Terima Banyak Keluhan, LSM Lidik Karawang Pertanyakan Kinerja UPTD Kebersihan Wilayah ll DLHK Rengasdengklok

0
Suhanta, Ketua LSM Lidik Karawang. (Background: tumpukan sampah yang berlokasi di pinggiran Jalan Raya Rengasdengklok)

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR –
Ketua LSM Lidik Karawang Suhanta menyebutkan bahwa UPTD Kebersihan Wilayah ll DLHK Rengasdengklok diduga tidak beres dalam menjalankan tugasnya.

Hal tersebut berdasarkan keluhan masyarakat kepada LSM Lidik Karawang, dan dengan fakta yang ia lihat di sepanjang jalan wilayah Rengasdengklok yang memang masih terlihat banyak tumpukan sampah, khusunya di titik lokasi yang tak berpenduduk.

“UPTD Kebersihan Rengasdengklok tidak beres dalam menjalankan tugas untuk membersihkan Rengasdengklok jadi bersih dan indah. Bisa kita lihat, di sepanjang jalan, sampah menumpuk dan bertebaran di sudut-sudut jalan yang tak berpenduduk,” ungkapnya. Sabtu (25/11/23).

Selain itu, Suhanta juga mempertanyakan terkait retribusi pengelolaan sampah perumahan. Bahkan, dirinya juga menerima informasi bahwa terkait retribusi pengelolaan sampah perusahaan (PT-red) di sekitar Rengasdengklok pun penagihannya diduga tidak masuk ke kas Pemda.

“Pengelolaan sampah perumahan juga tidak jelas kemana bayarnya, dan PT di sekitar Rengasdengklok pun menurut informasi yang saya dapatkan, bahwa penagihannya tidak disetorkan ke kas Pemda,” terangnya.

Di sisi lain, Suhanta juga menyebut bahwa UPTD Kebersihan Wilayah ll DLHK Rengasdengklok tidak bisa menyejahterakan para karyawannya yang berstatus sebagai Tenaga Harian Lepas (THL).

“Padahal, karyawan mereka banyak yang sudah renta dan ada yang terkena penyakit akibat bekerja di tempat sampah, dan tentunya itu bisa berdampak buruk terhadap kesehatan mereka,” keluhnya.

“Lebih parahnya, dari informasi yang kami dapatkan, jika ada setiap karyawan THL yang mengeluh sakit dan berhalangan masuk bekerja, honor mereka malah dipotong. Ini jelas sangat miris, dan kita nggak tau kemana hasil uang potongan itu disetorkan, sehingga kami menduga bahwa hasil potongan itu masuk ke kantong Oknum di UPTD Kebersihan Rengasdengklok,” bebernya.

Armada pengangkut sampah yang diduga tidak beroperasi selama hampir 3 minggu

Lebih lanjut, Suhanta juga menyikapi terkait armada pengangkut sampah yang rusak hingga tidak bisa beroperasi selama lebih dari 2 minggu lamanya. Hal tersebut membuatnya penasaran dan sedang mencari tahu tentang apa yang sebenarnya terjadi di lingkup UPTD Kebersihan Wilayah ll DLHK Rengasdengklok.

“Kami sebagai lembaga kontrol sosial, sedang mencari informasi tentang apa yang sebenarnya sedang terjadi. Padahal, anggaran UPTD Rengasdengklok itu besar. Lantas, untuk pemeliharaan kendaraan dan untuk gaji karyawan tersebut uangnya dikemanakan? kalo urusan mobil rusak aja sudah hampir 3 minggu terparkir di kantor UPTD Kebersihan Rengasdengklok,” cetusnya dengan nada heran.

“Kami dari LSM Lidik akan mengirimkan surat konfirmasi terkait permasalah di UPTD Kebersihan Rengasdengklok ini,” tegasnya.

Sementara itu, Jendela Jurnalis kemudian mengonfirmasikan terkait beberapa point yang dikeluhkan oleh Ketua LSM Lidik tersebut kepada Yayah selaku Kasubag TU sekaligus Plt. Kepala UPTD Wilayah ll DLHK Rengasdengklok melalui pesan singkat Aplikasi WhatsApp.

Terkait mobil yang tidak beroperasi, Yayah membenarkan dengan alasan bahwa mobil pengangkut sampah tersebut sedang rusak, dan dirinya mengaku sudah melakukan pengajuan perbaikan.

“Wa’alaikumsalam Wr Wb, Iya rusak, lagi diajukan perbaikannya,” jawabnya singkat. Sabtu (25/11/23).

Lebih lanjut, saat ditanyakan perihal permasalahan retribusi dan dugaan pemotongan honor pekerja, Yayah tidak menjawab lagi dan seolah tidak mau menaggapi lebih jauh.
(Nunu)*

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *