Jendela Daerah

IMG-20220701-WA0001

KPH Perhutani Purwakarta Ambil Tindakan Tegas, Terkait Dugaan Adanya Galian Ilegal Di Ciampel.

Foto Kantor Perhutani BKPH Teluk Jambe - KPH Purwakarta, Divisi Regional Jabar & Banten.

Jendela Jurnalis Karawang. - Disinyalir ada aktivitas galian (cut and fill) tanah yang tidak berizin dan dilakukan di atas lahan klaim milik Perhutani oleh sekelompok orang di Desa Mulyasari Kecamatan Ciampel, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Perhutani Purwakarta ambil tindakan tegas dengan mengadukannya secara tertulis ke pihak Polres Karawang.

Aduan tersebut dibenarkan oleh administratur KPH Perhutani Purwakarta, Uum Maksum kepada Awak Media ketika ditemui di ruang kerjanya di Jalan Siliwangi, Nagri Kidul, Purwakarta, Kamis (30/6/2022).

“Ya kami telah mengadukannya, prosedurnya memang seperti itu dulu . Pihak Polres Karawang lakukan penyelidikan, nanti setelah dirasa cukup bukti dan saksi tahapannya dinaikan jadi penyidikan,” katanya.

Ia menegaskan, diadukannya peristiwa tersebut lantaran sebagai upaya untuk pencegahan dan pengendalian gangguan keamanan kawasan hutan.

“Mudah-mudahan pihak kepolisian bisa segera menetapkan siapa tersangkanya, sehingga bisa ditingkatkan ke tahap penyidikan,” ujarnya.

Senada dikatakan Danru Polhutmob KPH Perhutani Purwakarta, Deni. Menurutnya, pengaduan yang dilakukan pihaknya terkait dugaan galian ilegal ke pihak Polres Karawang terjadi sekitar bulan Februari 2022.

“Soal itu sudah diadukan ke Unit Tipiter Polres Karawang. Kami pun hingga saat ini masih menunggu perkembangan kasus tersebut,” ujarnya.

Namun, Deni belum membuka identitas siapa oknum yang diadukannya ke pihak Polres Karawang.
“Siapa yang diadukannya ke Polres Karawang bisa ditanyakan langsung ke Pak Fahmi (pengadu-red) atau bisa dicek ke Unit Tipiter Polres Karawang,” ucapnya.

Pihaknya mengadukan kasus itu lantaran berdasarkan peta kerja dan bukti-bukti yang dimilikinya bahwa lahan digali tersebut milik Perhutani masuk kawasan hutan.

“Itu kalau enggak salah masuk Petak 25 C atau 25 D kawasan hutan RPH Kutapohaci BKPH Telukjambe,” ungkapnya.

“Mau lanjut atau tidak, pihak Perhutani sudah mengadukannya karena hal ini sebagai bukti tidak ada pembiaran. Apakah itu nanti terbukti atau tidak, itu wewenang pihak kepolisian,” timpalnya.

Sebelumnya, Kasatreskrim Polres Karawang, AKP Bustomi, memberikan keterangan berbeda dari pihak KPH Perhutani Purwakarta.

Bustomi mengaku pihaknya tidak menerima aduan tertulis dari KPH Perhutani Purwakarta terkait dugaan galian ilegal di Desa Mulyasari, Kecamatan Ciampel.

“Pihak Perhutani telepon kami memberitahu bahwa mereka sudah mengingatkan ke teradu (agar tidak lakukan galian), tetapi tidak diindahkan sehingga Perhutani meminta backup (bantuan) kami dan kami datang ke sana untuk mengamankan,” jelasnya.

Namun, pihaknya pun belum bisa menetapkan apakah lahan yang digali tersebut milik Perhutani atau warga setempat.

“Sampai saat ini masih kami mintai keterangan. Terkait nanti itu tanah milik siapa yang menjelaskannya pihak berwenang, dalam hal ini BPN,” tutupnya.
(Red)

IMG-20220624-WA0007

Terungkap, Ini Lah Sosok Yang Sebut Wartawan Tukang Minta-minta Dibalik Akun Facebook J P Wallpaper.

Foto screenshoot profil pemilik akun J P Wallpaper.

Jendela Jurnalis Karawang. – Akun Facebook J P Wallpaper yang telah menghina profesi wartawan dengan menyebut tukang minta-minta kini baru diketahui identitasnya.

Pemilik akun JP Wallpaper diduga bernama Jatma Permana, warga Kecamatan Banyusari, Kabupaten karawang, adalah seorang pengusaha Wallpaper dinding tembok bangunan rumah atau gedung kantoran, yang kini tinggal di Pusakanagara, Subang.

Akun yang dalam statusnya berprofesi sebagai pengusaha wallpaper dinding tersebut diketahui karena kerap memposting jasa penjualan dan pemasangannya dalam akun facebooknya, dimana pemasarannya meliputi Kabupaten Karawang, Subang, Purwakarta, Bekasi serta kabupaten lainnya.

Foto screenshoot dari komentar yang dilayangkan akun facebook bernama J P Wallpaper.

Usai melakukan penghinaan terhadap profesi wartawan, pemilik akun Facebook J P Wallpaper seakan tidak merasa bersalah, tanpa meminta maaf maupun klarifikasi, setelah komentar nya dibaca oleh warga net, dia menghapus komentar tersebut.

Menanggapi hal itu, Aktivis Hukum H.Nanang Komarudin,.SH,.MH yang juga seorang pengacara, ketika dimintai tanggapannya mengatakan, bahwa perbuatan pemilik akun J P Wallpaper sudah melawan hukum dengan menyebut wartawan tukang minta-minta.

"Yang diserang wartawan secara umum. Bisa tuh wartawan cilamaya laporkan dia," ucapnya secara singkat, Rabu (22/6/2022).
(Red.)

IMG-20220623-WA0003

3 Tahun Menanti Gaji, Eh Setelah Dibayar Malah Dipotong Oknum Berkedok Serikat Dan Lingkungan.

Foto ketika beberapa oknum melakukan pemotongan gaji.

Jendela Jurnalis Subang - Tim Kurator PT SJ Mode bersama SPN bagikan Pembayaran Gaji Karyawan. Setelah selama 3 Tahun menanti, akhirnya ratusan karyawan bisa menerima hak nya, namun sangat disayangkan pihak kurator dan SPN memotong gaji mereka sebesar 150 ribu rupiah dengan alasan untuk koordinasi lingkungan yang berlokasi di Dusun Kedung Jaya RT 03/01 Desa Batangsari, Kecamatan Sukasari, Subang. Rabu (22/06/22).

Berdasarkan data yang ditemukan dilapangan, jumlah karyawan yang menerima gaji 739 orang, dengan potongan untuk SPN 100.000 Rupiah sedangkan untuk lingkungan 50.000 Rupiah.

Salah satu karyawan beinisial IA warga Karang anyar mengatakan bahwa ada beberapa potongan yang harus ia keluarkan.

"Alhamdulillah akhir nya gaji aku di bayar juga oleh pihak Perusahaan, tapi hanya di bayarkan setengahnya itupun kami kena potongan seratus ribu untuk SPN, dan kami harus ngasih lagi lima puluh ribu rupiah tapi aku ga ngasih ngapain juga kan Pihak Kurator sudah motong 5% dari hasil penjualan 30 milyar, masa karyawan harus ngasih lagi 50 ribu." Ujarnya.

Lain halnya dengan RN, warga Sukamandi Jaya mantan karyawan bagian staff HRD. Ia mengeluhkan kinerja dari SPN dan pihak dari kurator (pengurus atau pengawas institusi).

"Awal nya aku ga di kasih pembayaran gaji, karna aku dari SPSI, tapi aku minta penjelasan dan aku minta bukti mereka tidak bisa memberikan bukti itu semua." Papar RN, Rabu, (22/06/22).

“Namun akhirnya mereka memberikan pembayaran gaji ku, aku hanya terima sebesar Rp 1.200.000,  menurut mereka pemotongan yang 100.000 itu untuk SPN dan yang 50.000 untuk koordinasi lingkungan dan Koordinasi aparat setempat." Ujarnya.

“Hampir dari 75% yang tergabung dalam SPSI di coret nama nya mereka tidak mendapatkan gaji dengan alasan mengundurkan diri, tapi ketika di pinta bukti pengunduran diri mereka tidak bisa menunjukan." Ungkap RN lebih lanjut.

Kapolsek Pamanukan, Kompol H. Undang Sudrajat, SH ketika di konfirmas terkait kegiatan ini, mengatakan bahwa tidak ada Informasi dan tembusan masuk ke Polsek, kemudian akhirnya pada saat itu juga Kapolsek memerintahkan anggotanya turun langsung kelokasi kegiatan.

Ketika di konfirmasi pihak kepolisian dengan di wakili oleh IPDA Agus K, PANIT 1 RESKRIM, terungkap bahwa ternyata Mereka belum mengantongi ijin dari Pemdes, Disnaker, Koramil maupun dari Pihak kepolisian.
(Red/NN)

IMG-20220623-WA0000

Jelang Perayaan Hari Jadi, Pemdes Bayur Kidul Gelar Pengobatan Gratis.

Foto kegiatan pengobatan gratis di Kantor Desa Bayur Kidul.

Jendela Jurnalis Karawang -
Dalam rangka memberikan pelayanan terbaik bagi warganya, khususnya agar tercipta lingkungan dan masyarakat yang sehat, Pemerintahan Desa (Pemdes) Bayur Kidul, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten karawang, Hari ini, Kamis (23/6/2022), tengah menggelar Program Pengobatan Gratis.

Program tersebut diselenggarakan di Aula Kantor Desa dengan diawali senam pagi yang diikuti oleh Pemdes bersama warganya, dan dipandu oleh Ibu-ibu PKK Bayur Kidul beserta Team dari PKM Bayur Lor.

Foto Kades Bayur Kidul ikuti senam pagi bersama warga.

Dalam kegiatan tersebut, Pemdes Bayur Kidul bekerjasama dengan PKM Bayur Lor dan Rumah Sakit Izza Cikampek untuk memberikan pengobatan gratis bagi warganya yang kurang mampu.

Tampak antusias Masyarakat Bayur Kidul mengikuti program pengobatan gratis tersebut, banyak warga berdatangan dengan berbagai keluhan penyakit yang diderita, mulai dari penyakit ringan hingga penyakit berat lainnya.

Kegiatan tersebut mendapat apresiasi dari Jazuli selaku masyarakat Bayur Kidul yang menderita sakit pada bagian mata, dirinya merasa sangat terbantu dan berterimakasih kepada Pemdes atas adanya program pengobatan gratis bagi masyarakat.

"Ya saya sangat mendukung dan mengapresiasi program ini, terimakasih juga untuk Pemdes yang telah mengadakan pengobatan gratis ini, saya sangat mendukung langkah pemdes ini, artinya Pemdes sangat peduli terhadap kebutuhan masyarakatnya." Ungkapnya.

Ketika diwawancara, H. Darsono selaku Kepala Desa Bayur Kidul berharap kegiatan tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat.

"Mudah-mudahan dengan adanya pengobatan gratis ini dapat bermanfaat bagi masyarakat. Karena ini bentuk kepedulian saya sebagai Kepala Desa kepada masyarakat, dan masyarakat Bayur Kidul semuanya harus sehat." Harapnya.

Lebih lanjut, H. Darsono menerangkan bahwa kegiatan tersebut merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan menjelang pelaksanaan perayaan Hari Jadi Desa Bayur Kidul pada Juli mendatang.

"Selain ini, pada juli nanti juga kita akan mengadakan perayaan Hari Jadi Desa, dimana nanti kegiatannya di isi dengan berbagai kegiatan bertema sosial, selain pengobatan gratis juga ada sunatan massal, pemberdayaan UMKM, pagelaran wayang, acara religi yang di isi oleh penceramah, serta mengangkat budaya-budaya lokal dan sejarah tentang Bayur Kidul, tujuannya supaya generasi muda nantinya bisa tahu sejarah tentang Bayur Kidul dari awal berdiri hingga sekarang ini." Terangnya.
(NN).

IMG-20220619-WA0007

Garda BMI Karawang Bersama PKB Kembali Berhasil Bantu Pemulangan PMI, Kali Ini Giliran PMI Asal Kutawaluya.

Foto Ketua Garda BMI bersama PMI Ratnasari.

Jendela Jurnalis Karawang -
Gabungan Rakyat Daerah untuk Buruh Migran Indonesia (Garda BMI) Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Kabupaten Karawang kembali berhasil membantu proses dan pendampingan untuk Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang menemukan kesulitan diluar negeri tempatnya bekerja.

Setelah sebelumnya beberapa PMI asal Kabupaten Karawang berhasil dipulangkan, yang terakhir adalah PMI asal Tirtajaya, kini giliran Ratnasari Binti Enday, salah satu Warga Dusun Babakan Banten, RT 011, RW 003, Desa Kutajaya, Kecamatan Kutawaluya yang telah berhasil pulang ke tanah air melalui pendampingan yang dilakukan oleh Garda BMI Karawang.

Terkait hal tersebut, Hari ini, Minggu (19/6/2022) Jajaran pengurus Garda BMI Karawang berkoordinasi dengan PKB Karawang untuk mengadakan seremonial penyambutan di kantor sekretariatnya, yaitu di Perum Grand Permata Blok D/8 no 22, Kelurahan Palumbonsari, Kecamatan Karawang Timur, Kabupaten Karawang.

Dalam sambutannya, Rasmana selaku Ketua Garda BMI Karawang menerangkan bahwa seremonial ini diselenggarakan atas rasa syukur untuk setiap capaian Garda BMI, juga untuk memberikan penghargaan terhadap pejuang devisa negara yang mengalami nasib kurang baik diluar negeri sana dan berhasil dipulangkan dengan pendampingan dari Garda BMI.

"Seremonial penyambutan ini kita selenggarakan atas rasa syukur untuk setiap capaian Garda BMI Karawang, juga untuk memberikan penghargaan terhadap pejuang devisa negara yang bernasib kurang baik diluar negeri sana, dan alhamdulilah telah berhasil dibantu proses maupun pendampingannya oleh Garda BMI Karawang." Terangnya.

Rasmana juga menambahkan, untuk kasus PMI asal Kutawaluya ini berdasar laporan langsung yang disampaikan oleh Muhamad Kusyadi selaku suami dari Ratnasari pada Kamis (26/5/2022) lalu, dengan dasar bahwa Ratnasari di luar negeri sana mengalami sakit yang serius dengan pembuktian yang dilampirkan lalu menguasakan pendampingan pengurusannya kepada Garda BMI Karawang sesuai prosedur pendampinan yang dilakukan Garda BMI.

"Kasus ini berdasarkan laporan dari Muhamad Kusyadi selaku suami dari PMI atas nama Ratnasari pada bulan lalu, dengan dasar keterangan dalam pelaporannya katanya Ratnasari disana mengidap penyakit serius, dengan keterangan maupun bukti yang juga dilaporkan dalam berkas pelaporannya, kemudian menguasakan dalam pengurusannya kepada Garda BMI melalui surat kuasa resmi." Tambahnya.

Dalam penyambutan tersebut, Muhamad Kusyadi selaku suami dari PMI tersebut juga menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada semua pihak yang terlibat dalam membantu proses pendampingan hingga istrinya dapat dipulangkan.

"Alhamdulilah, saya bersama istri saya sangat berterimakasih kepada Garda BMI dan semua pihak yang telah membantu proses pendampingan hingga istri saya hari ini bisa dipulangkan." Ucapnya penuh syukur.
(NN).

IMG-20220619-WA0002

Karawang Tampil Memukau Dalam Pawai Ta’aruf MTQ Tingkat Provinsi Jawa Barat di Sumedang.

Foto Peserta dari Kontingen Kab. Karawang.

Jendela Jurnalis Sumedang -
Kontingen Kabupaten Karawang dalam Pawai Ta'aruf MTQ tingkat provinsi Jawa Barat di Kabupaten Sumedang tampil memukau menampilkan kesenian khas Karawangan yaitu Obrog dan egrang atau jajangkungan. Seluruh penonton disepanjang jalan menuju tribun kehormatan disambut dengan tepuk tangan dan aesekali Selfi dengan atraksi egrang.

Kegiatan tersebut dilaksanakan pada 19 Junin 2022 di Alun alun Kabupaten Sumedang.

Kontingen Karawang disambut oleh Bupati Kabupaten Sumedang Dony Ahmad Munir dan jajaran para Pejabat di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Sumedang.

Foto peserta pawai ta'aruf dari kontingen Kab. Karawang.

Selain menampilkan atraksi kesenian khas Karawangan, kontingen Kabupaten Karawang juga memberikan cindera mata kepada Bupati Sumedang berupa kerajinan yang dibuat oleh masyarakat Karawang, yaitu dua buah boneka boba ukuran besar yang diberikan oleh Ketua Kontingan Yaitu Asda 1 H. Ahmad Hidayat yang didampingi oleh Kabag Kesra H.Rohmana Setiyansyah dan ratusan boneka ukuran kecil yang di lemparkan kepada penonton di sekitar tribun kehormatan yang di bawa oleh peserta pawai dari Kabupaten Karawang.

Kontingen Kabupaten Karawang dalam peserta Pawai Ta'aruf tersebut menghadirkan seluruh Pejabat Kabupaten Karawang yaitu Para Kepala OPD, pejabat eseleon III dan IV, para Camat, peserta MTQ serta jajaran Kementrian Agama di Kabupaten Karawang, seluruhnya berjumlah 215 yang merupakan jumlah terbanyak dari peserta kabupaten lain.
(wk.co)

IMG-20220615-WA0009

Hadiri Gebyar Paten Kecamatan Tempuran, Wabup Berdialog Dengan Perangkat Desa Dan Masyarakat.

Foto Kunjungan Wabup Karawang dalam Gebyar Paten di Kecamatan Tempuran. (Sumber foto: Yuchell/Dokpim)

Jendela Jurnalis Karawang -
Bupati Karawang, H. Aep Saepuloh kembali hadiri Gebyar Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (Paten) ketiga di Kecamatan Tempuran pada Rabu (15/06).

Dalam sambutannya Wakil Bupati mengatakan Ini merupakan Gebyar Paten paska Covid-19 yang menyebabkan dua tahun lalu kita tidak bisa melaksanakan kegiatan ini. Alhamdulillah, Paten ketiga bisa dilaksanakan tentunya di setiap kecamatan.

“Mudah-mudahan kedepannya bukan hanya di Paten saja, semoga di setiap desa masing-masing memberikan pelayanan dan kemudahan kepada masyarakat secara gratis. Saya berharap desa-desa dapat beri pelayanan terbaik,” tambahnya.

Pada kesempatan itu pula, lanjut Wabup, ia akan menghadiri dialog bersama perangkat desa dan masyarakat Kecamatan Tempuran. Nantinya, masyarakat akan menyampaikan masukan-masukan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang terutama mengenai pelayanan-pelayanan yang ada di desa.

Tidak hanya itu, pada kegiatan tersebut Wabup juga menyerahkan sejumlah penyerahan dan bantuan yakni bantuan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Karawang, penyerahan pemenang Duta GenRe dan Duta Germas, penyerahan bantuan penerima KUR dari BRI pada sektor pertanian, perdagangan dan perikanan, penyerahan izin praktek kesehatan dari DPMPTSP Kabupaten Karawang dan bantuan sosial kepada penyandang disabilitas.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Karawang, perwakilan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Karawang, Perwakilan dari Bank BJB dan Bank BRI, para unsur Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Tempuran, para kepala desa di lingkungan Kecamatan Tempuran, dan tokoh masyarakat, pemuda, dan agama setempat.
(Red).

IMG-20220615-WA0003

Gebyar Paten Kecamatan Tempuran, Disdukcapil Karawang Jemput Bola Pelayanan Perekaman E-KTP di SMK TKM.

Foto Pelajar SMK TKM Tempuran bersama Kadisdukcapil Kabupaten Karawang.

Jendela Jurnalis Karawang -
Dalam upaya peningkatan Pelayanan Publik, Pemerintah Kabupaten Karawang rutin menyelenggarakan kegiatan Optimalisasi Pelayanan Publik Terpadu Keliling ke setiap Kecamatan yang ada dalam lingkup wilayah Kabupaten Karawang. Yaitu dengan Roadshow Gebyar Pelayanan Terpadu (GEBYAR PATEN).

Hari ini, Rabu (15/6/2022), giliran Kecamatan Tempuran yang mendapatkan jadwal penyelenggara'an Gebyar Paten, dalam Pelayanan Publik yang digelar pada Gebyar Paten tersebut mencakup dari pembuatan E-KTP, Kartu Keluarga, Akta Kelahiran dan lainnya yang biasanya bisa selesai hanya dalam waktu 1 Hari saja.

Dalam pantauan Team Jendela Jurnalis dilapangan, selain Pelayanan Publik untuk Masyarakat Umum yang digelar di area Kantor Kecamatan Tempuran, ada pula Pelayanan Jemput Bola dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) untuk Perekaman E-KTP yang diselenggarakan di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan Taruna Karya Mandiri Tempuran (SMK TKM Tempuran) yang berlokasi di Desa Purwajaya.

Foto kegiatan Pelayanan Perekaman E-KTP oleh Disdukcapil kepada Pelajar SMK TKM Tempuran.

Kurang lebih sekitar 209 Siswa/i SMK TKM yang sudah berusia 17 tahun keatas terlihat antusias menyambut program tersebut, mengingat bahwa dalam Gebyar Paten dirasa lebih efisien dan mudah untuk pengurusan seperti pembuatan E-KTP, apalagi jika melihat kesibukan pelajar, setiap hari pastinya mereka sibuk disekolah dan nyaris tak ada waktu untuk mengurus hal tersebut.

Bahkan, kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Bambang Susetyo, AP., M.Si selaku Kadisdukcatpil beserta jajarannya. Sapa dan ramah tamah pun diutarakan olehnya, dari mulai bincang akrab kemudian mengadakan games berhadiah untuk para peserta, menjadikan suasana penuh keakraban, hangat dan ceria tercipta mewarnai kegiatan ditengah perekaman E-KTP.

Ketika diwawancara, Kadisdukcapil melalui staffnya menuturkan bahwa dalam program Jemput Bola pembuatan E-KTP tersebut selain dalam agenda Paten pun sebenarnya Disdukcapil tetap melaksanakan kegiatan Jemput Bola ke SMK, SMA maupun sekolah lainnya yang memiliki murid dengan usia diatas 17 Tahun.

"Program Jemput Bola ini dilaksanakan bertepatan dengan Program Paten disini, selain melaksanakan kegiatan Jemput Bola yang sudah dijadwalkan melalui Gebyar Paten oleh Pemerintah Daerah, kita juga sebenarnya ada Jadwal lainnya untuk ke SMK, SMA maupun ke sekolah lain yang mempunyai murid usia diatas 17 Tahun, dalam rangka untuk menjangkau dan capaian kepemilikan KTP Elektronik bagi Pelajar yang usianya telah memenuhi syarat." Tuturnya.

Kegiatan tersebut juga sangat disambut baik oleh Sukatmo S.Pd, selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan dari SMK TKM Tempuran, dirinya mengungkapkan bahwa Program tersebut begitu sangat membantu, dan pihak sekolah pun mengucapkan terimakasih serta rasa bangganya karena mendapatkan kesempatan tersebut, apalagi dengan kehadiran Kadisdukcapil beserta jajarannya.

"Program Jemput Bola dari Disdukcapil ini Alhamdulilah begitu sangat membantu dalam upaya persiapan Siswa untuk bekerja diperusahaan nantinya, selain itu kami juga mengucapkan terimakasih dan merasa sangat bangga telah mendapatkan kesempatan dalam program ini, apalagi dihadiri Kadisdukcapil beserta jajarannya langsung." Ungkapnya.

Foto Sukatmo S.Pd (Wakepsek SMK TKM) dalam pendampingan perekaman E-KTP.

Begitupun dengan Robi, salah satu Siswa di SMK TKM yang mengikuti program perekaman E-KTP yang digelar disekolah tersebut, ia merasa sangat terbantu dengan adanya program tersebut, mengingat memang efisiensi waktu yang dimiki Pelajar itu terbatas, dan nyaris tak ada waktu buat mengurusnya.

"Alhamdulilah, dengan adanya Program ini, kami sebagai siswa sekolah merasa sangat terbantu, karena efisiensi waktu yang dimiliki pelajar kan terbatas, kadang gak sempet buat ngurus KTP." Ucap salah satu Siswa dari Kelas Industri di SMK TKM tersebut.
(NN).

Muin-768x768-1

Sikap Lurah Mekarjati Dinilai Arogan, Lantaran Keluarkan Ketua Karang Taruna Dari Grup Wa.

Foto Abdul Muin (Ketua Karang Taruna Kelurahan Mekarjati.)

Jendela Jurnalis Karawang -
Sikap arogansi tampak ditunjukan oleh Lurah Mekarjati, Karta Wijaya. Ia mengeluarkan Ketua Karang Taruna Mekarjati Abdul Muin dari Grup WA Kelurahan Mekarjati.

Abdul Muin dikeluarkan dari Grup WA diduga lantaran dirinya membagikan link berita yang berisikan mangkraknya pembangunan TPST di Mekarjati, lalu meminta tanggapan Lurah Karta soal pemberitaan tersebut.

“Menurut saya Lurah Mekarjati bersikap arogan, bukannya menjawab tanggapan , malah mengeluarkan saya dari group WA kelurahan,” kata Muin kepada Awak Media, Senin (6/6/2022).

Kata Muin, sebagai Lurah Mekarjati mestinya menanggapinya dengan bijak ketika ada warga yang meminta klarifikasi soal TPST, bukan malah langsung mengeluarkannya dari grup WA.

“Sebaiknya jelaskan, karena saya sebagaimana perwakilan masyarakat Mekarjati ingin tahu perkembangannya, jangan sampai kita salah tanggap terkait berita yang ramai di media,” ujarnya.

Sementara itu Lurah Karta ketika diminta klarifikasi terkait sikapnya yang mengeluarkan Muin dari Grup WA Kelurahan Mekarjati tetap bungkam hingga berita ini terbit.
(dede/red).

IMG-20220606-WA0000

Pekerjaan TPST Mekarjati Mangkrak, DLKH Karawang Malah Bungkam.

Foto sekitar area TPST yang pembangunannya mangkrak.

Jendela Jurnalis Karawang -
Pelaksanaan pekerjaan tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST) di Kelurahan Mekarjati, Kecamatan Karawang Barat, diduga mangkrak.

Uang rakyat miliaran rupiah yang digelontorkan untuk pekerjaan tersebut terancam sia-sia alias mubazir karena sampai saat ini belum jelas kapan pembangunanya dituntaskan.

Menurut data yang diperoleh Awak Media, melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Barat, proyek TPST tersebut menelan anggaran Rp4.755.854.563,74.

Proyek tersebut dikerjakan oleh PT Osa Putra Batom dengan nomor kontrak HK.02.03-CB 12.4.2/540. Pelaksaan TSPT itu dimulai dari 11 Juni 2021 hingga 7 Desember 2021 (180 hari). Namun hingga kini proyek tersebut belum tuntas.

Tokoh pemuda setempat, Jaka Indrayana atau yang biasa disapa Irung, mengaku sangat menyangkan mangkraknya proyek TPST.

Dirinya merasa janggal proyek dengan nilai anggaran begitu fantastis dan memakan waktu sampai hampir satu tahun lebih, tetapi tidak kelar-kelar.

“Bahkan saya mendengar sampai meninggalkan catatan hutang di warung kecil di depan proyek tersebut dan hal tersebut jelas sangat merugikan,” ujarnya, Senin (6/6/2022).

Ia pun mendesak kepada dinas terkait termasuk aparat penegak hukum (APH) agar melakukan sidak ke lapangan. Ia mencium ada aroma semacam dugaan tindak pidana korupsi.

“Kalau dikerjakan dengan baik, pastinya hasilnya juga akan baik bukan seperti ini mangkrak,” tegasnya.

Terpisah, Awak Media pun berupaya meminta klarifikasi mangkraknya TPST tersebut ke pihak Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Karawang.

Kepala DLHK Karawang, Wawan Setiawan, ketika dikomfirmasi terkait mangkraknya pembangunan proyek TPST tersebut malah melemparnya ke bawahannya.

“Saya kurang paham, hubungi Agung selaku teknis di lapangannya. Silahkan ke beliau mempertanyakannya,” ujarnya.

Sebelas duabelas dengan Wawan, Agung Ketika dikonfirmasi oleh Awak Media soal mangkraknya pembangunan TPST, sama sekali tidak meresponnya alias bungkam.
(dede/red).