admin

IMG-20221122-WA0006

Sedikit Mengobati Kedukaan Keluarga Sondegau, TNI dan Warga Sani Berikan Bantuan

TNI dengan Warga Sani naik truk bersama.

Jendela Jurnalis, Intan Jaya -
Melalui radio, Lettu Inf. Wira Wijaya alias Komandan Wira mengabarkan, bahwa Bapak Stevanus Sondegau, Kepsek YPK (Yayasan Pendidikan Katolik) Bilogai, yang juga merupakan Pendeta di Gereja Katholik, sedang kedukaan karena anaknya yang masih kuliah di Nabire meninggal dunia, Rabu (16/11/22).

Ternyata berita kedukaan keluarga Sondegau, juga sudah didengar oleh masyarakat Fam Sani. Osea Sani, Tokoh Pemuda Mamba, yang pada saat bersamaan sedang bersama Kapten Puji si Bos Mamba, Mayor Anjas, Kapten Suryo dan Lettu Jefri di Pos Satgas Elang, juga membahas tentang rencana masyarakat Mamba memberikan bantuan kedukaan ke Wandoga, Kampungnya Bapak Stevanus Sondegau.

Osea Sani meminta bantuan dukungan kendaraan, karena masyarakat Mamba telah mengumpulkan kayu bakar untuk dibawa ke rumah duka. Permohonan Osea Sani dipenuhi oleh Letkol Inf. Ardiansyah, si Raja Aibon Kogila. Rombongan Komandan Wira yang awalnya akan langsung menuju Wandoga, terlebih dahulu berangkat ke Mamba, menaikkan kayu bakar ke truk, selanjutnya bersama-sama masyarakat Mamba menuju Wandoga.

Foto kebersamaan TNI dengan Warga.

Warga Kp. Hengki Sani menunjukkan, bahwa mereka semakin percaya kepada Apkam, khususnya Ksatria Tengkorak dan Satgas Elang. Tak ada rasa ragu lagi bagi mereka, untuk duduk bersama di bak truk dengan Raja Aibon, Bos Mamba serta para Prajurit. Ketulusan yang dirasakan selama beberapa minggu terakhir ini, membuat warga Sani yakin, bahwa Apkam di Intan Jaya, di bawah Komando Raja Aibon Kogila, akan membantu mereka agar bisa lebih sejahtera. Apalagi Raja Aibon telah memberikan kesempatan kerja kepada para pemuda untuk mengumpulkan kayu bakar, selanjutnya akan dibayar oleh Raja Aibon, demi keperluan memasak di Posramil.

Perjalanan dari Mamba menuju Wandoga tidak terlalu lama, hanya beberapa menit saja. Sepanjang perjalanan, Raja Aibon dan Bos Mamba asyik bersenda gurau dengan warga. Osea Sani bersama beberapa rekannya mengikuti dengan sepeda motor, diasapi semburan asap truk. Sesampai di Wandoga, terlihat kembali kebersamaan rombongan Raja Aibon dengan warga Sani. Laki-laki, perempuan bahkan anak-anak mengambil bagian, memikul batang kayu menuju rumah duka. Sedikit beras dan anggur kupu, ditenteng oleh Prajurit.

"Di tas ada duit. Amplopin, tar kasiin ke Bapak Stevanus Sondegau. Lumayan buat tambahan. Soalnya bekal yang kita bawa cuman dikit. Liat tuh, masyarakat banyak banget," bisik Raja Aibon kepada Letnan Kevin.

Beberapa warga yang sudah hadir di lokasi kedukaan memandang dengan wajah keheranan, melihat Prajurit TNI memikul kayu bersama warga Sani, berjalan beriringan menuju rumah duka. Lebih dari 200 pasang mata memandang ke arah rombongan Raja Aibon. Terdengar suara sambutan khas dari beberapa warga menyambut kedatangan TNI bersama rombongan warga Sani.

"Hormat. Terima kasih banyak Bapak," begitulah yang diucapkan oleh warga sambil menyalami rombongan Raja Aibon.

Letkol Inf. Ardiansyah alias Raja Aibon Kogila, didampingi Bos Mamba dan Komandan Wira, kemudian meminta ijin bertemu dengan Bapak Stevanus Sondegau. Sambil menunggu Bapak Stevanus, rombongan Raja Aibon mendengar banyak cerita dari Kepala Distrik Sugapa, yang juga merupakan adik dari Bapak Stevanus. Ternyata keluarga besar Sondegau ada juga yang menjadi Anggota TNI, saat ini berdinas di Wamena.

Panjang lebar Kepala Distrik bercerita, sambung menyambung dengan Gembala Yakob Sondegau. Ramainya suasana siang itu, karena mereka semua keluarga besar mendiang Oktavianus Sondegau, sang Kepala Suku Besar yang meninggal beberapa tahun lalu. Bapak Stevanus yang kemudian datang menemui rombongan Raja Aibon, juga ikut menimpali.

"Hormat. Terima kasih banyak Bapak. Ini kami keluarga besar. Makanya banyak sekali masyarakat. Nanti, besok juga masih banyak yang akan datang ke sini. Ada dari seberang, Bulapa, Galunggama, Mimitapa. Jadi, minta tolong Bapak, nanti kalau ada malam-malam yang lewat, itu semua keluarga. Hormat," ucap Bapak Stevanus Sondegau kepada Raja Aibon Kogila.

"Tidak apa-apa Bapak. Kami sudah mengerti. Saya sudah pelajari budaya di sini. Nanti teman-saya kasi tau semua. Tadi saya dapat kabar dari Osea, ada duka ini. Jadi kami sekalian ambil kayu dulu, karena Osea dan teman-teman Mamba di sana sudah tumpuk kayu. Kita ambil kayu dulu, baru sama-sama kita bawa ke sini. Kalo jalan dari Mamba kan jauh toh, makanya kita naik truk dulu, sekalian kita bawa sini sama-sama. Misalnya nanti kalo ada apa-apa, bilang saja, kita saling bantu semua,” jelas Raja Aibon Kogila, kepada Bapak Stevanus Sondegau.

Lama berbicara sambil bercerita dan menyampaikan rasa duka, tak terasa hujan turun rintik-rintik. Sesuai rencana Raja Aibon dan Kapten Puji si Bos Mamba, rombongan juga tidak akan berlama-lama di Wandoga, mengingat
keluarga besar mereka yang menjadi bagian dari KST, pastinya berada di sekitar rumah duka, atau tidak menutup kemungkinan saat itu bergabung bersama masyarakat. Raja Aibon dan rombongan kemudian pamit kembali. Osea Sani dan rombongan warga Sani menyampaikan, bahwa mereka akan tetap tinggal bersama keluarga duka.

Entah apa yang dibicarakan masyarakat Wandoga pasca ditinggal pergi oleh Raja Aibon dan rombongan. Tentunya mereka akan bertanya-tanya, siapa Raja Aibon? Apalagi selama dua bulan ini, para Prajurit TNI di bawah Pimpinan Raja Aibon Kogila, telah banyak membuat hal-hal yang mungkin selama ini tidak mereka rasakan. Yang pasti, para Ksatria Kostrad dari Karawang, akan selalu hadir menunjukkan Dharma Bhakti kepada Ibu Pertiwi, di tengah-tengah masyarakat Intan Jaya. (HAP)

IMG-20221122-WA0002

Panitia Pembangunan Masjid Darul Ulum Adakan Pawai Mahkota Memolo

Foto suasana pawai Mahkota Memolo.

Jendela Jurnalis, Cirebon -
Pawai Mahkota Memolo atau Kubah Masjid, merupakan salah satu bagian dari adat masyarakat. Tentu saja, nilai-nilai karakter yang terkandung di dalamnya harus dilestarikan. Antara lain rasa kebersamaan, sosial, kerjasama, rasa syukur dan lainnya.

Semisal halnya pada hari Jum'at (18/11/22), dalam rangka perwujudan rasa syukur, pemasangan Kubah Masjid Darul Ulum, di Ds. Gebang Mekar, Kec. Gebang, Kab. Cirebon, Jabar, diwarnai dengan diadakannya Pawai tersebut.

Pawai Mahkota Memolo itu, dimeriahkan dengan Drumband MIN 9 Cirebon dari Blok Kaum, Ds. Gebang Udik, oleh santriwan-santriwati MI Smart Darul Ulum, yang pula didampingi para Tokoh Agama, elemen Banser dan masyarakat setempat.

Menurut Pengasuh PP. Darul Ulum, Kyai Machfud Shodiq, bahwa kegiatan Pawai Mahkota Memolo ini, sebagai bentuk rasa syukur dan ucapan terima kasih kepada seluruh Donatur, Panitia, terutama do’a dari para Masayid, Mu'alimin, para guru, semua Pengajar Darul Ulum, Wali Murid, Santri dan masyarakat pada umumnya, yang turut mendukung atau membantu dalam pembangunan Masjid secara keseluruhan.

“Kegiatan ini sebagai bentuk rasa syukur dan apresiasi kepada masyarakat yang telah mendukung dan membantu, baik secara langsung atau pun tidak. Alhamdulillah, ternyata masyarakat betul-betul antusias,” ucap pria yang kerap disapa Kang Afud itu.

“Serta mohonan ma'af, jika dengan adanya kegiatan Pawai Mahkota Memolo ini, para pengguna jalan merasa tidak nyaman,” tambahnya.

Dikatakannya, insya Allah pemasangan Kubah dan Mahkota Memolo Masjid tersebut, akan dilaksanakan hari Sabtu-Minggu, 19-20 November 2022.

“Sengaja kami mengadakan kegiatan ini, untuk menghormati dan memuliakan para Masayid dan juga seluruh Donatur, serta Panitia, sehingga masyarakat mengetahui pembangunan berjalan dengan lancar,” pungkasnya. (HAP)

IMG-20221121-WA0011

Kadep Humas DPP GMPI Berharap Polisi Serius Tangani Kasus Dugaan Penganiayaan Wartawan di Rengasdengklok

Nurdin Syam (Mr. Kim) Kepala Departemen Humas DPP Ormas GMPI.

Jendela Jurnalis Karawang -
Kepala Departemen Humas DPP Ormas GMPI, Nurdin Syam turut mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan sekelompok orang tak dikenal terhadap Abdul Rojak seorang wartawan media online Nuansa metro dan juga sebagai Ketua Korja GMPI Desa Gempol Karya Kecamatan Tirtajaya yang terjadi beberapa waktu lalu.

Mr. Kim sapaan akrab Nurdin Syam menegaskan, apapun permasalahannya dan apapun motifnya, tindakan kekerasan sekelompok orang tak dikenal dengan melakukan pengeroyokan yang membuat luka di bagian wajah dan tangan Rojak, merupakan tindakan premanisme dan tidak beretika.

"Negara ini negara hukum, kita harus menjunjung tinggi hukum, semua pelaku harus segera di proses hukum, kami menyerahkan kasus ini kepada aparat penegak hukum," ungkapnya, Senin (21/11/2022).

Mr. Kim berharap, pihak Kepolisian segera menangkap para pelaku pengeroyokan, dan motif pelaku melakukan pengeroyokan segera terungkap.

"Kami berharap, pihak kepolisian serius dalam menanggapi laporan dugaan penganiayaan yang dialami jurnalis Nuansa Metro yang juga sebagai Ketua Korja GMPI Desa Gempol Karya ini. Saya kira ini sebuah pertaruhan, pasca kejadian kasus dua korban wartawan Junot dan Zaenal, jangan sampai ada aksi demo wartawan seperti yang sudah-sudah," pungkasnya. (red).

IMG-20221121-WA0005

Pelaku yang Tusuk Tetangganya Sendiri Berhasil Diamankan Polres Karawang

Foto pelaku penusukan

Jendela Jurnalis Karawang -
Polres Karawang mengamankan pelaku tindak pidana pembunuhan tetangganya sendiri, dengan TKP di Dsn. Sindangkarya, RT. 25/06, Ds. Lemahabang, Kec. Lemahabang, Kab. Karawang, Jabar, Sabtu (19/11/22). Pelaku berinisial SJ (43), merupakan warga desa setempat yang berprofesi sebagai seorang petani.

Kejadian bermula ketika pelaku SJ mendatangi korban E (49) yang sedang berada di TKP, lalu pelaku langsung melakukan pemukulan terhadap korban yang mengenai rahangnya. Kejadian tersebut sempat dilerai oleh saksi 1 dan 2, serta menyuruh korban untuk berlari.

"Namun saksi 1 dan 2 tidak bisa menahan pelaku yang terus mengejar korban, hingga menusukkan pisau ke bagian dada sebanyak 3 kali dan di bawah ketiak sebelah kanan 1 kali, hingga korban kehilangan nyawanya," beber para saksi.

Adapun motif penusukan masih didalami oleh Penyidik Kepolisian. Akibat perbuatannya, pelaku dikenakan Pasal 338 KUHPidana.

BB yang berhasil diamankan antara lain: 1 (satu) buah Sajam pisau dengan gagang warna silver, 1 (satu) buah baju korban warna biru dan 1 (satu) buah celana warna putih. (HAP)

IMG-20221121-WA0003

Ketum PB Inspira Apresiasi Keberhasilan Polri Amankan KTT G20

Foto Kapolri beserta jajarannya dalam pengamanan KTT G20.

Jendela Jurnalis Jakarta -
Keberhasilan Kapolri, Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo beserta jajarannya dalam melakukan pengamanan sejak pra hingga pasca Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, pada 15-16 November 2022, mendapat apresiasi dari Ketum PB-Inspira (Inisiator Perjuangan Ide Rakyat), Rizqi Fathul Hakim, Jum'at (18/11/22). Penyelenggaraan forum kerjasama internasional itu, berjalan aman dan sukses.

"Kami acungi jempol seluruh jajaran Polri di bawah komando Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, dalam kesuksesannya melakukan Pam Giat Presidensi G20 hingga dapat berjalan dengan aman, lancar dan sukses. Langkah-langkah progresif Polri patut kita apresiasi," ujar Rizqi.

Menurutnya, regulasi serta langkah-langkah yang dilakukan oleh Polri mulai dari persiapan pengamanan G20 hingga sampai suksesnya acara tersebut, dilakukan dengan menggunakan konsep matang, sehingga tidak ada hambatan yang terjadi.

Foto saat kapolri memberikan arahan kepada jajarannya.

"Kami melihat, pengamanan G20 ini dilaksanakan dengan sangat serius, terstruktur dan cermat," ucapnya.

Selama KTT G20, Polri menggelar Ops Giat, dengan tujuan menjaga keamanan berlapis tapi tetap humanis, dengan tetap menjaga interaksi dengan masyarakat. Rizqi melihat, seluruh lapisan Polri yang menjalankan tugas pengamanan ini, sukses dalam menampilkan sosok pengamanan yang humanis, ramah, namun tegas ketika berhadapan dengan seluruh masyarakat, sesuai dengan tagline Presisi (Prediktif, Responsibilitas dan Transparansi Berkeadilan).

"Sehingga mampu sama-sama menjaga dan mempersempit terjadinya ancaman kecil maupun besar, yang kiranya dapat menghambat jalannya KTT 20. Bravo Polri," katanya.

Rizqi juga bangga dengan Presiden Jokowi, yang mampu menyatukan para Pemimpin Negara di dunia. G20 merupakan forum kerjasama multilateral yang terdiri dari 19 Negara Utama dan Uni Eropa (EU). G20 merepresentasikan lebih dari 60% populasi bumi, 75% perdagangan global dan 80% PDB dunia.

"Kita turut bangga, karena Indonesia terpilih sebagai penyelenggara kegiatan internasional ini," tutupnya. (HAP)

IMG-20221120-WA0004

Gelar Santunan Yatim Piatu, Anniversary ke-7 Media Online Indoshinju.com juga Dibanjiri Ucapan Selamat

Foto bersama jajaran Redaksi Indoshinju.com bersama Anak-Anak Yatim Piatu.

Peringatan hari ulang tahun ke-7 Media Online Indoshinju.com yang jatuh pada hari ini minggu,22/11, mendapatkan banjir ucapan. Mulai dari pejabat pemerintah, perusahaan, tokoh masyarakat, tokoh agama, komunitas, organisasi masyarakat dan lain-lain.

Sejumlah harapan disematkan agar Indoshinju terus semangat berkarya dalam menyajikan berita-berita paling aktual dan terpercaya agar menjadi refrensi informasi yang inspiratif untuk masyarakat.

Dalam acara Anniversary media online Indoshinju yang dirangkai dalam acara tasyakuran dan pemberian santunan kepada puluhan anak yatim piatu, diusia ke-7 tahun ini, Indoshinju memanfaatkan hari istimewa ini untuk terus mematangkan diri, meskipun pasang surut dialami Indoshinju, namun tetap bertahan dan muncul dalam multi platform menjawab tantangan zaman.

Foto pemberian santunan oleh Priyatna selaku Korlip Jawa Barat Media Online Indoshinju.com.

Meskipun baru 7 tahun, Indoshinju senantiasa hadir menemani masyarakat untuk menjadi kawan dari pembaca setia, menghadapi berbagai perubahan dalam beberapa aspek terus berinovasi dan berkreasi.

Masyarakat membutuhkan jurnalis membantu publikasi, sebagai kontrol sosial, pemandu pengambilan keputusan dan jurnalis juga membutuhkan teman setia untuk membaca tulisan-tulisan dengan masukan, saran dan kritikan.Kendati di rayakan dengan sederhana Hari ulang tahun Indoshinju yang ke-7 tahun, namun tidak mengurangi kehidmatannya.

Acara ulang tahun ini, di fokuskan di kantor Kabiro Karawang tepatnya di jln Gempol-Johar kampung Jungklang Desa Pamekaran Kecamatan Banyusari kabupaten Karawang Provinsi Jawabarat.

Priyatna koordinator liputan wilayah Jawa barat media Indoshinju mengucapkan rasa syukur, atas perjalanan Media Indoshinju di dunia Jurnalistik,selama kurun waktu tujuh tahun, menurutnya saat ini peran media online telah menjadi salah satu primadona dan menjadi konsumsi publik dalam hal informasi pemberitaan.

Lanjutnya “Alhamdulillah selama Tujuh tahun ini, kami hadir di dunia jurnalistik sebagai wadah dalam memberikan informasi pemberitaan baik daerah maupun provinsi Jawa barat.” Mudah-mudahan kehadiran kami bisa memberikan warna tersendiri dalam dunia jurnalistik di provinsi Jawa barat,khususnya di Karawang,"tuturnya.

Lebih lanjut menyampaikan pesannya, agar semua crew Indoshinju yang berada di provinsi Jawa barat, dia menyampaikan, dalam menjalankan tugas Jurnalistiknya senantiasa berpedoman pada Undang-Undang Pers nomor 40 tahun 1999 dan mematuhi Kode Etik Jurnalistik (KEJ) dalam menyuguhkan sebuah berita yang berimbang. Selain itu digelarnya acara kegiatan ulang tahun ini sebagai ajang dalam mempererat tali silaturahmi antar sesama crew media Indoshinju dan rekan-rekan media yang hadir di acara kami”, pungkasnya.

Dalam acara ulang tahun Indoshinju yang ke-7 tahun ini, di hadiri seluruh crew media Indoshinju, ketua PWRI DKI Jakarta, Pimpinan Redaksi Harian Kriminal, Pimpinan Redaksi Berita Ekspos, rekan-rekan media online atau cetak, LBH Maskar Indonesia, Organisasi masyarakat dan LSM, sebagai pelengkap di akhir acara menggelar makan bersama. (red).

IMG-20221120-WA0001

Terjadi Lagi, Seorang Jurnalis Media Online di Karawang Jadi Korban Pengeroyokan

Abdul Rojak, Jurnalis Media Online nuansametro.co.id yang menjadi korban pengeroyokan.

Jendela Jurnalis Karawang -
Aksi kekerasan terhadap jurnalis kembali terjadi di kabupaten Karawang, kali ini korbannya Abdul Rojak (24) Jurnalis Media Online nuansametro.co.id, warga Desa Gempolkarya, Kecamatan Tirtajaya, Karawang. Dirinya menjadi korban pengeroyokan orang tak dikenal (OTK) saat hendak menghadiri acara pernikahan saudaranya di Dusun Tegalasem, Desa Kertasari, Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Sabtu (19/11/22) malam.

Akibat pengeroyokan itu, Rojak babak belur mengalami luka bengkak di bagian dagu dan luka lecet pada bagian ibu jari dan jari kelingking.

Aksi pengeroyokan tersebut terjadi di Dusun Tegalasem, Desa Kertasari, sekitar pukul 22:30 WIB. Aksi pengeroyokan yang dilakukan oleh dua orang pemuda yang tengah berkumpul bersama teman-temannya.

Menurut keterangan yang diungkapkan Rojak, berawal saat dirinya menerima telepon dari seorang temannya di tempat yang jauh dari keramaian, saat itu ada kisaran sepuluh pemuda setempat yang berkumpul. Tiba-tiba dua orang diantara mereka langsung memukul korban menggunakan tangan kosong.

“Saya tidak tahu pasti penyebabnya, tiba-tiba ada sekitar 10 pemuda yang lagi berkumpul sedang minum, saat saya menerima telepon dari teman, dua orang diantaranya dari mereka langsung mengeroyok, padahal saya tidak tahu kenapa, terus ada seorang teman saya yang bernama Jul yang melerainya,” kata Abdul Rojak, kepada Awak Media. Minggu (20/11/2022) pagi.

Rojak juga menyampaikan atas kejadian pengeroyokan yang menimpa dirinya, seketika itu dia langsung melaporkan kasus tersebut ke Kepolisian Sektor (Polsek) Rengasdengklok dengan Laporan terdaftar Nomor STTL/292/XI/2022/Sek RDK.

“Ya saya langsung membuat laporan ke Kapolsek Rengasdengklok dan berharap para pelaku yang melakukan pengeroyokan ke saya dapat ditangkap dan diproses hukum sesuai pasal yang sudah ditentukan oleh kepolisian,” Harapnya.

Sementara itu, IPDA Iwan Budijanto Kanit Reskrim Polsek Rengasdengklok saat dikonfirmasi wartawan, membenarkan bahwa ada laporan atas kejadian pengeroyokan terhadap Abdul Rojak (29), dan Pihak Kepolisian Sektor (Polsek) Rengasdengklok akan melakukan memeriksa saksi-saksi untuk mengetahui siapa pelakunya.

“Ya ada korban tadi malam, karena kita baru terima LP nya, kita akan periksa saksi-saksi dulu karena tersangkanya belum dapat nanti kita Lidik dulu kita periksa saksi dan siapa pelakunya,” ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Kompol Suherman Kapolsek Rengasdengklok dimana akan memeriksa saksi untuk mengetahui siapa pelakunya.

“Kita meminta keterangan dari saksi-saksinya, kalau dia tahu otomatis kita langsung tangkap,” tegas Kompol Suherman. (Red).

IMG-20221119-WA0002

Istri Jadi Korban Pemberangkatan Unprosedural ke Arab Saudi, Apip Mengadu ke Garda BMI Karawang.

Foto Apip usai menandatangani surat kuasa yang diserahkan kepada Garda BMI Karawang.

Jendela Jurnalis Karawang -
Sejak Tahun 2015, Moratorium menjadi acuan bagi PMI (Pekerja Migran Indonesia) untuk memikirkan kembali niatnya jika ingin bekerja ke Luar Negeri, pasalnya, ada beberapa Negara tujuan penempatan yang tidak diperbolehkan untuk dituju oleh PMI. Arab Saudi, menjadi salah satu Negara yang masuk dalam daftar tujuan yang dilarang bagi PMI untuk bekerja disana, khususnya untuk sektor Pekerja Rumah Tangga.

Beberapa waktu lalu, BP2MI (Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia) berhasil menggerebek dan menyelamatkan 161 Calon PMI ilegal di salah satu penampungan perusahaan penyalur tenaga kerja yang ada didaerah Bekasi, pasalnya, Perusahaan tersebut meskipun berdiri secara resmi, namun proses yang dilakukannya adalah ilegal, karena perusahaan tersebut memberangkatkan PMI dengan Negara tujuan Arab Saudi sebagai Asisten Rumah Tangga.

Diduga akibat minimnya sosialisasi, fakta dilapangan ternyata masih banyak PMI yang diberangkatkan ke Arab Saudi melalui janji manis yang dilontarkan oleh para Sponsor Lapangan yang bertugas merekrut CPMI dengan iming-iming uang fee yang menggiurkan.

ilustrasi Human Traficking.

Seperti yang terjadi di Karawang, Garda BMI (Garda Buruh Migran Indonesia) mendapatkan laporan pengaduan dari Apip Saepuloh (36), warga Kp. Pulogadung, Desa Pulosari, Kecamatan Telagasari, mengadukan bahwa istrinya Ratna (29) diberangkatkan ke Arab Saudi oleh Sponsor bernama Hj. Ida, lalu kemudian diproses dan diberangkatkan melalui PT. ASR pada Juni 2022 lalu.

Setelah keberangkatannya, Ratna hingga saat ini tak kunjung mendapatkan pekerjaan yang dijanjikan, dia pun hanya tinggal ditempat penampungan. Nasib malang masih berlanjut, belakangan ini Ratna malah sering sakit-sakitan, tanpa diobati oleh pihak penampungan, bahkan untuk bisa berobat katanya harus pakai uang sendiri. Juga untuk berkomunikasi dengan keluarga pun sulit, karena alat komunikasi yang ia bawa disita oleh pihak penampungan.

Seperti yang dituturkan Ratna dalam bukti voice mail Whatsapp melalui alat komunikasi yang ia pinjam secara sembunyi dari teman di penampungan, untuk dapat menghubungi suami demi memberikan kabar keadaannya disana bahwa dirinya mengaku ingin segera dipulangkan.

"Disini lagi sakit, mau berobat harus pake uang sendiri, gak diobatin sama yang disini, Aa ngomong ke sponsornya untuk minta tanggungjawab, temen neng mah udah pada dipulangin sama sponsornya, paspor sama tiketnya udah diurusin da disini oge gak kerja," tutur Ratna dalam voice maill Whatsapp kepada suaminya.

Sementara itu, Apip mengaku sudah mendatangi pihak sponsor hingga PT, namun ada pengakuan mengejutkan, dirinya mengaku malah dimintai uang sebesar 35 juta oleh pihak pemroses tersebut.

"Saya udah samperin ke sponsor, bahkan sampe ke PT, malah saya dimintain uang 35 juta katanya buat ngurus kepulangannya, uang segitu besar darimana coba? saya juga baru tau kalo ternyata istri saya itu proses pemberangkatannya ilegal," terangnya.

Berharap istrinya dapat segera dipulangkan, kini Apip menguasakan dan menyerahkan sepenuhnya permasalahan ini diurus dan mendapatkan pendampingan advokasi dari Garda BMI Kabupaten Karawang.

Nunu Nugraha (Kadivkominfo Garda BMI Karawang).

Nunu Nugraha selaku Kadivkominfo Garda BMI membenarkan bahwa Apip telah melapor dan menguasakan permasalahannya ke Garda BMI Karawang melalui salah satu anggotanya.

"Ya, Saudara Apip telah melapor dan menguasakan sepenuhnya, baik itu pendampingan maupun pengadvokasiannya kepada Garda BMI Karawang secara tertulis dalam formulir Surat Kuasa resmi bermaterai. Langkah selanjutnya kita akan berkoordinasi dan memediasi terkait permasalahannya, kami juga sudah berkomunikasi dengan pihak PT, dan pihak PT mengaku akan memberikan keterangan pada Senin besok, kita tunggu saja hasilnya, kalau gak ada itikad baik ya kita akan lanjutkan prosesnya melalui jalur hukum," terangya kepada awak media pada Sabtu (19/11/2022). (DNK).

IMG-20221118-WA0004

Apresiasi Kinerja Humas Polres Karawang, Ketum PPWI Berikan Penghargaan

Foto penyerahan Piagam Penghargaan dari Ketum PPWI kepada Kasie Humas Polres Karawang.

Jendela Jurnalis Karawang -
Ketum PPWI Wilson Lalengke, S.Pd, M.Sc, MA, mengapresiasi kinerja Polres Karawang khususnya Kasie Humas, Ipda Richie Suharyadi, SH, Kamis (17/11/22). Hal tersebut dikarenakan hubungan yang terjalin antara Humas Polres Karawang dengan DPC-PPWI Karawang sangat baik.

Bertindak selaku pengayom dan pelayan masyarakat, Ipda Richie siap menerima keluhan masyarakat dan merespon cepat apa yang dilaporkan masyarakat.

"Saya akan berusaha maksimal membantu dan melayani masyarakat yang sedang mengalami masalah, sesuai kemampuan yang saya miliki. Begitu pula dengan jajaran Polres Karawang lainnya," ujar Richie, saat membesuk Ketua DPC-PPWI Karawang, Dede Nurcahya, yang sedang dirawat di RS Hermina Karawang.

Foto bersama saat membesuk Ketua DPC PPWI Karawang di RS Hermina Karawang.

Lanjutnya, apalagi di bawah kepemimpinan Kapolres Karawang, AKBP Aldi Subartono, SH, SIK, MH, yang meluncurkan program 'Lapor Pak Kapolres' dan 'Ngawangkong Sareng Kapolres Karawang' serta beberapa program lainnya.

"Setiap keluhan dan laporan masyarakat terkait Kamtibmas, maka akan segera diproses dan ditindaklanjuti," ungkapnya.

Sementara itu, Ketum PPWI Wilson Lalengke yang juga membesuk Ketua DPC-PPWI Karawang dan bertemu Humas Polres Karawang di RS Hermina, mengucapkan terima kasih atas perhatian dan kerjasama yang terjalin baik selama ini. Ia sangat menghargai Polisi Baik seperti Ipda Richie.

"Kami sangat menghargai Polisi Baik yang berakhlak mulia seperti Ipda Richie Suharyadi, selaku Humas Polres Karawang. Masyarakat tidak meminta diberi uang atau materi, rakyat bahkan memberi uang untuk biaya hidup para Polisinya. Mereka hanya butuh pelayanan terbaik, minimal dalam bentuk perhatian, simpati-empati, waktu dan kepedulian di saat-saat tertentu. Terima kasih kepada Polisi IPDA Richie, kami sangat apresiasi dan menghargai segala budi baik dan pengabdiannya bagi masyarakat Karawang. Sehat dan sukses selalu," tutur Tokoh Pers Nasional tersebut, sambil menyerahkan Sertifikat penghargaan ucapan terima kasih kepada Humas Polres Karawang.

Sedangkan Neneng JK, istri dari Ketua DPC-PPWI Karawang, menceritakan kebaikan yang dilakukan oleh Ipda Richie. Saat itu, ketika kondisi suaminya sedang sakit dan keadaan darurat, ia membawa suaminya ke salah satu RS inisial LM ke IGD, namun penanganan terhadap pasien yang sedang gawat darurat sangat lambat. Pasien yang sudah kesakitan luar biasa, hanya dibiarkan menunggu di luar IGD selama hampir satu jam dan harus melakukan pendaftaran terlebih dahulu.

Sedangkan antrian di loket pendaftaran lumanyan banyak. Iapun merasa khawatir akan kondisi suaminya. Lalu ia berinisiatif meminta bantuan Humas Polres Karawang, untuk menelpon Humas RS LM. Lalu setelah itu, baru ada respon dari RS LM, sehingga suaminya itu langsung dimasukkan ke IGD dan ditangani dokter.

Pada saat diperiksa itulah, baru diketahui diagnosa penyakitnya. Tapi satu hal yang sangat mengecewakan, pihak RS LM menolak untuk melakukan tindakan operasi, karena tidak ada ruangan. Lalu dokter hanya menyarankan untuk mencari IGD RS terdekat.

Neneng langsung membawa suaminya ke IGD RS Hermina. Setiba di IGD, dokter langsung memeriksa kondisi suaminya dan diagnosa sama dengan RS LM. Melihat kondisi Dede N semakin memburuk, pihak RS Hermina segera mengambil tindakan operasi pada Kamis (10/11/22) lalu.

"Alhamdulillah operasi berjalan lancar. Terima kasih banyak saya ucapkan kepada RS Hermina, yang telah sigap menangani pasien khusus kepada dr. Erick, yang sangat telaten mengurus suami saya dan saat masih dalam perawatan intensif di RS Hermina," tutupnya. (HAP)

IMG-20221118-WA0001

KAI Menilai, Dugaan Kriminalisasi Adv. Natalia Rusli Jadi Preseden Buruk bagi Profesi Pengacara

Jendela Jurnalis Jakarta -
Kongres Advokat Indonesia (KAI) menilai, bahwa kasus Natalia Rusli yang diduga sarat rekayasa oleh Oknum Aparat Hukum, dapat menjadi preseden buruk bagi profesi Pengacara secara keseluruhan. Hal itu disampaikan Wakil Ketua KAI Bid. Pembelaan Anggota, Bankumham, Adv. Aldwin Rahadian, SH, MH kepada Jendela Jurnalis, usai mendatangi Komisi Kejaksaan RI beberapa waktu lalu.

"Ada kesan, bahwa kasus Natalia ini merupakan kriminalisasi Advokat, karena yang dipersoalkan adalah hubungan antara Natalia Rusli dengan klien-nya. Jika hal ini dibiarkan berporses hukum, maka itu akan menjadi preseden buruk bagi profesi Pengacara secara keseluruhan," jelas Aldwin, 20 Oktober 2022 lalu.

Menurutnya, ketika klien diakomodir untuk mengadukan Pengacaranya ke ranah pidana terkait dengan hubungan kerja antara kedua belah pihak, maka semua Advokat dapat saja dipidana karena dilaporkan kliennya akibat hasil pendampingan hukum tidak sesuai harapan klien.

https://jendralnews.online/2022/11/17/cepat-tanggap-camat-cilamaya-kulon-didampingi-kades-sumurgede-kunjungi-rumah-korban-angin-puting-beliung/

"Padahal, profesi Advokat itu diatur dalam UU No. 18 tahun 2003 tentang Advokat. Dalam Pasal 21 ayat (1) UU 18/2003 menerangkan, bahwa Advokat berhak menerima honorarium atas jasa hukum yang telah diberikan kepada kliennya," beber Aldwin.

Oleh sebab itu, masih kata Wakil Ketua KAI ini, dirinya merasa heran terhadap Oknum Aparat Hukum, baik di Lembaga Kepolisian maupun Kejaksaan yang terkesan memaksakan untuk memproses kasus Advokat Natalia Rusli, yang jelas-jelas ada payung hukumnya.

"Natalia Rusli dilaporkan oleh kliennya, dengan tuduhan melakukan penipuan dan penggelapan atas dana Rp15 juta, yang notabene dia berikan ke Natalia sebagai honor atas jasa menjadi Pengacaranya. Padahal, Natalia sudah melaksanakan tugasnya dengan baik, bahkan orang yang dilaporkan kliennya itu sudah ditetapkan tersangka dan ditahan," tutur mantan Pengacara artis Ahmad Dhani ini heran.

Dalam kasus dugaan ketidakprofesionalan seorang Pengacara, lanjut Aldwin, hal semacam itu semestinya diselesaikan terlebih dahulu di Dewan Kode Etik Advokat.

"Semestinya APH memahami dan menghormati ketentuan ini. Sama halnya di Lembaga Gakkum lainnya, misalnya terkait dugaan seorang Polisi melakukan pelanggaran profesi, dia harus diproses melalui sidang kode etik, tidak langsung ke ranah pidana. Ini kriminalisasi namanya," tegasnya.

Dari penelusuran di lapangan, diketahui bahwa Natalia Rusli ditetapkan sebagai tersangka, berdasar laporan yang teregistrasi di No. LP/B/3677/VII/2021/SPKT/POLDA METRO JAYA, pada tanggal 30 Juli 2021. Dalam laporan itu, Natalia Rusli dituduh melakukan tindak pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 372 KUHP tentang Penggelapan dan Pasal 378 KUHP tentang Penipuan, oleh Unit Harda Polres Jakbar.

Natalia Rusli akhirnya mengadukan nasibnya ke DPP-KAI, Organisasi Advokat yang menaunginya. Setelah dipelajari dan dikaji, KAI berpendapat adanya dugaan kriminalisasi terhadap Adv. Natalia Rusli. Tuduhan yang ditimpakan terhadap Natalia, terkait erat dengan perannya dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai Kuasa Hukum.

"Hubungan Klien dan Advokat, Klien dan Kuasa Hukumnya, mengenai soal fee atau janji, ada di UU Advokat No. 18 tahun 2003 dan Kode Etik Advokat. Juga perkara hubungan Kuasa Hukum dan Klien tidak masuk ranah pidana, tapi masuk dalam wilayah perdata," terang Aldwin.

Kerja Advokat, demikian Aldwin, dilindungi oleh UU yang didalamnya ada hak imunitas Advokat, seperti tercantum dalam Pasal 16 UU Advokat No. 18/2003 jo putusan MK No. 26-PUU-XI/2013.

"Penetapan tersangka pada Natalia, adalah pelanggaran hak imunitas Advokat dan indikasi kriminalisasi. Advokat dalam menjalankan tugasnya, tak bisa dituntut secara pidana maupun perdata, baik di luar maupun dalam Pengadilan," imbuh Aldwin, menutup pernyataannya. (HAP)