Jendela Pendidikan

IMG-20231123-WA0070

Gerak Jalan Santai HUT PGRI ke-78 Kecamatan Batujaya Berlangsung Meriah

Foto pelepasan jalan santai

 Jendela Jurnalis Karawang, JABAR -
Kegiatan gerak jalan santai dalam rangka hari ulang tahun Ke-78 PGRI dan Hari Guru Nasional Tahun 2023 yang diselenggarakan PGRI Kecamatan Batujaya berlangsung dengan meriah dan sukacita. Kamis (23/11/2023).

Kegiatan tersebut digelar didepan Kantor Korwilcambidik Batujaya dengan menggelar gerak jalan santai yang dilepas langsung oleh Korwilcambidik Batujaya serta Ketua PGRI Kecamatan Batujaya Husen, serta kepala perangkat daerah lainnya di lingkungan Pemkab Karawang dari Camat hingga Kepala Desa di Kecamatan Batujaya.

Dalam sambutannya, Korwilcambidik Batujaya Edi Komarudin, S.Pd., mengucapkan selamat serta apresiasi kepada para guru yang telah mengemban tugas mulia dan mengabdi dengan sepenuh hati.

"Seiring dengan HUT ke-78 PGRI dan peringatan hari guru tahun 2023 ini, atas nama pribadi dan pemerintah daerah, saya mengucapkan selamat serta apresiasi kepada bapak dan ibu guru semuanya. Mari kita bersinergi untuk meningkatkan pendidikan di Kabupaten Karawang," ungkapnya.

Korwilcambidik juga berpesan, PGRI sebagai salah satu organisasi profesi harus mampu meningkatkan budaya mutu dalam mencerdaskan kehidupan anak bangsa. Guru sebagai teladan bagi siswa maupun masyarakat dalam menciptakan kekuatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing.

PGRI harus mampu tampil sebagai figur yang digugu dan ditiru pada peserta didik dan masyarakat guna mewujudkan SDM yang bermutu dengan memperkuat pendidikan dalam mentransfer ilmu demi membentuk generasi yang berakhlakul karimah.

"Oleh karena itu, kedepankan pendidikan agama dan moral sebagai ajaran dasar dan ajaran pokok untuk bekal dalam kehidupan," lanjutnya.

Ditambahkan Edi komarudin, S.Pd., PGRI harus dapat lebih meningkatkan kepedulian akan pentingnya kedudukan peran guru dalam membangun karakter Bangsa Indonesia yang cerdas, kompetitif, bertanggung jawab dan berkarakter.

"Saya berpesan, titip anak-anak Batujaya jangan sampai mengikuti trend yang kurang baik. Didik anak-anak Batujaya untuk mempunyai etika yang baik, pendidikan yang baik. Membangun batujaya lebih baik lagi," pungkasnya.

Pada kegiatan gerak jalan tersebut, Korwilcambidik Batujaya Edi Komarudin, S.Pd., juga memberikan doorprize berupa sepeda serta beberapa hadiah lainnya. (Reynaldi)*

IMG-20231121-WA0015

Mantap!! SD Inpres Tamarunang Terapkan Kewirausahaan Pada Siswa

Kegiatan kewirausahaan di SD Inpres Tamarunang

Jendela Jeunalis Gowa, Sulsel- Kurikulum Merdeka P5 tema kewirausahaan, adalah pendekatan pendidikan baru yang diperkenalkan dalam rangka dapat melatih peserta didik untuk lebih percaya diri pada tindakan untuk usahanya, dengan orientasi pada hasil yang baik untuk masa depan, bekerja keras berani mengambil resiko dan berpikir kritis dan mandiri.

"Dimensi dan tema kewirausahaan dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) ini bertujuan untuk menanamkan pengetahuan dan wawasan pada siswa usia dini terkait cara untuk menjadi seorang wirausahawan (entrepreneur) sehingga siswa siap dan memiliki kecakapan untuk berwirausaha," ujar Salah Seorang Operator Sekolah, Dian Triana Ulfa Daeng Natasa, SE kepada Jendela Jurnalis saat ditemui di SD Inpres Tamarunang Kecamatan Sombaopu Kabupaten Gowa. Selasa (21/11).

Berdasarkan pantauan Jendela Jurnalis, pagi ini di SD Inpres Tanarunang yang dinahkodai Abdul Latif, S.Pd., selaku Kepala Sekolah, terlihat disambut dengan meriah oleh sejumlah siswanya dengan memajang hasil jualannya, adapun untuk jenis jualan yang dipasarkan oleh siswa merupakan jenis barang makanan yang beraneka ragam.

Kegiatan tersebut tentunya sangat diapresiasi. Seperti yang diungkapkan Hefrawan Raja, SH., selaku Orangtua Murid dari SD Inpres Tamarunang. Ia mengunkapkan rasa bangganya terhadap ide-ide yang telah dituangkan oleh Pihak sekolah dan senantiasa menindak lanjuti kurikulum merdeka yang diterapkan oleh Pemerintah Pusat.

"Tujuan ini sangat bagus, karena sejak dini, Anak-anak diajari bagaimana caranya hidup mandiri dengan menanamkan jiwa Enterpeunership, sekaligus Implementasi dilapangan atau praktek langsung. Jadi, mereka tidak diajari secara teori saja, tetapi langsung praktek," ungkapnya. (21/11).

Lebih Lanjut, melihat peran Pasar Global semakin mendorong untuk berusaha dan membangun Pasar, sehingga sejak dini perlu anak anak kita dilatih berwirausaha, agar kelak Dewasa mereka sudah memiliki dasar untuk berwirausaha , jika kita melihat endingnya tentunya untuk menyasar tumbuhnya pengangguran ditanah air ini dengan melalui wirausaha.

"Jadi kami mewakili orangtua murid sangat Mengapresiasi Kepala Sekolah Abdul latif, S.Pd dengan penerapan Kurikulum merdeka dan P5, semoga kedepan semakin berkembang dan terus bertahan dalam membangun program program unggulan disekolah," tutupnya. (Abu Algifari)*

IMG-20231120-WA0043

Diduga Gegara Ulah Oknum Guru di SDN Rengasdengklok Selatan VI, Seorang Siswa di Bully Hanya Karena Belum Mampu Beli Seragam Olahraga

Papan nama SDN Rengasdengklok Selatan VI

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR -
Orang Tua Murid dari Sekolah Dasar Negeri (SDN) Rengasdengklok Selatan VI yang berlokasi di Jalan Bojong Karya 1, Desa Rengasdengklok Selatan, Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, mengeluhkan terkait peraturan sekolah yang mewajibkan bagi setiap siswanya untuk membeli seragam olahraga yang diduga dilakukan oleh oknum guru kelas berinisial RA. Senin (20/11/2023).

Bahkan, bukan hanya terkait peraturannya saja yang dikeluhkan, melainkan ada dampak yang terjadi dimana hanya karena gara-gara anaknya belum mampu membeli seragam kepada Oknum Guru tersebut, anaknya hingga mendapatkan bullyan dan kini dirinya merasa sangat khawatir akan kondisi mental anaknya.

Hal tersebut diungkapkan IY (inisial) selaku Orang Tua Murid disekolah yersebut, dirinya mengatakan bawa ada oknum guru yang menurutnya berlaku kurang pantas, hingga menyebabkan anaknya menangis lantaran dibully oleh teman-teman sekelasnya dengan kata-kata yang sama seperti dilontarkan oknum gurunya sebelumnya didepan siswa lain.

"Tau gak punya uang, kenapa pingin baju seragam?," tutur IY menirukan perkataan oknum guru yang ia dengar berdasar keterangan anaknya.

Sementara itu, mendengar laporan adanya kejadian tersebut, Pengawas Korwilcambidik Rengasdengklok yang mendengar adanya kejadian tersebut mengatakan akan memanggil pihak sekolah terlebih dahulu.

"Oh begitu ya bang, nanti kita coba panggil pihak sekolah untuk kita tanyakan terkait hal ini ya Pak," ucapnya.

Adanya kejadian tersebut tentunya sangat disayangkan, dimana dalam hal ini, aturannya bahkan sudah jelas tertuang dalam Permendikbud 1 tahun 2021 pasal 27, ada larangan melakukan pungutan untuk membeli seragam atau buku tertentu yang dikaitkan dengan PPDB. Jika melanggar, bisa saja dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Selain itu, terkait pakaian seragam, secara hukum juga tidak dapat diwajibkan oleh pihak sekolah kepada peserta didik dan/atau orang tua/walinya. Hal tersebut sebagaimana diatur dalam Pasal 181 huruf a Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan dan Pasal 4 ayat (1) dan ayat (2) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2014 tentang Pakaian Seragam Sekolah bagi Peserta Didik Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah.

Terlebih, terkait pengadaan seragam sekolah, sejatinya diusahakan sendiri oleh orang tua atau wali peserta didik, dan larangan mewajibkan pakaian seragam ini tidak hanya untuk jenis pakaian seragam nasional, tapi juga pakaian seragam khas sekolah (lokal).

Untuk pengadaan pakaian seragam khas sekolah (lokal) itu sendiri, dapat dilakukan ketika jenis dan model pakaian tersebut telah diumumkan secara terbuka kepada peserta didik dan/atau orang tua/walinya. Sehingga wali peserta didik yang telah mendapatkan informasi tentang jenis dan model pakaian seragam khas sekolah, memiliki pertimbangan apakah mengusahakan sendiri atau membeli/menjahit melalui tawaran dari pihak sekolah dan/atau pihak terkait sekolah.

