Hanya Dalam 6 Minggu, Pasukan Kostrad dari Karawang Mampu Ciptakan Wajah dan Suasana Baru di Intan Jaya

0
Potret suasana taman bermain di Kp. Bilogai

Jendela Jurnalis, Intan Jaya

Baru enam minggu kebersamaan Prajurit Kujang dari Karawang dengan masyarakat Papua, suasana di Kab. Intan Jaya berubah secara signifikan. Hal tersebut disampaikan Dansatgas Yonif PR 305/Tengkorak, Letkol Inf. Ardiansyah, Rabu (26/10/22).

Menjalankan tugas di tempat yang baru, suasana baru, jauh meninggalkan keluarga, adalah suatu kehormatan bagi setiap Prajurit TNI. Tugas adalah Kehormatan, menjadi pegangan yang pasti untuk setiap Prajurit Ksatria Tengkorak, sebagai salah satu pasukan PR di jajaran Kostrad, memanfa’atkan moment bertugas di sarang KSTP, untuk menunjukkan dedikasi dan loyalitas sebagai “Pasukan Petarung yang Humanis”.

“Jangan menjadikan nama Satuan kita yang sudah besar ini sebagai tameng kita untuk sekedar gagah-gagahan, sombong dan tinggi hati di hadapan orang lain, padahal kita tidak pernah berbuat apa-apa,” pesan keras yang selalu diingatkan oleh Letkol Inf. Ardiansyah alias Raja Aibon Kogila kepada semua Prajuritnya.

Lanjutnya, “Keberadaan kita di daerah penugasan, jangan sekedar pindah makan tidur, cari aman, cari selamat. Hidup mati kita sudah pasti waktu dan tempatnya. Yang penting kita selalu siaga waspada, jangan takabur.”

Kebersamaan yang terjalin dari Pimpinan sampai Prajurit terendah diantara seluruh Ksatria Tengkorak, menjadi kekuatan dasar dalam bekerja. Setiap bagian berkompetisi untuk menunjukkan yang terbaik, tidak mau kalah satu dengan yang lainnya. Namun kompetisi yang terjadi, adalah kompetisi positif yang justru memunculkan banyak ide kreatif, untuk mengubah wajah dan suasana di Intan Jaya.

Keceriaan sore hari di Kp. Bilogai, hanya salah satu penampakan dari perubahan positif buah karya Ksatria Tengkorak. Taman bermain yang sejatinya belum selesai dikerjakan, telah menjadi salah satu pusat keramaian baru bagi masyarakat. Bukan hanya untuk anak-anak, bahkan pemuda-pemudi, orang tua, sampai guru sekolah pun hadir, memanfa’atkan fasilitas bermain bersama-sama, sekaligus sebagai tempat berinteraksi dengan para Prajurit Kostrad.

Lettu Inf. Wira Wijaya, Danposramil Japugau Janambani (J2) bersama rekan-rekannya, dengan tekun mengolah tempat dan bahan yang ada menjadi menarik, elegan dan lebih bermanfa’at.

“Semenjak lapangan kita rapikan, setiap sore sampai maghrib selalu seperti ini Komandan,” lapor Wira kepada Raja Aibon.

Wira menjelaskan, bahwa datang setiap sorenya, bukan hanya dari Kp. Bilogai, namun juga dari Yokatapa. Bahkan ada yang siang hari sudah datang karena takut tidak kebagian bermain, ketika orang-orang yang lebih tua dari mereka sudah meramaikan lapangan.

Ardy, si Raja Aibon bersama beberapa Prajurit J2, menyempatkan diri bermain volly, juga sepak bola bersama pemuda dan anak-anak. Suasana riang, gembira dan ceria terlihat, alami tanpa rekayasa. Semua yang hadir bermain tanpa melihat perbedaan satu dengan yang lainnya. Tidak terlihat perbedaan antara Prajurit Kostrad, guru, pemuda dan anak-anak dalam suasana sore itu. Semua larut dalam keceriaan.

Saat bola sepak keluar jauh dari pagar, Sertu Hartanto, Bintara Pelatih Posramil J2, memberikan 2 bungkus gula-gula kepada pak guru, untuk dibagikan kepada yang bermain sepak bola dan 1 bungkus untuk kelompok volly.

Arahan dari Pak Guru dan Prajurit yang mengatur anak-anak kolompok sepak bola, agar berbaris rapi, mengantri, seolah tak terdengar oleh mereka. Semua asyik berebut sambil berteriak dan tertawa. Berbeda halnya dengan kelompok volly, mereka tertib mengantri. Padahal yang mengatur pembagiannya, hanyalah seorang perempuan muda.

Mama Agustina, yang hadir untuk sekedar menonton keramaian berkata kepada Raja Aibon, “Ramai, Hormat.”

Bahagia selalu saudaraku, karena Kitong Semua Basodara. PAPEDA, Papua Penuh Damai! (HAP)

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *