Miris, Ada Oknum Yang Mengaku Sebagai Pelaksana Lapangan Sebuah Proyek Normalisasi Lakukan Intimidasi Terhadap Wartawan.

0
Gambar ilustrasi intimidasi Wartawan. (Sumber: google).

Jendela Jurnalis Karawang –
Kasus kekerasan verbal, intimidasi, terhadap wartawan masih terjadi di wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Kekerasan verbal dialami jurnalis Indopublik, Hamid. Peristiwa intimidasi tersebut terjadi pada Jumat (15/7) siang di warung Sate Maranggi Rawamerta.

Intimidasi tersebut diduga dilakukan oleh beberapa orang, yang mengaku sebagai pekerja lapangan sebuah proyek normalisasi yang didanai oleh APBD II melalui Dinas PUPR Kabupaten Karawang.

Foto Hamid, Wartawan Media Online Indopublik yang mendapatkan intimidasi dari oknum yang mengaku sebagai pelaksana proyek normalisasi.

Berawal saat wartawan media online indopublik, Hamid bersama tiga orang wartawan sedang minum kopi di sebuah warung sate maranggi, di seputar kantor Kecamatan Rawamerta.

Sesaat sedang asik ngobrol beberapa kali terdengar suara dering ponsel wartawan indopublik berdering. Sekira lima belas menit berselang datang sebuah mobil berwarna putih parkir dengan kecepatan tinggi, serta diikuti dua sepeda motor langsung menanyakan terkait pemberitaan yang dimuat media indopublik dengan nada sangat tinggi sembari berucap kasar.

“Saya orang lapangan proyek itu. Kamu maunya apa ?,” ujar orang yang mengaku orang lapangan.

Kemudian lanjut yang mengaku orang lapangan terus mengintimidasi wartawan indopublik, dengan nada tinggi sembari mengeluarkan kata-kata ancaman akan mengerahkan anggota sebuah lembaga.

“Kamu maunya apa ?, saya akan kerahkan orang lembaga saya, beberapa menit juga bisa datang ke sini. Jangan macam- macam, kalau mau beritakan proyek, saya harus dikonfirmasi,” ucapnya dengan nada tinggi.

Saat masalah tersebut dikonfirmasikan kepada wartawan Media Indopublik, Hamid, membenarkan atas adanya intimidasi terhadap dirinya oleh orang yang mengaku dari pelaksana lapangan pada proyek normalisasi saluran SS Ciranggon.

“Benar, saya didatangi tiga orang yang mengaku pelaksana dilapangan pada proyek normalisasi saluran SS Ciranggon. Mereka datang dengan marah-marah dan menggebrak meja lalu mengintimidasi saya” ucap Hamid kepada Media, Sabtu (16/7) pagi.

Menurut keterangan Hamid, awalnya dia memberitakan sebuah proyek pekerjaan normalisasi saluran, yang didanai dari APBD II melalui Dinas PUPR Kabupaten Karawang, yang diduga tidak transparan beberapa waktu lalu.

“Setelah berita tayang, saya ditelpon oleh pengusaha proyek tersebut, saya pun datang menemuinya bersama rekan saya. Saya berpikir pengusaha tersebut mau memberikan klarifikasi atau hak jawab, namun ternyata saya disuruh menghapus berita tersebut dan saya tidak mau,” ujar Hamid kepada Media, Sabtu pagi (16/7/2022). (NP-Red).

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *