Jendela Hiburan

SMAN 1 Tempuran Rayakan HUT RI Ke-77 Dengan Meriah Melalui Berbagai Lomba Unik dan Persembahan Koreografi Bernuansa Kemerdekaan.

Foto suasana semarak kemerdekaan dilapangan sekolah SMAN 1 Tempuran.

Jendela Jurnalis Karawang -
Euforia dan semarak dalam momentum perayaan HUT (Hari Ulang Tahun) Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-77 tengah digelar di beberapa kalangan masyarakat maupun institusi di seluruh Tanah Air, tak terkecuali di beberapa sekolah yang tengah menggelar berbagai perlombaan untuk memperingatinya dengan penuh sukacita.

Seperti kegiatan yang digelar oleh SMAN 1 Tempuran dihalaman sekolahnya hari ini, Jum'at (19/08/2022). Dimana disekolah tersebut digelar Senam Viral Bersama hingga berbagai perlombaan yang unik dan menarik yang tak kalah meriah seperti lomba estafet kardus, kursi goyang, estafet karet, sarung ular, joget balon dan lainnya.

Dalam moment tersebut, Siswa/i dan Guru terlihat sangat bersemangat dalam mengikuti rangkaian kegiatan dan lomba-lomba yang telah dipersiapkan oleh panitia, hingga tercipta suasana hangat penuh keakraban diantara mereka. Menggambarkan makna kemerdekaan yang sesungguhnya, namun pastinya dengan tetap menjaga norma, etika dan sopan santun antara siswa/i terhadap Para Gurunya.

Foto beberapa Siswa/i dalam kegiatan perlombaan.

Dibalik rangkaian kegiatan lomba, ternyata ada sebuah kejutan tak terduga yang disisipkan secara spesial oleh siswa/i dari "LA CURVA SMANTEKA", sebagai bentuk persembahan untuk Para Guru dan seluruh peserta lomba dalam mengexpresikan semangat kemerdekaan melalui koreografi merah putih bertabur asap smooke bomb berbagai warna yang dinyalakan oleh puluhan siswa/i dilapangan seraya menyanyikan lagu "Indonesia Pusaka" dengan mengusung tema "Just For You" yang turut menyemarakkan kegiatan tersebut.

Foto koreografi dari LA CURVA SMANTEKA.

Tak sampai disitu, acara semakin meriah pada moment perlomba'an yang melibatkan peserta dari seluruh Staff dan Guru di SMAN 1 Tempuran dalam lomba joged balon. Dimana dalam lomba joget tersebut tampak para Guru berpasangan dan saling membelakangi. Hal yang membuat unik dan mengundang gelak tawa adalah lantaran diantara pasangan tersebut diletakkan sebuah balon dengan aturan tidak boleh terlepas dari keduanya ketika berjoget.

Foto dalam lomba joget balon dengan peserta dari para Guru di SMAN 1 Tempuran.

Terkait kegiatan tersebut, Iis Siti selaku staff pengajar sekaligus Ketua Panitia acara perlombaan menuturkan kepada Jendela Jurnalis, bahwa acara perlombaan sebenarnya dipersiapkan secara mendadak.

"Acara perlombaan ini sebenarnya dipersiapkan secara mendadak, namun berkat kekompakan semua guru yang terlibat, anak-anak OSIS dan juga semua siswa/i. Alhamdulillah acara perlombaan ini bisa dibilang berjalan lancar." Tuturnya.

Ia juga berharap agar pada kegiatan-kegiatan selanjutnya bisa lebih kompak lagi dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan.

"Kami selaku panitia acara peringatan Hari kemerdekaan Republik Indonesia, berharap untuk kedepannya semua bisa lebih kompak dan bisa lebih meriah lagi. Semoga juga bisa menumbuhkan serta menanamkan rasa kekompakan untuk semua siswa/i SMAN 1 TEMPURAN ini". Harap Ibu Guru muda tersebut.

Usai rangkaian demi rangkaian acara berlangsung, acara kemudian ditutup dengan pembagian doorprize dan hadiah bagi beberapa peserta lomba dari perwakilan masing-masing kelas yang berhasil mendapatkan kemenangan melalui penilaian juri, diakhiri dengan pembaca'an do'a untuk kemudian mereka membubarkan diri dengan tertib. (DNK).

Peringati HUT Ke-191 Purwakarta, Tontonan Seru Pinton Angon Batik Fashion Week

Pinton Angon Batik Fashion Week
(Sumber : purwakartakab.go.id)

Jendela Jurnalis Purwakarta - Bak model, lenggak-lenggok puluhan ASN, Bupati dan Wakil Bupati Purwakarta dengan fashion batik khas wilayah tersebut diatas catwalk Pinton Angon Batik Fashion Week jadi tontonan seru di GOR Purnawarman, Purwakarta, Selasa (2/8/2022).

Pinton Anggon Batik Fashion Week ini diinisiasi oleh Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Purwakarta. Selain masih dalam rangkaian Hari Jadi Purwakarta ke-191 dan Kabupaten Purwakarta ke-54, acara tersebut juga bertujuan untuk menampilkan dan memperkenalkan batik-batik Indonesia, khususnya batik khas Purwakarta yang merupakan warisan dari leluhur.

Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika mengatakan, sampai saat ini terdapat ratusan motif batik yang dikembangkan oleh masyarakat Purwakarta seperti motif air mancur Situ Buleud, motif manggis, motif maranggi, motif Waduk Jatiluhur, motif Waduk Cirata, motif ombak Cirata, motif bambu, motif Gunung Parang, motif Tajug Gede Cilodong, motif keramik, motif burung anis, motif nelayan, motif air, dan lain sebagainya.

“Jumlah desain motif batik saat ini sekitar 200 lebih yang diciptakan sebagai stimulasi program pengembangan batik di Kabupaten Purwakarta,” kata Ambu Anne.

Untuk mendorong terciptanya wirausaha batik di Kabupaten Purwakarta, kata Ambu Anne, saat ini sedang dibangun rumah batik di Kecamatan Plered sebagai role model dalam mengembangkan dan mengolah cipta ragam desain yang unik dan sesuai dengan khas Purwakarta.

“Semoga dengan adanya rumah batik, masyarakat Purwakarta dapat mengenal batik khas Purwakarta. Targetnya, dapat bersaing baik ditingkat lokal, regional maupun global sehingga batik Purwakarta dapat menambah daftar panjang kekayaan kerajinan yang ada di Indonesia,” ujarnya.

Sementara, dalam upaya menciptakan minat dan sekaligus melestarikan budaya serta tradisi membatik, maka salah satu upaya yang dilakukan adalah mengikutsertakan batik dalam salah satu rangkaian penting Hari Jadi Purwakarta. “Pinton Anggon Batik ini merupakan festival fashion show dengan mengenakan batik khas Purwakarta, batik eumbreuk maupun batik UMKM Purwakarta,” ujarnya.

Menurut Ambu Anne, peserta yang mengikuti sashion show batik ini adalah Aparatur Sipil Negara yang mewakili setiap Perangkat Daerah dan Kecamatan. Peserta yang tampil ini berpasangan-pasangan dan berusia sekitar 40 tahun. Dengan tema pakaian CHIC, Casual, Classy dan Retro.

“Diharapkan dengan adanya festival batik ini, dapat mengenalkan kepada masyarakat tentang keanekaragaman motif batik yang ada di Kabupaten Purwakarta, serta dapat menambah destinasi wisata dan meningkatkan kunjungan wisatawan yang pada akhirnya dapat meningkatkan ekonomi bagi para pelaku UMKM khususnya pengrajin batik di Kabupaten Purwakarta,” kata Ambu Anne.

Ia juga berharap seluruh rangkaian Hari Jadi Kabupaten Purwakarta yang ke-54 dan Hari Jadi Purwakarta ke-191 ini dapat berjalan dengan baik dan sukses guna mewujudkan Purwakarta Istimewa.

Dalam kegiatan tersebut, tampak hadir unsur Forkopimda Kabupaten Purwakarta, Penjabat Sekretaris Daerah, Kepala Perangkat Daerah se-Kabupaten Purwakarta, Camat se-Kabupaten Purwakarta, Dewan Juri Pinton Anggon Batik, Peserta Pinton Anggon Batik, Ketua Yayasan Batik Indonesia, beserta tamu undangan lainnya. (red).

Sumber : purwakartakab.go.id

Meriahkan HUT Bhayangkara ke-76, Kapolres Karawang Gelar Turnamen Tenis Meja “Kapolres Cup.”

Foto saat pembukaan Turnamen Tenis Meja "Kapolres Cup" di Mall Technomart.

Jendela Jurnalis Karawang -
Kapolres Karawang, AKBP Aldi Subartono membuka turnamen tenis meja Kapolres Cup di Mall Technomart, Karawang, Jumat (24/6).

Turnamen yang digelar untuk umum ini menjadi rangkaian momentum HUT Bhayangkara ke-76.

Kegiatan dihadiri oleh Wakil Bupati Karawang, unsur Muspida (musyawarah pimpinan daerah), Denpom, Kodim 0604/Karawang, Lapas Karawang, KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia), KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia) dan Satpol PP Karawang.

Dalam sambutannya, Kapolres menekankan, digelarnya turnamen kali ini guna mengapresiasi minat dan bakat para pelajar, pemuda dan masyarakat Karawang terhadap cabang olahraga tenis meja.

"Sebagaimana yang kita ketahui bahwa di Kabupaten Karawang ini, begitu banyak potensi dari para pelajar dan masyarakat di bidang tenis meja, dan mereka ternyata sangat butuh event kegiatan turnamen tenis meja seperti kapolres cup ini," ujarnya.

Dengan gelaran turnamen tenis meja ini diharapkan dapat mencetak bibit-bibit unggul yang nantinya bisa dikembangkan dan berlaga di level yang lebih tinggi.
 
“Tetap jaga sportifitas dan selamat bertanding,” ucapnya.

Ketua pelaksana turnamen, Rudi Setiawan menambahkan, kegiatan ini hasil kolaborasi antara Polres karawang dan Organisasi kewartawanan, seperti PWI, IJTI dan SMSI.

"Intinya ini merupakan bentuk moral dan tanggung jawab kami sebagai insan pers selaku mitra polres karawang untuk berpartisipasi di HUT Bhayangkara ke-76," katanya.

Secara khusus ia mengapresiasi jajaran Polres Karawang atas komitmen dan dukungannya hingga turnamen terlaksana.

"Kami ucapkan terimakasih kepada jajaran Polres Karawang, dan terkhusus kepada Kapolres Karawang yang sudah memberikan support baik materi, ide serta gagasannya," tuturnya.

Senada dengan Kapolres, ia harapkan melalui ajang ini bisa melahirkan bibit-bibit potensial atlet tenis meja. Sehingga bisa berprestasi untuk Karawang di ajang yang lebih tinggi.

"Mudah-mudahan melalui ajang turnamen tenis meja Kapolres Cup, para peserta bisa lebih Berprestasi lagi," imbuhnya.

Seperti diketahui, Turnamen Tenis Meja diikuti beberapa katagori antara lain, pelajar tingkat SD, SMP dan SMA/ Sedrajat.

Instansi, mulai ASN Pemerintah Kabupaten Karawang, TNI, POLRI dan Wartawan. Sedangkan katagori tingkat umum diadakan mulai tingkat level A-B-C-D.

Jumlah peserta katagori pelajar SD 31 orang, SMP 35 dan SMA 30 orang. Sedangkan peserta dari Instansi ASN, POLRI, TNI, Wartawan sebanyak 80 orang dan peserta umum sebanyak 175 orang.

Seluruh masing-masing Katagori ini panitia hanya memilih peserta yang berhasil juara 1-2-3, juara bersama dan juara delapan besar.

"Seluruh pemenang selain mendapatkan uang pembinaan juga mendapatkan piala dan piagam penghargaaan dari Kapolres Karawang AKBP Aldi Subartono," katanya.
(Red/Kiki).

Pesona Mangrove Pantai Pasir Putih Jadi Destinasi Wisata Bahari Paling Diminati, Pengelola Berharap Ada Perhatian Pemerintah.

Foto pintu masuk wisata bahari mangrove pasir putih, Sukajaya, Cilamaya Kulon.

Jendela Jurnalis Karawang -
Membahas tentang destinasi wisata yang ada di Kabupaten Karawang, tampaknya belum lengkap tanpa menyoroti pesona wisata bahari yang terletak di pesisir utara, seperti yang hari ini, Senin (23/05/2022) Team Jendral mengunjungi salah satu pantai yang berlokasi di Desa Sukajaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, terdapat hamparan pasir putih yang ditambah indahnya pemandangan hutan mangrove, juga terdapat jembatan dan gazebo yang melengkapi pengunjung untuk menikmati suasana pantai.

Bahkan sebelum memasuki area mangrove pun kita disuguhkan pemandangan dari perahu nelayan yang berjejer, seakan nampak kentalnya kehidupan dan mata pencaharian utama di wilayah tersebut.

Tampaknya wisata mangroove pantai Pasir Putih tersebut menjadi destinasi wisata yang banyak diminati, karena terlihat di hari kerja seperti ini area parkir motor di lokasi wisata tersebut masih berjejer puluhan kendaraan roda dua dari wisatawan.

Bahkan ketika Team Jendral berbincang dengan Sahari, salah satu pengelola di tempat wisata tersebut, ia menuturkan bahwa pengunjung yang datang dihari sabtu-minggu bisa mencapai 500 orang lebih.

"Untuk pengunjung yang datang di hari libur sabtu atau minggu bisa sekitar 500 an pengunjung, kalo hari biasa pun ya masih lumayan cukup banyak seperti yang terlihat sekarang Kang." Tutur Sahari.

Foto ketika wawancara di atas jembatan atau pancang yang dibuat menarik.

Untuk tarif sendiri, wisata disini menurut sahari bisa terbilang paling murah untuk destinasi wisata bahari yang ada di Kabupaten Karawang, untuk 1 orang pengunjung hanya ditarif Rp. 5000 rupiah per pengunjung, dan untuk tarif parkir juga diberlakukan Rp. 5000 rupiah per kendara'an roda dua, yang nantinya uang tersebut dipergunakan untuk pemeliharaan dan pelestarian mangrove.

"Kalo untuk biaya masuk disini bisa dibilang paling murah, cuma lima ribu per pengunjung, parkir juga lima ribu per motor, uang dari situ bisa kita pake buat biaya perawatan, pembuatan pondasi penahan ombak maupun sarana dan pelestarian mangroove nantinya." Ucap Sahari kepada Team Jendral.

Meskipun area wisata tersebut hanya dikelola oleh Pokmaswas setempat, tampaknya itu semua dikelola dengan baik oleh mereka. Berawal dari sekitar tahun 2016 lalu, secara swadaya mereka menanam mangrove dengan bermodalkan CSR dari Pertamina PHE ONWJ, dengan bibit mangrove seadanya, dan dengan lokasi pantai yang tengah mengalami abrasi saat itu, bahkan banjir rob pun dulunya bisa sampai menggenangi pemukiman warga pesisir di pesisir Sukajaya tersebut.

Berangsur kesadaran lingkungan mereka kian menguat, secara swadaya pula mereka membuat pondasi penahan ombak sederhana dari ban bekas dan bambu, dengan dibantu tumpukan karung yang di isi dengan pasir sebagai penguat.

Foto ketika sahari menunjukan tanggul penahan ombak sederhana yang dibuat oleh pengelola.

Seiring dengan pertumbuhan hutan mangrove yang berdiri di sekitar 20 hektare area pantai tersebut, akhirnya beberapa tahun lalu pengelola yang beranggotakan 25 orang tersebut berinisiatif untuk menambahkan wisata bahari dengan membangun jembatan di area pesisir yang dirancang menyerupai kepiting jika dilihat dari atas, guna membuat daya tarik wisatawan, dengan harapan ada pemasukan untuk biaya perawatan demi kelestarian hutan mangrove sebagai penahan abrasi, yang kini juga menjadi habitat ribuan burung di area tersebut, hal itu bisa dilihat di saat pagi dan sore hari.

Hanya saja, akses jalan menuju ke area tersebut untuk saat ini hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda dua, sementara untuk pengunjung yang datang dengan menggunakan kendaraan roda 4 hanya bisa memarkir kendaraannya jauh dari area wisata tersebut.

Berdasar hal tersebut, selaku pengelola, Sahari berharap agar kedepannya Pemerintah bisa memberikan perhatian, bila perlu ambil peran, ia juga menyebutkan bahwa pengelola selalu terbuka untuk pihak pemerintah yang mungkin punya keinginan untuk membantu mengelola dan merawat area tersebut.

"Kami juga berharap kedepannya Pemerintah bisa memberikan perhatiannya, bila perlu ambil peran. Pengelola selalu terbuka jika nanti ada pihak pemerintah yang mungkin punya keinginan untuk membantu, mengelola dan merawat hutan mangrove ini, dari total 30 hektare pun ini baru terkelola 20 hektare saja, yang 10 hektare nya belum kegarap, planning sih sudah ada, biayanya yang belum ada." Ungkap Sahari seraya menyampaikan harapannya.
(NN).