Bulan: November 2025

IMG-20251107-WA0013

Peduli Sesama Jurnalis, Ketua AMKI Karawang Donorkan Darah untuk Romo

Proses donor darah

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Wujud kepedulian sesama jurnalis ditunjukkan oleh Ketua Asosiasi Media Konvergensi Indonesia (AMKI) Kabupaten Karawang, Endang Nupo, yang rela mendonorkan darahnya untuk membantu kesembuhan rekan seprofesinya, N. Hartono, Pemimpin Redaksi Beritapembaruan.id, yang tengah menjalani perawatan intensif di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat.

‎Diketahui, N. Hartono atau yang akrab disapa Romo telah menjalani perawatan selama hampir satu bulan akibat kanker usus yang menyerang tubuhnya. Saat ini, ia telah  menjalani operasi besar di rumah sakit tersebut.

‎Endang Nupo mengatakan, apa yang dilakukannya merupakan bentuk panggilan kemanusiaan sekaligus solidaritas terhadap sesama wartawan.

‎“Saya tidak bisa banyak membantu untuk kesembuhan Romo. Mungkin donor darah ini bisa sedikit meringankan dan membantu proses pemulihannya,” ujar Endang Nupo saat ditemui di RSPAD, Jumat (7/11/2025).

‎Endang mengaku bersyukur masih diberikan kesehatan sehingga bisa ikut mendonorkan darahnya.

‎“Ini kali kedua saya datang ke RSPAD Gatot Subroto. Kemarin tidak sempat donor karena sudah malam, jadi hari ini saya datang lebih pagi agar tidak terlambat,” tambahnya.

‎Dalam kesempatan tersebut, Endang Nupo didampingi oleh Ketua Media Independent Online (MIO) Jawa Barat, Azhari, serta Pimred Metroplus.id, Mustapid.

‎Ia juga berpesan kepada para jurnalis, khususnya yang sering beraktivitas di lapangan, untuk selalu menjaga kesehatan dan pola hidup.

‎“Sehat itu sangat berharga. Sebagai wartawan yang banyak bekerja di lapangan, kita harus bisa menjaga kesehatan dengan baik,” tutupnya. (red)*

IMG-20251107-WA0006

Banjir Rob Terus Naik, Warga Kampung Bungin Muara Gembong Siaga

Ilustrasi

Jendela Jurnalis Bekasi, JABAR — Banjir rob kembali melanda wilayah pesisir Kabupaten Bekasi. Air laut pasang dari arah tambak di Kampung Bungin, Desa Pantai Bakti, Kecamatan Muara Gembong, terus mengalami kenaikan sejak pukul 09.00 WIB dan mulai memasuki permukiman warga. Jum'at (7/11/25).

‎Awalnya, air hanya menggenangi area tambak dan jalan setapak, namun kini telah masuk ke halaman dan sebagian rumah warga. Kondisi tersebut membuat warga harus waspada dan mulai memindahkan barang-barang ke tempat yang lebih tinggi.

‎Menurut Relawan Tangguh Kampung Bungin, kenaikan air rob kali ini terjadi lebih cepat dari biasanya.

“Air mulai naik sejak pagi dan sekarang terus bertambah. Kami dari Relawan Tangguh terus memantau kondisi di lapangan dan membantu warga yang terdampak, terutama lansia dan anak-anak,” ujar salah satu relawan di lokasi.

‎Relawan juga menyebutkan bahwa tanggul tambak di beberapa titik mulai melemah akibat tekanan air laut yang tinggi. Jika tidak segera diperbaiki, dikhawatirkan genangan akan semakin meluas ke area permukiman yang lebih padat.

‎Banjir rob ini diduga akibat pasang tinggi air laut yang bertepatan dengan kondisi angin kencang di wilayah pesisir utara Bekasi. Warga bersama relawan kini bersiaga menghadapi kemungkinan air naik lebih tinggi menjelang malam hari.

