Mahasiswi KKN Undip Ubah Limbah Rumah Tangga Menjadi Produk Obat Nyamuk Semprot Alami Guna Cegah Penyakit DBD.

0
Foto Nayla Zahra Kamalia saat edukasi pembuatan obat nyamuk semprot alami bersama warga RW 07, Kelurahan Gunungpati, Kecamatan Gunungpati, Semarang.

Jendela Jurnalis SEMARANG – Di samping meningkatnya kembali virus COVID-19, penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang penyebab utamanya yaitu dari gigitan nyamuk Aedes aegypti juga mengalami peningkatan yang luar biasa akhir-akhir ini. Meningkatnya penyakit DBD ini dapat disebabkan karena peningkatan suhu akibat pemanasan global. Pasalnya, nyamuk akan lebih aktif menggigit pada suhu sekitar 26-35 derajat celsius.

Di tengah maraknya penyakit Demam Berdarah Dengue (BDB) ini, untuk meminimalisir penggunaan fogging, Nayla Zahra Kamalia, salah satu Mahasiswi Tim II KKN Universitas Diponegoro (Undip) Semarang dari Jurusan Kimia, menciptakan sebuah produk obat nyamuk semprot menggunakan limbah kulit jeruk dan serai sebagai bahan utamanya.

Pembuatan produk obat nyamuk semprot tersebut, dikerjakan melalui edukasi oleh Nayla, dan diikuti secara antusias oleh Warga RW 07, Kelurahan Gunungpati, Kecamatan Gunungpati, Semarang. Jum’at (05/08/2022). Karena bagi warga disana, penyakit demam berdarah dirasa masih menjadi salah satu hal yang sangat perlu diperhatikan.

Foto produk obat nyamuk semprot menggunakan bahan dasar limbah rumah tangga.

Umumnya, Pencegahan penyakit DBD sendiri banyak dilakukan melalui berbagai cara, seperti melalui penggunaan pemberantasan nyamuk menggunakan larvasida/pemberantas nyamuk berupa fogging maupun obat nyamuk semprot sintetis. Namun, perlu diketahui, penggunaan metode tersebut meskipun memberikan efek sekaligus kontribusi terbesar terhadap pencegahan penyakit DBD yang efektif menghindari gigitan nyamuk, bukan berarti metode tersebut aman dan dapat digunakan sebagai anti nyamuk untuk jangka waktu yang lama, karena biasanya mengandung bahan kimia seperti organoklorin, organofosfat, kabamat, piretroid, dan DEET.

Nayla menuturkan, produk obat nyamuk dari limbah rumah tangga tersebut berguna sebagai pengganti obat nyamuk sintetis dan lebih aman digunakan karena terbuat dari bahan alami.

“Produk obat nyamuk semprot dari limbah rumah tangga ini berguna sebagai pengganti obat nyamuk semprot sintetis, karena terbuat dari bahan alami sehingga lebih aman untuk digunakan dan tidak menimbulkan efek samping, serta bahan dasarnya mudah untuk didapatkan.” Tuturnya kepada Jendela Jurnalis.

Kegiatan tersebut dimulai dengan pembagian poster pemaparan mengenai manfaat produk, seperti penjabaran dari kandungan utama kulit jeruk dan serai, yaitu limonene dan citronella yang dapat digunakan sebagai anti nyamuk, serta penjelasan bagaimana langkah-langkah membuat obat nyamuk semprot agar nantinya masyarakat dapat mempraktekannya sendiri.

Menurut Nayla, kegiatan tersebut tentunya sangat berguna untuk warga disana, dan ia juga berharap dengan adanya kegiatan tersebut dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat terkait pentingnya upaya pencegahan penyakit DBD, sehingga masyarakat dapat lebih bijak dalam mengolah limbah rumah tangga menjadi sebuah produk bermanfaat.

“Kegiatan ini tentunya akan sangat berguna untuk warga RW 07 Kelurahan Gunungpati, dan saya berharap dengan adanya kegiatan ini, akan semakin banyak warga yang sadar, betapa pentingnya upaya pencegahan penyakit DBD, dan juga kedepannya agar masyarakat dapat lebih bijak dalam mengolah limbah rumah tangga, karena bisa menjadi produk yang lebih bermanfaat.” Tambah Nayla mengungkapkan harapannya. (Red).

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *