Pengawas Dinas PUPR Karawang Harus Bertanggung Jawab atas Robohnya Turap yang Baru Selesai Dibangun dalam Hitungan Hari, dan CV. ESQ Wajib Kena Sanksi Diblacklist
![](https://jendralnews.co.id/wp-content/uploads/2022/12/IMG-20221205-WA0007-1024x682.jpg)
Jendela Jurnalis Karawang –
Ambruknya turap sepanjang 15 meter dan menutupi setengah aliran sungai di kalen Bayur Desa Kutarahaja Kecamatan Banyusari kabupaten Karawang Provinsi Jawa barat.Menjadi perhatian warga setempat. Pasalnya infrastruktur itu diperkirakan baru dibangun hitungan hari.
Salah seorang warga U (Inisial) yang tinggal di bantaran sungai,mengaku turap itu udah mulai bergeser selama pembangunan (Retak).
Turap yang dibangun dari APBD Karawang Tahun anggaran 2022 lepas dari pondasi dan tidak lagi dalam posisi utuh.
“Iya itu ambruk turap nya. Ambruknya sih secara bersamaan sekitar 15 meteran. Nah sekarang udah ambruk dan menutupi sebagian sungai,” kata U, saat ditemui di lokasi, tutupnya.
Kondisi terdampak juga dijelaskan warga setempat HW (Inisal). Menurutnya, bangunan turap ini terlalu runcing ke bawah,lihat saja pa,bekas galian nya cuman beberapa lebar bawah nya.Karena pondasi tidak bagus saat dibangun. Cetusnya.
Beberapa waktu kemarin terlihat tim pengukur sudah mendatangi lokasi turap ambruk.Dari informasi yang diterima oleh HW mereka akan segera melaporkan kejadian tersebut untuk ditindaklanjuti (4/12/2022) di lokasi.
Solihin tokoh pemuda Banyusari mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan laporan terkait ambruk nya turap di wilayah kami, kami akan segera terjun langsung ke lapangan untuk melihat kondisi ambruk nya turap di desa Kutarahaja. Melihat infrastruktur yang tergolong baru, dia menduga terjadi kelalaian pembangunan.
“Ya segera kami turun, kami mau lihat langsung, kok bisa sampai seperti itu,” kata Solihin.
Karena itu,kami atas nama masyarakat Banyusari meminta Pemda Karawang melalui dinas terkait untuk memberikan penjelasan.Mulai dari awal perencanaan sampai ke pelaksana proyek akan kami telusuri. Kok bisa sampai ambruk seperti itu,” tegasnya.
Solihin pun meminta agar Pemda Karawang segera mengambil langkah cepat untuk mengatasi persoalan ini. Sebab turap yang ambruk dan ke dalam sungai memperparah banjir, karena secara otomatis turap itu akan menghalangi arus air.
Pemda Karawang harus segera bertindak,bila perlu kami warga Banyusari akan melaporkan turap yang ambruk di wilayah kami ke APH,Ini kan duit rakyat, ya harus kita awasi bersama-sama. Jangan sampai pengerjaanya asal-asalan,” katanya.
Ia menambahkan, bahwa dalam pembangunan turap tersebut diharapkan dapat berjalan baik dan sesuai rencana.Selain itu, pihaknya juga meminta kepada pihak terkait untuk melakukan pengawasan secara ketat terhadap pelaksanaan proyek pembangunan turap di dusun Kalen Bayur Desa Kutarahaja Kecamatan Banyusari.
Hal itu jelas menjadi tanggung jawab dari petugas pengawas yang di berikan tugas oleh dinas untuk mengawasi pekerjaan tersebut, patut di duga pengawas tersebut tidak melaksanakan tugas nya sebagai pengawas yang di tugaskan untuk mengawasi pekerjaan pembangunan turap di kalen Bayur desa Kutaraharja kecamatan Banyusari.
Pasalnya apabila orang yang di tugaskan untuk mengawasi pekerjaan tersebut melakukan tugas nya dengan baik dan bertanggung jawab,kejadian ambruk nya turap tidak akan pernah terjadi,karena dinas PUPR Karawang dalam melakukan perencanaan pasti sudah dengan perhitungan yang matang dan di buat oleh ahli dalam bidang perencanaan pembangunan,yang dalam rancangan tersebut jelas kualitas bangunan akan tahan puluhan tahun dan tidak akan roboh oleh hujan.
Dengan adanya kejadian turap yang baru sekali di bangun dan roboh itu telah menjadi presedent buruk untuk dinas PUPR Karawang dan di duga dalam pengerjaan nya rekanan bekerja semau gue,dengan tidak memperhatikan spesifikasi ataupun RAB (Rencana Anggaran Biaya) yang telah di keluarkan oleh dinas PUPR Karawang, sedangkan CV.ESQ wajib mendapatkan sanksi blacklist dari Dinas PUPR Karawang karena dinilai tidak dapat bekerja dengan baik dan apabila kedepannya CV.ESQ masih mendapatkan pekerjaan dari Dinas PUPR Karawang patut diduga ada persekongkolan, pungkasnya.
Sampai berita ini diterbitkan pihak pelaksana CV.ESQ belum bisa dikonfirmasi. (NN).