Jendela Daerah

IMG-20241008-WA0011

Adanya Kekosongan Jabatan ASN di Pemda Kuningan, Pemuda Muhammadiyah Angkat Bicara

Ketua Pemuda Muhammadiyah Kuningan, Mohamad Agung Tri Sutrisno, SH

Jendela Jurnalis Kuningan, JABAR – Pemuda Muhammadiyah Kuningan menyampaikan keprihatinannya atas kekosongan sejumlah jabatan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Kuningan yang dinilai telah mengganggu jalannya roda pemerintahan dan pelayanan publik. Kondisi ini dianggap sebagai masalah serius yang berpotensi merusak efektivitas pemerintahan di berbagai sektor. Senin (7/10/24).

Menurut Ketua Pemuda Muhammadiyah Kuningan, Mohamad Agung Tri Sutrisno, SH, kekosongan jabatan ASN tersebut telah dimanfaatkan oleh sejumlah oknum dari tim pemenangan bupati untuk kepentingan politik. "Praktik ini mencederai prinsip tata kelola pemerintahan yang baik dan mengganggu integritas birokrasi. ASN harus bebas dari intervensi politik dan kepentingan pribadi," ujarnya.

Dalam rangka menjaga profesionalitas dan kualitas birokrasi, Ketua Pemuda Muhammadiyah Kuningan mendesak agar segera dilaksanakan proses open bidding yang transparan dan profesional untuk mengisi jabatan-jabatan ASN yang kosong. Proses ini, menurut mereka, harus diprioritaskan agar posisi strategis diisi oleh orang-orang yang kompeten, berintegritas, dan sesuai dengan prinsip meritokrasi.

Pemuda Muhammadiyah Kuningan juga menyatakan dukungan penuh kepada Penjabat (Pj) Bupati Kuningan untuk segera mengambil langkah konkret dalam melaksanakan open bidding tersebut. “Langkah ini sangat penting untuk menjaga pelayanan publik tetap berjalan optimal dan menjaga kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah daerah,” tambah Agung.

Pemuda Muhammadiyah Kuningan juga mengajak semua pihak, terutama yang terlibat dalam politik lokal, untuk mengutamakan kepentingan masyarakat di atas kepentingan golongan atau pribadi. "ASN bukan alat politik, melainkan pilar utama yang harus mendukung fungsi pemerintahan," tutupnya.

Pemuda Muhammadiyah Kuningan berkomitmen untuk terus mengawal proses ini dan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut serta menjaga integritas birokrasi di Kabupaten Kuningan. (Iwan)*

IMG-20241007-WA0012

Terkait Isu KORPRI, Askun Sebut Adanya Upaya Pembunuhan Karakter

Asep Agustian, S.H., M.H., Pengacara Kondang Karawang

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Pengacara kondang Asep Agustian, SH., MH., yang akrab disapa Askun, menanggapi tajam isu yang menyudutkan Acep Jamhuri. Menurutnya, tuduhan-tuduhan yang dilontarkan tidak memiliki dasar dan hanya bertujuan menggiring opini publik secara tidak bertanggung jawab. Askun menegaskan bahwa orang yang melontarkan tuduhan itu tidak memahami organisasi, terutama Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI).

"KORPRI itu adalah organisasi mandiri dengan struktur yang jelas, terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara, anggota dan yang lainnya. Kebetulan, Acep Jamhuri menjadi ketua, namun karena akan mencalonkan diri sebagai Bupati, ia telah mengundurkan diri Atas Permintaan Sendiri (APS)," ujar Askun pada Minggu (6/10/2024).

Menurut Askun isu yang menuding Acep Jamhuri menggelapkan dana KORPRI adalah untuk membunuh karakter Acep Jamhuri.

"Isu ini sengaja dilontarkan untuk membunuh karakter Acep Jamhuri karena takut jagoannya kalah," ujarnya.

Askun meminta pihak yang melontarkan tuduhan tersebut untuk belajar memahami lebih dulu bagaimana organisasi KORPRI bekerja, terutama peran Sekretaris dan Bendahara yang juga bertanggung jawab dalam pengelolaan keuangan.

"Mereka yang berbicara sembarangan ini jelas tidak paham bagaimana mekanisme dalam KORPRI. Keuangan dikelola oleh Bendahara, bukan hanya Ketua. Jadi, silakan tanya langsung kepada Sekretaris dan Bendahara KORPRI jika ada kecurigaan, jangan asal bicara tanpa dasar," tegasnya.

Askun juga mengingatkan pentingnya menjaga asas praduga tak bersalah, dan menantang pihak yang menuduh untuk melapor jika memiliki bukti konkret, bukan hanya menggiring opini publik.

"Kalau memang ada bukti, laporkan saja. Jangan hanya bicara di luar tanpa dasar, itu hanya menunjukkan ketidakpahaman dan keinginan untuk menjatuhkan," tutur Askun.

Askun menyarankan kepada yang melontarkan isu tersebut untuk belajar dan bertanya terlebih dahulu kepada yang faham terkait Organisasi KORPRI.

"Makanya tanya dulu kepada orang yang tahu biar ngerti dan sebelum bicara itu sebaiknya ngaca dulu, apakah pantas ngomong seperti itu. Ngomong yang tidak ada isinya kalau kata orang sunda itu ngahambur bacot," pungkasnya.

Askun juga berpesan agar masyarakat bijak dalam menerima informasi agar tidak mudah terpengaruh dengan isu-isu yang tak jelas kebenarannya. (red)*

IMG-20241005-WA0089

Peduli Warisan Budaya Leluhur, Gina Fadlia Swara Kunjungi Galeri Pusaka Dawuh Gendana

Gina Fadlia Swara saat berada di Situs Budaya Bersejarah Galeri Pusaka Dawuh Gendana

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Dalam rangkaian kunjungannya pada Jumat (4/10/2024), Calon Wakil Bupati Karawang nomor urut 1, Hj. Gina Fadlia Ade Swara, mengunjungi salah satu situs budaya bersejarah, Galeri Pusaka Dawuh Gendana. Galeri ini terletak di Saung Dalem Cipta Rasa, Dusun Krajan, Desa Dawuan Tengah, Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang.

Galeri Pusaka Dawuh Gendana menyimpan peninggalan berharga dari leluhur pendiri Kabupaten Karawang, Raden Aria Wirasaba atau Raden Soerenggono. Warisan ini hingga kini dirawat dengan penuh kehati-hatian oleh Raden Sugiri, cicit keturunan langsung sang tokoh. Dalam kesehariannya, Sugiri juga aktif dalam kegiatan sosial di organisasi Karang Taruna Desa.

Hj. Gina Fadlia Ade Swara menyampaikan apresiasinya terhadap keberadaan galeri ini, yang menjadi saksi sejarah perjalanan Karawang. Menurutnya, pusaka yang tersimpan di galeri tersebut bukan hanya menunjukkan kekayaan budaya, tetapi juga menjaga kesakralan leluhur yang masih terasa hingga kini.

"Pusaka leluhur yang asli hingga saat ini masih terjaga dan sangat kental dengan rasa kesakralannya. Saya yakin masih banyak peninggalan kuno lainnya yang belum tergali di Kabupaten Karawang ini," ungkap Hj. Gina.

Selain galeri, Makam Raden Aria Wirasaba atau Raden Soerenggono yang berada di Dusun Kompa, Desa Cimahi, Kecamatan Klari juga menjadi situs cagar budaya yang sering dikunjungi oleh peziarah dan budayawan. Keberadaan situs ini semakin memperkuat peran penting Karawang dalam sejarah peradaban Jawa.

Kunjungan Hj. Gina ini sekaligus menjadi pengingat akan pentingnya menjaga warisan budaya leluhur agar terus diwariskan kepada generasi mendatang. (red)*

IMG-20241001-WA0134

Pemkab Aceh Barat Luncurkan Program OPTIMIS Melalui Kolaborasi ASN dan Perusahaan Swasta

Jendela Jurnalis Meulaboh, ACEH BARAT - Penjabat (Pj) Bupati Aceh Barat, Drs Mahdi Efendi, bersama Kepala Bappeda Kabupaten Aceh Barat, Wistha Nowar, S.Pt., M.Si., meluncurkan Program Perlindungan Sosial untuk Pekerja Rentan yang diberi slogan OPTIMIS (Optimalisasi Perlindungan Sosial Antisipasi Kemiskinan).

Program ini diluncurkan melalui kolaborasi antara perusahaan swasta dan gerakan ASN bersedekah pada Selasa, 1 Oktober 2024.

Pj. Bupati Mahdi Efendi mengajak seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Aceh Barat untuk menunjukkan kepedulian mereka terhadap pekerja rentan, dengan memberikan sumbangan sukarela untuk iuran perlindungan sosial.

Ia juga menegaskan pentingnya komitmen perusahaan swasta dalam melanjutkan program perlindungan sosial bagi pekerja rentan melalui dana tanggung jawab sosial perusahaan secara berkelanjutan.

“Melalui kerja sama yang baik antara ASN, perusahaan swasta, dan masyarakat, program ini diharapkan mampu berdampak signifikan dalam mengurangi angka kemiskinan di Aceh Barat,” ujar Mahdi Efendi.

Di sisi lain, Kepala Bappeda Aceh Barat, Wistha Nowar, menambahkan, berbagai upaya pengentasan kemiskinan sudah dilakukan, seperti bantuan sosial, bantuan modal usaha, subsidi sembako, dan pelatihan kewirausahaan. Upaya tersebut berhasil menurunkan angka kemiskinan di Aceh Barat dari 17,93% pada 2022 menjadi 17,86% pada 2023, meskipun angka tersebut masih lebih tinggi dibandingkan rata-rata provinsi dan nasional.

Menurut Wistha, program baru ini difokuskan untuk melindungi pekerja rentan melalui jaminan sosial. perlindungan tersebut bertujuan untuk mencegah peningkatan jumlah penduduk miskin akibat kecelakaan kerja yang menimpa tulang punggung keluarga. “Selain itu, program ini juga memberikan beasiswa kepada anak-anak pekerja rentan yang menjadi peserta jaminan sosial,” ujarnya.

Sebagai simbol dimulainya program, Pj. Bupati menyerahkan bantuan jaminan sosial kepada 1.454 pekerja rentan. “Bantuan ini berasal dari Gerakan ASN Bersedekah serta Dana Tanggung Jawab Sosial Lingkungan Perusahaan (TJSLP), yang menjadi tonggak awal kolaborasi berbagai pihak dalam pengentasan kemiskinan melalui perlindungan sosial di Kabupaten Aceh Barat,” tutup Mahdi. (Muhibbul Jamil)*

IMG-20241001-WA0081

Pemkab Aceh Barat Peringati Hari Kesaktian Pancasila, “Bersama Pancasila Kita Wujudkan Indonesia Emas”

Jendela Jurnalis Meulaboh, ACEH BARAT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Barat menggelar upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila dengan tema "Bersama Pancasila Kita Wujudkan Indonesia Emas" di halaman Kantor Bupati, Selasa (01/10/2024).

Upacara ini dipimpin oleh Pj Bupati Aceh Barat Drs Mahdi Efendi dan diikuti oleh unsur pimpinan daerah dan para Aparatur Sipil Negara (ASN) serta tenaga kontrak di lingkungan Pemkab Aceh Barat.

Pj Bupati Mahdi Efendi mengatakan, kemajuan bangsa Indonesia tidak terlepas dari perjalanan sejarah panjang yang penuh warna. Bangsa Indonesia pernah melalui berbagai ujian, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, yang mengancam keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Namun, katanya, dengan semangat persatuan dan tekad untuk membangun, Indonesia berhasil melalui ujian-ujian tersebut, yang pada akhirnya menyelamatkan Pancasila sebagai dasar negara. "Kita harus tetap melanjutkan perjuangan dan pembangunan bangsa, meskipun bentuk kegiatannya harus disesuaikan dengan tantangan zaman.

Lebih lanjut, Ia menambakan, setiap masa memiliki model perjuangannya sendiri. Oleh karena itu, diperlukan adaptasi dan inovasi agar perjuangan dan pembangunan yang dilakukan tetap bermanfaat bagi kemajuan bangsa.

Upacara ini menjadi momen untuk kembali mengingatkan pentingnya Pancasila sebagai pedoman dalam menjaga persatuan dan kemajuan Indonesia.

“Peringatan ini diharapkan dapat memperkuat semangat kebersamaan dalam menghadapi tantangan di masa depan demi mewujudkan Indonesia Emas,” pungkasnya. (Muhibbul)*

IMG-20241001-WA0028

PWI Bersama Diskominsa dan RAPI Aceh Barat Gelar Nonton Bareng Peringatan G30S/PKI

MEULABOH, Jendela Jurnalis - Dinas Komunikasi, Informatika, dan Persandian (Diskominsa) bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) menggelar acara nonton bareng peringatan Gerakan 30 September PKI (G30S/PKI). Acara tersebut dilaksanakan di Aula Kantor PWI Aceh Barat pada Senin malam (30/09/2024).

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kominsa, Edy Sofian, M.Si, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengingatkan masyarakat akan sejarah kelam bangsa, yakni peristiwa pembantaian para jenderal yang dikuburkan di Lubang Buaya pada masa pemberontakan G30S/PKI.

“Kita jadikan ini sebagai pembelajaran tentang bahaya laten PKI. Untuk mewaspadai kebangkitan paham komunis, kita harus meningkatkan pemahaman terhadap Pancasila dan UUD 1945 sebagai dasar negara,” ujar Edy Sofian.

Peringatan ini juga diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran generasi muda tentang pentingnya menjaga ideologi negara dan waspada terhadap segala bentuk ancaman yang merongrong keutuhan NKRI, ungkap nya.

Disisi lain, Ketua PWI Aceh Barat, Sa'dul Bahri, S.Sos.I, menuturkan bahwa kegiatan nonton bareng film peringatan Gerakan 30 September PKI (G30S/PKI) bukan sekadar mengenang sejarah, melainkan sebagai bentuk aktualisasi kecintaan anak bangsa, terutama para wartawan, terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Melalui kegiatan ini, kami ingin mengingatkan kembali tentang pentingnya menjaga keutuhan dan ideologi negara. Ini adalah bentuk kecintaan kami kepada Indonesia, sekaligus mengukuhkan peran wartawan sebagai pilar demokrasi dan penyambung informasi yang benar kepada masyarakat," ujar Sa'dul Bahri.

Sedangkan Ketua Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Aceh Barat, Musfaruddin, juga menegaskan kesiapan pihaknya sebagai relawan kemanusiaan dalam menjaga keutuhan bangsa. Menurutnya, RAPI selalu siap berada di garis depan untuk menghadapi ancaman terhadap ideologi negara.

"Sebagai relawan kemanusiaan, kami berkomitmen untuk menjaga NKRI dari segala bentuk rongrongan yang berpotensi merusak ideologi bangsa. Kami akan terus bersinergi dengan berbagai pihak untuk mewujudkan kesatuan dan keamanan," kata Musfaruddin.

Acara nonton bareng ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga Pancasila dan UUD 1945 sebagai dasar negara, serta mewaspadai segala bentuk paham yang mengancam keutuhan Indonesia. (Muhibbul)*

IMG-20240930-WA0043

Pj Bupati Aceh Barat Tinjau Fasilitas Pelayanan Kepegawaian di BKPSDM

Jendela Jurnalis Aceh Barat, ACEH - Penjabat (Pj.) Bupati Aceh Barat, Mahdi Efendi, melakukan peninjauan langsung terhadap fasilitas pelayanan kepegawaian di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Aceh Barat pada Senin, (30/09/2024).

Dalam kunjungannya, Mahdi menekankan pentingnya peningkatan kualitas pelayanan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) di wilayah Aceh Barat.

"BKPSDM harus memberikan layanan terbaik kepada ASN, karena pelayanan yang baik akan mendukung kinerja pemerintah daerah secara keseluruhan," tegas Mahdi.

Ia juga menginstruksikan agar penempatan ASN dilakukan secara profesional dan sesuai dengan kebutuhan masing-masing dinas, sehingga efektivitas kerja di berbagai sektor pemerintahan dapat terus meningkat.

"Pastikan setiap ASN ditempatkan sesuai dengan kebutuhan dinas dan potensi yang mereka miliki," ujarnya.

Mahdi berharap, dengan adanya peningkatan kualitas pelayanan kepegawaian, para ASN dapat bekerja dengan lebih semangat dan profesional.

"Saya berharap semangat dan etos kerja ASN di Aceh Barat terus meningkat. Pelayanan publik yang baik hanya dapat terwujud dengan ASN yang memiliki komitmen tinggi terhadap tugasnya," kata Mahdi.

Disisi lain, Ia menekankan pentingnya peran ASN dalam mendukung kemajuan daerah dan mengharapkan agar setiap individu dapat bekerja secara maksimal sesuai tugas dan tanggung jawabnya.

"ASN merupakan tulang punggung pemerintahan. Oleh karena itu, setiap ASN harus mampu menunjukkan dedikasi dan kinerja yang optimal untuk kesejahteraan masyarakat," tambahnya.

"Kunjungan ini diharapkan dapat mendorong peningkatan kualitas pelayanan serta mendukung reformasi birokrasi di Aceh Barat," pungkasnya. (Muhibbbul Jamil)*

IMG-20240924-WA0077

Selalu Menghindar Saat Dikonfirmasi, Kepsek MTs Nurul Falah Batujaya Diduga Alergi Terhadap Wartawan

Pintu Masuk MTs Nurul Falah Batujaya

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Profesi Jurnalis atau Wartawan dalam menjalankan tugasnya mengacu pada undang-undang No. 40 tahun 1999, dimana isi didalamnya menerangkan dan mengatur tentang keberadaan jurnalis dalam menjalankan tugasnya sebagai kontrol sosial.

Namun sayangnya, masih saja ada oknum yang seolah menyepelekan dan bahkan masih terkesan “alergi” dengan keberadaan Wartawan atau terhadap profesi tersebut. Selasa (24/9/24).

Seperti kita ketahui bersama, bahwa media merupakan salah satu sumber informasi di dalam suatu lembaga, baik itu lembaga pemerintah maupun lembaga pendidikan. Namun, sepertinya hal itu tidak berlaku dengan Oknum Kepala Sekolah MTs Nurul Falah Batujaya.

Hal tersebut karena telah beberapa kali ditemui untuk dikonfirmasi terkait transparansi Dana BOS dan terkait Honor Daerah (Honda), dirinya seolah terus menghindar. Bahkan, sudah 5 kali didatangi pun lebih banyaknya malah sulit untuk ditemui, dan sekalinya bisa bertemu pun Kepsek tersebut malah seolah menghindar dan meninggalkan wartawan dengan alasan sedang ada kesibukan.

Sementara itu, ketika dihubungi melalui pesan aplikasi Whats App, Nurlaela, S.Pd.I., selaku Kepala Sekolah MTs Nurul Falah, untuk ditanyakan mengapa dirinya seolah selalu menghindar, dirinya berdalih sedang sibuk untuk mendampingi operator disekolahnya.

"Waalaikumsalam, kemarin saya di lab Pak, dampingi operator karena kurikulum belum aktif, jadi saya harus dampingi operator mengerjakan pekerjaan yang haeua dirapihkan dan dilaporkan kepada pengawas," dalihnya.

Sangat disayangkan. Padahal, untuk keterbukaan informasi publik dari pihak sekolah seperti saat ini, seharusnya sudah tidak asing lagi dengan media. Yang dimana, media itu sendiri merupakan mitra untuk dapat mempublikasikan seputar kegiatan apapun disekolag. Selain itu, media melalui peranan Jurnalis (PERS) berfungsi juga sebagai kontrol sosial yang dilindungi oleh Undang-Undang saat menjalankan tugas jurnalistiknya.

Namun, justru yang terjadi malah sebaliknya, Kepala Sekolah malah terkesan selalu menghindar dan tidak mau dikonfirmasi terkait perkembangan program-program sekolah.

Selain itu, kedatangan seorang Jurnalis juga bukan serta merta tanpa alasan, karena sebelumnya mendengar informasi dan keluhan tentang Honor Daerah yang diduga kurang tepat sasaran. Namun, dengan tindakan yang dilakukan oleh oknum Kepsek tersebut, hal itu merupakan tindakan yang tidak mencerminkan seorang pendidik. Dimana Kepala Sekolah seharusnya bisa menjadi cermininan dari profesi guru yang bisa bersikap profesional. (Tinggun)*

IMG-20240924-WA0052

Diduga Manfaatkan Pondasi Lama, Proyek Pemagaran Kecamatan Pakisjaya Kini Jadi Sorotan

Proyek Pemagaran di Kantor Kecamatan Pakisjaya

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Pelaksanaan proyek di era keterbukaan sat ini akan jadi buah bibir masyarakat jika pada pelaksanaannya tidak sesuai dengan ketentuan yang tertuang dalam RAB (Rencana Anggaran Biaya). Selasa (24/9/24).

Salah satunya seperti pada proyek yang didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Karawang yang menelan hingga Rp.189.229.000.00,- yang dikerjakan oleh CV. Putra Malaka untuk pembangunan pemagaran Kantor Kecamatan Pakisjaya yang menjadi perbincangan publik karena proyek tersebut diduga tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang telah ditetapkan.

Diduga juga hal tersebut terjadi akibat minimnya pengawasan atau mungkin ada sebuah beban yang sulit untuk ditegakan, faktanya pembangunan pagar tersebut dibangun dan berdiri di atas bekas pondasi lama seolah lolos dari pengawasan.

Seperti yang dikatakan narasumber yang berinisial K, Ia mengungkapkan bahwa ada hal yang janggal antara yang tertera di papan informasi dengan fisik bangunan pagarnya.

"Kalau kita lihat dari papan informasi yang tertera, tentunya perlu dikaji, Karena apa? Karena anggaranya cukup fantastis. Dan ini patut dicurigai, apa sebab saya katakan patut di curigai? Karena proyek pemagaran yang saya liat itu tidak menggunakan pondasi baru, melaikan menggunakan pondasi lama. Saya yakin ini ada kongkalingkong alias masuk angin," ungkapnya.

Lebih lanjut, Ia menegaskan bahwa pembangunan pemagaran tersebut menyimpan misteri, sehingga menjadi sorotan banyak pihak. Pasalnya, diduga keras sebagian pagar yang sudah berdiri kokoh tersebut berdiri di pondasi lama.

"Artinya, ada sebagian pagar yang tidak dari 0 persen alias tidak menggunakan pondasi yang baru," tegasnya.

Faktanya, pembangunan pagar yang sudah mencapai 70 % lebih tersebut tidak menggunakan pondasi baru, melainkan berdiri diatas pondasi yang lama.

Melihat biaya pemagaran yang hampir mencapai ratusan juta ini, terkesan buruknya sisi pengawasan dari Dinas terkait.

"Jika ketentuannya tidak sesuai dengan RAB, kenapa ada sebuah pembiaran pembuatan pagar berdiri diatas pondasi lama," ucap sumber dengan nada kecewa.

Hingga berita ini diterbitkan, pelaksana maupun pengawas dari Dinas yang ditugaskan untuk mengawasi pekerjaan tersebut belum berhasil dikonfirmasi. (Tinggun)*

IMG-20240922-WA0034

Buka Lahan Pertanian, KWT Gampong Ladang Rencanakan Tanam Bawang Merah

Lahan Pertanian Gampong Ladang

Jendela Jurnalis Aceh Barat, ACEH - Kelompok Wanita Tani (KWT) Gampong Ladang, Kecamatan Sama Tiga, Kabupaten Aceh Barat, kini tengah membuka lahan pertanian seluas 50 meter yang berlokasi di Gampong blang Gampong Ladang. Minggu (22/9/24).

Ketika dikonfirmasi, beberapa Anggota KWT mengatakan bahwa sesudahnya dilakukan pengolahan lahan dengan Hand Traktor, rencananya di lahan tersebut juga akan dibangun tempat budidaya bawang merah dan jangung.

"Sesudah diolah tanah baru, kami adakan gotong royong membuat bedeng-bedang tempat budidaya bawang merah dan jagung," ucap salah seorang anggota kelompok KWT yang enggan ditulis jati dirinya.

Sementara itu, Geuchik Gampong Ladang Chairul Musca juga menuturkan pelaksanaan KWT Gampong Ladang atas binaan Dusen UTU dari bidang pertanian. Menurutnya, nanti akan dibangunkan juga sumur bor untuk memudahkan petani saat menyirami tanaman.

Lebih lanjut, Chairul berharap agar seluruh Anggota KWT dapat terus konsisten untuk berkebun

"Dan harapan kami kepada seluruh kaum KWT Gampong Ladang, agar untuk terus konsisten di bidang berkebun, demi terciptanya kehidupan yang sehat dan lancar," pungkasnya. (Muhibbul Jamil)*