Jendela Pendidikan

Tim Futsal Putri SMAN 1 Tempuran Berhasil Raih Juara Runner Up pada Liga Femina Tahun 2023

Tim Futsal Putri dari SMAN 1 Tempuran

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR -
Tim Futsal Putri dari SMAN 1 Tempuran berhasil meraih juara ke 2 (runner up) dalam Liga Femina Tahun 2023 yang diselenggarakan di SMAN Jatisari 1, Kecamatan Jatisari, Kabupaten Karawang. Minggu (17/9/2023).

Dalam kompetisi tersebut, Sebanyak 16 Tim yang terdiri dari Sekolah Menengah Atas / Sekolah Menengah Kejuruan (SMA/SMK) di Wilayah Karawang dan Bekasi mengikuti pertandingan dengan dibagi menjadi 4 grup, dimana para peserta dijadwalkan bertanding selama 2 hari, yaitu dari 16 hingga 17 September 2023.

Tiba pada puncak pertandingan, setelah sebelumnya berhasil mengalahkan lawan dari SMK Al Anshori Bekasi pada babak semi final, Tim Futsal Putri dari SMAN 1 Tempuran akhirnya melaju ke babak final dan bertemu dengan SMAN 1 Jatisari yang merupakan Tim Tuan Rumah.

Hingga akhirnya Tim Futsal dari SMAN 1 Tempuran harus puas menjadi runner up setelah melalui proses yang panjang dan cukup menguras tenaga melewati pertandingan demi pertandingan yang cukup melelahkan.

Sebagai runner up, tentunya mereka sangat merasa bangga, karena didapatkannya prestasi tersebut tentunya melalui proses latihan dan persiapan yang luar biasa, hingga melalui pertandingan dan bersaing dengan 16 Tim unggulan dari sekolah lainnya.

Tim Futsal Putri SMAN 1 Tempuran

Atas prestasi tersebut, Giri Renjana, S.Pd., selaku Pelatih mengungkapkan kepada Jendela Jurnalis, bahwa dirinya sangat bangga dan sangat mengapresiasi atas prestasi yang didapatkan oleh siswa didiknya tersebut.

"Ini merupakan hasil dari proses latihan yang sangat keras, mudah-mudahan juga bisa menjadi inspirasi bagi ekskul yang lainnya di SMAN 1 Tempuran, untuk lebih meningkatkan lagi prestasi, baik di tingkat Kabupaten maupun tingkat Nasional," ungkap Pelatih yang juga sekaligus sebagai Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan tersebut.

Lebih lanjut, Giri juga menerangkan bahwa atas prestasi yang didapat tersebut, selain buah dari kerja keras dari para siswinya juga ada peran serta dari Waryopi Sulaeman, S.Pd., selaku Pelatih Fisik dan Dedi Satibi, M.Pd., selaku Pembina.

La Curva Smanteka

Selain itu, SMAN 1 Tempuran juga berhasil mendapatkan predikat suporter terfavorit melalui kehebohan dan keseruan dari La Curva Smanteka dalam membangkitkan semangat bertanding untuk tim kebanggaannya. (Nunu)*

Sebanyak 61 Siswa SMAN 1 Tempuran Dikukuhkan Menjadi Anggota Paskibra Tingkat Kecamatan

Prosesi penyematan Lencana Kepemimpinan oleh Camat Tempuran selaku Pembina Upacara

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR -
Menjelang Upacara Pengibaran Bendera di Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia (HUT RI) Ke-78 di Kecamatan Tempuran, sebanyak 61 Siswa dari Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Tempuran dikukuhkan menjadi Pasukan Pengibar Bendera Merah Putih (Paskibra) untuk tingkat kecamatan. Rabu (16/8/2023).

61 Siswa dari SMAN 1 Tempuran yang dikukuhkan menjadi Anggota Paskibra Tingkat Kecamatan Tempuran

Acara pengukuhan yang digelar pada malam hari di halaman sekolah SMAN 1 Tempuran tersebut, dihadiri langsung oleh Camat Tempuran M. Komarudin FR beserta jajaran, Kapolsek Tempuran AKP Rigel Suhakso beserta jajaran, Danramil, Tokoh Masyarakat hingga tamu undangan lainnya yang merupakan Orang tua / Wali murid dari seluruh peserta Paskibra yang akan dikukuhkan.

Camat Tempuran bersama Muspika dan Panitia dari Pihak Sekolah SMAN 1 Tempuran

Bertindak selaku Pembina Upacara, Camat Tempuran dalam sambutannya menyampaikan rasa terimakasihnya atas dedikasi dan perjuangan dari seluruh peserta yang akan bertugas menjadi Tim Paskibra.

"Kami mengucapkan banyak terimakasih, dan kami bangga kepada adik-adiku sekalian, karena ini merupakan tugas mulia dengan proses yang sangat panjang melalui pemusatan pelatihan yang cukup ketat demi untuk mengibarkan Sang Saka Merah Putih yang besok akan dikibarkan," ucapnya.

Selain itu, Komarudin juga memberikan ucapan selamat untuk seluruh peserta yang menurutnya mereka adalah putra putri yang terpilih dan terbaik.

"Kami dari jajaran Muspika Tempuran mengucapkan selamat untuk adik-adiku sekalian yang terpilih dan yang terbaik diantara yang lain, dimana tugas ini memerlukan mental jiwa patriotisme yang sangat tinggi," tambahnya.

Sementara itu, berdasarkan laporan dari pihak sekolah yang merupakan Panitia Pemusatan Latihan Paskibra Kecamatan Tempuran menyampaikan bahwa dari ke 61 Siswa tersebut seluruhnya adalah Siswa dari SMAN 1 Tempuran yang diantaranya adalah peserta dari Kelas X sebanyak 47 orang, dan dari Kelas XI sebanyak 14 orang.

Lebih lanjut, selama masa pemusatan latihan, diterapkan skema latihan yang cukup selektif dengan tingkat kedisiplinan dalam pelatihan ketat dari para tim pelatih yang diantaranya adalah dari Polsek, Koramil hingga para alumni purna Paskibra tingkat kecamatan dan kabupaten.

Dalam rangkaian acara tersebut, usai dilangsungkan pengukuhan dan pembacaan "Ikrar Putra Indonesia" dilanjutkan dengan penyematan "Lencana Kepemimpinan" oleh pembina upacara kepada pemimpin upacara yang juga merupakan pemimpin Paskibra, hingga kemudian diikuti dengan penyematan "Lencana Merah Putih" oleh orang tua atau wali dari seluruh peserta.

Penyematan Lencana Merah Putih oleh orang tua atau wali dari siswa

Acara kemudian ditutup dengan do'a dan ramah tamah antara Muspika Tempuran, Pihak Sekolah dan para tamu undangan selaku orangtua dari seluruh peserta. Hingga menjadikan suasana kekeluargaan yang hangat serta diharapkan dapat menjadikan sebuah support untuk mendongkrak semangat bagi seluruh peserta yang akan bertugas di esok hari. (Nunu)*

Yunaenah, S.Pd.I., Kepsek SDN Mekarmaya ll Tegaskan Dirinya Tak Pernah Menjual LKS Ataupun Buku Ajar Kepada Siswa

Kepsek SDN Mekarmaya ll didampingi K3S Cilamaya Wetan

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR -
Menindaklanjuti pemberitaan sebelumnya, terkait adanya dugaan penjualan LKS / Buku Ajar di SDN Mekarmaya II Kecamatan Cilamaya wetan terhadap siswa. Jendela Jurnalis kemudian mendatangi Kepala Sekolah untuk bermaksud mengkonfirmasikan tentang kebenaran informasi tersebut kepada Yunaenah, S.Pd.I., selaku Kepala SDN Mekarmaya ll. Sabtu (29/7/2023).

