Dinilai Asal – Asalan, CV. HAMASAT PRIMA Kerjakan Pemasangan U-Ditch di Desa Jatiwangi dalam Keadaan Tergenang Air

0
Kondisi pemasangan U-Ditch dalam keadaan banjir (insert: papan informasi pekerjaan)

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR – Pemerintah Kabupaten Karawang melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) tengah merealisasikan program Rehabilitasi Saluran Drainase di Dusun Bambu Raki, RT. 003/004 Desa Jatiwangi, Kecamatan Jatisari, melalui proyek pemasangan U-ditch yang dikerjakan oleh CV. HAMASAT PRIMA. Rabu (31/7/24).

Berdasar papan informasi yang terpasang disekitar lokasi, pekerjaan tersebut didanai dari APBD Kabupaten Karawang Tahun Anggaran 2024 dengan nominal anggaran sebesar Rp. 189.265.000.00,- (seratus delapan puluh sembilan juta dua ratus enam puluh lima ribu rupiah) untuk volume Panjang 244.8 M’ M’, UK 0,3 x 0,3 M’ (UDITCH+Cover) dengan nomor kontrak : 027.2/…/06.2.01.0012.200/KPA-SDA/PUPR/2024.

Namun sayangnya, berdasar pantauan Jendela Jurnalis dilokasi pekerjaan tersebut, proses pemasangan material U-ditch dalam kondisi digenangi banyak air tanpa melalui proses pengeringan terlebih dahulu. Padahal, seharusnya bagian dasar juga dipasangkan batu abu atau material pasir terlebih dahulu sebagai proses pemadatan sebelum material U-ditch dipasangkan.

Selain itu, untuk bagian sambungan antara material U-ditch pun terlihat tidak melalui proses perekatan dimana pada bagian sambungan masih terlihat celah yang belum rapi, sehingga fisik hasil pemasangan material U-Ditch tampak tak rata dan tak beraturan, bahkan terlihat bergelombang.

Hal tersebut menuai sorotan dan kritikan dari salah seorang warga Jatisari berinisal HM yang sedikit banyaknya faham tentang mekanisme pemasangan U-Ditch, dirinya mengungkapkan kepada Jendela Jurnalis bahwa setahunya pemasangan material U-ditch tidak dikerjakan asal-asalan, ada mekanisme yang harus diterapkan agar material U-ditch terpasang dengan baik.

“Seharusnya airnya di keringkan terlebih dahulu, dan bawahnya di kasih pasir abu terlebih dahulu untuk proses pemadatan. Tujuannya yaitu agar pemasangannya terlihat rapih dan bagus tidak terkesan asal,” ungkapnya.

Selain itu, proses pemasangan yang dilakukan dalam keadaan penuh genangan air pun tak luput dari kritikan HM. Dirinya menilai bahwa hal tersebut akan sangat mempengaruhi hasil yang maksimal.

“Kalau masanginnya seperti itu, ya gimana bisa kelihatan bawahnya pas atau enggak, kan itu keadaan banjir, gimana jadinya coba kalo kayak gitu, sekelas pekerjaan dinas kok dikerjakan secara tidak profesional?, lihat saja itu hasilnya bergelombang” tandasnya.

Lebih lanjut, HM juga mempertanyakan tentang pihak pengawasannya, karena menurutnya jika pengawasan dilakukan dengan baik, tentu saja tidak akan terjadi hal seperti itu.

“Terus itu pengawasnya kemana sih? apa gak berani negur?,” imbuhnya.

Sementara itu, FDL (inisial) yang diketahui selaku pelaksana dalam pekerjaan tersebut saat dihubungi untuk dikonfirmasi tentang hal tersebut, dirinya lebih memilih bungkam seribu bahasa seolah tak menanggapi konfirmasi yang dilayangkan.

Hingga berita ini diterbitkan, belum diketahui siapa pengawas dari Dinas PUPR Kabupaten Karawang yang ditugaskan untuk melakukan pengawasan terhadap berjalannya pekerjaan pemasangan U-Ditch yang dinilai asal-asalan tersebut. (Nunu)*

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *