Bulan: November 2022

IMG-20221120-WA0004

Gelar Santunan Yatim Piatu, Anniversary ke-7 Media Online Indoshinju.com juga Dibanjiri Ucapan Selamat

Foto bersama jajaran Redaksi Indoshinju.com bersama Anak-Anak Yatim Piatu.

Peringatan hari ulang tahun ke-7 Media Online Indoshinju.com yang jatuh pada hari ini minggu,22/11, mendapatkan banjir ucapan. Mulai dari pejabat pemerintah, perusahaan, tokoh masyarakat, tokoh agama, komunitas, organisasi masyarakat dan lain-lain.

Sejumlah harapan disematkan agar Indoshinju terus semangat berkarya dalam menyajikan berita-berita paling aktual dan terpercaya agar menjadi refrensi informasi yang inspiratif untuk masyarakat.

Dalam acara Anniversary media online Indoshinju yang dirangkai dalam acara tasyakuran dan pemberian santunan kepada puluhan anak yatim piatu, diusia ke-7 tahun ini, Indoshinju memanfaatkan hari istimewa ini untuk terus mematangkan diri, meskipun pasang surut dialami Indoshinju, namun tetap bertahan dan muncul dalam multi platform menjawab tantangan zaman.

Foto pemberian santunan oleh Priyatna selaku Korlip Jawa Barat Media Online Indoshinju.com.

Meskipun baru 7 tahun, Indoshinju senantiasa hadir menemani masyarakat untuk menjadi kawan dari pembaca setia, menghadapi berbagai perubahan dalam beberapa aspek terus berinovasi dan berkreasi.

Masyarakat membutuhkan jurnalis membantu publikasi, sebagai kontrol sosial, pemandu pengambilan keputusan dan jurnalis juga membutuhkan teman setia untuk membaca tulisan-tulisan dengan masukan, saran dan kritikan.Kendati di rayakan dengan sederhana Hari ulang tahun Indoshinju yang ke-7 tahun, namun tidak mengurangi kehidmatannya.

Acara ulang tahun ini, di fokuskan di kantor Kabiro Karawang tepatnya di jln Gempol-Johar kampung Jungklang Desa Pamekaran Kecamatan Banyusari kabupaten Karawang Provinsi Jawabarat.

Priyatna koordinator liputan wilayah Jawa barat media Indoshinju mengucapkan rasa syukur, atas perjalanan Media Indoshinju di dunia Jurnalistik,selama kurun waktu tujuh tahun, menurutnya saat ini peran media online telah menjadi salah satu primadona dan menjadi konsumsi publik dalam hal informasi pemberitaan.

Lanjutnya “Alhamdulillah selama Tujuh tahun ini, kami hadir di dunia jurnalistik sebagai wadah dalam memberikan informasi pemberitaan baik daerah maupun provinsi Jawa barat.” Mudah-mudahan kehadiran kami bisa memberikan warna tersendiri dalam dunia jurnalistik di provinsi Jawa barat,khususnya di Karawang,"tuturnya.

Lebih lanjut menyampaikan pesannya, agar semua crew Indoshinju yang berada di provinsi Jawa barat, dia menyampaikan, dalam menjalankan tugas Jurnalistiknya senantiasa berpedoman pada Undang-Undang Pers nomor 40 tahun 1999 dan mematuhi Kode Etik Jurnalistik (KEJ) dalam menyuguhkan sebuah berita yang berimbang. Selain itu digelarnya acara kegiatan ulang tahun ini sebagai ajang dalam mempererat tali silaturahmi antar sesama crew media Indoshinju dan rekan-rekan media yang hadir di acara kami”, pungkasnya.

Dalam acara ulang tahun Indoshinju yang ke-7 tahun ini, di hadiri seluruh crew media Indoshinju, ketua PWRI DKI Jakarta, Pimpinan Redaksi Harian Kriminal, Pimpinan Redaksi Berita Ekspos, rekan-rekan media online atau cetak, LBH Maskar Indonesia, Organisasi masyarakat dan LSM, sebagai pelengkap di akhir acara menggelar makan bersama. (red).

IMG-20221120-WA0001

Terjadi Lagi, Seorang Jurnalis Media Online di Karawang Jadi Korban Pengeroyokan

Abdul Rojak, Jurnalis Media Online nuansametro.co.id yang menjadi korban pengeroyokan.

Jendela Jurnalis Karawang -
Aksi kekerasan terhadap jurnalis kembali terjadi di kabupaten Karawang, kali ini korbannya Abdul Rojak (24) Jurnalis Media Online nuansametro.co.id, warga Desa Gempolkarya, Kecamatan Tirtajaya, Karawang. Dirinya menjadi korban pengeroyokan orang tak dikenal (OTK) saat hendak menghadiri acara pernikahan saudaranya di Dusun Tegalasem, Desa Kertasari, Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Sabtu (19/11/22) malam.

Akibat pengeroyokan itu, Rojak babak belur mengalami luka bengkak di bagian dagu dan luka lecet pada bagian ibu jari dan jari kelingking.

Aksi pengeroyokan tersebut terjadi di Dusun Tegalasem, Desa Kertasari, sekitar pukul 22:30 WIB. Aksi pengeroyokan yang dilakukan oleh dua orang pemuda yang tengah berkumpul bersama teman-temannya.

Menurut keterangan yang diungkapkan Rojak, berawal saat dirinya menerima telepon dari seorang temannya di tempat yang jauh dari keramaian, saat itu ada kisaran sepuluh pemuda setempat yang berkumpul. Tiba-tiba dua orang diantara mereka langsung memukul korban menggunakan tangan kosong.

“Saya tidak tahu pasti penyebabnya, tiba-tiba ada sekitar 10 pemuda yang lagi berkumpul sedang minum, saat saya menerima telepon dari teman, dua orang diantaranya dari mereka langsung mengeroyok, padahal saya tidak tahu kenapa, terus ada seorang teman saya yang bernama Jul yang melerainya,” kata Abdul Rojak, kepada Awak Media. Minggu (20/11/2022) pagi.

Rojak juga menyampaikan atas kejadian pengeroyokan yang menimpa dirinya, seketika itu dia langsung melaporkan kasus tersebut ke Kepolisian Sektor (Polsek) Rengasdengklok dengan Laporan terdaftar Nomor STTL/292/XI/2022/Sek RDK.

“Ya saya langsung membuat laporan ke Kapolsek Rengasdengklok dan berharap para pelaku yang melakukan pengeroyokan ke saya dapat ditangkap dan diproses hukum sesuai pasal yang sudah ditentukan oleh kepolisian,” Harapnya.

Sementara itu, IPDA Iwan Budijanto Kanit Reskrim Polsek Rengasdengklok saat dikonfirmasi wartawan, membenarkan bahwa ada laporan atas kejadian pengeroyokan terhadap Abdul Rojak (29), dan Pihak Kepolisian Sektor (Polsek) Rengasdengklok akan melakukan memeriksa saksi-saksi untuk mengetahui siapa pelakunya.

“Ya ada korban tadi malam, karena kita baru terima LP nya, kita akan periksa saksi-saksi dulu karena tersangkanya belum dapat nanti kita Lidik dulu kita periksa saksi dan siapa pelakunya,” ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Kompol Suherman Kapolsek Rengasdengklok dimana akan memeriksa saksi untuk mengetahui siapa pelakunya.

“Kita meminta keterangan dari saksi-saksinya, kalau dia tahu otomatis kita langsung tangkap,” tegas Kompol Suherman. (Red).

IMG-20221119-WA0002

Istri Jadi Korban Pemberangkatan Unprosedural ke Arab Saudi, Apip Mengadu ke Garda BMI Karawang.

Foto Apip usai menandatangani surat kuasa yang diserahkan kepada Garda BMI Karawang.

Jendela Jurnalis Karawang -
Sejak Tahun 2015, Moratorium menjadi acuan bagi PMI (Pekerja Migran Indonesia) untuk memikirkan kembali niatnya jika ingin bekerja ke Luar Negeri, pasalnya, ada beberapa Negara tujuan penempatan yang tidak diperbolehkan untuk dituju oleh PMI. Arab Saudi, menjadi salah satu Negara yang masuk dalam daftar tujuan yang dilarang bagi PMI untuk bekerja disana, khususnya untuk sektor Pekerja Rumah Tangga.

Beberapa waktu lalu, BP2MI (Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia) berhasil menggerebek dan menyelamatkan 161 Calon PMI ilegal di salah satu penampungan perusahaan penyalur tenaga kerja yang ada didaerah Bekasi, pasalnya, Perusahaan tersebut meskipun berdiri secara resmi, namun proses yang dilakukannya adalah ilegal, karena perusahaan tersebut memberangkatkan PMI dengan Negara tujuan Arab Saudi sebagai Asisten Rumah Tangga.

Diduga akibat minimnya sosialisasi, fakta dilapangan ternyata masih banyak PMI yang diberangkatkan ke Arab Saudi melalui janji manis yang dilontarkan oleh para Sponsor Lapangan yang bertugas merekrut CPMI dengan iming-iming uang fee yang menggiurkan.

ilustrasi Human Traficking.

Seperti yang terjadi di Karawang, Garda BMI (Garda Buruh Migran Indonesia) mendapatkan laporan pengaduan dari Apip Saepuloh (36), warga Kp. Pulogadung, Desa Pulosari, Kecamatan Telagasari, mengadukan bahwa istrinya Ratna (29) diberangkatkan ke Arab Saudi oleh Sponsor bernama Hj. Ida, lalu kemudian diproses dan diberangkatkan melalui PT. ASR pada Juni 2022 lalu.

Setelah keberangkatannya, Ratna hingga saat ini tak kunjung mendapatkan pekerjaan yang dijanjikan, dia pun hanya tinggal ditempat penampungan. Nasib malang masih berlanjut, belakangan ini Ratna malah sering sakit-sakitan, tanpa diobati oleh pihak penampungan, bahkan untuk bisa berobat katanya harus pakai uang sendiri. Juga untuk berkomunikasi dengan keluarga pun sulit, karena alat komunikasi yang ia bawa disita oleh pihak penampungan.

Seperti yang dituturkan Ratna dalam bukti voice mail Whatsapp melalui alat komunikasi yang ia pinjam secara sembunyi dari teman di penampungan, untuk dapat menghubungi suami demi memberikan kabar keadaannya disana bahwa dirinya mengaku ingin segera dipulangkan.

"Disini lagi sakit, mau berobat harus pake uang sendiri, gak diobatin sama yang disini, Aa ngomong ke sponsornya untuk minta tanggungjawab, temen neng mah udah pada dipulangin sama sponsornya, paspor sama tiketnya udah diurusin da disini oge gak kerja," tutur Ratna dalam voice maill Whatsapp kepada suaminya.

Sementara itu, Apip mengaku sudah mendatangi pihak sponsor hingga PT, namun ada pengakuan mengejutkan, dirinya mengaku malah dimintai uang sebesar 35 juta oleh pihak pemroses tersebut.

"Saya udah samperin ke sponsor, bahkan sampe ke PT, malah saya dimintain uang 35 juta katanya buat ngurus kepulangannya, uang segitu besar darimana coba? saya juga baru tau kalo ternyata istri saya itu proses pemberangkatannya ilegal," terangnya.

Berharap istrinya dapat segera dipulangkan, kini Apip menguasakan dan menyerahkan sepenuhnya permasalahan ini diurus dan mendapatkan pendampingan advokasi dari Garda BMI Kabupaten Karawang.

Nunu Nugraha (Kadivkominfo Garda BMI Karawang).

Nunu Nugraha selaku Kadivkominfo Garda BMI membenarkan bahwa Apip telah melapor dan menguasakan permasalahannya ke Garda BMI Karawang melalui salah satu anggotanya.

"Ya, Saudara Apip telah melapor dan menguasakan sepenuhnya, baik itu pendampingan maupun pengadvokasiannya kepada Garda BMI Karawang secara tertulis dalam formulir Surat Kuasa resmi bermaterai. Langkah selanjutnya kita akan berkoordinasi dan memediasi terkait permasalahannya, kami juga sudah berkomunikasi dengan pihak PT, dan pihak PT mengaku akan memberikan keterangan pada Senin besok, kita tunggu saja hasilnya, kalau gak ada itikad baik ya kita akan lanjutkan prosesnya melalui jalur hukum," terangya kepada awak media pada Sabtu (19/11/2022). (DNK).

IMG-20221118-WA0004

Apresiasi Kinerja Humas Polres Karawang, Ketum PPWI Berikan Penghargaan

Foto penyerahan Piagam Penghargaan dari Ketum PPWI kepada Kasie Humas Polres Karawang.

Jendela Jurnalis Karawang -
Ketum PPWI Wilson Lalengke, S.Pd, M.Sc, MA, mengapresiasi kinerja Polres Karawang khususnya Kasie Humas, Ipda Richie Suharyadi, SH, Kamis (17/11/22). Hal tersebut dikarenakan hubungan yang terjalin antara Humas Polres Karawang dengan DPC-PPWI Karawang sangat baik.

Bertindak selaku pengayom dan pelayan masyarakat, Ipda Richie siap menerima keluhan masyarakat dan merespon cepat apa yang dilaporkan masyarakat.

"Saya akan berusaha maksimal membantu dan melayani masyarakat yang sedang mengalami masalah, sesuai kemampuan yang saya miliki. Begitu pula dengan jajaran Polres Karawang lainnya," ujar Richie, saat membesuk Ketua DPC-PPWI Karawang, Dede Nurcahya, yang sedang dirawat di RS Hermina Karawang.

Foto bersama saat membesuk Ketua DPC PPWI Karawang di RS Hermina Karawang.

Lanjutnya, apalagi di bawah kepemimpinan Kapolres Karawang, AKBP Aldi Subartono, SH, SIK, MH, yang meluncurkan program 'Lapor Pak Kapolres' dan 'Ngawangkong Sareng Kapolres Karawang' serta beberapa program lainnya.

"Setiap keluhan dan laporan masyarakat terkait Kamtibmas, maka akan segera diproses dan ditindaklanjuti," ungkapnya.

Sementara itu, Ketum PPWI Wilson Lalengke yang juga membesuk Ketua DPC-PPWI Karawang dan bertemu Humas Polres Karawang di RS Hermina, mengucapkan terima kasih atas perhatian dan kerjasama yang terjalin baik selama ini. Ia sangat menghargai Polisi Baik seperti Ipda Richie.

"Kami sangat menghargai Polisi Baik yang berakhlak mulia seperti Ipda Richie Suharyadi, selaku Humas Polres Karawang. Masyarakat tidak meminta diberi uang atau materi, rakyat bahkan memberi uang untuk biaya hidup para Polisinya. Mereka hanya butuh pelayanan terbaik, minimal dalam bentuk perhatian, simpati-empati, waktu dan kepedulian di saat-saat tertentu. Terima kasih kepada Polisi IPDA Richie, kami sangat apresiasi dan menghargai segala budi baik dan pengabdiannya bagi masyarakat Karawang. Sehat dan sukses selalu," tutur Tokoh Pers Nasional tersebut, sambil menyerahkan Sertifikat penghargaan ucapan terima kasih kepada Humas Polres Karawang.

Sedangkan Neneng JK, istri dari Ketua DPC-PPWI Karawang, menceritakan kebaikan yang dilakukan oleh Ipda Richie. Saat itu, ketika kondisi suaminya sedang sakit dan keadaan darurat, ia membawa suaminya ke salah satu RS inisial LM ke IGD, namun penanganan terhadap pasien yang sedang gawat darurat sangat lambat. Pasien yang sudah kesakitan luar biasa, hanya dibiarkan menunggu di luar IGD selama hampir satu jam dan harus melakukan pendaftaran terlebih dahulu.

Sedangkan antrian di loket pendaftaran lumanyan banyak. Iapun merasa khawatir akan kondisi suaminya. Lalu ia berinisiatif meminta bantuan Humas Polres Karawang, untuk menelpon Humas RS LM. Lalu setelah itu, baru ada respon dari RS LM, sehingga suaminya itu langsung dimasukkan ke IGD dan ditangani dokter.

Pada saat diperiksa itulah, baru diketahui diagnosa penyakitnya. Tapi satu hal yang sangat mengecewakan, pihak RS LM menolak untuk melakukan tindakan operasi, karena tidak ada ruangan. Lalu dokter hanya menyarankan untuk mencari IGD RS terdekat.

Neneng langsung membawa suaminya ke IGD RS Hermina. Setiba di IGD, dokter langsung memeriksa kondisi suaminya dan diagnosa sama dengan RS LM. Melihat kondisi Dede N semakin memburuk, pihak RS Hermina segera mengambil tindakan operasi pada Kamis (10/11/22) lalu.

"Alhamdulillah operasi berjalan lancar. Terima kasih banyak saya ucapkan kepada RS Hermina, yang telah sigap menangani pasien khusus kepada dr. Erick, yang sangat telaten mengurus suami saya dan saat masih dalam perawatan intensif di RS Hermina," tutupnya. (HAP)

IMG-20221118-WA0001

KAI Menilai, Dugaan Kriminalisasi Adv. Natalia Rusli Jadi Preseden Buruk bagi Profesi Pengacara

Jendela Jurnalis Jakarta -
Kongres Advokat Indonesia (KAI) menilai, bahwa kasus Natalia Rusli yang diduga sarat rekayasa oleh Oknum Aparat Hukum, dapat menjadi preseden buruk bagi profesi Pengacara secara keseluruhan. Hal itu disampaikan Wakil Ketua KAI Bid. Pembelaan Anggota, Bankumham, Adv. Aldwin Rahadian, SH, MH kepada Jendela Jurnalis, usai mendatangi Komisi Kejaksaan RI beberapa waktu lalu.

"Ada kesan, bahwa kasus Natalia ini merupakan kriminalisasi Advokat, karena yang dipersoalkan adalah hubungan antara Natalia Rusli dengan klien-nya. Jika hal ini dibiarkan berporses hukum, maka itu akan menjadi preseden buruk bagi profesi Pengacara secara keseluruhan," jelas Aldwin, 20 Oktober 2022 lalu.

Menurutnya, ketika klien diakomodir untuk mengadukan Pengacaranya ke ranah pidana terkait dengan hubungan kerja antara kedua belah pihak, maka semua Advokat dapat saja dipidana karena dilaporkan kliennya akibat hasil pendampingan hukum tidak sesuai harapan klien.

https://jendralnews.online/2022/11/17/cepat-tanggap-camat-cilamaya-kulon-didampingi-kades-sumurgede-kunjungi-rumah-korban-angin-puting-beliung/

"Padahal, profesi Advokat itu diatur dalam UU No. 18 tahun 2003 tentang Advokat. Dalam Pasal 21 ayat (1) UU 18/2003 menerangkan, bahwa Advokat berhak menerima honorarium atas jasa hukum yang telah diberikan kepada kliennya," beber Aldwin.

Oleh sebab itu, masih kata Wakil Ketua KAI ini, dirinya merasa heran terhadap Oknum Aparat Hukum, baik di Lembaga Kepolisian maupun Kejaksaan yang terkesan memaksakan untuk memproses kasus Advokat Natalia Rusli, yang jelas-jelas ada payung hukumnya.

"Natalia Rusli dilaporkan oleh kliennya, dengan tuduhan melakukan penipuan dan penggelapan atas dana Rp15 juta, yang notabene dia berikan ke Natalia sebagai honor atas jasa menjadi Pengacaranya. Padahal, Natalia sudah melaksanakan tugasnya dengan baik, bahkan orang yang dilaporkan kliennya itu sudah ditetapkan tersangka dan ditahan," tutur mantan Pengacara artis Ahmad Dhani ini heran.

Dalam kasus dugaan ketidakprofesionalan seorang Pengacara, lanjut Aldwin, hal semacam itu semestinya diselesaikan terlebih dahulu di Dewan Kode Etik Advokat.

"Semestinya APH memahami dan menghormati ketentuan ini. Sama halnya di Lembaga Gakkum lainnya, misalnya terkait dugaan seorang Polisi melakukan pelanggaran profesi, dia harus diproses melalui sidang kode etik, tidak langsung ke ranah pidana. Ini kriminalisasi namanya," tegasnya.

Dari penelusuran di lapangan, diketahui bahwa Natalia Rusli ditetapkan sebagai tersangka, berdasar laporan yang teregistrasi di No. LP/B/3677/VII/2021/SPKT/POLDA METRO JAYA, pada tanggal 30 Juli 2021. Dalam laporan itu, Natalia Rusli dituduh melakukan tindak pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 372 KUHP tentang Penggelapan dan Pasal 378 KUHP tentang Penipuan, oleh Unit Harda Polres Jakbar.

Natalia Rusli akhirnya mengadukan nasibnya ke DPP-KAI, Organisasi Advokat yang menaunginya. Setelah dipelajari dan dikaji, KAI berpendapat adanya dugaan kriminalisasi terhadap Adv. Natalia Rusli. Tuduhan yang ditimpakan terhadap Natalia, terkait erat dengan perannya dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai Kuasa Hukum.

"Hubungan Klien dan Advokat, Klien dan Kuasa Hukumnya, mengenai soal fee atau janji, ada di UU Advokat No. 18 tahun 2003 dan Kode Etik Advokat. Juga perkara hubungan Kuasa Hukum dan Klien tidak masuk ranah pidana, tapi masuk dalam wilayah perdata," terang Aldwin.

Kerja Advokat, demikian Aldwin, dilindungi oleh UU yang didalamnya ada hak imunitas Advokat, seperti tercantum dalam Pasal 16 UU Advokat No. 18/2003 jo putusan MK No. 26-PUU-XI/2013.

"Penetapan tersangka pada Natalia, adalah pelanggaran hak imunitas Advokat dan indikasi kriminalisasi. Advokat dalam menjalankan tugasnya, tak bisa dituntut secara pidana maupun perdata, baik di luar maupun dalam Pengadilan," imbuh Aldwin, menutup pernyataannya. (HAP)

IMG-20221117-WA0008

Cepat Tanggap, Camat Cilamaya Kulon Didampingi Kades Sumurgede Kunjungi Rumah Korban Angin Puting Beliung

Foto Camat, Muspika, Kades beserta Tokoh Masyarakat setempat di kediaman korban.

Jendela Jurnalis Karawang -
Pagi dini hari tadi, Kamis (17/11/2022) hujan bersama angin kencang menerjang kawasan sekitar Desa Sumurgede, berdasarkan informasi yang didapat, 2 rumah rusak berat, serta puluhan rumah mengalami rusak ringan. Beruntung tidak ada korban jiwa atas kejadian tersebut.

Menyikapi adanya laporan kejadian tersebut, Dudi Alexandri selaku Camat Cilamaya Kulon beserta Muspika didampingi Asan Permana selaku Kepala Desa Sumurgede cepat tanggap mengunjungi rumah Ibu Karwi, salah satu korban yang rumahnya tertimpa pohon kelapa akibat terjangan angin puting beliung yang berlokasi di Dusun V Desa Sumurgede.

Ketika diwawancara Team Jendela Jurnalis, Dudi mengungkapkan keprihatinannya atas musibah tersebut, dan dirinya juga menerangkan telah mengambil langkah dengan mengajukan bantuan kepada BPBD Kab. Karawang, selain itu, ia juga menghimbau agar masyarakat waspada terhadap cuaca buruk yang mungkin bisa kapan saja terjadi.

Foto rumah korban tertimpa pohon kelapa akibat terjangan angin puting beliung.

"Turut prihatin atas musibah ini, kami sudah ajukan ke BPBD agar korban dapat segera mendapatkan bantuan. Kondisi Cuaca sekarang menurut BMKG kedepannya cukup perlu diwaspadai, terutama curah hujan dan angin kencang, dan upaya kita salah satunya sudah mengintruksikan jajaran Aparatur Desa agar melakukan kegiatan gorol, mengantisipasi saluran yang tersendat hingga dapat mengakibatkan banjir," terangnya.

Hal tersebut selaras dengan yang disampaikan Asan Permana selaku Kades Sumurgede, dirinya juga menghimbau agar masyarakat selalu waspada menghadapi cuaca yang cukup extreem belakangan ini.

Foto Ibu Karwi ketika berbincang bersama Camat.

Terkait kunjungan tersebut, Ibu Karwi ketika diwawancara Team Jendela Jurnalis menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada Kades dan Camat, selain itu, dirinya juga berharap agar bantuan dapat segera turun.

"Terimakasih atas kunjungannya untuk Bapak Camat sama Pak Lurah. Sedih Pak, untung gak ada korban, saya berharap semoga segera ada bantuan, saya tinggal cuma sama anak, suami sudah meninggal, untuk makan saja kami kerepotan, ditambah ada musibah begini," harapnya seraya meneteskan air mata.

Usai dari lokasi pertama, Rombongan Camat, Kades beserta Pol PP beranjak ke lokasi selanjutnya di Dusun ll yang mengalami kejadian serupa. (DNK).

IMG-20221112-WA0004

Sabtu Karakter, Pelajar SMK TKM Tempuran Belajar Memasak dengan Riang Gembira.

Foto dalam kegiatan memasak.

Jendela Jurnalis Karawang -
Dalam rangka membentuk karakter Pelajar Kreatif, di SMK Taruna Karya Mandiri Tempuran (TKM Tempuran) rutin menggelar kegiatan-kegiatan kreatif dalam setiap Hari Sabtu disetiap minggunya.

Seperti yang terpantau Team Jurnal Sekolah, Hari ini, Sabtu (12/11/2022), tampak seluruh Pelajar di SMK TKM berkumpul dihalaman, ada meja yang berjejer dipenuhi peralatan memasak disana, dan terlihat kumpulan para Pelajar tengah menggelar kegiatan memasak yang ditemakan dalam kegiatan Sabtu Kreatif tersebut.

Beragam masakan tercipta dari tangan-tangan kreatif mereka, mulai dari Mie, Seblak hingga Tomyum yang menjadi olahan favorit yang ditampilkan. Mencerminkan bahwa mereka memahami dan menguasai teknik memasak yang baik dan benar, dan agar dapat mengimplementasikannya dalam keseharian mereka dirumah sebagai Remaja Mandiri.

Foto saat kegiatan memasak berlangsung.

Davit, salah satu Siswa TKM Tempuran usai kegiatan memasak berlangsung menuturkan kepada Jurnal Sekolah bahwa ia sangat senang mengikuti kegiatan tersebut.

"Saya sangat senang, disini kita bisa belajar masak bersama disekolah bersama teman-teman, selain itu, kegiatan ini juga bermanfaat dan bisa meningkatkan rasa percaya diri, serta memasak juga dapat melatih kita dalam kesabaran," tuturnya.

Sementara itu, Karyati selaku tenaga pendidik di SMK TKM Tempuran menerangkan bahwa tujuan dari digarnya sabtu kreatif tersebut agar dapat menumbuhkan kedisiplinan.

"Dengan kegiatan ini dapat menumbuhkan karakter Siswa dalam kedisiplinan dari segi waktu, seragam, dan membantu meningkatkan jiwa sosial antar siswa. Kemudian kolaborasi antar siswa beserta temannya dalam menyelesaikan kegiatan sabtu karakter ini," terangnya.

Karyati juga menambahkan, kegiatan tersebut juga digelar dalam rangka menumbuhkan karakter Siswa melalui gotong royong.

"Serta penumbuhan P5 dalam kegiatan sabtu karakter Siswa, salah satunya yaitu gotong royong, dengan membangun suasana belajar yang berbeda dari hari-hari sebelumnya. Dikegiatan Sabtu Karakter ini mereka dapat berinovasi, kreatif dan mandiri," tambahnya.

Selain itu, dengan kegiatan tersebut, diharapkan agar dapat menumbuhkan kedisiplinan kan kegembiraan dalam mengikuti pembelajaran disekolah.

"Kami berharap, melalui kegiatan ini dapat menumbuhkan kedisiplinan siswa, tumbuhnya karakter nasionalis dan agamis dari masing-masing siswa, serta siswa memiliki kebebasan belajar mandiri dan kreatif, serta menciptakan suasana belajar yang bahagia atau happy situation," harapnya. (Liputan: Putri Jurnal Sekolah)

IMG-20221109-WA0004

Tuntut Keadilan, Keluarga Dua Wartawan Korban Dugaan Penganiayaan Sambangi Mapolres Karawang

Foto Ibu, Istri dan Anak dari 2 Wartawan korban dugaan penganiayaan.

Jendela Jurnalis Karawang -
Setelah mendapatkan kabar sidang gugatan praperadilan di Pengadilan Negeri Karawang dimenangkan oleh pihak Kuasa Hukum Termohon, keluarga korban dua wartawan yang menjadi korban pemukulan dan penculikan mendatangi Mapolres Karawang, Rabu (9/11/2022).

Nita Narlulita (47), ibu korban wartawan Gusti Sevta Gumilar (Junot) dan Tuti Herawati (44) dan kedua anaknya, istri dan anak korban wartawan Zaenal Mustofa menyambangi Mapolres Karawang untuk mempertanyakan kelanjutan penanganan kasusnya.

Di Mapolres Karawang, kepada awak media Tuti Herawati menyampaikan, bahwa ia bersama ibu kandung Junot telah menemui Kasat Reskrim Polres Karawang. Ia mengaku sudah ditenangkan hatinya oleh Kasat Reskrim, karena proses penyelidikan kasusnya akan tetap berjalan.

"Karena kan korban (suami) juga tulang punggung keluarga. Bagaimana kelanjutan nasib kami ke depannya. Kalau kasusnya dibiarkan berlarut-larut, berlama-lama, repot ya!. Karena ada anak-anak yang harus kita kasih makan," kata Tuti Herawati, sambil menangis saat diwawancarai awak media.

Yang perlu diketahui, sambung Tuti, korban Junot memiliki anak dan korban Zaenal memiliki anak dan istri. Realistisnya, mereka hidup memang membutuhkan uang. Tapi bukan berarti akan menerima tawaran uang dari para pelaku.

"Hidup memang butuh uang. Tapi kita tidak butuh uang pelaku, mohon maaf ya. Perlu digarisbawahi, kami tidak butuh uang pelaku. Berapapun anda menawarkan uang kepada kami, mohon maaf. Kami tidak akan menerima uang sepeser pun. Kami hanya menuntut keadilan. Keadilan untuk suami saya dan buat rekan (Junot)," tegasnya.

Di kesempatan yang sama, Nita Narlulita menyampaikan, bahwa pihak keluarga tidak terima Junot diperlakukan seperti binatang oleh para pelaku. Dari mulai dipukuli sampai dugaan pencekokan minuman keras dan air kencing.

"Saya tidak terima anak saya diperlakukan seperti itu. Hewan saja dilindungi negara, apalagi ini manusia," katanya.

Diceritakan Nita, malam setelah Junot membuat laporan polisi ke Polres Karawang, Junot tidur selalu dalam kondisi mengigau, karena trauma dengan kejadian yang dialaminya

"Dia tidur tangannya seperti ini sampai tiga kali. Itu kan tandanya anak saya ketakutan. Bagaimana coba sebagai ibu melihat anaknya seperti itu. Gak manusiawi ya buat kita," tandasnya. (Irfan Sahab/Red).

IMG-20221101-WA0013

Representative PPWI Luar Negeri Siap Menghadiri Kongres Nasional III PPWI 2022

Jendela Jurnalis, Jakarta
Sejumlah Represetatives (perwakilan) DPN-PPWI Luar Negeri, akan menghadiri Kongres Nasional III PPWI, yang akan berlangsung pada tanggal 10-12 November 2022 mendatang, di Jakarta. Sedikitnya 4 delegasi PPWI Luar Negeri yang sudah dipastikan hadir, adalah Dr. Abdoul Rahman Salem Dabbousi dari Lebanon, Mr. Talib bin Saif Al-Dabbari dari Kesultanan Oman bersama 2 rekannya, Dr. Mohamed bin Mubarak Al-Araimi dan Mr. Salim bin Hamad Al-Jahuri.

Hal tersebut diungkapkan Ketum PPWI, Wilson Lalengke kepada Jendela Jurnalis, setelah pihaknya menerima Surat Keikutsertaan dalam Kongres Nasional III PPWI dari para perwakilannya, di Negara-negara tersebut.

"Berdasarkan surat yang kita terima dari rekan-rekan para Representatives kita, yakni dari Lebanon dan Kesultanan Oman, maka kita dapat memastikan, bahwa Kongres Nasional III PPWI akan dihadiri oleh 4 orang delegasi dari dua Negara tersebut," tutur alumni PPRA-48 Lemhannas RI tahun 2012 itu, Minggu, 30 Oktober 2022.

Rekan-rekan dari Lebanon dan Oman ini, lanjut Wilson Lalengke, direncanakan tiba di Jakarta pada tanggal 8 November 2022.

"Mereka akan tiba lebih awal, dalam rangka berdiskusi dan mengenal lebih dekat tentang Organisasi PPWI, serta perkembangan Jurnalis Warga atau Citizen Journalists di Indonesia," tambahnya.

Sementara itu, Panitia Kongres sedang mempersiapkan segala sesuatunya, agar acara dapat berjalan dengan baik, aman, lancar dan menghasilkan berbagai keputusan yang diharapkan para delegasi. Panitia mengundang tidak kurang 200 delegasi dari seluruh Indonesia, baik dari Kepengurusan DPD maupun DPC, serta Simpul Informasi PPWI yang ada. Selain peserta Kongres, Panitia juga mengundang sejumlah peninjau, baik dari Internal Organisasi maupun dari elemen masyarakat lainnya.

"Kita mengundang rekan-rekan Pengurus DPD, DPC dan Simpul dari seluruh Indonesia, dengan target 200 delegasi, ditambah sejumlah peninjau," ungkap Ketua Panitia, Fachrul Razi, Minggu, 30 Oktober 2022.

Sebagaimana diketahui, PPWI merupakan satu-satunya Organisasi Pers di Indonesia, yang mewadahi sekaligus para Wartawan dan Pewarta Warga atau Citizen Journalist. Organisasi yang didirikan pada 11 November 2007 ini, akan memasuki usianya yang ke-15 tahun, pada 11 November 2022 mendatang. Sehubungan dengan itu, Kongres Nasional III kali ini dirangkaikan juga dengan peringatan 15 tahun PPWI.

Seluruh kegiatan Kongres dan peringatan HUT PPWI, akan dipusatkan di Hotel Sunlake, Danau Sunter, Jakut. Selain acara Kongres, PPWI juga akan menggelar Konferensi Internasional dengan tema, “Peran Citizen Journalists dalam Mewujudkan Dunia yang Aman, Damai dan Harmonis”. Sejumlah narasumber Dalam Negeri dan Luar Negeri, dihadirkan dalam konferensi yang akan disiarkan secara live di berbagai platform Medsos, seperti Channel Youtube, Zoomeet dan Fb itu.

PPWI juga akan memanfa'atkan momentum Kongres Nasional kali ini, untuk meluncurkan dua program inovatif anggotanya. Pertama adalah aplikasi PPWI Integrated-media Network. Aplikasi ini akan mengintegrasikan seluruh media-media yang dikelola anggotanya secara independen ke dalam sebuah sistem. Sistem itu memungkinkan untuk menyebarluaskan informasi secara otomatis ke semua media yang terintegrasi dalam aplikasi ini, PPWI Integrated-media Network.

Kedua adalah aplikasi Pundi-TV. Pundi-TV merupakan aplikasi cerdas yang memberikan benefit kepada para penonton video di berbagai platform, seperti Youtube. Singkatnya, setiap penonton Youtube akan mendapatkan income atau penghasilan. Motonya: Menonton Dibayar.

Tidak hanya itu, seperti pada Kongres Nasional II Tahun 2017 lalu, PPWI juga mengagendakan penobatan Putri Pewarta Indonesia PPWI Nasional, dalam Kongres ke-3 tahun 2022 ini. Putri Pewarta Indonesia PPWI, merupakan hasil seleksi internal oleh Team Putri Pewarta Indonesia dan Pengurus DPN PPWI. Saat berita ini naik tayang, proses penjaringan calon Putri Pewarta Indonesia masih berlangsung," jelas Putri Pewarta Indonesia 2015, Kalisa Faikaputri, Minggu, 30 Oktober 2022. (HAP)

IMG-20221101-WA0012

Anak-anak Mamba Bawah dan Mama Tua Kesayangan Raja Aibon

Foto kebersamaan Yulince bersama kawan-kawannya dengan Raja Aibon.

Jendela Jurnalis, Intan Jaya
"Pasti cari Bapak Pater kan? Tunggu sudah. Bapak Pater ada. Sebentar kembali dari Kp. Amaesiga," Raja Aibon, dengan ramah menyapa Yulince Sani dan kawan-kawan, ketika tiba di Pos Mamba.

Seperti biasa, setiap pulang sekolah, sebelum kembali ke rumahnya di Mamba Bawah, Yulince dan teman-temannya selalu singgah di Pos Mamba. Kebetulan pada siang ini, Bapak Pater masih berada di Kp. Amaesiga, bersama dengan Lettu Imam Sembiring, si Bos Mamba. Untuk menenangkan Yulince dan teman-temannya, Raja Aibon menawarkan kepada mereka, untuk ikut menanam rumput di taman, bersama dengan Om Erick dan Om Jul. Tak ketinggalan, Serka Maldi, Batih Pos si Pendiam, ikut nimbrung tanpa suara.

"Boleh tanam di sini?" tanya Ria Sani sambil memegang rumput.

Yulince, Ria dan kawan-kawan, kemudian menemani Erick, Jul dan Maldi, yang sedang membuat Taman Para di depan Pos Mamba. Sementara, Antonius bermain bola. Saat melihat Praka Latief dan Syaeful membawa Maksi ke kelas lapangan, anak-anak senang sekali, meskipun hanya berlaukkan mie instan. Apalagi Raja Aibon membagikan gula-gula dan cokelat kepada mereka. Bahagia sekali rasanya.

Ketika anak-anak yang semuanya berasal dari Kp. Mamba Bawah selesai makan, datang Mama Tua bersama cucunya, Loison Sani membawa ubi, kol dan buah, special untuk Raja Aibon. Kepada Raja Aibon, dengan bahasa Indonesia terbata-bata, Mama Tua bercerita, kalau beberapa hari ini dirinya sakit, sehingga lama tidak datang. Mama Tua kemudian menunjukkan dompetnya kepada Raja dan berkata, "Kosong, tidak ada uang."

Terharu sekali rasanya melihat sang Mama Tua yang hanya hidup di honei dengan cucunya, dalam kondisi kesehatan yang kurang baik, mengeluh karena tidak mempunyai uang untuk sekedar membeli beras. Ditambah lagi, sang Mama Tua datang ke Pos tidak kosongan, melainkan membawa hasil kebun yang sejatinya bisa dimakan sendiri.

"Nenek tenang saja. Nanti dompet saya isi," jawab Raja Aibon, menenangkan sang Mama.

Raja Aibon kemudian masuk ke kamar, mengambil kembali gula-gula dan cokelat, karena anak-anak semakin ramai. Tidak lupa, Raja Aibon meminta Serda Aris menyiapkan beras dan mie instan, untuk diberikan kepada sang Mama Tua.

"Mama, dompet mana?" tanya Raja Aibon kepada Nenek, sekembalinya dari kamar.

Terlihat mata Mama Tua berkaca-kaca, ketika beberapa lembar uang dimasukkan oleh Raja Aibon ke dompetnya. Beras dan mie instan yang dibawa oleh Aris, juga dimasukkan ke dalam Noken Mama Tua.

"Amazamba, Tuhan berkati." berulang-ulang Mama Tua mengucap, sambil mengelus-elus pipi dan dagu Raja Aibon.

Raja Aibon yang tak kuasa menahan haru, mencoba mengalihkan pembicaraan. Anak-anak yang sedang bermain kemudian dipanggil, untuk diajak berfoto ria. Betapa senangnya anak-anak. Mama Tua juga ikut-ikutan bergaya, mencoba melepas rasa lelah, sakit dan sedih dengan kondisi kehidupannya.

Mama Tua kemudian pamit untuk kembali ke honei. Sambil memasangkan noken di kepalanya, sampai mulai berjalan meninggalkan Pos Mamba, kembali Mama Tua mengucapkan terima kasih kepada Raja Aibon. Di akhir cerita, Maldi dan Erick menemani anak-anak belajar. Setelah belajar, Raja Aibon dengan riangnya bermain lompat karet bersama Ria Sani dan teman-temannya.

Bahagia selalu Mama Tua. Bahagia selalu anak-anak Intan Jaya. Ksatria Kostrad akan selalu ada untuk kalian semua. (HAP)