Jendela Budaya

IMG-20240811-WA0086

Disambut Baik LASQN, Pelantikan PWI Laskar Sabilillah Kabupaten Karawang Diselengarakan di Situs Budaya Makam Syekh Quro

Foto KH. Abbas Billy Yachsy, Ketum PWI Laskar Sabilillah saat memberikan sambutan

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Organisasi Perjuangan Wali Songo Indonesia (PWI) Laskar Sabilillah, merupakan organisasi umat Islam di Indonesia yang salah satu tugasnya mengawal para Trah Wali Songo atau Kiai Nusantara, termasuk saat menyampaikan argumentasi di muka umum atau berceramah.

PWI Laskar Sabilillah sendiri mempunyai ketua umum yaitu KH. Abbas Billy Yachsy, sekaligus sebagai pimpinan pondok pesantren Buntet Cirebon, Jawa Barat.

Sebagai salah satu bukti berkembangnya organisasi PWI Laskar Sabilillah di Nusantara, kini organisasi PWI Laskar Sabilillah telah dibentuk kepengurusan baru di wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, yang diketuai oleh Gus Jati, untuk masa jabatan 2024-2029.

Hal itu dibuktikan dengan digelarnya acara pelantikan pengurus daerah organisasi PWI Laskar Sabilillah Kabupaten Karawang, bertempat di Situs Budaya Makam Syekh Quro, Desa Pulokalapa, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada Minggu (12/8/2024) malam.

Ahmad Tosin, selaku ketua panitia pelaksana pelantikan pengurus daerah organisasi PWI Laskar Sabilillah Kabupaten Karawang, mengungkapkan bahwa dipilihnya Situs Budaya Makam Syekh Quro, menjadi tempat gelaran acara karena cikal bakal peradaban Islam di Nusantara yaitu dimulai oleh Syekh Quro.

"PWI hadir untuk menyatukan tekad dan menyatukan visi untuk meluruskan sejarah dan perjuangan Wali Songo, dan peradaban Islam di Nusantara berawal dari Syekh Quro yang Makamnya ada di Desa Pulokalapa ini," ungkapnya.

Lebih lanjut, dirinya mengucapkan terimakasihnya kepada semua pihak yang telah berkontribusi dan memberikan dukungan atas terselenggaranya acara pelantikan tersebut.

"Kami ucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah mendukung terlaksananya acara ini. Mohon maaf sebesar besarnya jika jamuan yang kami suguhkan dirasa kurang memuaskan," ucapnya.

Foto jajaran kepanitiaan saat memberikan sambutan dan laporan kegiatan

Sementara itu, Entis Sutisna selaku ketua organisasi Laskar Agung Syekh Quro Nusantara (LASQN), dimana organisasi tersebut merupakan pendukung utama gelaran acara, dalam sambutannya menegaskan bahwa Makam Syekh Quro, benar adanya di Pulobata, Desa Pulokalapa, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Karawang.

“Kami atas nama LASQN mempersilahkan siapapun yang akan melakukan ziarah ke Makam Syekh Quro. Di sinilah awal perkembangan ajaran Islam yang dibawa oleh Syekh Quro. Kami tidak ridho jika ada pihak yang menyatakan bahwa Makam Syekh Quro selain di sini. Di Pulobata inilah Makam Syekh Quro berada. Kami LASQN siap berjuang dan mempertanggungjawabkan bahwa benar Makam Syekh Quro ada di Pulobata Desa Pulokalapa," tegasnya.

Diketahui, acara pelantikan pengurus daerah organisasi PWI Laskar Sabilillah Kabupaten Karawang, dihadiri oleh KH. Abbas Billy Yachsy, KH. Junaedi Albaghdadi (Romo) dan juga menghadirkan penceramah KH. Imaduddin. Acara dikawal ketat oleh pihak Kepolisian dan TNI, agar acara tersebut berjalan tetap kondusif.

Foto saat LASQN membawa Bendera Merah Putih sepanjang 50 meter dengan lebar 4 meter

Selain itu, sebelum dilaksanakan prosesi pelantikan pengurus daerah PWI dan Laskar Sabilillah Kabupaten Karawang, turut dimeriahkan dengan pengibaran bendera Merah Putih Raksasa dengan ukuran panjang 50 meter dan lebar 4 meter yang dipersembahkan oleh LASQN selaku tuan rumah. (HNW/NN)*

IMG-20240718-WA0042

Pemerintah Aceh Barat Sosialisasikan Qanun Nomor 4 Tahun 2023 Tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan

Kegiatan Sosialisasi Terkait Implementasi Qanun Nomor 4 Tahun 2023 Tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan

Jendela Jurnalis Meulaboh, ACEH BARAT - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat melalui Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga (Disparpora) melaksanakan kegiatan sosialisasi terkait implementasi Qanun Nomor 4 Tahun 2023 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan regulasi baru yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan sektor pariwisata di wilayah tersebut.

Plt Kepala Disparpora Aceh Barat, Mirsal, menjelaskan bahwa qanun ini merupakan langkah strategis dalam mengoptimalkan potensi pariwisata yang dimiliki kabupaten Aceh Barat "Melalui Qanun Nomor 4 Tahun 2023, kami berupaya untuk membangun infrastruktur pariwisata yang berkualitas serta meningkatkan layanan dan daya tarik destinasi pariwisata di Aceh Barat," ujar Mirsal.

Sosialisasi yang diadakan di Aula DP3AKB Aceh Barat ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk para pelaku usaha pariwisata, akademisi, dan masyarakat. Diskusi intensif dilakukan untuk memperkuat pemahaman bersama mengenai substansi qanun ini serta implikasinya bagi pengembangan sektor pariwisata lokal.

Selain itu, Mirsal juga menegaskan pentingnya keterlibatan semua pihak untuk mendukung implementasi qanun ini guna mencapai tujuan pembangunan pariwisata yang berkelanjutan dan berdaya saing tinggi. "Kami mengundang semua elemen masyarakat dan investor untuk bersama-sama membangun destinasi pariwisata yang ramah lingkungan dan menguntungkan secara ekonomi," tambahnya.

Qanun Nomor 4 Tahun 2023 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten Aceh Barat telah resmi disosialisasikan sebagai landasan hukum bagi semua kegiatan pembangunan pariwisata di daerah tersebut. Dengan adanya regulasi ini, diharapkan dapat menciptakan iklim investasi yang kondusif serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui sektor pariwisata yang berkelanjutan.

Qanun tersebut memiliki legalitas yang kuat secara hukum dalam membangun Gampong wisata di Aceh Barat. Kegiatan ini juga dihadiri oleh beberapa SKPD terkait, unsur akademik, para camat, beberapa kepala Gampong wisata, serta pemuda-pemudi duta wisata. (Muhibbul Jamil)*

IMG-20240712-WA0024

Bah Wita, Sosok Pengrajin Kendang Asal Cilamaya Kulon yang Sudah 42 Tahun Konsisten Jalani Profesinya

Foto Bah Wita saat memperlihatkan bahan dan kendang yang sedang ia kerjakan

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR -
Di usianya yang sudah tak muda lagi, dengan berbekal bakat yang diturunkan oleh orang tuanya, Bah Wita (66) kini masih konsisten mejalankan profesi sebagai pengrajin kendang yang dijalankan sendiri dirumanya, yaitu di Dusun Kiserut, RT 002/001, Desa Tegalurung, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang.

Saat dikunjungi Jendela Jurnalis, Pria kelahiran 17 Agustus 1958 yang telah menjalani profesi sebagai pengrajin kendang sejak Tahun 1982 tersebut terlihat sedang melakukan proses finishing penyetelan 1 set kendang yang sudah siap pakai. Jum'at (12/7/24).

