Jendela Berita

IMG-20241030-WA0001

Berdiri di Kaki Tanggul Citarum, Bangunan PAUD Cahaya Ilmu Jadi Polemik

Bangunan PAUD Cahaya Ilmu

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR – Bangunan PAUD Cahaya Ilmu yang beralamat di Dusun Kenangadua RT. 07/03, Desa Solokan, Kecamatan Pakisjaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat menjadi sorotan publik. Pasalnya, meskipun dalam pembangunannya dibiayai oleh pemerintah, fasilitas Pendidikan Anak Dsia Dini (PAUD) tersebut berdiri di area Kaki Tanggul Citarum. Selasa (29/10/24).

Berdasarkan keterangan seorang Guru PAUD, pendirian gedung tersebut dilakukan atas persetujuan Kepala Dusun setempat. Ia juga menjelaskan, saat hendak mendirikan bangunan pihaknya kesulitan menemukan lahan lain yang tersedia.

“Kami sudah meminta izin kepada Kepala Dusun Pak, karena memang sudah tidak ada lahan lain di sekitar sini. Tanah itu adalah Tanah Negara, bukan hak milik kami atau atas nama PAUD,” ungkap Guru PAUD Cahaya Ilmu kepada media.

Diketahui, bangunan tersebut dibangun karena mendapatkan bantuan pendanaan dari pemerintah. Namun, yang justru menjadi polemik yang berkembang di kalangan masyarakat adalah terkait legalitas lahan yang digunakan.

Bahkan, beberapa elemen masyarakat turut mengkritisi pendirian bangunan tersebut yang memanfaatkan tanah tanpa status kepemilikan resmi atau yang jelas.

Sementara itu, terlepas dari polemik tersebut, sejumlah warga berharap agar masalah ini dapat segera diselesaikan dengan baik tanpa mengganggu kegiatan belajar mengajar (KBM). di PAUD tersebut.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Kepala Dusun maupun pemerintah desa setempat terkait langkah yang akan diambil. (Tinggun)*

IMG-20241029-WA0071

Telan Anggaran 60 Juta, Warga Pertanyakan Realisasi Program Peningkatan Peternakan dari DD Tahap 3 TA 2023 di Desa Karyamakmur

Ilustrasi

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Dugaan penyalahgunaan dana desa untuk peningkatan peternakan di Desa Karyamakmur yang nilainya cukup besar kisaran enam puluh juta rupiah (Rp,60.000.000) dari DD Tahap 3 TA 2023. tidak jelas kuburan nya.

Tentunya, hal tersebut memunculkan keprihatinan akan transparansi dan kepatuhan terhadap regulasi dan hukum yang berlaku dalam pengelolaan dana desa. Masyarakat berharap agar pihak berwenang dapat segera melakukan investigasi untuk mengungkap borok kepala desa Karyamakmur. Selasa (29/10/24).

Berdasarkan keterangan dari warga setempat yang namanya minta dirahasiakan, dirinya mengatakan bahwa anggaran puluhan juta untuk bangunan kandang ternak sampai saat ini tidak ada fisiknya.

"Dan ini saya katakan benar adanya, dan bukan rekayasa, dan bisa saya buktikan," cetusnya.

Menurutnya, anggaran yang mencapai puluhan juta rupiah yang seharusnya untuk membantu perekonomian masyarakat tersebut justru yang terjadi malah sebaliknya.

"Lagi-lagi, masyarakat selalu dijadikan kambing hitam alias dipake tambah lumayan. Saya katakan itu hanya bohong belaka," beber narasumber yang enggan namanya dipublikasikan.

Dirinya pun bertanya-tanya, "Apakah bangunan ternak sudah direalisasikan oleh pemerintah Desa Karyamakmur? Kalaupun iya, bangunan itu kemana? terus anggaran yang cukup besar dipergunakan untuk apa dan masuknya kemana? Sudah jelas dalam APBDesa Tahun 2023, untuk bangunan kandang ternak. Akan tetapi, tidak ada satupun bangunan di wilayah Desa Karyamakmur.

"Saya hanya ingin bertanya, Pemdes Karyamakmur harus jujur dan transparan, kemana mengalirnya anggarannya? Saya beserta warga lainya minta kejujurannya,” pungkasnya

Sementara itu, hingga berita ini diterbitkan, Kepala Desa Karyamakmur masih sulit untuk ditemui dan dimintai konfirmasi. (Team)*

IMG-20241029-WA0062(1)

Miliki Modal Puluhan Juta, Anggaran BUMDes Telukjaya Diduga Digunakan Untuk Kepentingan Pribadi

Ilustrasi

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Beberapa warga Desa Telukjaya, Kecamatan Pakisjaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat mengungkapkan kecurigaan terkait tidak adanya perkembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Selasa (29/10/24).

Warga menduga, bahwa Dana Desa (DD) tahap pertama Tahun 2023 yang disertakan sebagai modal BUMDes tidak dikelola dengan baik. Bahkan, ditengarai anggarannya malah digunakan untuk kepentingan pribadi.

Padahal, penyertaan modal BUMDes tersebut semestinya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengembangkan unit usaha, guna mendayagunakan potensi ekonomi lokal. Namun, hingga kini warga merasa belum melihat adanya perubahan signifikan atau manfaat nyata dari kegiatan BUMDes. tersebut.

Terkait hal tersebut, Saepudin selaku Sekretaris Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Telukjaya, Kecamatan Pakisjaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat mengakui bahwa DD Tahun 2023 yang dialokasikan untuk penyertaan modal belum digunakan secara optimal. Dari total 48 juta lebih, baru kurang dari 5 juta yang dimanfaatkan, sementara sisanya masih berada dan dikelola oleh bendahara.

“Sejauh ini, penggunaan dana tersebut hanya untuk penanaman bibit pohon mangga, dengan lokasi tak jauh dari rumah Kepala Desa. Sisanya masih dipegang bendahara,” ujar pria yang akrab disapa dengan panggilan Ending tersebut.

Sementara itu, Bendahara BUMDes yang saat ini diketahui memiliki usaha sebagai pedagang beras memegang sebagian besar dana tersebut. Hal ini memicu kecurigaan dari masyarakat bahwa dana tersebut diduga digunakan untuk kepentingan pribadi.

Menurut pengakuan Sekertaris BUMDes, terkait hal tersebut sudah diperiksa oleh Inspektorat Kabupaten Karawang. Namun, masyarakat Telukjaya berharap ada tindakan tegas dari pihak yang berwenang agar tidak terjadi penyalahgunaan Dana Desa.

“Sangat mengecewakan jika dana yang seharusnya untuk kesejahteraan warga tidak dimanfaatkan sesuai rencana. Kami meminta agar pihak terkait segera mengambil langkah hukum jika terbukti ada penyelewengan,” ujar salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya.

Disisi lain, warga mendesak agar pengelolaan Dana Desa lebih transparan dan akuntabel, demi menghindari kecurigaan serta memastikan setiap rupiah benar-benar digunakan untuk pembangunan desa seutuhnya. (Pri)*

IMG-20241028-WA0039

Sepakat Berdamai, Perseteruan Mandor dengan Salah Satu Wartawan Media Online Diakui Merupakan Sebuah Kesalahpahaman Belaka

Mandor Wahyu saat bersama GN (Wartawan Media Online)

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Adanya voice note perselisihan yang beredar antara salah satu wartawan media online dengan seorang mandor yang belakangan ramai diperbincangkan, akhirnya keduanya bertemu dan sepakat menyatakan bahwa hal tersebut merupakan sebuah kesalahpahaman. Senin (28/10/24).

Dalam kesempatannya, Mandor Wahyu mengatakan bahwa itu adalah obrolan biasa, terlebih karena hubungan dirinya dengan wartawan tersebut bukan hanya sekedar dekat, tetapi masih ada hubungan kekerabatan.

"Ya maksud saya mah itu teh hanya sekedar obrolan biasa, apalagi saya sama beliau kan bukan hanya sekedar dekat, tapi masih ada hubungan kerabat," ungkapnya.

Sementara itu, GN (inisial) selaku wartawan media online yang dimaksud mengatakan bahwa awalnya memang merasa jengkel atas ucapan melalui voice note yang dikirimkan oleh Mandor Wahyu tersebut, dan mengira Mandor Wahyu melecehkan profesi wartawan. Akan tetapi, setelah keduanya bertemu, baru terungkap bahwa hal tersebut hanya candaan yang mengakibatkan kesalahpahaman.

GN juga membenarkan terkait adanya hubungan kekerabatan antara keduanya.

"Ya, emang bener Mandor Wahyu ini masih saudara saya. Saya juga memohon maaf atas terjadinya kesalahpahaman ini," ucapnya.

Dengan bertemunya kedua pihak tersebut, akhirnya kesalahpahaman yang berkembang menjadi clear dan keduanya sepakat untuk saling memaafkan. (Nunu)*

IMG-20241028-WA0029

Gegara Perihal Konfirmasi, Seorang Wartawan dan Mandor Beselisih Paham

Gambar Ilustrasi

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Karawang tengah merealisasikan pembangunan peningkatan jalan poros rabat beton yang dikerjakan oleh pihak penyedia jasa CV. Ananda Resa dengan Volume, panjang = 157,00 M” – Lebar = 3,00 M” yang bersumber dari dana APBD Kabupaten Karawang Tahun 2024, sebesar Rp 189.075.406,00 dan masa kontrak waktu pengerjaan 60 hari kalender. Namun sayangnya proyek pengecoran tersebut, diduga dikerjakan “asal jadi” tidak sesuai dengan RAB dan spesifikasi teknis. Senin (28/10/24).

Atas dasar hal tersebut, GN (inisial) selaku wartawan dari salah satu media online berupaya menghubungi Wahyu selaku pelaksana dalam pekerjaan tersebut usai mendapati adanya keluhan dari warga masyarakat, dengan tujuan untuk mendapatkan konfirmasi terkait keluhan tersebut.

Saat dikonfirmasi, Mandor Wahyu selaku pelaksana menimpali dengan voice note yang dianggap bernada seperti melecehkan profesi wartawan, sehingga hal tersebut menimbulkan perselisihan antara keduanya.

"Dimana kesalahannya, proyek itu sudah sesuai spec. Nih kalau hidup itu harus pandai usaha / pintar cari uang, jangan mau minta -minta saja,. sampai tua juga bahkan sampai mati pun tidak akan ada kemajuan, disitu mah mau nya minta – minta terus," timpalnya. Sabtu (26/10/24).

Mendengar adanya ungkapan yang dilontarkan Mandor Wahyu tersebut, GN mengaku tersinggung dan berencana akan melaporkan hal tersebut kepada pihak berwajib.

Sementara itu, Hingga berita ini diterbitkan, Pengawas dari Dinas yang bertugas mengawasi keberlangsungan proyek pengecoran tersebut, belum berhasil dikonfirmasi. (Nunu)*

IMG-20241019-WA0083

Pererat Tali Silaturahmi Antar Umat, KPJ Karawang Gelar Santunan dan Maulid Nabi

Kegiatan Santunan Yatim Piatu dan Kaum Dhuafa

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Anak Yatim Piatu dan Kaum Dhuafa memperoleh santunan dari Kelompok Pengamen Jalanan (KPJ) Karawang H. Haris Mulya dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad Shalallahualaihi Wa Salam (SAW) 1446 Hijriah. Sabtu (19/10/24).

Dengan tema Dengan Spirit Nabi Muhammad SAW : 'Menebar Empati Perkuat Silaturahmi,' acara ini diselenggarakan Kelompok Pengamen Jalanan (KPJ) Karawang yang digelar di Taman Kota, Jalan Ade Irma Suryani Karawang juga dihadiri oleh tokoh masyarakat serta warga setempat.

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini bertujuan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT dan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW, serta menguatkan silaturahmi antar umat.

Kepada awak media Ketua KPJ Karawang Haris Mulya mengatakan acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sebagai ajang mempererat tali silaturahmi.

"Alhamdulillah saya merasa bahagia dan bangga karena dengan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW ini, Selain itu, terselenggaranya aktivitas keagamaan yang ada di tengah masyarakat sangat berguna untuk memperkuat keimanan dan mempererat rasa persaudaraan," ucapnya.

Haris Mulya menambahkan, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW juga memberikan santunan kepada anak yatim piatu dan kaum dhuafa ini menjadi salah satu perwujudan perilaku kita dalam meneladani Rasulullah, karena Rasulullah pernah bersabda.

"Bahwa Barang siapa menjaga anak yatim diantara umat islam sampai menjaga makan dan minumnya, pasti Allah SWT akan memasukan orang tersebut kedalam Surga,” tambahnya.

Selain rangkaian santunan anak yatim piatu dan pemberian bantuan kepada kaum duafa, Maulid Nabi Muhammad yang digelar KPJ Karawang juga mengelar siraman rohani oleh Ustad Fariz Al Hapid dari Pondok Pesantren Nurul Salam Karawang, serta membaca sholawat Nabi bersama hadroh Majelis Dzikir Jamiatul Riadho Karawang yang dipadukan dengan hiburan dadi anggota KPJ Karawang. (red)*

IMG-20241019-WA0056

Gina Fadlia Swara Hadiri Acara Senam Sehat Riang Gembira bersama Warga Cibungur Indah

Gina Fadlia Swara (Calon Wakil Bupati Kabupaten Karawang Nomor Urut 1) bersama Warga Cibungur Indah

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Paguyuban warga Cibungur Indah menggelar 'Senam Sehat Riang Gembira' bersama Acep Jamruri dan Gina Fadlia Swara Calon Bupati dan Wakil Bupati Karawang, bertempat di Lapangan Bulu Tangkis Cibungur Indah, RT. 03 RW. 14 Kelurahan Karawang Wetan, Kecamatan Karawang Timur. Sabtu (19/10/24).

Acara senam sehat tersebut setidaknya dihadiri oleh sekitar 300 peserta yang merupakan warga Cibungur Indah dan sekitarnya.

Gina Fadlia Swara selaku Calon Wakil Bupati Karawang menyampaikan kami dalam acara tersebut, dirinya diundang oleh warga Cibungur Indah.

"Acara senam sehat ini tentunya banyak sekali pendukung Acep- Gina, kami juga mensosialisasikan menjelang Pemilihan Bupati Karawang pada tanggal 27 November 2024," ucap Gina Fadlia Swara.

Gina berharap, semoga banyak masyarakat seluruh Kabupaten Karawang bisa memberikan dukungan sebanyak-banyaknya kepada Acep - Gina, untuk selanjutnya memilih di TPS masing-masing.

Gina juga menerangkan, dalam kunjungan tersebut dirinya mendapati keluhan dan aspirasi dari masyarakat Kp. Cibungur, yang dimana mereka ingin mempunyai infrastruktur yang baik, sarana kebersihan, perihal ketenagakerjaan dan pemberdayaan perempuan.

"Kami bersama Acep - Gina, tentunya ini akan menjadi masukan dalam program kami, dan saya juga akan memasukannya dalam program kerja serta visi misi kami," pungkasnya. (Red/NN)*

IMG-20241019-WA0050

TP PKK, Dekranasda, bersama Bunda PAUD Aceh Barat Gelar Rapat Koordinasi Penguatan Program Pengentasan Stunting dan Perlindungan Anak

Rapat Koordinasi Pengentasan Stunting dan Perlindungan Anak

Jendela Jurnalis Meulaboh, ACEH BARAT - Dalam upaya memperkuat program pengentasan stunting dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, TP PKK, Dekranasda, dan Bunda PAUD Aceh Barat menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) dengan fokus utama pada penguatan Gerakan Masyarakat Mewaspadai Gizi Buruk dan Stunting serta pelaksanaan 10 program pokok PKK (GAMMAWAR) dan program Bunda PAUD, yang dilaksanakan di pendopo bupati setempat, Sabtu (19/10/2024).

Pj. Ketua TP PKK dan Bunda PAUD Aceh Barat, Nurmaziah, SE, Ak, MSi, menyampaikan sejumlah kegiatan yang telah dilakukan selama beberapa bulan terakhir. Salah satunya adalah kampanye kesadaran gizi untuk menurunkan angka stunting di Aceh Barat.

"Kami telah menjalankan berbagai program pemberdayaan masyarakat, termasuk sosialisasi mengenai pentingnya gizi seimbang bagi ibu hamil dan balita," jelasnya.

Nurmaziah mengapresiasi upaya seluruh anggota dan kader PKK yang telah bekerja keras dalam mendukung program-program tersebut.

"Dukungan semua pihak, terutama para kader PKK, sangat krusial dalam mewujudkan masyarakat yang sehat dan sejahtera. Program GAMMAWAR menjadi ujung tombak kami dalam mengatasi stunting di Aceh Barat," tambahnya.

Selain membahas masalah stunting, Rakor ini juga menyoroti keberhasilan Dekranasda Aceh Barat dalam mematenkan motif khas daerah. Pencapaian ini bertujuan untuk melestarikan warisan budaya serta meningkatkan daya saing produk lokal di pasar nasional dan internasional.

Di sisi lain, Nurmaziah mengajak seluruh pihak untuk terus mendukung upaya penguatan sosialisasi anti-bullying dan pencegahan kekerasan terhadap anak.

"Melalui program Bunda PAUD, kami tidak hanya fokus pada pendidikan anak usia dini, tetapi juga memberikan perhatian khusus pada perlindungan anak dari segala bentuk kekerasan. Sosialisasi ini akan terus kita tingkatkan demi menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak," tegasnya.

"Rapat koordinasi ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antar lembaga dan organisasi dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan di Aceh Barat, khususnya dalam upaya pengentasan stunting, pengembangan ekonomi kreatif, dan perlindungan anak," pungkasnya. (Muhibbul)*

IMG-20241019-WA0048

Oknum Pelaksana CV. KARYA MANDIRI dan Pihak Dinas PUPR Karawang Kompak Memilih ‘Bungkam’ Saat Dikonfirmasi, Ketum LBH Maskar Memilih Lapor ke APH

Ketum LBH Maskar, H. Nanang Komarudin, S.H., M.H., (insert: papan informasi kegiatan)

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR - Pelaksana pekerjaan pelebaran jalan Ciranggon - Kutagandok, Kabupaten Karawang dengan anggaran 2.7 Miliar yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) diduga pihak pelaksana dari CV. KARYA MANDIRI tidak menyediakan direksi keet.

Pantauan jendralnews.co.id dilapangan, Jumat,18/10/2024 tidak ditemukan direksi keet. Bahkan, kontraktor pelaksana dan pengawas pun tidak ada di lokasi.

Untuk diketahui, bahwa keberadaan kantor lapangan atau yang di sebut direksi keet itu sifatnya mutlak harus ada. Bahkan, dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB) itu ada, dan umumnya anggaran direksi keet dari anggaran yang tercantum di dalam kontrak.

Dengan nilai kontrak 2,7 Miliar, setidaknya bukan jumlah yang kecil dan bisa mencapai ratusan juta untuk anggaran direksi keet pada proyek pembangunan yang harus disediakan oleh kontraktor untuk proses berjalannya pekerjaan selama 85 hari kalender tersebut, dan tidak bisa mengerjakan pembangunan jika belum menyelesaikan pembuatan kantor direksi keet.

Saat ditemui dilokasi pekerjaan, salah satu pekerja dari proyek pelebaran jalan Ciranggon - Kutagandok saat dikonfirmasi terkait keberadaan direksi keet mengatakan bahwa dirinya mengaku tidak tahu apa - apa, dan mengarahkan untuk menanyakan hal tersebut kepada pihak pelaksana.

"Maaf pak, saya cuman pekerja, silahkan tanya saja ke pelaksana," timpalnya singkat. Jum'at (18/10/24).

Sementara itu, Pelaksana HRN (inisal) saat dikonfirmasi via WhatsApp terkait pekerjaan pelebaran Ciranggon - Kutagandok, dirinya hanya membuka pesan konfirmasi jendralnews co.id tanpa membalas apapun alias 'Bungkam'.

Lebih lanjut, saat hal tersebut dikonfirmasikan kepada pihak Pengawas, Kepala Bidang Jalan dan Bangunan hingga ke Kepala Dinas PUPR Karawang, mereka semua yang seharusnya dapat memberikan tanggapan terkait dugaan tersebut ternyata sebelas duabelas dengan pihak pelaksana dan lebih memilih bungkam juga tak memberikan tanggapan apapun.

Menanggapi hal tersebut, H. Nanang Komarudin, S.H., M.H., selaku Ketua Umum Lembaga Bantuan Hukum Massa Keadilan Rakyat Indonesia (LBH MASKAR INDONESIA) pun menyayangkan bungkamnya pihak pelaksana dan pihak Dinas PUPR Karawang, dimana seharunya pihak dinas sebagai penyelenggara kegiatan pembangunan dan melakukan pengawasan dalam proses pengerjaan proyek yang dilaksanakan oleh pihak ketiga.

"Berdasarkan aturan, semua kan harus terbuka, ini kok malah pada bungkam waktu dikonfirmasi. Kalau mereka bersikap seperti itu kan akhirnya kita jadi makin curiga, ada apa dibalik bungkamnya mereka? Saya malah jadi curiga ada kongkalikong antara pihak pelaksana dan pihak dinas," ungkapnya. Sabtu (19/10/24).

H. Nanang juga membeberkan bahwa selain adanya dugaan korupsi anggaran untuk direksi keet, disinyalir juga ada material ataupun volume yang dikurangi. Apalagi, berdasarkan temuan dari rekan-rekan media yang menyebut bahwa proses pengarugan material beskos pada pekerjaan itu diduga dikurangi dan proses pemadatannya pun tak maksimal.

"Jika memang benar seperti itu adanya, jangan sampai pelaksanaan pekerjaan yang nilai anggarannya miliaran rupiah ini jadi bancakan oknum serakah, makanya saya akan kumpulkan bukti dan akan membawa berkasnya untuk dilaporkan ke APH. Mungkin nanti mereka gak akan bisa bungkam lagi dihadapan APH atau Kejari Karawang," pungkasnya. (Team)*

IMG-20241018-WA0054

Anggaran 2,7 Miliar, CV. KARYA MANDIRI Diduga Korupsi Anggaran Direksi Keet

Papan Informasi Pekerjaan Pelebaran Jalan Ciranggon - Kutagandok

JENDELA JURNALIS Karawang, JABAR - Pelaksana pekerjaan pelebaran jalan Ciranggon - Kutagandok, Kabupaten Karawang dengan anggaran Rp. 2.700.000.000 yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) diduga tidak menyediakan direksi keet.

Pantauan jendralnews.co.id dilapangan, Jumat,18/10/2024 tidak ditemukan direksi keet. Bahkan, kontraktor pelaksana dan pengawas pun tidak ada di lokasi.

Untuk diketahui, bahwa keberadaan kantor lapangan atau yang di sebut direksi keet itu sifatnya mutlak harus ada. Bahkan, dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB) itu ada, dan umumnya anggaran direksi keet dari anggaran yang tercantum di dalam kontrak.

Dengan nilai kontrak 2,7 Miliar, setidaknya bukan jumlah yang kecil dan bisa mencapai ratusan juta untuk anggaran direksi keet pada proyek pembangunan yang harus disediakan oleh kontraktor untuk proses berjalannya pekerjaan selama 85 hari kalender tersebut, dan tidak bisa mengerjakan pembangunan jika belum menyelesaikan pembuatan kantor direksi keet.

Saat ditemui dilokasi pekerjaan, salah satu pekerja dari proyek pelebaran jalan Ciranggon - Kutagandok saat dikonfirmasi terkait keberadaan direksi keet mengatakan bahwa dirinya mengaku tidak tahu apa - apa, dan mengarahkan untuk menanyakan hal tersebut kepada pihak pelaksana.

"Maaf pak, saya cuman pekerja, silahkan tanya saja ke pelaksana," timpalnya singkat.

Sementara itu, Pelaksana HRN (inisal) saat dikonfirmasi via WhatsApp terkait pekerjaan pelebaran Ciranggon - Kutagandok, dirinya hanya membuka pesan konfirmasi jendralnews co.id tanpa membalas apapun alias 'Bungkam'.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak pengawas yang ditugaskan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Karawang untuk mengawasi pekerjaan tersebut belum bisa dihubungi untuk dimintai konfirmasi. (P)*