Demi Rasa Kemanusiaan, DPC Garda BMI Karawang Bersama DPW Garda BMI Jabar Serius Tangani Permasalahan Pekerja Migran
Jendela Jurnalis Karawang – Berbicara tentang Buruh Migran, selalu menyisakan banyak kisah, ada kisah bahagia karena kesuksesannya, ada pula beberapa kisah pilu yang di alami para pejuang devisa di luar negeri sana.
Seperti Kisah Ibu MY (30), salah satu Warga Dusun Bendasari 2, RT 12, RW 05, Desa Kondangjaya, Kecamatan Karawang Timur, yang diketahui sudah berada di Abha, Saudi Arabia selama kurang lebih 17 tahun. Namun, dengan kondisi yang terbilang memprihatinkan, yaitu bekerja dengan majikan yang katanya jahat dan tidak diperbolehkan pulang, seperti yang terlampir dalam postingan salah satu akun facebook yang bernama Rian Tantika, yang juga melampirkan video keada’an MY disana beberapa tahun lalu.
Diketahui bahwa postingan serupa juga pernah di upload sekitar tahun 2018 lalu, dan baru-baru ini pihak keluarga mempostingnya kembali dengan harapan agar dibantu KBRI/KJRI maupun lembaga lainnya yang berwenang.
Kasus tersebut sebenarnya sedang ditangani oleh Garda BMI Karawang, dan sudah dikuasakan oleh pihak Keluarga MY yaitu Dedi (39) sebagai suami MY ke Garda BMI Karawang sekitar tahun 2021 lalu, beberapa upaya pun sudah dilakukan oleh Garda BMI, termasuk berkoordinasi dengan pihak terkait, namun upaya tersebut nampaknya belum mendapat respon yang serius, dan belum mendapatkan hasil.
Demi sebuah tanggung jawab dan rasa kemanusia’an, malam ini, Minggu (13/03/2022), DPC Garda BMI Karawang melalui Toto Priyono selaku Sekretaris, bahkan didampingi langsung oleh Ali Nurdin Abdurahman selaku Ketua DPW Garda BMI Jawa Barat, kembali bersilaturahmi ke kediaman Keluarga MY untuk kembali menindaklanjuti kasus tersebut, dengan didampingi pula oleh Sata Wijaya sebagai Kepala Dusun setempat.
Dalam Kunjungannya, Ali Nurdin Abdurahman menuturkan bahwa kunjungannya adalah untuk memastikan terkait kabar terakhir kepada keluarganya, dan ia juga berjanji akan membantu semaksimal mungkin dalam mengupayakan kepulangan MY tersebut.
“Kehadiran saya ke rumah keluarga MY itu bertujuan untuk ingin memastikan, barangkali ada kabar atau perkembangan terakhir melalui keluarganya, dan saya juga berjanji akan semaksimal mungkin untuk membantu kepulangan Ibu MY. Dan kita akan mempertegas lagi untuk penanganannya ke pihak terkait” tuturnya.
Kemudian Ali Nurdin juga menambahkan bahwa sebenarnya ia sangat berharap juga untuk bisa bertemu dengan Sponsor yang memberangkatkan MY waktu itu.
“Tadinya saya datang kesini pengennya bisa ketemu dengan Sponsornya, mau menanyakan terkait tanggungjawab dan keseriusannya dalam memberikan perlindungan terhadap MY, tapi saya coba telpon lewat Whatsapp tidak di angkat, saya juga denger katanya Sponsornya malah menyayangkan kemunculan berita tentang MY di media. Padahal, saya berharap bisa ada kerjasama, untuk kita bersama memecahkan dan menyelesaikan persoalan ini” tambahnya.
Sa’at dikonfirmasi, Dedi selaku suami dari MY mengungkapkan harapannya, agar istrinya dapat segera dibantu untuk dipulangkan dan diselesaikan permasalahannya, karena ia juga tak tega mendengar kabar tentang keprihatinan istrinya disana.
“Saya mah pengennya istri saya segera bisa pulang dan dibantu diselesaikan permasalahannya, gak tega sama istri, dan saya juga bingung mau berbuat apa.” Ungkap Dedi penuh harap.
(NN)