Secara kebetulan, saat Jendela Jurnalis mendatangi SDN Mekarmaya ll, Tarim, S.Pd., selaku Ketua K3S Cilamaya Wetan yang juga merupakan Kepala SDN Rawagempol Kulon l pun sedang berada disekolah tersebut.

Didampingi K3S, Yunaenah menerangkan bahwa selama menjabat Kepala Sekolah di SDN Mekarmaya II, dirinya tidak pernah menjual buku LKS / Buku Ajar terhadap siswa. Karena menurutnya hal tersebut justru merupakan kebijakan yang sangat memberatkan orang tua siswa.

Lebih lanjut, hal tersebut juga dibenarkan Tarim selaku K3S Kecamatan Cilamaya Wetan, bahkan dirinya juga menegaskan bahwa ia selalu menekankan kepada sesama kepala sekolah agar tak melakukan penjualan LKS, karena selain dinilai melanggar aturan, hal tersebut juga akan menjadi beban bagi para orang tua siswa.

"Selaku K3S, saya selalu menekankan kepada rekan sesama kepala sekolah di Kecamatan Cilamaya Wetan, agar tidak melakukan penjualan LKS terhadap siswa. Karena hal tersebut bukan hanya melanggar peraturan, akan tetapi juga memberatkan orang tua siswa," tegasnya. (Yanto)*

SDN Mekarmaya ll Diduga Lakukan Penjualan LKS dan Jalin Kerjasama dengan Penerbit

Ilustrasi dugaan pungli berkedok penjualan buku LKS

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR -
Pemerintah Kabupaten Karawang melalui Dinas Pendidikan seringkali menghimbau agar pihak sekolah tak melakukan penjualan buku Lembar Kerja Siswa (LKS) dan sejenisnya.

Namun, himbauan tersebut tampaknya tak diindahkan oleh SDN Mekarmaya II, yang terletak di Desa Mekarmaya, Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang yang diduga menabrak aturan sebagaimana diatur dalam Pasal 12a, mengenai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 75 Tahun 2020 Tentang Komite Sekolah. Yang dimana dalam pasal tersebut tertulis, Komite Sekolah, baik perorangan maupun kolektif dilarang menjual buku pelajaran, bahan ajar, pakaian seragam, atau bahan pakaian seragam di sekolah.

Dugaan tersebut muncul lantaran adanya indikasi penjualan buku LKS atau buku ajar disekolah tersebut, yang juga dirasa sangat memberatkan orang tua murid.

Berdasarkan keterangan dari salah satu orangtua murid di SDN Mekarmaya ll yang enggan menyebutkan dan dipublikasikan namanya, diterangkan bahwa anaknya yang bersekolah di SDN Mekarmaya II dibebankan biaya 40.000 untuk pembelian 1 buku LKS.

"Semua murid disuruh oleh guru untuk membeli LKS tersebut seharga 40.000 untuk satu buku, dan dalam pembelajaran sering kali guru memberikan tugas agar murid mengerjakan soal soal yang ada di dalam buku LKS tersebut," terang salah satu orang tua murid tersebut pada Rabu (26/7/2023).

Lebih lanjut, orang tua murid tersebut berharap bahwa dengan adanya kejadian penjualan buku LKS di sekolah tersebut, tentunya pihak Dinas dan Aparat Penegak Hukum (APH) diharapkan untuk menindak lanjuti dan melakukan sidak ke sekolah. Karena hal tersebut jelas telah melanggar aturan dan disinyalir sebagai bentuk pungli yang bertujuan memperkaya oknum-oknum yang bertugas di sekolah tersebut.

Sementara itu, Kabid SD Dinas Pendidikan Kabupaten Karawang ketika dikonfirmasi terkait permasalahan tersebut oleh awak media melalui aplikasi WA tidak menjawab alias bungkam, adapun Korwilcambidik Cilamaya Wetan ketika hendak di konfirmasi ke kantor nya ternyata sedang tidak ada ditempat. (Yanto)*

Penuh Haru, Puncak Kegiatan MPLS SMK TKM Tempuran Digelar dengan Prosesi Sungkeman

Kepala Sekolah SMK TKM Tempuran Mulyana, S.Hi

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Menjelang tahun ajaran baru, Siswa-siswi baru di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) maupun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam minggu ini tentunya tengah disibukan dengan kegiatan awal sebelum memulai tahun ajaran 2023-2024.

Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bertujuan agar para siswa baru bisa beradaptasi dengan lingkungan barunya, tempat bermain serta belajar.

Selain dikenalkan dengan sarana dan prasarana sekolah, kegiatan MPLS juga menjadi ajang agar siswa baru dengan para guru, kakak-kakak kelas hingga sesama peserta didik baru lainnya saling mengenal satu sama lain.

Seperti yang hari ini digelar, Sabtu (22/07/2023) oleh SMK Taruna Karya Mandiri (TKM) Tempuran. Hari ini adalah acara puncak dalam agenda MPLS yang digelar sejak beberapa hari yang lalu. Namun ada yang berbeda, yaitu dengan menggelar prosesi sungkeman yang dilakukan oleh para siswa baru kepada orangtuanya masing-masing.

Selaku Kepala Sekolah SMK Taruna Karya Mandiri (TKM) Tempuran. Mulyana S.HI menyampaikan dalam pidatonya kegiatan MPLS hari ini dikhususkan agar terciptanya hubungan yang jauh lebih baik antara siswa/i dengan orang tuanya, juga agar terus terjalinnya silaturahmi antara orang tua siswa/i dengan para dewan guru SMK Taruna Karya Mandiri (TKM) Tempuran.

"SMK Taruna Karya Mandiri (TKM) dalam setiap tahunnya rutin menggelar acara MPLS seperti ini. Berbeda dengan sekolahan yang lain, SMK Taruna Karya Mandiri (TKM) ini selalu menggelar acara prosesi sungkeman. Tujuannya agar setiap anak selalu mengingat setiap pengorbanan orang tua mereka, juga agar semakin mendekatkan hubungan antara anak dan orang tua, serta menanamkan akhlak mulia dan keta’atan terhadap orang tua, berkaitan dengan etika dan tatakrama." Kata Kepala Sekolah SMK Taruna Karya Mandiri (TKM) Tempuran. Mulyana S.HI dalam sambutannya.

Prosesi sungkeman oleh siswa baru SMK TKM Tempuran kepada orangtua

Wartawan kami sempat mewawancarai salah seorang wali murid dalam kegiatan tersebut. Tata Suhendar, beliau memberikan komentar tentang kegiatan MPLS yang digelar di SMK Taruna Karya Mandiri (TKM) Tempuran ini.

"Kegiatan MPLS ini membuat saya selaku orang tua siswi yang menyekolahkan putri saya di TKM ini merasa terharu akan prosesi sungkeman ini. Ini merupakan puncak acara MPLS yang sangat luar biasa, bisa memberikan teladan pada setiap siswa/i agar terus bersikap santun serta menjaga tatakrama pada orang tuanya juga terhadap guru-gurunya dan orang yang lebih tua darinya." Ungkapnya.

Beliau juga memberikan apresiasi kepada sekolah SMK Taruna Karya Mandiri (TKM) Tempuran sudah menyelenggarakan kegiatan MPLS dengan sangat baik dan memberi banyak pengalaman baru bagi putrinya. Khususnya dalam bersosialisasi terhadap masyarakat sekitar.

"Saya sangat bangga menyekolahkan putri saya ke sekolah SMK Taruna Karya Mandiri ini, karena disini putri saya diajarkan banyak hal tentang bersosialisasi yang baik dengan masyarakat juga banyak diajarkan hal-hal yang positif." Tambahnya.

Kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMK Taruna Karya Mandiri (TKM) Tempuran, dilaksanakan sejak hari Senin (17/07/2023) dan hari ini adalah acara puncak kegiatan MPLS tersebut. (Dhank)*

SMK TKM Tempuran Selenggarakan Pemotongan Satu Ekor Sapi Qurban Disekolah

Suasana saat pemotongan hewan qurban untuk dibagikan kepada masyarakat sekitar

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR -
Penyembelihan dan pembagian daging hewan qurban Hari Raya Idul Adha 1444 H tidak hanya dilakukan setelah sholat Idul Adha pada hari kamis (29/06/23), namun di beberapa sekolah di Karawang melakukan pembagian hewan kurban pada hari Sabtu 01/06/23).

Diantaranya SMK Taruna Karya Mandiri Tempuran, Kepala SMK Taruna Karya Mandiri Tempuran Mulyana S.HI mengungkapkan bahwa terselenggaranya qurban tersebut dalam rangka menumbuhkan dan kesadaran tentang qurban kepada peserta didik.

Lebih lanjut, pihaknya berharap agar kegiatan ini bisa menjadi pembelajaran bagi siswa siswi, seperti dalam tausiah yang disampaikan guru agama Islam di sekolahnya, khususnya terkait hikmah dari hari raya idul adha dengan menyelenggarakan penyembelihan hewan qurban.

Siswa dan guru tampak berbaur bergotong royong dalam pelaksanaan penyembelihan hingga pembagian daging qurban kepada masyarakat sekitar

Untuk tahun ini, di sekolah yang berada di Desa. Purwajaya, Kec. Tempuran, Karawang ini ada 1 hewan qurban berupa sapi dari hasil iuran siswa siswi dan para guru serta semua staff SMK Taruna Karya Mandiri Tempuran.

Sementara itu, untuk pendistribusiannya, selain anak didik yang memenuhi kriteria juga dibagikan ke warga masyarakat sekitar. (DNK)*

Delapan Aspek Kunci Dasar Kompetensi Guru Penggerak

Andri Yanto, S.Pd., Guru Penggerak di Kabupaten Karawang

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR -
Kompetensi seorang guru penggerak mencakup berbagai aspek yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk menjadi seorang pemimpin inspiratif dan penggerak bagi peserta didik. Berikut adalah beberapa kompetensi kunci seorang guru penggerak.

Hal tersebut meliputi aspek mendasar sebagai berikut:

  1. Pengetahuan Substansial.
    Seorang guru penggerak harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang materi pelajaran yang diajarkan. Mereka memiliki pengetahuan yang luas tentang konsep, teori, dan isu-isu terkait dengan bidang studi mereka.
  2. Keterampilan Pedagogis
    Guru penggerak memiliki keterampilan pedagogis yang kuat untuk merencanakan, mengajar, dan mengevaluasi pembelajaran. Mereka mampu memilih dan menerapkan strategi pembelajaran yang efektif, mengintegrasikan teknologi, mendorong partisipasi aktif, dan memberikan umpan balik yang konstruktif.
  3. Kemampuan Memotivasi
    Guru penggerak memiliki kemampuan untuk memotivasi peserta didik agar bersemangat dan berkomitmen dalam proses pembelajaran. Mereka mampu menciptakan lingkungan yang positif, memberikan tantangan yang relevan, dan menghubungkan materi pelajaran dengan kehidupan nyata peserta didik.
  4. Kepemimpinan
    Seorang guru penggerak harus memiliki keterampilan kepemimpinan yang efektif. Mereka mampu menginspirasi, memotivasi, dan memandu peserta didik menuju pencapaian tujuan yang tinggi. Mereka juga memiliki kemampuan untuk bekerja sama dengan kolega, orang tua, dan anggota komunitas untuk menciptakan lingkungan belajar yang optimal.
  5. Komunikasi Efektif
    Guru penggerak memiliki keterampilan komunikasi yang baik. Mereka mampu menyampaikan informasi dengan jelas, mendengarkan dengan empati, dan memfasilitasi diskusi yang konstruktif. Komunikasi yang efektif membantu membangun hubungan yang baik dengan peserta didik, orang tua, dan pihak terkait lainnya.
  6. Keteladanan dan Integritas
    Seorang guru penggerak harus menjadi contoh yang baik bagi peserta didik dalam perilaku dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi. Mereka menjunjung tinggi integritas, etika, dan tanggung jawab profesional dalam setiap aspek pekerjaan mereka.
  7. Kolaborasi dan Kerja Tim
    Guru penggerak memiliki kemampuan untuk bekerja dalam tim dan berkolaborasi dengan kolega, orang tua, dan pihak terkait lainnya. Mereka mampu membangun hubungan kerja yang baik, berbagi pengetahuan dan pengalaman, serta bekerja sama untuk meningkatkan pembelajaran dan pengalaman peserta didik.
  8. Pengembangan Diri dan Pembelajaran Berkelanjutan
    Seorang guru penggerak memiliki sikap terbuka terhadap pembelajaran berkelanjutan dan pengembangan diri. Mereka terus memperbarui pengetahuan mereka, mengikuti perkembangan terbaru dalam bidang studi mereka, dan mencari kesempatan untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi mereka sebagai guru.