Dari keterangannya, Bah Wita menjelaskan bahwa dalam proses pembuatan kendang, dirinya selalu lebih mengutamakan kulitas dibanding kuantitas, terlebih dalam proses pembuatan 1 set kendang yang terdiri dari 1 kendang besar dan 2 kendang kecil itu biasanya bisa memakan waktu sekitar 2 hingga 3 bulan lamanya.

"Untuk 1 set kendang, proses mahatnya sekitar 2 minggu, terus nunggu kayunya kering, sampe bisa dipasangin kulit itu bisa memakan waktu sekitar 2 sampai 3 bulan," terangnya.

Selain itu, Bah Wita menjelaskan bahwa untuk bahan baku kulit kerbau dirinya memang tak memiliki kesulitan, karena dirinya sudah memiliki banyak kenalan beberapa pengusaha pemotongan hewan atau yang biasa disebut "jagal," dan dirinya cukup membeli kulit kerbau yang dirasa cocok dan memenuhi kriteria untuk pembuatan kendang.

"Kalo kulit mah alhamdulilah gak susah nyari, disekitaran kan banyak tukang jagal, kita tinggal pesen kulit yang bagus dan yang cocok untuk dibikin kendang," jelasnya.

Foto Bah Wita saat diwawancara

Namun, Bah Wita menambahkan bahwa, untuk mendapatkan bahan baku berupa kayu nangka yang akan dijadikan sebagai bahan pembuatan badan kendang pun cukup memakan waktu, dimana dirinya harus bekerjasama dengan tukang kayu untuk mendapatkan kayu nangka berkualitas.

"Untuk bikin kendang, kayunya harus kayu nangka, kalo bahan untuk kendang yang kecil mah banyak, yang agak susah itu buat kendang yang besar, karena sekarang rada susah nyari pohon nangka yang besar, palingan saya pesen ke tukang kayu," tambahnya.

Lebih lanjut, saat ditanyai terkait harga jual dari 1 set kendang yang diketahui memakan proses yang cukup lama tersebut, Bah Wita mengatakan bahwa nilai jualnya bervariatif, tergantung dari kualitas jenis kayu dan ukuran kendang yang dirinya buat. Untuk harganya, berada di kisaran 2.5 hingga 3 juta rupiah.

Di era perkembangan globalisasi saat ini, Bah Wita berharap agar seni di Kabupaten Karawang harus selalu dilestarikan dan tetap eksis, hal tersebut agar keberadaan seni tradisional yang bisa menjadi jalan pencari rejeki bagi para seniman tak tergerus perkembangan zaman.

Sementara itu, membahas tentang musik tradisional di Kabupaten Karawang, tentu kita tak asing dengan yang namanya musik Jaipong, dimana musik tersebut merupakan pelengkap pengiring tarian dengan iringan gamelan.

Adapun dalam gamelan itu sendiri, ada komposisi alat musik yang harus dimainkan, pada umumnya terdiri dari komposisi gendang, saron, bonang, gambang, panerus/kedemung, rebab, kecrek dan goong.

Terlebih, sebagaimana diketahui bahwa di Kabupaten Karawang memiliki tarian khas yang bernama "Goyang Karawang," yang sudah terkenal di tingkat Nasional hingga Internasional, tentunya peran serta dan keberadaan pengrajin gamelan khususnya kendang seharusnya masih akan dibutuhkan oleh kalangan seniman.

Penulis : Nunu Nugraha

IMG-20240706-WA0055

Dimeriahkan Pentas Seni, Kenaikan Kelas dan Pelepasan Peserta Didik di PKBM Ratu Kencana Berlangsung Meriah

Foto Ketua beserta peserta didik di PKBM Ratu Kencana

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Dalam rangka menutup Tahun Ajaran 2023/2024, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Ratu Kencana yang terletak di Dusun Rawaraden, Desa Sukaratu, Kecamatan Cilebar menggelar acara kenaikan kelas dan pelepasan bagi peserta didik Paket B dan C. Sabtu (7/7/24).

