admin

IMG-20250214-WA0025

Tolak Pemberian Izin Pertambangan untuk PT. MPB, Masyarakat Karawang Bersatu akan Gelar Aksi Bela Alam ke Pemprov Jabar

Ilustrasi penolakan pertambangan

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Berkaitan dengan adanya izin pertambangan untuk PT. MPB yang dikabarkan akan melaksanakan kembali aktifitas pertambangan di Kawasan Karst Karawang Selatan, Masyarakat Karawang Bersatu (MKB) bersama Koalisi Melawan Tambang dengan tegas menyampaikan penolakan. Jum'at (14/2/2025).

Hal tersebut diketahui bermula karena telah dikeluarkannya Surat Rekomendasi Nomor : 530/6829/EK Tanggal 23 Desember 2020 dari Cellica Nurrachadiana selaku Bupati Karawang pada waktu itu (Surat Bupati Karawang kepada FR selaku Dirut PT. MPB), yang dimana setahun kemudian diterima oleh Dinas ESDM Provinsi Jawa Barat dan disetujui oleh Bey Machmudin selaku Pj. Gubernur.

Kepada Jendela Jurnalis, Yudi Wibiksana selaku Ketua Umum MKB menjelaskan bahwa perihal hal tersebut, pihaknya dengan tegas menolak adanya eksploitasi di Kawasan Karst.

"Meski Kepmen ESDM telah menetapkan KBAK di Desa Tamansari, Kecamatan Pangkalan, kami tetap menolak! Karena aturan tersebut sudah jelas eksploitatif dan bertentangan dengan UUPLH dan Perda RTRW Karawang yang menyebutkan bahwa Kawasan Karst Karawang masuk dalam Kawasan Lindung Geologi," jelasnya.

MKB juga mendesak agar Pemprov Jabar menolak rekomendasi surat dari mantan Bupati Karawang yang dinilai cacat secara kajian lingkungan hidup di Kawasan Karst, serta tanpa mengundang pihak masyarakat.

Yudi menerangkan, jika Kawasan Karst sebagai Kawasan hidrologi rusak, Pemkab Karawang akan kehilangan pendapatan trilyunan rupiah.

"Kerugian Trilyunan itu bisa dihitung dari debit air di beberapa Goa dan sumber mata air yang ada jika dikonversikan ke dalam nilai uang, Pemkab Karawang dipastikan merugi dan bohong besar ketika perusahaan bisa mendatangkan kesejahteraan," terangnya.

Selain itu, Yudi menyebut bahwa Karst adalah "Benteng Alam" bagi keberlangsungan hidup Karawang, karena Karst itu sendiri menjadi tempat lahirnya mata air yang ada di wilayah tersebut.

Atas dasar hal tersebut, MKB akan menggelar "Aksi Bela Alam" ke Pemprov Jabar pada Rabu 19 Februari 2025 mendatang, sebagai sikap tegas penyeruan penolakan atas pemberian izin pertambangan kepada PT. MPB.

"Kawasan Karst harus tetap lestari adalah harga mati!," tutupnya. (Nunu)*

IMG-20250214-WA0021

LBH Massa Keadilan Rakyat Indonesia Desak APH Tindak Tegas Dugaan Korupsi Dana PIP

Ketua LBH, H. Nanang Komarudin, S.H., M.H

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR – LBH Massa Keadilan Rakyat Indonesia meminta Aparat Penegak Hukum (APH) untuk mempercepat penyelidikan dan penyidikan dugaan korupsi dana Program Indonesia Pintar (PIP). Ketua LBH, H. Nanang Komarudin, SH, MH, menegaskan pentingnya langkah cepat dan tegas dalam menindak pelaku penyalahgunaan dana pendidikan.

“Kami mendukung penuh langkah hukum yang cepat dan tegas. Jangan ada keraguan dalam menindak pihak-pihak yang menyalahgunakan dana pendidikan. Tahun ini harus menjadi tahun bersih-bersih dari praktik korupsi,” ujar Nanang.

Dugaan korupsi dana PIP yang mencuat di Karawang menimbulkan keresahan di masyarakat. Dana yang seharusnya membantu siswa dari keluarga kurang mampu agar tetap bisa bersekolah diduga diselewengkan oleh oknum tertentu.

Kasus ini sebelumnya telah mendapat perhatian dari berbagai elemen masyarakat, termasuk Forum Aktivis Islam (FAIS) Karawang, yang mendesak agar aparat segera bertindak. Kritik keras juga muncul dari berbagai pihak yang menilai dunia pendidikan harus bersih dari praktik korupsi yang merugikan generasi muda.

Dalam kasus ini, aparat dapat menerapkan beberapa aturan hukum, di antaranya UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang mengancam pelaku korupsi dengan hukuman berat, termasuk pidana penjara dan denda besar, UU Sistem Pendidikan Nasional, yang mengatur bahwa dana pendidikan harus digunakan sesuai peruntukannya dan UU Keuangan Negara, yang menegaskan bahwa pengelolaan keuangan negara harus transparan dan bertanggung jawab.

LBH Massa Keadilan Rakyat Indonesia akan terus mengawal perkembangan kasus ini dan memastikan proses hukum berjalan profesional.

"Korupsi di sektor pendidikan adalah kejahatan yang merugikan masa depan bangsa. Kami akan terus mendorong agar kasus ini diusut tuntas dan pelakunya dihukum seberat-beratnya," tutup Nanang.

Hingga saat ini, pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi terkait perkembangan penyelidikan kasus ini. Namun, desakan dari berbagai elemen masyarakat diharapkan dapat mempercepat langkah hukum terhadap dugaan penyalahgunaan dana PIP di Karawang. (Red)*

IMG-20250212-WA0026

Singgung Soal Efisiensi Anggaran, Ketum BaraNusa Sarankan Presiden Rampingkan Kabinet dan Bubarkan Kementerian Yang Hanya Jadi Beban Bagi Negara

Adi Kurniawan, Ketua Umum Barisan Relawan Nusantara (BaraNusa)

Jendela Jurnalis JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto, 22 Januari lalu, meneken Instruksi Presiden (Inpres) Nomor Satu Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD Tahun 2025.

Dalam keputusan itu, Prabowo meminta jajaran pemerintah pusat dan daerah untuk menghemat anggaran hingga 306,7 triliun rupiah.

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi menyatakan sebagian dana hasil penghematan akan digunakan untuk memperluas jangkauan penerima manfaat program makan bergizi gratis.

Sesuai inpres tentang efisiensi anggaran, kementerian dan lembaga (K/L) negara saat ini di tengah menyisir pos-pos yang bisa dihemat.

Kementerian keuangan merinci ada 16 pos belanja yang harus dipangkas untuk menghemat anggaran, diantaranya pos pembelian alat tulis kantor, perjalanan dinas, sewa mobil, serta kegiatan yang bersifat seremonial.

Sejumlah kementerian yang mengalami pemangkasan besar seperti kementrian pertanian dan kementerian pekerjaan umum terpaksa membatalkan proyek-proyek penting. Seperti misalnya, anggaran kementerian pekerjaan umum dipangkas Rp 81,38 triliun, berdampak pada pembatalan 14 proyek bendungan dan saluran irigasi yang seharusnya mendukung swasembada pangan. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa pemangkasan anggaran justru akan menghambat pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Selain itu, pemangkasan anggaran juga berdampak terhadap sejumlah lembaga salah satunya seperti yang dirasakan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) terhadap para korban terorisme yang tergabung di dalam Yayasan Keluarga Penyintas (YKP). Para korban terorisme ini menilai pemangkasan anggaran sebesar 62 persen tersebut dapat menghilangkan perlindungan hak-hak korban terorisme yang meliputi layanan medis, psikologi, dan psikososial.

Pemangkasan anggaran juga menimbulkan ancaman PHK Massal meskipun beberapa pihak meyakini hal tersebut dapat dihindari. Namun faktanya, PHK terjadi di RRI dan TVRI yang menyasar ke pekerja kontributor dan honorer. Di samping itu, pengusaha konstruksi juga mengungkapkan pemangkasan anggaran sebesar 81 triliun dapat mengancam jutaan pekerja konstruksi kehilangan pekerjaan.

Pertanyaannya, mengapa Presiden Prabowo tidak pangkas dan rampingkan juga jumlah kabinetnya demi efisiensi anggaran dan kerja pemerintah?

Ketua Umum Barisan Relawan Nusantara (BaraNusa), Adi Kurniawan mengatakan Kabinet Merah Putih saat ini dikenal sebagai salah satu yang terbesar di dunia, dengan lebih dari 30 menteri, belum termasuk wakil menteri (Wamen), staf khusus, dan berbagai lembaga non kementerian.

Bahkan terakhir, kata Adi, kementerian pertahanan menambah pejabat baru dengan mengangkat Deddy Corbuzier sebagai staf khusus (stafsus).

“Di tambah ada beberapa kementerian yang memiliki dua wamen sekaligus seperti misalnya di kementerian perlindungan pekerja migran Indonesia (KP2MI). Hal tersebut sangat jauh dari kata efisiensi, karena dengan jumlah pemerintah yang gemuk justru sangat boros dan berdampak pada kebutuhan anggaran yang besar mulai dari gaji, fasilitas, hingga biaya operasional dan lainnya,” ujar Adi Kurniawan lewat keterangan tertulis, Rabu (12/02/25).

Menurutnya, negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Jerman mengelola pemerintahan dengan jumlah menteri yang jauh lebih sedikit, tetapi tetap mampu menjalankan roda pemerintahan secara efisien dan responsif. Terlebih China yang memiliki jumlah penduduk sampai miliaran pun hanya memiliki 26 menteri untuk menjalankan roda pemerintahannya.

Adi mengatakan, Jabatan menteri seringkali menjadi bagian dari ‘kompromi politik’ dalam sistem pemerintahan koalisi seperti Indonesia.

“Inilah mengapa keberanian politik sangat dibutuhkan. Menurutnya, jika Prabowo benar-benar memiliki keberanian dan ingin menerapkan efisiensi anggaran secara konsisten, Prabowo harus berani keluar dari bayang-bayang kepentingan politik berbagi kekuasaan demi kepentingan strategis nasional,” kata Adi.

Lebih lanjut Adi menilai gagasan penghematan anggaran adalah langkah positif dan harus didukung demi meningkatkan efisiensi pemerintahan dan pelayanan publik terlebih mampu mengurangi tingkat kasus korupsi di tubuh pemerintahan. Tapi juga memiliki kabinet yang gemuk dapat menghambat agenda besar nasional.

Sebab itu, dirinya meminta Presiden Prabowo agar berani keluar dari peninggalan budaya politik berbagi kekuasaan dengan memangkas jumlah kementerian dan lembaga non kementerian demi pemerintahan yang efektif dan efisien serta benar-benar bekerja untuk kepentingan negara serta rakyat Indonesia.

“Kami mendukung penuh Presiden Prabowo lakukan perampingan kabinet, bubarkan kementerian dan lembaga non kementerian yang menjadi beban negara yang hanya membuat boros keuangan negara,” tandasnya. (Red)*

IMG-20250210-WA0048

Bersama Disdikpora, FK-PKBM Karawang Intens Lakukan Pembinaan dan Arahkan Semua PKBM Aktif Berkegiatan

Asep Lesmana, S.Sos., M.Pd., Ketua FK-PKBM Karawang

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) adalah lembaga pendidikan nonformal yang dibentuk oleh masyarakat untuk masyarakat, yang berorientasi pada pemberdayaan potensi setempat untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap masyarakat dalam bidang ekonomi, sosial, dan budaya.

Adapun tujuan dari didirikannya PKBM adalah sebagai program pendidikan dan pelatihan, meliputi dari Pendidikan Kesetaraan, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pelatihan Pemberdayaan, dan layanan tambahan lainnya seperti Taman Bacaan Masyarakat (TBM) maupun Kursus melalui berbagai program keahlian dan keterampilan.

Contohnya seperti kegiatan yang dilakukan oleh puluhan PKBM di Kabupaten Karawang dibawah binaan Dinas Pendidikan dan Olahraga (Disdikpora) dan Forum Komunikasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (FK-PKBM) yang tetap konsisten menjalankan tugasnya sebagai pengelola kegiatan pemberdayaan, pelatihan dan pendidikan.

Hal tersebut sebagaimana yang diungkapkan oleh Asep Lesmana, S.Sos., M.Pd., selaku Ketua FK-PKBM Kabupaten Karawang. Dalam kesempatannya dirinya menyebut bahwa pembinaan FK-PKBM telah dijalankan semaksimal mungkin.

"Terkait proses pendampingan dan pembinaan, hal tersebut menjadi konsen FK-PKBM untuk terus mendorong dan mengupayakan agar PKBM di Karawang dapat menjalankan kewajibannya dengan baik," ungkap Pria yang lebih akrab disapa dengan panggilan Kang Ales kepada Jendela Jurnalis. Senin (10/2/25).

Dalam prosesnya, Ales menyebut bahwa pihaknya selalu berkoordinasi dan meminta arahan dari pihak Disdik, khususnya arahan dari H. Kosim selaku kepala yang membidangi PKBM.

"Kita selalu koordinasi dengan Disdik, dan kita juga selalu berkoordinasi, untuk kemudian melanjutkan arahan-arahan kepada para pengelola PKBM melalui rapat yang sering kita selenggarakan dalam setiap bulannya," tambahnya.

