Terbengkalai, Proyek Peningkatan Jalan Bernilai Ratusan Juta di Desa Cicinde Utara Dikritik Warga

0
Kondisi proyek yang dikeluhkan dan disebut terbengkalai

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR – Proyek peningkatan jalan poros Desa di Desa Cicinde Utara Kecamatan Banyusari Kabupaten Karawang tengah menuai sorotan publik, dimana pada sebelumnya telah ada pemberitaan di salah satu media online beberapa waktu lalu. Namun, ketika tim investigasi Jendela Jurnalis melakukan kroscek ke lapangan, keadaan proyek tersebut masih belum ada perubahan. Minggu (8/12/24)?

Diketahui, proyek ratusan juta yang sumber dananya berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) Tahun 2024 senilai 350.000.000 ( Tiga Ratus Lima Puluh Juta Rupiah)hasil dari lelang pemenang tendernya CV. Cakra Buana Utama dengan volume Panjang 184 meter, Lebar 3 meter, dan Panjang 99 meter, lebar 3.5 meter, dengan nomor SPK 027.2/…/52766995/KPA-JLN/PUPR/2024 menjadi sorotan bagi warga sekitar. Pasalnya, sudah hampir sebulan pekerjaan tersebut belum rampung atau terbengkalai.

Salah satu warga berinisial C yang keberadaanya tidak jauh dengan lokasi pekerjaan tersebut saat di konfirmasi Jendela Jurnalis menyebut bahwa lambatnya proses pengerjaan berdampak pada terganggunya aktifitas warga.

“Proyek jalan ini sudah hampir sebulan belum terlaksana banyak warga sekitar pada mengadu ke saya terkait pekerjaan pengecoran yang lambat sehingga bisa mengganggu aktivitas warga, karena jalan tersebut 24 jam ramai dengan kegiatan berjualan pindang,” ungkapnya.

Masih dikatakan C, “Kemarin warga ada yang jatuh di jalan tersebut,yang saya khawatirkan itu bekisting sudah terpasang dan ada besi patok, khawatir ketika ada yang jatuh terkena patok tersebut. Harapan kami yang mewakili warga sekitar berharap kepada Dinas PUPR Kabupaten Karawang agar segera mendesak terhadap pemborong untuk segera melaksanakan pengecoran jalan tersebut dan kepada mandor agar segera membayar tunggakan di warung senilai 240.000 ( Dua Ratus Empat Puluh ribu),” tuturnya.

Sementara itu, berdasarkan hasil pantauan di lokasi pekerjaan tersebut ternyata banyak kejanggalan, mulai dari teknis kerja hingga administrasi. Terutama pada nomor urut SPK yang tidak tercantum, padahal proyek tersebut hasil dari Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).

Selain itu, dari teknis pekerjaan pun dinilai kurang profesional, dikarenakan belum ada pemadatan dari alat berat, sementara bigisting sudah terpasang. Selain itu, ukuran besi bekisting juga tidak sama ketinggiannya alias oplosan.

Hingga berita ini diterbitkan, Jendela Jurnalis belum berhasil mengonfirmasi pihak pelaksana maupun pihak pengawas, karena dengan kesalahan teknis pekerjaan tersebut tentunya akibat tidak ada pengawasan dari Dinas PUPR Kabupaten Karawang. (NN)*

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *