3 Tahun Menanti Gaji, Eh Setelah Dibayar Malah Dipotong Oknum Berkedok Serikat Dan Lingkungan.
Jendela Jurnalis Subang – Tim Kurator PT SJ Mode bersama SPN bagikan Pembayaran Gaji Karyawan. Setelah selama 3 Tahun menanti, akhirnya ratusan karyawan bisa menerima hak nya, namun sangat disayangkan pihak kurator dan SPN memotong gaji mereka sebesar 150 ribu rupiah dengan alasan untuk koordinasi lingkungan yang berlokasi di Dusun Kedung Jaya RT 03/01 Desa Batangsari, Kecamatan Sukasari, Subang. Rabu (22/06/22).
Berdasarkan data yang ditemukan dilapangan, jumlah karyawan yang menerima gaji 739 orang, dengan potongan untuk SPN 100.000 Rupiah sedangkan untuk lingkungan 50.000 Rupiah.
Salah satu karyawan beinisial IA warga Karang anyar mengatakan bahwa ada beberapa potongan yang harus ia keluarkan.
“Alhamdulillah akhir nya gaji aku di bayar juga oleh pihak Perusahaan, tapi hanya di bayarkan setengahnya itupun kami kena potongan seratus ribu untuk SPN, dan kami harus ngasih lagi lima puluh ribu rupiah tapi aku ga ngasih ngapain juga kan Pihak Kurator sudah motong 5% dari hasil penjualan 30 milyar, masa karyawan harus ngasih lagi 50 ribu.” Ujarnya.
Lain halnya dengan RN, warga Sukamandi Jaya mantan karyawan bagian staff HRD. Ia mengeluhkan kinerja dari SPN dan pihak dari kurator (pengurus atau pengawas institusi).
“Awal nya aku ga di kasih pembayaran gaji, karna aku dari SPSI, tapi aku minta penjelasan dan aku minta bukti mereka tidak bisa memberikan bukti itu semua.” Papar RN, Rabu, (22/06/22).
“Namun akhirnya mereka memberikan pembayaran gaji ku, aku hanya terima sebesar Rp 1.200.000, menurut mereka pemotongan yang 100.000 itu untuk SPN dan yang 50.000 untuk koordinasi lingkungan dan Koordinasi aparat setempat.” Ujarnya.
“Hampir dari 75% yang tergabung dalam SPSI di coret nama nya mereka tidak mendapatkan gaji dengan alasan mengundurkan diri, tapi ketika di pinta bukti pengunduran diri mereka tidak bisa menunjukan.” Ungkap RN lebih lanjut.
Kapolsek Pamanukan, Kompol H. Undang Sudrajat, SH ketika di konfirmas terkait kegiatan ini, mengatakan bahwa tidak ada Informasi dan tembusan masuk ke Polsek, kemudian akhirnya pada saat itu juga Kapolsek memerintahkan anggotanya turun langsung kelokasi kegiatan.
Ketika di konfirmasi pihak kepolisian dengan di wakili oleh IPDA Agus K, PANIT 1 RESKRIM, terungkap bahwa ternyata Mereka belum mengantongi ijin dari Pemdes, Disnaker, Koramil maupun dari Pihak kepolisian.
(Red/NN)