dan motif pelaku melakukan pengeroyokan segera terungkap.

"Kami berharap, pihak kepolisian serius dalam menanggapi laporan dugaan penganiayaan yang dialami jurnalis Nuansa Metro yang juga sebagai Ketua Korja GMPI Desa Gempol Karya ini. Saya kira ini sebuah pertaruhan, pasca kejadian kasus dua korban wartawan Junot dan Zaenal, jangan sampai ada aksi demo wartawan seperti yang sudah-sudah," pungkasnya. (red).

IMG-20221121-WA0005

Pelaku yang Tusuk Tetangganya Sendiri Berhasil Diamankan Polres Karawang

Foto pelaku penusukan

Jendela Jurnalis Karawang -
Polres Karawang mengamankan pelaku tindak pidana pembunuhan tetangganya sendiri, dengan TKP di Dsn. Sindangkarya, RT. 25/06, Ds. Lemahabang, Kec. Lemahabang, Kab. Karawang, Jabar, Sabtu (19/11/22). Pelaku berinisial SJ (43), merupakan warga desa setempat yang berprofesi sebagai seorang petani.

Kejadian bermula ketika pelaku SJ mendatangi korban E (49) yang sedang berada di TKP, lalu pelaku langsung melakukan pemukulan terhadap korban yang mengenai rahangnya. Kejadian tersebut sempat dilerai oleh saksi 1 dan 2, serta menyuruh korban untuk berlari.

"Namun saksi 1 dan 2 tidak bisa menahan pelaku yang terus mengejar korban, hingga menusukkan pisau ke bagian dada sebanyak 3 kali dan di bawah ketiak sebelah kanan 1 kali, hingga korban kehilangan nyawanya," beber para saksi.

Adapun motif penusukan masih didalami oleh Penyidik Kepolisian. Akibat perbuatannya, pelaku dikenakan Pasal 338 KUHPidana.

BB yang berhasil diamankan antara lain: 1 (satu) buah Sajam pisau dengan gagang warna silver, 1 (satu) buah baju korban warna biru dan 1 (satu) buah celana warna putih. (HAP)

IMG-20221120-WA0001

Terjadi Lagi, Seorang Jurnalis Media Online di Karawang Jadi Korban Pengeroyokan

Abdul Rojak, Jurnalis Media Online nuansametro.co.id yang menjadi korban pengeroyokan.

Jendela Jurnalis Karawang -
Aksi kekerasan terhadap jurnalis kembali terjadi di kabupaten Karawang, kali ini korbannya Abdul Rojak (24) Jurnalis Media Online nuansametro.co.id, warga Desa Gempolkarya, Kecamatan Tirtajaya, Karawang. Dirinya menjadi korban pengeroyokan orang tak dikenal (OTK) saat hendak menghadiri acara pernikahan saudaranya di Dusun Tegalasem, Desa Kertasari, Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Sabtu (19/11/22) malam.

Akibat pengeroyokan itu, Rojak babak belur mengalami luka bengkak di bagian dagu dan luka lecet pada bagian ibu jari dan jari kelingking.

Aksi pengeroyokan tersebut terjadi di Dusun Tegalasem, Desa Kertasari, sekitar pukul 22:30 WIB. Aksi pengeroyokan yang dilakukan oleh dua orang pemuda yang tengah berkumpul bersama teman-temannya.

Menurut keterangan yang diungkapkan Rojak, berawal saat dirinya menerima telepon dari seorang temannya di tempat yang jauh dari keramaian, saat itu ada kisaran sepuluh pemuda setempat yang berkumpul. Tiba-tiba dua orang diantara mereka langsung memukul korban menggunakan tangan kosong.

“Saya tidak tahu pasti penyebabnya, tiba-tiba ada sekitar 10 pemuda yang lagi berkumpul sedang minum, saat saya menerima telepon dari teman, dua orang diantaranya dari mereka langsung mengeroyok, padahal saya tidak tahu kenapa, terus ada seorang teman saya yang bernama Jul yang melerainya,” kata Abdul Rojak, kepada Awak Media. Minggu (20/11/2022) pagi.

Rojak juga menyampaikan atas kejadian pengeroyokan yang menimpa dirinya, seketika itu dia langsung melaporkan kasus tersebut ke Kepolisian Sektor (Polsek) Rengasdengklok dengan Laporan terdaftar Nomor STTL/292/XI/2022/Sek RDK.

“Ya saya langsung membuat laporan ke Kapolsek Rengasdengklok dan berharap para pelaku yang melakukan pengeroyokan ke saya dapat ditangkap dan diproses hukum sesuai pasal yang sudah ditentukan oleh kepolisian,” Harapnya.

Sementara itu, IPDA Iwan Budijanto Kanit Reskrim Polsek Rengasdengklok saat dikonfirmasi wartawan, membenarkan bahwa ada laporan atas kejadian pengeroyokan terhadap Abdul Rojak (29), dan Pihak Kepolisian Sektor (Polsek) Rengasdengklok akan melakukan memeriksa saksi-saksi untuk mengetahui siapa pelakunya.

“Ya ada korban tadi malam, karena kita baru terima LP nya, kita akan periksa saksi-saksi dulu karena tersangkanya belum dapat nanti kita Lidik dulu kita periksa saksi dan siapa pelakunya,” ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Kompol Suherman Kapolsek Rengasdengklok dimana akan memeriksa saksi untuk mengetahui siapa pelakunya.

“Kita meminta keterangan dari saksi-saksinya, kalau dia tahu otomatis kita langsung tangkap,” tegas Kompol Suherman. (Red).

IMG-20221117-WA0008

Cepat Tanggap, Camat Cilamaya Kulon Didampingi Kades Sumurgede Kunjungi Rumah Korban Angin Puting Beliung

Foto Camat, Muspika, Kades beserta Tokoh Masyarakat setempat di kediaman korban.

Jendela Jurnalis Karawang -
Pagi dini hari tadi, Kamis (17/11/2022) hujan bersama angin kencang menerjang kawasan sekitar Desa Sumurgede, berdasarkan informasi yang didapat, 2 rumah rusak berat, serta puluhan rumah mengalami rusak ringan. Beruntung tidak ada korban jiwa atas kejadian tersebut.

Menyikapi adanya laporan kejadian tersebut, Dudi Alexandri selaku Camat Cilamaya Kulon beserta Muspika didampingi Asan Permana selaku Kepala Desa Sumurgede cepat tanggap mengunjungi rumah Ibu Karwi, salah satu korban yang rumahnya tertimpa pohon kelapa akibat terjangan angin puting beliung yang berlokasi di Dusun V Desa Sumurgede.

Ketika diwawancara Team Jendela Jurnalis, Dudi mengungkapkan keprihatinannya atas musibah tersebut, dan dirinya juga menerangkan telah mengambil langkah dengan mengajukan bantuan kepada BPBD Kab. Karawang, selain itu, ia juga menghimbau agar masyarakat waspada terhadap cuaca buruk yang mungkin bisa kapan saja terjadi.

Foto rumah korban tertimpa pohon kelapa akibat terjangan angin puting beliung.

"Turut prihatin atas musibah ini, kami sudah ajukan ke BPBD agar korban dapat segera mendapatkan bantuan. Kondisi Cuaca sekarang menurut BMKG kedepannya cukup perlu diwaspadai, terutama curah hujan dan angin kencang, dan upaya kita salah satunya sudah mengintruksikan jajaran Aparatur Desa agar melakukan kegiatan gorol, mengantisipasi saluran yang tersendat hingga dapat mengakibatkan banjir," terangnya.

Hal tersebut selaras dengan yang disampaikan Asan Permana selaku Kades Sumurgede, dirinya juga menghimbau agar masyarakat selalu waspada menghadapi cuaca yang cukup extreem belakangan ini.

Foto Ibu Karwi ketika berbincang bersama Camat.

Terkait kunjungan tersebut, Ibu Karwi ketika diwawancara Team Jendela Jurnalis menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada Kades dan Camat, selain itu, dirinya juga berharap agar bantuan dapat segera turun.

"Terimakasih atas kunjungannya untuk Bapak Camat sama Pak Lurah. Sedih Pak, untung gak ada korban, saya berharap semoga segera ada bantuan, saya tinggal cuma sama anak, suami sudah meninggal, untuk makan saja kami kerepotan, ditambah ada musibah begini," harapnya seraya meneteskan air mata.

Usai dari lokasi pertama, Rombongan Camat, Kades beserta Pol PP beranjak ke lokasi selanjutnya di Dusun ll yang mengalami kejadian serupa. (DNK).

IMG-20221109-WA0004

Tuntut Keadilan, Keluarga Dua Wartawan Korban Dugaan Penganiayaan Sambangi Mapolres Karawang

Foto Ibu, Istri dan Anak dari 2 Wartawan korban dugaan penganiayaan.

Jendela Jurnalis Karawang -
Setelah mendapatkan kabar sidang gugatan praperadilan di Pengadilan Negeri Karawang dimenangkan oleh pihak Kuasa Hukum Termohon, keluarga korban dua wartawan yang menjadi korban pemukulan dan penculikan mendatangi Mapolres Karawang, Rabu (9/11/2022).

Nita Narlulita (47), ibu korban wartawan Gusti Sevta Gumilar (Junot) dan Tuti Herawati (44) dan kedua anaknya, istri dan anak korban wartawan Zaenal Mustofa menyambangi Mapolres Karawang untuk mempertanyakan kelanjutan penanganan kasusnya.

Di Mapolres Karawang, kepada awak media Tuti Herawati menyampaikan, bahwa ia bersama ibu kandung Junot telah menemui Kasat Reskrim Polres Karawang. Ia mengaku sudah ditenangkan hatinya oleh Kasat Reskrim, karena proses penyelidikan kasusnya akan tetap berjalan.

"Karena kan korban (suami) juga tulang punggung keluarga. Bagaimana kelanjutan nasib kami ke depannya. Kalau kasusnya dibiarkan berlarut-larut, berlama-lama, repot ya!. Karena ada anak-anak yang harus kita kasih makan," kata Tuti Herawati, sambil menangis saat diwawancarai awak media.

Yang perlu diketahui, sambung Tuti, korban Junot memiliki anak dan korban Zaenal memiliki anak dan istri. Realistisnya, mereka hidup memang membutuhkan uang. Tapi bukan berarti akan menerima tawaran uang dari para pelaku.

"Hidup memang butuh uang. Tapi kita tidak butuh uang pelaku, mohon maaf ya. Perlu digarisbawahi, kami tidak butuh uang pelaku. Berapapun anda menawarkan uang kepada kami, mohon maaf. Kami tidak akan menerima uang sepeser pun. Kami hanya menuntut keadilan. Keadilan untuk suami saya dan buat rekan (Junot)," tegasnya.

Di kesempatan yang sama, Nita Narlulita menyampaikan, bahwa pihak keluarga tidak terima Junot diperlakukan seperti binatang oleh para pelaku. Dari mulai dipukuli sampai dugaan pencekokan minuman keras dan air kencing.

"Saya tidak terima anak saya diperlakukan seperti itu. Hewan saja dilindungi negara, apalagi ini manusia," katanya.

Diceritakan Nita, malam setelah Junot membuat laporan polisi ke Polres Karawang, Junot tidur selalu dalam kondisi mengigau, karena trauma dengan kejadian yang dialaminya

"Dia tidur tangannya seperti ini sampai tiga kali. Itu kan tandanya anak saya ketakutan. Bagaimana coba sebagai ibu melihat anaknya seperti itu. Gak manusiawi ya buat kita," tandasnya. (Irfan Sahab/Red).