Jendela Pendidikan

IMG-20240106-WA0004

Diduga, Oknum Guru SDN Gempolkarya II Pungli Iuran Raport Sebesar 25.000 Kepada anak Yatim Piatu

Abdul Rojak alias Kojek, Tim Investigasi DPD IWO-Indonesia Kabupaten Karawang

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR -
SD Negeri Gempolkarya II Dusun Pangkalan Desa Gempolkarya Kecamatan Tirtajaya Kabupaten Karawang di duga melakukan pungutan liar (Pungli) Raport siswa kelas 1 sampai Kelas VI sebesar 25.000 per siswa.

Sekolah diwajibkan menyusun Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM), Rencana Kerja Tahunan (RKT), dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS), dengan ketentuan: RKJM, RKT, dan RKAS harus disetujui dalam rapat Dewan Guru setelah memperhatikan pertimbangan Komite Sekolah dan disahkan oleh dinas pendidikan provinsi/kabupaten/ kota sesuai dengan kewenangannya.

Bahwa prinsip dan kewajiban sekolah sebagai pengelola diduga tidak sepenuhnya melaksanakan hal ini, sangat jarang dan bahkan hampir tidak ditemukan rencana penggunaan BOS di umumkan atau dibuat dalam papan pengumuman penggunaan anggaran di sekolah, malah sebaliknya pengelola (kepala sekolah) malah menutupi bahkan menyembunyikan kepada publik bahkan kepada guru disekolah tersebut tidak mengetahui kemana dan berapa dana yang digunakan untuk setiap kegiatan yang di danai dari BOS.

Hal tersebut di benarkan oleh salah seorang orang tua wali murid kelas II di sekolah tersebut ketika Awak Media Jendela Jurnalis. Com. melakukan investigasi di lapangan.
(K) Orang tua dari siswa tersebut mengatakan kepada awak media ketika di mintai komentarnya, 'iya pa, betul anak saya baru kelas 2 , soal raport ini nebus pa, bayar Rp.25.000, pa'total siswa setau saya 40 siswa kelas 2 doang,saya heran ko bisa nebus Raport,masa Raport harus ditebus kaya Raport nya digadein Terus di Tebus," ungkapnya.

MJ selaku orang tua murid kelas V ya anak saya juga sama di suruh nebus Raport Rp.25000 heran saya sedangkan anak saya ga punya ibu piatu lah d sebut nya,masa sekolah sekejam itu anak piatu juga harus nebus Raport dimana hati pemerintah sekejam itu anak piatu di harus kan nebus Raport ya,Se tega itu ya oknum Guru,ya kalau anak saya kan piatu pasti merata yatim juga di pinta untuk nebus ga mungkin piatu doang suruh nebus Raport pasti nya yatim-piatu suruh nebus Raport.

Abdul Rojak alias Kojek Selaku Tim investigasi DPD IWO-Indonesia Kabupaten Karawang mengecam keras kepada Oknum Guru SD negeri Gempolkarya II yang benar-benar kejam kepada anak piatu juga harus nebus Raport bahkan dari kelas 1 sampai kelas VI harus nebus Raport dengan nominal Rp 25000 per siswa,nah yang saya pertanyakan ko kenapa oknum Guru sekejam itu kepada anak yatim dan piatu,ya pasti nya bukan anak piatu doang pasti yatim juga di pinta untuk nebus Raport,inti nya merata yatim-piatu juga Nebus raport.

"Saya ga akan tinggal Diam saya akan Laporkan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Karawang untuk segera copot oknum guru yang telah mencoreng nama baik Dinas Pendidikan Kabupaten Karawang, Kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Karawang jangan tinggal diam copot langsung oknum Guru SDN Gempolkarya II karena sudah mencoreng nama baik instansi pendidikan," tegasnya.

Hingga berita ini diterbitkan Oknum Guru dan Kepala Sekolah SDN Gempolkarya ll Belum bisa dikonfirmasi. (red)*

IMG-20240105-WA0028

Dinas PUPR Karawang Diminta Cek Kondisi Proyek Pembangunan gedung PAUD Pelangi Yang Diduga Mangkrak

PAUD Pelangi

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR -
Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) diminta turun ke lokasi untuk mengecek semua kondisi pembangunan Gedung PAUD Pelangi untuk mengetahui apakah sudah sesuai RAB atau belum? Jangan mau terima informasi dari rekanan yang belum tentu benar.

Hal itu diungkapkan A (inisial) Masyarakat setempat yang ikut menyikapi terkait dugaan mangkraknya pekerjaan proyek pembangunan Gedung PAUD Pelangi yang berlokasi di Dusun Bojong Karya, Desa Rengasdengklok Selatan, Kecamatan Rengasdengklok. Jumat. (05/01/24).

"Apabila sudah selesai, mengapa masih dikerjakan? padahal waktunya hari kalendernya sudah melewati batas, itu kan proyek SPK nya harus selesai bulan Desember 2023 sesuai dokumen kontrak," ungkapnya.

Menurut A, pembangunan Gedung PAUD Pelangi tersebut dibiayai dari dana APBD Tahun anggaran 2023 dengan nominal milyaran lebih itu diduga mangkrak, Padahal, kontruksi belum maksimal, buktinya sekarang belum diserah terimakan kepada Ketua PAUD Pelangi dan bangunannya masih dikerjakan.

“Apa itu bukan pelanggaran? atau memang semua ada kongkalingkong antar pengawas dan rekananan?," ucap A dengan nada heran.

A juga menegaskan, bahea dirinya saat ini tengah mengumpulkan bukti, terkait kenapa bisa lolos di DPKAD, padahal pekerjaan belum tuntas, dan kenapa pengawas PUPR mau menandatangani BA.

"Itu kami akan bersurat ke Kejari Karawang, agar dapat digali lebih jauh apakah ada unsur korupsinya atau tidak, agar menjandi efek jera bagi para rekanan, termasuk melaporkan hal ini ke LKKP, bila terbukti blacklist aja CV nya," tegasnya.

Sementara itu, Masyarakat setempat yang enggan menyebutkan namanya mengaku bahwa pihaknya sudah beberapa kali mengingatkan pihak pekerja, agar segera menyelesaikan pembangunan Gedung PAUD Pelangi sesuai waktu kalender yang sudah ditetapkan.

"Namun entah apa yang menjadi kendala, hingga saat ini bangunan tersebut belum diserah terimakan," ujarnya.

Hingga berita ini diterbitkan, pelaksana atau kontraktor pekerjaan Pembangunan Gedung PAUD Pelangi belum dapat dikonfirmasi. (Red)*

IMG-20231215-WA0020

Pengelolaan Dana Bos untuk Realisasi Pemeliharaan Sarana Prasarana Sekolah SDN Kalangsari V Diduga Tidak Optimal

Kondisi sarana dan prasarana bangunan sekolah di SDN Kalangsari V

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR – 
Dana BOS adalah program yang diusung Pemerintah untuk membantu sekolah di Indonesia agar dapat memberikan pembelajaran dengan lebih optimal. Bantuan yang diberikan melalui dana BOS yakni berbentuk dana. Kamis (14/12/23).

Namun, di SDN Kalangsari V, Kabupaten Karawang, sebagian dana BOS yang dipergunakan untuk keperluan sekolah, seperti pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah diduga tidak optimal dalam realisasinya, hal ini patut dicurigai karena terindikasi adanya penyelewengan.

Dari hasil pantauan awak media nampak beberapa gedung sekolah yang dipergunakan untuk belajar mengajar diduga tidak adanya upaya dilakukan perbaikan kaca pada pecah gedung sekolah, nampak amburadul.

Sedangkan dana BOS yang di anggarkan untuk pemeliharaan sarana prasarana sekolah yang dikelola SDN Kalangsari V Kabupaten Karawang, biayanya sangat pantastis dalam penyesuaianya.

Dikonfirmasi terkait realisasi dana BOS untuk pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah, menurut salah seorang guru yang enggan di publikasikan namanya mengatakan, bahwa dirinya tidak mempunyai kewenangan hal tersebut.

“Saya tidak mempunyai kewenangan, adapun terkait realisasi BOS untuk pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah dengan menghabiskan anggaran berapanya tidak tau, Bpk tanya langsung aja ke Kepala Sekolah ,” ucapnya. (Reynaldi)*

IMG-20231125-WA0083

Peringati HGN Ke-78, Guru SD Inpres Tamarunang Gowa Terlihat Kompak

Para Guru di SD Inpres Tamarunang

Jendela Jurnalis Gowa, SULSEL -
Sekolah Dasar (SD) Inpres Tamarunang tengah menyelenggarakan Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) yang ke-78, dimana kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan penghormatan dan apresiasi kepada Guru-guru di Indonesia, serta mengakui dedikasi dan kontribusi mereka dalam membentuk masa depan bangsa melalui pendidikan.

Sebanyak 22 orang guru di SD Inpres Tamarunang yang dinahkodai Kepala UPT Abdul Latif, pagi tadi telah melaksanakan peringatan Hari Guru Nasional dengan menggelar Upacara Hari Guru Nasional. Sabtu (25/11/2023).

Momentum peringatan Hari Guru Nasional tentunya dilaksanakan setiap tahun, dan dari Informasi yang diperoleh Jendela Jurnalis, bahwa pihak sekolah memang menyelenggarakannya secara rutin setiap tahun.

Bukan hanya bagi para guru saja, para warga di sekitar lingkungan SD Inpres Tamarunang pun tampak terlihat kompak dan penuh kerjasama dengan mengikuti berbagai kegiatan yang digelar disekolah, dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional.

Hal tersebut tentunya menjadi sebuah gambaran, dimana guru telah berhasil membangun kerjasama yang baik dengan warga sekitar, dalam rangka membangun kolaborasi dan sosialisasi mengenai pentingnya dunia pendidikan bagi lingkungan disekitarnya.

Sementara itu, masyarakat dan orangtua murid menyebut bahwa sekolah sudah semakin jauh lebih maju dan berkembang.

"Sehingga, dengan adanya kemajuan di sekolah, maka dari itu kami berharap agar segala yang bersifat positif disekolah, mampu bertahan dan makin maju lagi," harap salah satu orang tua murid yang juga sebagai warga sekitar.

"Keberhasilan dalam memimpin sekolah, tentunya tak lepas dari peran guru dalam membangun kolaborasi, sehingga sangat dapat berpengaruh dengan perkembangam siswa. Seperti dalam peningkatan ilmu pengetahuan serta dalam capaian prestasi anak dan sekolah," tutupnya. (Abu Algifari)*

IMG-20231125-WA0056

Gelar Job Fair, Kampus SMK TKM Tempuran Dipadati Ribuan Pencaker

Antrean peserta Job Fair di SMK TKM Tempuran

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR -
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai satuan pendidikan vokasi, seyogyanya dapat membantu lulusannya untuk mendapatkan pekerjaan. Salah satu caranya ialah dengan mengadakan bursa kerja (Job Fair).

Mengimplementasikan hal tersebut, SMK Taruna Karya Mandiri Tempuran (TKM Tempuran) kini tengah menggelar "Job Fair" bagi para Pencari Kerja (Pencaker) yang diselenggarakan di Kampus SMK TKM Tempuran, Desa Purwajaya, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Karawang. Sabtu (25/11/2023).

Acara tersebut turut dihadiri oleh perwakilan dari KCD Jawa Barat, Kapolsek Tempuran yang juga sekaligus mewakili Kapolres Karawang, Danramil, Perwakilan Camat Tempuran hingga Aparatur Desa setempat.

Foto pelaksanaan Job Fair

Dalam pelaksanaannya, Job Fair tersebut tak hanya digelar untuk lulusan dari SMK TKM Tempuran saja, melainkan terbuka untuk umum.

Hal tersebut diungkapkan Bintang Kusuma Wardhana, S.Si.,MOr., selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum dan juga selaku Ketua Panitia Penyelenggaraan Job Fair di SMK TKM Tempuran. Menurutnya, antusiasme peserta sangat luar biasa, dari yang ditargetkan hanya sekitar 600 orang saja, nyatana pendaftar mencapai lebih dari 1000 peserta.

"Job Fair ini sifatnya terbuka untuk umum, informasinya sudah kita share dari jauh hari sebelumnya. Saya juga gak nyangka, dari target kita sekitar 600 pendaftar, dan yang mendaftar ternyata lebih dari 1000 peserta, antusiasmenya sangat luar biasa," ungkapnya.

Berdasarkan data, diketahui bahwa jumlah pendaftar dalam Job Fair tersebut mencapai hingga 1.011 peserta, meliputi dari Alumni di SMK TKM Tempuran dan peserta umum yang diketahui juga ada yang berasal dari luar Kabupaten Karawang, seperti dari Bekasi, Bogor, Purwakarta, Subang hingga Garut.

Tak tanggung, lebih dari 10 perusahaan besar pun turut terlibat dalam penyelenggaraan kegiatan tersebut.

Salah satunya adalah PT. Chemco Harapan Nusantara, dimana berdasar keterangan dari Ir. Apul Sitanggang selaku Ketua Koordinator BKK dari perusahaan tersebut, dirinya berharap agar melalui adanya Job Fair, pihak perusahaan bisa mendapatkan calon tenaga kerja yang berkompeten dan konsisten dalam menjalankan pekerjaan.

Lebih lanjut, Apul Sitanggang juga berharap agar dalam hal ini, perusahaan industri yang ada di Kabupaten Karawang bisa sangat berperan serta dalam membuka peluang yang lebih banyak bagi putra-putri Karawang, untuk bisa menyalurkan bakatnya di dunia industri.

"Mudah-mudahan, seluruh perusahaan yang ada di Karawang ini, membuka peluang lagi untuk seluruh putra-putri Karawang, agar bisa tersalurkan untuk masuk ke dunia industri yang ada di Kabupaten Karawang," harap Pria yang akrab disapa dengan panggilan Opung tersebut.

Dila Widianti, Peserta Job Fair dari luar daerah

Sementara itu, Dila Widianti yang merupakan salah satu peserta dalam penyelenggaraan Job Fair tersebut, Ia mengungkapkan bahwa dirinya sedang mencari lowongan yang sesuai dengan kualifikasi dan kemampuannya, yaitu sebagai operator produksi, dan dirinya pun sangat berharap agar bisa diterima di perusahaan yang diinginkan.

"Saya ngelamar untuk bagian operator produksi. Dan saya berharap agar bisa diterima diperusahaan yang saya lamar ini," ucap gadis cantik yang kini tengah berjuang untuk mendapatkan pekerjaan tersebut.

Walaupun sempat diguyur hujan, hal tersebut tampaknya tak menjadi halangan bagi para ribuan pencaker, mereka tetap tampak terlihat antusias mengikuti berbagai tes dan seleksi yang dilakukan oleh beberapa perusahaan dalam Job Fair tersebut. (Nunu)*

IMG-20231123-WA0069

Peringatan HUT PGRI ke-78 di Kecamatan Cilebar Berlangsung Semarak

Panggung hiburan dan pembagian doorprize

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR -
Dalam rangka memperingatai Hari Ulang Tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (HUT PGRI), PGRI Cabang Kecamatan Cilebar menggelar kegiatan berupa Jalan Santai yang diselenggaerakan dihalaman Kantor Kecamatan Cilebar, Kabupaten Karawang. Kamis (23/11/2023).

Kegiatan tersebut berlangsung meriah, dimana selain agenda utama jalan santai yang diikuti oleh seluruh Guru dan Siswa se-Kecamatan Cilebar, juga digelar panggung hiburan, berbagai macam perlombaan hingga pembagian doorprize melalui kupon undian yang sebelumnya telah disebar oleh panitia acara.

Dalam kesempatannya, Suwarno, S.Pd., selaku Ketua PGRI Cabang Cilebar mengungkapkan bahwa momen perayaan HUT PGRI tersebut adalah bentuk silaturahmi antar guru.