Lebih lanjut, Ales berharap agar semua pengelola PKBM dapat mejalankan tugas dan kewajibannya dengan maksimal, sebagai bentuk upaya untuk turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa melalui bidang pemberdayaan dan pendidikan kesetaraan.

"Saya berharap, semua pengelola PKBM di Karawang bisa selalu tetap menjalankan kewajibannya dengan penuh rasa tanggung jawab," tutupnya. (Nunu)*

IMG-20241104-WA0065(1)

Diduga Ada Aroma Penyimpangan, Warga Keluhkan Program Ketahanan Pangan di Desa Segaran

Ilustrasi DD

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Pemerintah Pusat melalui Kementerian Desa, mengalokasikan Dana Desa untuk mendukung kesejahteraan masyarakat. Namun, alokasi dana di Desa Segaran untuk pemberdayaan masyarakat tahun 2024 diduga dikelola tidak sesuai harapan. Jum'at (31/1/25).

Program 'Ketahanan Pangan' yang bertujuan meningkatkan perekonomian warga Desa Segaran, Kecamatan Batujaya, Kabupaten Karawang untuk ternak domba diduga tidak sesuai harapan. Dana desa yang dialokasikan untuk program ini pada 2024 menelan anggaran kurang lebih sebesar Rp.160 Juta, dengan fokus pada peningkatan produksi peternakan domba. Namun berujung keluhan karena diduga terlihat tidak sesuai harapan dilapangan.

Seperti halnya yang di katakan AS (inisial) warga Desa Segaran kepada awak media, Ia mengatakan, "Realisasi dengan anggaran yang dikeluarkan diduga kuat tidak sesuai ketentuan RAB (Rencana Anggaran Biaya) jelas-jelas domba yang di belanjakan harganya diduga tidak sesuai dengan fisik yang ada. Kenapa tidak? lihat saja Pak, domba yang dibelikan paling rata-rata harganya dikisaran Rp. 2 Juta kebawah, bisa-bisa Rp. 1,8 atau Rp. 1,5 Juta, dan hal ini yang tentunya menjadi indikasi adanya potensi penyimpangan akibat dugaan konspirasi untuk kepentingan pribadi,” ucapnya.

Namun, narasumber menyebut bahwa yang Ia ketahui, RAB yang dicantumkan itu sekitar Rp. 2.5 juta per ekor.

"Artinya diduga ada mark up anggaran, kalau dibelikan domba seharga Rp. 2.5 juta, seharusnya ada sekitar 65 ekor jika total yang dianggarkan sebabyak Rp. 160 juta. Terus sisa spesifikasi anggarannya kemana? apakah dialihkan ke anggaran mana atau dikembalikkan ke LPJ?" tambahnya.

Pelaksanaan program yang didanai oleh Dana Desa ini berpotensi merugikan masyarakat, terutama dalam upaya penguatan sektor peternakan yang seharusnya menjadi prioritas.

“Transparansi dan akuntabilitas adalah hal mutlak dalam pengelolaan Dana Desa. Jangan sampai ada oknum yang memanfaatkan situasi ini untuk keuntungan pribadi,” ucap warga Desa Segaran kepada awak media menjelaskan.

Hingga berita ini diterbitkan, saat dikonfirmasi via whatsApp dan telepon pada Selasa Tanggal 28/1/2025, SS (inisial) selaku Pjs. Desa Segaran, Kecamatan Batujaya belum memberikan tanggapan resmi terkait dugaan penyimpangan tersebut. (Pri)*

IMG-20250129-WA0060

Siapa Bilang Biaya Sekolah di SMK TKM Tempuran Mahal? Ini Faktanya!

PPDB SMK TKM Tempuran

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Sekolah Menengah Kejuruan Taruna Karya Mandiri Tempuran (SMK TKM Tempuran) merupakan salah satu sekolah yang terletak di Desa Purwajaya, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Karawang. Namun, belakangan terdengar kabar bahwa katanya biaya sekolah di SMK TKM Tempuran terbilang mahal. Padahal, berdasarkan data dan fakta, ternyata itu semua tidak benar adanya. Malahan, biaya pendaftarannya pun ternyata gratis.

Hal tersebut sebagaimana diungkapkan oleh Tata Suhendar yang merupakan seorang Wali Murid asal Desa Sumurgede, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang. Menurutnya, selama Ia menyekolahkan anaknya di SMK TKM Tempuran, Ia tidak merasakan mahalnya biaya sekolah. Bahkan, menurutnya biaya sekolah di SMK TKM Tempuran terbilang lebih ringan jika dibandingkan dengan sekolah kejuruan serupa yang ada di Kabupaten Karawang.

"Malahan saya pernah ngobrol dan melakukan riset perbandingan biaya sekolah di SMK TKM Tempuran dengan sekolah swasta lainnya, dan terbukti bahwa biaya sekolah di SMK TKM Tempuran lebih ringan dan terjangkau, terus gak ada beban untuk pembelian LKS seperti yang sering dikeluhkan wali murid di sekolah lain," ungkapnya.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Darjim yang juga merupakan Wali Murid asal Desa Purwajaya, Kecamatan Tempuran. Selain itu, Ia menyebut bahwa tingkat kedisiplinan siswa lebih diterapkan, dimana metode absensi menggunakan fingerprint (sidik jari-red), sehingga bisa meminimalisir kenakalan siswa dari upaya bolos sekolah ataupun pelajaran, apalagi metode fingerprint tersebut terkoneksi langsung dengan nomor telepon wali murid yang memudahkan wali murid untuk turut serta mengontrol absensi siswa.

"Kalau anak bolos bisa ketahuan, kalo anak kita gak fingerprint, itu langsung ada pemberitahuan ke hape wali murid, jadi kita bisa sama-sama mengontrol absensi anak kita," terangnya.

Berdasarkan hasil riset dan wawancara kepada beberapa wali murid lainnya, terbukti bahwa SMK TKM Tempuran telah berhasil mencetak lulusan yang memiliki SDM dan keterampilan yang mumpuni. Bahkan, beberapa siswa yang tengah menjalankan Praktek Kerja Industri (Prakerin) maupun Praktek Kerja Lapangan (PKL) sudah banyak mendapatkan tawaran untuk bekerja disana ketika sudah lulus nanti. Hal tersebut menunjukan bahwa SMK TKM Tempuran telah berhasil menjalankan kemitraan dengan beberapa perusahaan industri besar di Kabupaten Karawang dan Bekasi.

Info PPDB

Diketahui, SMK TKM Tempuran yang kini sudah berstatus Akreditasi A ini memiliki beberapa jurusan program keahlian, diantaranya adalah Teknik Mesin (TM), Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis (MPLB), Teknik Elektro dan Pengelasan (Welding).

Adapun terkait sarana dan pelayanan yang terdapat di SMK TKM Tempuran diantaranya adalah, ruang kelas yang nyaman dan ruang praktek yang memadai untuk kejuruan TM dan MPLB, bursa kerja khusus untuk penyaluran alumni dalam mencari pekerjaan serta beasiswa kuliah gratis untuk alumni yang mau melanjutkan pendidikan.

Selain itu, SMK TKM Tempuran juga memiliki kegiatan ekstrakulikuler yang lengkap, salah satu diantaranya adalah program keahlian bahasa Jepang. Bahkan, 9 alumni kini tengah dalam tahapan proses pemberangkatan, menyusul 3 alumni dari program tersebut yang sudah berhasil berangkat ke Jepang.

Nah, untuk kalian yang ingin tahu proses tahapan pendaftarannya, berikut jadwal PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) untuk Tahun Ajaran 2025 - 2026 ;
- Tahap 1 : 1 Januari 2025 s/d 30 April 2025
- Tahap 2 : 1 Mei 2025 s/d 31 Juli 2025.

Adapun pengenai persyaratannya adalah ;
1. Mengisi formulir pendaftaran
2. SKL (Surat Keterangan Lulus), bisa menyusul setelah dinyatakan lulus dari Sekolah asal
3. Foto Copy Ijazah SD/MI/Sederajat
4. Foto Copy KK
5. Foto Copy KTP Orang Tua
6. Foto Copy Akta Kelahiran
7. Foto Copy KIP, KIS, PKH (jika ada)
8. Pas Foto background MERAH ukuran (3x4) 2 lembar, dan ukuran (4x6) 2 lembar.

Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi nomor 085183070549 / 085163686655, atau melalui website resmi SMK TKM Tempuran melalui link (https://www.smktarunakaryamandiri.sch.id), atau juga bisa melihat informasi detail mengenai SMK TKM Tempuran di beberapa platform media sosial berikut ini ;
- Instagram : @smktkm_Official
- TikTok : @smktkm705_Official
- Facebook : SMK Taruna Karya Mandiri
(NN)*

IMG-20250125-WA0037

Diwarnai Rangkaian Perlombaan, SMK TKM Tempuran Gelar Isra Mi’raj 1446 Hijriah

Siraman Rohani dalam Isra Mi'raj di SMK TKM Tempuran

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Seperti tahun-tahun sebelumnya, di penjuru dunia seluruh umat Islam memperingati peristiwa besar (Isra Mi’raj) 1446 Hijriah dengan berbagai caranya. Seperti halnya kegiatan yang kini digelar di SMK TKM (Taruna Karya Mandiri) yang terletak di Desa Purwajaya, Kecamatan Tempuran. Sabtu (25/1/25).

Acara peringatan Isra Mi’raj tersebut digelar di Halaman Kampus SMK TKM Tempuran dengan penuh khidmat, juga disertai antusiasme dari para Siswa-Siswi, Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah Dewan Guru tenaga Pendidik dan kependidikan Civitas Akademik SMK TKM Tempuran.

Acara diawali dengan pembukaan Apel Pagi, dilanjutkan dengan Sholawat Nabi yang dibawakan oleh anak-anak dari Ekstraulikuler Hadroh, lantunan Ayat Suci Al-Qur’an, Sambutan Kepala Sekolah yang diwakili oleh Karyati, S.Pd., selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, kemudian berlanjut ke acara inti, yaitu siraman rohani yang dibawakan oleh Ust. Ardi Ahmad Fauzi.

Rangkaian kegiatan perlombaan yang digelar pada Jum'at (24/1/25)

Sebelumnya, pada Jum'at (24/1/25), masih dalam rangka peringatan Isra Mi'raj, SMK Taruna Karya Mandiri menggelar rangkaian kegiatan berupa perlombaan yang diikuti oleh semua perwakilan kelas, dari kelas X-XII MPLB & TM. Adapun perlombaan yang dilombakan yaitu Kaligrafi, Adzan, Tausiyah, Qori/Qoriat, dan Musikal Agama. (Nunu)*

IMG-20250123-WA0036

Peringati Harlah NU ke-102 di Tanah Pangkal Perjuangan, MWC NU Cilamaya Kulon Gelar Sederet Rangkaian Acara

Pengurus MWC NU Cilamaya Kulon

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Dalam rangka merayakan hari lahir Nahdlatul Ulama (NU) ke-102 yang jatuh pada 31 Januari 2025, Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Cilamaya Kulon mempersembahkan beberapa rangkaian acara keumatan sebagai bentuk partisipasi NU merefleksikan komitmen dalam memperkuat peran umat Islam di Indonesia dan dunia, serta menjaga kesinambungan tradisi keilmuan.

Mengusung tema “Visualisasi Cinta Nahdliyyin” Ketua panitia harlah NU MWCNU Cilamaya Kulon, Asep Saepullah menginginkan agar perayaan harlah NU dijadikan sebagai refleksi untuk mengetahui sejauh mana peran NU di Cilamaya Kulon dalam berkontribusi untuk kemaslahatan umat khuhsusnya di Cilamaya kulon dan pada umumnya di bumi pangkal perjuangan.

“Perayaan harlah NU ke-102 di MWC NU Cilamaya Kulon ini harus di jadikan refleksi agar NU lebih berperan aktif dalam kemaslahatan keumatan dan menjadikan Cilamaya Kulon sebagai barometer NU di tanah pangkal perjuangan”, ucap Asep (22/25).

Asep mengharapkan perayaan harlah NU ke-102 di MWC Cilamaya Kulon agar dirayakan dengan semarak sehingga syiar Islam ahlussunnah waljamaah an-nahdliyah terus tertanam di tanah pangkal perjuangan.

MWC NU Cilamaya Kulon dalam menyemarakan harlah NU ke-102 menyelenggarakan beberapa rangkaian acara yaitu muyawarah kerja II (Musker), perlombaan, mancing mania, napak tilas (ziarah),102 khataman alquran 30 juz dan resepsi puncak Harlah NU ke-102

Dalam rangka memperingati harlah NU ke-102, MWC NU Cilamaya kulon menggelar serangkaian kegiatan. Dimulai dari musyawarah kerja II (Musker II) pada Januari hingga resepsi puncak harlah NU ke-102. Berikut rangkaian kegiatan harlah NU ke-102 MWC NU Cilamaya Kulon ;

Musyawarah Kerja II (Musker II)

Musker akan digelar pada 19 Januari 2025 di kantor MWC NU Cilamaya Kulon, Karawang. Musker II ini merupakan acara yang sangat penting dalam rangkaian peringatan harlah NU di MWC NU Cilamaya Kulon. Pada acara musker II ini akan dibahas kegiatan MWC NU pada satu tahun ke depan yang akan diikuti oleh struktur tanfidziyah dan syuriah MWC NU Cilamaya Kulon, ranting-ranting MWC NU, dan lembaga-lembaga otonom.

Mancing Mania

Merupakan kegiatan mancing gratis untuk masyarakat Cilamaya Kulon. Mancing mania merupakan salah satu kegiatan untuk mendekatkan NU dengan masyarakat cilamaya kulon sehingga ideologi aswaja an-nahdliyah terus tertanam di tanah pangkal perjuangan. Kegiatan mancing mania gratis akan diadakan pada 24 Januari 2025.

Napak Tilas (Ziarah

Merupakan kegiatan penelusuran kembali sejarah atau jejak yang pernah dilalui para Muassis NU di Jawa Barat yang sudah mensyiarkan ideologi aswaja an-nahdliyah. Kegiatan ini bertujuan untuk mendoakan dan mengenang para Muassis NU. Kegiatan akan diadakan pada 25 Januari 2025.
102 Kali Khataman Alquran 30 Juz
Kegiatan akan dipimpin JQH NU Cilamaya Kulon dengan melibatkan beberapa lembaga pendidikan, pondok pesantren dan majelis taklim di Cilamaya kulon. Kegiatan akan diadakan mulai 19-28 Januari 2025.

Perlombaan Harlah NU ke-102

Perlombaan harlah NU ke-102 di MWC NU Cilamaya kulon akan di selenggrakan pada 20 Januari-29 Januari 2025. Jenis perlombaan meliputi perlombaan video kreatif nahdliyin, cover lagu ya lal wathon, paduan suara Muslimat dan Fatayat, dan fotografi.

Resepsi Puncak Harlah NU ke-102 MWC NU Cilamaya Kulon

Acara resepsi puncak harlah NU ke-102 akan diadakan pada 31 Januari 2025 di Pondok Pesantren Roudlotul Quran Manggung Jaya, Cilamaya Kulon. Acara puncak harlah akan menampilkan pagelaran wayang golek dari group gamelan Kanjeng Sabodo yang dipimpin oleh Ki Dalang Linglung Abdur.

IMG-20250113-WA0025

Kades Tak Tahu Menahu, Legalitas Pokmas di SMPN 2 Jatisari Jadi Sorotan

SMP Negeri 2 Jatisari

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Permasalahan pembangunan Dana Alokasi Khusus (DAK) di sejumlah SMP Negeri di Kabupaten Karawang pada tahun 2023 kembali bergulir. Salah satunya adanya ketidakjelasan mengenai legalisasi Pokmas (Kelompok Masyarakat) yang mengelola pembangunan DAK di sekolah.

Hal ini diungkapkan oleh Kades Sukamekar Kecamatan Jatisari bernama Ukar Sukarya. Ia mengaku tidak tahu menahu mengenai keberadaan Pokmas yang mengelola DAK 2023 di SMPN 2 Jatisari yang masuk ke dalam wilayah Desa Sukamekar. "Silahkan ke sekolah atau ke komite saya ga tau apa-apa tentang Pokmas," ucap Ukar beberapa waktu lalu.

Sementara itu Aktivis Karawang, Tatang Obet ikut menyikapi masalah ini, menurutnya karena proyek DAK di SMPN 2 Jatisari menggunakan sistem Swakelola Tipe IV yang mendayagunakan Pokmas maka pihak sekolah harusnya proaktif meminta SK pengesahan Pokmas dari Kepala Desa. "Ini sangat miris, Kades setempat tidak tahu menahu soal Pokmas apalagi meng-SK-kan Pokmas. Jadi pertanyaan apa sebenarnya tujuan Kepala Sekolah yang diduga menyembunyikan aturan mengenai legalisasi Pokmas," tegasnya.

Masih kata Tatang Obet, seharusnya pihak SMPN 2 Jatisari terbuka kepada Pokmas, karena jika dikemudian hari terjadi masalah maka semua pihak bisa dilibatkan. Pasalnya karena DAK ini merupakan bantuan pusat yang harus benar-benar transparan dalam penggunaannya. "Dari soal administrasi terkait SK Pokmas saja sudah tidak terbuka, apalagi urusan anggaran yang nilainya ratusan hingga miliaran rupiah, dipastikan lebih tidak terbuka," ungkapnya.

