Bernilai Miliaran, Proyek Peningkatan Jalan Solokan – Tanjungpakis Diduga Lemah Pengawasan
![](https://jendralnews.co.id/wp-content/uploads/2024/07/IMG-20240731-WA0004-1024x683.jpg)
Jendela Jurnalis Karawang, JABAR – Dinas PUPR Kabupaten Karawang kini tengah menyelenggarakan Kegiatan perbaikan dan peningkatan jalan yang berlokasi di wilayah Desa Solokan menuju arah pantai Pakisjaya, Kecamatan Pakisjaya. Selasa (307/24).
Diketahui, berdasarkan papan informasi yang terpampang, proyek peningkatan jalan dengan judul Peningkatan Jalan Solokan – Tanjungpakis tersebut dikerjakan oleh CV. SAGITARIUS, dengan volume panjang 1.172 M’ dan lebar 4,00 M’ untuk waktu pelaksanaan selama 120 Hari kalender, dengan nilai anggaran sebesar 1.6 Miliar rupiah yang bersumber dari APBD Kabupaten Karawang Tahun Anggaran 2024.
Namun sayangnya, dalam pelaksanaan pengerjaannya diduga luput dari pengawasan Dinas PUPR Karawang, serta diduga pengawas dinas PUPR malah bekerja di warung kopi, bukan menjalankan tugas sebagaimana mestinya berdasarkan tupoksinya, karena saat beberapa kali didatangi ke lokasi pekerjaan, diketahui bahwa pengawas jarang ada dilokasi pekerjaan.
Ketika Jendela Jurnalis menanyakan terkait kegiatan pengawasan, salah satu operator alat berat Excavator yang enggan disebutkan namanya pun mengatakan bahwa dirinya hanya bekerja sendiri tanpa didampingi mandor maupun pengawas.
“Di lokasi cuma saya aja pak, gak tau yang lain,” timpalnya.
Sementara itu, dibalik lemahnya pengawasan, dikhawatirkan akan dijadikan celah sebagai lahan empuk oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dengan cara mencurangi volume atau mengerjakannya dengan asal-asalan.
Hal tersebut dikatakan seorang tokoh masyarakat di Kecamatan Pakisjaya yang enggan namanya dipublikasikan, dirinya menyebut bahwa lemahnya pengawasan akan berdampak pada kualitas dari pembangunan, dimana proses pengerjaanya pasti tidak akan sesuai dengan apa yang tertuang dalam RAB.
“Sepertinya pengawas Dinas PUPR masuk angin dan sudah terbiasa dengan hal-hal seperti yang terjadi pada proyek yang saat ini sedang berjalan, tidak menutup kemungkinan sepertinya sudah menjamur dan sudah menjadi makanan empuk bagi para oknum berjiwa rampok,” ungkapnya. Selasa (307/24).
Hingga berita ini diterbitkan, pelaksana atau mandor sulit untuk dihubungi maupun ditemui, begitupun untuk pihak pengawasannya, belum diketahui siapa pengawas yang ditugaskan untuk mengawasi berjalannya pekerjaan tersebut. (Tinggun)*