“Kami berharap ada perhatian dari pihak terkait untuk memperkuat tanggul dan memperbaiki saluran. Kalau tidak segera ditangani, air bisa makin naik,” tambah relawan tersebut. (Rey)*

IMG-20251107-WA0000

Proyek Setengah Miliar Lebih, Pekerja Pembangunan SPAM di Jatibaru Tak Gunakan APD

Foto kegiatan proyek dan papan informasi

Jendela Jurnalis Karawang, JABAT - Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Kabupaten Karawang tengah merealisasikan anggaran pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) jaringan perpipaan. Proyek tersebut dilaksanakan dalam program Pembangunan SPAM Pedesaan yang berlokasi di Desa Jatibaru, Kecamatan Jatisari kabupaten Karawang Provinsi Jawa barat.

‎Kegiatan ini memiliki nilai kontrak sebesar Rp. 659.995.000,- yang bersumber dari APBD Kabupaten Karawang Tahun 2025, dengan masa pelaksanaan 90 hari kalender.

‎Pekerjaan proyek dilakukan oleh pihak ketiga yang menjadi pemenang tender, yakni CV. PUTRA PRIANGAN, serta menggunakan jasa konsultan supervisi dari PT. RANCANG BANGUN CIPTA.

‎Namun, pelaksanaan proyek yang seharusnya mengutamakan standar keselamatan kerja tersebut justru memunculkan sorotan. Pasalnya, sejumlah pekerja di lapangan tampak tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) secara lengkap, terutama para pekerja yang melakukan penggalian untuk pemasangan jaringan perpipaan.

‎Beberapa pekerja saat diwawancarai di lokasi pekerjaan pada Kamis (6/11/25), mengungkapkan bahwa mereka berasal dari berbagai daerah seperti Pangandaran, Sumedang, dan Majalengka, serta terdapat dua pekerja lokal asal Desa Jatibaru sendiri.

‎Para pekerja yang enggan disebutkan namanya itu turut mengaku belum sepenuhnya memahami aturan keselamatan kerja yang wajib diterapkan selama proyek berlangsung.

‎Ketika ditanyakan mengenai keikutsertaan para pekerja ke dalam BPJS Ketenagakerjaan terutama jaminan kecelakaan kerja (JKK) dan jaminan kematian (JKM) selama masa pelaksanaan proyek, sebagian dari mereka menyampaikan jawaban yang tidak pasti. “Kayanya belum,” ujar salah satu pekerja.

‎Sementara lainnya dengan nada ragu mengatakan, “Kayanya sudah kali, Pak.”

‎Minimnya pemenuhan standar keselamatan dan perlindungan sosial bagi para pekerja tentu menjadi perhatian serius, mengingat kegiatan proyek pemerintah seharusnya mengikuti ketentuan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) serta memastikan hak pekerja terpenuhi sesuai peraturan yang berlaku.

‎Hingga berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak pelaksana proyek maupun pihak DPRKP Kabupaten Karawang terkait temuan tersebut. (Pri)*

IMG-20251106-WA0004

Squad Penanggulangan Bencana Indonesia Gelar International Volunteer Day 2025 di Bekasi

Jendela Jurnalis Bekasi, JABAR — Dalam rangka memperingati International Volunteer Day 2025, Squad Penanggulangan Bencana Indonesia bersama berbagai lembaga terkait akan menyelenggarakan kegiatan bertajuk “Solidaritas Melalui Kesukarelawanan”. Acara ini akan berlangsung selama tiga hari, mulai Jumat hingga Minggu, 21–23 November 2025, bertempat di Kampung Bungin, Desa Pantai Bakti, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

‎Kegiatan ini melibatkan berbagai instansi seperti BNPB, BPBD Kota Bekasi, BPBD Kabupaten Bekasi, BPBD Kabupaten Karawang, Korpolairud, OSIS 09, SAR Mapala Jagat Samudra, serta Asosiasi Relawan Penanggulangan Bencana Indonesia.

‎Melalui tema besar “Solidaritas Melalui Kesukarelawanan”, kegiatan ini mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam aksi kemanusiaan, sosial, dan pelestarian lingkungan. Beberapa agenda utama yang akan dilaksanakan antara lain:

‎Cek kesehatan gratis

‎Edukasi kesehatan dan kebencanaan

‎Water Rescue & Fire Rescue (pelatihan penyelamatan air dan kebakaran)

‎Pemanfaatan air hujan

‎Sunatan massal

‎Pemasangan pemecah ombak sebanyak 20 truk

‎Penanaman 20.000 mangrove dan 500 pohon keras

‎Aksi bersih-bersih pantai

‎Selain memperkuat semangat kesukarelawanan, kegiatan ini juga bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya mitigasi bencana dan pelestarian lingkungan pesisir.

‎Bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi atau mendapatkan informasi lebih lanjut, dapat menghubungi:
‎📞 Subur Rojinawi: +62 813-9150-0914
‎📞 Bait: +62 813-8594-6934

‎Informasi lengkap dan pendaftaran peserta juga dapat diakses melalui tautan: https://bit.ly/SQUADPBIIIVD2025

IMG-20251104-WA0015

Sikapi Dugaan Penyimpangan Pengelolaan Dana BOSP dan PIP di PKBM Al-Muhajirin, Plt. Kabid PNFI Disdik Karawang akan Gelar Sidak

Sutarman, M.Pd., (Plt. Kabid PNFI / PKBM Disdikpora Karawang)

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Sikapi perihal kabar dugaan penyimpangan pengelolaan dana Bantuan Operasional Satuan Pendidikan (BOSP) dan Program Indonesia Pintar (PIP) periode Tahun 2026 di lembaga PKBM Al-Muhajirin, Kabupaten Karawang, Sutarman, M.Pd., selaku Plt. Kabid PNFI (Pendidikan Non Formal dan Informal) Disdikpora Karawang akhirnya angkat bicara. Selasa (4/11/25).

‎Menurutnya, terkait adanya kabar dugaan tersebut, pihaknya bersama penilik pendamping dan tim verifikasi akan melakukan kroscek atau sidak ke PKBM.

‎"Nanti akan kita kroscek bersama tim penilik pendamping dan tim verifikasi, kita akan turun langsung untuk mengkroscek terkait BOSP, jumlah siswa penerima PIP dan lainnya," ucapnya saat ditemui Jendela Jurnalis diruangannya.

‎Lebih lanjut, Plt. Kabid juga menyayangkan keterkaitan suami dari Kepala PKBM Al-Muhajirin yang selalu bertindak diluar kapasitasnya, dimana seharusnya kepala yayasan menyerahkan sepenuhnya kepengurusan administrasi kepada kepala PKBM.

‎"Ya statusnya Kepala PKBM nya siapa? Sementara kalau ditanya perihal kaitan administrasi Kepala seolah tidak memahami dan selalu melimpahkan kepada suaminya yang merupakan ketua yayasan. Apalagi suaminya itu kan statusnya sudah P3K," pungkasnya. (Pri)*

IMG-20251104-WA0014

Memalukan! Pekerjaan Rehab di Area Kantor Disdikpora Karawang Berjalan Tanpa Papan Informasi

Foto kegiatan pekerjaan

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Di Area atau Lingkungan Dinas Pendidikan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Karawang kini terpantau tengah diselenggarakan kegiatan rehabilitasi pembangunan pada komplek gedung dewan pendidikan. Selasa (4/11/25).

‎Namun sayangnya, adanya aktifitas tersebut seolah menunjukan ketidakprofesionalan pelaksana dalam mengerjakan proyek. Pasalnya, ketika terlihat masih ada aktifitas pengerjaan, Jendela Jurnalis sama sekali tidak menemukan adanya papan informasi kegiatan atau papan proyek terkait jenis kegiatan dan berapa anggarannya.

‎Berdasarkan keterangan dari lingkungan sekitar, pekerjaan tersebut sudah lama dilaksanakan dan kini proses pengerjaannya diperkirakan sedang dalam proses finishing.

‎"Kerjaannya sudah lama sih, kayaknya sekarang tinggal finishing, tapi saya juga gak tau itu kegiatan pembangunan atau rehab apa, emang gak ada papan proyeknya," ucap seseorang yang enggan menyebutkan namanya kepada Jendela Jurnalis.

‎Sementara itu, para pekerja yang berada dilokasi pun seolah bungkam saat ditanyai kaitan pekerjaan dan papan informasi kegiatannya.

‎"Gak tau kang," timpalnya singkat seraya terus melanjutkan pekerjaannya.

‎Hal tersebut akhirnya menuai sorotan dari H. Nanang Komarudin, S.H., M.H., selaku Ketua Umum LBH Maskar Indonesia. Dirinya menilai, adanya proyek di lingkungan kantor dinas tanpa papan informasi kegiatan itu dirasa sangat memalukan.

‎"Memalukan sekali! sekelas proyek yang dikerjakan di lingkungan dinas saja pelaksana tidak menerapkan asas transparansi publik. Kalau pekerjaan dilingkungan dinas saja dilaksanakan dengan tidak transparan, bagaimana dengan kegiatan pembangunan yang berada diluar atau disekolah?," singgungnya.

‎Lebih lanjut, dirinya menyebut bahwa seharusnya proyek yang dikerjakan dilingkungan dinas itu bisa menjadi cerminan, dimana asas transparansi publiknya harus benar-benar diterapkan.

‎"Itu kan dikerjakan di lingkungan dinas, yang seharusnya bisa menjadi cerminan malah seolah abai akan asas transparansinya," pungkasnya. (Pri)*

IMG-20240717-WA0051

Sikapi Dugaan Penyimpangan Pengelolaan Dana BOSP dan PIP di PKBM Al-Muhajirin, Ketum LBH Maskar Indonesia Akan Lapor ke APH

H. Nanang Komarudin, S.H., M.H., (Ketum LBH Maskar Indonesia)

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - H. Nanang Komarudin, S.H., M.H, selaku Ketua Umum LBH Maskar Indonesia angkat suara perihal dugaan penyimpangan pengelolaan dana Bantuan Operasional Satuan Pendidikan (BOSP) dan Program Indonesia Pintar (PIP) periode Tahun 2025 di lembaga PKBM Al-Muhajirin, Kabupaten Karawang.

‎Kepada Jendela Jurnalis, H. Nanang mengaku akan melaporkan semua data yang berhasil dihimpun, termasuk statement pengelola PKBM yang dianggap blunder.

‎"Sempat juga muncul di pemberitaan, katanya YS (inisial) selaku Kepala PKBM menyebut bahwa dirinya tidak tahu pasti besaran anggaran yang diterima, hal itu karena katanya untuk urusan keuangan dipegang oleh bendahara dan keta yayasan yang notabene adalah suaminya sendiri," ungkapnya.

‎Di sisi lain, H. Nanang menganggap Kepala PKBM sudah "keceplosan bohong" dengan menyebut besaran nominal yang tidak masuk akal.

‎"Tapi belakangan, ada pernyataan dia juga yang blunder dan tak berdasar, dimana dia sendiri menyebut bahwa penerimaan anggaran hanya sekitar Rp. 20 juta saja. Padahal, jika dihitung dari jumlah warga belajar, nominal tersebut sangat berbanding terbalik dari data yang tercantum di Dapodik PKBM Al-Muhajirin," sambungnya.

‎H. Nanang membeberkan, berdasarkan data yang dihimpun, jumlah peserta didik di PKBM Al-Muhajirin yang tercatat menerima dana BOSP terdiri dari Paket A (tidak tercantum / tidak ada), Paket B sebanyak 47 siswa dan Paket C sebanyak 105 siswa. Jadi, berdasarkan data tersebut terhitung bahwa total ada 162 siswa.

‎Sementara itu, sesuai ketentuan pemerintah pusat, H. Nanang memaparkan bahwa besaran dana BOSP per siswa untuk hitungan per tahun adalah sebesar Rp. 1.310.000 untuk Paket A, Rp. 1.510.000 untuk Paket B dan Rp. 1.810.000 untuk Paket C.

‎"Hitung saja, dari 47 Siswa Paket B dikali Rp. 1.510.000 saja sudah sekitar Rp. 70 juta lebih, terus untuk 105 siswa Paket C jika dikali Rp. 1.810.000 itu mencapai Rp. 190 jutaan. Jadi, dalam satu tahun saja jika dihitung secara real ya sudah mencapai Rp. 260 jutaan lebih," paparnya.

‎Selain itu, H. Nanang juga merasa heran terkait data nominasi Penerima PIP di PKBM Al-Muhajirin di Tahun 2024 tercatat  ada pencairan sebesar Rp. 40.500.000 tapi hal tersebut seolah dibantah dengan pernyataan salah satu peserta didik yang mengaku tidak pernah menerima. Bahkan, Ketua Yayasan sendiri telah mengakui bahwa alur pencairannya dilakukan secara kolektif oleh yayasan.

‎"Pertanyaannya, apakah uang PIP nya diberikan kepada nominasinya?," ucap H. Nanang dengan nada heran.

‎Berbekal data yang berhasil dihimpun, H. Nanang akan melaporkan dugaan tersebut kepada Inspektorat dan APH, dan dirinya berharap agar pihak terkait melakukan audit dan menindak tegas jika benar terbukti adanya penyimpangan.

‎Hingga berita ini diterbitkan, Jendela Jurnalis belum berhasil menghubungi ataupun menemui pihak PKBM Al-Muhajirin, karena saat didatangi langsung ke PKBM pada Jum'at 31 Oktober di jam kerja pun keadaannya tampak sepi tanpa aktifitas belajar mengajar dan tidak ada orang sama sekali. (Pri)*

IMG-20251101-WA0011

Warga Desa Cikalong Apresiasi Dinas PRKP dan Pelaksana atas Realisasi Rehabilitasi Bangunan Majelis Nurul Huda

Rehabilitasi Bangunan Majelis Nurul Huda Cikalong

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Warga Desa Cikalong apresiasi realisasi Proyek Rehabilitasi Bangunan Majelis Nurul Huda yang berlokasi di Dusun Krajan I, RT/RW 12/6, Desa Cikalong, Kecamatan Cilamaya Wetan.

‎Diketahui, proyek tersebut direalisasikan dan diselenggarakan oleh Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman yang dikerjakan oleh CV. Sinar Dua Putra Mandiri dengan nilai anggaran sebesar Rp196.531.000,- (seratus sembilan puluh enam juta lima ratus tiga puluh satu ribu rupiah) yang bersumber dari APBD Kabupaten Karawang Tahun 2025 dengan waktu pelaksanaan pekerjaan selama 75 Hari kalender.

‎Kepada wartawan, Ade selaku warga setempat mengaku sangat mengapresiasi pihak dinas dan pelaksana yang telah merealisasikan pembangunan rehabilitasi Majelis Nurul Huda yang berada di lingkungannya. Menurutnya, dengan adanya bangunan Majelis tersebut, warga sekitar tentunya sangat merasa terbantu dan bisa menunjang kegiatan pengajian untuk warga.

‎"Alhamdulilah, dengan direalisasikannya pembangunan atau rehab Majelis ini, kami selaku warga disini merasa sangat terbantu dan bersyukur. Atas itu, kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu merealisasikannya, termasuk pihak dinas dan pihak pelaksana," ucapnya.

‎Hal tersebut senada dengan apa yang disampaikan oleh H. Lili selalu Kepala Desa Cikalong, dirinya juga merasa sangat terbantu dan bersyukur atas realisasi pembangunan atau rehabilitasi Majelis tersebut.

‎"Kalau kami sebagai pihak desa, tentunya kami juga mengucapkan terimakasih dan bersyukur bahwa ajuan di desa kami sudah dikabulkan atau dibangun oleh pihak terkait," pungkasnya. (NN)*

IMG-20251101-WA0002

Rotasi dan Promosi, Kadisdik Jabar Sebut 641 Kepsek dan Guru kini Bertugas di Kampung Halaman

Rotasi dan Promosi Kepsek dan Guru

Jendela Jurnalis JABAR - Sebanyak 641 kepala sekolah di wilayah Jawa Barat (Jabar) resmi dilantik. Sebagian besar di antaranya kini ditempatkan di kampung halamannya masing-masing.

‎Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat Purwanto menjelaskan kebijakan ini merupakan bagian dari rotasi dan promosi jabatan kepala sekolah yang diarahkan agar para pendidik bisa bertugas lebih dekat dengan wilayah domisili mereka.

‎"Total ada 641 kepala sekolah yang baru dilantik, gabungan antara rotasi dan promosi. Yang promosi ada 215 orang," ujar Purwanto mengutip detikcom, Rabu (29/10).

‎Menurutnya, salah satu kriteria utama dalam rotasi kali ini adalah mendekatkan kepala sekolah ke tempat tinggal mereka. Meski begitu, Purwanto mengakui, masih ada sebagian kecil kepala sekolah yang belum bisa ditempatkan di wilayah asal karena keterbatasan formasi.

‎"Sebarannya memang diarahkan agar mereka bisa mengajar di kabupatennya masing-masing. Jadi yang sebelumnya bertugas di luar kabupaten, sekarang dikembalikan ke daerah asalnya," jelasnya.

‎"Ada beberapa daerah yang sudah penuh, misalnya di Kabupaten Sukabumi. Karena formasinya sudah penuh, maka yang bersangkutan ditempatkan dulu di kabupaten tetangga," sambungnya.

‎Purwanto menegaskan, kebijakan ini merupakan langkah nyata dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi untuk memperkuat ikatan emosional antara kepala sekolah dan lingkungan tempat mereka bertugas.

‎"Prinsipnya, Pak Gubernur ingin mendekatkan para kepala sekolah dengan wilayahnya masing-masing. Saat ini mayoritas sudah bisa ditempatkan di kabupaten asal, walaupun belum 100 persen," ucapnya

‎Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menegaskan, rotasi kali ini membawa semangat baru dalam tata kelola pendidikan di Jawa Barat.

‎Menurutnya, kepala sekolah sebaiknya mengabdi di wilayah tempat tinggalnya agar lebih memahami karakter masyarakat dan kebutuhan pendidikan setempat.

‎"Ada perubahan format di kepala sekolah. Yaitu walaupun belum semua ya saya lihat, yaitu kepala sekolah harus jadi kepala sekolah di wilayahnya," kata Dedi.

‎Dedi menilai, pola lama di mana kepala sekolah harus bertugas jauh dari tempat tinggalnya justru kurang efisien dan sering kali mengganggu kinerja.

‎"Kalau dia tinggalnya di kecamatan ini atau di kabupaten ini, harus di situ. Tidak boleh ada kecamatan dari kepala sekolah di kabupaten ini ngajar di kabupaten lain, janganlah," tandasnya. (red)*

IMG-20251101-WA0001

Rumah Warga di Tanjung Pakis Ambruk, Belum Tersentuh Bantuan Pemerintah

Kondisi rumah yang ambruk

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR – Sebuah rumah milik warga di Desa Tanjung Pakis, Kecamatan Pakisjaya, Kabupaten Karawang dilaporkan telah ambruk lebih dari satu tahun lalu, namun hingga kini belum mendapatkan bantuan dari pihak pemerintah.

‎Menurut keterangan warga sekitar, rumah tersebut roboh akibat kondisi bangunan yang sudah rapuh dan diterpa cuaca ekstrem. Ironisnya, hingga saat ini pemilik rumah masih bertahan tinggal di bagian dapur, satu-satunya area yang masih memiliki atap dan dinding seadanya.

‎“Sudah lebih dari setahun rumahnya ambruk, tapi belum ada bantuan nyata. Katanya dulu sudah difoto dan dijanjikan akan dibantu, tapi sampai sekarang belum ada tindak lanjut,” ujar salah satu warga setempat.

‎Kondisi rumah tampak memprihatinkan — tembok depan runtuh, atap hilang, serta bagian lantai dikelilingi puing-puing bata dan reruntuhan bangunan.

‎Warga berharap pemerintah daerah maupun pihak terkait segera turun tangan memberikan bantuan perbaikan rumah atau bantuan sosial lainnya agar pemilik rumah dapat kembali tinggal dengan layak dan aman. (red)*