Dengan memiliki kompetensi-kompetensi tersebut, seorang guru penggerak mampu menginspirasi, memotivasi, dan menggerakkan peserta didik mereka untuk mencapai potensi terbaik mereka dan menjadi individu yang berkualitas dalam masyarakat.

Salam Hangat, Andri Yanto, Guru Penggerak

(red)*

Kepsek SMK TKM Tempuran Sampaikan ‘Surat Cinta’ dalam Wisuda dan Pelepasan Siswa Kelas XII Angkatan ke VII

Mulyana, s HI., Kepala Sekolah SMK Taruna Karya mandiri Tempuran

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR -
Bagi para pelajar dari tingkat Sekolah Dasar hingga Menengah Pertama maupun Akhir, terlebih bagi pelajar yang telah melaksanakan ujian, dimana tahun ini adalah tahun puncak dari jenjang pendidikannya disekolahnya masing-masing sebelum melanjutkan pendidikannya ke jenjang selanjutnya.

Seperti halnya di Sekolah Menengah Kejuruan Taruna Karya Mandiri Tempuran ( SMK TKM Tempuran) yang tengah menggelar acara Wisuda dan Pelepasan bagi 316 siswa/i kelas XII yang telah berhasil mengikuti ujian dan semuanya telah dinyatakan lulus. Rabu (15/6/2023).

Dalam acara tersebut, dihadiri oleh Mulyana S.HI., selaku Kepala Sekolah, Drs. H. Asep Ishak selaku Ketua Yayasan, Ketua Komite, Wali Murid, Pemdes Purwajaya, Muspika Kecamatan Tempuran, serta dihadiri pula oleh Asep Saepudin selaku Ketua dari salah satu LPK yang telah berkolaborasi bersama SMK TKM dalam program pemberangkatan kerja ke Jepang.

Dalam sambutannya, Mulyana S.HI selaku Kepala Sekolah menyampaikan bahwa ada beberapa siswa yang tidak mengikuti wisuda. Bukan karena tak lulus, melainkan ada belasan siswanya yang sudah bekerja di salah satu perusahaan.

"Dalam kesempatan ini, ada sesuatu yang luar biasa yang ingin saya sampaikan, karena meskipun belum menerima ijazah, dan mungkin hari ini tidak mengikuti Wisuda. Alhamdulilah ada 11 siswa yang sudah bekerja di PT. Chemco. Dan inilah yang kami harapkan dan menjadi sebuah kebanggaan," ucapnya.

Lebih lanjut, Mulyana juga memaparkan bahwa disekolahnya kini ada program unggulan yang bisa jadi pertimbangan untuk diikuti bagi para siswa. Yaitu program bahasa Jepang, dengan tujuan agar kelak bisa memberangkatkan siswa maupun siswinya untuk bisa bekerja di Jepang.

"Kami juga ingin menyampaikan bahwa ditahun ini disekolah kita ada program kelas bahasa Jepang, dengan harapan dan target dapat memberangkatkan anak-anaku untuk bisa bekerja ke Jepang. Mudah-mudahan tahun ini di Bulan Oktober nanti rencananya kita akan berangkatkan beberapa anak untuk ke Jepang," paparnya.

Diakhir sambutannya, Kepala Sekolah yang telah sukses menjadikan SMK TKM Tempuran sebagai sekolah favorit di Tempuran tersebut menyampaikan "Surat Cinta" dalam prosesi pelepasan bagi siswanya, dan berharap agar setelah lulus nanti, mereka bisa menjadi orang yang bermanfaat, bermartabat dan menjadi teladan.

"Tetaplah jujur dilingkungan pendusta, tetaplah idealis dilingkungan pragmatis. Tetaplah beriman dilingkungan penuh kemaksiatan. Karena kalian adalah agen perubahan yang membawa misi kebaikan. Pada intinya, semoga ilmu yang kalian dapatkan bisa bermanfaat untuk diri kalian dan untuk semua orang.
Akhir kata, kami ucapkan selamat dan sukses anak-anakku, kami cinta dan kami bangga kepada Kalian semua. Saya mohon jaga martabat dan nama baik SMK Taruna Karya Mandiri," ucap Mulyana diakhir sambutan melalui surat cintanya.

Prosesi pelepasan balon sebagai simbol dalam melepas 316 siswa yang telah lulus

Selain Wisuda, dalam acara tersebut juga secara simbolis dilakukan pelepasan balon bersama Kepala Sekolah, Ketua Yayasan, Ketua Komite beserta seluruh tamu yang hadir dalam acara tersebut. (NN)*

Pentas Seni Jadi Tema dalam Acara Kenaikan Kelas Tahun 2023 PAUD Langit Biru Parakan Tirtamulya

Foto Ketua Yayasan, Kepala PAUD Langit Biru, Tenaga Pendidik beserta siswa/i

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR -
Dalam rangka kenaikan kelas di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Langit Biru yang berlokasi di Desa Parakan, Kecamatan Tirtamulya, Kabupaten Karawang diselenggarakan dengan menggelar kegiatan pentas seni. Minggu (11/6/2023).

Dalam acara tersebut, dihadiri oleh Waya Karmila, S.Pd., M.M., selaku Ketua Yayasan, Kurniasari, S.Pd selaku Kepala Sekolah, Nyai Warnasih, S.Pd., selaku Penilik dari Kecamatan Tirtamulya, beserta Aparatur Desa dan Tokoh Masyarakat setempat.

Acara diselenggarakan seperti kenaikan kelas pada umumnya, dengan prosesi wisuda, pemberian piagam penghargaan dan piala bagi Siswa/i berprestasi. Namun selain itu ada yang lebih berkesan, karena dalam acara tersebut juga digelar pentas seni yang terlihat sangat meriah.

Salah satu pentas seni yang ditampilkan

Selain kemeriahan melalui penampilan seni dari peserta didik di Paud tersebut, acara berlangsung dengan riang gembira juga dengan penampilan MC yang dibalut dengan lawakan dari Wa Ono dan Bah Gembul CS yang diketahui sebagai senior lawak dari Karawang.

Penampilan MC dengan Lawakan

Dalam kesempatannya, Waya Karmila, S.Pd., M.M., selaku Ketua Yayasan Pendidikan Annurul Anwar yang menaungi PAUD Langit Biru mengungkapkan bahwa dalam acara tersebut mengusung tema "Mendidik anak untuk tampil percaya diri dan berani"

"Artinya untuk anak usia dini itu merupakan usia yang tepat dalam menentukan bibit berprestasi dari bidang apapun, terlebih dengan tema yang kita usung kali ini. Sebagai wadah dari pendidikan paling bawah, kita harus ciptakan karakter anak sesuai bakat dalam menumbuhkan kepercayaan diri dan keberanian mereka (peserta didik)," ungkapnya.

Lebih lanjut, dalam rangka upaya melestarikan seni dan budaya, dirinya juga sengaja mengangkat pentas seni sebagai tema.

"Kita juga perlu perkenalkan seni dan budaya terhadap generasi penerus, siapa tahu bakat mereka akan muncul melalui penyelenggaraan seperti ini," pungkasnya. (NN)*

Diduga Merasa Risih Saat Dikonfirmasi, Oknum Pemborong Proyek Rehabilitasi SDN Jatimulya V Ngaku Sebagai Sopir Material

Foto kondisi pekerjaan serta papan informasi proyek rehab SDN Jatimulya V

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR -
Pendidikan adalah salah satu pembelajaran untuk menuntut ilmu,agar siswa didik dapat menimba ilmu dari tingkat yang lebih rendah sampai tingkat yang lebih tinggi. Salah satu faktor penynjangnya adalah dengan adanya bangunan sekolah, serta sarana prasarana yang memadai.

Sementara di SDN Jatimulya V kecamatan Pedes, sedang berlangsungnya kegiatan proyek pembangunan rehab 2 ruang kelas, yang di kerjakan oleh CV. SINAR CAHAYA MUDA, yang beralamat di Pondok Gede Cipayung Jakarta Timur dengan nilai anggaran Rp.199.343.175,00 (Seratus Sembilan Puluh Sembilan Juta Tiga Ratus Empat Puluh Tiga Ribu Seratus Tujuh Puluh Lima Rupiah).

Proyek pembangunan rehabilitasi sekolah yang di kerjakan pihak kontraktor tersebut diduga sarat akan penyimpangan, karena ada beberapa kayu kusen keropos yang mesti nya harus di ganti, namun tidak di ganti. Selain itu, papan informasi pun terkesan di sembunyikan, diduga agar tidak dilihat publik.

Saat Team Jendela Jurnalis mencoba untuk konfirmasi ke salah satu tenaga kerja di lokasi pekerjaan, dari pekerja yang enggan menyebutkan namanya menerangkan bahwa dirinya baru bekerja selama 2 hari, untuk hal lainnya dirinya mengungkapkan bahwa itu berdasar pesan dari kontraktornya.

"Maaf pak, saya bekerja baru dua hari, untuk kayu kusen yang harus di ganti, saya tidak tahu, dan untuk ruang kelas yang saya harus kerjakan saya juga tidak tahu, itu pesan dari pemborong nya Pak PALEN (Kontraktor)," terangnya. Rabu (31/5/2023).

Lebih lanjut, Team Jendela Jurnalis coba untuk menggali informasi lebih dalam, karena tenaga kerja di lapangan terlihat lebih memilih bungkam dari pada memberikan informasi kepada media, terkesan ada yang di tutupi.

Saat dikonfirmasi via panggilan telepon, oknum yang diduga sebagai pemborong dalam proyek tersebut ketika dikonfirmasi dan dimintai keterangan perihal pembangunan rehabilitasi sekolah yang sedang berjalan, malah menimpali dengan nada tinggi.

"Iya ada apa? ada yang salah dengan bangunan sekolah? saya bukan pemborong, saya hanya supir material," timpalnya.

Sangat disayangkan, terkesan khawatir terbongkar dugaan kecurangannya, menjawab konfirmasi saja malah dengan nada tinggi seolah orang yang tak beretika.

"Coba anda datang saja ke pihak Dinas Pendidikan dan tanya ke sana," tambahnya masih dengan nada tinggi. Rabu (31/5/2023).

Hingga berita ini terbit, pihak pengawas dari Dinas terkait belum bisa dikonfirmasi untuk dimintai klarifikasi. Dengan adanya informasi yang diberikan awak media melalui pemberitaan ini, dimohon kepada dinas instansi terkait agar segera kroscek langsung kelokasi, karena kuat dugaan ada nya kejanggalan dalam proyek rehabilitasi bangunan sekolah SDN Jatimulya V tersebut. (Team)*