Kondisi Pekerjaan Pelebaran Jalan Ciranggon – Kutagandok
Jendela Jurnalis Karawang, JABAR – Setelah sebelumnya terbit 2 pemberitaan terkait proyek Pelebaran Jalan Ciranggon – Gandok oleh CV. KARYA MANDIRI dengan judul :
1. “Anggaran 2,7 Miliar, CV. KARYA MANDIRI Diduga Korupsi Anggaran Direksi Keet” dengan link berita :
https://jendralnews.co.id/anggaran-27-miliar-cv-karya-mandiri-diduga-korupsi-anggaran-direksi-keet/
2. “Oknum Pelaksana CV. KARYA MANDIRI dan Pihak Dinas PUPR Karawang Kompak Memilih ‘Bungkam’ Saat Dikonfirmasi, Ketum LBH Maskar Memilih Lapor ke APH” dengan link berita :
https://jendralnews.co.id/oknum-pelaksana-cv-karya-mandiri-dan-pihak-dinas-pupr-karawang-kompak-memilih-bungkam-saat-dikonfirmasi-ketum-lbh-maskar-memilih-lapor-ke-aph/
Kini H. Nanang Komarudin, S.H., M.H., selaku Ketua Umum LBH Maskar Indonesia kembali angkat bicara. Pasalnya, apa yang tertuang dalam berita tersebut seolah dibenarkan dengan fakta yang terjadi sekarang ini, dimana pekerjaan tersebut dikabarkan mangkrak selama seminggu.
Menurutnya, penundaan tersebut diduga karena pelaksana proyek kekurangan modal kerja atau masih menunggu pencairan dana progres dari dinas terkait.
“Kalau memang seperti itu, diduga jaminan pekerjaan yang di lampirkan oleh CV ketika mengikuti lelang tender itu tidak benar – benar siap melaksanakan alias bohong hanya untuk persyaratan semata. Akan tetapi, sebenarnya CV tersebut dalam bekerja mengandalkan modal dari pemerintah melalui tahapan pencairan, Pantas saja ketika ditanya direksi keet tidak ada karena tidak ada modal untuk mengadakan direksi keet itu sendiri,” ungkapnya. Senin (18/11/24) malam.
Selain itu, mangkraknya pekerjaan tersebut juga memicu banyak keluhan dari warga sekitar dan pengguna jalan yang sering melintasi jalan tersebut. Terlebih, dengan kondisi jalan yang sudah digali dan sebagian ada yang sudah dipasang besi bekisting, tentunya hal tersebut dikhawatirkan akan membahayakan keselamatan pengguna jalan, apalagi ketika malam hari dengan kondisi penerangan yang minim.
“Kondisi begini mah ngebahayain pengguna jalan Pak, kalo malem kan gelap, ini kenapa sih pembangunannya mangkrak?” ujar salah seorang pengguna jalan yang melintas.
Sementara itu, Jendela Jurnalis kemudian mencoba untuk mengonfirmasi PMN (inisial) selaku pengawas dalam pekerjaan tersebut, walaupun sebelumnya saat dikonfirmasi PMN tak pernah merespon. Lebih parahnya, saat beberapa kali dihubungi melalui panggilan telepon aplikasi WhatsApp nomornya tidak dapat dihubungi, dan saat dikirim pesan singkat WhatsApp pun statusnya ceklis/centang 1.
Belakangan diketahui, bahwa nomor WhatsApp redaksi Jendela Jurnalis ternyata diblokir olehnya, karena pada saat dikirim pesan singkat WhatsApp menggunakan nomor yang lain, ternyata nomornya aktif dengan keterangan pesan ceklis/centang 2.
Mendengar hal tersebut, H. Nanang pun menyayangkan sikap dari pengawas berinisial PMN tersebut, menurutnya hal tersebut semakin menguatkan dugaan tentang adanya kongkalikong antara pelaksana dan oknum pengawas.
“Seolah – olah takut kongkalikong antara dirinya dengan pelaksana terbongkar,” sindirnya.
Hingga berita ini diterbitkan, Jendela Jurnalis beum mendapatkan keterangan apapun dari pihak pelaksana CV. Karya Mandiri. (Pri)*
About The Author