"Sebagai salah satu organisasi terbesar di Indonesia, guru memiliki peran penting dalam kemajuan suatu negara atau daerah. Tanpa guru, kemajuan tidak akan tercapai," ungkapnya.

Suwarno juga menerangkan bahwa kegiatan tersebut merupakan rangkaian kegiatan peringatan HUT PGRI ke 78.

Ketua PGRI Cilebar bersama Ketua Panitia

Sementara itu, Hengky, S.Pd., selaku Ketua Panitia Pelaksana menerangkan bahwa peran serta dan antusiasme masyarakat di Cilebar sangat luar biasa dalam memeriahkan kegiatan tersebut.

"Warga sekitar juga ikut jalan santai, dan berkesempatan memenangkan hadiah utama dalam undian berupa motor listrik," terangnya.

Ditempat yang sama, Heri Supriyadi selaku Korwilcambidik Cilebar mengatakan bahwa pelaksanaan HUT PGRI diwilayahnya dapat menjadi ajang silaturahmi. Selain itu, melalui peringatan tersebut, dirinya berharap agar bidang pendidikan di Kecamatan Cilebar lebih maju lagi.

"Alhamdulilah, dalam perayaan ini, semuanya dapat menjalin silaturahmi antar guru, dan menjadikan momen ini sebagai nilai kebersamaan serta bersatunya para guru se-Kecamatan Cilebar," ucapnya.

Panggung hiburan musik

Lebih lanjut, dirinya juga mengucapkan rasa terimakasihnya atas kerjasama semua pihak, sehingga kegiatan dapat terlaksana dengan baik, meriah dan lancar. (Nunu)*

IMG-20231123-WA0070

Gerak Jalan Santai HUT PGRI ke-78 Kecamatan Batujaya Berlangsung Meriah

Foto pelepasan jalan santai

 Jendela Jurnalis Karawang, JABAR -
Kegiatan gerak jalan santai dalam rangka hari ulang tahun Ke-78 PGRI dan Hari Guru Nasional Tahun 2023 yang diselenggarakan PGRI Kecamatan Batujaya berlangsung dengan meriah dan sukacita. Kamis (23/11/2023).

Kegiatan tersebut digelar didepan Kantor Korwilcambidik Batujaya dengan menggelar gerak jalan santai yang dilepas langsung oleh Korwilcambidik Batujaya serta Ketua PGRI Kecamatan Batujaya Husen, serta kepala perangkat daerah lainnya di lingkungan Pemkab Karawang dari Camat hingga Kepala Desa di Kecamatan Batujaya.

Dalam sambutannya, Korwilcambidik Batujaya Edi Komarudin, S.Pd., mengucapkan selamat serta apresiasi kepada para guru yang telah mengemban tugas mulia dan mengabdi dengan sepenuh hati.

"Seiring dengan HUT ke-78 PGRI dan peringatan hari guru tahun 2023 ini, atas nama pribadi dan pemerintah daerah, saya mengucapkan selamat serta apresiasi kepada bapak dan ibu guru semuanya. Mari kita bersinergi untuk meningkatkan pendidikan di Kabupaten Karawang," ungkapnya.

Korwilcambidik juga berpesan, PGRI sebagai salah satu organisasi profesi harus mampu meningkatkan budaya mutu dalam mencerdaskan kehidupan anak bangsa. Guru sebagai teladan bagi siswa maupun masyarakat dalam menciptakan kekuatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing.

PGRI harus mampu tampil sebagai figur yang digugu dan ditiru pada peserta didik dan masyarakat guna mewujudkan SDM yang bermutu dengan memperkuat pendidikan dalam mentransfer ilmu demi membentuk generasi yang berakhlakul karimah.

"Oleh karena itu, kedepankan pendidikan agama dan moral sebagai ajaran dasar dan ajaran pokok untuk bekal dalam kehidupan," lanjutnya.

Ditambahkan Edi komarudin, S.Pd., PGRI harus dapat lebih meningkatkan kepedulian akan pentingnya kedudukan peran guru dalam membangun karakter Bangsa Indonesia yang cerdas, kompetitif, bertanggung jawab dan berkarakter.

"Saya berpesan, titip anak-anak Batujaya jangan sampai mengikuti trend yang kurang baik. Didik anak-anak Batujaya untuk mempunyai etika yang baik, pendidikan yang baik. Membangun batujaya lebih baik lagi," pungkasnya.

Pada kegiatan gerak jalan tersebut, Korwilcambidik Batujaya Edi Komarudin, S.Pd., juga memberikan doorprize berupa sepeda serta beberapa hadiah lainnya. (Reynaldi)*

IMG-20231121-WA0015

Mantap!! SD Inpres Tamarunang Terapkan Kewirausahaan Pada Siswa

Kegiatan kewirausahaan di SD Inpres Tamarunang

Jendela Jeunalis Gowa, Sulsel- Kurikulum Merdeka P5 tema kewirausahaan, adalah pendekatan pendidikan baru yang diperkenalkan dalam rangka dapat melatih peserta didik untuk lebih percaya diri pada tindakan untuk usahanya, dengan orientasi pada hasil yang baik untuk masa depan, bekerja keras berani mengambil resiko dan berpikir kritis dan mandiri.

"Dimensi dan tema kewirausahaan dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) ini bertujuan untuk menanamkan pengetahuan dan wawasan pada siswa usia dini terkait cara untuk menjadi seorang wirausahawan (entrepreneur) sehingga siswa siap dan memiliki kecakapan untuk berwirausaha," ujar Salah Seorang Operator Sekolah, Dian Triana Ulfa Daeng Natasa, SE kepada Jendela Jurnalis saat ditemui di SD Inpres Tamarunang Kecamatan Sombaopu Kabupaten Gowa. Selasa (21/11).

Berdasarkan pantauan Jendela Jurnalis, pagi ini di SD Inpres Tanarunang yang dinahkodai Abdul Latif, S.Pd., selaku Kepala Sekolah, terlihat disambut dengan meriah oleh sejumlah siswanya dengan memajang hasil jualannya, adapun untuk jenis jualan yang dipasarkan oleh siswa merupakan jenis barang makanan yang beraneka ragam.

Kegiatan tersebut tentunya sangat diapresiasi. Seperti yang diungkapkan Hefrawan Raja, SH., selaku Orangtua Murid dari SD Inpres Tamarunang. Ia mengunkapkan rasa bangganya terhadap ide-ide yang telah dituangkan oleh Pihak sekolah dan senantiasa menindak lanjuti kurikulum merdeka yang diterapkan oleh Pemerintah Pusat.

"Tujuan ini sangat bagus, karena sejak dini, Anak-anak diajari bagaimana caranya hidup mandiri dengan menanamkan jiwa Enterpeunership, sekaligus Implementasi dilapangan atau praktek langsung. Jadi, mereka tidak diajari secara teori saja, tetapi langsung praktek," ungkapnya. (21/11).

Lebih Lanjut, melihat peran Pasar Global semakin mendorong untuk berusaha dan membangun Pasar, sehingga sejak dini perlu anak anak kita dilatih berwirausaha, agar kelak Dewasa mereka sudah memiliki dasar untuk berwirausaha , jika kita melihat endingnya tentunya untuk menyasar tumbuhnya pengangguran ditanah air ini dengan melalui wirausaha.

"Jadi kami mewakili orangtua murid sangat Mengapresiasi Kepala Sekolah Abdul latif, S.Pd dengan penerapan Kurikulum merdeka dan P5, semoga kedepan semakin berkembang dan terus bertahan dalam membangun program program unggulan disekolah," tutupnya. (Abu Algifari)*

IMG-20231120-WA0043

Diduga Gegara Ulah Oknum Guru di SDN Rengasdengklok Selatan VI, Seorang Siswa di Bully Hanya Karena Belum Mampu Beli Seragam Olahraga

Papan nama SDN Rengasdengklok Selatan VI

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR -
Orang Tua Murid dari Sekolah Dasar Negeri (SDN) Rengasdengklok Selatan VI yang berlokasi di Jalan Bojong Karya 1, Desa Rengasdengklok Selatan, Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, mengeluhkan terkait peraturan sekolah yang mewajibkan bagi setiap siswanya untuk membeli seragam olahraga yang diduga dilakukan oleh oknum guru kelas berinisial RA. Senin (20/11/2023).

Bahkan, bukan hanya terkait peraturannya saja yang dikeluhkan, melainkan ada dampak yang terjadi dimana hanya karena gara-gara anaknya belum mampu membeli seragam kepada Oknum Guru tersebut, anaknya hingga mendapatkan bullyan dan kini dirinya merasa sangat khawatir akan kondisi mental anaknya.

Hal tersebut diungkapkan IY (inisial) selaku Orang Tua Murid disekolah yersebut, dirinya mengatakan bawa ada oknum guru yang menurutnya berlaku kurang pantas, hingga menyebabkan anaknya menangis lantaran dibully oleh teman-teman sekelasnya dengan kata-kata yang sama seperti dilontarkan oknum gurunya sebelumnya didepan siswa lain.

"Tau gak punya uang, kenapa pingin baju seragam?," tutur IY menirukan perkataan oknum guru yang ia dengar berdasar keterangan anaknya.

Sementara itu, mendengar laporan adanya kejadian tersebut, Pengawas Korwilcambidik Rengasdengklok yang mendengar adanya kejadian tersebut mengatakan akan memanggil pihak sekolah terlebih dahulu.

"Oh begitu ya bang, nanti kita coba panggil pihak sekolah untuk kita tanyakan terkait hal ini ya Pak," ucapnya.

Adanya kejadian tersebut tentunya sangat disayangkan, dimana dalam hal ini, aturannya bahkan sudah jelas tertuang dalam Permendikbud 1 tahun 2021 pasal 27, ada larangan melakukan pungutan untuk membeli seragam atau buku tertentu yang dikaitkan dengan PPDB. Jika melanggar, bisa saja dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Selain itu, terkait pakaian seragam, secara hukum juga tidak dapat diwajibkan oleh pihak sekolah kepada peserta didik dan/atau orang tua/walinya. Hal tersebut sebagaimana diatur dalam Pasal 181 huruf a Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan dan Pasal 4 ayat (1) dan ayat (2) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2014 tentang Pakaian Seragam Sekolah bagi Peserta Didik Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah.

Terlebih, terkait pengadaan seragam sekolah, sejatinya diusahakan sendiri oleh orang tua atau wali peserta didik, dan larangan mewajibkan pakaian seragam ini tidak hanya untuk jenis pakaian seragam nasional, tapi juga pakaian seragam khas sekolah (lokal).

Untuk pengadaan pakaian seragam khas sekolah (lokal) itu sendiri, dapat dilakukan ketika jenis dan model pakaian tersebut telah diumumkan secara terbuka kepada peserta didik dan/atau orang tua/walinya. Sehingga wali peserta didik yang telah mendapatkan informasi tentang jenis dan model pakaian seragam khas sekolah, memiliki pertimbangan apakah mengusahakan sendiri atau membeli/menjahit melalui tawaran dari pihak sekolah dan/atau pihak terkait sekolah.

Karena, terkait pengadaan seragam khas sekolah seperti pakaian seragam olahraga dan seragam praktik, merupakan bentuk fasilitasi dan kemudahan serta alternatif pilihan kepada peserta didik dan/atau wali peserta didik. 

Artinya, pengadaan pakaian seragam khas sekolah merupakan bentuk fasilitasi dan alternatif, bukan kewajiban yang ditetapkan oleh pihak sekolah kepada peserta didik dan/atau wali peserta didik.

Hingga berita ini diterbitkan, Oknum Guru SDN Rengasdengklok Selatan VI berinisial RA tersebut belum berhasil di konfirmasi, karena saat awak media datang, Oknum Guru berinisal RA tersebut sedang tidak berada ditempat dan sedang ada agenda rapat diluar. Dan sayangnya, beberapa guru yang berada di sekolah pun tidak bersedia memberikan nomor kontak Oknum Guru Tersebut. (Reynaldi)*

IMG-20231118-WA0062

Sambut HUT PGRI ke 78, Pengurus PGRI Cabang Rengasdengklok Gelar Acara Jalan Santai

Foto saat pembagian doorprize

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR -
Guru, merupakan garda terdepan dan penanggungjawab dalam dunia pendidikan bagi anak Indonesia. Terlebih, peran serta guru menjadi sangat berarti bagi orang tua siswa yang merasa cukup terbantu demi kesuksesan dan terbentuknya karakter anak dengan baik.

Dalam rangka menyambut dan memperingati HUT PGRI ke 78 serta Hari Guru Nasional, PGRI Cabang Rengasdengklok beserta Korwilcambidik menggelar acara atau perayaan sebagai bentuk apresiasi terhadap kerja keras dan jasa semua guru dibumi pertiwi dalam mengemban pendidikan untuk para muridnya hingga menjadi pribadi yang cerdas dan beretika. Sabtu (18/11/2023).

Pembukaan acara dilakukan oleh Korwilcambidik Rengasdengklok di Halaman SMK PGRI 3, dengan dihadiri oleh Ketua PGRI Kabupaten Karawang, Kapolsek Rengasdengklok, Camat Rengasdengklok, Ketua PGRI Cabang Rengasdengklok Dadah Dahlan, Penilik, Pengawas, Kepala Sekolah serta Guru se-Sekecamatan Rengasdengklok dari TK, PAUD, MI, SD, SMP hingga SMA/SMK Sederajat.

Kegiatan berbalut perayaan tersebut digelar dilingkungan Korwilcambidik Kecamatan Rengasdengklok dengan menggelar acara dan berbagai perlombaan. Dimana kegiatan tersebut diawali dengan Jalan Santai yang dilakukan pengambilan titik lepas/start dari SMK PGRI 3, dengan rute berputar ke arah (jalan Bedeng) untuk selanjutnya finish di Kantor Korwilcambidik Rengasdengklok.

Moment kebersamaan guru se-Kecamatan Rengasdengklok

Acara dilanjutkan dengan pembagian Doorprize, dimana hal tersebut merupakan waktu yang ditunggu-tunggu seluruh peserta, apalagi dengan puluhan hadiah dan berbagai macam produk menarik, melalui pengundian kupon yang telah disiapkan dalam acara tersebut.

Dalam sambutannya, Lukman Sagir, S.Pd selaku Ketua Panitia Pelaksana kegiatan "Jalan Santai" tersebut mengucapkan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan tersebut.

"Alhamdulillah, acara HUT PGRI yang ke 78 hari ini berjalan kondusif, lancar dan sukses. Semoga hari ini menjadi momentum awal untuk kedepannya lebih maju," ucapnya.

Lebih lanjut, Lukman juga mengucapkan rasa terimakasih atas kekompakan seluruh guru se-Kecamatan Rengasdengklok, dan berharap agar mereka selalu solid serta semangat dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik.

"Harapannya, saya ucapkan terimakasih untuk kekompakan semua guru di Kecamatan Rengasdengklok, semoga akan tetap solid dan semangat terus dalam menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai pendidik dan acaranya dapat lebih meriah, dan lebih banyak lagi hadiahnya," harapnya.

"Kegiatan Hari Ulang Tahun PGRI ini melahirkan motto dari guru, oleh guru untuk guru. Dan semua tidak lepas dari peran serta masyarakat dan pemerintah sehingga menjadi satu kekuatan bagi kami para guru, dalam menjalankan tupoksi kami sebagai peran utama dalam mencerdaskan bangsa," tambahnya.

Sementara itu, Dahlan S.pd. selaku Ketua PGRI Cabang Rengasdengklok dalam sambutannya berharap agar semua guru honorer dapat menjadi PNS ataupun P3K, hal tersebut berdasar semangat dan tugas mulia para guru dalam mencerdaskan anak-anak penerus bangsa, yang patut diapresiasi.

"Semangat guru dalam mencerdaskan anak-anak penerus bangsa patut diapresiasi dan berharap anak anak kita untuk dapat menjauhi narkoba pergaulan yang tidak benar," ujarnya.(Reynaldi)*