Proyek Pengerukan Normalisasi Kali Cigobang Desa Manggungjaya Oleh CV. Putra Karyamakmur Sejahtera Tuai Polemik

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR –
Melalui program normalisasi yang berjalan di Kali Cigobang, Desa Manggungjaya, seharusnya dapat menjadi angin segar bagi para petani dilingkungan sekitar. Tentunya akan berdampak baik terhadap lancarnya saluran air.
Namun sangat disayangkan, pekerjaan pengerukan dengan excavator untuk Normalisasi Kali Cigobang yang bersumber dari APBD Kabupaten Karawang melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang. dalam pelaksanaannya dikerjakan oleh CV. Putra Karyamakmur Sejahtera dengan nomor kontrak 027.2/02.2.01.46.142/KPA-SDA/PUPR/2023 dengan besaran nominal anggaran Rp. 189.185.000.00,- tersebut dikeluhkan oleh 3 orang petani yang merasa dirugikan.
Hal tersebut bermula saat excavator pertama kali turun kelokasi pekerjaan melalui tanah dan sawah warga yang menimbulkan kerusakan. Selain itu, tanggul sawah mereka yang berjumlah 9 petak mengalami kerusakan akibat terlindas excavator.
Selanjutnya, hal tersebut kemudian sempat dimediasikan oleh pemerintah desa setempat melalui musyawarah yang dilakukan antara perwakilan pihak pelaksana dan 3 orang petani yang merasa dirugikan tersebut hingga disepakati adanya kompensasi atas kerugian yang dialami oleh mereka. Senin (31/7/2023).

Namun sangat disayangkan, berdasarkan informasi yang didapat, diduga pihak pelaksana hingga hari ini pun belum juga merealisasikan apa yang menjadi tuntutan mereka yang telah disepakati sebelumnya. Dan kini malah menyisakan kekecewaan bagi mereka.
Lebih parahnya, berdasarkan pantauan Jendela Jurnalis, excavator tersebut pun sudah tidak ada dilokasi. Dan berdasarkan keterangan petani disekitar bahwa excavator sudah pulang malam tadi.
“Udah pulang bekonya tadi malem lewat Pulobudeg Pak,” tutur salah satu petani yang enggan menyebutkan namanya kepada Jendela Jurnalis. Jum’at (4/8/2023).

Selain itu, terkait excavator yang mengerjakan normalisasi tersebut juga menuai komentar warga lainnya, karena dengan spesifikasi pengerukan sepanjang 2.260 Meter dan Lebar 6 Meter tersebut dinilai sangat singkat, sehingga diragukan pula kualitas dari hasil pekerjaan yang diduga dilakukan secara terburu-buru.
“Lah kok cepet banget kang itu beko ngerjainnya, kurang dari seminggu udah selesai aja, buru-buru amet itu beko mau kemana sih?” Ucap petani disekitar yang mengira Team Jendela Jurnalis sebagai pelaksana proyek yang sedang memantau lokasi.
Ketika dikonfirmasi terkait permasalahan dengan petani, W (inisial) selaku perwakilan dari pihak pelaksana, mengatakan bahwa akan membereskannya sore ini, karena pihak petani tidak mau melalui transfer. (NN)*