Dihadiri seluruh peserta didik (warga belajar) serta dihadiri pula oleh perwakilan wali murid, acara tersebut digelar secara indoor di ruangan serbaguna PKBM Ratu Kencana.

Dalam sambutannya, Syarif Hidayatulloh selaku Ketua PKBM Ratu Kencana berharap agar lulusan dari PKBM Ratu Kencana bisa menjadi insan yang hebat, berbudi pekerti luhur serta berguna bagi bangsa dan agama.

Adapun untuk data kelulusan, ada 45 peserta didik yang lulus dari program Paket B. Sementara itu, untuk lulusan pada program Paket C berjumlah 54 peserta didik.

Foto acara kenaikan kelas dan kelulusan peserta didik PKBM Ratu Kencana

Lebih lanjut, Syarif menerangkan, terkait fokus pembelajaran di PKBM Ratu Kencana, tidak hanya terfokus pada pendidikan akademis saja, tetapi tetap mengedepankan pendidikan vokasi.

"PKBM itu tidak hanya fokus pada pendidikan akademis, tapi juga ada juga pendidikan vokasi, diantaranya yang sudah berjalan yaitu sanggar seni, keterampilan menjahit, tata kecantikan kulit, dan komputer," terangnya.

Acara kemudian dilanjutkan dengan adanya penampilan seni tari yang berlangsung meriah, dimulai dari suguhan tari japin, nirmala, jaipong nyi ronggeng dan lainnya yang dibawakan langsung oleh perwakilan dari peserta didik tiap kelas hingga acara berakhir. (Nunu)*

IMG-20240627-WA0018

Gelar Acara Kenaikan Kelas dan Kelulusan Kelas VI, SDN Solokan I Tumbuhkan Nilai Budaya Karakter dan Budi Pekerti

Dewan Guru di SDN Solokan l

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR -
Menutup Tahun Ajaran 2023 - 2024, Sekolah Dasar Negeri (SDN) Solokan l menggelar acara kenaikan kelas dan kelulusan bagi Siswa - Siswi Kelas VI (6). Acara tersebut digelar di halaman sekolah pada Rabu (26/6/24).

Dalam sambutannya, H. Wahyu Hidayat, M.Pd., selaku Kepala Sekolah SDN Solokan I mengatakan bahwa masa sekolah dasar merupakan sebuah pembentukan karakter.

"Waktu selama 6 Tahun, Dewan Guru di SDN Solokan I merupakan sosok yang mampu membentuk karakter dan jiwa peserta didik, sehingga mempunyai dan membentuk pribadi peserta didik agar dapat menjadi manusia yang berguna bagi Negara, Bangsa, dan Agamanya," ucapnya.

Menurutnya, guru yang tentunya memiliki tugas dan tanggung jawab yang sangat besar untuk mengajar, mendidik, serta melatih para siswa agar menjadi individu yang berkualitas, baik dari sisi intelektual maupun akhlaknya. Seprti mulai dari pendidikan karakter di era digital, serta menghadapi sejumlah tantangan yang perlu diatasi agar dapat efektif membentuk kepribadian siswa mengembangkan kepribadian yang baik, Integritas, tanggungjawab, empati, kejujuran, dan nilai-nilai positif lainya.

"Waktu selama enam tahun ternyata tidak terasa akan berlalu. Tak terasa, siswa kelas 6 SD Negeri Solokan I telah mencapai masa-masa terakhir mereka di sekolah ini, setelah berjuang keras dalam menghadapi Ujian Sekolah (US). Dan kami selaku Kepala Sekolah yang tentunya berdoa kepada siswa kelas 6 yang lulus, agar bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi," tandasnya.

26 Juni 2024 , menjadi salah satu kegiatan penting yang selalu dinantikan, karena melibatkan siswa, orangtua, dan guru dalam satu momen yang penuh makna dan kenangan, yaitu dengan digelarnya acara Kenaikan Kelas 1-5, sekaligus untuk Kelulusan Kelas 6 Siswa/i di SDN Solokan I Tahun Ajaran (TA) 2024.

Dalam acara tersebut, dihadiri oleh Korwilcambidik Kecamatan Pakisjaya, Dewan Guru beserta para Wali Murid, dimana kegiatan perpisahan sekolah merupakan tradisi yang diadakan setiap tahun. Orang tua siswa Kelas 6 juga bersama-sama berkolaborasi dengan pihak sekolah untuk mensukseskan acara tersebut.

Bagi orangtua, acara ini yang tentunya menjadi kesempatan terakhir untuk menunjukkan hubungan baik dengan para guru dan pihak sekolah sebelum anak-anak mereka melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya.

Mulai dari sambutan Kepala Sekolah yang penuh inspirasi, pidato perpisahan dari perwakilan siswa Kelas 6, hingga penampilan kreatif dari siswa-siswi Kelas 6 yang menunjukkan bakat dan minat serta keterampilan mereka, semuanya berjalan dengan lancar dan penuh sukacita.

Kreatifitas Seni dan Budaya dari Siswa/i SDN Solokan l

Momen mengharukan adalah saat penyerahan simbolis siswa Kelas 6 kepada orangtua atau wali murid. Dengan diiringi lagu-lagu perpisahan yang menyentuh, tidak sedikit yang meneteskan air mata, baik dari siswa, orangtua, maupun guru, karena teringat akan perjalanan panjang dan perjuangan yang telah dilalui bersama selama enam tahun terakhir.

Selain itu, acara juga menjadi ajang refleksi bagi semua pihak. Para guru menyampaikan pesan-pesan dan nasehat yang penuh dengan harapan dan doa untuk kesuksesan siswa-siswi di masa depan.

Orangtua pun memberikan apresiasi kepada guru atas dedikasi dan kesabaran mereka dalam mendidik anak-anak selama ini. Hubungan yang erat antara guru, siswa, dan orangtua semakin terasa di momen-momen seperti ini. (Tinggun)*

IMG-20240620-WA0040

Dihibur Dalang Muda Abdul Hafiz, Acara Kelulusan di SMPN 3 Tirtajaya Berlangsung Meriah

Abdul Hafiz, Dalang muda dari SMPN 3 Tirtajaya

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Menutup Tahun Ajaran 2023 - 2024, SMPN 3 Tirtajaya menggelar acara kelulusan bagi Siswa - Siswi Kelas IX angkatan ke-15. Acara tersebut digelar di halaman sekolah. Rabu (20/6/24).

Dalam acara yang dihadiri oleh Kepala Sekolah, Komite Sekolah, Kepala Desa Tambaksumur, Dewan Guru, Siswa, Orang Tua Siswa beserta tamu undangan lainnya tersebut berlangsung meriah dan penuh sukacita.

Meriahnya kegiatan tersebut diisi dengan pementasan berbagai kreatifitas seni pertunjukan dan budaya yang dibawakan oleh siswa, mulai dari seni tari dan lainnya.

Salah satu seni pertunjukan selain pagelaran wayang golek

Bahkan, ada juga salah satu pertunjukan yang menjadi pusat perhatian, yaitu pagelaran wayang golek yang dibawakan oleh dalang muda Abdul Hafiz, dimana dirinya merupakan siswa kelas VIII di sekolah tersebut.

Bahkan, kepiawaian yang dimiliki oleh Abdul Hafiz mendapatkan apresiasi dari Apin Suhendra selaku Kepala Sekolah SMPN 3 Tirtajaya. Dirinya bahkan mengungkapkan rasa bangganya terhadap kreatifitas dari para siswa tersebut.

"Perlu apresiasi buat Abdul Hafiz yang mampu melesatkan budaya seni sunda, dimana pada saat ini sangat sedikit generasi anak bangsa yang tertarik akan kebudayaan suatu daerah atau wilayahnya," ungkapnya.

Apin Suhendar, Kepala Sekolah SMPN 3 Tirtajaya

Lebih lanjut, Apin Suhendra juga berharap agar terwujudnya jalinan sinergitas antara pihak sekolah dengan orang tua siswa.

Sementara itu, Kang Boy selaku orang tua dari Abdul Hafiz juga mengaku sangat bangga atas skill yang dimiliki anaknya.

"Saya sebagai orang tua dari Hafiz, merasa sangat bangga atas bakat yang dimiliki anak saya, semoga anak saya bisa menjadi salah satu generasi penerus dalam hal pelestarian seni dan budaya," ucapnya.

Atas kerjasama semua pihak serta dukungan dari para wali murid, acara tersebut berlangsung dengan sukses, meriah dan penuh sukacita. (Red/NN)*

IMG-20240528-WA0041

Sinergi Lestarikan Adat dan Budaya, MAA Aceh Barat Gelar Rapat Kerja

Pj Bupati Aceh Barat saat menggelar rapat bersama MAA

Jendela Jurnalis Meulaboh, ACEH BARAT - Majelis Adat Aceh (MAA) Kabupaten Aceh Barat mengadakan Rapat Kerja tahun 2024 dengan tema "Bersama Bersinergi Melestarikan Adat Istiadat Aceh Barat" di Aula Hotel Tiara pada Selasa (28/05/2024).

Pejabat Bupati Aceh Barat Drs. Mahdi Efendi yang diwakili sekretaris daerah Marhaban, M. Si mengatakan Rapat tersebut bertujuan untuk merumuskan program dan kerja nyata dalam upaya pelestarian adat dan budaya Aceh Barat.

Marhaban menjelaskan bahwa Para peserta rapat kerja tersebut terdiri dari para camat, pengurus MAA Kecamatan dan kabupaten serta dari berbagai lapisan masyarakat lainnya, ia mengharapkan dapat berkontribusi secara sinergis demi mempertahankan kekayaan budaya dan adat istiadat yang menjadi identitas daerah tersebut.

"Tujuan menguatkan sinergi dalam upaya pelestarian adat dan budaya di daerah tersebut," sebut Marhaban.

Marhaban menambahkan, para pemangku kepentingan dan tokoh masyarakat berdiskusi tentang langkah-langkah konkret untuk menjaga dan mengembangkan warisan budaya yang menjadi kekayaan Aceh Barat. MAA berharap melalui sinergi yang kuat, mereka dapat membangun langkah-langkah nyata dalam melestarikan dan mempromosikan adat dan budaya Aceh Barat untuk generasi mendatang.

"Melalui Raker ini kita harapkan mampu melahirkan rekomendasi penting terkait pengembangan dan pelestarian adat istiadat di kabupaten Aceh Barat sehingga mampu memperkuat lembaga adat dan hukum adat di Aceh Barat," ungkap Marhaban.

Selaras dengan itu, Ketua MAA Aceh Barat Tgk. H. Mawardi Nyak Man, yang lebih akrab disapa Abah Mawardi ini, menuturkan bahwa, agenda Raker MAA tingkat kabupaten ini merupakan agenda tahunan yang ditujukan untuk memperkuat koordinasi dan sinergitas antar pengurus MAA Kabupaten dan MAA Kecamatan, dalam menjalankan program yang telah direncanakan dan dirumuskan bersama, sekaligus menjadi evaluasi terhadap program yang telah dilaksanakan.

Abah Mawardi juga mengingatkan para pengurus untuk lebih fokus kepada tujuan dan sasaran kerja. Karena menurutnya, perkembangan digitalisasi saat ini telah menimbulkan pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan budaya di masyarakat Aceh Barat yang cenderung mulai memudarnya nilai-nilai pelestarian adat terutama pada kalangan generasi muda.

"Untuk itu, wadah ini diharapkan bisa menjawab berbagai tantangan ke depan dalam menentukan langkah strategis Maa kabupaten Aceh Barat Dalam upaya pelestarian dan memperkuat implementasi nilai-nilai adat pada masyarakat," pungkasnya. (Muhibbul Jamil)*

IMG-20240408-WA0037(1)

Pererat Silaturahmi, Komunitas Rebabers Karawang dan PRK Cilamaya Kulon Gelar Buka Bersama

Suasana saat buka puasa bersama

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Dalam rangka mengisi kegiatan di Bulan Suci Ramadhan, Komunitas Rebabers Karawang bersama Pengurus Ranting Kecamatan (PRK) BMMK Karawang (dalam upaya pelestarian kebudayaan) menggelar kegiatan buka puasa bersama. Senin (8/4/24).

Kegiatan tersebut diselenggarakan dikediaman Ocim Suhendi selaku Ketua PRK Cilamaya Kulon, tepatnya di Dusun Jarong Wetan, Desa Kiara, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang.

Dalam kesempatannya, Dede Rohadi selaku Ketua Rebabers Karawang mengungkapkan bahwa tujuannya menggelar kegiatan bersama ialah agar untuk mempererat silaturahmi antara Rebabers dengan PRK.

"Acara buka bersama ini digelar bertujuan untuk mempererat silaturahmi antar Rebabers. Selain itu, juga untuk menjalin silaturahmi yang baik dengan PRK, yang dimana kita ketahui bahwa PRK merupakan ujung tombak BMMK yang selama ini berhubungan langsung dengan para seniman di wilayahnya masing-masing," ungkap Ketua Rebabers yang sering akrab disapa dengan panggilan Dede Bah Mpi tersebut kepada Jendela Jurnalis.

Ngobrol santai usai berbuka puasa bersama

Sementara itu, Ocim Suhendi selaku Ketua PRK Cilamaya Kulon didampingi Sekretaris dan Bendahara, mengaku merasa sangat bangga. Selain itu, dirinya pun sangat mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan oleh Rebabers tersebut, karena menurutnya, dengan adanya kegiatan tersebut merupakan cerminan jalinan silaturahmi Rebabers yang solid dan penuh kekeluargaan.

"Alhamdulilah, dengan terselenggaranya buka bersama ini, saya sangat mengapresiasi kegiatan-kegiatan dari teman-teman rebabers ini. Dengan selalu menggelar silaturahmi seperti ini, tentunya ini menjadi cerminan jalinan silaturahmi yang penuh solidaritas dan dilandasi kekeluargaan," ucapnya.

Lebih lanjut, Ocim Suhendi berharap, agar kegiatan serupa bisa diikuti oleh pelaku seni yang lain, sebagai bentuk persaudaraan dalam dunia seni.

"Melalui seni, kita tidak hanya bisa menciptakan harmonisasi melalui alunan musik atau lantunan lagu-lagu saja, melainkan kita juga menciptakan harmonisasi dalam kehidupan sehari-hari dengan jalinan silaturahmi yang selalu terjalin dengan baik," tutup seniman sekaligus Ketua PRK Cilamaya Kulon yang lebih akrab disapa dengan panggilan Kang Oce tersebut. (Nunu)*

IMG-20240223-WA0051

Pengurus BMMK Ikuti Bimtek Kewirausahaan Seniman di Akshaya Hotel Karawang

Bimtek Kewirausahaan Seniman

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Saat ini, Pemerintah Kabupaten Karawang tengah berupaya melakukan upaya peningkatan SDM (Sumber Daya Manusia) dalam sektor kebudayaan yang berkualitas dan berdaya saing tinggi, khususnya demi terwujudnya ekonomi kerakyatan yang kreatif, dimana hal tersebut dapat mendorong kemajuan pembangunan daerah melalui pemanfaatan peluang yang terfokus pada bidang tertentu, yang memiliki daya saing tinggi, baik di level daerah, nasional maupun internasional.

Berkaitan dengan hal tersebut, Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang melalui Kabag Kesra Setda Karawang, menyelenggarakan kegiatan Bimtek (Bimbingan Teknis) Kewirausahaan bagi Seniman, sebagai salah satu skema untuk menginisiasi keberlanjutan ekosistem budaya yang khas, dengan menumbuhkan "Art Prener" yang dilaksanakan di Aula Tulip Hotel Akshaya, Jl. Telukjambe Timur, Karawang pada 22 hingga 23 Februari 2024.

Adapun dalam pelaksanaannya, kegiatan tersebut diikuti oleh Kasi Kesos se-Kabupaten Karawang dan Pengurus Box maupun Pengurus Ranting dari Badan Musyawarah Masyarakat Karawang (BMMK), yang selama ini selalu konsisten dalam melakukan upaya pelestarian kebudayaan di Karawang.

Selain dibekali pengetahuan kewirausahaan, Peserta dari Bimtek tersebut nantinya juga akan ditugaskan untuk melakukan pendataan terhadap beberapa seniman yang sebelumnya telah didata oleh pihak Disparbud (Dinas Pariwisata dan Kebudayaan) Kabupaten Karawang.

Acara dibuka oleh Asisten Pemerintahan Kabupaten Karawang Dr. Eka Shanatha, SH, MM., mewakili Bupati Karawang dan membacakan Sambutan tertulis sesuai yang diamanatkan Bupati. Setelah sebelumnya Kabag Kesra Setda Karawang Irlan Suarlan, S.STP., MSi., menyampaikan laporan kegiatan. (NN)*

IMG-20240210-WA0098

Konsisten Lestarikan Seni dan Budaya, PKBM Ratu Kencana Dapatkan Piagam Penghargaan dari Disparbud Karawang

Foto Syarif Hidayatulloh (baju putih) Ketua PKBM Ratu Kencana saat menerima penghargaan dari Disparbud

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Berbicara tentang kesenian dan kebudayaan, keduanya merupakan sesuatu yang berkaitan dengan seni atau keindahan, serta mengandung aspek budaya dengak cakupan yang luas. Salah satunya merupakan wujud dari kekayaan seni budaya di Indonesia yang beraneka ragam.

Hal tersebut pula yang dijadikan dasar implementasi oleh PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) Ratu Kencana yang terletak di Desa Sukaratu, Kecamatan Cilebar, Kabupaten Karawang.

Melalui pelestarian seni dan budaya, PKBM Ratu Kencana kini telah berhasil mengukir prestasi, salah satunya adalah melalui penghargaan yang didapatkan dari Disparbud (Dinas Pariwisata dan Kebudayaan) Kabupaten Karawang.

Atas didapatkannya penghargaan tersebut, Syarif Hidayatulloh selaku Ketua PKBM Ratu Kencana mengucapkan rasa terimakasihnya kepada pihak Disparbud Kabupaten Karawang.

"Terimakasih atas penghargaan yg diberikan, semoga semakin menambah motivasi kami untuk terus ngamumule seni budaya dan tradisi lokal," ucapnya saat diwawancarai Jendela Jurnalis. Sabtu 10/2/24).

Foto kegiatan warga belajar di PKBM Ratu Kencana

Lebih lanjut, Syarif juga mengungkapkan bahwa penghargaan yang telah didapatkan tersebut merupakan hasil kerja keras dan kerjasama yang baik antara pendidik dan warga belajar di PKBM tersebut.

Selain itu, Syarif juga menerangkan bahwa di PKBM Ratu Kencana memang selalu konsen dan konsisten terhadap pelestarian seni budaya, khususnya seni budaya lokal seperti seni tari dan seni musik tradisional yang selama ini telah berjalan melalui ekstrakulikuler Seni Tari dan Karawitan (degung). (Nunu)*