Jendela Berita

Soroti Polemik Batching Plant Wika Beton yang Langgar Tata Ruang, GMPI Desak Ketegasan Pemda Karawang

Anggadita, Ketua Departemen Pemuda DPP Ormas GMPI

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR -
Polemik bacthing plant PT Wika Beton yang berlokasi di Interchange Karawang Barat masih terus bergulir. Pasalnya, lokasi batching plant tersebut telah melanggar tata ruang Kabupaten Karawang.

Zona bangunan batching plant Wika Beton bukan diperuntukan untuk industri tetapi untuk zona permukiman dan pedesaan.

Menanggapi permasalahan tersebut, Kepala Departemen Pemuda Ormas DPP GMPI, Anggadita, menyesalkan sikap Pemkab Karawang yang telah mengizinkan pendirian bangunan batching plant Wika Beton sejak taun 2019 silam.

“Padahal jelas-jelas bangunan tersebut telah melanggar tata ruang Kabupaten Karawang, apakah Pemkab Karawang takut dengan perusahaan BUMN tersebut ataukah ada hal lain sehingga membuat Pemkab Karawang mengeluarkan izin pendirian batcing plant tersebut,” kata Angga kepada media, Jumat (2/6/2023).

Seharusnya, kata Angga, Pemkab Karawang jangan tebang pilih terhadap pihak perusahaan manapun, bila memang melanggar aturan maka jangan keluarkan izinnya.

“Cabut izinnya dan segel bangunannya. Pemkab Karawang harus berani tegakan aturan,” pungkasnya. (red)*

Menyikapi Dugaan Pungli PTSL, Tim Saber Pungli Karawang Akan Turun ke Desa Kertamulya Kecamatan Pedes

Ilustrasi pungli program PTSL

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR -
Belum adanya jaminan kepastian hukum atas tanah seringkali memicu terjadinya sengketa dan perseteruan atas lahan di berbagai wilayah di Indonesia. Selain di kalangan masyarakat, baik antar keluarga, tak jarang sengketa lahan juga terjadi antar pemangku kepentingan (pengusaha, BUMN dan pemerintah-red). Hal tersebut menjadikan dasar dari pentingnya sertifikat tanah sebagai tanda bukti hukum atas tanah yang dimiliki.

Untuk menanggulangi permasalahan tersebut, pemerintah melalui Kementerian ATR/BPN telah meluncurkan Program Prioritas Nasional berupa Percepatan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) yang diturunkan ke masing-masing daerah, mulai dari tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota diberbagai daerah.

Dengan dicanangkannya program tersebut, tentunya masyarakat merasa sangat terbantu. Karena selain prosesnya mudah, dan juga cukup terjangkau dalam segi biaya.

Namun, hal tersebut sangat berbanding terbalik dengan yang terjadi di Desa Kertamulya Kecamatan Pedes, Kabupaten Karawang. Pasalnya, didesa tersebut disinyalir adanya praktek pungli hingga belasan juta rupiah.

Semua bermula pada Tahun 2022 lalu, untuk Desa Kertamulya mendapatkan kuota sebanyak kurang lebih kisaran 1100 (seribu seratus) bidang tanah dengan Program PTSL, terdiri dari tanah darat dan tanah sawah. Akan tetapi, biaya yang di kenakan kepada salah seorang pemohon dari satu bidang tanah sawah ada yang mencapai belasan juta rupiah.

Hal tersebut di keluhkan oleh H. Arifah sebagai salah satu Pemohon dalam membuat sertifikat tanah, sebagai mana apa yang di sampaikan TM (inisial) selaku orang kepercayaan dari pemilik tanah H. Arifah, dirinya mengungkapkan bahwa dalam pembuatan sertifikat sawahnya dikenakan biaya hingga 15 juta rupiah.

"Kami salah satu kepercayaan dari pemilik tanah, untuk pembuatan sertifikat tanah sawah di kenakan biaya mencapai 15 Juta (lima belas juta rupiah)" ungkapnya

Berdasar keterangan TM, awalnya pemilik tanah memohon kepada salah satu staf pemerintah desa inisial YD, agar di buatkan sertifikat 1 bidang tanah sawah seluas setengah hektar yang di daftarkan dalam program PTSL. Namun,

"Dari salah satu oknum staff pemerintah desa, kami di kenakan biaya, awal di minta 25 juta, turun jadi 15 juta, dan itu sudah kami bayar tunai 15 juta, dengan dalih banyak yang harus di urus, dengan terpaksa kami menuruti nya, walaupun biaya tersebut sangat mencekik," tutur TM.

Sementara itu, Anton selaku Kepala Desa Kertamulya pun membenarkan adanya biaya yang mencapai 15 juta tersebut, namun dirinya mengucapkan bahwa hal tersebut dilakukan oleh salah satu staff didesanya tanpa konfirmasi kepadanya selaku Kepala Desa.

"Benar, yang meminta biaya tersebut adalah salah satu staff didesa kami YD (inisial), akan tetapi, biaya yang di minta sama staff kami sebesar 15 juta itu tanpa memberikan informasi kepada saya selaku Kepala Desa," ucapnya.

Lebih lanjut, Anton sangat menyesalkan terkait adanya pungutan tersebut, karena selaku Kepala Desa, dirinya tidak pernah mengintruksikan hal tersebut kepada staffnya, juga akan melakukan pemanggilan terhadap staff tersebut, guna menegaskan tentang tanggungjawab untuk melakukan pengembalian uang sebesar 15 juta rupiah tersebut.

"Kami juga sangat menyesalkan perbuatan staff kami. Pada dasarnya, kami selaku Kepala Desa, tidak pernah mengintruksikan seperti itu. Coba nanti akan kami panggil staff kami, sampai dimana pertanggungjawabannya, agar secepat nya biaya sebesar 15 juta akan segera di kembalikan," tegasnya.

Sementara itu, oknum staff YD ketika beberapa kali dihubungi melalui panggilan telpon seluler malah tidak aktif, bahkan dari pemohon pun mencoba untuk mendatangi rumah kediaman YD, namun menurut keterangan pihak keluarganya menerangkan bahwa YD sudah lama tidak pulang ke rumah.

Tangkapan layar pesan singkat WhatsApp dari Tim Saber Pungli Karawang

Menyikapi hal tersebut, Joko yang merupakan pihak Saber Pungli Karawang ketika dikonfirmasi melalui pesan aplikasi WhatsApp menjawab bahwa pihaknya berencana untuk menindaklanjuti dan akan segera kelapangan.

"Nanti rencana saber akan turun ke lapangan, mohon waktu," singkatnya pada Senin (29/5/2023). (Pri)*

Batching Plant Langgar Tata Ruang Karawang, Pihak Wika Beton Akui ada Rekomendasi dari Kementerian ATR

Batching Plant milik PT. Wijaya Karya Beton di Jl. Interchange Karawang Barat

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR -
Pembangunan batching plant PT Wijaya Karya Beton di Jalan Interchange Karawang Barat disinyalir salahi tata ruang Kabupaten Karawang.

Pasalnya, batching plant tersebut dibangun di Zona Kuning yang diperuntukkan sebagai permukiman dan perdesaan, bukan untuk zona industri. Selain itu, pembangunan batching plant tersebut juga disinyalir menggerus zona LP2B.

Berdasarkan informasi yang didapat redaksi Jendela Jurnalis, awalnya Pemkab Karawang menolak pembangunan batching plant di area tersebut. Namun kemudian ketika ada surat rekomendasi dari Kementerian ATR bahwa pembangunan batching plant itu untuk mendukung proyek strategis nasional (PSN) kereta cepat, Pemkab Karawang akhirnya mengizinkan pembangunan batching plant tersebut dengan jangka waktu tiga tahun, 2019 hingga Oktober 2022.

Namun demikian, disinyalir Pemkab Karawang meminta ‘konsekuensi’ atas keluarnya izin tersebut dengan sejumlah syarat, di antaranya memugar gerbang gapura Selamat Datang Kabupaten Karawang di Jalan Interchange (dekat Hotel Novotel).

Saat audiensi dengan DPC Media Online Indonesia (MOI) Kabupaten Karawang, Legal Officer PT Wika Beton Tbk., Sofyan Arerroz, tidak menampik bangunan batching plant tersebut salahi aturan tata ruang Kabupaten Karawang.

“Ya karena ini untuk mendukung proyek PSN Kereta Cepat dan ada rekomendasi dari Kementerian ATR, maka keluar IMB, UKL/UPL dan sebagainya untuk membangun batching plant,” ujarnya.

Pihaknya pun tidak mengelak jika sebelumnya telah mendapat teguran dari DPMPTSP Karawang lantaran telah habis masa sewa lahan, yakni pada Oktober 2022.

“Tetapi karena proyek Kereta Cepat belum kelar juga hingga Oktober 2022, maka kami memohon perpanjangan sewa lagi untuk satu tahun kedepan lagi, yakni hingga Oktober 2023,” ungkapnya.

Ia menambahkan, setelah habis kontrak sewa lahan pada Oktober 2023, pihaknya akan mengembalikan fungsi lahan bathcing plant seperti semula. Namun Sofyan tidak memastikan adanya kabar ‘konsekuensi’ imbas dikeluarkannya izin pendirian bacthing plant dengan pemugaran gerbang selamat datang dan atau pembangunan taman bunderan Interchange.

"Saya kurang paham terkait deal-dealan terkait perijinan yang dipersyaratkan pemugaran gapura. Dulu saya pernah dengar selentingan itu. Mungkin itu koordinasi antara atasan saya yang lama dengan pihak Pemkab Karawang, karena saya masuk tahun 2019 sedangkan proyek tahun 2018," tutupnya. (red)*

Komisi IV DPRD Karawang Angkat Bicara Terkait Mangkraknya Pembangunan IGD RSUD Karawang

Kondisi pembangunan IGD RSUD Karawang yang terlihat mangkrak

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR -
Pembangunan gedung Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan Perawatan Kritis Terpadu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Karawang terlihat mangkrak sejak selesai pembangunan tahap I pada Desember 2021.

Parahnya, gedung berlantai lima tersebut yang direncanakan menelan anggaran hinga Rp. 70 miliar lebih yang menjadi temuan BPK.

Dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kabupaten Karawang tahun anggaran 2021 kekurangan volume pada pembangunan proyek tersebut mencapai hingga Rp500 juta.

Dari narasumber yang identitasnya tidak ingin dipublikasikan mengatakan, sejak awal perencanaan pembangunan IGD RSUD Karawang disinyalir sudah bermasalah.

“Proposal awal pembangunan IGD RSUD Karawang yang diajukan ke Pemprov Jabar itu hanya tiga lantai, lah kenapa realisasinya dibangun lima lantai,” ucapnya beberapa waktu lalu.

Menanggapi sengkarut tersebut, Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Karawang,H. Asep Ibe, angkat bicara.

Ia tidak menampik adanya kabar bahwa proposal awal pembangunan yang diajukan ke Pemprov Jabar hanya tiga lantai.

“Betul, (saya) dengar informasinya seperti itu. Untuk soal konstruksi belum detail bicara dengan kami karena itu areanya Komisi III,” kata politisi Golkar tersebut kepada media, kemarin.

Menindaklanjuti itu, lanjutnya, pihaknya akan mengundang hearing pihak manajemen RSUD Karawang terkait sengkarut dibalik mangkraknya pembangunan IGD dan juga agenda terkait akan segera berakhirnya masa jabatan Plt Dirut RSUD dokter Fitra Hergyana yang dikhawatirkan akan berdampak terhadap kualitas pelayanan RSUD Karawang.

“Sebelum pra KUA-PPAS 2024, kami Komisi IV akan lakukan hearing dengan RSUD dan Dinkes Karawang. Ini harus ada kepastian terkait pembangunan IGD yang anggaranya berdasarkan info yang kami dapat bersumber dari APBD I,” ujarnya.

H. Asep Ibe menegaskan, pembangunan IGD RSUD Karawang harusnya disinkronisasikan dengan proposal yang diajukan ke Pemprov Jabar agar nanti pelaporannya tidak tumpang tindih, mana bangunan yang dibiayai oleh APBD I dan mana bangunan yang dibiayai secara mandiri (BLUD-red).

“Apalagi ternyata dalam pembangunan itu ada temuan BPK dan agar informasi ini tidak sumir dan kami juga harus mendapatkan informasi secara detail dari manajemen RSUD, sebelum melakukan rapat KUA-PPAS, kami akan melakukan pertemuan dahulu dengan manajemen RSUD di pra KUA-PPAS,” tutupnya. (red)*

Proyek Lapangan Bola Voli di SDN Mekar Jaya II Diduga Curangi Volume Ketinggian dan Harga Barang di RAB

Foto proyek dan papan informasi yang terpampang

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR -
Proyek pembangunan lapangan bola voli di SDN Mekar Jaya II diduga tidak maksimal dalam pembesiannya dan spesifikasi.

Diketahui, proyek pembuatan lapangan bola voli tersebut dikerjakan oleh CV.DELAPAN ENAM dengan menggunakan APBD Kabupaten Karawang Tahun Anggaran 2023, sebesar Rp.108.768.020,00,- dengan jangka waktu 06 April 2023 s/d 04 Juni 2023.

Proyek pembuatan lapangan bola voli tersebut, sempat mendapatkan kritikan dari salah satu guru yang tidak mau namanya dicantumkan, karena merasa SDN Mekar Jaya II dimana ia mengajar sebagai penerima manfaat yang merasa kecewa karena kondisi lapangan bola voli yang diduga dikerjakan asal-asalan dalam pelaksanaannya.

Saat dipantau dilokasi pekerjaan lapangan bola voli diduga dalam pembesiannya tidak maksimal dan bukan ukuran besi yang seharusnya di RAB (Rencana Anggaran Biaya), ketinggian betonisasi juga tidak rata.

Dalam pelaksanaannya, betonisasi juga pengawas dari Dinas terkait tidak ada ditempat, dan pihak pelaksanapun mengerjakan seenaknya dalam proyek tersebut, untuk meraup keuntungan lebih besar.

Saat dikonfirmasi, pekerja yang tidak mau di sebutkan namanya mengatakan bahwa dirinya pun tidak mengetahui apapun terkait anggaran, mandor maupun tentang siapa pengawas dalam proyek tersebut.

"Maaf pa, timana, teu apal pelaksana na saha, urang cuman gawe, mandor na ge saya teu apal jeung pengawas na saha," ucapnya dalam bahasa sunda.

Tak sampai disitu, Awak media terus menelusuri untuk mencari informasi tentang proyek lapangan bola voli tersebut dengan mengkonfirmasikan hal tersebut kepada pemilik CV. Delapan Enam.

H. Dudin saat dikonfirmasi melalui aplikasi WhatsApp mengatakan dan menyebutkan 2 nama.

"Ya. p.muhtar atau kentung seorang". Singkatnya.

Lebih lanjut, Saat dikonfirmasi salah satu staf Pemuda Olahraga Dinas Pendidikan yang tidak mau dicantumkan namanya mengatakan, bahwa dalam waktu dekat akan melakukan pembahasan terkait proyek tersebut.

"Insya Allah dalam waktu dekat akan saya bahas di PO, terimakasih Info nya kang," jelasnya.

Pemerhati pembangunan kabupaten Karawang, Bang Bokir menambahkan bahwa diduga dalam pelaksanaan pembangunan lapang voli tersebut tidak hanya bermain dalam volume, dan diduga juga bermain dengan harga barang.

"Pihak pelaksana pembangunan lapangan bola voli di SDN Mekar Jaya II diduga bukan hanya bermain di volume ketinggian dan juga bermain pada harga barang," tutupnya. (PA)*

Peringati HUT ke-2 Tahun, Media Online Suryadinamika.net Gelar Syukuran dan Doa Bersama

Foto saat prosesi potong tumpeng

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR -
Bertepatan dengan  Hari Kesadaran Nasion Rabu 17 Mei 2023 Media Online suryadinamika.net  merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 2 tahun. Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke 2 Pimpinan Redaksi suryadinamika.net Kasim Suryadi Aya.S.Pd menggelar syukuran dan doa bersama, bertempat di Kolam Renang Rawameja Tempuran Karawang.

Dalam sambutanya Pimpinan Redaksi Kasim S.Pd mengatakan bahwa Media  suryadinamika.net mampu menjadi edukasi bagi masyarakat dan mampu menjadi kontrol sosial di kalangan masyarakat.

“Sebab itu, kami mendirikan perusahaan Media suryadinamika.net ini memiliki misi untuk ikut mencerdaskan bangsa melalui informasi-informasi yang mendidik, benar, dan bermanfaat bagi masyarakat,” ungkap Kasim.

“Media Online suryadinamika.net sudah banyak melakukan kerjasama dengan TNI, Polri dan Instansi Pemerintah Daerah, artinya bahwa suryadinamika.net sudah diketahui keberadaanya sebagai fungsi Pers dikalangan kalayak luas” tambah Kasim.

Dalam hari jadi Media Online suryadinamika.net yang kedua ini, banyak mendapatkan ucapan serta dukungan, dari berbagai pimpinan redaksi media online salah satu nya dari Pimred media online jendralnews.co.id Nunu Nugraha.

Kegiatan syukuran dan doa bersama tersebut, dihadiri Keluarga Besar Media Online suryadinamika net dan rekan-rekan Media Online lainnya.

Dihari ini usia Media Online suryadinamika.net bertambah menjadi satu tahun, sejak hari jadi Media Media Online suryadinamika.net terus berkarya demi Indonesia dengan penuh rasa syukur atas tayangan sajian untuk pembaca yang setia dalam bentuk Online.

Disetiap saat selalu menemani konsumsi publik serta meningkatkan kualitas jurnalis di Kabupaten Karawang khususnya.

“Sekilas media semakin hari semakin mampu guna membantu teman-teman birokrasi pemerintah daerah maupun TNI Polri. Tantangan dan persaingan di media digital makin ketat, tidak hanya sesama media, namun juga media sosial. Kreativitas, kerja keras, visi kuat dan tim solid yang akan sukses selamanya,” pungkas Kasim.

Diakhir acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke 2 Media Online suryadinamika.net, ditandai dengan pemotongan tumpeng dan doa bersama. Serta tak lupa mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung terlaksananya acara ini dengan sukses. (red)*

Indahnya Kebersamaan dalam Acara Buka Puasa Bersama di Saung Berkah Gurame Rengasdengklok

Potret kebersamaan Keluarga dalam acara buka bersama

Jendela Jurnalis Karawang, Jabar -
Menginjak Hari ke-26 Puasa di Bulan Ramadhan, keluarga besar Alm. M. Sobri mengadakan Acara Buka Puasa Bersama dengan para keluarga. Senin (17/4/2023).

Acara tersebut diadakan di Saung Berkah Gurame, di jalan Proklamasi Rengasdengklok, Desa Aman Sari, Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Dalam acara tersebut, begitu terlihat antusias para Keluarga yang berdatangan sejak pukul 17.00 WIB hingga pukul 17.30 WIB, dan seluruh keluarga besar terlihat ceria dan saling melepas rindu dengan para keluarga yang lain, yang bahwasanya acara inipun menjadi ajang silaturahmi antar sesama keluarga yang sudah lama dinantikan selama Bulan Ramadhan ini.

Dari pantauan dilokasi, aneka makanan dan minuman tersaji di lesehan bambu, dari menu andalan seperti cobek gurame khas sunda, ayam bakar, ikan bakar mujaer, juice, hingga sajian pencuci mulut tersedia dengan lengkap. Sementara itu, sejumlah antrian terlihat 'mengular' di beberapa lesehan bambu yang menyediakan makanan.

"Hari ini kita berkumpul disini, sengaja diundang untuk buka puasa bersama di hari ke-26 ramadhan. Sudah lama kita tidak mengadakan moment bukber seperti ini, karena memiliki kesibukan masing-masing," ujar Dede Asyifa biasa disapa Dede selaku tuan rumah.

Menurut Dede, kebersamaan antar sesama keluarga sangatlah penting. Sebab, dengan kebersamaan inilah kekompakan bisa dijaga.

Dede berharap kegiatan seperti ini dapat terus dipertahankan dimasa mendatang.

"Alhamdulillah puasa tahun ini, kita bisa menggelar buka puasa bersama. Semoga tali persaudaraan yang selama ini kita jalin semakin kuat," katanya.

Sementara itu, ditempat yang sama Hilimi Fauzi atau sering biasa disapa Tezo, salah seorang perwakilan dari kelurga besar Alm. M. Sobri menambahkan, "Semoga bulan puasa tahun yang akan datang bisa diselenggarakan seperti ini, bertujuan untuk menjalin tali silaturahmi antara saudara dan keluarga lebih kompak lagi," tambahnya. (red)*

Jalin Kebersamaan, Jajaran Redaksi jendralnews.co.id Menggelar Acara Buka Bersama dan Silaturahmi

Foto bersama dalam acara silaturahmi yang dihadiri oleh beberapa rekan media lainnya

Jendela Jurnalis Karawang -
Dibulan Suci Ramadhan yang penuh berkah, merupakan waktu yang paling baik untuk menjalin silaturahmi demi terciptanya nilai kebersamaan.

Berlokasi di Warung Liwet 73 Babakan, Desa Sumurgede, Kecamatan Cilamaya Kulon, segenap jajaran Redaksi Jendela Jurnalis (jendralnews.co.id) menggelar acara buka bersama dengan tema silaturahmi.

Dalam acara tersebut, dihadiri oleh Dirut dan Jajaran Direksi PT. Kokoh Mediatama Adhinata, Dewan Penasihat dan Dewan Pembina Redaksi, Team Advokasi, Mitra bersama rekan jurnalis dari Media Online dan Cetak Karawang, Perwakilan Organisasi Buruh Migran Tokoh Masyarakat dan Aparatur Pemerintahan setempat.

Selain itu, dalam acara tersebut juga digelar rapat penguatan jaringan sekaligus pemetaan dalam divisi yang ditunjuk dalam kelompok kerja sesuai bidangnya masing-masing, guna memperbaiki management serta perbaikan pelayanan dengan mitra yang telah terjalin.

Dalam kesempatannya, Nunu Nugraha selaku Pimpinan Redaksi mengungkapkan bahwa nilai kebersamaan sangat penting untuk terus menjalin silaturahmi dalam keberlangsungan kemitraan.

"Alhamdulilah, walaupun sekedar acara sederhana, mungkin yang saya harapkan dalam acara ini adalah untuk mempererat silaturahmi yang berkesinambungan antara tugas kami selaku sosial kontrol bersama mitra maupun instansi pemerintahan yang selama ini telah terjalin dengan baik," ungkapnya.

Lebih lanjut, Nunu menambahkan bahwa  acara tersebut terlaksana berkat support dari mitra kerja yang selama ini telah bersinergi dalam perjalanan Jendela Jurnalis selama 2 Tahun.

"Acara ini terlaksana berkat support dari beberapa mitra kita, dari instansi, sekolah maupun Tokoh Masyarakat yang selama ini telah menjalin kerjasama, namun tanpa mengesampingkan tugas pokok kami selaku sosial kontrol. Saya juga mengucapkan banyak terimakasih atas supportnya sehingga acara sederhana ini bisa terlaksana," tambahnya.

Dalam acara tersebut, Nunu juga berharap agar Jajaran Redaksi bisa selalu solid, baik dalam menjalankan tugas dilapangan maupun dalam pengelolaan berita, agar tetap berkomitmen untuk menyajikan berita yang berimbang, profesional dan tetap mematuhi kode etik jurnalistik.

"Selain itu, saya berharap seluruh jajaran redaksi selalu solid, baik dalam menjalankan tugas jurnalistik dilapangan maupun dalam pengelolaan dan penyajian berita, agar tetap selalu berkomitmen dalam menyajikan berita yang berimbang, profesional dan mematuhi kode etik jurnalistik sebagaimana fungsinya," tutupnya. (DNK)*

Pardi Akui Berangkatkan Warga Sukamulya ke Timur Tengah melalui Hj. Yesi

Ilustrasi Human Trafficking

Jendela Jurnalis Karawang -
Sponsor tenaga kerja Indonesia, TKI atau TKW, bernama Pardi mengaku telah memberangkatkan Yuyun Marfiah asal Prako Desa Sukamulya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat ketimur tengah tujuan Arab Saudi Melalui Hj.Yesi Kalenbuntu, Desa Banyuasih, Kecamatan Banyusari Kabupaten Karawang.

Pengakuan itu Pardi sampaikan lewat pesan WhatsApp nya pada saat dikonfirmasi awak media.

"Ia Yuyun Marfiah berangkat ke Saudi oleh saya melalui Hj.Yesi orang kalenbuntu, Desa Banyuasih. Kalau nama PT nya saya tidak tahu. Emang ada masalah apa pak," terang Pardi penuh tanya, Rabu (5/4/2023).

Padahal diketahui, pemerintah Indonesia telah melakukan penutupan calon tenaga kerja Indonesia ke Timur Tengah termasuk Arab Saudi. Jadi disimpulkan, pemberangkatan TKW ke Arab Saudi adalah Unprosedural alias Ilegal, dan melanggar hukum. Selain melanggar hukum, juga membahayakan keselamatan jiwa TKI/TKW itu sendiri.

Dimana Yuyun Marfiah sebelumnya tinggal di Kampung Kecemek kemudian menikah dengan Tato alias Ato alias Ocay warga dusun Prako Desa Sukamulya Kecamatan Cilamaya Kulon, lalu menetap diprako.

Untuk memastikan kebenaran kabar tersebut awak media ini coba menghubungi Hj.Yessi melalui kepercayaannya Mahmud namun yang bersangkutan tidak ada dilokasi.

"Mohon maaf, ibu Yesi nya sedang ke Karawang kedinas, sedang ada urusan. Nanti saya sampaikan yahh," ungkap nya.

Sementara Kades Sukamulya Ucup Subhan, mengatakan, bahwa Yuyun Marfiah adalah warga desa Sukamulya.

"Saya tidak tahu kalau Yuyun berangkat ke Saudi. Dari pihak sponsor tidak ada yang datang ke desa sekedar untuk minta tandatangan," ungkap Kades Sukamulya ketika ditemui dikantornya.

Lanjut Ucup, ke Arab Saudi itu dilarang oleh pemerintah Indonesia, sehingga prosesnya tersrbut adalah ilegal.

"Ini harus ditindak dengan tegas. Agar ada efek jera," tegasnya. (red)

Awas Oknum Calo! Puluhan Pencaker Diduga Jadi Korban Penipuan Loker

Para korban penipuan berkedok lowongan kerja

Jendela Jurnalis, Tangerang -
Diduga, puluhan orang yang mencari pekerjaan, menjadi korban penipuan Lowongan Kerja (Loker) oleh Oknum Calo, dengan modus dijanjikan dan diiming-imingi bekerja di sebuah Perusahaan ternama di daerah Pasar Kemis, Kab. Tangerang. Para Pencari Kerja (Pencaker) tersebut diharuskan membayar sejumlah uang hingga puluhan juta rupiah kepada Oknum Calo tersebut, yang berinisial DW alias BA.

Kejadian tersebut sudah terjadi selama satu tahun, para korban belum juga menerima panggilan kerja, dengan dalih kondisi Perusahaan sedang tidak stabil atau sudah tutup untuk penerimaan karyawan baru. Dari informasi yang didapat dari para korban lainnya, selain AN, RN, BS, NR dan AD, Selasa (28/3/23), diduga ada puluhan calon tenaga kerja yang dijanjikan dan diiming-imingi pekerjaan oleh Oknum Calo yang akan ditempatkan bekerja di Perusahaan ternama di PT. Victory Chingluh Indonesia (VCI) di wilayah Pasar Kemis itu dan mereka rata-rata sudah menyetorkan uang sebesar Rp5.000.000,- (lima juta rupiah) kepada DW Oknum Calo pemberi tenaga kerja.

AN salah satu korban menuturkan, bahwa dirinya dimintai uang sebesar Rp10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) dan dirinya mengaku sudah memberikan uang sebesar Rp5.000.000,- (lima juta rupiah) sebagai _down payment_ (DP) atau uang muka. Sudah lebih dari satu tahun, dirinya belum ada panggilan kerja dari Perusahaan yang bergerak di bidang sepatu itu.

Selain dimintai uang Rp10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) untuk bisa masuk kerja di Perusahaan itu, juga ada biaya-biaya lainnya seperti biaya pendaftaran Rp300.000,- (tiga ratus ribu rupiah), biaya kursus jahit sebesar Rp200.000,- (dua ratus ribu rupiah) selama dua jam atau dua kali pertemuan, bagi yang non pengalaman. Dan setelah itu, AN diharuskan menebus Sertifikat Kelulusan Menjahit atau paklaring senilai Rp150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah) kepada DW yang diduga Oknum Calo pemberi tenaga kerja.

Hal tersebut diceritakan oleh AN kepada awak media Jendral News, Minggu (19/3/23).

"Saya berharap uang kami segera dikembalikan, kan sesuai perjanjian yang sudah ditandatangani di atas materai. Bahwa bilamana tidak masuk kerja, uang akan kembali. Namun sampai saat ini, sudah hampir 1 tahun belum juga ditepati. Uang kami itu kan dapat pinjam ke orang lain dan terpaksa bila tidak segera dikembalikan uang kami, kami akan melaporkan kepada APH," tegas AN kepada Pewarta, dengan nada kesalnya.

Kemudian korban lainnya RN, NR dan BS, juga menyampaikan hal yang serupa dengan AN, karena kesal dan kecewa, tidak adanya kepastian, kapan mereka bisa bekerja di Perusahaan yang dijanjikan untuk bisa membantu perekonomian keluarga. Mereka sudah memberikan sejumlah uang kepada DW, namun tidak ada panggilan kerja hingga saat ini dan mereka menegaskan, bilamana tidak segera mengembalikan uangnya, maka para korban akan melaporkan ke pihak Kepolisian.

Lalu mereka pun menguasakan hal tersebut kepada salah satu lembaga di Tangerang, untuk meminta uang mereka kembali. Adapun upaya yang dilakukan dari perwakilan LSM itu, yaitu sudah dua kali mendatangi kediaman DW, namun belum juga menemukan hasil. Pasalnya, Oknum Calo itu menyampaikan, bahwa dirinya hendak menjual aset sebidang tanah miliknya, untuk mengembalikan uang tersebut kepada para korban calon tenaga kerja.

Saat dikonfirmasi Kuli Tinta ke Oknum Calo tersebut di kediamannya dan bertemu dengan suaminya, mengatakan hal senada disampaikan, "Iya bang, kami kooperatif kok dan bertanggung jawab. Siapapun yang datang ke sini, kami temui dan jelaskan. Bahwa kami sedang berupaya menjual aset tanah, untuk mengembalikan uang yang sudah kami terima dari para calon tenaga kerja tersebut," dalih suami Oknum Calo DW.

Lanjutnya, "Kami hanya membantu mereka yang kesulitan untuk bekerja di Perusahaan tersebut, toh mereka pun datang ke sini atas kemauan sendiri. Karena kondisi saat ini Perusahaan sedang tidak menerima karyawan, jadi harus sabar, kami pun tetap bertanggung jawab dan akan segera mengembalikan uang tersebut.
Padahal kami sudah mengatakan kepada para calon tenaga kerja, jangan sampai uang yang kami terima ini hasil pinjam ke orang, apa lagi melibatkan rentenir," tutupnya.

Hal tersebut disampaikan saat dikonfirmasi Wartawan, yang didampingi oleh perwakilan para korban calon tenaga kerja dari lembaga itu, Senin (20/3/23).

Keterangan resmi dari pihak PT yang menerangkan bahwa penerimaan calon Karyawan tidak dipungut biaya

Seperti yang kita ketahui, bahwa Perusahaan tersebut PT. VCI, selalu menggembar-gemborkan melalui Medsosnya ig@victory chingluh, bahwa tidak ada biaya saat rekruitmen, apalagi bekerjasama melalui Balai latihan kerja (BLK) kursus menjahit. (Red/AP)*