admin

IMG-20240121-WA0032

Dokter di Kecamatan Kutawaluya Kabupaten Karawang Ditemukan Tewas

Ilustrasi

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Dokter yang tinggal sebatang kara tersebut ditemukan dalam kondisi tak bernyawa, pada sabtu (20/1) sekira pukul 17.00 WIB oleh warga setempat.

Sang dokter ditemukan sudah dalam kondisi membusuk di halaman depan rumah, Dusun Karanganyar RT 013 RW 004, Desa Kutakarya, Kecamatan Kutawaluya, Kabupaten Karawang.

Dokter tersebut berinisial GH dan sudah berusia lanjut, tepatnya berusia 74 tahun.

Sang dokter diduga sudah meninggal dunia sejak beberapa hari lalu. Korban meninggal dunia diduga karena sakit.

Dokter GH ditemukan dengan kondisi sudah tergeletak di halaman depan rumah, dalam keadaan terbujur kaku dan mengeluarkan bau busuk.

Hal ini diungkap Kapolsek Rengasdengklok Kompol Yuswandi, melalui Kasi Humas Polsek Rengasdengklok Aiptu Supriyanto.

"Korban sudah tergeletak di halaman depan rumah, dalam keadaan terbujur kaku dan mengeluarkan bau yang tidak sedap," kata Supriyanto Humas Polsek Rengasdengklok.

Usai ditemukan, jasad GH langsung dibawa petugas ke RSUD Kabupaten Karawang.

"Korban tadi malam langsung di bawa ke RSUD oleh Tim Inafis Polres Karawang," pungkasnya. (***)

IMG-20240121-WA00201

Disebut Tidak Becus Kerja, Pemkab Karawang Digugat Warga BMI 2 Dawuan Barat ke Pengadilan

Warga Perum BMI 2 bersama DR. Rolas Budiman Sitinjak, SH.,MH.

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Dihadapan sejumlah warga Perum Bumi Mutiara Indah 2 (BMI 2), Desa Dawuan Barat, Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, DR. Rolas Budiman Sitinjak, SH.,MH., selaku kuasa hukum warga BMI 2, dengan tegas mengatakan tidak akan mundur sedikitpun, apapun yang terjadi terkait gugatan class action yang sedang berjalan di pengadilan, terkait tuntutan warga akan legalitas perum BMI 2 di Pemerintahan Kabupaten Karawang.

Dikatakannya, adapun peristiswa yang terjadi saat ini, dengan tidak adanya pengakuan dari Pemkab Karawang, Bahwa BMI 2 belum ada legalitasnya, itu tidak terlepas dari kelalain atau ketidak seriusan pemkab karawang untuk mengambil alih.

DR.Rolas Budiman yang juga calon legislatif DPR RI Dapil 7 (tujuh) dari wilayah Bekasi, Karawang, Purwakarta dengan nomor urut 5 dari PDIP ini menegaskan, belum adanya legalitas perum BMI 2 adalah sebuah kesalahan fatal pemerintah setempat, maka saat ini kita sedang melakukan class action di Pengadilan Negeri Karawang.

"Proses persidangan hingga saat ini tanggal 20 Januari 2024 sudah berjalan 4 kali sidang, banyak masukan dan pertanyaan yang masuk ke saya, baik dari pihak pengembang dan juga dari pemerintah karawang, jadi pada intinya, pemkab Karawang tidak melakukan wewenangnya secara full, yang seharusnya, bila pihak developer tidak menyerahkan perumahan yang di bangun ke pemda setempat, pemerintah bisa mengeksekusi sendiri, namun ini tidak dilakukan oleh Pemda Karawang, ini yang perlu kita kejar," tegas DR. Rolas Budiman dihadapan sejumlah awak media saat kunjungan silaturahmi dengan warga BMI 2. Sabtu (20/1/24).

"Efek dari class action yang dilakukan pihak kita di Pengadilan Negeri Karawang, saya tanyakan kepada bapak kepala dusun, apakah ada efek setelah kita melakukan class action, jawab pak dusun ada, seperti dinas akhirnya melakukan kunjungan ke kediaman dusun, sama hal dengan saya," tambahnya.

Rolas menjelaskan, bahwa ada yang telepon kepadanya dan mengaku bahwa yang mempunyai PT dan salah satu komisari di PT. Putra Ratanindo Perkasa, yang diduga sudah cuci tangan dan punya PT lain.

"Apa yang bisa saya bantu pak Rolas, saya jawab serahkan tanah warga itu, bapak kan tidak rugi dan sudah mendapatkan uang nya. Namun perlu saya edukasi, akibat tanah belum diserahkan pada pemerintah, dan ini dianggap tidak bertuan," jelas Rolas dalam percakapannya. 

Lebih lanjut, Rolas bersama warga di Perum BMI 2 tidak bisa menerima bantuan pembangunan, baik dari anggaran pemerintah pusat maupun daerah, karena ketika pemerintah akan memberikan bantuan berupa uang dalam bentuk pembangunan pada perumahan tersebut akan melanggar hukum, karena fasum dan fasos perum belum terregister dalam data pemerintah, jadi bila pemerintah melakukan pembangunan jalan, nanti akan datang bagian audit keuangan negara dan dinyatakan melanggar hukum karena belum milik pemda.

Namun yang perlu diketahui, Rolas membeberkan bahwa ketika developer selesai membangun, seharusnya develover melakukan serah terima pada pemerintah, dan setelah serah terima, perumahan tersebut tentunya akan menjadi kewajiban pemerintah untuk melakukan perawatan, baik sarana jalan dan sarana air bersih, listrik dan lain-lain itu menjadi kewajiban pemerintah, namun regulasi ini tidak di lakukan oleh pengembang untuk menyerahkan perumahan ini pada pemerintah, itu menjadi sebuah kesalahan.

Rolas Sitinjak menambahkan, ada peraturan Kementerian PUPR dan Kementerian Dalam Negeri, yang mana dalam dua regulasi tersebut mengatur tentang penyerahan dari developer kepada negara, jadi bila developer pailit atau bangkrut, pemerintah bisa mengambil langkah, tapi disini pemerintah sebenarnya yang kurang serius.

"Saya bertanggung jawab mengatakan bahwa Pemerintah Karawang tidak serius, sebab ada regulasi, ada aturan, bahwa pemerintah daerah bisa merampas, bisa mengambil alih, tidak butuh keputusan pengadilan, dan pemerintah bisa mengambil alih dengan sendirinya. Caranya, pemerintah akan menyurati developer, terlepas kantor develover pindah, itu tidak masalah, maka pemerintah melalui dinas bisa melakukan serah terima dan di ambil alih fasos dan fasum, dari tindakan itu, akhirnya terjadilah legalitas perumahan ini," tegas Rolas.

Dalam kunjungan silahturahmi Rolas yang diwarnai dengan tanya jawab dari sejumlah warga tersebut, Rolas dengan tegas mengatakan bahwa baginya tidak ada kata mundur dalam menggugat Pemkab Karawang, walaupun kelak dirinya terpilih menjadi anggota legislatif di DPR RI, namun melalui kantor hukumnya, yakni Rolas Budiman Sitinjak dan Partner (RBS & Partner) akan tetap melakukan gugutan yang terdaftar di Pengadilan Karawang yang bernomor register 150/Pdt.G/2023/PN.Kwg.

"Jadi, bapak dan ibu sekalian, jangan takut, walaupun saya nanti terpilih jadi anggota legislatif atau DPR RI, melalui kantor hukum saya, kami akan tetap berjuang untuk bapak ibu sekalian, karena DNA saya bisa dikatakan, setengah sudah menjadi penegak hukum, bagi orang yang membutuhkan, baik yang berbayar atau yang gratis. Jadi saya tegaskan, dalam gugutan ini, kami tidak meminta bayaran, kami menangani perkara ini secara gratis," tegas Rolas yang di sambut dengan tepuk tangan yang meriah dari masyarakat BMI 2.

Dalam acara selaturahmi yang hadiri para Ketua RT BMI 2 tersebut, Kepala Dusun Kami Jaya yang dikomandoi oleh Rudi Ismanto, dihadapan warganya mengatakan banyak terima kasih kepada Rolas Sitinjak, yang telah bersedia menampung aspirasi warga BMI 2, serta bersedia membatu untuk mendesak Pemerintah Karawang terkait legalitas Perum BMI 2.

"Perjuangan ini bukan semata-mata untuk kepentingan pribadi atau kelompok, namun ini adalah kepentingan kita semua yang ada di Perum BMI 2 ini, dan juga untuk anak cucu kita kelak, dimana kita semua sebagai warga yang membeli rumah di Perum ini, perlu kepastian akan legalitas, dengan tujuan agar semua sarana di Perum bisa diperhatikan oleh Pemerintah Karawang, saya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak DR. Rolas Budiman Sitinjak bersama tim yang telah bersedia dengan iklas membantu warga ini, dalam hal melakukan gugutan pada Pemerintah Karawang, dan semoga Bapak Rolas Sitinjak dalam proses pencalonan legislatif untuk DPR RI Tahun 2024 ini bisa tercapai, dan semakin peduli pada masyarakat kecil," ujar Rudi Ismanto. (Pri)*

IMG-20240121-WA0008(1)

Ketua IWO Indonesia DPD Karawang Berikan Apresiasi Kepada Semua Anggota dengan Bagikan Kaos Seragam

Pengurus IWO I Karawang

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Ketua Ikatan Wartawan Online Indonesia (IWOI) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Kabupaten Karawang Syuhada Wisastra secara resmi membagikan seragam kaos baru 2024 kepada para rekan anggota IWOI DPD Karawang, Sabtu (20/2/2023).

Pembagian kaos seragam tersebut diserahkan langsung oleh Ketua IWOI DPD Karawang Syuhada Wisastra secara simbolis yang mana  diterima oleh Koord. Bidang Media dan dokumentasi Asep Supriyatna, Bidang Sosial Acun Suryadi, Korwil Kota Ujang, dan anggota Helmi serta Kasman. Adapun untuk anggota lainnya secara bertahap akan diberikan langsung saat anggota datang ke kantor sekretariat.

Syuhada sebagai ketua DPD berharap dengan pembagian seragam kaos kepada awak media (Wartawan) yang resmi menjadi anggota IWOI mempunyai kebanggaan dan dapat memotivasi mereka untuk melaksanakan pemberitaan yang benar dan tidak mengada – ngada (hoax).

“Ini sebagai upaya dan support untuk wartawan IWOI, sebagai bentuk apresiasi tersebut maka IWOI DPD Karawang membagikan seragam kaos terbaru kepada para wartawan yang menjadi anggota, agar mereka menjadi bangga dan semangat dalam pemberitaan dengan harapan semakin termotivasi untuk bekerja sama satu dengan yang lainnya," ucapnya.

"Saya juga berharap semua anggota terus dan tetap menjaga nama baik organisasi dan meningkatkan kompetensi profesinya sebagai jurnalis terpercaya," pungkas Syuhada.

Pembagian kaos seragam tersebut akan berlangsung sampai hari Rabu Depan. Dan rencananya di bulan Februari akan ada pembagian seragam kemeja IWOI yang terbaru. (Red)*

IMG-20240120-WA0031

Miris! Akses Jalan Didepan Desa Tambaksumur dan Tambaksari Bertahun-Tahun Kurang Perhatian

Kondisi Jalan sepanjang Desa Tambaksari dan Desa Tambaksumur

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Warga masyarakat Desa Tambaksari mengeluh akan adanya akses jalan yang masih belum di perbaiki di Depan Kantor Desa Tambaksumur hal tersebut disampaikan oleh Wakil Somantri kepada awak media. Sabtu (19/02/24).

Menurutnya, jalan tersebut sudah rusak dan tidak ada perbaikan sudah bertahun-tahun lamanya, hingga di tahun 2024 ini pun masih seperti itu.

"Sangat miris, didepan Kantor Desa ada jalan rusak berlubang cor jalannya sudah nampak terlihat besi-besi yang terangkat, dan ini sangat membahayakan sekali bagi para pengguna jalan maupun warga masyarakat setempat atau warga masyarakat banyak lainnya yang melintas," ungkapnya.

"Kami sebagai warga masyarakat Tirtajaya berharap kepada Pemerintah Kecamatan, dalam hal ini Camat Tirtajaya dan Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang, Bupati serta Dinas PUPR bisa segera melakukan perbaikan hotmix pemeliharaan jalan yang ada disepanjang Desa Tambaksumur dan Tambaksari," tambahnya.

Lebih lanjut, Wakil Somantri pun sangat menyayangkan, karena jalan rusak tersebut padahal dekat dengan Kantor Kecamatan, bahkan hanya kisaran beberapa ratus meteran saja. Apalagi, jarak dengan UPTD PUPR juga sangat dekat, namun dirinya heran tentang kenapa hal tersebut bisa berlarut-larut, bahkan bertahun-tahun tidak ada perbaikan kan sangat ironis sekali.

Ia juga menegaskan, sebelum adanya korban dengan jalan yang rusak, sekali lagi dirinya sebagai warga masyarakat, minta perbaikan jalan dengan segera.

"Seperti sekarang ini, musim penghujan sudah mulai tiba, jalan berlubang bahkan ada besi-besi yang cukup besar, kan ini bahaya sekali kalau tersangkut ke kendaraan roda dua, nah, ini sangat bahaya. Tersangkut ke kendaraan roda empat juga akan membahayakan sekali, maka, demi terciptanya rasa aman dan nyaman, ya harus segara di perbaiki," tutupnya. (HR/Rey)*

IMG-20240120-WA0032

Perkuat Silaturahmi, Forum Pemred KPP DOB Cikampek Gelar Kopdar Bersama H. Rahmat Hidayat Djati

Foto saat Forum Pemred KPP DOB bersilaturahmi dengan H. Rahmat Hidayat Djati, M.IP., (Kang Toleng)

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Dalam rangka mempererat jalinan silaturahmi, Forum Pemred Komite Percepatan Pemekaran Daerah Otonom Baru (KPP DOB) Cikampek menggelar Kopdar (kopi darat) yang diselenggarakan di Lantai ll Kantor DPC PKB Kabupaten Karawang, tepatnya di Jl. RA. Kartini No. 12, Kelurahan Karang Pawitan, Karawang. Sabtu (20/1/24).

Kegiatan tersebut terselenggara dan didukung penuh oleh H. Rahmat Hidayat Djati, M.IP., yang merupakan Ketua dari KPP DOB, dan didampingi oleh Ricky Sofyan, SE., selaku Sekjend dari DPC PKB Kabupaten Karawang, serta perwakilan beberapa Pimpinan Redaksi dari beberapa media online yang tergabung dalam Forum Pemred KPP DOB Cikampek.

Dalam kesempatannya, H. Rahmat Hidayat Djati menyampaikan bahwa peran serta media dalam mendorong percepatan sangatlah penting, mengingat bahwa pemekaran merupakan sebuah kebutuhan dalam percepatan pemerataan pembangunan dan peningkatan perekonomian.

"Peran serta sahabat media ini saya rasa sangat penting dalam mendorong percepatan pembangunan melalui pemekaran. Apalagi pemekaran ini merupakan sebuah kebutuhan bagi masyarakat yang membutuhkan pemerataan pembangunan untuk menunjang peningkatan perekonomian," ungkap pria yang lebih akrab disapa dengan panggilan Kang Toleng tersebut.

Foto suasana saat berdiskusi dalam silaturahmi

Lebih lanjut, dirinya menjelaskan bahwa digelarnya kegiatan kopi darat ini merupakan ajang silaturahmi yang dikemas dengan diskusi ringan, dalam rangka memperluas pengetahuan dan mengetahui sejauh mana perkembangan rencana pemekaran dalam kacamata para jurnalis.

Selain itu, Pria yang akan digadang-gadang menjadi Calon Bupati Karawang tersebut juga berharap agar kekompakan dan silaturahmi yang terbentuk lewat Forum Pemred KPP DOB, dapat selalu terjalin lebih erat.

Sementara itu, Yanto Mulyana selaku Koordinator Forum Pemred KPP DOB mengapresiasi atas support dari Kang Toleng yang telah memfasilitasi dan mendukung penuh kegiatan silaturahmi yang digelar tersebut.

"Saya selaku Koordinator mengucapkan banyak terimakasih dan sangat mengapresiasi Kang Toleng sekalu Ketua KPP DOB, yang telah mendukung penuh hingga terlaksananya acara silaturahmi ini," ucapnya.

Usai diskusi santai dan ngopi bersama, acara dilanjutkan dengan makan bersama dan ditutup dengan do'a dan foto bersama. (Nunu)*

IMG-20240119-WA0062

Klarifikasi Humas SMAN 1 Tirtajaya, Pihak Sekolah Tak Alergi dan Welcome Bagi Rekan Wartawan

SMAN 1 Tirtajaya

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Terkait dengan munculnya pemberitaan sebelumnya, tentang pihak SMAN 1 Tirtajaya yang diduga alergi wartawan, kini telah diklarifikasi oleh dan hasil dari klarifikasi oleh Deden selaku humas dari pihak SMAN 1 Tirtajaya.

Dalam klarifikasinya saat bertemu disekolah, Deden menyampaikan kepada awak Media jendralnews.co.id, bahwa dengan adanya pemberitaan dugaan pihak sekolah alergi wartawan itu tidak benar.

"Kami sebagai pihak sekolah SMAN 1 Tirtajaya sangat terbuka bagi semua rekan rekan media online yang akan berkunjung untuk membangun mitra kerjasama dengan pihak sekolah. Dengan jalinan kerjasama dan sinergitas yang dibangun justru kami akan merasa terbantu, sehingga apa yang menjadi kegiatan-kegiatan kami dalam pendidikan disekolah bisa terpublikasi," ungkapnya. Jum'at (19/24).

Deden menambahkan, justru pihaknya juga sangat membutuhkan kehadiran dari rekan media, contohnya disekolah tersebut banyak SARPRAS yang masih kekurangan dan belum terealisasi, seperti pagar sekolah yang belum terbangunkan, halaman sekolah yang masih beralas tanah, dan masih adanya ruangan yang kurang bagi kegiatan belajar mengajar.

"Kami ingin sekolah Tirtajaya ini sarana dan prasarana seperti SMAN yang lainnya, seperti Batujaya, Rengasdengklok, Pedes dan lainnya, disini masih banyak ketertinggalan dalam sarana prasarananya, ya maklum di ujung Karawang Utara mungkin,
dan rekan-rekan sendiri bisa melihat kenyataan dilapangan seperti ini adanya. Maka dari itu, dengan adanya rekan media ini apa yang menjadi kekurangan sekolah bisa dibantu diinformasikan kepada Dinas Pendidikan atau Pemerintah Daerah, baik Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang, atau Pemerintah Provinsi dan pusat, tentang masih kurangnya sarana prasarana sekolah di SMAN 1 Tirtajaya ini. Jadi jika dugaan pihak sekolah SMAN 1 Tirtajaya alergi wartawan itu tidak benar adanya. Maka hal ini perlu di luruskan demi terciptanya informasi yang benar-benar jelas. Justru kehadiran dari rekan-rekan salah satu jalan bagi kami untuk bisa mempublikasikan adanya sekolah disini," bebernya.

Ditempat terpisah, saat dimintai keterangannya, Sekjen Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Kabupaten Karawang H. Epul menyampaikan bahwa setiap sekolah diharapkan dapat berkolaborasi atau bermitra dengan rekan media, agar sekolah bisa dan punya ruang untuk mempromosikan setiap program sekolah. Sehingga masyarakat tahu, baik masyarakat sekitar maupun masyarakat luas bahwa setiap program sekolah itu butuh dipublikasikan dan juga bisa menjadi promosi sekolah," ucapnya.

Lebih lanjut, dirinya menjelaskan bahwa hal tersebut bertujuan agar nantinya masyarakat tidak harus mencari sekolah lagi, karena banyak dipublikasikan melalui para media, baik itu media online, maupun media cetak dan juga media sosial.

"Kami dari MKKS Kabupaten Karawang selalu menyampaikan kepada seluruh sekolah, siapapun yang hadir ke sekolah, baik itu media atau lembaga, siapapun harus dilayani, karena kehadiran mereka pasti sangat membantu untuk mempromosikan sekolah," pungkasnya. (Rey/HR)*

IMG-20240119-WA0032

Dikonfirmasi Terkait Dugaan Adanya Tumpang Tindih Anggaran Realisasi Fisik Dana Desa, Kades Banyuasih Malah Catut Nama Ketua PERADI Karawang

Papan informasi realisisasi pekerjaan yang bersumber dari Dana Desa

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR -
Pekerjaan Pembangunan / Pengerasan Akses Jalan Usaha Tani (JUT) di Desa Banyuasih, Kecamatan Banyusari, Kabupaten Karawang yang didanai dari Dana Desa Tahun 2023 diduga terdapat tumpang tindih anggaran dengan pekerjaan serupa yang bersumber dana dari Aspirasi Anggota Dewan.

Pasalnya, terdapat kesamaan lokasi serta dugaan ketidaksesuaian yang menimbulkan kejanggalan dari hasil pekerjaan keduanya.

Diketahui, Pengerasan Jalan Usaha Tani yang diselenggarakan dan didanai dari Dana Desa Tahun 2023 dalam papan informasi tertulis 246 x 3.0 x 0.20 M, namun dalam pelaksanaannya informasi yang didapat oleh awak media, diduga hanya direalisasikan sepanjang 50 M saja, untuk kemudian realisasinya dilanjutkan dengan pengerasan dari bantuan Aspirasi Anggota Dewan.

Hal tersebut membuat Y (inisial) selaku warga Banyusari mencurigai adanya Surat Pertanggung Jawaban (SPJ) pelaksanaan realisasi DD Tahun 2023 fiktif yang dibuat oleh Kades Banyuasih.

"Palingan itu 50 Meter saja realisasinya Pak, sisanya kan dari Aspirasi Dewan, saya curiga itu SPJ pelaksanaan realisasi DD nya fiktif," ungkap Y kepada Jendela Jurnalis.

Sementara itu, Jendela Jurnalis kemudian mengonfirmasikan adanya dugaan tersebut kepada RS (inisial) selaku Kepala Desa Banyuasih. Namun dalam keterangannya, RS menjelaskan bahwa dugaan tersebut tidak benar.

"Tidak Pak, itu salah duga, bahkan dilebihi Pak panjangnya. Senin aja ketemu saya, sekarang saya di Jawa,
nanti boleh cek bersama, saya tunggu hari Senin," timpalnya saat dikonfirmasi melalui pesan singkat Aplikasi WhatsApp. Kamis (18/1/24).

Namun, ketika ditanyakan terkait adanya lanjutan pekerjaan yang didanai dari Aspirasi Dewan, dirinya tidak menampik hal tersebut, dan mengakui bahwa dirinya yang menyuruh untuk melanjutkannya setelah pekerjaan dari DD selesai.

Lebih lanjut, usai mendapatkan konfirmasi, Jendela Jurnalis mendapatkan pesan tambahan dari RS yang malah mencatut nama salah satu pengacara terkenal di Karawang.

"Iya siap terimakasih banyak Pak,
karena Bapak mah mungkin dari pelapor,
tadi sudah saya ser (share-red) juga ke Pak Askun, ada teman media yang baik, ada berita konfir dulu ke saya. Nuhun Bapak," tutupnya.

Hal tersebut sontak membuat Jendela Jurnalis yang sedari awal hanya sedang melakukan konfirmasi terkait dugaan adanya tumpang tindih anggaran merasa heran. Dengan mengirim pesan seperti itu, membuat Jendela Jurnalis melanjutkan pencarian informasi kepada nama yang disebutkan oleh Kades Banyuasih terkait apa korelasinya antara dirinya dengan salah satu pangacara yang ia sebutkan tersebut.

Namun anehnya, saat Jendela Jurnalis melakukan konfirmasi kepada Asep Agustian, SH.,MH., atau yang lebih akrab disapa Askun untuk mempertanyakan korelasi dirinya dengan Kades tersebut, Askun malah menjawab bahwa dirinya tidak mengenal Kades tersebut.

"Saya gak kenal kang," ucap Askun yang juga merupakan Ketua DPC dari Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI) Kabupaten Karawang tersebut. (Pri)*

IMG-20240119-WA0027

Miris! Baru Hitungan Bulan, Bangunan Liar Sepanjang Area Sungai PJT Rengasdengklok Bertebaran Didepan Desa Pisang Sambo

Bangunan liar sepanjang area sungai

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR -
Program Normalisasi sungai yang di laksanakan oleh PJT Rengasdengklok dan pembongkaran bangunan liar di sepanjang area sungai telah di lakukan pada tahun 2023 kemarin di wilayah Karawang Utara khususnya wilayah kecamatan tirtajaya dengan berjalan sukses dan lancar.

Akan tetapi, belum juga sampai berbulan-bulan, bangun liar bermunculan di wilayah Desa Pisang Sambo, Kecamatan Tirtajaya, Kabupaten Karawang. Jumat (19/01/24).

Lebih mirisnya, berdasar hasil dari pantauan awak media jendralnews.co.id, bangunan liar terlihat di depan Desa Pisang Sambo yang notabene dekat dengan kantor pemerintahan desa.

Padahal, seharusnya pemerintah desa tersebut melakukan edukasi dan pemahaman kepada warga masyarakat yang akan membangun bangunan liar berbentuk warung, jika di sepanjang area sungai tersebut tidak boleh di bangun atau di buat warung-warung, tentunya akan tercipta keindahan dan kenyamanan area pengairan.

Sebelumnya, PJT dan pihak kecamatan akan memberikan sanksi bila mana ada warga masyarakat yang mendirikan bangunan liar atau warung di sepanjang area pinggiran sungai di wilayah sungai Tirtajaya. Artinya, dengan adanya bangunan tersebut diduga para muspika dan stakeholder terkait tidak melakukan dan melaksanakan edukasi kepada pemerintah desa yang ada di Tirtajaya, karena baru hitungan bulan lamanya, warung-warung liar sudah berdiri.

Dengan adanya hal tersebut, sebagai kontrol sosial berharap pihak-pihak terkait dalam hal ini PJT Rengasdengklok untuk bisa segera melakukan pengecekan ke lapangan dan melaksanakan pembongkaran pada warung yang saat ini berdiri di depan Kantor Desa Pisang Sambo.

Selain itu, untuk pihak kecamatan dalam hal ini Camat Tirtajaya, diharapkan melakunan penindakan tegas terhadap warga masyarakat dan pemerintah desa yang tidak memberikan informasi kepada warga masyarakat, bahwasanya di sepanjang area sungai tidak boleh mendirikan bangunan liar atau warung-warung dan pihak desa pun membiar kan warung-warung berdiri di depan Kantor Desa Pisang Sambo. (Red/Rey/NN)*

IMG-20240119-WA0026

Desa Kutakarya Butuhkan Perhatian Serius dari Program Pembangunan

Kondisi lingkungan di Desa Kutakarya

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Program pembangunan untuk kemajuan desa adalah salah satu target dan tugas bersama sama, bukan hanya terpaku terhadap pemerintah desa semata. Tanpa adanya dukungan dan support dari Pemerintah Daerah tingkat Kabupaten, Pemerintah Provinsi atau Pemerintah Pusat, desa tidak akan pernah berkembang.

Terkait dengan hal tersebut, Heri Pramika yang biasa di sapa dengan panggilan Kang Heri Bamuswari dan termasuk salah satu tokoh pemuda wilayah dan aktif di beberapa keorganisasian, dimana salah satunya di Organisasi Ikatan Wartawan Online Indonesia (IWO I DPD KARAWANG) yang ada di Desa Kutakarya, Dusun Kedungmundu, RT 012/004, Kecamatan Kutawaluya, Karawang menyampaikan harapannya agar di Tahun Anggaran 2024 Desa Kutakarya bisa dibantu terkait dengan hotmix jalan yang ada di depan Desa Kutakarya sepanjang 160 meter dengan lebar 5 meter yang belum di hotmix.

"Saya berharap karena ini masuk di wilayah UPTD PUPR Telagasari, maka berharap pihak UPTD Telagasari bisa segara membantu realisasi perbaikan jalan di Kutakarya," ungkapnya.

Selain Hotmix jalan, Heri pun berharap adanya bantuan program pemasangan saluran air di samping jalan kurang lebih sepanjang 400 X 2 meter kiri dan kanan.

"Kenapa harus di pasang saluran air? karena saat musim penghujan akses jalan tersebut tergenang air dan air tidak mengalir dengan baik karena tidak adanya saluran air di samping jalan," jelasnya.

Terkait hal tersebut, dirinya meminta kepada pemerintahan tingkat kecamatan untuk bisa membantu dukungan kepada pihak Pemerintah Daerah Kabupaten, Dinas PUPR agar di TA 2024 program pembangunan di Desa Kutakarya bisa terealisasi.

"Selain Dinas PUPR Karawang, kami juga berharap Pihak Kecamatan Kutawaluya membantu dan mendorong agar di Desa Kutakarya ini bisa di realisasikan pemasangan penerangan lampu PJU di sepanjang jalan Desa Kutakarya yang memang saat ini penerangan jalan sangat kurang di wilayah Desa Kutakarya," tambahnya.

Heri juga menerangkan bahwa sepanjang jalan tersebut cukup lumayan gelap, padahal disana ada gardu induk PLN. tapi pada nyatanya akses jalan sepanjang Desa Kutakarya masih banyak yang belum di pasangkan PJU.

"Maka dari itu, atas nama warga masyarakat setempat, kami berharap pihak Pemerintah Kecamatan dan Kabupaten bisa lebih memprioritaskan Desa Kutakarya dalam program tersebut," harapnya. (Reynaldi)*

IMG-20240119-WA0012

SDN Kertajaya 1 Butuh Perhatian Pemerintah

Kondisi SDN Kertajaya 1

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR – Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sukamenak yang terletak di Desa Kertajaya, Kecamatan Jayakerta, Kabupaten Karawang, sangat membutuhkan perhatian pemerintah setempat. Pasalnya, beberapa ruangan kelas SD tersebut sudah rusak bila hujan turun bocor dan sudah tidak layak lagi pergunakan untuk belajar mengajar.

Sedangkan halaman SDN Kertajaya 1 tersebut juga belum di paping blok dan belum di pagar, sehingga bila hujan turun, halaman sekolah tersebut becek dan juga sering kemalingan demikian di diungkapkan oleh Para Guru SDN Kertajaya 1 kepada media.

"Kami sangat membutuhkan bantuan dari pemerintah, karena bila komite yang membangun pasang paping blok dan pagar diperoleh dari iuran wali murid, sebagian wali murid keberatan untuk nyumbang, sehingga saat sekarang ini halaman sekolah belum pasang paping blok/di Cor dan juga belum dipagar," ungkapnya.

Kepala Sekolah SDN Kertajaya 1  Dadan Kadarusman, S.pd., mengatakan, "Dengan belum dibangunnya pagar dan halaman sekolah di paping blok proses belajar mengajarnya belum aman dan nyaman, kami berharap kepada Pemerintah Kabupaten agar dapat memprioritaskan bantuan untuk membangun fasilitas itu," pungkasnya. (Rey)*