BHB Binter Satgas Yonif PR 305/Tengkorak Ternyata Bukan Program Sembarangan
Jendela Jurnalis, Intan Jaya
Program BHB (Borong Hasil Bumi) merupakan salah satu program unggulan Binter Satgas Yonif PR 305/Tengkorak, yang secara terus-menerus dijalankan di Intan Jaya, Jum’at (21/10/22). Program tersebut bukan sekedar ilusi.
Mungkin tidak salah kalimat tersebut diucapkan. Betapa tidak, karena tidak sedikit anggaran yang harus dikeluarkan untuk menjalankan program ini. Namun demikian, apa yang diharapkan dari berjalannya program ini, sedikit demi sedikit terlihat hasilnya.
Dari Kota Sugapa sampai Hitadipa, masyarakat sudah menyadari, bahwa keberadaan para Ksatria Tengkorak di Intan Jaya, benar-benar memberikan dampak bagi masyarakat. Bahkan Pendeta Paulus dari Holomama dan Bapak Mesak Sani dari Mamba, secara terang-terangan mengatakan, bahwa barang jualan Ibu-ibu, Ksatria Tengkorak-lah yang membelinya.
Pendeta Paulus mengatakan, “Ibu-ibu yang jualan di sini, saya lihat Bapak-bapak yang beli.”
Begitu juga dengan Bapak Mesak Sani, “Masyarakat di sini punya hasil jualan, itu Pos J2, Pos Holomama dan Pos Mamba saja yang beli”.
Mesak Sani bahkan dengan kesalnya mengungkapkan, bahwa Pegawai-pegawai yang memiliki uang di Intan Jaya, menghabiskan uangnya di Nabire, Jayapura dan Timika.
“Pegawai-pegawai yang punya uang itu, dong makan gaji buta. Dorang pakai di Nabire, pakai di Jayapura, pakai di Timika. Jadi, tidak kasi masyarakat sini,” celetuk Mesak Sani.
Dalam pernyataannya, Ardy alias Raja Aibon, mengungkapkan rasa syukurnya atas pelaksanaan program yang berjalan lancar.
“Alhamdulillah semuanya senang. Mereka berterima kasih karena barangnya habis semua. Selanjutnya mereka pergi ke pasar, untuk membeli kebutuhan dapur mereka,” ungkap Ardy.
Si Raja Aibon sangat berharap, agar Giat BHB masyarakat, dapat bermanfa’at terus dan kehadiran para Ksatria Tengkorak di Intan Jaya, bisa membantu masyarakat.
Budi Sondegou, Anggota Polres Intan Jaya yang juga putra asli, selalu hadir setiap Giat BHB dilaksanakan. Dalam pernyataannya Budi mengatakan, “Di sini Mama-mama ke pasar, mereka antar sayur-sayuran, umbi-umbian, kacang-kacangan. Bapa Raja Aibon ambil semua. Kecuali yang naik ojek, yang jalan kaki saja.”
Program BHB yang cetus dan dijalankan oleh Satgas Yonif PR 305/Tengkorak, selain untuk membantu masyarakat secara langsung, juga dalam rangka menyebarkan pesan PAPEDA (Papua Penuh Damai).
Ardy mengatakan, “Dengan program ini, kami dapat bersosialisasi dan berkomunikasi dengan masyarakat, bukan hanya dari Mamba, bahkan sampai mereka yang tinggal di Hitadipa.”
Ardy meyakini, bahwa niat dan perbuatan baik yang dikerjakan, akan sampai ke telinga kelompok yang berada di gunung (KST) yang belum tergugah hatinya, untuk bersama-sama membangun Papua.
Ardy berharap, mereka segera sadar dan kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi. KOSTRAD!!! (HAP)