Karena, terkait pengadaan seragam khas sekolah seperti pakaian seragam olahraga dan seragam praktik, merupakan bentuk fasilitasi dan kemudahan serta alternatif pilihan kepada peserta didik dan/atau wali peserta didik. 

Artinya, pengadaan pakaian seragam khas sekolah merupakan bentuk fasilitasi dan alternatif, bukan kewajiban yang ditetapkan oleh pihak sekolah kepada peserta didik dan/atau wali peserta didik.

Hingga berita ini diterbitkan, Oknum Guru SDN Rengasdengklok Selatan VI berinisial RA tersebut belum berhasil di konfirmasi, karena saat awak media datang, Oknum Guru berinisal RA tersebut sedang tidak berada ditempat dan sedang ada agenda rapat diluar. Dan sayangnya, beberapa guru yang berada di sekolah pun tidak bersedia memberikan nomor kontak Oknum Guru Tersebut. (Reynaldi)*

IMG-20231118-WA0062

Sambut HUT PGRI ke 78, Pengurus PGRI Cabang Rengasdengklok Gelar Acara Jalan Santai

Foto saat pembagian doorprize

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR -
Guru, merupakan garda terdepan dan penanggungjawab dalam dunia pendidikan bagi anak Indonesia. Terlebih, peran serta guru menjadi sangat berarti bagi orang tua siswa yang merasa cukup terbantu demi kesuksesan dan terbentuknya karakter anak dengan baik.

Dalam rangka menyambut dan memperingati HUT PGRI ke 78 serta Hari Guru Nasional, PGRI Cabang Rengasdengklok beserta Korwilcambidik menggelar acara atau perayaan sebagai bentuk apresiasi terhadap kerja keras dan jasa semua guru dibumi pertiwi dalam mengemban pendidikan untuk para muridnya hingga menjadi pribadi yang cerdas dan beretika. Sabtu (18/11/2023).

Pembukaan acara dilakukan oleh Korwilcambidik Rengasdengklok di Halaman SMK PGRI 3, dengan dihadiri oleh Ketua PGRI Kabupaten Karawang, Kapolsek Rengasdengklok, Camat Rengasdengklok, Ketua PGRI Cabang Rengasdengklok Dadah Dahlan, Penilik, Pengawas, Kepala Sekolah serta Guru se-Sekecamatan Rengasdengklok dari TK, PAUD, MI, SD, SMP hingga SMA/SMK Sederajat.

Kegiatan berbalut perayaan tersebut digelar dilingkungan Korwilcambidik Kecamatan Rengasdengklok dengan menggelar acara dan berbagai perlombaan. Dimana kegiatan tersebut diawali dengan Jalan Santai yang dilakukan pengambilan titik lepas/start dari SMK PGRI 3, dengan rute berputar ke arah (jalan Bedeng) untuk selanjutnya finish di Kantor Korwilcambidik Rengasdengklok.

Moment kebersamaan guru se-Kecamatan Rengasdengklok

Acara dilanjutkan dengan pembagian Doorprize, dimana hal tersebut merupakan waktu yang ditunggu-tunggu seluruh peserta, apalagi dengan puluhan hadiah dan berbagai macam produk menarik, melalui pengundian kupon yang telah disiapkan dalam acara tersebut.

Dalam sambutannya, Lukman Sagir, S.Pd selaku Ketua Panitia Pelaksana kegiatan "Jalan Santai" tersebut mengucapkan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan tersebut.

"Alhamdulillah, acara HUT PGRI yang ke 78 hari ini berjalan kondusif, lancar dan sukses. Semoga hari ini menjadi momentum awal untuk kedepannya lebih maju," ucapnya.

Lebih lanjut, Lukman juga mengucapkan rasa terimakasih atas kekompakan seluruh guru se-Kecamatan Rengasdengklok, dan berharap agar mereka selalu solid serta semangat dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik.

"Harapannya, saya ucapkan terimakasih untuk kekompakan semua guru di Kecamatan Rengasdengklok, semoga akan tetap solid dan semangat terus dalam menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai pendidik dan acaranya dapat lebih meriah, dan lebih banyak lagi hadiahnya," harapnya.

"Kegiatan Hari Ulang Tahun PGRI ini melahirkan motto dari guru, oleh guru untuk guru. Dan semua tidak lepas dari peran serta masyarakat dan pemerintah sehingga menjadi satu kekuatan bagi kami para guru, dalam menjalankan tupoksi kami sebagai peran utama dalam mencerdaskan bangsa," tambahnya.

Sementara itu, Dahlan S.pd. selaku Ketua PGRI Cabang Rengasdengklok dalam sambutannya berharap agar semua guru honorer dapat menjadi PNS ataupun P3K, hal tersebut berdasar semangat dan tugas mulia para guru dalam mencerdaskan anak-anak penerus bangsa, yang patut diapresiasi.

"Semangat guru dalam mencerdaskan anak-anak penerus bangsa patut diapresiasi dan berharap anak anak kita untuk dapat menjauhi narkoba pergaulan yang tidak benar," ujarnya.(Reynaldi)*

IMG-20231118-WA0061

Momentum Kebersamaan Guru se-Kecamatan Tempuran dalam Acara Jalan Santai Menyambut HUT PGRI ke 78

Ketua Korwilcambidik Tempuran saat memberikan sambutan

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR -
Menjelang peringatan Hari Guru Nasional yang jatuh pada 25 November mendatang, kini suasana dalam penyambutannya sudah mulai terlihat, mulai dari kegiatan-kegiatan hingga rangkaian acara yang diselenggarakan dalam memeriahkannya.

Seperti yang hari ini tengah diselenggarakan oleh PGRI Cabang Kecamatan Tempuran dalam rangka Hari Ulang Tahun PGRI Cabang Tempuran dan Hari Guru Nasional dengan menggelar kegiatan berupa "Jalan Santai" yang berlangsung di Bumi Perkemahan Jayakoncara, Desa Jayanegara, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Karawang. Sabtu (18/11/2023).

Kegiatan tersebut berlangsung meriah, dimana selain agenda utama jalan santai yang diikuti oleh seluruh Guru dan Siswa se-Kecamatan Tempuran juga menggelar pembagian doorprize melalui kupon undian yang sebelumnya telah disebar oleh panitia acara.

Momentum kebersamaan dalam kegiatan Jalan Santai

Dalam kesempatannya, Dicky, S.Pd., selaku Ketua PGRI Cabang Tempuran berharap agar melalui peringatan Hari Guru Nasional serta HUT PGRI ke-78, guru di Tempuran agar senantiasa bertambah solid melalui sebuah kegiatan berbalut silaturahmi dan kebersamaan dalam rangka mempersatukannya dengan PGRI.

"Semoga semakin solid. Melalui kegiatan ini, tujuan kami ingin mempersatukan semua guru disatuan pendidikan, mulai dari PAUD, SD, MI, MTs, SMP, SMA maupun SMK dan lainnya, dengan membangkitkan silaturahmi dan bersosialisasi. Alhamdulilah antusiasme semua pihak sangat luar biasa dalam mensukseskan acara ini,"

Hal tersebut senada dengan harapan yang diungkapkan oleh H. Rohyat Nurdin sebagai Korwilcambidik Tempuran yang turut serta dalam kegiatan tersebut. Dirinya berharap, agar para guru se-Kecamatan Tempuran selalu kompak.

"Alhamdulilah, hari ini kita bisa berkumpul disini, melalui kegiatan ini juga saya berharap agar kita bisa mempererat tali silaturahmi, menjaga kekompakan dalam persatuan dan kesatuan guru se-Kecamatan Tempuran," ungkapnya.

Selain dihadiri oleh peserta yang terdiri dari Guru dan Siswa se-Kecamatan Tempuran, acara tersebut juga dihadiri oleh Budianto, S.H., selaku Ketua DPRD Karawang, serta bersama perwakilan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Karawang. (NN)*

IMG-20231114-WA0042

Ketua FK-PKBM Karawang Berikan Klarifikasi Terkait Beredarnya Pemberitaan Dugaan Bancakan Anggaran BOP PKBM

Ketua FK-PKBM Karawang, Asep Lesmana

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR -
Beredarnya pemberitaan tentang dugaan adanya bancakan anggaran BOP PKBM di Karawang membuat Asep Lesmana, S.sos, M.Pd., selaku Ketua FK-PKBM angkat bicara. Selasa 14/11/23.

Dalam klarifikasinya, Ketua PKBM mengungkapkan bahwa melalui beberapa pertimbangan, dirinya menyebut bahwa beredarnya berita tersebut tidak memiliki nilai kebenaran dan tidak didasari dengan fakta yang sesungguhnya terjadi.

"Pemberitaan itu tidak memiliki nilai kebenaran atas keseluruhan isinya serta tidak didasarkan pada fakta-fakta yang sesungguhnya terjadi. Terlebih informasi perihal 10% setor ke pengurus FK-PKBM dari Program BOP adalah tidak benar dan nilai tersebut bersifat imajinatif dan asumtif belaka secara sepihak, sehingga menyesatkan (informasi belum teruji dan tidak berimbang)," ungkapnya.

Pria yang akrab disapa Ales tersebut menyebut bahwa pemberitaan yang demikian telah membuat nama Pengurus FK PKBM yang mengutamakan kepercayaan dalam melandasi hubungan pendidikan PKBM di Kabupaten Karawang menjadi tercemar ataupun buruk.

Lebih lanjut, Ales menerangkan bahwa fakta yang sesungguhnya terjadi bukanlah terkait dengan persoalan 10 % setor ke pengurus FK-PKBM dari Program BOP.

"Jelas itu tidak ada dalam regulasi kami dan tidak mungkin itu terjadi, tidak ada potongan untuk seluruh PKBM se Kabupaten Karawang 8,5 % (FK-PKBM) dan 1,5 %, sebagaimana yang dituliskan pada pemberitaan tersebut," terangnya.

Ales juga membeberkan, "Bahwa perihal lain yang perlu kami jelaskan bahwa FK-PKBM pada tanggal 18 Desember 2022, bertempat di Hotel Akshaya bertepatan dengan di gelarnya Musda FK-PKBM ke-5, yang dihadiri oleh para pengurus PKBM di kabupaten karawang. Hal tersebut membahas dan menyepakati tentang agenda kerja berikut kegiatan-kegiatan bersama PKBM yang mendukung pada perkembangan Sumberdaya PKBM itu sendiri, dan kegiatan-kegiatan tersebut tentu memerlukan Bugeting Anggaran, hal inilah yang kemudian kami sepakati dalam rapat agar dapat dibiayai secara tanggung renteng dalam penyelenggaraanya, guna terselenggaranya kegiatan tersebut dan sebagai catatan bahwa hal ini sudah disepakati dan dipahami oleh setiap pengurus PKBM dimana budgetingnya tidak mengganggu anggaran operasional PKBM yang di berikan Oleh pemerintah," bebernya.

Lebih lanjut, Ales menjelaskan bahwa pengurus itu tidak menginisiasi, mengusulkan, apalagi memerintahkannya. Tetapi hal tersebut mutlak berasal dari keputusan bersama dalam rapat kerja FK-PKBM Kabupaten Karawang di Hotel Akhsaya pada tanggal 18 Desember 2022 lalu.

"Hal tersebut telah kami klarifikasi pula kepada setiap pengurus PKBM di Kabupaten Karawang, hal lain Bahwa setiap pengeluaran biaya yang terjadi dalam hal pembiayaan kegiatan kegiatan bersama tersebut yang berasal dari PKBM yang kami terima, FK-PKBM selalu melaporkan kepada pihak Anggota FK-PKBM yaitu seluruh PKBM se Kabupaten Karawang dalam setiap rapat rutin, sebagai wujud transparansi anggaran, dan anggota mengetahui serta menyetujuinya tanpa catatan," jelasnya.

Ales menegaskan, dirinya meminta agar media yang telah membuat pemberitaan tersebut meminta maaf secara terbuka sekaligus mencabut dan/atau meralat artikel berita yang dinilai menyesatkan dengan sumber berita sepihak.

"Hal tersebut kiranya perlu menjadi perhatian, untuk yang bersangkutan dapat meneguhkan makna pers itu sendiri, sebagai terdapat pada UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers (UU Pers), dan peraturan Dewan Pers Nomor: 6/Peraturan-DP/V/2008 tentang Pengesahan Surat Keputusan Dewan Pers Nomor 03/SK-DP/ III/2006 tentang Kode Etik Jurnalistik sebagai Peraturan Dewan Pers (Kode Etik Jurnalistik) Pasal 3 ayat (1) UU Pers dan Pasal 1,2,3,10 Kode Etik Jurnalistik," tutupnya. ***

IMG-20231028-WA0055

Sabtu Ceria, SMK TKM Tempuran Menggelar Rangkaian Peringatan Hari Santri, Maulid Nabi dan Sumpah Pemuda

Suasana saat Siswa/i mendengarkan tausiah dari Ust. Ardi

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR -
Sekolah Menengah Kejuruan Taruna Karya Mandiri Tempuran (SMK TKM Tempuran) tengah menggelar beberapa rangkaian kegiatan berupa peringatan Hari Santri, Maulid Nabi serta sekaligus Hari Sumpah Pemuda. Sabtu (28/10/2023).

Kegiatan yang diikuti oleh seluruh Siswa/i dengan berpakaian agamis serba putih tersebut diawali dengan apel pembukaan hari santri, dilanjut dengan peringatan Maulid Nabi melalui pembacaan Albarjanji oleh anak-anak Rohis dari SMK TKM Tempuran serta tausiah agama yang dibawakan oleh Ust. Ardi.

Usai dua kegiatan berlangsung, kemudian dilanjutkan dengan peringatan sumpah pemuda yang di isi melalui beberapa perlombaan.

Adapun beberapa perlombaan yang diikuti oleh peserta dari perwakilan setiap kelas tersebut diantaranya adalah Lomba Adzan, Lomba Kaligrafi beserta Grafity hingga Lomba Pidato.

Salah satu Siswa peserta lomba

Selain itu, untuk bidang keterampilan di isi dengan Lomba Orasi, Lomba Esai, Lomba Make Up, Lomba Fashion Show serta lomba Video Kreatif.

Untuk tema yang di usung dalam rangakaian kegiatan tersebut adalah "Refleksi Sejarah dalam Implementasi Dunia Pendidikan untuk Mewujudkan Rasa Cinta Kasih," yang dimana merupakan implementasi melalui kegiatan yang dilandasi dengan suasana kebersamaan dengan tetap menjaga nilai sejarah bangsa maupun agama yang diperingati dengan sesuatu yang positif dan memiliki nilai kreatifitas.

Seperti yang disampaikan Budi Azani, S.Pd., kepada Jendela Jurnalis, bahwa melalui lomba tersebut dirinya berupaya untuk merefleksikan bagaimana perjalanan sejarah Bangsa Indonesia dengan menanamkan jiwa Nasionalis dan Agamis.

Lebih lanjut, Budi juga berharap agar melalui kegiatan tersebut, seluruh siswa dapat memahami dan mengerti akan pentingnya pengetahuan sejarah dengan mengutip apa yang pernah dikatakan Ir. Soekarno dengan istilah "Jas Merah," untuk serta merta tidak melupakan sejarah melalui impelementasi tema yang diusung dalam rangkaian kegiatan tersebut.

"Kita kemas dengan kegiatan seperti lomba-lomba ini, salah satunya yaitu dengan lomba orasi yang mengsung tema Pemuda Harapan Bangsa," ungkapnya.

Melalui perlombaan lainnya, Budi mengungkapkan bahwa dirinya juga sengaja memberikan test terhadap siswa didiknya melalui lomba literasi, dimana menurutnya lomba tersebut dirasa sangat penting untuk dapat menggali potensi dan bakat dari siswanya.

Sementara itu, para pemenang lomba dari setiap kelas nantinya akan mendapatkan hadiah berupa alat elektronik berupa kipas angin yang nantinya dapat dipergunakan sebagai penunjang kenyamanan dalam proses belajar bagi setiap kelas berhasil menjadi peserta terbaik.

Untuk hadiah individu, ada juga hadiah berupa helm yang tentunya sangan berguna dan bermanfaat bagi keselamatan berlalulintas, apalagi sesuai dengan program yang selama ini dijalankan oleh pihak sekolah, yaitu mewajibkan seluruh siswanya yang menggunakan kendaraan roda dua untuk pergi ke sekolah menggunakan helm sebagai bentuk disiplin berlalulintas.

Budi juga sangat merasakan bahwa antusiasme siswa dalam mengikuti kegiatan maupun lomba yang digelar tersebut sangat luar biasa.

"Untuk antusiasme dari siswa, sangat luar biasa, terbukti dengan acara yang berlangsung meriah penuh kebersamaan, apalagi dilihat dari presentase keikutsertaan lomba yang mencapai 96%, itu artinya mereka semua ikut aktif dan berperan serta dalam kegiatan ini," pungkasnya. (NN)*

IMG-20231017-WA00091

Heboh Kabar Program PIP di Karawang Jadi Ajang Kampanye, Kini Tuai Polemik

Ilustrasi

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR -
Bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) merupakan salah satu program bantuan pemerintah pusat melalui dinas terkait yang disalurkan ke setiasekolah tingkat dasar hingga menengah bagi siswa yang kurang mampu.

Tetapi Ironisnya di Kabupaten Karawang justru program bantuan sosial PIP itu disebutkan bahwasanya bantuan ini merupakan bantuan salah satu aspirasi dari anggota DPR RI asal salah satu partai yang secara langsung mensosialisasikan kepada masyarakat dan diklaim salah satu partai politik.

Hasil pantauan awak media dilapangan, menemukan bahwa ada salah satu partai yang diduga mensosialisasikan program bantuan tersebut kepada puluhan warga, tepatnya di wilayah Kelurahan Mekarjati, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang. Senin (16/10/2023).

DF (Inisial) salah satu Bacaleg Dapil I dari Partai Nasdem dalam sambutanya menyampaikan bahwa program PIP atau BSPS tersebut merupakan bantuan dari pemerintah melalui salah satu Anggota DPRD RI dari partai Nasdem.

"Alhamdulilah, hari ini kita bisa menyerahkan langsung Program Indonesia Pintar (PIP) dan BSPS atau program Rumah Tinggal Layak Huni (Rutilahu)," Ucapnya.

Masih menurutnya, "Dulu, di Kelurahan Mekarjati ada 900 rumah tidak layak huni, dan dalam setahun bantuan dari Pemda dan dari Dana Kelurahan (Dakel) hanya 2 unit dalam satu tahun. Jadi kalau 900 rumah di bagi dua, berapa puluh tahun bisa beres. Alhamdulillah, kini kita dapat bantuan dari Kang Saan, dalam satu tahun kita sudah mendapatkan 20 rumah, sekarang sudah dua tahun menjadi 45 unit rumah, di tambah pada tahun ini di beri Program Indonesia Pintar (PIP)," terangnya.

Lebih lanjut, DF memaparkan bahwa menurutnya, dulu satu sekolah SD mendapat program PIP tersebut hanya 25 siswa. Namun waktu dirinya mengumpulkan 25 penerima manfaat tersebut ternyata di tolak.

Terlepas daripada itu, pihaknya juga menjelaskan perihal program bantuan PIP kepada masyarakat tersebut merupakan bantuan dari pemerintah pusat melalui salah seorang petinggi partai.

"Kenapa hari ini di kumpulkan? supaya tau mekanismenya dan bagaimana cara mencairkannya. Memang ini bantuan dari pemerintah pusat melalui Kang Saan," ungkapnya menegaskan.

Menanggapi adanya hal tersebut, kini menjadi polemik dan menuai menuai sorotan beberapa pihak, salah satunya dari H. Toto Suripto yang merupakan salah satu anggota DPRD Kabupaten Karawang dari Fraksi PDI Perjuangan membenarkan terkait adanya penggunaan program PIP tersebut yang diduga jadi ajang kampanye partai politik tertentu.

''Betul sekali, Program Indonesia pintar digunakan alat kampanye. Bahkan ada bahasa kalau bukan pendukungnya tidak didata,'' ungkapnya yang mengaku memperoleh informasi ini secara langsung dari masyarakat.

Toto menjelaskan, bahwa PIP adalah program bantuan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berupa uang tunai, perluasan akses, dan kesempatan belajar dari pemerintah untuk peserta didik dan mahasiswa yang berasal dari keluarga miskin atau rentan miskin.

Sementara itu, Sekretrais DPC PDI Perjuangan Natala Sumedha pun turut angkat bicara mengenai praktik yang diduga jadi ajang kampanye salah satu partai tersebut dengan melakukan sosialisasi door to door ke rumah warga atau di depan masyarakat dengan menawarkan bantuan PIP yang kemudian para kader partai juga membagikan stiker calon anggota legislatif partai tersebut membuatnya merasa kecewa sekaligus merasa geram, bahkan menurutnya hal tersebut terlalu jor-joran, apalagi dengan mengklaim bahwa bantuan PIP tersebut sebagai salah satu bantuan aspirasi.

"Kami sangat menyesalkan atas adanya tindakan tersebut yang diduga terlalu jor-joran dengan mengklaim bantuan PIP sebagai salah satu bantuan aspirasinya.
Bantuan PIP ini kan merupakan program bantuan sosial kesepakatan tiga menteri, yakni Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama dan Menteri Sosial," cetusnya.

"PIP adalah program pemerintah. PDI Perjuangan saja tidak mengklaim kalau itu program kita, karena itu program pemerintah," tegasnya.

Di tempat terpisah, menanggapi banyaknya bantuan PIP yang diduga di manfaatkan untuk kampanye, salah seorang Kepala Sekolah ketika dihubungi awak media melalu jaringan selulernya menyampaikan bahwa

"Sesuai dengan perintah dari Pak Kadisdikpora dan Kabid, pembagian PIP itu tidak boleh dibagikan di rumah caleg tertentu, tetapi pembagian PIP itu harus di sekolah yang di laksanakan oleh guru-guru dan Kepala Sekolah," tandasnya. (D'Sukarya)*

IMG-20231001-WA0000

Mabiran Beserta Jajaran Hadiri Upacara Pembukaan Jambore Ranting Kutawaluya 2023

Mabiran beserta jajarannya

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR -
Kak Mabiran Kak Ade Setiawan, S.STP, MM menghadiri kegiatan Upacara Pembukaan Perkemahan Jambore Ranting Kwartir Ranting (Kwaran) Gerakan Pramuka Kecamatan Kutawaluya Tahun 2023 di Bumi Perkemahan Lapangan Desa Sampalan Kecamatan. Kutawaluya Kabupaten. Karawang, Jum'at (29/09/2023).

Kegiatan yang berlangsung di Lapangan Desa Sampalan Kecamatan Kutawaluya Tersebut dibuka langsung oleh Kak Ade Setiawan, S.STP, MM dengan didampingi oleh Kak Jenal S.Pd.SD Kec. Kutawaluya, serta dihadiri oleh Kak H.Roya Sunarya, S.Pd.MM, Kak Yeyet Yuliati Hasanah, S.Pd.SD dan para Guru serta siswa peserta dari SD, MI, SMP, MTS, SMA, SMK dan MA.

Dalam kesempatannya, Kak Ade Setiawan, S.STP, MM menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan sarana belajar dan berlatih bagi seluruh peserta.

Saat Mabiran menyampaikan pesannya

“Kegiatan Perkemahan Pramuka ini merupakan sarana belajar dan berlatih buat murid SD/MI karena sejak usia dini mereka diajarkan tentang kemandirian, kedisiplinan, keberanian, ketekunan, keuletan, saling menghormati, toleransi serta bekerja secara team, sehingga kelak mereka akan tumbuh sebagai pribadi yang kuat dan dewasa serta berwawasan Nasional," ucapnya.

Lebih lanjut, dirinya mengungkapkan bahwa acara tersebut memang rutin digelar setiap tahun, serta dirinya berharap agar kegiatan tersebut dapat memberikan manfaat bagi seluruh peserta.

“Ini acara sangat luar biasa karena memang ini acara tahunan yg di laksanakan oleh kwartir ranting kutawaluya mudah mudahan ini menjadi momen atau menjadi kegiatan yg sangat bermanfaat untuk adik-adik kita para anggota Pramuka sehingga bisa menumbuhkan karakter karakter yang positif," pungkas Kak Ade Setiawan, S.STP, MM. (Andri)*

IMG-20230930-WA0020

Wakapolres Aceh Barat Pimpin Upacara Pembukaan Perkemahan Saka Bhayangkara

Prosesi upacara

Jendela Jurnalis Aceh Barat, ACEH -
Wakapolres Aceh Barat Pimpin Upacara pembukaan perkemahan Saka Bhayangkara, bertempat Lapangan Bola Kaki Gp. Kuta Padang Kecamatan Bubon Kab. Aceh Barat, Jum'at (29/09/2023).

Turut hadir dalam upacara tersebut Waka Polres Aceh Barat Kompol Iswahyudi. SH, Kapolsek Bubon, Danposramil 06 Bubon, Kakuwarcab Aceh Barat di wakili oleh M.lidan, Adalan Kwarcab Murni, Adalan Saka bhayangkara Cab. Polres Aceh Barat, Ketua MPU Bubon.

Para peserta Kemah berjumlah 100 orang dari 8 Sekolah tingkat SLTA Kabupaten Aceh Barat.

Kegiatan Perkemahan Pramuka saka Bhayangkara Polres Aceh Barat ini selama tiga hari dimulai tanggal 29 September s/d 01 Oktober 2023, yang pesertanya adalah anggota Pramuka penegak putra dan putri yang berasal dari Saka Pramuka Bhayangkara.

Foto bersama seluruh peserta perkemahan

Wakapolres Aceh Barat, dalam amanatnya menyampaikan ucapan terimakasih dan apresiasi atas nama institusi Polri pada umumnya dan Polres Aceh Barat secara khususnya kepada adik-adik panitia penyelenggara kegiatan yang telah mempersiapkan segala sesuatu untuk mendukung terlaksananya kegiatan perkemahan Saka Bhayangkara selama tiga hari kedepan.

Saka Bhayangkara adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat, meningkatkan kemampuan, pengetahuan, keterampilan, dan Pengalaman pada Pramuka dalam berbagai bidang kejuruan serta memotivasi peserta untuk melaksanakan kegiatan Nyata dan Produktif," pungkasnya.

Kegiatan Perkemahan menjadi Ajang atau Wahana Penting dan Strategi untuk mencari pengalaman baru bagi para peserta, serta membentuk watak disiplin, kepmimpinan dan pengembangan pribadi, sekaligus sebagai embrio perekat persatuan dan kesatuan bangsa.

Lanjut Waka, "Datang kepada seluruh peserta Pertikaracab, semoga jiwa gerakan Pramuka tetap semangat, selalu produktif, inovatif dan kreatif dalam berkarya, dan selalu menjadi generasi muda yang terdepan dalam menjaga NKRI yang kita cintai ini," ujarnya.

Lebih lanjut, gerakan Pramuka dengan berbagai kegiatan diluar ruangan akan terus memperkuat keutuhan NKRI. Sejak awal Pramuka dirancang sebagai alat pendidikan bagi generasi muda untuk menjadi perekat dan siap membangun keutuhan NKRI.

"Karena itu, Pramuka bisa hadir dan diterima oleh masyarakat di semua daerah," ucap Wakapolres dalam Amanatnya.

Tujuan dari Pramuka itu sendiri sangatlah mulia, yaitu untuk mendidik generasi muda jaman sekarang pada hal-hal positif.

Dengan adanya dasar dan metode kegiatan Pramuka yang sesuai dengan norma-norma masyarakat yang berlaku.

"Semoga kegiatan ini menjadi momentum yang terbaik bagi adik adik Saka Bhayangkara dan sukses mewujudkan cita cita di masa depan yang lebih baik," tutup Wakapolres Aceh Barat Kompol Iswahyudi SH. (Muhibbul Jamil)*