Untuk itu Tatang Obet berencana membawa masalah ini ke Unit Tipikor Polres Karawang agar permasalahan bisa terang benderang. "Kalau polisi yang nanya kan pasti pihak sekolah mau terbuka, kalau saya cuma aktivis pasti banyak ngelaknya. Maka baiknya kasus ini saya bawa saja ke Unit Tipikor Polres Karawang biar terang benderang.

Hingga berita ini diterbitkan, Jendela Jurnalis belum berhasil mengkonfirmasi pihak SMPN 2 Jatisari, sehingga belum mendapatkan keterangan resmi terkait adanya permasalahan tersebut. (Pri)*

IMG-20250113-WA0021

Pasca Viral, SMKN 1 Tirtamulya Kembalikan Ijazah Siswa yang Ditahan Gegara Tunggakan

Foto saat Kepala Sekolah menyerahkan ijazah kepada alumni

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Usai ramai menjadi sorotan di media sosial Kepala SMKN 1 Tirtamulya Karawang akhirnya mengembalikan ijazah siswa yang diduga ditahan karena memiliki tunggakan.

Kepala SMKN 1 Tirtamulya, Rika Wahyuni, S.Pd., M.M., mengatakan bahwa hari ini siswa yang berkaitan tersebut langsung dilakukan pemanggilan oleh pihak sekolah dan akan dimintai keterangan terkait rekaman video yang viral tersebut.

"Hari ini kita panggil dan akan kita berikan ijazahnya secara gratis dan ini berlaku untuk semua siswa lulusan SMKN 1 Tirtamulya," katanya saat jumpa pers di halaman sekolah Senin, (13/01/2025).

Saat disinggung soal iuran IPDD dan IPD yang diminta pihak sekolah kepada siswa sebesar jutaan rupiah, pihaknya menjelaskan bahwa IPDB merupakan Iuran Peserta Didik Baru (IPDB) sedangkan untuk IPD merupakan Iuran Peserta Didik (IPD).

"Itu sudah dilakukan selama tahun 2018 dan sampai saat ini masih berjalan untuk nominal yang diminta itu tergantung keputusan musyawarah bersama orangtua siswa," jelasnya.

Untuk nominal IPDB sendiri kata dia setiap siswa diminta iuran sebesar Rp 1,5 juta rupiah dan sedangkan untuk IPD sebesar Rp 1,2 juta selama sekolah.

"Itu bisa dicicil dan sifatnya tidak wajib karena berbentuk sumbangan. Jadi tidak ada yang namanya penahanan ijazah ya apalagi karena masih memiliki tunggakan," terangnya.

Pihaknya juga meminta kepada setiap lulusan siswa SMKN 1 Tirtamulya Karawang untuk segera melakukan pengambilan ijazah. Karena menurutnya, dokumen tersebut merupakan dokumen penting yang harus dimiliki oleh setiap anak.

"Kalau bisa saya minta semua ijazah yang ada di sekolah silahkan diambil. Karena kalau dibiarkan di sekolah terlalu beresiko juga takut banjir atau ada bencana apa, nanti jadi beban buat kita," ungkapnya.

Sebelumnya, dugaan penahanan ijazah tersebut sempat ramai di Media sosial oleh unggahan seorang pengguna Instagram dengan nama akun @brorondm yang mengkritik dugaan adanya praktik pungutan liar (Pungli) di lingkungan SMKN 1 Tirtamulya.

Unggahan tersebut menarik perhatian warganet, khususnya masyarakat Karawang, yang meminta pihak sekolah memberikan penjelasan atas tuduhan ini.

Dalam unggahannya, @brorondm menyertakan beberapa slide berisi pernyataan keras mengenai sulitnya ekonomi saat ini. Ia menyayangkan adanya hambatan terhadap siswa yang ingin menimba ilmu dan mencari nafkah di tengah kondisi ekonomi yang serba sulit.

“Ekonomi lagi susah, ada kesempatan cari nafkah malah terhalangi. Dunia pendidikan gini amat. @smkn1_tirtamulya bisa klarifikasi perihal ini??” tulisnya dalam salah satu slide.

Unggahan tersebut juga ditutup dengan seruan tegas: “STOP PUNGLI…!!!” yang menambah perhatian publik terhadap kasus ini.

Banyak komentar dari warganet yang mendukung unggahan tersebut, meminta pihak SMKN 1 Tirtamulya segera memberikan klarifikasi resmi terkait tuduhan ini. Sementara itu, sejumlah netizen berharap masalah ini segera diselesaikan agar tidak mencoreng dunia pendidikan di Karawang. (red)*