Pergunakan Material Batu Bekas, LBH HAPI Minta Dinas Terkait Evaluasi Pekerjaan OPIP di Kelurahan Mekarjati

0
Pekerjaan pembuatan infrastruktur drainase dengan menggunakan bahan material bekas

Jendela Jurnalis Karawang, JABAR –
Melanjutkan pemberitaan proyek yang sedang dikerjakan di Saluran Sekunder Jati Ruas l (Segment 4) +BJI melalui pihak pelaksana P3A Secang Jaya Laksana II dengan Nomor Kontrak : HK.02.01/PPK-OPSDA.IV.Av/OPIP-SPKS/03-2023. Tepatnya berada di Kelurahan Mekarjati, Kecamatan Karawang barat, Kabupaten Karawang.

Dimana proyek dengan anggaran sebesar Rp. 192.250.388,- (seratus sembilan puluh dua juta dua ratus lima puluh ribu tiga ratus delapan puluh delapan rupiah) tersebut dikerjakan dengan memakai bahan material batu belah yang lama dicampur dengan yang baru membuat miris, serta diduga kuat hal tersebut dilakukan demi meraup keutungan lebih besar.

Menyikapi adanya dugaan proyek BBWS yang memakai sebagain bahan matrial batu belah yang lama tersebut, membuat geram Aep Apriyatna yang merupakan anggota dari Lembaga Bantuan Hukum Himpunan Advocat Pengacara Indonesia (LBH HAPI) Kabupaten Karawang. Senin (2/10/2023).

Aep mengatakan, bahwa LBH HAPI sangat menyangkan dengan adanya kejadian tersebut, terlebih sebelumnya diakui oleh salah satu anggota P3A Secang Jaya Laksana II bahwa semua itu sudah di koordinasikan dengan pihak pendamping dan tidak jadi masalah.

“Menurut pengakuan inisal BA salah satu anggota pengurus P3A Secang Jaya Laksana II bahwa semua sudah di koordinasikan dengan pihak pendamping dan tidak ada masalah. Terus bagaimana dengan penyerapan anggarannya?,” ungkap Aep.

“Apakah ada evaluasi untuk penambahan volume panjangnya? Anggaran tersebut ratusan juta rupiah loh, dan saya rasa itu bukan angka yang kecil pastinya,” tegasnya.

Lebih lanjut Aep meneran bahwa dirinya berharap ada evaluasi yang faktual dengan pekerjaan yang sedang di kerjakan pihak P3A Secang Jaya Laksana II terlebih di lihat dari mekanisme pekerjaannya yang dinilai ngasal dan tidak profesional.

“Genangan air masih masuk ke area batu belah yang sedang di pasang. Pasalnya, dalam proses pengerjaannya tidak dipakaikan kisdam sebagai penahan air, selain itu kedua galian pun dinilai tidak maksimal, yaitu dengan hanya mengikuti alur bekas yang lama,” keluhnya.

Dengan adanya kejadian tersebut, Aep mencurigai bahwa pihak pelaksana P3A Secang Jaya Laksana II didugaa tidak lebih mementingkan kualitas, melainkan hanya demi mengeruk keuntungan semata.

“Saya meminta dalam hal ini dinas terkait agar segera malakukan kroscek kelapangan secara langsung. Apabila di dalam proyek pekerjaan tersebut dinilai ada kejanggalan, harusnya dinas terkait mengambil sikap dan menegur bila perlu ada sanksi yang tegas bagi para oknum garong nakal yang lebih mementingkan keuntungan semata,” pungkasnya. (D’Sukarya)*

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *