Klarifikasi Tentang Program BMMK, Darno S.Pd : “Pro Kontra Dalam Sebuah Organisasi Sudah Hal Biasa”
Jendela Jurnalis Karawang - Ketua Harian Badan Musyawarah Masyarakat Karawang (BMMK) Darno,S.Pd memberikan klarifikasi tentang kinerja selama tiga tahun terbentuknya BMMK.
Ketika di hubungi, Darno yang sa'at itu tengah menghadiri tahlilan 7 hari Orangtua dari Kadisdikpora di Kecamatan Tirtamulya, ia menuturkan keterangan tentang kinerja BMMK.
"Kami melaksanakan amanat ini berdasarkan SK Bupati, kemudian turunanya Perbub nomor 68 tentang BMMK dan turunanya Perda Kabupaten Karawang nomor 2 tahun 2018 tentang Pelestarian Kebudayaan. SK kami pertanggal 22 November 2018 dan dilantik oleh Bupati pada tanggal 17 Januari 2019." Tuturnya.
Ketika ditanyakan tentang kenapa dan untuk apa landasan dari dibentuknya BMMK, Darno juga menerangkan dengan detail tentang awal terbentuk dan untuk apa tujuan dibentuknya BMMK.
"BMMK lahir awalnya karena Organisasi yang mengurusi kesenian tidak berjalan sesuai dengan roda Organisasi, dibawah bergejolak pengurus di Kecamatan berkumpul menanyakan kelanjutannya tentang Organisasi ini, saya pada saat itu sebagi Wakil Ketua 1, kemudian kami berkumpul bersama Pengurus Kabupaten, hingga dihasilkannya kesepakatan untuk membenahi Organisasi, karena pada saat itu, seorang Ketuanya banyak masalah sehingga sulit dihubungi. Kemudian akhirnya kami bertemu, kami bicarakan tentang Organisasi, tapi beliau tidak menegerti tentang roda Organisasi. Sehingga kami sulit untuk membenahi, kami bertemu lebih dari tiga kali untuk membicarakan Organisasi tapi tetap beliau tidak mengerti, kemudian kami bertemu Kepala Disparbud pada saat itu, maka kata Kepala Disparbud pada tahun 2017, kita sebentar lagi ada Perda inisiatif tentang Kebudayaan, maka berangkat dari situlah kami membentuk organisasi persiapan untuk Kebudayaan di Karawang namanya BMKK, singkatan dari Badan Musyawarah Kebudayaan Karawang, setelah Perda keluar dan Perbupnya keluar amanah perdanya adalah menjadi BMMK Badan Musyawarah Masyarakat Karawang dalam upaya Pelestarian Kebudayaan." Terangnya.
Ketika ditanyakan mengenai isu bahwa katanya BMMK tidak menyentuh para seniman?, Darno lalu menjelaskan sebagai bentuk klarifikasi atas isu tersebut.
"Sejak pelantikan pengurus, kami langsung bekerja, pertama kami membentuk kepengurusan tingkat Kecamatan yang dinamakan Pengurus Ranting Kecamatan PRK, kemudian langkah berikutnya mendata para seniman untuk dijadikan data base, alahasil sampai saat ini seniman yang terdata by name by adres sebanyak 2.341, yang baru dapat kartu anggota sebanyak 2.000 orang, ingat tidak semua seniman mau di data, entah apa saya juga tidak tahu, kemudian kita pernah mendatangi para Seniman yang telah membawa harum nama Kabupaten Karawang atau Seniman yang telah sohor di zamannya, kemudian kami berikan reward bagi mereka dengan diberikan gelar Maestro versi Organisasi, yaitu BMMK, walaupun rewardnya belum maksimal paling tidak mereka kita rangkul dan mereka luar biasa apresiasinya terhadap Organisasi kami." Bebernya.
Tentang program BMMK, Darno mengatakan bahwa ia sudah lakukan Program Pembina'an, walaupun tidak semuanya tersentuh, mengingat para Senimannya banyak sekali, diantaranya Program pembinaan kepada sanggar sanggar yang ada di Kecamatan, kemudian sanggar seni Pencaks Silat, termasuk tiga Sanggar Seni Pencak Silat yang dibawah bina'an BMMK.
"Dua tahun kita tiarap karna situasi dan kondisi tidak memungkinkan untuk berkumpul karna pandemi Covid19, Program pelatihan, Program evaluasi dan Program jenis lomba juga kita pending karna situasi dan kondisi. Kemudian program kita juga memeberikan asuransi jiwa bagi 1.000 seniman dari uang pribadinya Ketua Umum BMMK. Tentang anggaran, BMMK belum pernah ada anggaran yang khusus untuk Organisasi BMMK, kami bergerak berdasarkan sukarela dan inisiatif pengurus."
"Pro kontra dalam sebuah Organisasi sudah hal biasa, pengurus yang aktif dan yang kurang aktif juga hal biasa dalam sebuah Organisasi, sejak kami lahir, kritikan dan hujatan kepada kami luar biasa, tapi kami jawab dengan kegiatan dan Program kami baik skala Kabupaten maupun skala Kecamatan, kami solid di pengurus BMMK dan Pengurus Ranting Kecamaqtan (PRK). Walaupun kami dihujat tapi kami tak pernah membalas hujatan , dan kami buktikan dengan kinerja."
"Kemudian kami berorganisasi memakai mekanisme organisasi kami. Surat keluar dan surat masuk kami sangat tertib, karna kami mempunyai pegawai sekretariat yang setiap hari kerja standby dari jam 8 sampai jam 5 sore. Surat undangan yang masuk, apapun undangannya kami tulis sebagai surat masuk dan ketika diundang kami hadir sebagi perwakilan dari organisasi kami, apalagi Logo kami ikut di tempel dalam sebuah kegiatannya. Orang yang menghujat kepada kami, ketika kami tidak datang dalam sebuah kegiatannya padahal kami tidak diundang apalagi logo kami tidak ditempel dalam kegiatannya, wajar doong kami tidak hadir, ya kami menghadiri kegiatan lain yang waktunya bersamaan dengan yang ada surat undangnnaya, apalagi logo kami BMMK ditempel dikegiatannya, itu kehormatan bagi kami." Tutup Darno. (Wk.Co/Red)